SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PENDEKATAN REALITAS
Disusun oleh :
M. Ali Sadikin (1114500005)
Iin Farida (1114500016)
Nais Puspaningrum (1114500050)
Progdi / semester : Bk /4 A
Hakekat Manusia
Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah:
1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal,
yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga
menyebabkan dia memiliki keunikan dalam
kepribadiannnya.
2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk
tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu
menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi
seorang individu yang sukses.
3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan
terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa
tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
Sejarah Perkembangan Konseling Realitas
Konseling realitas dicetuskan oleh William Glasser yang lahir pada
tahun 1925 dan menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di
Cliveland, Obio
. Pada tahun 1961 Glasser mempublikasikan konsep konseling realitas
dalam bukunya yang pertama Mental Health or Mental Illness. Konsep
ini diperluas, diperbaiki dan disusun pada penerbitan tahun 1965:
Reality Therapy : A New Approach to Psichiatry. Tidak lama setelah
penerbitan yang kedua ini, Glasser membuka Institute of Reality
Therapy yang digunakan untuk melatih profesi-profesi layanan
kemanusiaan. Sebagai kata sambung atas suksesnya, sekolah-sekolah
membutuhkan konsultasi Glasser, dan ia dapat menyesuaikan dengan
prosedur-prosedunya dengan setting sekolah. Ia mempublikasikan ide
ini dalam School Without Failure (1969) dan mendirikan Educatinal
Training Centre yang di dalamnya guru-guru mendapat latihan
konseling realitas.
Kelangsungan hidup (Survival)
Cinta dan rasa memiliki (Love and
belonging)
Kekuatan atau prestasi (Power or
achievemen )
Kebebasan atau kemerdekaan
(Freedom or independence)
Kesenangan (Fun)
Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas
Menurut Glasser ketika seseorang berhasil
memenuhi kebutuhannya, orang tersebut telah
mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas
sukses ini terkait pada konsep 3R, yaitu keadaan
dimana individu dapat menerima kondisi yang
dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total
behavior (perilaku total), yakni tindakan (acting),
pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan fisik
(physiology) secara bertanggungjawab
(responsibility), sesuatu realita (reality), dan
benar (right),
Konsep 3R yaitu :
• Tanggungjawab (Responsibility)
Merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa
harus merugikan orang lain.
• Kenyataan (Reality)
Merupakan kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada
dunia nyata, dimana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam
rangka mengatasi masalahnya. Realita yang dimaksud adalah sesuatu yang
tersusun dari kenyataan yang ada dan apa adanya.
• Kebenaran (Right)
Merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima secara umum,
sehingga tingkah laku dapat diperbandingkan. Individu yang melakukan hal
ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila melakukan sesuatu melalui
perbandingan tersebut ia merasa nyaman bila mampu bertingkah laku
dalam tata cara yang diterima secara umum.
Pribadi sehat dan bermasalah
• Pribadi Sehat
• Konseling reality menekankan pilihan-pilihan
pada setiap situasi individu memiliki
kemampuan membuat pilihan dan
mempertanggung jawabkan berhasil.
• Status kesehatan mental individu dapat dilihat
dalam tahapan yang dialaminya
Lanjutan...
pribadi bermasalah
• Pribadi bermasalah terjadi ketika seseorang
gagal dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila
kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak
terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan
pengalaman belajar bagaimana memenuhi
kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain
Tujuan Konseling Realitas
• Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya
dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk
nyata.
• Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta
memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan
dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
• Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian
kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan
nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya
sendiri.
• Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas
kesadaran sendiri
Teknik – Teknik Konseling Realitas
 Metapor
 Hubungan
 Pertanyaan
 WDEP & SAMI2C3
 Renegosiasi
 Intervebsi paradoks
 Pengembangan ketrampilan
 Adiksi positif
 Penggunakan kata kerja
 Konsekuensi natural
Dalam membantu klien dalam menciptakan identitas keberhasilan, terapis bisa
menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :
• Melakukan permainan peran dengan konseli
• Menggunakan humor
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
• Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab
• Berperan sebagai model dan guru
• Melibatkan diri pada perjuangan konseli mencari hidup yang efektif
• Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis
• Memberikan PR antar pertemuan dengan pertemuan berikutnya
• Membaca artikel yang relevan
• Kesepakatan kontrak antara konselor dan konseli
• Debat konstruktif
Peran Konselor Dan Konseli Realitas
• Konselor terlibat dengan klien dan membawa klien
menghadapi realita. Tugas utama konselor adalah menjadi
terlibat dengan konselinya dan kemudian menghadapi
konseli dengan mengusahakan agar konseli mengambil
keputusan.
• Konselor sebagai pembimbing. Konselor bertugas melayani
sebagai pembimbing untuk membantu konseli menaksir
tingkahlaku mereka secara realistis.
• Memberi hadiah. Konselor diharapkan memberi hadiah bila
konseli berbuat dalam cara yang bertanggungjawab dan
tidak menerima setiap penghindaran atas kenyataan atau
tidak mengarahkan konseli menyalahkan setiap hal atau
setiap orang.
Kelemahan dan Kelebihan Konseling Realitas
Kelebihan :
• Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar.
• Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan
dan kematangan.
• Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru
sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai. d.
Klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistik dan
karenanya bisa tercapai keberhasilan.
• Langsung lebih cepat menyadarkan klien karena
menggunakan secara langsung mengajak klien berbuat. f.
Bersifat praktis, luwes dan efektif.
• Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan
tentang diagnosis.
Lanjutan....
Kelemahan:
• Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan individu dan faktor
genetik lain.
• Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dan konseli,
hanya sekedarnya.
• Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan kecanduan atau
ketergantungan.
• Jangka waktu terapi yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah tingkah
laku sadar pada konseli.
• Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri
pribadi klien.
• Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan.
• Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada
masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang.
• Bisa terjadi suatu tipe campur tangan yang dangkal karena ia menggunakan
kerangka yang terlampu disederhan
THANK YOU


More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralvarizalamir
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorWinda Lukitasari
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptxTeori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptxBellaDwiLestari2
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2RiZqii AmaLyaa
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisbkupstegal
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifFATHATUL FIKRIYAH
 
Aplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bkAplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bkizar jk
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
Perkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaPerkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaIFTITAH INDRIANI
 

What's hot (20)

Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
PPT TERAPI REALITAS
PPT TERAPI REALITASPPT TERAPI REALITAS
PPT TERAPI REALITAS
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptxTeori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
 
Pendekatan gestalt
Pendekatan gestaltPendekatan gestalt
Pendekatan gestalt
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Aplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bkAplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bk
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Perkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remajaPerkembangan dan kematangan karir remaja
Perkembangan dan kematangan karir remaja
 

Similar to OPTIMALKAN IDENTITAS

PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxPPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxIyenElviraz
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)ridzuangrik
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaRiZqii AmaLyaa
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
10 terapi realitas
10 terapi realitas10 terapi realitas
10 terapi realitasIchwan Muis
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistikbkupstegal
 
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxSTRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxYopiSugara2
 
7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunselingHerney Aqilah Kay
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 

Similar to OPTIMALKAN IDENTITAS (20)

Pendekatan realitas
Pendekatan realitasPendekatan realitas
Pendekatan realitas
 
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxPPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realita
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
10 terapi realitas
10 terapi realitas10 terapi realitas
10 terapi realitas
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxSTRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
 
TERAPI REALITI
TERAPI REALITITERAPI REALITI
TERAPI REALITI
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 

More from bkupstegal

Staffing okey fix
Staffing okey fixStaffing okey fix
Staffing okey fixbkupstegal
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasarbkupstegal
 
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKbkupstegal
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKbkupstegal
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK bkupstegal
 
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK bkupstegal
 
ppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKbkupstegal
 
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswaMultimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswabkupstegal
 
Ppt napza hivaids
Ppt napza hivaidsPpt napza hivaids
Ppt napza hivaidsbkupstegal
 
KODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORKODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORbkupstegal
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikbkupstegal
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalbkupstegal
 

More from bkupstegal (20)

Staffing okey fix
Staffing okey fixStaffing okey fix
Staffing okey fix
 
Jawaban
JawabanJawaban
Jawaban
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
 
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BK
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
BK Di Sekolah
BK Di SekolahBK Di Sekolah
BK Di Sekolah
 
ppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BK
 
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswaMultimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
 
Ppt napza hivaids
Ppt napza hivaidsPpt napza hivaids
Ppt napza hivaids
 
KODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORKODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELOR
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
Ppt pa rahmat
Ppt pa rahmatPpt pa rahmat
Ppt pa rahmat
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektik
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Bk karir
Bk karirBk karir
Bk karir
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

OPTIMALKAN IDENTITAS

  • 1. PENDEKATAN REALITAS Disusun oleh : M. Ali Sadikin (1114500005) Iin Farida (1114500016) Nais Puspaningrum (1114500050) Progdi / semester : Bk /4 A
  • 2. Hakekat Manusia Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah: 1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga menyebabkan dia memiliki keunikan dalam kepribadiannnya. 2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi seorang individu yang sukses. 3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
  • 3. Sejarah Perkembangan Konseling Realitas Konseling realitas dicetuskan oleh William Glasser yang lahir pada tahun 1925 dan menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di Cliveland, Obio . Pada tahun 1961 Glasser mempublikasikan konsep konseling realitas dalam bukunya yang pertama Mental Health or Mental Illness. Konsep ini diperluas, diperbaiki dan disusun pada penerbitan tahun 1965: Reality Therapy : A New Approach to Psichiatry. Tidak lama setelah penerbitan yang kedua ini, Glasser membuka Institute of Reality Therapy yang digunakan untuk melatih profesi-profesi layanan kemanusiaan. Sebagai kata sambung atas suksesnya, sekolah-sekolah membutuhkan konsultasi Glasser, dan ia dapat menyesuaikan dengan prosedur-prosedunya dengan setting sekolah. Ia mempublikasikan ide ini dalam School Without Failure (1969) dan mendirikan Educatinal Training Centre yang di dalamnya guru-guru mendapat latihan konseling realitas.
  • 4. Kelangsungan hidup (Survival) Cinta dan rasa memiliki (Love and belonging) Kekuatan atau prestasi (Power or achievemen ) Kebebasan atau kemerdekaan (Freedom or independence) Kesenangan (Fun)
  • 5. Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas Menurut Glasser ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya, orang tersebut telah mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3R, yaitu keadaan dimana individu dapat menerima kondisi yang dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total behavior (perilaku total), yakni tindakan (acting), pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan fisik (physiology) secara bertanggungjawab (responsibility), sesuatu realita (reality), dan benar (right),
  • 6. Konsep 3R yaitu : • Tanggungjawab (Responsibility) Merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa harus merugikan orang lain. • Kenyataan (Reality) Merupakan kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada dunia nyata, dimana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam rangka mengatasi masalahnya. Realita yang dimaksud adalah sesuatu yang tersusun dari kenyataan yang ada dan apa adanya. • Kebenaran (Right) Merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima secara umum, sehingga tingkah laku dapat diperbandingkan. Individu yang melakukan hal ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila melakukan sesuatu melalui perbandingan tersebut ia merasa nyaman bila mampu bertingkah laku dalam tata cara yang diterima secara umum.
  • 7. Pribadi sehat dan bermasalah • Pribadi Sehat • Konseling reality menekankan pilihan-pilihan pada setiap situasi individu memiliki kemampuan membuat pilihan dan mempertanggung jawabkan berhasil. • Status kesehatan mental individu dapat dilihat dalam tahapan yang dialaminya
  • 8. Lanjutan... pribadi bermasalah • Pribadi bermasalah terjadi ketika seseorang gagal dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan pengalaman belajar bagaimana memenuhi kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain
  • 9. Tujuan Konseling Realitas • Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata. • Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya. • Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. • Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya sendiri. • Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran sendiri
  • 10. Teknik – Teknik Konseling Realitas  Metapor  Hubungan  Pertanyaan  WDEP & SAMI2C3  Renegosiasi  Intervebsi paradoks  Pengembangan ketrampilan  Adiksi positif  Penggunakan kata kerja  Konsekuensi natural
  • 11. Dalam membantu klien dalam menciptakan identitas keberhasilan, terapis bisa menggunakan beberapa teknik sebagai berikut : • Melakukan permainan peran dengan konseli • Menggunakan humor • Mengajukan pertanyaan-pertanyaan • Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab • Berperan sebagai model dan guru • Melibatkan diri pada perjuangan konseli mencari hidup yang efektif • Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis • Memberikan PR antar pertemuan dengan pertemuan berikutnya • Membaca artikel yang relevan • Kesepakatan kontrak antara konselor dan konseli • Debat konstruktif
  • 12. Peran Konselor Dan Konseli Realitas • Konselor terlibat dengan klien dan membawa klien menghadapi realita. Tugas utama konselor adalah menjadi terlibat dengan konselinya dan kemudian menghadapi konseli dengan mengusahakan agar konseli mengambil keputusan. • Konselor sebagai pembimbing. Konselor bertugas melayani sebagai pembimbing untuk membantu konseli menaksir tingkahlaku mereka secara realistis. • Memberi hadiah. Konselor diharapkan memberi hadiah bila konseli berbuat dalam cara yang bertanggungjawab dan tidak menerima setiap penghindaran atas kenyataan atau tidak mengarahkan konseli menyalahkan setiap hal atau setiap orang.
  • 13. Kelemahan dan Kelebihan Konseling Realitas Kelebihan : • Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar. • Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. • Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai. d. Klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistik dan karenanya bisa tercapai keberhasilan. • Langsung lebih cepat menyadarkan klien karena menggunakan secara langsung mengajak klien berbuat. f. Bersifat praktis, luwes dan efektif. • Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan tentang diagnosis.
  • 14. Lanjutan.... Kelemahan: • Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan individu dan faktor genetik lain. • Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dan konseli, hanya sekedarnya. • Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan. • Jangka waktu terapi yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah tingkah laku sadar pada konseli. • Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri pribadi klien. • Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan. • Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang. • Bisa terjadi suatu tipe campur tangan yang dangkal karena ia menggunakan kerangka yang terlampu disederhan