1. 1 | P a g e
Upaya Realisasikan Mimpi Green Labeling untuk Plastik
Ramah Lingkungan
Rangkuman Riza V. Tjahjadi
Hijau dalam wujud (sertifikat) pengakuan dalam dunia usaha/
industri dikenal dengan Proper dan SHI, sertifikat hijau industri. Proper
adalah pekerjaan penilaian oleh suatu korporasi/ perusahaan yang
dilakukan oleh KLHK sedangkan SHI pada Kemenperin. Nah, kini dalam
empat tahun terakhir muncul Label Hijau atawa populernya Green
Labeling.
Belum lama ini sudah dilakukan satu penjajakan untuk menyusun materi
yang terstruktur dan sistematis bagi standar penilaian dari pelaku
2. 2 | P a g e
industri dalam upaya mencapai greenlabelling terhadap setiap produk,
khususnya plastik. Itulah pokok bahasan dalam Diskusi Teknis Standar
Penilaian Produk Plastik yang diselenggarakan oleh GPCI, Green
Product Council Indonesia pada Rabu (260619) pagi hingga sore hari di
Jakarta Selatan.
Kriteria Penilaian Produk Film/Kantong Plastik dan Bioplastic Mudah
Terurai pada lembar bahasan meliputi ruang lingkup dan kriteria produk.
Ruang lingkup Kriteria Penilaiannya yang sudah disepakati adalah
Ruang lingkup standar penilaian produk ini berlaku untuk jenis plastic
oxo-biodegradable, biodegradable atau compostable yang terbuat dari
film (single atau multilayer) atau kantong plastik dengan atau tanpa
printing yang dibuat dengan proses blown film atau casting seperti
kantong belanja, kantong sampah, polybag, landfill cover, kemasan dan
produk lainnya.
Kriteria produk dipilah menjadi ke dalam kolom kriteria, syarat mutu,
dokumen verifikasi/ Metode uji dan Nilai Evaluasi - yang terbagi dua,
yaitu: nilai, dan bonus dan kolom ujungnya adalah keterangan.
Kriteria berjumlah 15 butir, yaitu Informasi Produk, Informasi bahan
baku, Kualitas Produk, Degradabilitas (wajib), Monitoring (wajib),
Kandungan Logam Berat, Senyawa karsinogen, Menejemen Energi,
Sistem Menejemen Lingkungan, Emisi Udara, Limbah Cair (disetujui
untuk dihapus), Pengelolaan Limbah, Bahan baku daur Ulang,
Penandaan, dan Bahan Kemasan. Ringkasnya begitu. Lalu Bonus.
Bonus diberlakukan jika sudah mencapai nilai minimal 62% (rating-nya
adalah Bronze). Nilai bonus diberkan jika perusahaan melakukan atau
menemukan sebuah sistem baru dalam pengendalian dampak
lingkungan secara signifikan. Pemberian nilai bonus mengeikuti
ketentuan sebagai berikut:
a. Memiliki hak paten untuk teknologi yang dipakai.
- Nilai 5 memiliki hak paten untuk teknologi yang digunakan.
b.Sistem menejemen Mutu
- Nilai 3 memiliki sertidikasi ISO 9001 Sistem Menejemen Mutu.
3. 3 | P a g e
- Nilai 2 proses pengajuan dokumen ISO 9001 Sistem Menejemen Mutu.
c. Sistem menejemen Lingkungan
- Nilai 3 memiliki sertifikat ISO 14001 Sistem Menejemen Lingkungan.
- Nilai 2 memiliki dokumen persiapan pengajuan sertifikasy ISO 14001
Sistem Menejemen Lingkungan.
d. Sistem Menejemen Energi (disetujui untuk dihapus)
f. Food Grade
- Nilai 3 jika plastik digunakan sebagai kemasan pangan, menyertakan
hasil uji Food Contact.
g. Eco labelling
- Nilai 3 jika memiliki eco labelling tipe 1
- Nilai 2 jika memiliki eco labelling tipe 2.
4. 4 | P a g e
Oh, ya... Untuk kategori Bioplastic, maka item bahan baku Daur Ulang
dihapus dalam penentuan bobot kriteria. Kriteria berjumlah 12 butir dari
semula 14 butir, yaitu Informasi Produk, Informasi bahan baku, Kualitas
Produk, Degradabilitas (wajib), Monitoring (wajib), Kandungan Logam
Berat, Senyawa karsinogen, Menejemen Energi, Sistem Menejemen
Lingkungan, Emisi Udara, Limbah Cair (disetujui umtuk dihapus),
Pengelolaan Limbah, Bahan baku daur Ulang (disetujui untuk dihapus)
Penandaan, dan Bahan Kemasan.
Dalam hal pembobotan, maka plastik jenis ini bobot kriterianya
20% dan Nilai maksimumnya adalah 27.
Adapun perhitungan mengenai Persentase Pencapaian, maka
Perolehan Jumlah Nilai Kriteria dibagi dengan Nilai target dan dikalikan
dengan Bobot Kriteria.
Begitulah ringkasnya.
Naah... Dengan berhasil disusunnya (draft awal) mengenai Kriteria
Penilaian Produk Film/Kantong Plastik dan #Bioplastic Mudah Terurai
akan dikritisi oleh multipihak pada dua bulan yad.
Hasil konsensus itu nantinya akan menghasilkan kriteria yang sifatnya
sukarela (voluntary) sepertinya SNI, Standar Nasional Indonesia, dan
bukan mandatory (mengikat). Oh, ya, putaran satu (1) Technical
Advisory Group dari GPCI ini pesertanya adalah dari pelaku industri
plastik. Putaran dua, nantinya, yaitu multipihak (akademisi, ornop
mewakili konsumen dan lingkungan hidup serta pihak-pihak terkait
lainnya) untuk menghasilkan suatu konsensus (bersama).
Sekadar catatan saya: Dengan mengamati uraian di atas maka
tak mustahil Green Labeling ini akan bersinggungan/ overlapping
dengan apa yang dicakup dan dikerjakan oleh Proper KLHK maupun
SHI Kemenperin.
Lalu, pada Hak Paten di bagian Bonus saya mengusulkan agar diberi
call yang tinggi, angka 5 sehingga pada Putaran Para Pihak nantinya
jika ditawar maka angkanya masih memadai. Misalnya nilai 3. Berbeda
5. 5 | P a g e
jika sudah dipatok angka 3 maka jika ditawar maka bukan mustahil
angkanya menjadi (cuma) 2.
#standarpenilaianproduk
#greenproducts
#plastikramahlingkungan
#biodegradable
#biodegradableplastic
#compostable
#returntoearth
#kendalikansampahplastik
biotani@gmail.com
@RizaVT