SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
Download to read offline
PRINSIP DASAR, PROSEDUR,PRINSIP DASAR, PROSEDUR,
METODA PELAKSANAAN DANMETODA PELAKSANAAN DAN
PELAPORAN AUDIT LINGKUNGANPELAPORAN AUDIT LINGKUNGAN
OlehOleh
BambangBambang PurwonoPurwono
KantorKantor MenteriMenteri NegaraNegara LingkunganLingkungan
HidupHidup
Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit
Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan
Bagian PKSDM Ditjen DIKTI DEPDIKNAS pada 11-20 September 2006 di Hotel Graha Dinar, Cisarua
I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Konperensi Lingkungan Hidup di Stockholm tahun 1972, menyadari
perlunya perhatian dunia untuk mengendalikan pencemaran dan
kerusakan lingkungan.hidup secara global.
• Berbagai program PBB terhadap lingkungan semakin luas. Setiap
negara menerapkan program-program pembangunan berkelanjutan.
• United Nation on Environment and Development (UNCED) pada
tahun 1992 di Rio de Janeiro menghaghasilkan agenda penting,
disebut Agenda 21. Pada saat itu ditanda tangani sebuah konvensi :
Convention on Biodiversity (CBD).
• Sepuluh tahun kemudian diadakan World Summit on Sustainable
Development (WSSD) di Afrika Selatan, mendesak bahwa
pembangunan berkelanjutan sudah mendesak harus diterapkan di
semua negara. .
LanjutanLanjutan……………………..
..
• Globalisasi perekonomian telah membuahkan keperdulian
terhadap lingkungan bagi dunia usaha, ditindak lanjuti dengan
perubahan kebijakan perdagangan internasional, antara lain telah
dibentuknya lembaga International on Standardization Organization
(ISO).
• ISO mengembangkan standar-standar lingkungan secara
internasional, dikenal dengan ISO seri 14000, yaitu suatu standar
lingkungan spesifik bagi produk dan jasa.
• World Trade Organization (WTO) juga mengembangkan
persyaratan lingkungan.
• AMDAL sebagai salah satu metoda pencegahan dan pengendalian
dampak lingkungan pada tahap perencanaan, penerapannya diakui
sebagai upaya yg efektif dalam upaya pencegahan dampak
lingkungan pada tahap dini, dan secara internasional digunakan
dalam proses pengambilan keputusan kelayakan proyek
pembangunan baik negara maju maupun negara berkembang.
LanjutanLanjutan……………………
• Ruang lingkup pengaturan terhadap lingkungan hidup di banyak Negara telah
diperluas. Lebih-lebih dengan adanya tekanan dari internasional yang menuntut agar
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup harus dilaksanakan secara
sustainable sebagai bagian dari proses pembangunan ekonomi.
• Audit lingkungan merupakan suatu perangkat baru dalam pengelolaan lingkungan,
mulai dikembangkan secara luas sejak tahun 90an. Akhir-akhir ini penerapannya
semakin meningkat untuk berbagai macam keperluan.
• Konsep audit lingkungan berasal dari audit keuangan (financial) sebagai evaluasi
(assessment) risiko lingkungan akibat pembangunan indutsri yang berkembang
secara pesat.
• Audit lingkungan gunakan oleh lembaga-lembaga keuangan internasional seperti
World Bank, European Bank for Reconstruction and Development dan lembaga-
lembaga donor lainnya sebagai salah satu syarat atau jaminan bahwa keperdulian
terhadap lingkungan secara penuh dilaksanakan oleh pemrakarsa kegiatan baik
swasta maupun pemerintah.
• Audit lingkungan juga digunakan oleh berbagai perusahaan swasta dalam melakukan
rencana akuisisi perusahaan lain, bahkan buyer juga meminta kepada pihak ke tiga
untuk melakukan audit bahwa barang-barang yang dibeli dibuat berdasarkan prinsip-
prinsip keperdulian lingkungan atau diproses dengan teknologi yang ramah
lingkungan (environmental sound technology atau dengan prinsip environmental
friendly).
LanjutanLanjutan………………....
• Audit lingkungan juga digunakan oleh berbagai perusahaan swasta
dalam melakukan rencana akuisisi perusahaan lain, bahkan buyer
juga meminta kepada pihak ke tiga untuk melakukan audit bahwa
barang-barang yang dibeli dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
keperdulian lingkungan atau diproses dengan teknologi yang ramah
lingkungan (environmental sound technology atau dengan prinsip
environmental friendly).
Difinisi
• Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk menilai tingkat
ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan atau
kebijakan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab
usaha dan atau kegiatan yang bersangkutan (Undang-Undang No.
23 tahun 1997).
LanjutanLanjutan…………..
• Difinisi:
• Audit lingkungan adalah suatu alat managemen yang meliputi
evaluasi secara sistimatik, terdokumentasi, periodik dan obyektif
tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, system managemen
dan fasilitas (peralatan) dengan tujuan mempermudah kontrol
managemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak
lingkungan dan pengkajian penaatan kebijakan usaha dan atau
kegiatan terhadap peraturan perundangan di bidang lingkungan
hidup (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun
1994).
• Audit lingkungan adalah : systematic and documented verification
process of objectively obtaining and evaluating audit evidence to
determine whether specified environmental activities, event,
conditions, management systems, or an information about this
matter conform with audit criteria, and communicating the result of
this process to the client (ISO 14010).
II. TUJUAN, KEGUNAAN DAN LINGKUP AUDITII. TUJUAN, KEGUNAAN DAN LINGKUP AUDIT
LINGKUNGANLINGKUNGAN
Mengapa audit lingkungan perlu dibuat ?
• untuk membuat suatu perusahaan atau organisai taat thd peraturan
perundangan tentang baku mutu emisi udara, baku mutu limbah cair,
standar pengelolaan limbah B3, standar pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3), SOP, kriteria-kriteria lingkungan yang ditetapkan oleh
pemerintah maupun perusahaan;
• mendokumentasikan managemen lingkungan dan pengoperasian
peralatan agar standar-standar lingkungan dapat terpenuhi.;
• Utk jaminan upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan dilakukan dgn baik;
• Sebagai dasar untuk memperbaiki perencanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan (continual improvement);
• membuat agar perusahaan mematuhi prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dan menggunakan sumberdaya alam dan energi lebih efisien.
TujuanTujuan
• Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan (status) kondisi lingkungan dari suatu perusahaan
atau kegiatan dan mengukur kinerja lingkungan suatu kegiatan.
• Jadi audit lingkungan merupakan suatau cerminan atau potret tentang kinerja perusahaan atau
organisasi terhadap lingkungan.
Kegunaan
• upaya untuk meningkatkan penaatan perusahaan / organisasi terhadap peraturan perundangan
di bidang lingkungan, misalnya standar emisi udara, standar limbah cair, penanganan B3, limbah
B3 dan non B3 yang dihasilkan;
• dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan standar prosedur operasi (SOP),
prosedur pengelolaan lingkungan termasuk rencana tanggap darurat, pemantauan dan pelaporan
serta rencana perubahan pada proses produksi;
• jaminan untuk menghindari terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan;
• bukti keabsahan prakiraan dampak penting dan penerapan rencana pengelolaan dan rencana
pemantauan lingkungan yang berguna untuk feed back atau saran perbaikan upaya pengelolaan
lingkungan secara menyeluruh;
• upaya perbaikan dalam penggunaan sumberdaya melalui efisiensi penggunaan bahan baku,
bahan penolong, identifikasi melalui proses daur ulang atau penerapan produksi bersih dan
efisiensi energi;
• upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu dilaksanakan oleh
usaha atau kegiatan untuk memenuhi persyaratan lingkungan;
KegunaanKegunaan ((lanjutanlanjutan))
• jaminan untuk menghindari terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
• bukti keabsahan prakiraan dampak penting dan
penerapan rencana pengelolaan dan rencana
pemantauan lingkungan yang berguna untuk feed back
atau saran perbaikan upaya pengelolaan lingkungan
secara menyeluruh;
• upaya perbaikan dalam penggunaan sumberdaya
melalui efisiensi penggunaan bahan baku, bahan
penolong, identifikasi melalui proses daur ulang atau
penerapan produksi bersih dan efisiensi energi;
• upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah
dilaksanakan atau yang perlu dilaksanakan oleh usaha
atau kegiatan untuk memenuhi persyaratan lingkungan;
ManfaatManfaat
• mengidentifikasi risiko lingkungan;
• menghindari kerugian finansial seperti penutupan / pemberhentian
operasi oleh pemerintah atau publikasi negative yang dapat
berakibat merugikan perusahaan / organisasi;
• menghindari kerugian finansial untuk tujuan akuisisi perusahaan
lain;
• menghindari adanya sanksi hukum karena pelanggaran peraturan
perundangan dan standar-standar lingkungan;
• membuktikan upaya pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila
dibutuhkan dalam proses litigasi di pengadilan;
• meningkatkan keperdulian staf suatu perusahaan atau unit usaha /
organisasi terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan;
• mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya
konservasi energi dan minimisasi limbah;
• menyediakan informasi yang memadai bagi kepentingan usaha atau
kegiatan asuransi, lembaga keuangan dan pemegang saham.
RuangRuang lingkuplingkup
Ruang lingkup audit lingkungan dapat bervariasi dan sangat
luas. Lingkup Audit lingkungan secara lengkap meliputi
analisis berbagai aspek seperti berikut dibawah ini.
• sejarah berdirinya organisasi, rona lingkungan, pencemaran dan
kerusakan lingkungan, upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dan isu-isu lingkungan terkait;
• perubahan rona dan kualitas lingkungan sejak kegiatan dibangun
sampai dengan waktu pelaksanaan audit lingkungan;
• penggunaan input dan sumberdaya alam, termasuk energi, proses
produksi, produk yang dihasilkan dan limbah-limbah yang
dihasilkan;
• identifikasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia, B3 serta
potensi pencemaran dan kerusakan yang mungkin timbul;
• kajian risiko lingkungan;
• system kontrol managemen dan rute pengangkutan bahan dan
pembuangan limbah, termasuk fasilitas untuk meminimumkan
dampak buangan dan kecelakaan;
LanjutanLanjutan………………………………
• efektifitas peralatan pengendalian pencemaran, pemeliharaan, uji
emisi, dan uji rutin peralatan lainnya;
• penaatan terhadap perizinan, standar-standar dan pengelolaan B3 &
limbah B3;
• penaatan terhadap hasil AMDAL (RKL dan RPL);
• perencanaan dan prosedur operasi penanganan keadaan darurat;
• rencana pelaksanaan minimisasi limbah dan pengendalian
pencemaran lingkungan serta product life cycle;
• penggunaan sumberdaya alam dan energi;
• peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dan keperdulian
lingkungan;
• system kontrol managemen dan rute pengangkutan bahan dan
pembuangan limbah, termasuk fasilitas untuk meminimumkan
dampak buangan dan kecelakaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka lingkup audit lingkungan
sangat luwes, tergantung tujuan yang ditetapkan oleh pemilik
kegiatan yang bersangkutan.
PRINSIPPRINSIP--PRINSIP DASARPRINSIP DASAR
1. Karakteristik Dasar
1.1. Prosedur yang sistimatis dan terdokumentasi :
Audit lingkungan dilaksanakan dgn prosedur dan metoda yang
kompehensif untuk menjamin pengumpulan data dan informasi
yang dibutuhkan serta didokumentasikan.
1.2. Obyektif dan independen
Hasil audit tidak boleh terpengaruh oleh pemberi pekerjaan,
temuan-temuan hasil audit hrs obyektif dan dapat dipercaya.
1.3. Kriteria audit :
Sebelum melakukan audit lingkungan harus memiliki kriteria yang
jelas sebagai alat ukur dalam melakukan audit di lapangan.
KriteriaKriteria audit :audit :
Kriteria yang umum digunakan dalam melakukan audit
lingkungan adalah :
• Peraturan perundangan atau standar-standar tentang Pengendalian
Pencemaran Air, Peraturan Pemerintah tentang Pengedalian
Pencemaran Udara, Kebisingan, Pengelolaan B3, Pengelolaan
Limbah B3, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Pengelolaan
Sampah Industri non B3 dan lain-lainnya);
• Peraturan-peraturan yang bersifat regional dan global, misalnya
perjanjian pengelolaan lingkungan lintas batas antar dua atau lebih
negara-negara yang berbatasan, konvensi-konvensi dan protocol-
protokol konvensi atau perjanjian internasional;
• Kebijakan, prosedur dan instruksi kerja atau SOP yang
dikembangkan oleh perusahaan dan target-target yang ingin dicapai
oleh perusahaan;
• Standar-standar EMS (ISO 14001) atau standar-standar lingkungan
yang ditetapkan oleh pembeli (buyer);
Audit lingkungan tidak akan punya arti apa-apa bila hasilnya tidak
dapat diperbandingkan dengan standar dan kriteria yang telah
ditetapkan.
LanjutanLanjutan…………..
1.4. Pembuktian dan pengujian fakta/hasil temuan :
• Pembuktian terhadap hasil temuan yang diperoleh selama
melakukan audit sangat penting untuk memperoleh hasil yang
obyektif.
• hasil temuan harus dikonfirmasi dan diverifikasi dengan data dan
informasi yang dimiliki oleh perusahaan, baik melalui verifikasi
lapangan, dokumentasi maupun wawancara.
1.5. Laporan audit :
• Laporan harus memuat hasil temuan hasil audit dan fakta-fakta
penunjang, serta dokumentasi terhadap semua kegiatan yang
dilingkup dalam audit.
• Seluruh data dan hasil temuan harus disajikan dengan jelas dan
akurat serta dilandasi dengan bukti-bukti sahih yang telah diuji
kebenarannya (verifikasi) dan terdokumentasi dengan baik.
2.2. KunciKunci keberhasilankeberhasilan
2.1. Dukungan pihak pimpinan
Audit lingkungan harus diawali dengan adanya itikad pimpinan
organisasi dan harus didukung oleh pimpinan (top management).
Tim auditor juga harus diberi keleluasaan untuk melakukan kajian
terhadap hal-hal yang sensitif dan berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan.
2.2. Keikut sertaan semua pihak
Keberhasilan audit lingkungan ditentukan pula oleh keikutsertaan
dan kerjasama yang baik dari dari semua pihak dalam organisasi
yg diaudit.
2.3. Kemandirian dan obyektifiktas auditor
Oyektifitas auditor dalam menjalankan tugasnya harus dijamin.
Tim auditor harus mandiri dan tidak ada keterkaitan dengan
kegiatan yang diaudit.
2.4. Kesepakatan tentang lingkup audit
Kesepakatan tentang ruang lingkup audit lingkungan harus
disetujui sejak awal antara pimpinan perusahaan/organisasi
dengan auditor.
3.3. SifatSifat kerahasiaankerahasiaan
Laporan atau dokumen audit lingkungan merupakan dokumen milik organisasitan
dan bersifat rahasia. Organisasi, sesuai dengan kerahasiaannya dapat
menyampaikan laporan audit lingkungan kepada pemerintah, masyarakat luas atau
organisasi lainnya sesuai dengan tujuannya. Adapun tujuannya secara umum dapat
meliputi :
• Publikasi terhadap hasil pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan;
• Antisipasi kebutuhan penilaian peringkat kinerja perusahaan atau organisasi;
• Tujuan lainnya misalnya diminta oleh organisasi atau pembeli atau lembaga swadaya
masyarakat untuk meminta bukti keperdulian perusahaan/organisasi terhadap
lingkungan.
Kebijakan audit lingkungan tidak membatasi hal-hal sebagai berikut :
• hak pemerintah untuk melakukan pemeriksaan secara rutin pada perusahaan atau
organisasi;
• hak pemerintah untuk melakukan pemeriksaan terhadap usaha yang dicurigai
sebagai tindakan kelalaian, penghindaran kewajiban dan pelanggaran terhadap
penaatan hukum dan peraturan perundangan yang berlaku;
• hak pemerintah untuk minta informasi khusus sebagai dasar penentuan peringkat
kinerja lingkungan suatu kegiatan;
• tanggung jawab dunia usaha atau kegiatan untuk menyediakan data hasil
pemantauan lingkungan dan informasi kepada pemerintah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
4.4. PengawasanPengawasan MutuMutu HasilHasil AuditAudit lingkunganlingkungan dandan kualifikasikualifikasi auditorauditor
Untuk menjamin bahwa audit lingkungan dibuat secara baik dan professional maka
harus dibuat persyaratan dan kode etik auditor lingkungan.
Kualifikasi seorang auditor menurut ISO 14012 adalah :
• Pendidikan : seorang auditor harus memiliki pendidikan dan pengalaman kerja. Bila
ia seorang tamatan pendididan menengah (SMA atau sederajat) maka harus
memiliki pengalaman kerja yang relevan minimal 5 tahun. Bila seorang sarjana (S1)
harus memiliki pengalaman kerja yang relevan minimal 4 tahun.
• Pelatihan : mengikuti pelatihan audit lingkungan, pelatihan managemen
lingkungan atau yang relevan dan mempunyai pengalaman magang sebagai auditor
(on the job training) minimal 20 hari kerja atau 4 pengelaman kerja melakukan audit
lingkungan dibawah supervisi pemimpin auditor.
• Kualifikasi pemimpin auditor menurut ISO 14012 :
• Pemimpin auditor (lead auditor ) : auditor yang bertindak memimpin pelaksanaan
audit lingkungan dan telah memenuhi criteria yang ditetapkan dalam ISO seri 14012.
• Pemimpin auditor harus memiliki pengalaman 15 hari kerja tambahan atau 3 audit
lingkungan lengkap setelah mencapai tingkat auditor atau 35 hari kerja atau 7 audit
lingkungan lengkap.
• Pemimpin auditor paling sedikit melakukan satu kali dari 3 audit lingkungan
tambahan seperti tersebut diatas.
• Kemampuan seorang auditor disamping memiliki pendidikan formal dan
pelatihan audit maka harus memiliki pengalaman untuk menunjang kualitas
hasil audit (menurut ISO 14012), antara lain :
• ilmu lingkungan dan teknologi lingkungan;
• aspek teknis dan lingkungan dari kegiatan operasi produksi;
• hukum dan peraturan perundangan lingkungan, standar lingkungan dan
ketentuan lainnya;
• system managemen lingkungan;
• prosedur, proses dan teknik pelaksanaan audit.
• Untuk menunjang kualifikasi seorang auditor juga diperlukan ketrampilan.
Ketrampilan yang harus dimiliki seorang auditor menurut ISO seri 14012
adalah :
• mampu mengungkapkan dengan jelas konsep dan ide secara lisan dan
tulisan;
• memiliki ketrampilan individu untuk efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
audit : komunikasi, diplomasi, sopan santun dll;
• ketrampilan untuk menjaga sifat kemandirian dan penilaian obyektif;
• ketrampilan mengorganisasikan diri pribadi;
• kemampuan memperoleh penilaian yang didasarkan atas bukti-bukti
obyektif;
• kemampuan berperilaku baik sesuai dengan budaya dan tata krama tempat
audit.
5.5. PeranPeran && tanggungtanggung jawabjawab Tim AuditTim Audit
a) Peran, tanggung jawab dan aktivitas Ketua Tim Audit
• konsultasi dengan klien dalam rangka menetapkan ruang lingkup audit;
• mengumpulkan latar belakang informasi dan data yang diperlukan untuk mencapai
tujuan audit;
• membentuk tim audit dan mengarahkan anggota tim audit agar bekerja sesuai
dengan rencana, efektif dan mengenai sasarannya;
• menyusun rencana kerja audit berdasrakan ruang lingkup yang telah disetujui antara
tim audit dengan pihak auditee;
• mengkoordinir penyiapan dokumen-dokumen kerja, termasuk protocol dan kertas
kerja audit dan prosedur serta melakukan briefing kepada anggota tim;
• memimpin rapat pembukaan;
• memimpin pelaksaan audit di lapangan;
• memimpin memecahkan persoalan bersama anggota tim bila sewaktu-waktu timbul
permasalahan, bila perlu melakukan koordinasi dengan auditee atau penghubung
yang telahb ditunjuk oleh pihak managemen untuk mewakilinya;
• mewakili tim adit untuk melakukan diskusi dengan auditee, sewaktu-waktu bila
diperlukan baik sebelum pekerjaan audit dilakukan, selama pelaksanaan audit
maupun setelah audit lapangan dilakukan;
• memberitahukan kepada auditee tentang hasil-hasil temuan audit;
• mengkoordinir penyusunan laporan dan rekomendasi audit;
LanjutanLanjutan………………....
b) Peran, tanggung jawab dan aktivitas Anggota Tim audit
• mendukung, membantu dan mematuhi arahan ketua tim audit;
• merencanakan dan melaksanakan tugas yang diberikan secara
obyektif dan efisien sesuai dengan ruang lingkup audit yang telah
digariskan;
• mencatat hasil temuan dan merumuskan kesimpulan audit
berdasarkan hasil temuan dan bukti-bukti yang telah dievaluasi dan
diverifikasi kebenarannya;
• menyiapkan dokumen kerja sesuai dengan arahan ketua tim audit;
• mendokumentasikan hasil-hasil temuan audit;
• mengamankan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kegiatan
audit dan mengembalikannya kepada pihak yang diaudit segera
setelah kegiatan audit selesai dilakukan;
• membantu menyiapkan laporan audit.
PROTOKOL AUDITPROTOKOL AUDIT
• Protokol audit adalah suatu pedoman atau manual dapat berupa
check list, daftar isi, daftar pertanyaan dan sistem peringkat.
• Dengan mengacu pada protocol audit konsistensi dapat dijamin
dalam melakukan audit dan pelaporan hasil audit.
• Protokol yang sama dapat digunakan kembali pada pelaksanaan
audit berikutnya, sehingga hasil audit dapat diperbandingkan dari
waktu ke waktu apakah menunjukan perbaikan kinerja atau
sebaliknya.
• Penyusunan protokol audit ditentukan oleh kemampuan dan
ketajaman auditor dan disesuaikan dengan jenis kegiatan, tujuan
dan lingkup audit.
TipeTipe--tipretipre protokolprotokol auditaudit
1. Daftar Isi (Table of Content)
• Protokol yang memuat tentang daftar isi laporan akhir audit.
Protokol ini sederhana dan relatif bebas untuk dimodifikasi sehingga
dalam penentuan persyaratan pemeriksaan untuk masing-masing
topik, pengetahuan serta pengalaman auditor merupakan faktor
utama yang menjadi andalan.
• Metoda daftar isi hanya berupa acuan saja bagi auditor untuk
melaksanakan audit lingkungan, pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada pihak auditee terhadap topik-topik tersebut
dikembangkan oleh auditor.
2. Daftar Uji Sederhana (Check list)
• Daftar uji sederhana merupakan protokol audit yang secara rinci
menyajikan seluruh topik yang akan diliput dalam audit lingkungan.
Daftar uji ini dapat dilengkapi pula dengan petunjuk atau instruksi
bagi auditor tentang bagaimana cara menilai topik tersebut.
LanjutanLanjutan………………....
3. Daftar Pertanyaan (Questionaire)
• Protokol ini menggunakan format pertanyaan baku. Daftar
pertanyaan dapat dikembangkan lebih komprehensif dengan cara
setiap pertanyaan dilengkapi arahan, petunjuk serta instruksi untuk
auditor guna keperluan penilaian.
• Daftar pertanyaan yang diajukan umumnya dilengkapi dengan
alternatif jawaban, baik yang bersifat pilihan terbatas (ya/tidak),
maupun yang bersifat multi pilihan.
4. Sistem Peringkat (Rating System)
• Bentuk dasar protokol ini adalah pertanyaan dengan pilihan
jawaban yang disusun secara hirarki/ranking, sehingga melalui cara
ini dimungkinkan dilakukan pemberian skor (nilai) sesuai ranking,
baik untuk setiap pertanyaan maupun kelompok pertanyaan. Melalui
teknik ini kinerja managemen lingkungan seluruh organisasi dapat
dinilai secara kuantitatif.
• Beberapa contoh protokol dapat dilihat pada lampiran paper ini.
Contoh-contoh tersebut diambil dari Environmental Audit Guidebook
Australia, 1994.
PROSES DAN METODE AUDIT LINGKUNGANPROSES DAN METODE AUDIT LINGKUNGAN
1. Memulai Kegiatan Audit
a) Menentukan tujuan audit
Tujuan audit ditentukan oleh klien (pimpinan puncak). Beberapa contoh
tujuan audit lingkungan :
• menentukan apakah organisasi telah mendokumentasikan dan
melaksanakan system managemen lingkungan sesuai dengan ISO 14001;
• menentukan apakah organisasi taat terhadap peraturan perundangan yang
berlaku;
• menentukan apakah kegiatan operasi organisasi sesuai dengan
persyaratan lingkungan yang telah ditetapkan;
• mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan sesuai dengan
system managemen lingkungan;
• mmenilai kemampuan managemen internal untuk menjamin kesesuaian
dengan system managemen lingkungan;
• mengevaluasi pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan.
b)b) LingkupLingkup AuditAudit
• Lingkup audit harus ditentukan seberapa luas dan sejauhmana audit
akan dilaksanakan, apakah berdasarkan fisik lokasi atau
berdasarkan aktivitas organisasi.
• Lingkup audit ditentukan oleh klien bersama dengan auditor. Setiap
perubahan lingkup audit harus dikonsultasikan dengan pemimpin
auditor.
• Contoh-contoh lingkup audit :
• membuktikan bahwa aktivitas pengelolaan lingkungan yang
dilaksakan sesuai dengan peraturan, seperti : emisi udara, limbah
cair, limbah padat, B3 dan limbah B3;
• identifikasi seberapa jauh kontaminasi terhadap tanah dan air tanah
terjadi dan tipe kontaminasinya;
• mengecek kesesuaian dengan EMS (audit EMS).
c)c) MemilihMemilih Tim AuditorTim Auditor
Sangat penting untuk memastikan tim audit memiliki kemampuan dan
pengalaman yang dibutuhkan (tergantung jenis audit yang akan
dilaksanakan).
Pertimbangan pemilihan tim audit :
– Kualifikasi sesuai dengan ISO 14012;
– Tipe organisasi , proses, kegiatan dan fungsi yang akan diaudit;
– Ukuran dan kompleksitas kegiatan yang akan diaudit;
– Keahlian dan penguasaan bahasa individu anggota tim audit;
– Persyaratan yang diberikan oleh klien, lembaga sertifikasi dan
akreditasi;
– Potensi benturan kepentingan antara klien dan auditor.
– Anggota tim audit termasuk ahli (technical experts) dan auditor
yang masih magang yang dapat diterima baik oleh klien maupun
pemimpin auditor.
d)d) TelaahTelaah AwalAwal DokumenDokumen
Pemimpin auditor harus melakukan review semua dokumen yang
ada pada klien, a.l. :
• pernyataan kebijakan organisasi/perusahaan, program-program
pengelolaan lingkungan, peta lokasi administrasi dan geografis,
data tentang rona lingkungan ( sungai, tata ruang, kualitas air,
kualitas udara, curah hujan, arah angina), dokumen perizinan,
standar-standar lingkungan, proses produksi, rencana tanggap
darurat, catatan kecelakaan / incident, struktur organisasi, dokumen
RKL dan RPL, rekaman, SOP, manual dan dokumen-dokumen
lainnya yang relevan.
• Jika dokumen-dokumen yang diterima tidak cukup untuk
mendukung pelaksanaan audit, maka klien harus diberi tahukan.
4.2.4.2. MempersiapkanMempersiapkan AuditAudit
a) Perencanaan audit, meliputi antara lain:
• Penentuan tujuan dan ruang lingkup audit;
• Penentuan kriteria audit;
• Identifikasi oganisasi dan fungsi unit-unit yang akan diaudit;
• Identifikasi fungsi dan atau individu dalam organisasi yang
bertanggung jawab langsung menangani pengelolaan lingkungan;
• Identifikasi elemen-elemen system managemen lingkungan;
• Identifikasi dokumen-dokumen yang dirujuk;
• Perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan audit;
• Menentukan waktu dan tempat-tempat yang diaudit;
• Identifikasi anggota tim audit;
• Jadwal pertemuan dengan pihak managemen;
• Persyaratan kerahasiaan;
• Penentuan logistik;
• Isi dan format laporan;
LanjutanLanjutan…………....
b) Penugasan kepada anggota tim audit
• Penugasan kepada anggota tim audit dibuat oleh pemimpin auditor.
Pemimpin auditor memberikan penugasan kepada setiap anggota
untuk melakukan audit pada kegiatan tertentu;
• Selama melakukan audit, kemungkinan pemimpin auditor
mengubah penugasan agar audit berjalan optimal dan dapat
memenuhi tujuan audit.
c) Kunjungan pendahuluan
• Ini tidak mutlak dilakukan, tetapi akan sangat membantu dalam
menyusun perencanaan audit.
• Kunjungan awal ini adalah sebagai kegiatan orientasi dalam rangka
merumuskan lingkup audit, perencanaan kebutuhan logistik, waktu
yang diperlukan dan meminta data atau informasi yang belum
lengkap.
LanjutanLanjutan…………....
d) Penyusunan dokumen kerja
Dokumen kerja meliputi protokol audit dan kertas kerja.
Kertas kerja berisi :
• Catatan dan dokumentasi auditor yang mendukung bukti dan
temuan audit;
• Catatan teknis dan langkah kerja yang dijalankan oleh auditor;
• Catatan penting lainnya yang belum tersedia dalam protocol audit.
Kertas kerja sangat membantu/berguna bagi auditor karena :
• Membantu auditor menyusun bukti audit, temuan dan kesimpulan
audit;
• Dokumen pendukung protokol yang berisi catatan rinci pelaksanaan
audit; menyediakan data yang medukung laporan audit dan bahan
penyusunan rencana tindak lanjut (corrective action);
• Dasar evaluasi temuan audit.
• Dokumen kerja harus dijaga sekurang-kurangnya sampai
pelaksanaan audit selesai dilakukan, hal-hal yang bersifat rahasia
harus diamankan diantara anggota tim audit.
4.3.4.3. PelaksanaanPelaksanaan AuditAudit
a) Rapat Pembukaan
• Ini sangat penting dalam setiap kegiatan audit untuk menciptakan
kesan yang baik antara tim audit dan auditee serta personel
fasilitas yang akan diaudit. Pertemuan pendahuluan ini harus dibuat
sedemikian rupa, ramah dan efisien sebagaimana cara-cara bisnis
dilakukan. Pemimpin auditor sebagai ketua rapat harus dapat
mengendalikan pertemuan ini.
Agenda rapat pembukaan :
• Ucapan selamat datang;
• Diskuasi tentang hasil yang ingin dicapai dalam audit;
• Sasaran audit;
• Presentasi pelaksanaan/proses audit di lapangan;
• Alat-alat yang diperlukan dalam melakukan audit (misal PPE);
• Logistik;
• Lain-lain;
• Penutup.
LanjutanLanjutan…………....
Tujuan rapat pembukaan adalah :
Pemimpin auditor memperkenalkan anggota tim;
• Menjelaskan tujuan, lingkup dan metoda audit;
• Membangun komunikasi resmi antara tim audit dengan auditee;
• Memastikan bahwa sumberdaya dan fasilitas yang diperlukan oleh
tim audit tersedia;
• Memastikan personel yang akan diwawancarai;
• Memastikan jadwal rapat penutupan;
• Memberikan semangat agar personil organisasi yang diaudit
berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan audit;
• Review keselamatan di lapangan dan prosedur emergency bagi tim
audit.
Klien menyampaikan hal-hal seperti berikut :
• Memberikan penjelasan secara umum tentang kegiatan operasi dan
proses;
• Persyaratan dan ketentuan keselamatan;
• Usulan dan saran kepada tim audit.
b)b) MelakukanMelakukan AuditAudit didi LapanganLapangan
• Setiap tipe audit memerlukan metoda dan prosedur yang berbeda, namun
demikian harus dilakukan dengan cara yang konsisten.
• Kegiatan audit (audit keselamatan kerja, lingkungan atau financial) adalah
pekerjaan yang sensitif dan harus dilaksanakan dengan sedikit mungkin
mengganggu pihak yang terlibat.
• Audit bukan investigasi atau bentuk penyelidikan lainnya. Audit adalah
kegiatan untuk mengecek tentang efektivitas dari kegiatan operasi terhadap
standar-standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Audit harus mengkonsentrasikan pada tujuan dan lingkup audit yang telah
disepakati, harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb :
• Apakah kegiatan operasi yang dilaksanakan oleh fasilitas dilakukan dengan
cara-cara efektif dan efisien?
• Apakah dokumentasi dikelola sesuai dengan persyaratan peraturan
(eksternal maupun internal) atau benchmark yang telah digariskan?
• Apakah ada peluang untuk memperbaiki efetifitas kegiatan operasi?
• Apakah rencana aksi koreksi akan dilakukan?
• Apakah tujuan, sasaran dan target-target dapat dicapai?
• Apakah system yang ada diperbaiki/disempurnakan secara terus menerus?
c)c) MengumpulkanMengumpulkan BuktiBukti--buktibukti AuditAudit
• Bukti-bukti audit harus dikumpulkan melalui wawancara, pengujian
dokumen dan observasi serta keadaan lapangan terhadap aktivitas
fasilitas yang diaudit. Indikasi terhadap ketidak taatan dan ketidak
sesuaian dengan kriteria audit harus dicatat / direkam.
• Informasi yang dikumpulkan melalui interview harus diverifikasi
dengan informasi pendukung yang diperoleh dari sumber-sumber
yang netral/obyektif, seperti observasi, rekaman hasil dari
pengukuran yang ada. Pernyataan yang tidak dapat diverifikasi
harus diidentifikasi.
LanjutanLanjutan …………....
Ada tiga cara atau metoda untuk memperoleh bukti-bukti yang
obyektif:
• Observasi dan wawancara. Auditor meminta kepada kepada orang
yang menangani proses, misalnya untuk menunjukan bagaimana
kerja mereka dapat tercapai sasarannya.
• Pengujian sample. Hasil sampling yang dilaksanakan oleh
laboratorium fasilitas/perusahaan yang diaudit atau oleh
laboratorium independent untuk memantau kualitas emisi atau
efluent perlu dicek oleh expert (ahli) anggota tim audit.
• Pengujian terhadap semua dokumen, rekaman, laporan-
laporan, rencana-rencana perlu dilakukan untuk dibandingkan
dengan kesesuaian prosedur dan standar-standar yang telah
ditetapkan dalam kriteria audit.
d)d) PengujianPengujian ((verifikasiverifikasi))
• Informasi yang diperoleh melalui wawancara harus diuji dengan
memperoleh informasi yang sama dari sumber lain yang dapat
dipercaya, seperti observasi, pengukuran atau dari rekaman, bukan
dari kabar angin atau bukan dari kata orang.
• Dokumentasi yang dihasilkan oleh auditor harus menunjang semua
pertanyaan, atau harus teruji melalui pengamatan langsung di
lapangan oleh auditor.
• Verifikasi dokumen sangat penting dilakukan untuk menjaga
konsistensi hasil wawancara. Beberapa keterangan yang diperoleh
dari managemen harus dicari keberadaannya pada dokumen yang
disebutkan oleh auditee.
• Pengamatan terhadap dokumen sejalan dengan proses wawancara
dan dilanjutkan selama proses pengamatan lapangan serta
sesudahnya menjelang penulisan laporan.
LanjutanLanjutan…………....
3 cara metoda untuk memperoleh bukti-bukti obyektif:
• Observasi dan wawancara tentang kinerja kegiatan yang diaudit.
Auditor meminta kepada kepada orang yang menangani proses,
misalnya untuk menunjukan bagaimana kerja mereka dapat tercapai
sasarannya. Untuk mengkorfirmasi jawaban pertanyaan maka
auditor harus melakukan observasi kondisi fasilitas yang diaudit;
• Pengujian sample. Hasil sampling yang dilaksanakan oleh
laboratorium fasilitas/perusahaan yang diaudit atau oleh
laboratorium independent untuk memantau kualitas emisi atau
efluent perlu dicek oleh expert apakah hasilnya qualified;
• Pengujian terhadap semua dokumen, rekaman, laporan-
laporan, rencana-rencana perlu dilakukan untuk dibandingkan
dengan kesesuaian prosedur dan standar-standar yang telah
ditetapkan dalam kriteria audit.
e)e) VerifikasiVerifikasi
• Informasi yang diperoleh melalui wawancara harus diuji dengan
memperoleh informasi yang sama dari sumber lain yang dapat
dipercaya, seperti observasi, pengukuran atau dari rekaman, bukan
dari kabar angin atau bukan dari kata orang.
• Dokumentasi yang dihasilkan oleh auditor harus menunjang semua
pertanyaan, atau harus teruji melalui pengamatan langsung di
lapangan oleh auditor. Verifikasi dokumen sangat penting dilakukan
untuk menjaga konsistensi hasil wawancara. Beberapa keterangan
yang diperoleh dari managemen harus dicari keberadaannya pada
dokumen yang disebutkan oleh auditee.
• Pengamatan terhadap dokumen sejalan dengan proses wawancara
dan dilanjutkan selama proses pengamatan lapangan serta
sesudahnya menjelang penulisan laporan.
f)f) EvaluasiEvaluasi hasilhasil temuantemuan auditaudit
• Hasil temuan audit harus dievaluasi sesuai dengan tujuan audit.
Dokumen penunjang harus diteliti sehingga semua hasil temuan
audit telah diitunjang oleh data dan diuji/verifikasi secara teliti.
• Evaluasi temuan audit harus bebas dari bias, tidak ada faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan dan kesimpulan yang obyektif. Dua
auditor atau lebih harus menghasilkan hasil evaluasi yang sama
atas suatu hasil temuan audit.
• Setiap temuan audit hrs diklasifikasi menjadi 3 (tiga) kategori.
Temuan terhadap deviasi standar atau peraturan perundangan,
temuan thd kebijakan dan temuan thd deviasi terhadap best
practice.
• Bila dlm melakukan audit terdapat hal-hal yang tidak dapat
diferivikasi, maka auditor dapat menyarankan bahwa organisasi
atau fasilitas perlu melakukan penyelidikan atau penelitian lebih
lanjut.
f)f) PengamatanPengamatan lapanganlapangan
• Tujuan pengamatan lapangan adalah :
• Memeriksa keberadaan dan penerapan prosedur pelaksanaan
pengelolaan lingkungan
• Menguji penerapan system managemen lingkungan;
• Menentukan ketaatan terhadap peraturan lingkungan dan kebijakan
organisasi;
• Menguji keperdulian managemen terhadap pengelolaan lingkungan.
• f.1. Obyek yang diobservasi (secara umum):
• Daerah sekeliling fasilitas yang diaudit;
• Tata guna lahan/tata ruang;
• Ekologi dan lansekap;
• Kondisi fasilitas dan peralatan;
• Kondisi pekerja;
• Potensi pencemaran,kebocoran, bahaya kebakaran, ledakan;
• Peralatan pemadam kebakaran;
LanjutanLanjutan……....
• Proses dan operasi produksi;
• Daerah bongkar muat;
• Fasilitas pengolahan air baku;
• Bengkel;
• Laboratorium;
• Daerah tertutup, terkunci dan terbatas;
• Saluran drainase, saluran air limbah, penanganan B3
dan limbah B3;
• Instalasi pengolahan air limbah;
• Instalasi pengendalian emisi udara;
• House keeping;
• Prosedur inspeksi, pemeliharaan dan tanggap darurat;
• Fasilitas limbah rumah tangga.
f.2.f.2. TeknikTeknik PemeriksaanPemeriksaan lapanganlapangan
• Seorang auditor harus peka, tanggap serta cermat dalam
melakukan inspeksi lapangan. Gunakan panca indera, misalnya
sikap curiga terhadap kebauan, rasa ingin tahu harus
dikembangkan di lapangan. Fokuskan perhatian pada sumber-
sumber penyebab dampak. Jenis-jenis bahan kimia yang digunakan
dan tata cara penyimpanan bahan kimia yang memiliki potensi
terhadap pencemaran lingkungan, keselamatan dan kesehatan
kerja, dan lain-lainnya.
• Sumber-sumber penyebab dampak misal : pengolahan limbah ,
stack pada boiler, instalasi pengolahan air limbah dan pengelolaan
limbah B3 (sementara) di dalam fasilitas, kegiatan-kegiatan dalam
rangkaian proses produksi, apakah terdapat fugitive emission dalam
lingkungan kerja, apakah house keeping dikelola dengan baik dan
lain-lainnya.
f.3.f.3. WawancaraWawancara
Wawancara adalah salah satu tool untuk mengumpulkan bukti-bukti
dan temuan audit.
Tujuan wawancara :
• Menggali informasi;
• Menguji dan membuktikan data dan informasi yang diperoleh dari
pengamatan lapangan dan penelaahan dokumen;
• Menguji dan membuktikan pemahaman staf/personil atas peran dan
tanggung jawabnya terhadap pengelolaan lingkungan hidup.
• Teknik wawancara harus dikuasai oleh auditor, ini sangat penting
mengingat bahwa wawancara harus memperoleh hasil yang
semaksimal mungkin dalam mengumpulkan bukti-bukti yang
obyektif dalam pelaksanaan audit.
f.4.f.4. MerencanakanMerencanakan wawancarawawancara
Hal-hal penting dalam melakukan wawancara adalah sebaga
berikut :
• Memilih personil yang akan diwawancarai dengan terlebih dahulu
mengadakan identifikasi informasi apa yang diperlukan atau
dinginkan dalam melakukan audit;
• Menentukan tempat dan waktu wawancara. Wawancara harus
dilakukan sedemikan rupa sehingga nyaman bagi pihak yang
diwawancarai;
• Identifikasi pertanyaan apa yang akan disampaikan, pertanyaan
agar dibuat sistimtias sesuai dengan dokumen protokol yang telah
disiapkan;
• Wawancara apakah akan dilakukan orang-perorang atau
berkelompok atau kombinasi.
f.5.f.5. MembukaMembuka wawancarawawancara
• Proses ini yang paling kritis dalam melakukan wawancara. Pada saat ini
perlu diciptakan suasana yang menyenangkan. Suasana ini harus dijaga
sampai wawancara selesai, karena kualitas dan kuantitas informasi yang
diperoleh akan dipengaruhi oleh suasana ini. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah :
• Wawancara harus dimulai dari top management, general manager,
manager, supervisor dan employee;
• Tidak boleh mempunyai pengaruh yang merugikan terhadap auditee;
• Wawancara harus dilakukan di tempat kerja;
• Mulailah setiap wawancara didahului dengan bersalaman;
• Memperkenalkan diri dengan baik;
• Berikan penjelasan tentang tujuan dan ruang lingkup audit;
• Jelaskan apa yang diharapkan dari informasi yang diperoleh;
• Jelaskan bahwa kegiatan audit adalah untuk membantu memperbaiki
kinerja organisasi/auditee;
• Jelaskan perkiraan waktu yang diperlukan untuk wawancara;
• Berikan waktu kepada interviewee untuk memperkenalkan diri, peran, dan
tanggung jawabnya.
f.6.f.6. TeknikTeknik wawancarawawancara
• Mulailah mengajukan pertanyaan dengan panduan protocol yang
telah dibuat;
• Duduk dengan posisi yang nyaman dan informal;
• Bertanya dengan bahasa yang mudah dipahami interviewee, jelas
dan ringkas;
• Setiap bertanya hanya mengajukan satu pertanyaan dan
kembangkan pertanyaan lanjutan yang muncul dari jawaban
interviewee;
• Menjaga pertanyaan dan diskusi tetap dalam lingkup topic audit;
• Gunakan nada bahasa yang baik seperti berdiskusi dengan seorang
teman;
LanjutanLanjutan…………
• Pihak yang diwawancarai harus merasa tidak terganggu oleh
karyawan lain yang berada di sekitarnya, karena itu menentukan
tempat wawancara sangat penting;
• Bersikap sopan, netral dan obyektif;
• Mendengarkan dengan penuh perhatian dengan sekali-kali
memberikan tanggapan singkat;
• Secara periodik memberi ringkasan pembicaraan untuk menguji
kebenaran pemahaman auditor atas topik diskusi;
• Hanya mencatat butir-butir penting pembicaraan;
• Berikan cukup waktu interviewee berpikir dan menjawab
pertanyaan;
• Gunakan rumus 5 W dan 1 H: Who, what, where, when, why dan
how.
f.6. Yangf.6. Yang harusharus dihindaridihindari dalamdalam melakukanmelakukan wawancarawawancara
• Jangan bertanya yang jawabannya ya atau tidak;
• Hindari menelpon selama wawancara;
• Membuat perumpamaan atau asumsi;
• Terlibat pembicaraan dengan staf lain;
• Menggunakan humor yang berlebihan;
• Melakukan interupsi saat interviewee berbicara;
• Berargumentasi;
• Mengintimidasi dan mebuat interviewee merasa bersalah;
• Terlalu banyak mencatat;
• Mendesak interviewee untuk menjawab atau mendapatkan
informasi diluar kewenangan interviewee;
• Melebihi batas waktu yang disepakati;
• Memberikan harapan dan menjanjikan sesuatu;
• Menghindari seminimum mungkin bermain dengan pensil / pulpen,
membaca dan lainnya;
• Hindari kontak mata.
f.7.f.7. PertanyaanPertanyaan yangyang baikbaik
• Jangan bertanya yang jawabanya bukan “ya” atau “tidak”
Berikut contoh pertanyaan yang baik, dimulai dari pertanyaan yang
bersifat umum dan menjurus pertanyaan spesifik:
• Apa posisi anda dalam perusahaan ini?
• Sudah berapa lama anda bekerja?
• Apa tugas anda secara umum dan secara spesifik?
• Bagaimana anda melaksanakan tugas anda (misal operator
pengolahan limbah cair)?
• Dimana anda menyimpan sludge untuk sementara sebelum dibawa
ke tempat pengolahan akhir?
• Apakah anda memiliki prosedur atau SOP atau instruksi kerja (mulai
dari pengambilan sludge, pengeringan, penyimpanan sementara
sampai dengan pengangkutan?. Jelaskan!
• Apakah anda memiliki daftar manifest? Jelaskan!
• Dapatkah anda menunjukan semua dokumen SOP dan manifest?
• Bagaimana anda memilih / seleksi kontraktor pengangkut ?
• dan seterusnya dan seterusnya. Contoh pertanyaan diatas akan
dapat menggali semua informasi yang diinginkan sesuai dengan
tujuan audit yang telah ditetapkan.
f.8.f.8. TehnikTehnik mencatatmencatat
• Mencatat wawancara sangat penting sebagai bahan
untuk memudahkan untuk merumuskan hasil temuan
dan penulisan laporan. Cara mencatat yang dianjurkan
adalah :
• Catatan harus dibuat ringkas dan jelas;
• Bila perlu gunakan pulpen berwarna untuk penegasan
penulisan symbol atau kode tertentu;
• Merujuk protokol audit;
• Ringkaslah butir-butir hasil wawancara sebagai
kesimpulan wawancara;
• Kesimpulan wawancara setiap malam harus direview
untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lain
untuk ditanyakan kembali.
f.9.f.9. MenutupMenutup wawancarawawancara
• Sebelum menutup wawancara simpulkan semua
informasi atau hasil wawancara yang diperoleh
selama kegiatan wawancara berlangsung;
• Yakinkan bahwa informasi yang diperoleh benar
setelah sebelumnya setiap topik wawancara
dikonfirmasi terlebih dahulu sebelum ganti topik
lainnya;
• Sampaikan rasa terima kasih atas waktu yang
disediakan dan kesediaan mereka meluangkan
waktunya.
g.g. RapatRapat penutupanpenutupan
• Setelah selesai mengadakan wawancara dan
pengumpulan bukti-bukti melalui observasi lapangan
dan verifikasi serta evaluasi hasil temuan audit, maka
kegiatan audit di lapangan telah selesai. Semua hasil
temuan akan disampaikan oleh tim auditor pada rapat
penutupan.
• Agenda rapat penutupan
• Pembukaan
• Menyampaikan tujuan rapat penutupan
• Presentasi hasil temuan audit dan evaluasi hasil
sementara temuan audit;
• Tanya jawab dan konfirmasi temuan audit;
• Penutupan.
PascaPasca AuditAudit
• Tahap ini adalah penyelesaian laporan audit, setelah
semua temuan audit dikonfirmasi dan diverifikasi pada
waktu pertemuan penutupan. Laporan dibuat dalam 2
(dua) tahap. Laporan pertama, dibuat secara ringkas
(flash report) hanya untuk disajikan pada pertemuan
penutup. Kedua, laporan lengkap yang dilengkapi
dengan executive summary.
• Pada pertemuan akhir, selain menyampaikan atau
memaparkan hasil temuan audit, juga dibahas waktu
penyelesaian laporan, diskusi tentang rekomendasi
audit, format laporan, dan bila ada dokumen atau
rekaman yang belum sempat diberikan untuk verifikasi
audit dalam waktu singkat harus segera disampaikan
kepada tim auditor.
V. TEKNIK MENYUSUN LAPORAN AUDITV. TEKNIK MENYUSUN LAPORAN AUDIT
• Tujuan laporan audit lingkungan adalah untuk meringkas
dan merekam secara detail hasil audit.
• Laporan audit harus dapat menunjukan sifat isi hasil
audit. Sebelum diserahkan kepada klien, laporan harus
direview terlebih dahulu oleh tim audit untuk memastikan
apakah informasi dalam laporan audit mencerminkan
seluruh temuan-temuan audit.
• Sebagai bahan untuk menyusun tindakan koreksi bagi
managemen.
MempersiapkanMempersiapkan laporanlaporan auditaudit
Untuk siapa laporan dibuat
a) Internal perusahaan
• Direksi;
• Pejabat korporat;
• Managemen operasional;
• Managemen lingkungan;
• Managemen fasilitas;
• Managemen financial;
• Managemen marketing;
• Managemen legal.
• Pihak luar perusahaan
• Pemerintah, misalnya untuk tujuan PROPER atau pengawasan;
• Konsumen;
• Lembaga keuangan;
• Investor;
• Buyer, dll.
IsiIsi laporanlaporan auditaudit
Laporan audit secara umum dapat mencakup :
• Orginisasi yang diaudit atau klien;
• Tujuan, lingkup audit;
• Kriteria yang disepakati, termasuk daftar dokumen
rujukan;
• Periode audit dan waktu audit;
• Identitas auditee dan pihak-pihak yang terlibat dalam
audit;
• Identitas tim auditor;
• Pernyataan kerahasiaan;
• Daftar penerima laporan audit;
• Ringkasan proses audit, termasuk rintangan-rintangan
yang dijumpai di lapangan;
LanjutanLanjutan …………..
• Kesimpulan audit, seperti :
(a) Kesesuaian dengan EMS dan kriteria EMS (audit system
managemen lingkungan)
(b) Ketaatan terhadap peraturan perundangan untuk audit
penaatan;
© Penjelasan apakah system diaplikasi dan dipelihara dengan baik;
(d) Penjelasan apakah review managemen internal dapat
menjamin
(e) kesesuaian yang terus menerus terhadap EMS (audit EMS)
(f) Berisi penjelasan apakah perbaikan pengelolaan lingkungan
dilakukan sesuai dengan standar-standar lingkungan yang dite-
tetapkan.
ElemenElemen pokokpokok laporanlaporan auditaudit
a) Temuan audit (hasil dari pemeriksaan dan pengujian);
• Kepatuhan dan ketidak patuhan terhadap criteria audit;
• Efektifitas system managemen dan atau pengendalian;
• Efektivitas tujuan dan sasaran;
• Faktor risiko lingkungan;
b) Analisis kekuatan dan kelemahan (hasil dari
evaluasi temuan audit);
c) Kesimpulan audit;
d) Rekomendasi audit;
• Usulan dan saran perbaikan;
• Hindari usulan yang terlalu teoritis;
• Kalimat jangan merupakan kalimat instruksi.
TujuanTujuan penulisanpenulisan laporanlaporan
Memberikan informasi kepada pihak klien atau
managemen tentang :
• Hasil audit yang konsisten dengan tujuan audit;
• Untuk menunjukan perlunya dilakukan tindakan yang
benar dalam melakukan pengelolaan lingkungan untuk
memenuhi peraturan perundangan atau untuk
menunjukan kesesuaian dengan criteria audit terhadap
system managemen lingkungan (EMS);
• Untuk mendokumentasikan system managemen
lingkungan dan status penaatan saat audit lingkungan
dilakukan.
TeknikTeknik PenulisanPenulisan LaporanLaporan
a) Jelas, ringkas dan akurat
• Setiap kalimat yang ditulis harus didasarkan pada bukti-
bukti audit;
• Gunakan nilai kuantitatif yang spesifik;
• Nyatakan keterbatasan teknik penarikan contoh;
• Gunakan jabatan seseorang atau kelompok orang;
• Tidak menyatakan kesalahan orang atau sekelompok
orang;
• Mengunakan istilah yang baku dan gunakan secara
konsisten;
• Nyatakan rujukan peraturan atau standar untuk detiap
temuan audit;
LanjutanLanjutan…………..
b) Gunakan kata-kata pendek dan yg umum digunakan
• Dikenal dan digunakan secara umum;
• Mudah dipahami.
• Lengkap dan akurat
• Menempatkan temuan audit sesuai dengan
kepentingannya;
• Memeriksa kata, nomor, angka, desimal dan konsistensi
antara nomor, table, gambar dan tulisan.
d) Nyatakan secara jelas sumbernya
• Hasil pemeriksanaan lapangan;
• Wawancara dengan staf;
• Hasil telaah dokumen, peta, foto, rekaman, dll;
• Interpretasi dan analisis.
LanjutanLanjutan…………
e) Yang perlu dihindari
• Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang bersifat spekulatif;
• Hindari menggunakan akronim yang tidak umum digunakan atau
terlalu banyak;
• Jangan mengkritik individu atau kesalahan-kesalahan pihak
managemen;
• Hindari menggunakan kata-kata yang ekstrim;
• Hindari menggunakan kata-kata yang menyatakan jumlah yang
tidak pasti;
• Jangan membuat laporan yang isinya hal-hal yang tidak berarti.
Usahakan selalu mengkinfirmasi semua informasi yang diperoleh
selama wawancara dengan malakukan review dokumen-dokuemn
pendukung.
LanjutanLanjutan…………
Gunakan kalimat yang sesuai
• Jangan menulis : “Fasilitas tidak memiliki” …….
• Yang tepat adalah :
• Kami tidak dapat mengkonfirmasikan bahwa……..
• Tim audit tidak dapat membuktikan……….
• Staf fasilitas tidakdapat menunjukan dokumen atau copy dari …..
• Jangan menulis fasilitas “melanggar” atau “tidak patuh”…..
• Yang tepat adalah :
• Berdasarkan pemeriksaan lapangan, kami menemukan bahwa
fasilitas belum dapat memenuhi standar……….. Atau
• Berdasarkan pengambilan contoh…., kami menemukan
bahwa………
LanjutanLanjutan…………
• 5.7. Format laporan
• Alternatif 1 :
• Ringkasan
• 1. Pendahuluan
• 1.1. Lingkup audit
• 1.2. Metodologi audit
• 1.3. Batasan audit
• 2. Deskripsi Kegiatan dan Lokasi
• 2.1. Deskripsi Kegiatan
• 2.2. Deskripsi Lokasi
• 3. Pengelolaan drainase, Aliran Air dan Air Limbah
• 3.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya
• 3.2. Pengelolaan drainase dan Aliran Air (storm water)
• 3.3. Risiko Aliran Air Faktual dan Kualitas Air
• 3.4. Effluent Air Limbah
• 3.5. Identifikasi Isu-Isu Lingkun
LanjutanLanjutan…………
• 4. Pengelolaan Limbah
• 4.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya
• 4.2. Emisi Udara
• 4.3. Limbah Cair
• 4.4. Limbah Padat
• 4.5. Identifikasi Isu-isu Lingkungan
• 4.6. Program Reduksi Limbah
• 5. Bahan Berbahaya dan Beracun
• 5.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya
• 5.2. Penggunaan dan Penanganan Bahan Berbahaya dan
Beracun
• 5.3. Identifikasi Isu-isu Lingkungan
• 6. Kontaminasi tanah dan air Tanah
• 6.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya
• 6.2. Sejarah Kontaminasi
• 6.3. Risiko Operasional Saat ini
• 6.4. Identifikasi Isu-isu Lingkungan
LanjutanLanjutan……....
• 7. Sistem Managemen Lingkungan
• 7.1. Pengaturan Managemen Lingkungan Saat ini
• 7.1.1. Perizinan
• 7.1.2. Sistem Managemen lingkungan
• 7.1.3. Program Audit Lingkungan
• 7.1.4. Program Pemantauan Lingkungan
• 7.1.5. Rencana Penyempurnaan Managemen
• 7.2. Analisis “gap” Dibandingkan dengan Persyaratan ISO 14001
• 7.2.1. Kebijakan Lingkungan
• 7.2.2. Perencanaan
• 7.2.2.1. Aspek Lingkungan
• 7.2.2.2. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya
• 7.2.2.3. Tujuan dan Target
• 7.2.2.4. Program Managemen Lingkungan
LanjutanLanjutan……....
• 7.2.3. Implementasi dan Operasi
• 7.2.3.1. Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab
• 7.2.3.2. Trining, Kesadaran dan Kompetensi
• 7.2.3.3. Komunikasi
• 7.2.3.4. Dokumentasi Sistem Managemen Lingkungan
• 7.2.3.5. Pengendalian Dokumen
• 7.2.3.6. Pengendalian Operasional
• 7.2.3.7. Tanggap Darurat dan Pengendalian
• 7.2.4. Pengecekan dan Tindakan Koreksi
• 7.2.4.1. Pemantauan dan pengukuran
• 7.2.4.2. Ketidak sesuaian dan Tindakan Koreksi
• 7.2.4.3. Rekaman
• 7.2.4.4. Audit Sistem Managemen Lingkungan
• 7.2.5. Review Managemen
MenyusunMenyusun RekomendasiRekomendasi AuditAudit LingkunganLingkungan
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan rekomendasi
• Rekomendasi harus terkait erat dengan setiap temuan atau
observasi yang menunjukan adanya kekurangan atau kelemahan;
• Setiap rekomendasi harus didukung oleh hasil-hasil temuan atau
observasi;
• Setiap perkataan rekomendasi harus ditulis secara jelas apa yang
diinginkan untuk mengatasi masalah yang timbul;
• Audit adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic, aktif, setiap
saat dibaca oleh personil yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan lingkungan, dan suatu saat akan diulang kembali, oleh
karena itu setiap rekomendasi harus dapat dilaksanakan berkaitan
dengan target kegiatan dan waktu. Jangan membuat rekomendasi
yang never ending, hal ini malah tidak membatu fasilitas untuk
memperbaiki kinerja;
LanjutanLanjutan…………
• Rekomendasi harus mempertimbangkan biaya yang
diperlukan, pertimbangan teknologi, sumberdaya
manusia dan kemampuan fasilitas untuk melaksanakan
rekomendasi tesebut. Karena itu perlu dikaitkan dengan
target-target yang mendesak.
• Rekomendasi perlu diperinci lebih lanjut oleh
managemen fasilitas agar lebih operasional
penerapannya.
Audit lingkungan

More Related Content

What's hot

Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEka Iriadenta
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekKukuh Setiawan
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Jenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemJenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemNur Baqin
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganWahyu Yuns
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukSimon Patabang
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumJoy Irman
 

What's hot (20)

Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdal
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Audit lingkungan
Audit lingkungan Audit lingkungan
Audit lingkungan
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
Jenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistemJenis jasa ekosistem
Jenis jasa ekosistem
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemuk
 
Tata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustakaTata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustaka
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
Tugas Amdal (contoh KA - ANDAL)
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
 

Viewers also liked

pemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganpemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganHafizhul2115
 
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoKonsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoRamlah Al Baseri
 
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenAudit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)
Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)
Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)Ahmad Abdul Haq
 
Jenis jenis audit lingkungan
Jenis jenis audit lingkunganJenis jenis audit lingkungan
Jenis jenis audit lingkunganKrisna Setyadi
 
Audit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitasAudit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitasGita Puspita
 
Manajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksiManajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksihelmut simamora
 
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwaUu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwaWinarto Winartoap
 
Analisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko LingkunganAnalisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko LingkunganBaitenso Liecha
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkunganAgus Candra
 
Jurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFDJurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFDAgung Y, SIP
 
Testing & implementation
Testing & implementationTesting & implementation
Testing & implementationmira benissa
 
2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka
2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka
2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramukaastozone
 
Sistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkunganSistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkunganrahmat hasan
 
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia CRMS Indonesia
 
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1Process Safety Culture
 
Risk Analysis Toolkit
Risk Analysis ToolkitRisk Analysis Toolkit
Risk Analysis Toolkitdmdk12
 

Viewers also liked (20)

pemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganpemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkungan
 
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoKonsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
 
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenAudit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
 
Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)
Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)
Mpim 6. evaluasi pengendalian intern tingkat entitas (epite)
 
Jenis jenis audit lingkungan
Jenis jenis audit lingkunganJenis jenis audit lingkungan
Jenis jenis audit lingkungan
 
Audit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitasAudit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitas
 
Manajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksiManajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksi
 
Kepribadian ipm
Kepribadian ipmKepribadian ipm
Kepribadian ipm
 
Contoh rkl
Contoh rklContoh rkl
Contoh rkl
 
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwaUu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
Uu nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
 
Analisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko LingkunganAnalisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko Lingkungan
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
 
Jurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFDJurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFD
 
Testing & implementation
Testing & implementationTesting & implementation
Testing & implementation
 
2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka
2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka
2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka
 
Sistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkunganSistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkungan
 
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
 
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
 
Risk Analysis Toolkit
Risk Analysis ToolkitRisk Analysis Toolkit
Risk Analysis Toolkit
 

Similar to Audit lingkungan

Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxMakalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxRuthSeptiane2
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganAshar Asham
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamDoris Agusnita
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkunganAgus Candra
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptary-red78
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAlex Luttu
 
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkunganAgus Candra
 
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptx
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptxEVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptx
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptxYulmiEtrii
 
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA (AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA fiafia6
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)Imm Ida
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkunganrisni sari
 
Kelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptx
Kelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptxKelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptx
Kelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptxAnaPutri16
 
bbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.pptbbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.pptagungwaskito4
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalHaris Huru Weo
 
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.Ardio San
 
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPenguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfAgung Nugroho Zaini
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinraysa hasdi
 

Similar to Audit lingkungan (20)

Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxMakalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan
 
MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
amdal-ukl-upl.ppt
amdal-ukl-upl.pptamdal-ukl-upl.ppt
amdal-ukl-upl.ppt
 
Definisi prokasih
Definisi prokasihDefinisi prokasih
Definisi prokasih
 
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
 
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptx
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptxEVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptx
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptx
 
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA (AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
(AMDAL) Kearifan Dalam Pemanfaatan SDA
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkungan
 
Kelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptx
Kelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptxKelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptx
Kelompok 6 PPT Audit Lingkungan.pptx
 
bbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.pptbbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.ppt
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdal
 
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
Prosedur AMDAL, Penyusun AMDAL dan Pihak yang Terlibat Penyusunan AMDAL.
 
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPenguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
 

Recently uploaded

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

Audit lingkungan

  • 1. PRINSIP DASAR, PROSEDUR,PRINSIP DASAR, PROSEDUR, METODA PELAKSANAAN DANMETODA PELAKSANAAN DAN PELAPORAN AUDIT LINGKUNGANPELAPORAN AUDIT LINGKUNGAN OlehOleh BambangBambang PurwonoPurwono KantorKantor MenteriMenteri NegaraNegara LingkunganLingkungan HidupHidup Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM Ditjen DIKTI DEPDIKNAS pada 11-20 September 2006 di Hotel Graha Dinar, Cisarua
  • 2. I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN Latar Belakang • Konperensi Lingkungan Hidup di Stockholm tahun 1972, menyadari perlunya perhatian dunia untuk mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan.hidup secara global. • Berbagai program PBB terhadap lingkungan semakin luas. Setiap negara menerapkan program-program pembangunan berkelanjutan. • United Nation on Environment and Development (UNCED) pada tahun 1992 di Rio de Janeiro menghaghasilkan agenda penting, disebut Agenda 21. Pada saat itu ditanda tangani sebuah konvensi : Convention on Biodiversity (CBD). • Sepuluh tahun kemudian diadakan World Summit on Sustainable Development (WSSD) di Afrika Selatan, mendesak bahwa pembangunan berkelanjutan sudah mendesak harus diterapkan di semua negara. .
  • 3. LanjutanLanjutan…………………….. .. • Globalisasi perekonomian telah membuahkan keperdulian terhadap lingkungan bagi dunia usaha, ditindak lanjuti dengan perubahan kebijakan perdagangan internasional, antara lain telah dibentuknya lembaga International on Standardization Organization (ISO). • ISO mengembangkan standar-standar lingkungan secara internasional, dikenal dengan ISO seri 14000, yaitu suatu standar lingkungan spesifik bagi produk dan jasa. • World Trade Organization (WTO) juga mengembangkan persyaratan lingkungan. • AMDAL sebagai salah satu metoda pencegahan dan pengendalian dampak lingkungan pada tahap perencanaan, penerapannya diakui sebagai upaya yg efektif dalam upaya pencegahan dampak lingkungan pada tahap dini, dan secara internasional digunakan dalam proses pengambilan keputusan kelayakan proyek pembangunan baik negara maju maupun negara berkembang.
  • 4. LanjutanLanjutan…………………… • Ruang lingkup pengaturan terhadap lingkungan hidup di banyak Negara telah diperluas. Lebih-lebih dengan adanya tekanan dari internasional yang menuntut agar pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup harus dilaksanakan secara sustainable sebagai bagian dari proses pembangunan ekonomi. • Audit lingkungan merupakan suatu perangkat baru dalam pengelolaan lingkungan, mulai dikembangkan secara luas sejak tahun 90an. Akhir-akhir ini penerapannya semakin meningkat untuk berbagai macam keperluan. • Konsep audit lingkungan berasal dari audit keuangan (financial) sebagai evaluasi (assessment) risiko lingkungan akibat pembangunan indutsri yang berkembang secara pesat. • Audit lingkungan gunakan oleh lembaga-lembaga keuangan internasional seperti World Bank, European Bank for Reconstruction and Development dan lembaga- lembaga donor lainnya sebagai salah satu syarat atau jaminan bahwa keperdulian terhadap lingkungan secara penuh dilaksanakan oleh pemrakarsa kegiatan baik swasta maupun pemerintah. • Audit lingkungan juga digunakan oleh berbagai perusahaan swasta dalam melakukan rencana akuisisi perusahaan lain, bahkan buyer juga meminta kepada pihak ke tiga untuk melakukan audit bahwa barang-barang yang dibeli dibuat berdasarkan prinsip- prinsip keperdulian lingkungan atau diproses dengan teknologi yang ramah lingkungan (environmental sound technology atau dengan prinsip environmental friendly).
  • 5. LanjutanLanjutan……………….... • Audit lingkungan juga digunakan oleh berbagai perusahaan swasta dalam melakukan rencana akuisisi perusahaan lain, bahkan buyer juga meminta kepada pihak ke tiga untuk melakukan audit bahwa barang-barang yang dibeli dibuat berdasarkan prinsip-prinsip keperdulian lingkungan atau diproses dengan teknologi yang ramah lingkungan (environmental sound technology atau dengan prinsip environmental friendly). Difinisi • Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan atau kebijakan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang bersangkutan (Undang-Undang No. 23 tahun 1997).
  • 6. LanjutanLanjutan………….. • Difinisi: • Audit lingkungan adalah suatu alat managemen yang meliputi evaluasi secara sistimatik, terdokumentasi, periodik dan obyektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, system managemen dan fasilitas (peralatan) dengan tujuan mempermudah kontrol managemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian penaatan kebijakan usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994). • Audit lingkungan adalah : systematic and documented verification process of objectively obtaining and evaluating audit evidence to determine whether specified environmental activities, event, conditions, management systems, or an information about this matter conform with audit criteria, and communicating the result of this process to the client (ISO 14010).
  • 7. II. TUJUAN, KEGUNAAN DAN LINGKUP AUDITII. TUJUAN, KEGUNAAN DAN LINGKUP AUDIT LINGKUNGANLINGKUNGAN Mengapa audit lingkungan perlu dibuat ? • untuk membuat suatu perusahaan atau organisai taat thd peraturan perundangan tentang baku mutu emisi udara, baku mutu limbah cair, standar pengelolaan limbah B3, standar pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), SOP, kriteria-kriteria lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun perusahaan; • mendokumentasikan managemen lingkungan dan pengoperasian peralatan agar standar-standar lingkungan dapat terpenuhi.; • Utk jaminan upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dilakukan dgn baik; • Sebagai dasar untuk memperbaiki perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan (continual improvement); • membuat agar perusahaan mematuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan menggunakan sumberdaya alam dan energi lebih efisien.
  • 8. TujuanTujuan • Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan (status) kondisi lingkungan dari suatu perusahaan atau kegiatan dan mengukur kinerja lingkungan suatu kegiatan. • Jadi audit lingkungan merupakan suatau cerminan atau potret tentang kinerja perusahaan atau organisasi terhadap lingkungan. Kegunaan • upaya untuk meningkatkan penaatan perusahaan / organisasi terhadap peraturan perundangan di bidang lingkungan, misalnya standar emisi udara, standar limbah cair, penanganan B3, limbah B3 dan non B3 yang dihasilkan; • dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan standar prosedur operasi (SOP), prosedur pengelolaan lingkungan termasuk rencana tanggap darurat, pemantauan dan pelaporan serta rencana perubahan pada proses produksi; • jaminan untuk menghindari terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan; • bukti keabsahan prakiraan dampak penting dan penerapan rencana pengelolaan dan rencana pemantauan lingkungan yang berguna untuk feed back atau saran perbaikan upaya pengelolaan lingkungan secara menyeluruh; • upaya perbaikan dalam penggunaan sumberdaya melalui efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penolong, identifikasi melalui proses daur ulang atau penerapan produksi bersih dan efisiensi energi; • upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu dilaksanakan oleh usaha atau kegiatan untuk memenuhi persyaratan lingkungan;
  • 9. KegunaanKegunaan ((lanjutanlanjutan)) • jaminan untuk menghindari terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan; • bukti keabsahan prakiraan dampak penting dan penerapan rencana pengelolaan dan rencana pemantauan lingkungan yang berguna untuk feed back atau saran perbaikan upaya pengelolaan lingkungan secara menyeluruh; • upaya perbaikan dalam penggunaan sumberdaya melalui efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penolong, identifikasi melalui proses daur ulang atau penerapan produksi bersih dan efisiensi energi; • upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu dilaksanakan oleh usaha atau kegiatan untuk memenuhi persyaratan lingkungan;
  • 10. ManfaatManfaat • mengidentifikasi risiko lingkungan; • menghindari kerugian finansial seperti penutupan / pemberhentian operasi oleh pemerintah atau publikasi negative yang dapat berakibat merugikan perusahaan / organisasi; • menghindari kerugian finansial untuk tujuan akuisisi perusahaan lain; • menghindari adanya sanksi hukum karena pelanggaran peraturan perundangan dan standar-standar lingkungan; • membuktikan upaya pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila dibutuhkan dalam proses litigasi di pengadilan; • meningkatkan keperdulian staf suatu perusahaan atau unit usaha / organisasi terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan; • mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya konservasi energi dan minimisasi limbah; • menyediakan informasi yang memadai bagi kepentingan usaha atau kegiatan asuransi, lembaga keuangan dan pemegang saham.
  • 11. RuangRuang lingkuplingkup Ruang lingkup audit lingkungan dapat bervariasi dan sangat luas. Lingkup Audit lingkungan secara lengkap meliputi analisis berbagai aspek seperti berikut dibawah ini. • sejarah berdirinya organisasi, rona lingkungan, pencemaran dan kerusakan lingkungan, upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan isu-isu lingkungan terkait; • perubahan rona dan kualitas lingkungan sejak kegiatan dibangun sampai dengan waktu pelaksanaan audit lingkungan; • penggunaan input dan sumberdaya alam, termasuk energi, proses produksi, produk yang dihasilkan dan limbah-limbah yang dihasilkan; • identifikasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia, B3 serta potensi pencemaran dan kerusakan yang mungkin timbul; • kajian risiko lingkungan; • system kontrol managemen dan rute pengangkutan bahan dan pembuangan limbah, termasuk fasilitas untuk meminimumkan dampak buangan dan kecelakaan;
  • 12. LanjutanLanjutan……………………………… • efektifitas peralatan pengendalian pencemaran, pemeliharaan, uji emisi, dan uji rutin peralatan lainnya; • penaatan terhadap perizinan, standar-standar dan pengelolaan B3 & limbah B3; • penaatan terhadap hasil AMDAL (RKL dan RPL); • perencanaan dan prosedur operasi penanganan keadaan darurat; • rencana pelaksanaan minimisasi limbah dan pengendalian pencemaran lingkungan serta product life cycle; • penggunaan sumberdaya alam dan energi; • peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dan keperdulian lingkungan; • system kontrol managemen dan rute pengangkutan bahan dan pembuangan limbah, termasuk fasilitas untuk meminimumkan dampak buangan dan kecelakaan. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka lingkup audit lingkungan sangat luwes, tergantung tujuan yang ditetapkan oleh pemilik kegiatan yang bersangkutan.
  • 13. PRINSIPPRINSIP--PRINSIP DASARPRINSIP DASAR 1. Karakteristik Dasar 1.1. Prosedur yang sistimatis dan terdokumentasi : Audit lingkungan dilaksanakan dgn prosedur dan metoda yang kompehensif untuk menjamin pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta didokumentasikan. 1.2. Obyektif dan independen Hasil audit tidak boleh terpengaruh oleh pemberi pekerjaan, temuan-temuan hasil audit hrs obyektif dan dapat dipercaya. 1.3. Kriteria audit : Sebelum melakukan audit lingkungan harus memiliki kriteria yang jelas sebagai alat ukur dalam melakukan audit di lapangan.
  • 14. KriteriaKriteria audit :audit : Kriteria yang umum digunakan dalam melakukan audit lingkungan adalah : • Peraturan perundangan atau standar-standar tentang Pengendalian Pencemaran Air, Peraturan Pemerintah tentang Pengedalian Pencemaran Udara, Kebisingan, Pengelolaan B3, Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Industri non B3 dan lain-lainnya); • Peraturan-peraturan yang bersifat regional dan global, misalnya perjanjian pengelolaan lingkungan lintas batas antar dua atau lebih negara-negara yang berbatasan, konvensi-konvensi dan protocol- protokol konvensi atau perjanjian internasional; • Kebijakan, prosedur dan instruksi kerja atau SOP yang dikembangkan oleh perusahaan dan target-target yang ingin dicapai oleh perusahaan; • Standar-standar EMS (ISO 14001) atau standar-standar lingkungan yang ditetapkan oleh pembeli (buyer); Audit lingkungan tidak akan punya arti apa-apa bila hasilnya tidak dapat diperbandingkan dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan.
  • 15. LanjutanLanjutan………….. 1.4. Pembuktian dan pengujian fakta/hasil temuan : • Pembuktian terhadap hasil temuan yang diperoleh selama melakukan audit sangat penting untuk memperoleh hasil yang obyektif. • hasil temuan harus dikonfirmasi dan diverifikasi dengan data dan informasi yang dimiliki oleh perusahaan, baik melalui verifikasi lapangan, dokumentasi maupun wawancara. 1.5. Laporan audit : • Laporan harus memuat hasil temuan hasil audit dan fakta-fakta penunjang, serta dokumentasi terhadap semua kegiatan yang dilingkup dalam audit. • Seluruh data dan hasil temuan harus disajikan dengan jelas dan akurat serta dilandasi dengan bukti-bukti sahih yang telah diuji kebenarannya (verifikasi) dan terdokumentasi dengan baik.
  • 16. 2.2. KunciKunci keberhasilankeberhasilan 2.1. Dukungan pihak pimpinan Audit lingkungan harus diawali dengan adanya itikad pimpinan organisasi dan harus didukung oleh pimpinan (top management). Tim auditor juga harus diberi keleluasaan untuk melakukan kajian terhadap hal-hal yang sensitif dan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan. 2.2. Keikut sertaan semua pihak Keberhasilan audit lingkungan ditentukan pula oleh keikutsertaan dan kerjasama yang baik dari dari semua pihak dalam organisasi yg diaudit. 2.3. Kemandirian dan obyektifiktas auditor Oyektifitas auditor dalam menjalankan tugasnya harus dijamin. Tim auditor harus mandiri dan tidak ada keterkaitan dengan kegiatan yang diaudit. 2.4. Kesepakatan tentang lingkup audit Kesepakatan tentang ruang lingkup audit lingkungan harus disetujui sejak awal antara pimpinan perusahaan/organisasi dengan auditor.
  • 17. 3.3. SifatSifat kerahasiaankerahasiaan Laporan atau dokumen audit lingkungan merupakan dokumen milik organisasitan dan bersifat rahasia. Organisasi, sesuai dengan kerahasiaannya dapat menyampaikan laporan audit lingkungan kepada pemerintah, masyarakat luas atau organisasi lainnya sesuai dengan tujuannya. Adapun tujuannya secara umum dapat meliputi : • Publikasi terhadap hasil pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan; • Antisipasi kebutuhan penilaian peringkat kinerja perusahaan atau organisasi; • Tujuan lainnya misalnya diminta oleh organisasi atau pembeli atau lembaga swadaya masyarakat untuk meminta bukti keperdulian perusahaan/organisasi terhadap lingkungan. Kebijakan audit lingkungan tidak membatasi hal-hal sebagai berikut : • hak pemerintah untuk melakukan pemeriksaan secara rutin pada perusahaan atau organisasi; • hak pemerintah untuk melakukan pemeriksaan terhadap usaha yang dicurigai sebagai tindakan kelalaian, penghindaran kewajiban dan pelanggaran terhadap penaatan hukum dan peraturan perundangan yang berlaku; • hak pemerintah untuk minta informasi khusus sebagai dasar penentuan peringkat kinerja lingkungan suatu kegiatan; • tanggung jawab dunia usaha atau kegiatan untuk menyediakan data hasil pemantauan lingkungan dan informasi kepada pemerintah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
  • 18. 4.4. PengawasanPengawasan MutuMutu HasilHasil AuditAudit lingkunganlingkungan dandan kualifikasikualifikasi auditorauditor Untuk menjamin bahwa audit lingkungan dibuat secara baik dan professional maka harus dibuat persyaratan dan kode etik auditor lingkungan. Kualifikasi seorang auditor menurut ISO 14012 adalah : • Pendidikan : seorang auditor harus memiliki pendidikan dan pengalaman kerja. Bila ia seorang tamatan pendididan menengah (SMA atau sederajat) maka harus memiliki pengalaman kerja yang relevan minimal 5 tahun. Bila seorang sarjana (S1) harus memiliki pengalaman kerja yang relevan minimal 4 tahun. • Pelatihan : mengikuti pelatihan audit lingkungan, pelatihan managemen lingkungan atau yang relevan dan mempunyai pengalaman magang sebagai auditor (on the job training) minimal 20 hari kerja atau 4 pengelaman kerja melakukan audit lingkungan dibawah supervisi pemimpin auditor. • Kualifikasi pemimpin auditor menurut ISO 14012 : • Pemimpin auditor (lead auditor ) : auditor yang bertindak memimpin pelaksanaan audit lingkungan dan telah memenuhi criteria yang ditetapkan dalam ISO seri 14012. • Pemimpin auditor harus memiliki pengalaman 15 hari kerja tambahan atau 3 audit lingkungan lengkap setelah mencapai tingkat auditor atau 35 hari kerja atau 7 audit lingkungan lengkap. • Pemimpin auditor paling sedikit melakukan satu kali dari 3 audit lingkungan tambahan seperti tersebut diatas.
  • 19. • Kemampuan seorang auditor disamping memiliki pendidikan formal dan pelatihan audit maka harus memiliki pengalaman untuk menunjang kualitas hasil audit (menurut ISO 14012), antara lain : • ilmu lingkungan dan teknologi lingkungan; • aspek teknis dan lingkungan dari kegiatan operasi produksi; • hukum dan peraturan perundangan lingkungan, standar lingkungan dan ketentuan lainnya; • system managemen lingkungan; • prosedur, proses dan teknik pelaksanaan audit. • Untuk menunjang kualifikasi seorang auditor juga diperlukan ketrampilan. Ketrampilan yang harus dimiliki seorang auditor menurut ISO seri 14012 adalah : • mampu mengungkapkan dengan jelas konsep dan ide secara lisan dan tulisan; • memiliki ketrampilan individu untuk efektifitas dan efisiensi pelaksanaan audit : komunikasi, diplomasi, sopan santun dll; • ketrampilan untuk menjaga sifat kemandirian dan penilaian obyektif; • ketrampilan mengorganisasikan diri pribadi; • kemampuan memperoleh penilaian yang didasarkan atas bukti-bukti obyektif; • kemampuan berperilaku baik sesuai dengan budaya dan tata krama tempat audit.
  • 20. 5.5. PeranPeran && tanggungtanggung jawabjawab Tim AuditTim Audit a) Peran, tanggung jawab dan aktivitas Ketua Tim Audit • konsultasi dengan klien dalam rangka menetapkan ruang lingkup audit; • mengumpulkan latar belakang informasi dan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit; • membentuk tim audit dan mengarahkan anggota tim audit agar bekerja sesuai dengan rencana, efektif dan mengenai sasarannya; • menyusun rencana kerja audit berdasrakan ruang lingkup yang telah disetujui antara tim audit dengan pihak auditee; • mengkoordinir penyiapan dokumen-dokumen kerja, termasuk protocol dan kertas kerja audit dan prosedur serta melakukan briefing kepada anggota tim; • memimpin rapat pembukaan; • memimpin pelaksaan audit di lapangan; • memimpin memecahkan persoalan bersama anggota tim bila sewaktu-waktu timbul permasalahan, bila perlu melakukan koordinasi dengan auditee atau penghubung yang telahb ditunjuk oleh pihak managemen untuk mewakilinya; • mewakili tim adit untuk melakukan diskusi dengan auditee, sewaktu-waktu bila diperlukan baik sebelum pekerjaan audit dilakukan, selama pelaksanaan audit maupun setelah audit lapangan dilakukan; • memberitahukan kepada auditee tentang hasil-hasil temuan audit; • mengkoordinir penyusunan laporan dan rekomendasi audit;
  • 21. LanjutanLanjutan……………….... b) Peran, tanggung jawab dan aktivitas Anggota Tim audit • mendukung, membantu dan mematuhi arahan ketua tim audit; • merencanakan dan melaksanakan tugas yang diberikan secara obyektif dan efisien sesuai dengan ruang lingkup audit yang telah digariskan; • mencatat hasil temuan dan merumuskan kesimpulan audit berdasarkan hasil temuan dan bukti-bukti yang telah dievaluasi dan diverifikasi kebenarannya; • menyiapkan dokumen kerja sesuai dengan arahan ketua tim audit; • mendokumentasikan hasil-hasil temuan audit; • mengamankan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kegiatan audit dan mengembalikannya kepada pihak yang diaudit segera setelah kegiatan audit selesai dilakukan; • membantu menyiapkan laporan audit.
  • 22. PROTOKOL AUDITPROTOKOL AUDIT • Protokol audit adalah suatu pedoman atau manual dapat berupa check list, daftar isi, daftar pertanyaan dan sistem peringkat. • Dengan mengacu pada protocol audit konsistensi dapat dijamin dalam melakukan audit dan pelaporan hasil audit. • Protokol yang sama dapat digunakan kembali pada pelaksanaan audit berikutnya, sehingga hasil audit dapat diperbandingkan dari waktu ke waktu apakah menunjukan perbaikan kinerja atau sebaliknya. • Penyusunan protokol audit ditentukan oleh kemampuan dan ketajaman auditor dan disesuaikan dengan jenis kegiatan, tujuan dan lingkup audit.
  • 23. TipeTipe--tipretipre protokolprotokol auditaudit 1. Daftar Isi (Table of Content) • Protokol yang memuat tentang daftar isi laporan akhir audit. Protokol ini sederhana dan relatif bebas untuk dimodifikasi sehingga dalam penentuan persyaratan pemeriksaan untuk masing-masing topik, pengetahuan serta pengalaman auditor merupakan faktor utama yang menjadi andalan. • Metoda daftar isi hanya berupa acuan saja bagi auditor untuk melaksanakan audit lingkungan, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pihak auditee terhadap topik-topik tersebut dikembangkan oleh auditor. 2. Daftar Uji Sederhana (Check list) • Daftar uji sederhana merupakan protokol audit yang secara rinci menyajikan seluruh topik yang akan diliput dalam audit lingkungan. Daftar uji ini dapat dilengkapi pula dengan petunjuk atau instruksi bagi auditor tentang bagaimana cara menilai topik tersebut.
  • 24. LanjutanLanjutan……………….... 3. Daftar Pertanyaan (Questionaire) • Protokol ini menggunakan format pertanyaan baku. Daftar pertanyaan dapat dikembangkan lebih komprehensif dengan cara setiap pertanyaan dilengkapi arahan, petunjuk serta instruksi untuk auditor guna keperluan penilaian. • Daftar pertanyaan yang diajukan umumnya dilengkapi dengan alternatif jawaban, baik yang bersifat pilihan terbatas (ya/tidak), maupun yang bersifat multi pilihan. 4. Sistem Peringkat (Rating System) • Bentuk dasar protokol ini adalah pertanyaan dengan pilihan jawaban yang disusun secara hirarki/ranking, sehingga melalui cara ini dimungkinkan dilakukan pemberian skor (nilai) sesuai ranking, baik untuk setiap pertanyaan maupun kelompok pertanyaan. Melalui teknik ini kinerja managemen lingkungan seluruh organisasi dapat dinilai secara kuantitatif. • Beberapa contoh protokol dapat dilihat pada lampiran paper ini. Contoh-contoh tersebut diambil dari Environmental Audit Guidebook Australia, 1994.
  • 25. PROSES DAN METODE AUDIT LINGKUNGANPROSES DAN METODE AUDIT LINGKUNGAN 1. Memulai Kegiatan Audit a) Menentukan tujuan audit Tujuan audit ditentukan oleh klien (pimpinan puncak). Beberapa contoh tujuan audit lingkungan : • menentukan apakah organisasi telah mendokumentasikan dan melaksanakan system managemen lingkungan sesuai dengan ISO 14001; • menentukan apakah organisasi taat terhadap peraturan perundangan yang berlaku; • menentukan apakah kegiatan operasi organisasi sesuai dengan persyaratan lingkungan yang telah ditetapkan; • mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan sesuai dengan system managemen lingkungan; • mmenilai kemampuan managemen internal untuk menjamin kesesuaian dengan system managemen lingkungan; • mengevaluasi pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan.
  • 26. b)b) LingkupLingkup AuditAudit • Lingkup audit harus ditentukan seberapa luas dan sejauhmana audit akan dilaksanakan, apakah berdasarkan fisik lokasi atau berdasarkan aktivitas organisasi. • Lingkup audit ditentukan oleh klien bersama dengan auditor. Setiap perubahan lingkup audit harus dikonsultasikan dengan pemimpin auditor. • Contoh-contoh lingkup audit : • membuktikan bahwa aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilaksakan sesuai dengan peraturan, seperti : emisi udara, limbah cair, limbah padat, B3 dan limbah B3; • identifikasi seberapa jauh kontaminasi terhadap tanah dan air tanah terjadi dan tipe kontaminasinya; • mengecek kesesuaian dengan EMS (audit EMS).
  • 27. c)c) MemilihMemilih Tim AuditorTim Auditor Sangat penting untuk memastikan tim audit memiliki kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan (tergantung jenis audit yang akan dilaksanakan). Pertimbangan pemilihan tim audit : – Kualifikasi sesuai dengan ISO 14012; – Tipe organisasi , proses, kegiatan dan fungsi yang akan diaudit; – Ukuran dan kompleksitas kegiatan yang akan diaudit; – Keahlian dan penguasaan bahasa individu anggota tim audit; – Persyaratan yang diberikan oleh klien, lembaga sertifikasi dan akreditasi; – Potensi benturan kepentingan antara klien dan auditor. – Anggota tim audit termasuk ahli (technical experts) dan auditor yang masih magang yang dapat diterima baik oleh klien maupun pemimpin auditor.
  • 28. d)d) TelaahTelaah AwalAwal DokumenDokumen Pemimpin auditor harus melakukan review semua dokumen yang ada pada klien, a.l. : • pernyataan kebijakan organisasi/perusahaan, program-program pengelolaan lingkungan, peta lokasi administrasi dan geografis, data tentang rona lingkungan ( sungai, tata ruang, kualitas air, kualitas udara, curah hujan, arah angina), dokumen perizinan, standar-standar lingkungan, proses produksi, rencana tanggap darurat, catatan kecelakaan / incident, struktur organisasi, dokumen RKL dan RPL, rekaman, SOP, manual dan dokumen-dokumen lainnya yang relevan. • Jika dokumen-dokumen yang diterima tidak cukup untuk mendukung pelaksanaan audit, maka klien harus diberi tahukan.
  • 29. 4.2.4.2. MempersiapkanMempersiapkan AuditAudit a) Perencanaan audit, meliputi antara lain: • Penentuan tujuan dan ruang lingkup audit; • Penentuan kriteria audit; • Identifikasi oganisasi dan fungsi unit-unit yang akan diaudit; • Identifikasi fungsi dan atau individu dalam organisasi yang bertanggung jawab langsung menangani pengelolaan lingkungan; • Identifikasi elemen-elemen system managemen lingkungan; • Identifikasi dokumen-dokumen yang dirujuk; • Perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan audit; • Menentukan waktu dan tempat-tempat yang diaudit; • Identifikasi anggota tim audit; • Jadwal pertemuan dengan pihak managemen; • Persyaratan kerahasiaan; • Penentuan logistik; • Isi dan format laporan;
  • 30. LanjutanLanjutan………….... b) Penugasan kepada anggota tim audit • Penugasan kepada anggota tim audit dibuat oleh pemimpin auditor. Pemimpin auditor memberikan penugasan kepada setiap anggota untuk melakukan audit pada kegiatan tertentu; • Selama melakukan audit, kemungkinan pemimpin auditor mengubah penugasan agar audit berjalan optimal dan dapat memenuhi tujuan audit. c) Kunjungan pendahuluan • Ini tidak mutlak dilakukan, tetapi akan sangat membantu dalam menyusun perencanaan audit. • Kunjungan awal ini adalah sebagai kegiatan orientasi dalam rangka merumuskan lingkup audit, perencanaan kebutuhan logistik, waktu yang diperlukan dan meminta data atau informasi yang belum lengkap.
  • 31. LanjutanLanjutan………….... d) Penyusunan dokumen kerja Dokumen kerja meliputi protokol audit dan kertas kerja. Kertas kerja berisi : • Catatan dan dokumentasi auditor yang mendukung bukti dan temuan audit; • Catatan teknis dan langkah kerja yang dijalankan oleh auditor; • Catatan penting lainnya yang belum tersedia dalam protocol audit. Kertas kerja sangat membantu/berguna bagi auditor karena : • Membantu auditor menyusun bukti audit, temuan dan kesimpulan audit; • Dokumen pendukung protokol yang berisi catatan rinci pelaksanaan audit; menyediakan data yang medukung laporan audit dan bahan penyusunan rencana tindak lanjut (corrective action); • Dasar evaluasi temuan audit. • Dokumen kerja harus dijaga sekurang-kurangnya sampai pelaksanaan audit selesai dilakukan, hal-hal yang bersifat rahasia harus diamankan diantara anggota tim audit.
  • 32. 4.3.4.3. PelaksanaanPelaksanaan AuditAudit a) Rapat Pembukaan • Ini sangat penting dalam setiap kegiatan audit untuk menciptakan kesan yang baik antara tim audit dan auditee serta personel fasilitas yang akan diaudit. Pertemuan pendahuluan ini harus dibuat sedemikian rupa, ramah dan efisien sebagaimana cara-cara bisnis dilakukan. Pemimpin auditor sebagai ketua rapat harus dapat mengendalikan pertemuan ini. Agenda rapat pembukaan : • Ucapan selamat datang; • Diskuasi tentang hasil yang ingin dicapai dalam audit; • Sasaran audit; • Presentasi pelaksanaan/proses audit di lapangan; • Alat-alat yang diperlukan dalam melakukan audit (misal PPE); • Logistik; • Lain-lain; • Penutup.
  • 33. LanjutanLanjutan………….... Tujuan rapat pembukaan adalah : Pemimpin auditor memperkenalkan anggota tim; • Menjelaskan tujuan, lingkup dan metoda audit; • Membangun komunikasi resmi antara tim audit dengan auditee; • Memastikan bahwa sumberdaya dan fasilitas yang diperlukan oleh tim audit tersedia; • Memastikan personel yang akan diwawancarai; • Memastikan jadwal rapat penutupan; • Memberikan semangat agar personil organisasi yang diaudit berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan audit; • Review keselamatan di lapangan dan prosedur emergency bagi tim audit. Klien menyampaikan hal-hal seperti berikut : • Memberikan penjelasan secara umum tentang kegiatan operasi dan proses; • Persyaratan dan ketentuan keselamatan; • Usulan dan saran kepada tim audit.
  • 34. b)b) MelakukanMelakukan AuditAudit didi LapanganLapangan • Setiap tipe audit memerlukan metoda dan prosedur yang berbeda, namun demikian harus dilakukan dengan cara yang konsisten. • Kegiatan audit (audit keselamatan kerja, lingkungan atau financial) adalah pekerjaan yang sensitif dan harus dilaksanakan dengan sedikit mungkin mengganggu pihak yang terlibat. • Audit bukan investigasi atau bentuk penyelidikan lainnya. Audit adalah kegiatan untuk mengecek tentang efektivitas dari kegiatan operasi terhadap standar-standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. • Audit harus mengkonsentrasikan pada tujuan dan lingkup audit yang telah disepakati, harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb : • Apakah kegiatan operasi yang dilaksanakan oleh fasilitas dilakukan dengan cara-cara efektif dan efisien? • Apakah dokumentasi dikelola sesuai dengan persyaratan peraturan (eksternal maupun internal) atau benchmark yang telah digariskan? • Apakah ada peluang untuk memperbaiki efetifitas kegiatan operasi? • Apakah rencana aksi koreksi akan dilakukan? • Apakah tujuan, sasaran dan target-target dapat dicapai? • Apakah system yang ada diperbaiki/disempurnakan secara terus menerus?
  • 35. c)c) MengumpulkanMengumpulkan BuktiBukti--buktibukti AuditAudit • Bukti-bukti audit harus dikumpulkan melalui wawancara, pengujian dokumen dan observasi serta keadaan lapangan terhadap aktivitas fasilitas yang diaudit. Indikasi terhadap ketidak taatan dan ketidak sesuaian dengan kriteria audit harus dicatat / direkam. • Informasi yang dikumpulkan melalui interview harus diverifikasi dengan informasi pendukung yang diperoleh dari sumber-sumber yang netral/obyektif, seperti observasi, rekaman hasil dari pengukuran yang ada. Pernyataan yang tidak dapat diverifikasi harus diidentifikasi.
  • 36. LanjutanLanjutan ………….... Ada tiga cara atau metoda untuk memperoleh bukti-bukti yang obyektif: • Observasi dan wawancara. Auditor meminta kepada kepada orang yang menangani proses, misalnya untuk menunjukan bagaimana kerja mereka dapat tercapai sasarannya. • Pengujian sample. Hasil sampling yang dilaksanakan oleh laboratorium fasilitas/perusahaan yang diaudit atau oleh laboratorium independent untuk memantau kualitas emisi atau efluent perlu dicek oleh expert (ahli) anggota tim audit. • Pengujian terhadap semua dokumen, rekaman, laporan- laporan, rencana-rencana perlu dilakukan untuk dibandingkan dengan kesesuaian prosedur dan standar-standar yang telah ditetapkan dalam kriteria audit.
  • 37. d)d) PengujianPengujian ((verifikasiverifikasi)) • Informasi yang diperoleh melalui wawancara harus diuji dengan memperoleh informasi yang sama dari sumber lain yang dapat dipercaya, seperti observasi, pengukuran atau dari rekaman, bukan dari kabar angin atau bukan dari kata orang. • Dokumentasi yang dihasilkan oleh auditor harus menunjang semua pertanyaan, atau harus teruji melalui pengamatan langsung di lapangan oleh auditor. • Verifikasi dokumen sangat penting dilakukan untuk menjaga konsistensi hasil wawancara. Beberapa keterangan yang diperoleh dari managemen harus dicari keberadaannya pada dokumen yang disebutkan oleh auditee. • Pengamatan terhadap dokumen sejalan dengan proses wawancara dan dilanjutkan selama proses pengamatan lapangan serta sesudahnya menjelang penulisan laporan.
  • 38. LanjutanLanjutan………….... 3 cara metoda untuk memperoleh bukti-bukti obyektif: • Observasi dan wawancara tentang kinerja kegiatan yang diaudit. Auditor meminta kepada kepada orang yang menangani proses, misalnya untuk menunjukan bagaimana kerja mereka dapat tercapai sasarannya. Untuk mengkorfirmasi jawaban pertanyaan maka auditor harus melakukan observasi kondisi fasilitas yang diaudit; • Pengujian sample. Hasil sampling yang dilaksanakan oleh laboratorium fasilitas/perusahaan yang diaudit atau oleh laboratorium independent untuk memantau kualitas emisi atau efluent perlu dicek oleh expert apakah hasilnya qualified; • Pengujian terhadap semua dokumen, rekaman, laporan- laporan, rencana-rencana perlu dilakukan untuk dibandingkan dengan kesesuaian prosedur dan standar-standar yang telah ditetapkan dalam kriteria audit.
  • 39. e)e) VerifikasiVerifikasi • Informasi yang diperoleh melalui wawancara harus diuji dengan memperoleh informasi yang sama dari sumber lain yang dapat dipercaya, seperti observasi, pengukuran atau dari rekaman, bukan dari kabar angin atau bukan dari kata orang. • Dokumentasi yang dihasilkan oleh auditor harus menunjang semua pertanyaan, atau harus teruji melalui pengamatan langsung di lapangan oleh auditor. Verifikasi dokumen sangat penting dilakukan untuk menjaga konsistensi hasil wawancara. Beberapa keterangan yang diperoleh dari managemen harus dicari keberadaannya pada dokumen yang disebutkan oleh auditee. • Pengamatan terhadap dokumen sejalan dengan proses wawancara dan dilanjutkan selama proses pengamatan lapangan serta sesudahnya menjelang penulisan laporan.
  • 40. f)f) EvaluasiEvaluasi hasilhasil temuantemuan auditaudit • Hasil temuan audit harus dievaluasi sesuai dengan tujuan audit. Dokumen penunjang harus diteliti sehingga semua hasil temuan audit telah diitunjang oleh data dan diuji/verifikasi secara teliti. • Evaluasi temuan audit harus bebas dari bias, tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dan kesimpulan yang obyektif. Dua auditor atau lebih harus menghasilkan hasil evaluasi yang sama atas suatu hasil temuan audit. • Setiap temuan audit hrs diklasifikasi menjadi 3 (tiga) kategori. Temuan terhadap deviasi standar atau peraturan perundangan, temuan thd kebijakan dan temuan thd deviasi terhadap best practice. • Bila dlm melakukan audit terdapat hal-hal yang tidak dapat diferivikasi, maka auditor dapat menyarankan bahwa organisasi atau fasilitas perlu melakukan penyelidikan atau penelitian lebih lanjut.
  • 41. f)f) PengamatanPengamatan lapanganlapangan • Tujuan pengamatan lapangan adalah : • Memeriksa keberadaan dan penerapan prosedur pelaksanaan pengelolaan lingkungan • Menguji penerapan system managemen lingkungan; • Menentukan ketaatan terhadap peraturan lingkungan dan kebijakan organisasi; • Menguji keperdulian managemen terhadap pengelolaan lingkungan. • f.1. Obyek yang diobservasi (secara umum): • Daerah sekeliling fasilitas yang diaudit; • Tata guna lahan/tata ruang; • Ekologi dan lansekap; • Kondisi fasilitas dan peralatan; • Kondisi pekerja; • Potensi pencemaran,kebocoran, bahaya kebakaran, ledakan; • Peralatan pemadam kebakaran;
  • 42. LanjutanLanjutan…….... • Proses dan operasi produksi; • Daerah bongkar muat; • Fasilitas pengolahan air baku; • Bengkel; • Laboratorium; • Daerah tertutup, terkunci dan terbatas; • Saluran drainase, saluran air limbah, penanganan B3 dan limbah B3; • Instalasi pengolahan air limbah; • Instalasi pengendalian emisi udara; • House keeping; • Prosedur inspeksi, pemeliharaan dan tanggap darurat; • Fasilitas limbah rumah tangga.
  • 43. f.2.f.2. TeknikTeknik PemeriksaanPemeriksaan lapanganlapangan • Seorang auditor harus peka, tanggap serta cermat dalam melakukan inspeksi lapangan. Gunakan panca indera, misalnya sikap curiga terhadap kebauan, rasa ingin tahu harus dikembangkan di lapangan. Fokuskan perhatian pada sumber- sumber penyebab dampak. Jenis-jenis bahan kimia yang digunakan dan tata cara penyimpanan bahan kimia yang memiliki potensi terhadap pencemaran lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lain-lainnya. • Sumber-sumber penyebab dampak misal : pengolahan limbah , stack pada boiler, instalasi pengolahan air limbah dan pengelolaan limbah B3 (sementara) di dalam fasilitas, kegiatan-kegiatan dalam rangkaian proses produksi, apakah terdapat fugitive emission dalam lingkungan kerja, apakah house keeping dikelola dengan baik dan lain-lainnya.
  • 44. f.3.f.3. WawancaraWawancara Wawancara adalah salah satu tool untuk mengumpulkan bukti-bukti dan temuan audit. Tujuan wawancara : • Menggali informasi; • Menguji dan membuktikan data dan informasi yang diperoleh dari pengamatan lapangan dan penelaahan dokumen; • Menguji dan membuktikan pemahaman staf/personil atas peran dan tanggung jawabnya terhadap pengelolaan lingkungan hidup. • Teknik wawancara harus dikuasai oleh auditor, ini sangat penting mengingat bahwa wawancara harus memperoleh hasil yang semaksimal mungkin dalam mengumpulkan bukti-bukti yang obyektif dalam pelaksanaan audit.
  • 45. f.4.f.4. MerencanakanMerencanakan wawancarawawancara Hal-hal penting dalam melakukan wawancara adalah sebaga berikut : • Memilih personil yang akan diwawancarai dengan terlebih dahulu mengadakan identifikasi informasi apa yang diperlukan atau dinginkan dalam melakukan audit; • Menentukan tempat dan waktu wawancara. Wawancara harus dilakukan sedemikan rupa sehingga nyaman bagi pihak yang diwawancarai; • Identifikasi pertanyaan apa yang akan disampaikan, pertanyaan agar dibuat sistimtias sesuai dengan dokumen protokol yang telah disiapkan; • Wawancara apakah akan dilakukan orang-perorang atau berkelompok atau kombinasi.
  • 46. f.5.f.5. MembukaMembuka wawancarawawancara • Proses ini yang paling kritis dalam melakukan wawancara. Pada saat ini perlu diciptakan suasana yang menyenangkan. Suasana ini harus dijaga sampai wawancara selesai, karena kualitas dan kuantitas informasi yang diperoleh akan dipengaruhi oleh suasana ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : • Wawancara harus dimulai dari top management, general manager, manager, supervisor dan employee; • Tidak boleh mempunyai pengaruh yang merugikan terhadap auditee; • Wawancara harus dilakukan di tempat kerja; • Mulailah setiap wawancara didahului dengan bersalaman; • Memperkenalkan diri dengan baik; • Berikan penjelasan tentang tujuan dan ruang lingkup audit; • Jelaskan apa yang diharapkan dari informasi yang diperoleh; • Jelaskan bahwa kegiatan audit adalah untuk membantu memperbaiki kinerja organisasi/auditee; • Jelaskan perkiraan waktu yang diperlukan untuk wawancara; • Berikan waktu kepada interviewee untuk memperkenalkan diri, peran, dan tanggung jawabnya.
  • 47. f.6.f.6. TeknikTeknik wawancarawawancara • Mulailah mengajukan pertanyaan dengan panduan protocol yang telah dibuat; • Duduk dengan posisi yang nyaman dan informal; • Bertanya dengan bahasa yang mudah dipahami interviewee, jelas dan ringkas; • Setiap bertanya hanya mengajukan satu pertanyaan dan kembangkan pertanyaan lanjutan yang muncul dari jawaban interviewee; • Menjaga pertanyaan dan diskusi tetap dalam lingkup topic audit; • Gunakan nada bahasa yang baik seperti berdiskusi dengan seorang teman;
  • 48. LanjutanLanjutan………… • Pihak yang diwawancarai harus merasa tidak terganggu oleh karyawan lain yang berada di sekitarnya, karena itu menentukan tempat wawancara sangat penting; • Bersikap sopan, netral dan obyektif; • Mendengarkan dengan penuh perhatian dengan sekali-kali memberikan tanggapan singkat; • Secara periodik memberi ringkasan pembicaraan untuk menguji kebenaran pemahaman auditor atas topik diskusi; • Hanya mencatat butir-butir penting pembicaraan; • Berikan cukup waktu interviewee berpikir dan menjawab pertanyaan; • Gunakan rumus 5 W dan 1 H: Who, what, where, when, why dan how.
  • 49. f.6. Yangf.6. Yang harusharus dihindaridihindari dalamdalam melakukanmelakukan wawancarawawancara • Jangan bertanya yang jawabannya ya atau tidak; • Hindari menelpon selama wawancara; • Membuat perumpamaan atau asumsi; • Terlibat pembicaraan dengan staf lain; • Menggunakan humor yang berlebihan; • Melakukan interupsi saat interviewee berbicara; • Berargumentasi; • Mengintimidasi dan mebuat interviewee merasa bersalah; • Terlalu banyak mencatat; • Mendesak interviewee untuk menjawab atau mendapatkan informasi diluar kewenangan interviewee; • Melebihi batas waktu yang disepakati; • Memberikan harapan dan menjanjikan sesuatu; • Menghindari seminimum mungkin bermain dengan pensil / pulpen, membaca dan lainnya; • Hindari kontak mata.
  • 50. f.7.f.7. PertanyaanPertanyaan yangyang baikbaik • Jangan bertanya yang jawabanya bukan “ya” atau “tidak” Berikut contoh pertanyaan yang baik, dimulai dari pertanyaan yang bersifat umum dan menjurus pertanyaan spesifik: • Apa posisi anda dalam perusahaan ini? • Sudah berapa lama anda bekerja? • Apa tugas anda secara umum dan secara spesifik? • Bagaimana anda melaksanakan tugas anda (misal operator pengolahan limbah cair)? • Dimana anda menyimpan sludge untuk sementara sebelum dibawa ke tempat pengolahan akhir? • Apakah anda memiliki prosedur atau SOP atau instruksi kerja (mulai dari pengambilan sludge, pengeringan, penyimpanan sementara sampai dengan pengangkutan?. Jelaskan! • Apakah anda memiliki daftar manifest? Jelaskan! • Dapatkah anda menunjukan semua dokumen SOP dan manifest? • Bagaimana anda memilih / seleksi kontraktor pengangkut ? • dan seterusnya dan seterusnya. Contoh pertanyaan diatas akan dapat menggali semua informasi yang diinginkan sesuai dengan tujuan audit yang telah ditetapkan.
  • 51. f.8.f.8. TehnikTehnik mencatatmencatat • Mencatat wawancara sangat penting sebagai bahan untuk memudahkan untuk merumuskan hasil temuan dan penulisan laporan. Cara mencatat yang dianjurkan adalah : • Catatan harus dibuat ringkas dan jelas; • Bila perlu gunakan pulpen berwarna untuk penegasan penulisan symbol atau kode tertentu; • Merujuk protokol audit; • Ringkaslah butir-butir hasil wawancara sebagai kesimpulan wawancara; • Kesimpulan wawancara setiap malam harus direview untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lain untuk ditanyakan kembali.
  • 52. f.9.f.9. MenutupMenutup wawancarawawancara • Sebelum menutup wawancara simpulkan semua informasi atau hasil wawancara yang diperoleh selama kegiatan wawancara berlangsung; • Yakinkan bahwa informasi yang diperoleh benar setelah sebelumnya setiap topik wawancara dikonfirmasi terlebih dahulu sebelum ganti topik lainnya; • Sampaikan rasa terima kasih atas waktu yang disediakan dan kesediaan mereka meluangkan waktunya.
  • 53. g.g. RapatRapat penutupanpenutupan • Setelah selesai mengadakan wawancara dan pengumpulan bukti-bukti melalui observasi lapangan dan verifikasi serta evaluasi hasil temuan audit, maka kegiatan audit di lapangan telah selesai. Semua hasil temuan akan disampaikan oleh tim auditor pada rapat penutupan. • Agenda rapat penutupan • Pembukaan • Menyampaikan tujuan rapat penutupan • Presentasi hasil temuan audit dan evaluasi hasil sementara temuan audit; • Tanya jawab dan konfirmasi temuan audit; • Penutupan.
  • 54. PascaPasca AuditAudit • Tahap ini adalah penyelesaian laporan audit, setelah semua temuan audit dikonfirmasi dan diverifikasi pada waktu pertemuan penutupan. Laporan dibuat dalam 2 (dua) tahap. Laporan pertama, dibuat secara ringkas (flash report) hanya untuk disajikan pada pertemuan penutup. Kedua, laporan lengkap yang dilengkapi dengan executive summary. • Pada pertemuan akhir, selain menyampaikan atau memaparkan hasil temuan audit, juga dibahas waktu penyelesaian laporan, diskusi tentang rekomendasi audit, format laporan, dan bila ada dokumen atau rekaman yang belum sempat diberikan untuk verifikasi audit dalam waktu singkat harus segera disampaikan kepada tim auditor.
  • 55. V. TEKNIK MENYUSUN LAPORAN AUDITV. TEKNIK MENYUSUN LAPORAN AUDIT • Tujuan laporan audit lingkungan adalah untuk meringkas dan merekam secara detail hasil audit. • Laporan audit harus dapat menunjukan sifat isi hasil audit. Sebelum diserahkan kepada klien, laporan harus direview terlebih dahulu oleh tim audit untuk memastikan apakah informasi dalam laporan audit mencerminkan seluruh temuan-temuan audit. • Sebagai bahan untuk menyusun tindakan koreksi bagi managemen.
  • 56. MempersiapkanMempersiapkan laporanlaporan auditaudit Untuk siapa laporan dibuat a) Internal perusahaan • Direksi; • Pejabat korporat; • Managemen operasional; • Managemen lingkungan; • Managemen fasilitas; • Managemen financial; • Managemen marketing; • Managemen legal. • Pihak luar perusahaan • Pemerintah, misalnya untuk tujuan PROPER atau pengawasan; • Konsumen; • Lembaga keuangan; • Investor; • Buyer, dll.
  • 57. IsiIsi laporanlaporan auditaudit Laporan audit secara umum dapat mencakup : • Orginisasi yang diaudit atau klien; • Tujuan, lingkup audit; • Kriteria yang disepakati, termasuk daftar dokumen rujukan; • Periode audit dan waktu audit; • Identitas auditee dan pihak-pihak yang terlibat dalam audit; • Identitas tim auditor; • Pernyataan kerahasiaan; • Daftar penerima laporan audit; • Ringkasan proses audit, termasuk rintangan-rintangan yang dijumpai di lapangan;
  • 58. LanjutanLanjutan ………….. • Kesimpulan audit, seperti : (a) Kesesuaian dengan EMS dan kriteria EMS (audit system managemen lingkungan) (b) Ketaatan terhadap peraturan perundangan untuk audit penaatan; © Penjelasan apakah system diaplikasi dan dipelihara dengan baik; (d) Penjelasan apakah review managemen internal dapat menjamin (e) kesesuaian yang terus menerus terhadap EMS (audit EMS) (f) Berisi penjelasan apakah perbaikan pengelolaan lingkungan dilakukan sesuai dengan standar-standar lingkungan yang dite- tetapkan.
  • 59. ElemenElemen pokokpokok laporanlaporan auditaudit a) Temuan audit (hasil dari pemeriksaan dan pengujian); • Kepatuhan dan ketidak patuhan terhadap criteria audit; • Efektifitas system managemen dan atau pengendalian; • Efektivitas tujuan dan sasaran; • Faktor risiko lingkungan; b) Analisis kekuatan dan kelemahan (hasil dari evaluasi temuan audit); c) Kesimpulan audit; d) Rekomendasi audit; • Usulan dan saran perbaikan; • Hindari usulan yang terlalu teoritis; • Kalimat jangan merupakan kalimat instruksi.
  • 60. TujuanTujuan penulisanpenulisan laporanlaporan Memberikan informasi kepada pihak klien atau managemen tentang : • Hasil audit yang konsisten dengan tujuan audit; • Untuk menunjukan perlunya dilakukan tindakan yang benar dalam melakukan pengelolaan lingkungan untuk memenuhi peraturan perundangan atau untuk menunjukan kesesuaian dengan criteria audit terhadap system managemen lingkungan (EMS); • Untuk mendokumentasikan system managemen lingkungan dan status penaatan saat audit lingkungan dilakukan.
  • 61. TeknikTeknik PenulisanPenulisan LaporanLaporan a) Jelas, ringkas dan akurat • Setiap kalimat yang ditulis harus didasarkan pada bukti- bukti audit; • Gunakan nilai kuantitatif yang spesifik; • Nyatakan keterbatasan teknik penarikan contoh; • Gunakan jabatan seseorang atau kelompok orang; • Tidak menyatakan kesalahan orang atau sekelompok orang; • Mengunakan istilah yang baku dan gunakan secara konsisten; • Nyatakan rujukan peraturan atau standar untuk detiap temuan audit;
  • 62. LanjutanLanjutan………….. b) Gunakan kata-kata pendek dan yg umum digunakan • Dikenal dan digunakan secara umum; • Mudah dipahami. • Lengkap dan akurat • Menempatkan temuan audit sesuai dengan kepentingannya; • Memeriksa kata, nomor, angka, desimal dan konsistensi antara nomor, table, gambar dan tulisan. d) Nyatakan secara jelas sumbernya • Hasil pemeriksanaan lapangan; • Wawancara dengan staf; • Hasil telaah dokumen, peta, foto, rekaman, dll; • Interpretasi dan analisis.
  • 63. LanjutanLanjutan………… e) Yang perlu dihindari • Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang bersifat spekulatif; • Hindari menggunakan akronim yang tidak umum digunakan atau terlalu banyak; • Jangan mengkritik individu atau kesalahan-kesalahan pihak managemen; • Hindari menggunakan kata-kata yang ekstrim; • Hindari menggunakan kata-kata yang menyatakan jumlah yang tidak pasti; • Jangan membuat laporan yang isinya hal-hal yang tidak berarti. Usahakan selalu mengkinfirmasi semua informasi yang diperoleh selama wawancara dengan malakukan review dokumen-dokuemn pendukung.
  • 64. LanjutanLanjutan………… Gunakan kalimat yang sesuai • Jangan menulis : “Fasilitas tidak memiliki” ……. • Yang tepat adalah : • Kami tidak dapat mengkonfirmasikan bahwa…….. • Tim audit tidak dapat membuktikan………. • Staf fasilitas tidakdapat menunjukan dokumen atau copy dari ….. • Jangan menulis fasilitas “melanggar” atau “tidak patuh”….. • Yang tepat adalah : • Berdasarkan pemeriksaan lapangan, kami menemukan bahwa fasilitas belum dapat memenuhi standar……….. Atau • Berdasarkan pengambilan contoh…., kami menemukan bahwa………
  • 65. LanjutanLanjutan………… • 5.7. Format laporan • Alternatif 1 : • Ringkasan • 1. Pendahuluan • 1.1. Lingkup audit • 1.2. Metodologi audit • 1.3. Batasan audit • 2. Deskripsi Kegiatan dan Lokasi • 2.1. Deskripsi Kegiatan • 2.2. Deskripsi Lokasi • 3. Pengelolaan drainase, Aliran Air dan Air Limbah • 3.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya • 3.2. Pengelolaan drainase dan Aliran Air (storm water) • 3.3. Risiko Aliran Air Faktual dan Kualitas Air • 3.4. Effluent Air Limbah • 3.5. Identifikasi Isu-Isu Lingkun
  • 66. LanjutanLanjutan………… • 4. Pengelolaan Limbah • 4.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya • 4.2. Emisi Udara • 4.3. Limbah Cair • 4.4. Limbah Padat • 4.5. Identifikasi Isu-isu Lingkungan • 4.6. Program Reduksi Limbah • 5. Bahan Berbahaya dan Beracun • 5.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya • 5.2. Penggunaan dan Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun • 5.3. Identifikasi Isu-isu Lingkungan • 6. Kontaminasi tanah dan air Tanah • 6.1. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya • 6.2. Sejarah Kontaminasi • 6.3. Risiko Operasional Saat ini • 6.4. Identifikasi Isu-isu Lingkungan
  • 67. LanjutanLanjutan…….... • 7. Sistem Managemen Lingkungan • 7.1. Pengaturan Managemen Lingkungan Saat ini • 7.1.1. Perizinan • 7.1.2. Sistem Managemen lingkungan • 7.1.3. Program Audit Lingkungan • 7.1.4. Program Pemantauan Lingkungan • 7.1.5. Rencana Penyempurnaan Managemen • 7.2. Analisis “gap” Dibandingkan dengan Persyaratan ISO 14001 • 7.2.1. Kebijakan Lingkungan • 7.2.2. Perencanaan • 7.2.2.1. Aspek Lingkungan • 7.2.2.2. Aspek Legal dan Persyaratan lainnya • 7.2.2.3. Tujuan dan Target • 7.2.2.4. Program Managemen Lingkungan
  • 68. LanjutanLanjutan…….... • 7.2.3. Implementasi dan Operasi • 7.2.3.1. Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab • 7.2.3.2. Trining, Kesadaran dan Kompetensi • 7.2.3.3. Komunikasi • 7.2.3.4. Dokumentasi Sistem Managemen Lingkungan • 7.2.3.5. Pengendalian Dokumen • 7.2.3.6. Pengendalian Operasional • 7.2.3.7. Tanggap Darurat dan Pengendalian • 7.2.4. Pengecekan dan Tindakan Koreksi • 7.2.4.1. Pemantauan dan pengukuran • 7.2.4.2. Ketidak sesuaian dan Tindakan Koreksi • 7.2.4.3. Rekaman • 7.2.4.4. Audit Sistem Managemen Lingkungan • 7.2.5. Review Managemen
  • 69. MenyusunMenyusun RekomendasiRekomendasi AuditAudit LingkunganLingkungan • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan rekomendasi • Rekomendasi harus terkait erat dengan setiap temuan atau observasi yang menunjukan adanya kekurangan atau kelemahan; • Setiap rekomendasi harus didukung oleh hasil-hasil temuan atau observasi; • Setiap perkataan rekomendasi harus ditulis secara jelas apa yang diinginkan untuk mengatasi masalah yang timbul; • Audit adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic, aktif, setiap saat dibaca oleh personil yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan, dan suatu saat akan diulang kembali, oleh karena itu setiap rekomendasi harus dapat dilaksanakan berkaitan dengan target kegiatan dan waktu. Jangan membuat rekomendasi yang never ending, hal ini malah tidak membatu fasilitas untuk memperbaiki kinerja;
  • 70. LanjutanLanjutan………… • Rekomendasi harus mempertimbangkan biaya yang diperlukan, pertimbangan teknologi, sumberdaya manusia dan kemampuan fasilitas untuk melaksanakan rekomendasi tesebut. Karena itu perlu dikaitkan dengan target-target yang mendesak. • Rekomendasi perlu diperinci lebih lanjut oleh managemen fasilitas agar lebih operasional penerapannya.