SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKALAH
MONITORING DAN AUDIT
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lingkungan
Disusun oleh :
Dedy Dwi Prasetya 0810320221
Faris Rudiansyah 0810320253
Fery Andriawan 0810320257
TeddySuhendra 0810320406
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2010
Monitoring dan Audit
Monitoring adalah pengumpulan dan evaluasi informasi untuk pengkajian kinerja.
Pemantauan lingkungan memberikan informasi bagi peninjauan berkala dan pengubahan
rencana pengelolaan lingkungan bilamana diperlukan; memberikan jaminan bahwa
perlindungan lingkungan dilakukan secara optimum di seluruh tahapan proyek melalui
praktek terbaik. Dengan cara ini dampak lingkungan yang tidak diinginkan dapat dideteksi
secara dini dan ditanggulangi secara efektif
Proses Analisis Pemantauan & Kinerja Lingkungan
SASARAN
Memperlihatkan kepada Pemerintah dan masyarakat bahwa
kegiatan pembangunan mencapai kualitas lingkungan yang
ditentukan melalui AMDAL dan memperoleh kinerja lingkungan
yang baik.
BAKU MUTU Baku mutu/standar yang sudah ditetapkan (KepMen LH, ISO
14000)
TUJUAN
KHUSUS
Mengetahui pola-pola perubahan lingkungan & menganalisis
sebabnya, mengukur dampak, memperbaiki sistem pemantauan
dan upaya perlindungan lingkungan
Suatu program pemantauan meliputi pemantauan berbagai aspek lingkungan, terutama:
1 . Pemantauan air
2 . Pemantauan lahan
3 . Pemantauan biologis
4 . Pemantauan udara
5 . Pemantauan kebisingan
6 . Pemantauan limbah dan pengolahannya
7 . Pemantauan penduduk/masyarakat
Hal-hal yang diinginkan dalam pengumpulan dan pengelolaan data untuk program
pemantauan yang efektif:
 Pengambilan sampel yang realistis (dalam ruang dan waktu)
 Penggunaan metode yang sesuai dengan sumber yang akan dipantau
 Pengumpulan data yang bermutu
 Pengumpulan data yang hemat biaya
 Kesesuaian data baru dengan data lain yang berkaitan
 Pengendalian mutu dalam pengukuran dan analisa
 Basis data (database) yang baik
 Inovasi (mis. penemuan baru untuk pemantauan otomatis atau untuk melacak
bahan pencemar)
 Penafsiran multidisipliner untuk penyajian informasi yang berguna
 Pelaporan untuk manajemen internal dan pemeriksaan eksternal
 Penyajian di forum umum (pengkajian eksternal)
Audit Lingkungan
Adalah suatu atau manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi,
periodik dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen dan
peralatan dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya
pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian pentaatan kebijakan usaha atau kegiatan
terhadap peraturan perundang undangantentang pengelolaan lingkungan.
Audit Lingkungan suatu usaha atau kegiatan merupakan perangkat manajemen yang
dilakukan secara internal oleh suatu usaha atau kegiatan sebagai tanggung jawab pengelolaan
dan pemantauan lingkungannya.
Audit lingkungan bukan merupakan pemeriksaan resmi yang diharuskan oleh suatu peraturan
perundang-undangan, melainkan suatu usaha proaktif yang dilaksanakan secara sadar untuk
mengindentifikasi permasalahan lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan
upaya-upaya pencegahannya.
JENIS-JENIS AUDIT LINGKUNGAN
Audit lingkungan ada beberapa jenis, yang pelaksanaannya sangat tergantung pada
kebutuhan manajemen/ perusahaan. Jenis-jenis audit itu antara lain adalah (Tardan dkk,
1997) :
1. Audit Pentaatan
Audit Pentaatan memiliki sifat :
 Menilai ketaatan terhadap peraturan, standar dan pedoman yang ada.
 Meninjau persyaratan perizinan dan pelaporan.
 Melihat pembatasan pada pembuangan limbah udara, air dan padatan.
 Menilai keterbatasan peraturan dalam pengoperasian, pemantauan dan pelaporan
sendiri atas pelanggaran yang dilakukan perusahaan. Sangat mengarah pada semua
hal yang berkaitan dengan pentaatan.Dapat dilakukan oleh petugas
(kelompok/perusahaan) setempat.
2. Audit Manajemen
Audit jenis ini mempunyai sifat :
 Menilai kefektifan sistem manajemen internal, kebijakan perusahaan dan resiko yang
berkaitan dengan manajemen bahan.
 Menilai keadaan umum dari peralatan, bahan bangunan dan tempat penyimpangan.
 Mencari bukti/ kenyataan tentang kebenaran dan kinerja proses produksi.
 Menilai kualitas pengoperasian dan tata laksana operasi.
 Menilai keadaan catatan/ laporan tentang emisi, tumpahan, keluaran, dan penanganan
limbah.
 Menilai tempat pembuangan secara rinci.
 Meninjau pelanggaran atau pertentangan dengan petugas setempat atau dengan
masyarakat.
3. Audit Produksi Bersih dan Minimisasi Limbah
Jenis audit ini mempunyai sifat :
o Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah.
o Menggunakan analisis kualitas daan kuantitatif yang rinci terhadap praktek
pembelian, proses produksi dan timbunan limbah.
o Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur ulangan limbah.
4. Audit Konservasi Air
Sifat audit ini adalah :
Mengidentifikasi sumber air penggunaan air dan mencari upaya untuk mengurangi
penggunaan air total melalui usaha pengurangan, penggunaan ulang dan pendaur-ulangan
5. Audit Konservasi Energi
Sifat audit ini adalah :
Melacak pola pemakaian tenaga listrik, gas dan bahan bakar minyak dan mencoba untuk
mengkuantifikasikan serta meminimalkan penggunaannya.
6. Audit Pengotoran/ Kontaminasi Lokasi Usaha
Sifat audit ini adalah :
o Menilai kedaan pengotoran lokasi perusahaan akibat pengoperasian yang
dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
o Melakukan pengambilan contoh dari lokasi dan melakukan penganalisaan contoh
sampel tersebut untuk jangka waktu yang cukup panjang dan merupakan hal yang
khusus pada audit jenis ini (audit lain tidak melakukan pengambilan sampel).
o Melakukan pengelolaan secara statistik terhadap hasil audit jika diperlukan.
7. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Jenis audit ini memiliki sifat :
Menilai tatalaksana operasional pekerjaan, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya,
pembuangan bahan pencemar dan sejenisnya, yang berhubungan erat dengan keselamatan
dan kesehatan kerja. Audit ini memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menetapkan
apakah perusahaan tersebut sudah mentaati peraturan tentanf keselamatan dan kesehatan
kerja.
8. Audit Perolehan (Procurement Audit)
Sifat audit ini adalah :
o Meninjau praktek pembelian
o Mengidentifikasi hasil produksi daan peralatan alternatif.
o Dapat dilakukan terpisah atau sebagai bagian audit minimisasi limbah atau audit
produksi bersih. Biasanya melibatkan pegawai bagian pembelian.
o Melihat alternatif dari yang sederhana sampai genting (cradle to grave)
Fungsi audit lingkungan adalah sebagai :
a) Upaya peningkatan pentaatan suatu usaha atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan lingkungan, misalnya : standar emisi udara, limbah cair,
penanganan limbah dan standar operasi lainnya;
b) Dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur
pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk rencana tangggap darurat,
pemantauan dan pelaporan serta rencana perubahan pada proses dan peraturan;
c) Jaminan untuk rnenghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan;
d) Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum
dalam dokurnen AMDAL, yang berguna dalam penyempurnaan proses AMDAL;
e) Upaya perbaikan penggunaan sumberdaya melalui penghematan penggunaan bagan,
minimisasi limbah dan identifikasi kemungkinan proses daur ulang;
f) Upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu
dilaksanakan oleh suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhi kepentingan
lingkungan, misalnya pembangunan yang berkelanjutan, proses daur ulang dan
efisiensi penggunaan sumberdaya
Manfaat
Audit Lingkungan bermanfaat untuk:
a) Mengindentifikasi risiko lingkungan;
b) Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan atau upaya
penyempurnaan rencana yang ada;
c) Menghindari kerugian finansial seperti penutupan /pemberhentian suatu usaha atau
kegiatan atau pembatasan oleh pemerintah, atau publikasi yang merugikan akibat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak baik;
d) Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha atau kegiatan terhadap
pimpinannya berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e) Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila dibutuhkan dalam proses
pengadilan;
f) Meningkatkan kepedulian pimpinan/penanggung jawab dan staf suatu badan usaha
atau kegiatan tentang pelaksanaan
kegiatannya terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan;
g) Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya konservasi energi,
dan pengurangan, pemakaian ulang dan daur ulang limbah;
h) Menyediakan laporan audit lingkungan bagi keperluan usaha atau kegiatan yang
bersangkutan, atau bagi keperluan kelompok pemerhati lingkungan, pemerintah, dan
media massa;
i) Menyediakan informasi yang memadai bagi kepentingan usaha atau kegiatan
asuransi, lembaga keuangan, dan pemegang saham.
Ruang lingkup
Audit Lingkungan perlu disusun sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan informasi
mengenai :
1. Sejarah atau rangkaian suatu usaha atau kegiatan, rona dan kerusakan lingkungan di
tempat usaha atau kegiatan tersebut, pengelolaan dan pemantauan yang dilakukan,
serta isu lingkungan yang terkait;
2. Perubahan rona lingkungan sejak usaha atau kegiatan tersebut didirikan sampai waktu
terakhir pelaksanaan audit;
3. Penggunaan input dan sumberdaya alam, proses bahan dasar, bahan jadi, dan limbah
termasuk limbah B3;
4. Identifikasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia, B3 serta potensi kerusakan
yang mungkin timbul;
5. Kajian resiko lingkungan;
6. Sistem kontrol manajemen, rute pengangkutan bahan dan pembuangan limbah,
termasuk fasilitas untuk meminimumkan dampak buangan dan kecelakaan;
7. Effektifitas alat pengendalian pencemaran seperti ditunjukkan dalam laporan inspeksi,
perawatan, uji emisi, uji rutin, dll;
8. Catatan tentang lisensi pembuangan limbah dan pentaatan terhadap peraturan
perundang-undangan termasuk standar dan baku mutu lingkungan;
9. Pentaatan terhadap hasil dan rekomendasi AMDAL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan);
10. Perencanaan dan prosedur standar operasi keadaan darurat;
11. Rencana minimalisasi limbah dan pengendalian pencemaran lingkungan;
12. Penggunaan energi, air dan sumberdaya alam lainnya;
13. Program daur ulang, konsiderasi product life cycle;
14. Peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dan kepedulian lingkungan.
Ruang lingkup audit lingkungan sangat luwes, tergantung pada kebutuhan atau kegiatan yang
bersangkutan.
Karakteristik dasar
Audit Lingkungan mempunyai ciri khas sebagai berikut:
a) Metodotogi yang komprehensif;
Audit lingkungan memerlukan tata laksana dan metodologi yang rinci. Audit
lingkungan harus dilaksanakan dengan metodologi yang komprehensif dan prosedur
yang telah ditentukan, untuk menjamin pengumpulan data dan informasi yang
dibutuhkan serta dokumentasi dan pengujian informasi tersebut.
Metodologi tersebut harus fleksibel sehingga tim auditor dapat menerapkan teknik-
teknik yang tepat. Audit lingkungan harus berpedoman kepada penggunaan rencana
yang sistematik dan sesuai dengan prosedur pelaksanaan audit lapangan dan
penyusunan laporan.
b) Konsep pembuktian dan pengujian
Konsep pembuktian dan pengujian terhadap penyimpangan pengelolaan lingkungan
adalah hal yang pokok dalam audit lingkungan. Tim audit harus mengkonfirmasikan
semua data dan informasi yang diperolehnya melalui pemeriksaan lapangan secara
langsung.
c) Pengukuran dan standar yang sesuai
Penetapan standardan pengukuran tertiadap kinerja lingkungan harus sesuai dengan
usaha atau kegiatan dan proses produksi yang diaudit. Audit lingkungan tidak akan
berarti kecuali hasil kinerja usaha atau kegiatan dapat dibandingkandengan standar
yang digunakan
d) Laporan tertulis
Laporan harus mernuat hasil pengamatan dan fakta-fakta penunjang serta
dokumentasi terhadap proses produksi. Seluruh data dan hasil temuan harus disajikan
dengan letas dan akurat, serta dilandasi dengan bukti yang sahib dan terdokumentasi
Kunci keberhasilan
a) Dukungan pihak pimpinan
Pelaksanaan audit lingkungan harus diawali dengan adanya itikad pimpinan usaha
atau kegiatan. Usaha atau kegiatan dan proses audit dapat menjadi sangat kompleks
dan pelaksanaan audit lingkungan menjadi tidak efektif bila tidak ada dukungan yang
kuat dari pimpinan usaha atau kegiatan. Selain itu tim auditor harus pula diberi
keleluasan untuk mengkaji hal-hal yang sensitif dan berpotensi menimbulkan dampak
lingkungan.
b) Keikutsertaan semua pihak
Keberhasilan audit lingkungan ditentukan pula oleh keikutsertaan dan kerjasama yang
baik dari semua pihak dalam usaha atau kegiatan yang bersangkutan, mengingat
kajian terhadap kinerja lingkungan akan meliputi semua aspek dan pelaksanaan tugas
secara luas.
c) Kemandirian dan obyektifitas auditor
Tim audit lingkungan harus mandiri dan tidak ada keterikatan dengan usaha atau
kegiatan yang diaudit. Apabila tidak,maka obyektifitas dan kredibilitas akan
diragukan. Pada umumnya, kemandirian auditor diartikan bahwa tim auditor harus
dilaksanakan oleh orang di luar usaha atau kegiatan yang diaudit
d) Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup audit
Harus ada kesepakatan awal antara pimpinan usaha atau kegiatan dengan tim auditor
tentang lingkup audit lingkungan yang akan dilaksanakan.
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN
Tata Laksana
Pelaksanaan audit lingkungan perlu mengikuti suatu tata laksana audit. Tata laksana
audit merupakan suatu rencana yang harus diikuti oleh auditor untuk dapat mencapai tujuan
audit yang diharapkan. Dengan mengacu pada tata laksana tersebut maka diharapkan adanya
konsistensi dalam pelaksanaan audit dan pelaporan hasil audit. Tata laksana audit sangat
beragam dan tergantung pada jenis usah dan karakteristik lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa tata laksana audit yang umum dilaksanakan:
a) Daftar Isian. Bentuk pelaksanaan audit yang paling sederhana adalah mempergunakan
daftar isian dari laporan yang akan dihasilkan sebagai acuan audit.
b) Checklist. Jenis ini merupakan cara yang umum digunakan yaitu dengan
mempergunakan daftar yang rinci mengenai isi yang akan diaudit.
c) Daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan seringkali digunakan dalam pelaksanaan audit,
dan daftar pertanyaan tersebut harus dijawab secara lengkap oleh auditor. Pada
umumnya, auditor telah mempersiapkan format baku untuk melaksanakan audit dan
menyusun laporan akhir.
d) Pedoman. Audit dengan menggunakan pedoman merupakan jenis tata laksanana yang
paling rinci. Pedoman ini memuat instruksi instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang
harus dilaksanakan oleh auditor, serta aspek yang harus diteliti
Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan audit lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Penerapan audit lingkungan akan tergantung kepada jenis audityang dilaksanakan,
jenis usaha atau kegiatan dan pelaksanaan oleh tim auditor
2. Pra-audit
Kegiatan pra-audit merupakan bagian yang penting dalam prosedur audit lingkungan.
Perencanaan yang baik pada tahap ini akan menentukan keberhasilan pelaksanaan
audit dan tindak lanjut audit tersebut.Informasi yang diperlukan pada tahap ini
meliputi informasi rinci mengenai aktifitas di lapangan, status hukum, instruktur
organisasi, dan lingkup usaha atau kegiatan yang akan diaudit. Aktifitas pra-audit juga
meliputi pemilihan tata laksana audit, penentuan tim auditor, dan pendanaan
pelaksanaan kegiatan audit. Pada saat ini, tujuan dan ruang lingkup audit harus telah
disepakati.
3. Kegiatan Lapangan
a) Pertemuan pendahuluan
Tahap awal yang harus dilaksanakan oleh tim audit adalah mengadakan
pertemuan dengan pimpinan usaha atau kegiatan untuk mengkaji tujuan audit,
tata laksana, dan jadual kegiatan audit.
b) Pemerikasaan lapangan
Pemeriksaan di lapangan dilaksanakan setelah pertemuan pendahuluan. Tim
audit akan mendapatkan gambaran tentang kegiatan usaha atau kegiatan yang
akan menjadi dasar penetapan areal kegiatan yang memerlukan perhatian secara
khusus, Dengan melaksanakan pemeriksaan lapangan, tim auditor dapal
menemukan hal-hal yang terkait erat dengan kegiatan audit namun belum
teridentifikasi dalam perencanaan
c) Pengumpulan data
Data dan informasi yang dikumpulkan selama audit lingkungan akan mencakup
tata laksana audit, dokumentasi yang diberikan oleh pemilik usaha atau
kegiatan, catatan dan hasil pengamatan tim auditor, hasil sampling
danpemantauan, foto-foto, rencana, peta, diagram, kertas kerja dan hal-hal lain
yang berkaitan. Informasi tersebut harus terdokumentasi dengan baik agar
mudah ditelusuri kembali. Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk
menunjang dan merupakan dasar bagi pengujian temuan audit lingkungan.
d) Pengujian;
Prinsip utama audit lingkungan adalah bahwa informasi yang disajikan oleh tim
audiotor telah diuji dan dikonfirmasikan. Dokumentasi yang dihasilkan oleh tim
auditor harus menunjang semua pernyataan, atau telah teruji melalui
pengamatan langsung oleh tim auditor.
Dalam menguji hasil temuan audit, tim auditor harus menjamin bahwa dokumen
yang dihasilkan merupakan dokumen yang asli dan sah. Oleh karena itu tata
laksana audit harus menentukan tingkat pengujian data yang dibutuhkan, atau
harus ditentukan oleh tim auditor.
e) Evaluasi hasil temuan
Hasil temuan audit harus dievaluasi sesuai dengan tujuan audit dan tata laksana
yang telah disetujui untuk menjamin bahwa semua isu/masalah telah dikaji.
Dokumentasi penunjang harus dikaji secara teliti sehingga semua hasil temuan
telah ditunjang oleh data dan diuji secara tepat.
f) pertemuan akhir
Setelah penelitian lapangan selesai, tim auditor harus memaparkan hasil temuan
pendahuluan dalam suatu pertemuan akhir secara resmi. Pertemuan ini akan
mendiskusikan berbagai hal yang belum terpecahkan atau informasi yang belum
tersedia
4. Pasca Audit
Tim auditor akan menyusun laporan tertulis secara lengkap sebagai hasil pelaksanaan
audit lingkungan. Laporan tersebut juga mencakup pemaparan tentang rencana tindak
lanjut terhadap isu isu yang telah diidentifikasi.
PENGAWASAN MUTU HASIL AUDIT
Dalam rangka menjamin bahwa audit lingkungan akan dilaksanakan secara baik dan
profesional, maka usaha atau kegiatan atau organisasi (non pemerintah) dianjurkan untuk
membuat dan melaksanakan kode etik serta sertifikasi auditor lingkungan. Auditor
lingkungan harus mempunyai pendidikan yang sesuai dan memiliki pengalaman profesional
untuk dapat melaksanakan tugasnya. Kemampuan yang harus dimiliki oleh tim auditor adalah
meliputi pengetahuan tentang :
- Proses, prosedur dan teknis audit
- Karakteristik dan analisis tentang sistem manajemen
- Peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan lingkungan
- Sistem dan teknologi pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja
- Fasilitas usaha atau kegiatan yang akan diaudit
- Potensi dampak lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja serta resiko bahaya
Auditor juga perlu mendapatkan pelatihan dan peningkatan kemampuan dalam bidang yang
dibutuhkan dalam audit, meliputi:
- Kemampuan berkomunikasi
- Kemampuan perencanaan dan penjadwalan kerja
- Kemampuan untuk menganalisis data dan hasil temuan
- Kemampuan untuk menulis laporan audit
Auditor lingkungan harus terlatih secara profesional untuk menjamin ketepatan, konsistensi
dan objektifitas dalam pelaksanaan audit.
Auditor harus mengikuti kode etik auditor yang ada.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 31 Tahun 2001 tentang Audit
Lingkungan Yang diwajibkan
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
(1) Audit lingkungan hidup yang diwajibkan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan
oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan berdasarkan perintah Menteri atas
ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang terkait dengan
kegiatan tersebut.
(2) Auditor Lingkungan adalah seseorang yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan
audit lingkungan.
(3) Tim Audit adalah sekelompok atau seorang auditor yang diberi tugas untuk
melaksanakan audit dan tim audit juga dapat beranggotakan tenaga ahli teknis.
(4) Tim Evaluasi adalah sekelompok orang yang ditugaskan oleh Menteri untuk
melaksanakan evaluasi terhadap masukan, informasi, dan usulan untuk melakukan
perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan.
(5) Tim Verifikasi adalah sekelompok orang yang ditugaskan oleh Menteri untuk
melakukan veerifikasi terhadap laporan terhadap hasil audit lingkungan yang
diwajibkan.
(6) Pihak yang Berkepentingan adalah orang seorang, kelompok orang, termasuk
masyarakat hukum adat atau badan hukum yang terkena dampak langsung atau
berpotensi terkena dampak dari ketidakpatuhan, dan organisasi lingkungan hidup.
(7) Menteri adalah Menteri yang ditugasi untuk mengelola lingkungan hidup.
(8) Instansi yang bertanggung jawab di daerah adalah instansi yang bertanggung jawab di
bidang pengendalian dampak lingkungan di daerah Propinsi/Kabupaten/Kota atau
instansi yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup di daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup audit lingkungan hidup yang diwajibkan meliputi :
• evaluasi masukan atau informasi,
• kriteria ketidakpatuhan,
• pelaksanaan, dan
• verifikasi laporan hasil audit lingkungan hidup yang diwajibkan akibat
ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
KRITERIA KETIDAKPATUHAN DAN KEWENANGAN
Kriteria ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang menjadi dasar
dikeluarkannya perintah pelaksanaan audit lingkungan hidup yag diwajibkan, meliputi :
a. ketidakpatuhan terhadap baku mutu lingkungan hidup, dan atau;
b. ketidakpatuhan terhadap kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dan atau;
c. ketidakpatuhan terhadap persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan, dan atau;
d. ketidakpatuhan yang mengindikasikan bahwa penanggung jawab usaha dan atau
kegiatan tidak memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup atau tidak
melaksanakan system pengelolaan lingkungan secara efektif.

More Related Content

Similar to Makalah-5-Monitoring-Audit.docx

Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptMakallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptSaid878643
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAlex Luttu
 
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.pptAudit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.pptandreputra59
 
Audit Lingkungan
Audit LingkunganAudit Lingkungan
Audit Lingkunganrisni sari
 
Manajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksiManajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksihelmut simamora
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkunganrisni sari
 
makalah-produksi-bersih-docx
makalah-produksi-bersih-docxmakalah-produksi-bersih-docx
makalah-produksi-bersih-docxFerryFerdian16
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkunganAgus Candra
 
MATERI ISO 14001-2015 NEW.pdf
MATERI ISO 14001-2015 NEW.pdfMATERI ISO 14001-2015 NEW.pdf
MATERI ISO 14001-2015 NEW.pdfNaufalRozinAlbana
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinraysa hasdi
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganAshar Asham
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalHaris Huru Weo
 
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPenguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfAgung Nugroho Zaini
 
mitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptxmitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptxpuspaidiputra
 
Audit lingkungan rumah sakit
Audit lingkungan rumah sakitAudit lingkungan rumah sakit
Audit lingkungan rumah sakitToni Heriedi
 
bbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.pptbbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.pptagungwaskito4
 

Similar to Makalah-5-Monitoring-Audit.docx (20)

Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptMakallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
 
MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1
 
Audit lingkungan
Audit lingkungan Audit lingkungan
Audit lingkungan
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.pptAudit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
Audit-Lingkungan Environmental Auditing.ppt
 
Audit Lingkungan
Audit LingkunganAudit Lingkungan
Audit Lingkungan
 
Manajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksiManajemen audit lingkungan dan sanksi
Manajemen audit lingkungan dan sanksi
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkungan
 
makalah-produksi-bersih-docx
makalah-produksi-bersih-docxmakalah-produksi-bersih-docx
makalah-produksi-bersih-docx
 
amdal-ukl-upl.ppt
amdal-ukl-upl.pptamdal-ukl-upl.ppt
amdal-ukl-upl.ppt
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
 
MATERI ISO 14001-2015 NEW.pdf
MATERI ISO 14001-2015 NEW.pdfMATERI ISO 14001-2015 NEW.pdf
MATERI ISO 14001-2015 NEW.pdf
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
 
Amdal pak anam
Amdal pak anamAmdal pak anam
Amdal pak anam
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdal
 
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPenguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
 
mitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptxmitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptx
 
Audit lingkungan rumah sakit
Audit lingkungan rumah sakitAudit lingkungan rumah sakit
Audit lingkungan rumah sakit
 
bbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.pptbbm amdal RKL & RPL.ppt
bbm amdal RKL & RPL.ppt
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Makalah-5-Monitoring-Audit.docx

  • 1. MAKALAH MONITORING DAN AUDIT Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lingkungan Disusun oleh : Dedy Dwi Prasetya 0810320221 Faris Rudiansyah 0810320253 Fery Andriawan 0810320257 TeddySuhendra 0810320406 ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
  • 2. Monitoring dan Audit Monitoring adalah pengumpulan dan evaluasi informasi untuk pengkajian kinerja. Pemantauan lingkungan memberikan informasi bagi peninjauan berkala dan pengubahan rencana pengelolaan lingkungan bilamana diperlukan; memberikan jaminan bahwa perlindungan lingkungan dilakukan secara optimum di seluruh tahapan proyek melalui praktek terbaik. Dengan cara ini dampak lingkungan yang tidak diinginkan dapat dideteksi secara dini dan ditanggulangi secara efektif Proses Analisis Pemantauan & Kinerja Lingkungan SASARAN Memperlihatkan kepada Pemerintah dan masyarakat bahwa kegiatan pembangunan mencapai kualitas lingkungan yang ditentukan melalui AMDAL dan memperoleh kinerja lingkungan yang baik. BAKU MUTU Baku mutu/standar yang sudah ditetapkan (KepMen LH, ISO 14000) TUJUAN KHUSUS Mengetahui pola-pola perubahan lingkungan & menganalisis sebabnya, mengukur dampak, memperbaiki sistem pemantauan dan upaya perlindungan lingkungan Suatu program pemantauan meliputi pemantauan berbagai aspek lingkungan, terutama: 1 . Pemantauan air 2 . Pemantauan lahan 3 . Pemantauan biologis 4 . Pemantauan udara 5 . Pemantauan kebisingan 6 . Pemantauan limbah dan pengolahannya 7 . Pemantauan penduduk/masyarakat Hal-hal yang diinginkan dalam pengumpulan dan pengelolaan data untuk program pemantauan yang efektif:  Pengambilan sampel yang realistis (dalam ruang dan waktu)  Penggunaan metode yang sesuai dengan sumber yang akan dipantau  Pengumpulan data yang bermutu  Pengumpulan data yang hemat biaya  Kesesuaian data baru dengan data lain yang berkaitan  Pengendalian mutu dalam pengukuran dan analisa  Basis data (database) yang baik  Inovasi (mis. penemuan baru untuk pemantauan otomatis atau untuk melacak
  • 3. bahan pencemar)  Penafsiran multidisipliner untuk penyajian informasi yang berguna  Pelaporan untuk manajemen internal dan pemeriksaan eksternal  Penyajian di forum umum (pengkajian eksternal) Audit Lingkungan Adalah suatu atau manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian pentaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang undangantentang pengelolaan lingkungan. Audit Lingkungan suatu usaha atau kegiatan merupakan perangkat manajemen yang dilakukan secara internal oleh suatu usaha atau kegiatan sebagai tanggung jawab pengelolaan dan pemantauan lingkungannya. Audit lingkungan bukan merupakan pemeriksaan resmi yang diharuskan oleh suatu peraturan perundang-undangan, melainkan suatu usaha proaktif yang dilaksanakan secara sadar untuk mengindentifikasi permasalahan lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahannya. JENIS-JENIS AUDIT LINGKUNGAN Audit lingkungan ada beberapa jenis, yang pelaksanaannya sangat tergantung pada kebutuhan manajemen/ perusahaan. Jenis-jenis audit itu antara lain adalah (Tardan dkk, 1997) : 1. Audit Pentaatan Audit Pentaatan memiliki sifat :  Menilai ketaatan terhadap peraturan, standar dan pedoman yang ada.  Meninjau persyaratan perizinan dan pelaporan.  Melihat pembatasan pada pembuangan limbah udara, air dan padatan.  Menilai keterbatasan peraturan dalam pengoperasian, pemantauan dan pelaporan sendiri atas pelanggaran yang dilakukan perusahaan. Sangat mengarah pada semua hal yang berkaitan dengan pentaatan.Dapat dilakukan oleh petugas (kelompok/perusahaan) setempat. 2. Audit Manajemen Audit jenis ini mempunyai sifat :  Menilai kefektifan sistem manajemen internal, kebijakan perusahaan dan resiko yang berkaitan dengan manajemen bahan.
  • 4.  Menilai keadaan umum dari peralatan, bahan bangunan dan tempat penyimpangan.  Mencari bukti/ kenyataan tentang kebenaran dan kinerja proses produksi.  Menilai kualitas pengoperasian dan tata laksana operasi.  Menilai keadaan catatan/ laporan tentang emisi, tumpahan, keluaran, dan penanganan limbah.  Menilai tempat pembuangan secara rinci.  Meninjau pelanggaran atau pertentangan dengan petugas setempat atau dengan masyarakat. 3. Audit Produksi Bersih dan Minimisasi Limbah Jenis audit ini mempunyai sifat : o Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah. o Menggunakan analisis kualitas daan kuantitatif yang rinci terhadap praktek pembelian, proses produksi dan timbunan limbah. o Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur ulangan limbah. 4. Audit Konservasi Air Sifat audit ini adalah : Mengidentifikasi sumber air penggunaan air dan mencari upaya untuk mengurangi penggunaan air total melalui usaha pengurangan, penggunaan ulang dan pendaur-ulangan 5. Audit Konservasi Energi Sifat audit ini adalah : Melacak pola pemakaian tenaga listrik, gas dan bahan bakar minyak dan mencoba untuk mengkuantifikasikan serta meminimalkan penggunaannya. 6. Audit Pengotoran/ Kontaminasi Lokasi Usaha Sifat audit ini adalah : o Menilai kedaan pengotoran lokasi perusahaan akibat pengoperasian yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
  • 5. o Melakukan pengambilan contoh dari lokasi dan melakukan penganalisaan contoh sampel tersebut untuk jangka waktu yang cukup panjang dan merupakan hal yang khusus pada audit jenis ini (audit lain tidak melakukan pengambilan sampel). o Melakukan pengelolaan secara statistik terhadap hasil audit jika diperlukan. 7. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jenis audit ini memiliki sifat : Menilai tatalaksana operasional pekerjaan, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya, pembuangan bahan pencemar dan sejenisnya, yang berhubungan erat dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Audit ini memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menetapkan apakah perusahaan tersebut sudah mentaati peraturan tentanf keselamatan dan kesehatan kerja. 8. Audit Perolehan (Procurement Audit) Sifat audit ini adalah : o Meninjau praktek pembelian o Mengidentifikasi hasil produksi daan peralatan alternatif. o Dapat dilakukan terpisah atau sebagai bagian audit minimisasi limbah atau audit produksi bersih. Biasanya melibatkan pegawai bagian pembelian. o Melihat alternatif dari yang sederhana sampai genting (cradle to grave) Fungsi audit lingkungan adalah sebagai : a) Upaya peningkatan pentaatan suatu usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan, misalnya : standar emisi udara, limbah cair, penanganan limbah dan standar operasi lainnya; b) Dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk rencana tangggap darurat, pemantauan dan pelaporan serta rencana perubahan pada proses dan peraturan; c) Jaminan untuk rnenghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan; d) Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum dalam dokurnen AMDAL, yang berguna dalam penyempurnaan proses AMDAL; e) Upaya perbaikan penggunaan sumberdaya melalui penghematan penggunaan bagan, minimisasi limbah dan identifikasi kemungkinan proses daur ulang;
  • 6. f) Upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu dilaksanakan oleh suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhi kepentingan lingkungan, misalnya pembangunan yang berkelanjutan, proses daur ulang dan efisiensi penggunaan sumberdaya Manfaat Audit Lingkungan bermanfaat untuk: a) Mengindentifikasi risiko lingkungan; b) Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan atau upaya penyempurnaan rencana yang ada; c) Menghindari kerugian finansial seperti penutupan /pemberhentian suatu usaha atau kegiatan atau pembatasan oleh pemerintah, atau publikasi yang merugikan akibat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak baik; d) Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha atau kegiatan terhadap pimpinannya berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; e) Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila dibutuhkan dalam proses pengadilan; f) Meningkatkan kepedulian pimpinan/penanggung jawab dan staf suatu badan usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan kegiatannya terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan; g) Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya konservasi energi, dan pengurangan, pemakaian ulang dan daur ulang limbah; h) Menyediakan laporan audit lingkungan bagi keperluan usaha atau kegiatan yang bersangkutan, atau bagi keperluan kelompok pemerhati lingkungan, pemerintah, dan media massa; i) Menyediakan informasi yang memadai bagi kepentingan usaha atau kegiatan asuransi, lembaga keuangan, dan pemegang saham. Ruang lingkup Audit Lingkungan perlu disusun sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan informasi mengenai : 1. Sejarah atau rangkaian suatu usaha atau kegiatan, rona dan kerusakan lingkungan di tempat usaha atau kegiatan tersebut, pengelolaan dan pemantauan yang dilakukan, serta isu lingkungan yang terkait;
  • 7. 2. Perubahan rona lingkungan sejak usaha atau kegiatan tersebut didirikan sampai waktu terakhir pelaksanaan audit; 3. Penggunaan input dan sumberdaya alam, proses bahan dasar, bahan jadi, dan limbah termasuk limbah B3; 4. Identifikasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia, B3 serta potensi kerusakan yang mungkin timbul; 5. Kajian resiko lingkungan; 6. Sistem kontrol manajemen, rute pengangkutan bahan dan pembuangan limbah, termasuk fasilitas untuk meminimumkan dampak buangan dan kecelakaan; 7. Effektifitas alat pengendalian pencemaran seperti ditunjukkan dalam laporan inspeksi, perawatan, uji emisi, uji rutin, dll; 8. Catatan tentang lisensi pembuangan limbah dan pentaatan terhadap peraturan perundang-undangan termasuk standar dan baku mutu lingkungan; 9. Pentaatan terhadap hasil dan rekomendasi AMDAL (Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan); 10. Perencanaan dan prosedur standar operasi keadaan darurat; 11. Rencana minimalisasi limbah dan pengendalian pencemaran lingkungan; 12. Penggunaan energi, air dan sumberdaya alam lainnya; 13. Program daur ulang, konsiderasi product life cycle; 14. Peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dan kepedulian lingkungan. Ruang lingkup audit lingkungan sangat luwes, tergantung pada kebutuhan atau kegiatan yang bersangkutan. Karakteristik dasar Audit Lingkungan mempunyai ciri khas sebagai berikut: a) Metodotogi yang komprehensif; Audit lingkungan memerlukan tata laksana dan metodologi yang rinci. Audit lingkungan harus dilaksanakan dengan metodologi yang komprehensif dan prosedur yang telah ditentukan, untuk menjamin pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta dokumentasi dan pengujian informasi tersebut. Metodologi tersebut harus fleksibel sehingga tim auditor dapat menerapkan teknik- teknik yang tepat. Audit lingkungan harus berpedoman kepada penggunaan rencana yang sistematik dan sesuai dengan prosedur pelaksanaan audit lapangan dan penyusunan laporan.
  • 8. b) Konsep pembuktian dan pengujian Konsep pembuktian dan pengujian terhadap penyimpangan pengelolaan lingkungan adalah hal yang pokok dalam audit lingkungan. Tim audit harus mengkonfirmasikan semua data dan informasi yang diperolehnya melalui pemeriksaan lapangan secara langsung. c) Pengukuran dan standar yang sesuai Penetapan standardan pengukuran tertiadap kinerja lingkungan harus sesuai dengan usaha atau kegiatan dan proses produksi yang diaudit. Audit lingkungan tidak akan berarti kecuali hasil kinerja usaha atau kegiatan dapat dibandingkandengan standar yang digunakan d) Laporan tertulis Laporan harus mernuat hasil pengamatan dan fakta-fakta penunjang serta dokumentasi terhadap proses produksi. Seluruh data dan hasil temuan harus disajikan dengan letas dan akurat, serta dilandasi dengan bukti yang sahib dan terdokumentasi Kunci keberhasilan a) Dukungan pihak pimpinan Pelaksanaan audit lingkungan harus diawali dengan adanya itikad pimpinan usaha atau kegiatan. Usaha atau kegiatan dan proses audit dapat menjadi sangat kompleks dan pelaksanaan audit lingkungan menjadi tidak efektif bila tidak ada dukungan yang kuat dari pimpinan usaha atau kegiatan. Selain itu tim auditor harus pula diberi keleluasan untuk mengkaji hal-hal yang sensitif dan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan. b) Keikutsertaan semua pihak Keberhasilan audit lingkungan ditentukan pula oleh keikutsertaan dan kerjasama yang baik dari semua pihak dalam usaha atau kegiatan yang bersangkutan, mengingat kajian terhadap kinerja lingkungan akan meliputi semua aspek dan pelaksanaan tugas secara luas. c) Kemandirian dan obyektifitas auditor Tim audit lingkungan harus mandiri dan tidak ada keterikatan dengan usaha atau kegiatan yang diaudit. Apabila tidak,maka obyektifitas dan kredibilitas akan diragukan. Pada umumnya, kemandirian auditor diartikan bahwa tim auditor harus dilaksanakan oleh orang di luar usaha atau kegiatan yang diaudit d) Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup audit
  • 9. Harus ada kesepakatan awal antara pimpinan usaha atau kegiatan dengan tim auditor tentang lingkup audit lingkungan yang akan dilaksanakan. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN Tata Laksana Pelaksanaan audit lingkungan perlu mengikuti suatu tata laksana audit. Tata laksana audit merupakan suatu rencana yang harus diikuti oleh auditor untuk dapat mencapai tujuan audit yang diharapkan. Dengan mengacu pada tata laksana tersebut maka diharapkan adanya konsistensi dalam pelaksanaan audit dan pelaporan hasil audit. Tata laksana audit sangat beragam dan tergantung pada jenis usah dan karakteristik lingkungan. Berikut ini adalah beberapa tata laksana audit yang umum dilaksanakan: a) Daftar Isian. Bentuk pelaksanaan audit yang paling sederhana adalah mempergunakan daftar isian dari laporan yang akan dihasilkan sebagai acuan audit. b) Checklist. Jenis ini merupakan cara yang umum digunakan yaitu dengan mempergunakan daftar yang rinci mengenai isi yang akan diaudit. c) Daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan seringkali digunakan dalam pelaksanaan audit, dan daftar pertanyaan tersebut harus dijawab secara lengkap oleh auditor. Pada umumnya, auditor telah mempersiapkan format baku untuk melaksanakan audit dan menyusun laporan akhir. d) Pedoman. Audit dengan menggunakan pedoman merupakan jenis tata laksanana yang paling rinci. Pedoman ini memuat instruksi instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang harus dilaksanakan oleh auditor, serta aspek yang harus diteliti Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan audit lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan Penerapan audit lingkungan akan tergantung kepada jenis audityang dilaksanakan, jenis usaha atau kegiatan dan pelaksanaan oleh tim auditor 2. Pra-audit Kegiatan pra-audit merupakan bagian yang penting dalam prosedur audit lingkungan. Perencanaan yang baik pada tahap ini akan menentukan keberhasilan pelaksanaan
  • 10. audit dan tindak lanjut audit tersebut.Informasi yang diperlukan pada tahap ini meliputi informasi rinci mengenai aktifitas di lapangan, status hukum, instruktur organisasi, dan lingkup usaha atau kegiatan yang akan diaudit. Aktifitas pra-audit juga meliputi pemilihan tata laksana audit, penentuan tim auditor, dan pendanaan pelaksanaan kegiatan audit. Pada saat ini, tujuan dan ruang lingkup audit harus telah disepakati. 3. Kegiatan Lapangan a) Pertemuan pendahuluan Tahap awal yang harus dilaksanakan oleh tim audit adalah mengadakan pertemuan dengan pimpinan usaha atau kegiatan untuk mengkaji tujuan audit, tata laksana, dan jadual kegiatan audit. b) Pemerikasaan lapangan Pemeriksaan di lapangan dilaksanakan setelah pertemuan pendahuluan. Tim audit akan mendapatkan gambaran tentang kegiatan usaha atau kegiatan yang akan menjadi dasar penetapan areal kegiatan yang memerlukan perhatian secara khusus, Dengan melaksanakan pemeriksaan lapangan, tim auditor dapal menemukan hal-hal yang terkait erat dengan kegiatan audit namun belum teridentifikasi dalam perencanaan c) Pengumpulan data Data dan informasi yang dikumpulkan selama audit lingkungan akan mencakup tata laksana audit, dokumentasi yang diberikan oleh pemilik usaha atau kegiatan, catatan dan hasil pengamatan tim auditor, hasil sampling danpemantauan, foto-foto, rencana, peta, diagram, kertas kerja dan hal-hal lain yang berkaitan. Informasi tersebut harus terdokumentasi dengan baik agar mudah ditelusuri kembali. Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk menunjang dan merupakan dasar bagi pengujian temuan audit lingkungan. d) Pengujian; Prinsip utama audit lingkungan adalah bahwa informasi yang disajikan oleh tim audiotor telah diuji dan dikonfirmasikan. Dokumentasi yang dihasilkan oleh tim auditor harus menunjang semua pernyataan, atau telah teruji melalui pengamatan langsung oleh tim auditor. Dalam menguji hasil temuan audit, tim auditor harus menjamin bahwa dokumen yang dihasilkan merupakan dokumen yang asli dan sah. Oleh karena itu tata
  • 11. laksana audit harus menentukan tingkat pengujian data yang dibutuhkan, atau harus ditentukan oleh tim auditor. e) Evaluasi hasil temuan Hasil temuan audit harus dievaluasi sesuai dengan tujuan audit dan tata laksana yang telah disetujui untuk menjamin bahwa semua isu/masalah telah dikaji. Dokumentasi penunjang harus dikaji secara teliti sehingga semua hasil temuan telah ditunjang oleh data dan diuji secara tepat. f) pertemuan akhir Setelah penelitian lapangan selesai, tim auditor harus memaparkan hasil temuan pendahuluan dalam suatu pertemuan akhir secara resmi. Pertemuan ini akan mendiskusikan berbagai hal yang belum terpecahkan atau informasi yang belum tersedia 4. Pasca Audit Tim auditor akan menyusun laporan tertulis secara lengkap sebagai hasil pelaksanaan audit lingkungan. Laporan tersebut juga mencakup pemaparan tentang rencana tindak lanjut terhadap isu isu yang telah diidentifikasi. PENGAWASAN MUTU HASIL AUDIT Dalam rangka menjamin bahwa audit lingkungan akan dilaksanakan secara baik dan profesional, maka usaha atau kegiatan atau organisasi (non pemerintah) dianjurkan untuk membuat dan melaksanakan kode etik serta sertifikasi auditor lingkungan. Auditor lingkungan harus mempunyai pendidikan yang sesuai dan memiliki pengalaman profesional untuk dapat melaksanakan tugasnya. Kemampuan yang harus dimiliki oleh tim auditor adalah meliputi pengetahuan tentang : - Proses, prosedur dan teknis audit - Karakteristik dan analisis tentang sistem manajemen - Peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan lingkungan - Sistem dan teknologi pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja - Fasilitas usaha atau kegiatan yang akan diaudit - Potensi dampak lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja serta resiko bahaya Auditor juga perlu mendapatkan pelatihan dan peningkatan kemampuan dalam bidang yang dibutuhkan dalam audit, meliputi: - Kemampuan berkomunikasi - Kemampuan perencanaan dan penjadwalan kerja
  • 12. - Kemampuan untuk menganalisis data dan hasil temuan - Kemampuan untuk menulis laporan audit Auditor lingkungan harus terlatih secara profesional untuk menjamin ketepatan, konsistensi dan objektifitas dalam pelaksanaan audit. Auditor harus mengikuti kode etik auditor yang ada. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 31 Tahun 2001 tentang Audit Lingkungan Yang diwajibkan Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : (1) Audit lingkungan hidup yang diwajibkan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan berdasarkan perintah Menteri atas ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang terkait dengan kegiatan tersebut. (2) Auditor Lingkungan adalah seseorang yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan audit lingkungan. (3) Tim Audit adalah sekelompok atau seorang auditor yang diberi tugas untuk melaksanakan audit dan tim audit juga dapat beranggotakan tenaga ahli teknis. (4) Tim Evaluasi adalah sekelompok orang yang ditugaskan oleh Menteri untuk melaksanakan evaluasi terhadap masukan, informasi, dan usulan untuk melakukan perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan. (5) Tim Verifikasi adalah sekelompok orang yang ditugaskan oleh Menteri untuk melakukan veerifikasi terhadap laporan terhadap hasil audit lingkungan yang diwajibkan. (6) Pihak yang Berkepentingan adalah orang seorang, kelompok orang, termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang terkena dampak langsung atau berpotensi terkena dampak dari ketidakpatuhan, dan organisasi lingkungan hidup. (7) Menteri adalah Menteri yang ditugasi untuk mengelola lingkungan hidup. (8) Instansi yang bertanggung jawab di daerah adalah instansi yang bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan di daerah Propinsi/Kabupaten/Kota atau instansi yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup di daerah Propinsi/Kabupaten/Kota.
  • 13. RUANG LINGKUP Ruang lingkup audit lingkungan hidup yang diwajibkan meliputi : • evaluasi masukan atau informasi, • kriteria ketidakpatuhan, • pelaksanaan, dan • verifikasi laporan hasil audit lingkungan hidup yang diwajibkan akibat ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. KRITERIA KETIDAKPATUHAN DAN KEWENANGAN Kriteria ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang menjadi dasar dikeluarkannya perintah pelaksanaan audit lingkungan hidup yag diwajibkan, meliputi : a. ketidakpatuhan terhadap baku mutu lingkungan hidup, dan atau; b. ketidakpatuhan terhadap kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dan atau; c. ketidakpatuhan terhadap persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang- undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan, dan atau; d. ketidakpatuhan yang mengindikasikan bahwa penanggung jawab usaha dan atau kegiatan tidak memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup atau tidak melaksanakan system pengelolaan lingkungan secara efektif.