SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
WILAYAH
dan
PEWILAYAHAN
Sebagian permukaan bumi yang
memiliki karakteristik tersendiri (batas,
luas, dan nama yang didasarkan pada
keseragaman karakteristik atau
fungsinya bagi daerah lain) apabila
dibedakan dengan daerah lain.
WILAYAH
(DISTRIK, ZONA, ATAU REALM)
Suatu upaya membagi
wilayah-wilayah permukaan
bumi berdasarkan kriteria
tertentu.
PEWILAYAHAN
(REGIONALISASI)
Suatu wilayah geografis yang
memiliki keseragaman atau
kesamaan dalam kriteria
tertentu, baik kriteria fisik
maupun kriteria sosial.
1. Wilayah Formal
(Uniform Region)
Wilayah yang memiliki beberapa
pusat kegiatan yang saling
berhubungan.
2. Wilayah Fungsional
(Polarized Region)
Pendekatan dalam
Penentuan Batas Wilayah
secara Fungsional
Analisis Arus Teori Grafik
TEORI GRAFIK
Rumus indeks konektivitas:
B = C
P
Keterangan:
B(beta) = indeks konektivitas
C = jumlah jaringan jalan yang
menghubungkan kota-kota
tersebut
P = jumlah kota dalam suatu
daerah
A
B
C
D
E
F
WILAYAH KONEKTIVITAS RENDAH
E
F
D
C
B
A
Keterangan:
 = Kota
------ = Jaringan Jalan
Rumus matematikanya:
G = g . m1.m2
d²
Keterangan:
G = besarnya gaya gravitasi antara dua
benda
g = tetapan gravitasi newton besarnya
6,167 x 10–8cm3/gram detik2
m1 = massa benda 1 (dalam gram)
m2 = massa benda 2 (dalam gram)
d = Jarak benda (dalam cm)
Teori Gravitasi
Newton menyatakan bahwa dua buah benda
akan memiliki gaya tarik- menarik, jika saling
berdekatan. Kekuatan tarik-menarik tersebut
besarnya berbanding lurus dengan hasil kali
kedua massa benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya. Jadi semakin besar
massa benda dan makin dekat jaraknya maka
gaya tarik-menarik semakin kuat.
ANALISIS GRAVITASI (GRAVITY ANALYSIS)
W.J. REILLY
“Kekuatan interaksi antara dua
wilayah atau lebih dapat diukur
dengan mempertimbangkan jumlah
masing-masing wilayah dan jarak
mutlak antara wilayah tersebut.”
CONTOH SOAL
Ada tiga buah kota, yaitu kota A, B, dan C.
Jumlah penduduk kota A sebanyak 20.000
orang, kota B sebanyak 10.000 orang,
sedangkan kota C sebanyak 30.000 orang.
Jarak kota A ke kota B adalah 50 km,
sedangkan jarak dari kota B ke kota C
adalah 100 km. Pertanyaannya, manakah
dari ketiga kota tersebut yang lebih besar
kekuatan interaksinya? Apakah antara kota
A dan kota B atau antara kota B dan kota
C?
IAB = k . PA. PB
(dAB)²
Keterangan:
IAB = kekuatan interaksi antara
daerah A dan B
k = konstanta, biasanya = 1
PA = jumlah penduduk daerah A
PB = jumlah penduduk daerah B
dAB = jarak daerah A dan B
Rumus:
B
C
B
A
dAB= 100 km
dAB= 50 km
Jawab:
a) Interaksi antara kota A dan kota B adalah:
IAB = k . PA.PB = 1. (20.000).(10.000)
(dAB)2 (50)²
= 200.000.000 = 80.000
2.500
Jawab:
b) Interaksi antara kota B dan kota C
adalah:
IBC = k . PB.PC = 1 . (10.000).(30.000)
(dBC) (100)²
= 300.000.000 = 30.000
10.000
Apabila kita bandingkan kekuatan
interaksi antara kota A dan kota B
dengan kota B dan C maka
80.000 : 30.000 = 8 : 3
1. Kondisi penduduk di tiap daerah yang
sedang dibandingkan relatif sama.
2. Kondisi alam dengan topografi yang
relatif sama.
3. Keadaan sarana dan prasarana wilayah
yang sedang dibandingkan interaksinya
relatif sama.
Perbandingan kekuatan interaksi
keruangan beberapa wilayah dengan
menggunakan rumus Reilly dapat
diterapkan apabila:
TEORI TITIK HENTI
(The Breaking Point Theory)
DAB = dAB
1 +√PB
PA
A
B
P
P
AB
AB
d
D


1
Keterangan :
DAB= jarak lokasi titik henti, yang diukur dari kota
atau wilayah lebih kecil (dari kota A)
dAB = jarak antara kota A dan B
PA = jumlah penduduk yang lebih kecil (penduduk
kota A)
PB = jumlah penduduk yang lebih besar
(penduduk B)
Keterangan :
AB = kekuatan interaksi antara daerah
A dan B
K = konstanta, biasanya = 1
PA = Jumlah penduduk daerah A
PB = Jumlah penduduk daerah B
dAB = jarak daerah A dan B
Jumlah penduduk kota A adalah 20.000
orang, kota B adalah 10.000 orang,
sedangkan kota C adalah 30.000 orang.
Jarak dari kota A ke kota B adalah 50 km,
sedangkan jarak dari kota B ke kota C
adalah 100 km. Dari data tersebut dapat
ditentukan:
1. Batas pengaruh antara kota A
dengan kota B
2. Antara kota B dengan kota C
DAB= dAB
1 +VPBPA
DAB = 50
1+V20.000 = 50
10.000 1 +V2
= 50
1 + 1,41
= 20,74 km
DBC= dBC
1 +VPCPB
DBC = 100
1+V30.000 = 100
10.000 1 +V3
= 100
1 + 1,41
= 36,63 km
Jadi lokasi titik henti antara kota B dan C
adalah 36,63 km diukur dari kota B.
Hal ini berarti bahwa penempatan lokasi
pusat pelayanan untuk kota B dan C,
yang paling strategis
adalah 36,63 km dari Kota B
C
B
A
dAB= 100 km
dAB= 50 km
DAB= 36,63 km
DAB= 20,74 km
Jadi, lokasi titik henti antara Kota B dan
Kota C adalah 36,63 km diukur dari Kota B.
Hal ini berarti bahwa penempatan lokasi
pusat pelayanan untuk Kota B dan C, yang
paling strategis adalah 36,63 km dari Kota B
Teori Perkembangan Kota
Kota besar mempunyai kecenderungan
berkembang ke arah luar di semua bagian-
bagiannya. Oleh karena itu, pola
keruangan yang dihasilkan akan
berbentuk seperti lingkaran yang berlapis-
lapis dengan daerah pusat kegiatan (CBD)
sebagai intinya
Teori Konsentris (E.W.):
5
4
3
2
1
Keterangan :
1. Zona pusat daerah kegiatan
2. Zona peralihan atau zona transisi
3. Zona pemukiman kelas proletar
4. Zona pemukiman kelas menengah
5. Zona penglaju
Perkembangan-perkembangan baru yang
terjadi di dalam kota berangsur-angsur
menghasilkan kembali karakter yang
dimiliki oleh sektor-sektor yang sama
terlebih dahulu. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor transportasi, komunikasi dan
segala aspeknya.
2. Teori Sektor (Hommer Hoyt)
Keterangan :
1. Zone pusat daerah kegiatan
2. Zone dimana terdapat grossier dan
manufaktur
3. Zone pemukiman kelas rendah
4. Zone pemukiman kelas menengah
5. Zone pemukiman kelas tinggi
6. Zone komuter
1
3
3
4
4
5
2
2
3
3
3
Suatu kota dibentuk oleh pusat-pusat
kegiatan fungsional kota yang terbesar,
kemudian setiap pusat mempunyai
peran yang penting dalam kota. Pusat-
pusat tersebut dapat mempunyai fungsi
yang sama, tetapi pada umumnya pusat-
pusat tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda yang saling menunjang.
Teori Pusat Kegiatan Ganda
(Harris Ulman)
Bahwa pertumbuhan kota bermula dari
suatu pusat kemudian menjadi ruwet
bentuknya disebabkan oleh munculnya
pusat-pusat tambahan yang masing-
masing akan tumbuh menjadi CBD bagi
daerah di sekitarnya. Hal-ini akan
menghasilkan sturktur kota yang
mempunyai sel-sel pertumbuhan
Teori Inti Berganda (Harris-Ullman)
1
2
3
3
3
6
9
4
7
5
8
Keterangan :
Zone 1 : Pusat Daerah Kegiatan (PDK)
Zone 2 : Grossier dan manufaktur
Zone 3 : Daerah pemukiman kelas rendah
Zone 4 : Daerah pemukiman kelas
menengah
Zone 5 : Daerah pemukiman kelas tinggi
Zone 6 : Daerah manufaktur berat
Zone 7 : Daerah di laur PDK
Zone 8 : Daerah pemukiman sub urban
zone 9 : Daerah industri sub urban
No Faktor Pembeda Perkotaan
1 Tata guna lahan Sangat unik
2 Pola permukiman Menunjukkan gambaran kota
masa depan
3. Pola keruangan Ditentukan oleh modifikasi
kekuatan budaya dengan
memanfaatkan teori-teori
4. Transportasio dan
komunikasi
Berperan sangat besar
5. Kegiatan(aktivitas) Mempunyai kegiatan tunggal
atau ganda
6. Lingkungan Tidak begitu berperan
Zona-Zona Perkotaan
a. Inti Kota: pusat kota tempat
berkumpulnya berbagai aktivitas,
ekonomi, sosial-budaya dan pemerintahan
b. Selaput Inti Kota: daerah yang terletak di
luar inti kota
c. Kota Satelit: daerah yang memiliki sifat
kekotaan sebagai akibat perkembangan
inti kota
d. Sub-Urban: suatu daerah yang lokasinya
terletak di sekitar pusat kota atau inti kota
dengan luas mencakup daerah penglaju
Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Wilayah pembangunan utama A
Pusat pertumbuhan utama di Medan
Wilayah pembangunan utama B
Pusat pertumbuhan utama di Jakarta
Wilayah pembangunan utama C
Pusat di Surabaya
Wilayah pembangunan utama D
Pusat di Ujung Pandang
Wilayah Pembangunan I (Medan)
Wilayah Pembangunan II (Pekanbaru)
Sumatera Utara
Aceh
Sumatera Barat
Riau
A
Wilayah Pembangunan III (Palembang)
Wilayah Pembangunan V (Jakarta)
Wilayah pembangunan V (Pontianak)
Sumatera Selatan
Jambi Bengkulu,
Lampung
Jawa Barat Jawa Tengah DIY
Kalimantan Barat
B
Wilayah pembangunan V (Surabaya)
Wilayah Pembangunan V
(Balikpapan, Samarinda)
Bali
Jawa Timur
Kaltim
Kalsel Kalteng
C
Wilayah pembangunan V (Ujung Pandang)
Wilayah Pembangunan X (Manado)
NTT Sulsel Sulteng
Sulteng Sulut
Maluku
Wilayah Pembangunan X (Sorong)
Irian
D
Jabodetabek
Bandung Raya
Priangan Timur
Karawang
Cirebon dan sekitarnya
Banten
Wilayah
Pembangunan
Daerah Pulau
Jawa
• Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya
(perkebunan)
• Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian
Jaya (perhutanan dan pertanian).
• Irian Jaya, Kalimantan, dan Sumatera
(eksploitasi tambang batu bara).
• Pulau Jawa dan Sumatera (kawasan
industri).
Potensi Pertumbuhan Antar Pulau
Evaluasi
1. Jumlah penduduk Yogyakarta 398.000 jiwa,
jumlah penduduk kota Surakarta 463.000 jiwa,
jarak Yogyakarta-Surakarta 60 km maka dapat
ditentukan batas pengaruh (titik henti) kedua
kota tersebut adalah….
A. 7
B. 20
C. 29
D. 41
E. 51
2.Diketahui jumlah penduduk kota A, B, dan C
berturut-turut adalah 500.000. 50.000, dan
30.000 jiwa. Apabila jarak kota A ke kota B
sejauh 4 km, sedangkan kota A denga kota
C berjarak 2 km, maka tentukan besarnya
interaksi wilayah A-B dan A-C ! Interaksi
manakah yang lebih besar ?
A. interaksi A-B nol
B. Interaksi A- C nol
C. Interaksi A-C lebih besar dibanding A-B
D. Interaksi A-B sama dengan A-C
E. Interaksi A-B lebis besar daripada wilayah A
3. Zone daerah proletar pada skema teori
konsentrik di bawah ini ditunjukkan dengan
angka…
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
5
4
3
2
1
4. Zone daerah kelas tinggi pada skema teori
sektor Homer Hoyt di bawah ini ditunjukkan
dengan angka…
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
1
3
3
4
4
5
2
2
3
3
3
5. Zone daerah Grossier dan manufaktur pada
skema teori inti berganda Hoyt di bawah ini
ditunjukkan dengan angka…
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
1
2
3
3
3
6
9
4
7
5
8
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf

More Related Content

Similar to wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf

fdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.ppt
fdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.pptfdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.ppt
fdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Elisa Sutanudjaja
 
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptxMateri 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
imammas852
 

Similar to wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf (20)

fdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.ppt
fdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.pptfdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.ppt
fdokumen.com_interaksi-desa-kota-5664586c5b1dd.ppt
 
Geografi Kota (1).pptx
Geografi Kota (1).pptxGeografi Kota (1).pptx
Geografi Kota (1).pptx
 
Interaksi desa dan kota kelas XII SMA Kompetensi Dasar 3.2. IPS
Interaksi desa dan kota kelas XII SMA Kompetensi Dasar 3.2. IPSInteraksi desa dan kota kelas XII SMA Kompetensi Dasar 3.2. IPS
Interaksi desa dan kota kelas XII SMA Kompetensi Dasar 3.2. IPS
 
URBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptxURBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptx
 
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
PENGETAHUAN PETA 1..pptPENGETAHUAN PETA 1..ppt
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
 
Konsep wilayah
Konsep wilayahKonsep wilayah
Konsep wilayah
 
Peta
PetaPeta
Peta
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
 
pola_keruangan.ppt
pola_keruangan.pptpola_keruangan.ppt
pola_keruangan.ppt
 
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
 
Interaksi keruangan Desa - Kota.ppt
Interaksi keruangan Desa - Kota.pptInteraksi keruangan Desa - Kota.ppt
Interaksi keruangan Desa - Kota.ppt
 
pola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.pptpola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.ppt
 
Interaksi keruangan Desa - Kota.ppt
Interaksi keruangan Desa - Kota.pptInteraksi keruangan Desa - Kota.ppt
Interaksi keruangan Desa - Kota.ppt
 
pola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.pptpola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.ppt
 
pola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.pptpola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.ppt
 
pola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.pptpola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.ppt
 
Peta.ppt
Peta.pptPeta.ppt
Peta.ppt
 
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptxMateri 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
 
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.pptPPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
PPT WILAYAH DAN PEWILAYAHAN.ppt
 
Kausalitas kota dan wilayah belakangnya
Kausalitas kota dan wilayah belakangnyaKausalitas kota dan wilayah belakangnya
Kausalitas kota dan wilayah belakangnya
 

More from MukarobinspdMukarobi

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
MukarobinspdMukarobi
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
MukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
MukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdfPenginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
MukarobinspdMukarobi
 

More from MukarobinspdMukarobi (20)

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
 
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdfPengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
 
hidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdfhidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdf
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptxWilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdfPenginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
 
1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx
 
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
 
Penginderaan Jauh 2.ppt
Penginderaan Jauh 2.pptPenginderaan Jauh 2.ppt
Penginderaan Jauh 2.ppt
 
Sumber Daya Alam dan Persebaranny.pdf
Sumber Daya Alam dan Persebaranny.pdfSumber Daya Alam dan Persebaranny.pdf
Sumber Daya Alam dan Persebaranny.pdf
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf

  • 2. Sebagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik tersendiri (batas, luas, dan nama yang didasarkan pada keseragaman karakteristik atau fungsinya bagi daerah lain) apabila dibedakan dengan daerah lain. WILAYAH (DISTRIK, ZONA, ATAU REALM)
  • 3. Suatu upaya membagi wilayah-wilayah permukaan bumi berdasarkan kriteria tertentu. PEWILAYAHAN (REGIONALISASI)
  • 4. Suatu wilayah geografis yang memiliki keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik kriteria fisik maupun kriteria sosial. 1. Wilayah Formal (Uniform Region)
  • 5. Wilayah yang memiliki beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan. 2. Wilayah Fungsional (Polarized Region)
  • 6. Pendekatan dalam Penentuan Batas Wilayah secara Fungsional Analisis Arus Teori Grafik
  • 7. TEORI GRAFIK Rumus indeks konektivitas: B = C P Keterangan: B(beta) = indeks konektivitas C = jumlah jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota tersebut P = jumlah kota dalam suatu daerah A B C D E F
  • 9. Rumus matematikanya: G = g . m1.m2 d² Keterangan: G = besarnya gaya gravitasi antara dua benda g = tetapan gravitasi newton besarnya 6,167 x 10–8cm3/gram detik2 m1 = massa benda 1 (dalam gram) m2 = massa benda 2 (dalam gram) d = Jarak benda (dalam cm)
  • 10. Teori Gravitasi Newton menyatakan bahwa dua buah benda akan memiliki gaya tarik- menarik, jika saling berdekatan. Kekuatan tarik-menarik tersebut besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Jadi semakin besar massa benda dan makin dekat jaraknya maka gaya tarik-menarik semakin kuat. ANALISIS GRAVITASI (GRAVITY ANALYSIS)
  • 11. W.J. REILLY “Kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih dapat diukur dengan mempertimbangkan jumlah masing-masing wilayah dan jarak mutlak antara wilayah tersebut.”
  • 12. CONTOH SOAL Ada tiga buah kota, yaitu kota A, B, dan C. Jumlah penduduk kota A sebanyak 20.000 orang, kota B sebanyak 10.000 orang, sedangkan kota C sebanyak 30.000 orang. Jarak kota A ke kota B adalah 50 km, sedangkan jarak dari kota B ke kota C adalah 100 km. Pertanyaannya, manakah dari ketiga kota tersebut yang lebih besar kekuatan interaksinya? Apakah antara kota A dan kota B atau antara kota B dan kota C?
  • 13. IAB = k . PA. PB (dAB)² Keterangan: IAB = kekuatan interaksi antara daerah A dan B k = konstanta, biasanya = 1 PA = jumlah penduduk daerah A PB = jumlah penduduk daerah B dAB = jarak daerah A dan B Rumus:
  • 14. B C B A dAB= 100 km dAB= 50 km Jawab: a) Interaksi antara kota A dan kota B adalah: IAB = k . PA.PB = 1. (20.000).(10.000) (dAB)2 (50)² = 200.000.000 = 80.000 2.500
  • 15. Jawab: b) Interaksi antara kota B dan kota C adalah: IBC = k . PB.PC = 1 . (10.000).(30.000) (dBC) (100)² = 300.000.000 = 30.000 10.000
  • 16. Apabila kita bandingkan kekuatan interaksi antara kota A dan kota B dengan kota B dan C maka 80.000 : 30.000 = 8 : 3
  • 17. 1. Kondisi penduduk di tiap daerah yang sedang dibandingkan relatif sama. 2. Kondisi alam dengan topografi yang relatif sama. 3. Keadaan sarana dan prasarana wilayah yang sedang dibandingkan interaksinya relatif sama. Perbandingan kekuatan interaksi keruangan beberapa wilayah dengan menggunakan rumus Reilly dapat diterapkan apabila:
  • 18. TEORI TITIK HENTI (The Breaking Point Theory) DAB = dAB 1 +√PB PA A B P P AB AB d D   1 Keterangan : DAB= jarak lokasi titik henti, yang diukur dari kota atau wilayah lebih kecil (dari kota A) dAB = jarak antara kota A dan B PA = jumlah penduduk yang lebih kecil (penduduk kota A) PB = jumlah penduduk yang lebih besar (penduduk B)
  • 19. Keterangan : AB = kekuatan interaksi antara daerah A dan B K = konstanta, biasanya = 1 PA = Jumlah penduduk daerah A PB = Jumlah penduduk daerah B dAB = jarak daerah A dan B
  • 20. Jumlah penduduk kota A adalah 20.000 orang, kota B adalah 10.000 orang, sedangkan kota C adalah 30.000 orang. Jarak dari kota A ke kota B adalah 50 km, sedangkan jarak dari kota B ke kota C adalah 100 km. Dari data tersebut dapat ditentukan: 1. Batas pengaruh antara kota A dengan kota B 2. Antara kota B dengan kota C
  • 21. DAB= dAB 1 +VPBPA DAB = 50 1+V20.000 = 50 10.000 1 +V2 = 50 1 + 1,41 = 20,74 km
  • 22. DBC= dBC 1 +VPCPB DBC = 100 1+V30.000 = 100 10.000 1 +V3 = 100 1 + 1,41 = 36,63 km
  • 23. Jadi lokasi titik henti antara kota B dan C adalah 36,63 km diukur dari kota B. Hal ini berarti bahwa penempatan lokasi pusat pelayanan untuk kota B dan C, yang paling strategis adalah 36,63 km dari Kota B
  • 24. C B A dAB= 100 km dAB= 50 km DAB= 36,63 km DAB= 20,74 km Jadi, lokasi titik henti antara Kota B dan Kota C adalah 36,63 km diukur dari Kota B. Hal ini berarti bahwa penempatan lokasi pusat pelayanan untuk Kota B dan C, yang paling strategis adalah 36,63 km dari Kota B
  • 25. Teori Perkembangan Kota Kota besar mempunyai kecenderungan berkembang ke arah luar di semua bagian- bagiannya. Oleh karena itu, pola keruangan yang dihasilkan akan berbentuk seperti lingkaran yang berlapis- lapis dengan daerah pusat kegiatan (CBD) sebagai intinya Teori Konsentris (E.W.):
  • 26. 5 4 3 2 1 Keterangan : 1. Zona pusat daerah kegiatan 2. Zona peralihan atau zona transisi 3. Zona pemukiman kelas proletar 4. Zona pemukiman kelas menengah 5. Zona penglaju
  • 27. Perkembangan-perkembangan baru yang terjadi di dalam kota berangsur-angsur menghasilkan kembali karakter yang dimiliki oleh sektor-sektor yang sama terlebih dahulu. Hal ini dipengaruhi oleh faktor transportasi, komunikasi dan segala aspeknya. 2. Teori Sektor (Hommer Hoyt)
  • 28. Keterangan : 1. Zone pusat daerah kegiatan 2. Zone dimana terdapat grossier dan manufaktur 3. Zone pemukiman kelas rendah 4. Zone pemukiman kelas menengah 5. Zone pemukiman kelas tinggi 6. Zone komuter 1 3 3 4 4 5 2 2 3 3 3
  • 29. Suatu kota dibentuk oleh pusat-pusat kegiatan fungsional kota yang terbesar, kemudian setiap pusat mempunyai peran yang penting dalam kota. Pusat- pusat tersebut dapat mempunyai fungsi yang sama, tetapi pada umumnya pusat- pusat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda yang saling menunjang. Teori Pusat Kegiatan Ganda (Harris Ulman)
  • 30. Bahwa pertumbuhan kota bermula dari suatu pusat kemudian menjadi ruwet bentuknya disebabkan oleh munculnya pusat-pusat tambahan yang masing- masing akan tumbuh menjadi CBD bagi daerah di sekitarnya. Hal-ini akan menghasilkan sturktur kota yang mempunyai sel-sel pertumbuhan Teori Inti Berganda (Harris-Ullman)
  • 32. Keterangan : Zone 1 : Pusat Daerah Kegiatan (PDK) Zone 2 : Grossier dan manufaktur Zone 3 : Daerah pemukiman kelas rendah Zone 4 : Daerah pemukiman kelas menengah Zone 5 : Daerah pemukiman kelas tinggi Zone 6 : Daerah manufaktur berat Zone 7 : Daerah di laur PDK Zone 8 : Daerah pemukiman sub urban zone 9 : Daerah industri sub urban
  • 33. No Faktor Pembeda Perkotaan 1 Tata guna lahan Sangat unik 2 Pola permukiman Menunjukkan gambaran kota masa depan 3. Pola keruangan Ditentukan oleh modifikasi kekuatan budaya dengan memanfaatkan teori-teori 4. Transportasio dan komunikasi Berperan sangat besar 5. Kegiatan(aktivitas) Mempunyai kegiatan tunggal atau ganda 6. Lingkungan Tidak begitu berperan
  • 34. Zona-Zona Perkotaan a. Inti Kota: pusat kota tempat berkumpulnya berbagai aktivitas, ekonomi, sosial-budaya dan pemerintahan b. Selaput Inti Kota: daerah yang terletak di luar inti kota c. Kota Satelit: daerah yang memiliki sifat kekotaan sebagai akibat perkembangan inti kota d. Sub-Urban: suatu daerah yang lokasinya terletak di sekitar pusat kota atau inti kota dengan luas mencakup daerah penglaju
  • 35. Pusat Pertumbuhan di Indonesia Wilayah pembangunan utama A Pusat pertumbuhan utama di Medan Wilayah pembangunan utama B Pusat pertumbuhan utama di Jakarta Wilayah pembangunan utama C Pusat di Surabaya Wilayah pembangunan utama D Pusat di Ujung Pandang
  • 36. Wilayah Pembangunan I (Medan) Wilayah Pembangunan II (Pekanbaru) Sumatera Utara Aceh Sumatera Barat Riau A
  • 37. Wilayah Pembangunan III (Palembang) Wilayah Pembangunan V (Jakarta) Wilayah pembangunan V (Pontianak) Sumatera Selatan Jambi Bengkulu, Lampung Jawa Barat Jawa Tengah DIY Kalimantan Barat B
  • 38. Wilayah pembangunan V (Surabaya) Wilayah Pembangunan V (Balikpapan, Samarinda) Bali Jawa Timur Kaltim Kalsel Kalteng C
  • 39. Wilayah pembangunan V (Ujung Pandang) Wilayah Pembangunan X (Manado) NTT Sulsel Sulteng Sulteng Sulut Maluku Wilayah Pembangunan X (Sorong) Irian D
  • 40. Jabodetabek Bandung Raya Priangan Timur Karawang Cirebon dan sekitarnya Banten Wilayah Pembangunan Daerah Pulau Jawa
  • 41. • Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya (perkebunan) • Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya (perhutanan dan pertanian). • Irian Jaya, Kalimantan, dan Sumatera (eksploitasi tambang batu bara). • Pulau Jawa dan Sumatera (kawasan industri). Potensi Pertumbuhan Antar Pulau
  • 42. Evaluasi 1. Jumlah penduduk Yogyakarta 398.000 jiwa, jumlah penduduk kota Surakarta 463.000 jiwa, jarak Yogyakarta-Surakarta 60 km maka dapat ditentukan batas pengaruh (titik henti) kedua kota tersebut adalah…. A. 7 B. 20 C. 29 D. 41 E. 51
  • 43. 2.Diketahui jumlah penduduk kota A, B, dan C berturut-turut adalah 500.000. 50.000, dan 30.000 jiwa. Apabila jarak kota A ke kota B sejauh 4 km, sedangkan kota A denga kota C berjarak 2 km, maka tentukan besarnya interaksi wilayah A-B dan A-C ! Interaksi manakah yang lebih besar ? A. interaksi A-B nol B. Interaksi A- C nol C. Interaksi A-C lebih besar dibanding A-B D. Interaksi A-B sama dengan A-C E. Interaksi A-B lebis besar daripada wilayah A
  • 44. 3. Zone daerah proletar pada skema teori konsentrik di bawah ini ditunjukkan dengan angka… A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 5 4 3 2 1
  • 45. 4. Zone daerah kelas tinggi pada skema teori sektor Homer Hoyt di bawah ini ditunjukkan dengan angka… A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 1 3 3 4 4 5 2 2 3 3 3
  • 46. 5. Zone daerah Grossier dan manufaktur pada skema teori inti berganda Hoyt di bawah ini ditunjukkan dengan angka… A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 1 2 3 3 3 6 9 4 7 5 8