Interaksi desa dan kota kelas XII SMA Kompetensi Dasar 3.2. IPS
1. INTERAKSI KERUANGAN
DESA dan KOTA
4
MATERI
Pengertian Desa dan Kota
Struktur Ruang Desa dan Kota
Interaksi Desa-Kota
Konflik Pemanfatan Lahan Pemukiman
Dampak Pemukiman Terhadap Lingkungan
2. Desa memiliki istilah yang beraneka
ragam, diantaranya :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Di Aceh = Gampong
Di Tapanuli = Huta
Di Sumatera Barat = Nagari
Di Bali = Bajar
Di Sulawesi Selatan = Wanus
3. • Menurut R Bintarto, Desa
merupakan suatu hasil
perwujudan geografis yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisografis, sosial, ekonomi,
politk dan kultural yang
terdapat pada suatu daerah
serta memiliki hubungan dan
pengaruh timbal balik dengan
daeah lain
Pengertian
DESA dan KOTA
A
4. • Sutardjo Kartohadikusumo, Desa
merupakan suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tingal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri
Pengertian
DESA dan KOTA
A
• William Ogburn dan M.F. Nimkoff, Desa
adalah kseluruhan organisasi kehidupan sosial
di dalam daerah terbatas
5. • Paul H Landis, Desa merupakan suatu
wilayah yang penduduknya kurang dari 25.000
jiwa dengan ciri-ciri :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
• Mempunyai pergaulan hidup yang saling
mengenal
• Adanya ikatan perasaan yang sama
tentang kebiasaan
• Cara berusaha bersifat agraris dan
sangat dipenagruhi faktor alam
6. • Desa memiliki karakteristik tersendiri,
seperti :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Ciri-ciri
Unsur-Unsur
Potensi
Klasifikasi
DESA
7. 1. Mata pencaharian
penduduk agraris
2. Perbandingan
lahan dengan
jumlah
penduduknya
besar
3. Hubungan antar
warga relatif akrab
4. Tradisi masih kuat
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Ciri-ciri DESA
8. Terdapat lahan produktif
dan tidak produktif,
beserta pemanfaatannya
Termasuk juga unsur
lokasi, luas, dan batas
yang merupakan
lingkungan geografis
setempat
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Unsur-Unsur
Daerah
Penduduk
Tata Kelakuan
10. Berupa pola pergaulan
masyarakat, adat
istiadat, ikatan
kekeluargaan, dan juga
menyangkut seluk beluk
kehidupan masyarakat
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Unsur-Unsur
Daerah
Penduduk
Tata Kelakuan
11. Terdiri dari :
Tanah
Air
Iklim
Ternak
Manusia
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Potensi
Fisik
Nonfisik
12. Terdiri dari :
Masyarakat desa
Lembaga-
lembaga sosial
Aparatur atau
pamong desa
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Potensi
Fisik
Nonfisik
14. Tingkat kemajuan Desa
dipengaruhi oleh :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Klasifikasi
Potensi Desa
Interaksi Desa-Kota
Lokasi Desa
15. Berdasarkan tingkat
pembangunan dan
kemampuan
mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki, desa
dibedakan menjadi :
Pengertian
DESA dan KOTA
A
Klasifikasi
Desa Swadaya
Desa Swakarya
Desa Swasembada
16. Struktur Ruang Desa dan Kota
Struktur Ruang Desa
a. Pola Linear atau Memanjang Mengikuti Jalur Jalan Raya
atau Alur Sungai
Jalan
Lahan
Pertanian
Permukiman
Arah
pengembangan
17. b. Pola Memanjang Pantai
Laut
Kawasan
Industri Kecil
Permukiman
Laut
18. c. Pola Terpusat
Biasanya di pegunungan dan penduduk
berasal dari satu keturunan
Permukiman
Kawasan
Industri
Arah
pengembangan
19. d. Pola Mengelilingi Fasilitas Tertentu
( Danau, waduk, Pasar )
Permukiman
Penduduk
Fasilitas yang
ada
Kawasan
Industri
Kecil
20. Pola Permukiman Desa di Indonesia
a. Memanjang jalan, sungai, pantai dan jalan kereta api di
dataran rendah
b. Radial di wilayah pegunungan
c. Tersebar di wilayah perbukitan
Tersebar Radial Linier
21. Struktur keruangan
desa dibedakan
menjadi yaitu :
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Fungsi Sosial
Fungsi Ekonomi
22. Bentuk perkampungan
di desa memiliki pola
yang berbeda
Hal dipengaruh oleh :
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Kondisi Geografis
Sarana Trasnportasi
Kondisi Topografi
23. Berdarkan faktor
tersebut Pola
pemukiman desa
dibedakan menjadi :
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Memanjang
Memusat
Terpencar
27. Kota adalah bentang
budaya yang
ditimbulkan oleh
unsur-unsur alami dan
nonalami dengan
gejala pemusatan
penduduk yang cukup
besar dengan corak
kehidupan yang
bersifat hetrogen dan
materialistis
(R. Bintarto)
Pengertian
DESA dan KOTA
A
28. Untuk menentukan
apakah suatu wilayah
kota atau tidak
digunakan indikator
atau ciri sebagai berikut
:
Ada pasar dan
pertokoan
Tempat-tempat parkir
Tempat rekreasi dan
olahraga
Pengertian
DESA dan KOTA
A
29. Terdapat gedung-gedung pemerintahan,
perkantoran swasta, bank, perdagangan.
Terdapat sarana/prasarana umum :
mall/pusat perbelanjaan, rumah sakit,
pusat Pendidikan, tempat rekreasi,
kompleks olahraga
Adanya segregasi keruangan: perkantoran,
perdagangan, industry, perumahan
30. Ciri Masyarakat Kota
Sikap individu individualistis dan
materialistis
Hubungan social bersifat patembayan
(gesselschaft)
Adanya keragaman penduduk
Norma agama dan tradisi lebih longgar
Pandangan hidup lebih rasional
Tingkat mobilitas dan mobilitas tinggi
31. Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
Struktur keruangan
kota sangat kompleks,
karena aktivitas
penduduk sangat
beragam
32. Dalam Struktur Tata Ruang
Kota harus ada lahan :
Perkantoran, permukiman,
pendidikan, pasar,
pertokoan,
Jalur-jalur jalan yang
menghubungkan kota
dengan tempat lainnya.
Taman kota, alun-alun,
lapangan olahraga, dsb.
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
33.
34.
35.
36.
37. (Ernest W. Burgess)
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
1. ZONA PUSAT DAERAH
KEGIATAN
2. ZONA PERALIHAN
3. ZONA PERMUKIMAN KELAS
PROLETAR
4. ZONA PERMUKIMAN KELAS
MENENGAH
5. ZONA PENGLAJU
39. TEORI SEKTORAL Homer Hoyt
1. Zona pusat daerah kegiatan
2. Zona dimana terdapat grossier
dan manufaktur
3. Zona daerah permukiman
kelas rendah
4. Zona daerah permukiman
kelas menengah
5. Zona permukiman kelas atas
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
41. 1. Zona Pusat Daerah Kegiatan
2. Zona terdapat Grossier dan manufaktur
3. Zona daerah Permukiman Tingkat Rendah
4. Zona Permukiman Kelas Menengah
5. Zona Permukiman Kelas Tinggi
6. Zona Manufaktur Berat
7. Zona Daerah di luar PDK
8. Zona Permukiman Suburb
9. Zona Industri suburb
Struktur Keruangan
DESA dan KOTA
B
TEORI INTI BERGANDA D Harris dan E.L Ulman
42.
43. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
• Interaksi merupakan suatu hubungan timbal balik
yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau
lebih, yang dapat menimbulkan gejala,
kenampakan atau permasalahan baru
• Perbedaan karakteristik mengakibatkan terjadinya
interaksi antar wilayah sebagai berikut :
• Wilayah yang saling melengkapi
• Wilayah yang saling berintervensi.
• Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang
44. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
Wilayah yang saling melengkapi
(Regional Complementary)
Wilayah A
Surplus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Minus sumber daya Z
Wilayah B
Minus sumber daya X
Surplus sumber daya Y
Minus sumber daya Z
Wilayah c
Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Surplus sumber daya Z
45. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
Wilayah yang saling berintervensi
( Intervening Opportunity)
Wilayah A
Surplus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Wilayah B
Surplus sumber daya X
Minus sumber daya Y
Wilayah C
Surplus sumber daya X
Surplus sumber daya Y
46. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang
(Spatial Transfer Ability )
Faktor lain yang mempengaruhi pola
interaksi wilayah adanya kemudahan
pemindahan dalam ruang yang bergantung
pada :
• Jarak mutlak dan relatif antar tiap wilayah
• Biaya angkut
• Jarak mutlak dan relatif antar tiap wilayah
47. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
• Kekuatan Interaksi antar
wilayah dapat dianlisis
dengan menggunakan
TEORI GRAVITASI dari
REIlLY
• Kekuatan interaksi antar
wilayah dapat ditentukan
dengan memperhatikan
JUMLAH PENDUDUK
dan JARAK antar
wilayah tersebut
48. Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
• Adapun rumus Teori
Gravitasi Reilly :
2
A
.B
B
A
A
.B
d
P
P
k
I
IA.B = Kekuatan interaksi antara region A
dan B
k = Nilai konstanta empiris, biasanya
1
PA = Jumlah penduduk region A
PB = Jumlah penduduk region B
dA.B = Jarak mutlak yang menghubung
kan region A dan B
49. B
A
A
B
A
B
P
P
1
d
D
Keterangan :
DAB = Jarak lokasi titik henti
dAB = Jarak antara kota A dan B
PA = Jumlah penduduk kota yang lebih kecil (Kota A)
PB = Jumlah penduduk kota yang lebih besar (Kota B)
• Analisis interaski anytar wilayah juga dapat
dilakukan dengan Teori Titik Henti dengan
rumus :
Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
50. • Kekuatan Interaksi juga dapat dipenagruhi
oleh ketersedian sarana praaran
transportasi
• Untuk mengetahui kekuatan interaksi antar
kota dilihat dari jaringan jalan, digunakan
rumus konektivitas oleh K.J. Kansky, sbb:
Interaksi Wilayah
DESA dan KOTA
C
V
e
β
Keterangan :
β = Indeks konektivitas
e = Jumlah kota dalam suatu wilayah
V = Jumlah jaringan jalan yang menghubung
kan kota-kota tersebut
51. 1. Lahan pertanian diubah
menjadi lahan pemukiman
2. Kawasan hutan dijadikan
lahan pemukiman
3. Lahan yang tidak
diperuntukkan untuk
permukiman diubah
menjadi lahan
permukiman
Konflik Pemanfaatan
Lahan Pemukiman
D
52. Dampak Pemukiman
Terhadap Lingkungan
E
• Pembangunan
pemukiman berarti
mengubah fungsi lahan
yang dengan sendirinya
akan mengubah tananan
dan interaksi lingkungan
baik lingkungan biotik
maupun abiotik
• Dampak ini tidak hanya
terhadap lingkungan
tetapi terhadap sosial
budaya
53. Jika habitat telah rusak, maka dapat terjadinya
beberapa kemungkinan berikut :
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK
TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK
Terjadi migrasi beberapa jenis spesies
Adaptasi spesies terhadap lingkungan baru
Berkurangnya populasi hewan dan
tumbuhan
Sejumlah spesies akan mati atau punah, dll