Dokumen ini membahas strategi perlawanan Bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah abad ke-20. Strategi sebelum abad ke-20 bersifat lokal dan dipimpin raja, sementara sesudahnya bersifat nasional dan dipimpin golongan terpelajar melalui organisasi pergerakan.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Untuk mengetahui strategi perlawanan Bangsa Indonesia melawan penjajah
• Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan Indonesia pada saat melawan penjajah
• Untuk mengetahui bagaimana keadaan Indonesia sebelum kemerdekaan
3. Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah Sebelum Abad
ke-20
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah Sesudah Abad
ke-20
4. STRATEGI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA
MELAWAN PENJAJAH SEBELUM ABAD KE-20
• Perlawanan masih bersifat kedaerahan. Masing-masing pemimpin mempertahankan wilayah
kekuasaannya.
• Perlawanan dipimpin oleh Raja atau Bangsawan. Misalnya Pangeran Dipenogoro, Teuku Umar,
Sultan Hasanuddin, dan Sisimangaraja XII. Karena perlawanan bertumpu pada kharisma pemimpin,
maka ketika pemimpin tewas atau sekarat, perlawanan akan berhenti.
• Perjuangan berbentuk perlawanan fisik melalui peperangan.
• Perlawanan berpusat di desa-desa atau di pedalaman karena kota-kota yang merupakan pusat
perniagaan dikuasai oleh Belanda dan didirikan banteng.
5. Kelemahan dari perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah :
• Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan. Perjuangan dilakukan terbatas pada daerah tertentu saja.
Tidak ada koordinasi satu sama lain Antara para pejuang di satu aerah dengan daerah lainnya.
• Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan.
• Perjuangan dilakukan bergantung dengan pemimpin.
• Perjuangan dengan para penjajah dilakukan dengan kekerasan senjata.
• Para pejuang mudah diadu domba oleh pihak penjajah, sehingga perselisihan sering terjadi di Antara
para pemimpin Indonesia sendiri.
6. STRATEGI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA
MELAWAN PENJAJAH SESUDAH ABAD KE-20
• Sudah bersifat nasional, perjuangan tidak lagi bersifat nasionalisme sempit, namun perjuangan
ditujukan untuk mencapai Indonesia Merdeka.
• Perjuangan dipimpin oleh golongan terpelajar. Misalnya Sutomo, Soekarno, Moh. Hatta, Suwardi
Suryaningrat, Sutan Syahrir, dll.
• Perjuangan melalui organisasi pergerakan nasional. Upaya kemerdekaan dilakukan dengan cara media
massa, demo, pemogokkan buruh atau pegawai,mengirimkan wakil-wakil di dewan rakyat (Volksraad),
dan menggalang dukungan politik dari dunia luar.
• Pusat perjuangan di kota-kota. Organisasi pergerakan yang berkedudukan di kota-kota besar melakukan
kritik, agitasi massa, dan menentang berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda..