Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan transportasi kereta api di berbagai belahan dunia seperti Inggris, Eropa, Jepang, serta di Indonesia. Juga membahas mengenai perusahaan-perusahaan kereta api yang berdiri di Indonesia sejak zaman kolonial hingga masa pendudukan Jepang, serta arahan dan kebijakan pengembangan kereta api di Indonesia ke depan.
2. SELUK BELUK JASA
ANGKUTAN KERETA API
James Watt dengan penemuannya
tentang kondensor terpisah pada tahun
1765 memelopori gagasan penerapan
mesin uap untuk menggerakkan
kendaraan beroda. Revolusi industri
pertama di Eropa pada abad ke 18 itu
telah membuka cakrawala baru dalam
angkutan barang dengan volume yang
cukup besar.
3. Munculnya gagasan lokomotif yang
menarik rangkaian gerbong dipelopori
Richard Trevithick pada awal 1800-an di
Inggris. Karya tersebut dipamerkan pada
suatu pameran di London tahu 1808. Inilah
kereta api penumpang pertama didunia
hingga berkembang ke seluruh dunia
pada abad ke 20
5. INGGRIS
Lokomotif di Inggris bermula pada awal abad
ke 19. Kemudian Richard Trevithick membuat mesin
lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan
memanfaatkannya pada pertunjukan di depan
masyarakat umum. George Stephenson
menyempurnakan lokomotif yang memenangi
perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur
Liverpool-Manchester. Waktu itu lokomotif uap yang
digunakan berkonstruksi belalang. Penyempurnaan
demi penyempurnaan dilakukan untuk
mendapatkan lokomotif uap yang lebih
efektif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta
lebih banyak.
6. EROPA
Lokomotif cepat Jerman, Prancis dan
Italia menggunakan sistem pengendali
automatik dan beralas jalan rata serta lurus
untuk mengangkut penumpang pada
kecepatan jelajah yang mencapai 200
kilometer perjam. Karena murahnya tenaga
hidrolistrik, khususnya di skandinavia dan
negeri Alpen, negeri Eropa lainnya semakin
banyak melistrikkan trayeknya, sehingga
Eropa Barat mempunyai jaringan terpadu
trayek listrik yang merentang dari ujung
utara Swedia sampai Italia.
7. JEPANG
Perkeretaapian Jepang menjadi wacana
serius yang digarap di awal masa Restorasi Meiji.
Jatuhnya pemerintahan Tokugawa dan dimulainya
zaman Meiji mengawali politik keterbukaan Jepang.
Pada 1869, Harry Parkes, Duta Besar Inggris untuk
Jepang menyarankan agar pemerintah segera
membangun jaringan kereta api. Diskusi yang
dilakukan pun membuat rencana pembangunan
jaringan kereta api pertama dilakukan antara Tokyo
dan Yokohama dengan jarak sepanjang 29
kilometer. Pembangunan ini menggunakan lebar
sepur 1067 MM.
8. Akhirnya, layanan kereta api pertama di
Jepang dimulai pada tanggal 12 Juni 1872
antara stasiun Shinagawa dan Yokohama.
Layanan penuh antara Shimbashi dan
Yokohama dibuka pada 14 Oktober 1872, dan
tanggal ini diperingati sebagai hari pertama
kereta api di Jepang beroperasi. Beberapa
tahun kemudian, jalur antara Osaka dan Kobe
dibuka pada 1874, diperpanjang hingga Kyoto
pada 1876, dan sampai Otsu pada1880.
9. Di tahun 1880, pemerintah membuka
akses bagi perusahaan swasta untuk
membangun jalur. Saat itu pemerintah
Jepang menghadapi kendala anggaran
yang sangat parah akibat pembaruan
masif dan pemberontakan para samurai
di wilayah barat Jepang. Nippon Railway
pun didirikan dan perusahaan ini dengan
cepat membangun jalur antara Ueno dan
Aomori pada 1890, yang kini dikenal
dengan nama Tohoku Main Line.
10. PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
JAWATAN KERETA API
• Lalulintas kereta api di Indonesia mulai beroperasi
pada tanggal 17 Juni 1864, dan menghubungkan
Semarang - Tanggung di Jawa Tengah dengan jarak 26
km.
• Dibangun kembali jalur kereta api menjadi 4500km di
Jawa dan Madura ditambah sekitar 2000km di
Sumatera
• Tahun 1957, pemerintah Indonesia menguasai sistem
dan manajemennya disebut Djawatan Kereta Api
(DKA) berdasarkan ICW 1927.
• Pemerintah mengubah status hukumnya menjadi
sebuah Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)
menurut No 61/1971.
11. Lanjutan…
• Semenjak jaman Belanda,Indonesia dikenal rel kereta
api dengan berbagai variasi lebar. Lebar 600 dan 750
mm yang umumnya untuk lori/gerbong barang bagi
keperluan industri gula.
• Lebar 1222mm untuk jalan trem,dimana ukuran
umumnya adalah 1067 dan 1435mm.
• Pada jaman Jepang, lebar ukuran kereta api yang
digunakan 1435mm. Namun pada PD II dibongkar dan
dikirim ke Muangthai untuk pembuatan jalan kereta
api.
• Dulu rel tersebut di gunakan sebagai jalur SemarangSolo-Yogya,kemudian diganti dengan rel 1067mm
dengan jarak 230km.
12. Lanjutan…
• Menurut kalangan PJKA,kereta api yang
melintas diatas rel berlebar 1067mm hanya
mampu berlaju maksimal 80km/jam,sedangkan
lebar 1435mm bisa mencapai kecepatan ratarata 120km/jam.
• Sejak awal abad ke-19 jaringan kereta api
dibangun untuk melayani ekonomi ekspor
kolonial yang tumbuh pesat,menunjang
kelancaran administrasi pemerintahan dan
mobilitas pertahanan. Yang mana sebagai
berikut:
13. • Kereta api Sumatra Selatan : angkutan hasil
perkebunan dan batu bara di Muara Enim.
• Jawa : angkutan perkebunan tebu,pabrik
gula,pertambangan garam di Madura
• Sumatra Utara : angkutan hasil perkebunan di
daerah Deli
• Sumatra Barat : angkutan hasil batu bara dan
semen di Ombilin
• Aceh : pertahanan karna ditempatkan dibawah
departemen peperangan.
14. 10 perusahaan swasta yang berdiri hingga
kependudukan Jepang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
NIS (Nederlands Indische Spoorweg Maatschappy)
SCS (Semarang Cheribon Stoomtrein Maatschappy)
SJS (Semarang Joeana Stoomtrein Maatschappy)
SDS (Serajoe Dal Stoomtrein Maatschappy)
OJS (Oost Java Stoomtrein Maatschappy)
KSM (Kediri Stoomtrein Maatschappy)
MdSM (Modjokerto Stoomtrein Maatschappy)
MSM (Malang Stoomtrein Maatschappy)
Ps. SM (Pameskasan (Madoera) Stoomtrein
Maatschappy)
10. DSM (Deli Spoorweg Maatschappy) di Sumatera
Utara
15. Pengoperasian PJKA kini
dan masa mendatang
Dapat ditelusuri bahwa PJKA akan senantiasa
dihadapka pada tantangan yakni:
a) Bagaimana memenuhi meningkatnya
permintaan jasa transportasi barang.
b) Bagaimana memenuhi meningkatnya
permintaan jasa transportasi penumpang
c) Bagaimana meningkatkan mutu jasa pelayanan
dalam arti: ketepatan, keamanan, kenyamanan
dan terjangkaunya tarif sesuai jasa yang
ditawarkan dan diharapkan memuaskan
pemakaiannya.
16. Arah dan kebijakan pengembangan
perkeretaapian di indonesia sudah
digariskan oleh MPR dalam TAP MPR II/1993
yang dipertegas dalam REPELITA IV
(1984/85 – 1988/89): “pembangunan
perkeretaapian ditunjukan untuk makin
meningkatkan kemampuan angkut dan
meningkatkan mutu pelayanan kereta api
agar berfungsi sebagai angkutan umum
yang murah, tertib, cepat dan aman, untuk
itu perlu diusahakan peningkatan efisiensi
pengusahaannya”
17. Dalam REPELITA IV pertumbuhan
produksi kereta api diperkirakan
mencapai sekitar 14% per tahun
untuk angkutan penumpang dan
21% per tahun untuk angkutan
barang.
Perkiraan produksi jasa angkuatn
kereta api selama REPELITA IV dapat
dilihat dalam tabel :
18. TABEL
PERKIRAAN PRODUKSI JASA
ANGKUTAN KERETA API SELAMA
REPELITA IV
Jenis Angkutan
•Penumpang (ribuan)
•Penumpang/km(jutaan)
•Barang/ton (ribuan)
•Barang/ton/km(jutaan)
1984
1989
60.693
6.470
11.777
1440
67.112
12.259
17.750
3.810
19. GRAFIK
PERKIRAAN PRODUKSI JASA ANGKUTAN KERETA API 1984 DAN
1989
Uraian
1. Rehabilitas, penggantian dan
pembangunan jalan kereta api (km)
2. Pembangunan jembatan:
-jembatan bawah (buah)
-jembatan atas (ton)
3. Lokomotip:
-rehabilitas (buah)
-penambahan (buah)
4. Kereta penumpang:
-rehabilitas (buah)
-penambahan (buah)
Jumlah
4.020
423
50.796
1.223
25
2000
210
21. Secara regional/wilayah, ada beberapa hal yang senantiasa
mendapatkan perhatin dari pimpinan PJKA:
A. Sumatra utara dan aceh
1. transportasi hasil perkebunan di sumatra utara, terutama
minyak kelapa sawit untuk konsumsi dalam negri dan ekspor.
Perluasan jasa kereta api untuk transportasi hasil perkebunan
dan pertanian di propinsi riau dipertimbangkan secara
matang.
2.transportasi minyak bumi dan produksi lainnya.
Dalam konteks ini akan diproyeksikan untuk mendukung
transportasi produk dari wilyah industri aceh
3. transportasi penumpang jarak menengah dan panjang
sepanjang jaringan sumatera utara.
4. transportasi ulang alik dalam rangka pelayanan angkutan
kota medan dengan wilayah pinggiran kota medan