SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
ManajeMen TransporTasi 
Lisa fransisca 
8135112314 
orGanisasi ManajeMen perKereTaapian Di 
inDonesia
PENGANGKUTAN KEBUTUHAN VITAL BAGI MASYARAKAT. 
BEBERAPA FAKTOR-FAKTOR AL : 
-GEOGRAFIS INDONSEIA 
-MENUNJANG PEMB. SGL SEKTOR 
-MENDEKATKAN DESA DAN KOTA 
-PERKEMB. ILMU DAN TEKNOLOGI:
-MAaNmGpuK mUeTnAgaNn gKkEutR mEuTaAta nA dPaIlam jumlah yang besar. 
-Mampu menempuh jarak yang jauh. 
Jadwal perjalanan dengan frekuensi tinggi dapat dilaksanakan. 
-Jarang sekali terjadi kongesti karena semua fasilitas dimiliki oleh 
satu perusahaan sehingga penyediaan jasa lebih terjamin kelanca 
rannya. 
-Dapat memberikan tingkat pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan bus.
Perusahaan Kereta Api bersifat monopoli faktor-faktornya 
yaitu : 
-Bersifat public utility 
-Bersifat strategis 
-Membutuhkan modal/investasi 
Dengan demikian Pemerintah sampai sekarang yang mampu mengelolanya
-Kereta Api Barang dan Penumpang 
1. Kereta Api Barang 
2. Kereta Api Penumpang 
Pemanfaatan prasarana kereta api harus mempertimbangkan beberapa 
faktor : 
-Kenyamanan 
-Peningkatan Fasilitas / Alih Tekonologi 
-Perawatan .Jalan Rel 
.Aset Tanah 
.Prasarana .Pelayanan Prima 
.Keselamatan Perjalanan 
.Kecepatan/Ketepatan waktu 
.Kemudahan Layanan 
.Kenyamanan
-DASAR HUKUM. 
ANGKUTAN KERETA API 
UU N0.13 /1992 diperbaharui UU No. 23/ 2007 Kereta Api 
ASPEK HUKUM PUBLIK 
Pengangkutan diatur dengan UU 
APSEK HK. PERDATA 
Pengangkutan diatur dengan Perjanjian yg dibuat oleh para pihak 
Kereta Api – UU N0. 13/1992 tentang perkereta apian Lbr.Neg. No. 47 /1992 
Ps 46 UUKA mulai berlaku 17 Sept 1992.diperbaharui -UU No. 23 / 2007.
PENGANGKUTAN KERETA API. 
Diadakan dengan perjanjian antar pihak. 
-Karcis terjadi perjanjian pengangkutan (Ps 35(2) UUKA. 
-Karcis penumpang diterbitkan atas tunjuk (to bararer) setiap 
pemegang karcis penumpang berhak diangkut. 
-Terjadinya Pengangkutan Kereta Api. 
-Kewajiban-Hak Pada Angkutan Kereta Api 
-Terjadi Pembatalan Pemberangkatan. 
-Stasiun 
Fungsi Jasa Angkutan Kereta Api di 
Indonesia 
Perkembangan Perkeretaapian di 
Indonesia
Pola Organisasi PJKA Pusat 
Direktur 
Utama 
Sekretaris 
Inspektorat Perusahaan 
Latihan 
dan 
Pendidikan 
Riset dan 
Pengemba 
ngan 
Perencanaa 
n 
Lalu lintas 
& Niaga 
Traksi dan 
Bengkel 
Instalansi 
Personalia Tetap Keuangan 
Pola inti ini dalam kenyataan di lengkapi dengan staff atau 
unit operasional
Pola Organisasi Wilayah 
Kepala 
Wilayah 
Adminis 
trasi 
Instalasi 
Tetap 
Lalu 
lintas & 
Niaga 
Sinyal & 
Telkom 
Teknik 
Kepala Sub 
Wilayah 
Hubungan antara PJKA dan Departemen Perhubungan di 
gambarkan sebagai berikut
Bagan Organisasi 
Direktur utama 
Ignasius Jonan 
Direktur 
Operasi 
Direktur 
Teknik 
Direktur 
Komersia 
l 
Direktur 
Keselamata 
n 
&Manajem 
en Resiko 
Direktur 
Keuanga 
n 
Direktur Direktur Direktur Direktur
Dari data-data pada table terlihat adanya 
peningkatan produktivitas , namun indikator 
operasional tersebut menunjukkan bahwa 
performansi pelayanan angkutan penumpang 
memperlihatkan peningkatan utilitas bakan pelanting 
secara mantap.
Dalam rangka mengurangi ketergantungan 
sarana operasional kereta api telah dibentuk PT. 
INKA yang diarahkan untuk memproduksi 
sendiri kompenen-komponen kereta api. 
Keseluruhan tenaga kerja teknis PT. INKA yang 
berjumlah 726 orang berasal dan masih berstatus 
pegawai PERJANKA, sehingga merupakan beban 
yang berat bagi perusahaan ini
Tentang Perusahaan 
Tugu Lokomotif yang berada di depan Kantor Pusat 
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) 
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan 
pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa 
Kemijen Jumat tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur 
Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den 
Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze 
Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg 
Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de 
Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) 
dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk 
angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Lanjutan 
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA 
antara Kemijen – Tanggung, yang kemudian pada 
tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota 
Semarang – Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong 
minat investor untuk membangun jalan KA didaerah 
lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan 
panjang jalan rel antara 1864 – 1900 tumbuh dengan 
pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 
menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 
1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 
3.338 km.
Lanjutan 
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan 
di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera 
Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 
1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA 
sepanjang 47 Km antara Makasar – Takalar, yang 
pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, 
sisanya Ujungpandang – Maros belum sempat 
diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun 
belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak – 
Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga 
di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan 
studi pembangunan jalan KA.
Lanjutan 
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di 
Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 
panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 
901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar 
semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma 
untuk pembangunan jalan KA disana.
Lanjutan 
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 
tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung 
dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil 
alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. 
Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 
September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh 
Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, 
menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 
kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa 
Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur 
tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah 
yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai 
Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan 
Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).
ORGANISASI MANAJEMEN PERKERETA 
APIAN DI INDONESIA 
Tanggung jawab secara menyeluruh dari PJKA berada 
di tangan pemimpin tunggal yang disebut Kepala 
Perusahaan Jawatan Kereta Api (KAPERJANKA). 
Kantor pusatnya berkedudukan di Bandung. 
KAPERJANKA di bantu oleh:
a. 5 Direktur, yaitu : 
 Direktur Keuangan 
 Direktur Instalasi Tetap 
 Direktur Traksi dan Perbekalan 
 Direktur Lalu lintas dan Perniagaan 
 Direktur Personalia 
b. 3 Kepala Pusat yakni : 
 Kepala Pusat Perencanaan 
 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan 
 Kepala Pusat Pendidikan dan Pengembangan 
c. 1 Inspektur Perusahaan 
d. 1 Sekretaria Perusahaan
Menurut organisasinya, jaringan kereta api di 
Indonesia dalam enam wilayah operasi. Tiga wilayah 
di jawa saling berhubungan sedangkan ketiganya 
yang berada di Sumatera, secara geografis terpisah 
satu dengan yang lainnya. Para Kepala Wilayah 
seacara langsung bertanggung jawab kepada Kepala 
PJKA dan bertugas menjabarkan petunjuk fungsional 
pada para Kepala Inpeksi di daerah.
Ringkasan Sejarah Perkeretaapian 
Indonesia 
Th. 1864 : Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km 
antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda 
1864 s.d 1945 : Staat Spoorwegen (SS), Verenigde 
Spoorwegenbedrifj (VS), Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) 
1945 s.d 1950 : DKA 
1950 s.d 1963 : DKA – RI 
1963 s.d 1971 : PNKA 
1971 s.d.1991 : PJKA 
1991 s.d 1998 : PERUMKA 
1998 s.d.2010 : PT. KERETA API (Persero) 
2010 s.d sekarang : PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

More Related Content

What's hot

Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...Indonesia Infrastructure Initiative
 
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...Firdaus Albarqoni
 
Bahagian 4 Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar Mapan
Bahagian 4   Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar MapanBahagian 4   Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar Mapan
Bahagian 4 Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar MapanAsyraaf Afandi
 
Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019iswan arpadi
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
“Penelitian transportasi untuk percepatan konektivitas
“Penelitian transportasi  untuk percepatan  konektivitas“Penelitian transportasi  untuk percepatan  konektivitas
“Penelitian transportasi untuk percepatan konektivitasHerry Wanta
 
PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)
PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)
PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)AddarenaAfiera
 
Paparan rakornis litbang final
 Paparan  rakornis litbang final Paparan  rakornis litbang final
Paparan rakornis litbang finalOktalia Lovita
 
LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)
LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)
LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)MUHAMMADIKMALBINISMA
 
LMCP2502 Projek Akhir
LMCP2502 Projek Akhir LMCP2502 Projek Akhir
LMCP2502 Projek Akhir Syaramimi
 
Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Wasty2
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumtedy2629
 
LMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDAR
LMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDARLMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDAR
LMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDARsyafiqahyusof1
 

What's hot (20)

The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
Laporan bandar
Laporan bandarLaporan bandar
Laporan bandar
 
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
Kebutuhan dan Tantangan Pengembangan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan...
 
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
 
Bahagian 4 Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar Mapan
Bahagian 4   Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar MapanBahagian 4   Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar Mapan
Bahagian 4 Amalan Terbaik dalam Pembangunan Bandar Mapan
 
Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
“Penelitian transportasi untuk percepatan konektivitas
“Penelitian transportasi  untuk percepatan  konektivitas“Penelitian transportasi  untuk percepatan  konektivitas
“Penelitian transportasi untuk percepatan konektivitas
 
PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)
PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)
PROJEK AKHIR PENGANGKUTAN BANDAR (A171952)
 
Paparan rakornis litbang final
 Paparan  rakornis litbang final Paparan  rakornis litbang final
Paparan rakornis litbang final
 
LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)
LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)
LMCP2502 Laporan bandar anda (A167952)
 
LMCP2502 Projek Akhir
LMCP2502 Projek Akhir LMCP2502 Projek Akhir
LMCP2502 Projek Akhir
 
Projek akhir - A167952
Projek akhir - A167952Projek akhir - A167952
Projek akhir - A167952
 
Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)
 
3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan
 
Rekabentuk kajang
Rekabentuk kajangRekabentuk kajang
Rekabentuk kajang
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
 
LMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDAR
LMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDARLMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDAR
LMCP 2502 PENGANGKUTAN BANDAR
 
Pelindo iii
Pelindo iiiPelindo iii
Pelindo iii
 

Similar to Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia

Manajemen Transportasi Materi 9
Manajemen Transportasi Materi 9Manajemen Transportasi Materi 9
Manajemen Transportasi Materi 9Arjuna Ahmadi
 
Pengantar transp&logistic
Pengantar transp&logisticPengantar transp&logistic
Pengantar transp&logisticrenijuwita
 
Manajemen Transportasi Materi 8
Manajemen Transportasi Materi 8Manajemen Transportasi Materi 8
Manajemen Transportasi Materi 8Arjuna Ahmadi
 
Manajemen Transportasi Materi 7
Manajemen Transportasi Materi 7Manajemen Transportasi Materi 7
Manajemen Transportasi Materi 7Arjuna Ahmadi
 
Rekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptx
Rekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptxRekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptx
Rekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptxyosevinaMsc
 
Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5Arjuna Ahmadi
 
RIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdf
RIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdfRIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdf
RIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdfAbaMaryam
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-api1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-apiAmir Wardana
 
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdfSISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdfRatih Sofian
 
Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)
Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)
Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)Yuan Yuanita
 
Materi presentasi kelompok 1 management dan organisasi
Materi presentasi kelompok 1 management dan organisasiMateri presentasi kelompok 1 management dan organisasi
Materi presentasi kelompok 1 management dan organisasiAnis Sumarni
 
Tugasan 4 Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)
Tugasan 4  Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)Tugasan 4  Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)
Tugasan 4 Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)JyinxWong
 
Bima pelabuhan
Bima pelabuhanBima pelabuhan
Bima pelabuhanAry Ajo
 
Projek akhir pengangkutan bandar
Projek akhir pengangkutan bandarProjek akhir pengangkutan bandar
Projek akhir pengangkutan bandarNynabakar
 

Similar to Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia (20)

Manajemen Transportasi Materi 9
Manajemen Transportasi Materi 9Manajemen Transportasi Materi 9
Manajemen Transportasi Materi 9
 
Pengantar transp&logistic
Pengantar transp&logisticPengantar transp&logistic
Pengantar transp&logistic
 
Manajemen Transportasi Materi 8
Manajemen Transportasi Materi 8Manajemen Transportasi Materi 8
Manajemen Transportasi Materi 8
 
Manajemen Transportasi Materi 7
Manajemen Transportasi Materi 7Manajemen Transportasi Materi 7
Manajemen Transportasi Materi 7
 
Rekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptx
Rekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptxRekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptx
Rekayasa Jalan Rel (Kelas B Pertemuan 1).pptx
 
Hastu tatas
Hastu tatasHastu tatas
Hastu tatas
 
Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5Manajemen Transportasi Materi 5
Manajemen Transportasi Materi 5
 
Konektivitas jaringan
Konektivitas jaringanKonektivitas jaringan
Konektivitas jaringan
 
RIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdf
RIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdfRIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdf
RIPNAS Siap Cetak-dikompresi.pdf
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-api1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-api
 
Bab III Sistranas
Bab III   SistranasBab III   Sistranas
Bab III Sistranas
 
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdfSISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
 
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasiPeluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
 
Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)
Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)
Perkembangan transportasi, komunikasi, industrialisasi di indonesia (SMA)
 
PIS as a Solution
PIS as a SolutionPIS as a Solution
PIS as a Solution
 
Materi presentasi kelompok 1 management dan organisasi
Materi presentasi kelompok 1 management dan organisasiMateri presentasi kelompok 1 management dan organisasi
Materi presentasi kelompok 1 management dan organisasi
 
Tugasan 4 Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)
Tugasan 4  Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)Tugasan 4  Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)
Tugasan 4 Amalan Terbaik (LMCP1532 Pembangunan Bandar Mapan)
 
Bima pelabuhan
Bima pelabuhanBima pelabuhan
Bima pelabuhan
 
Projek akhir pengangkutan bandar
Projek akhir pengangkutan bandarProjek akhir pengangkutan bandar
Projek akhir pengangkutan bandar
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia

  • 1. ManajeMen TransporTasi Lisa fransisca 8135112314 orGanisasi ManajeMen perKereTaapian Di inDonesia
  • 2. PENGANGKUTAN KEBUTUHAN VITAL BAGI MASYARAKAT. BEBERAPA FAKTOR-FAKTOR AL : -GEOGRAFIS INDONSEIA -MENUNJANG PEMB. SGL SEKTOR -MENDEKATKAN DESA DAN KOTA -PERKEMB. ILMU DAN TEKNOLOGI:
  • 3. -MAaNmGpuK mUeTnAgaNn gKkEutR mEuTaAta nA dPaIlam jumlah yang besar. -Mampu menempuh jarak yang jauh. Jadwal perjalanan dengan frekuensi tinggi dapat dilaksanakan. -Jarang sekali terjadi kongesti karena semua fasilitas dimiliki oleh satu perusahaan sehingga penyediaan jasa lebih terjamin kelanca rannya. -Dapat memberikan tingkat pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan bus.
  • 4. Perusahaan Kereta Api bersifat monopoli faktor-faktornya yaitu : -Bersifat public utility -Bersifat strategis -Membutuhkan modal/investasi Dengan demikian Pemerintah sampai sekarang yang mampu mengelolanya
  • 5. -Kereta Api Barang dan Penumpang 1. Kereta Api Barang 2. Kereta Api Penumpang Pemanfaatan prasarana kereta api harus mempertimbangkan beberapa faktor : -Kenyamanan -Peningkatan Fasilitas / Alih Tekonologi -Perawatan .Jalan Rel .Aset Tanah .Prasarana .Pelayanan Prima .Keselamatan Perjalanan .Kecepatan/Ketepatan waktu .Kemudahan Layanan .Kenyamanan
  • 6. -DASAR HUKUM. ANGKUTAN KERETA API UU N0.13 /1992 diperbaharui UU No. 23/ 2007 Kereta Api ASPEK HUKUM PUBLIK Pengangkutan diatur dengan UU APSEK HK. PERDATA Pengangkutan diatur dengan Perjanjian yg dibuat oleh para pihak Kereta Api – UU N0. 13/1992 tentang perkereta apian Lbr.Neg. No. 47 /1992 Ps 46 UUKA mulai berlaku 17 Sept 1992.diperbaharui -UU No. 23 / 2007.
  • 7. PENGANGKUTAN KERETA API. Diadakan dengan perjanjian antar pihak. -Karcis terjadi perjanjian pengangkutan (Ps 35(2) UUKA. -Karcis penumpang diterbitkan atas tunjuk (to bararer) setiap pemegang karcis penumpang berhak diangkut. -Terjadinya Pengangkutan Kereta Api. -Kewajiban-Hak Pada Angkutan Kereta Api -Terjadi Pembatalan Pemberangkatan. -Stasiun Fungsi Jasa Angkutan Kereta Api di Indonesia Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia
  • 8. Pola Organisasi PJKA Pusat Direktur Utama Sekretaris Inspektorat Perusahaan Latihan dan Pendidikan Riset dan Pengemba ngan Perencanaa n Lalu lintas & Niaga Traksi dan Bengkel Instalansi Personalia Tetap Keuangan Pola inti ini dalam kenyataan di lengkapi dengan staff atau unit operasional
  • 9. Pola Organisasi Wilayah Kepala Wilayah Adminis trasi Instalasi Tetap Lalu lintas & Niaga Sinyal & Telkom Teknik Kepala Sub Wilayah Hubungan antara PJKA dan Departemen Perhubungan di gambarkan sebagai berikut
  • 10. Bagan Organisasi Direktur utama Ignasius Jonan Direktur Operasi Direktur Teknik Direktur Komersia l Direktur Keselamata n &Manajem en Resiko Direktur Keuanga n Direktur Direktur Direktur Direktur
  • 11. Dari data-data pada table terlihat adanya peningkatan produktivitas , namun indikator operasional tersebut menunjukkan bahwa performansi pelayanan angkutan penumpang memperlihatkan peningkatan utilitas bakan pelanting secara mantap.
  • 12. Dalam rangka mengurangi ketergantungan sarana operasional kereta api telah dibentuk PT. INKA yang diarahkan untuk memproduksi sendiri kompenen-komponen kereta api. Keseluruhan tenaga kerja teknis PT. INKA yang berjumlah 726 orang berasal dan masih berstatus pegawai PERJANKA, sehingga merupakan beban yang berat bagi perusahaan ini
  • 13. Tentang Perusahaan Tugu Lokomotif yang berada di depan Kantor Pusat PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jumat tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
  • 14. Lanjutan Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen – Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang – Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 – 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
  • 15. Lanjutan Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar – Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang – Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak – Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
  • 16. Lanjutan Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.
  • 17. Lanjutan Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).
  • 18. ORGANISASI MANAJEMEN PERKERETA APIAN DI INDONESIA Tanggung jawab secara menyeluruh dari PJKA berada di tangan pemimpin tunggal yang disebut Kepala Perusahaan Jawatan Kereta Api (KAPERJANKA). Kantor pusatnya berkedudukan di Bandung. KAPERJANKA di bantu oleh:
  • 19. a. 5 Direktur, yaitu :  Direktur Keuangan  Direktur Instalasi Tetap  Direktur Traksi dan Perbekalan  Direktur Lalu lintas dan Perniagaan  Direktur Personalia b. 3 Kepala Pusat yakni :  Kepala Pusat Perencanaan  Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan  Kepala Pusat Pendidikan dan Pengembangan c. 1 Inspektur Perusahaan d. 1 Sekretaria Perusahaan
  • 20. Menurut organisasinya, jaringan kereta api di Indonesia dalam enam wilayah operasi. Tiga wilayah di jawa saling berhubungan sedangkan ketiganya yang berada di Sumatera, secara geografis terpisah satu dengan yang lainnya. Para Kepala Wilayah seacara langsung bertanggung jawab kepada Kepala PJKA dan bertugas menjabarkan petunjuk fungsional pada para Kepala Inpeksi di daerah.
  • 21. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Th. 1864 : Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda 1864 s.d 1945 : Staat Spoorwegen (SS), Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS), Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) 1945 s.d 1950 : DKA 1950 s.d 1963 : DKA – RI 1963 s.d 1971 : PNKA 1971 s.d.1991 : PJKA 1991 s.d 1998 : PERUMKA 1998 s.d.2010 : PT. KERETA API (Persero) 2010 s.d sekarang : PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)