Dokumen ini membahas rencana konektivitas antara jaringan kereta api, pelabuhan, dan bandara di Indonesia berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN). Beberapa pelabuhan seperti Tanjung Priok, Tanjung Emas, dan Tanjung Perak sudah terhubung dengan kereta api, sementara pelabuhan dan bandara lainnya masih dalam proses perencanaan. RIPN bertujuan meningkatkan mobilitas penumpang dan barang melalui integrasi moda
2. Pendahuluan
Transportasi perpindahan
manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat
lainnya dengan
menggunakan
sebuah kendaraanyang
digerakkan
oleh manusia atau mesin
Pentingnya transportasi
untuk memudahkan dan
melancarkan kegiatan
manusia.
3. Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN)
Merealisasikan akses jalur kereta api menuju bandara maupun
pelabuhan merupakan salah satu program Direktorat Jenderal
Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI. “Berdasarkan
Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN), langkah yang bisa
ditawarkan adalah menyediakan akses jalur kereta api menuju
bandara dan pelabuhan” ungkap Direktur Jenderal Perkeretapian
Kementerian Perhubungan RI, Hermanto Dwiatmoko.
4.
5. Realisasi RIPN
Beberapa Pelabuhan yang sudah Menerapkan
Program RIPN antara lain :
1. Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta
2. Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang
3. Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya
4. Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara
6. Lanjutan
Ada pula beberapa pelabuhan yang masih dalam
proses studi perencanaan, seperti :
1. Pelabuhan Cimalaya
2. Pelabuhan Cirebon
3. Pelabuhan Tuban
4. Pelabuhan Teluk Lamong
7. Kondisi Sekarang
Saat ini jalur kereta api yang terhubung dengan
bandara adalah Adi Sucipto di Yogyakarta dan
Bandara Kualanamu di Medan.
8. Lanjutan
Beberapa bandara yang masih proses
studi perencanaan terus dilanjutkan,
seperti :
Bandara Sultan Mahmud Baharudin di
Palembang
Kertajati di Majalengka
Kulonprogo di Yogyakarta
Bandara Juanda di Sidoarjo
9. Planing Koordinasi
Stakeholder terkait, seperti :
Pemerintah Daerah, ditingkat propinsi atau
kabupaten/kota,
serta merangkul beberapa perusahaan BUMN,
seperti PT Pelindo, PT Angkasa Pura, dan PT KAI
(Persero)
10. Lanjutan
Terkait rencana pembangunan jalur kereta api
menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta), ia
menjelaskan dua kegiatan yang tengah
dilakukan. Pertama, realisasi comuter line
dengan rute Manggarai-Dukuh Atas-Duri-Batu
Ceper-Bandara).
11. 3 Langkah Strategis
Ia menerangkan bila pelaksanaan pembanguan comuter
line dilakukan dalam tiga tahap.
1. pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi pada lintas
Duri-Tangerang sepanjang 19,2 km yang dilaksanakan
Kemenhub melalui APBN tahun 2010-2013, dengan nilai
investasi sebesar Rp 820 miliar
2. pembangunan jalur KA baru antara Stasiun Batu Ceper-
Bandara Soetta sepanjang 12,3 km oleh PT KAI
(Persero) dengan nilai investasi Rp 1.78 triliun.
3. merealisasikan Ekspress line dengan rute Halim-
Cawang- Manggarai-Dukuh Atas-Tanah Abang-Pluit-
Bandara Soetta
12. Rencana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan Kemenhub dengan
skema Publik Private Patnership (PPP), “Studi
kelayakan awal akan dilakukan PT Sarana Multi
Infastuktur (Persero), sebuah perusahaan dibidang
pembiayaan,” ujarnya mengurai proyek dengan
nilai investasi sebesar USD 2 juta untuk kontruksi
dan Rp 2,3 triliun untuk kebutuhan lahan