Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai hukum dan tata cara mengkafani jenazah seorang muslim secara lengkap, mulai dari pengertian mengkafani jenazah, persiapan yang dibutuhkan seperti kain kafan dan perlengkapan pengikat lainnya, hingga tata cara mengkafani jenazah laki-laki dan perempuan secara detail.
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
Bab. Perawatan Jenazah : mengkafani jenazah 1
1. - Aini Ula Afifah
- Amikatudz Zihni
- Baaqirranna Putra Sanno
- Helena Claudia Putri
- Kevin Tegar M.S
- Meisya Putri Marsyanda
- Sholikatun Nisa’
MENGKAFANI JENAZAH
2. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah
seorang muslim/muslimat dengan cara-cara
tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang
islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika
tidak ada seorangpun yang mengerjakannya.
LATAR BELAKANG
3. Mengkafani jenazah maksudnya
membungkus jenazah dengan kain
kafan. Hukum mengkafani jenazah
ialah fardu kifayah bagi orang-orang
islam yang masih hidup.
PENGERTIAN
MENGKAFANI JENAZAH
4. 1. Mengunakan kain putih yang terbuat dari kain
katun (qotnu)
2. Melulut kain kafan dengan wangi-wangian
ANJURAN MENGKAFANI
JENAZAH
5. • 1. Menggunakan kain kafan yang mahal.
• 2. Menulisi ayat Al-quran atau Asma’ul A’dhom
• 3. Menggunakan kain kafan yang tipis (tembus pandang)
• 4. Berlebih-lebihan dalam mengkafani (israf)
LARANGAN SAAT
MENGKAFANI JENAZAH
6. Biaya dalam mengkafani di ambil dari harta peninggalan yang
tidak ada sangkut pautnya dengan hak orang lain seperti
barang gadaian dan sebagainya. Kalau harta peninggalan di
atas tidak ada maka yang berkewajiban untuk membiayai
adalah orang yang punya kewajiban memberi nafkah ketika
masih hidup, jikalau orang yang berkewajiban tidak ada, maka
bisa diambil dari baitul-mal, jika baitul-mal tidak ada maka
pembiayaan diambil dari harta orang Islam yang mampu / kaya
PEMBIAYAAN JENAZAH
7. Ukuran kafan yang di gunakan
Ukurlah lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya 30
cm, maka lebar kain kafan yang disediakan adalah 90 cm. 1 :
3.
b. Ukurlah tinggi tubuh jenazah
1. Jika tinggi tubuhnya 180 cm, maka panjang kain kafannya
ditambah 60 cm.
2. Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka panjang kain kafannya
ditambah 50 cm.
3. Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka panjang kain kafannya
ditambah 40 cm.
4. Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka panjang kain kafannya
ditambah 30 cm.
KETENTUAN KAIN KAFAN
Tambahan panjang kain kafan dimaksudkan agar mudah mengikat
bagian atas kepalanya dan bagian bawahnya
9. 1. Kain untuk mengkafani secukupnya dan diutamakan yang
berwarna putih.
2. Kain kafan untuk jenazah laki- laki terdiri dari tiga lembar,
sedangkan kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari lima
lembar kain, yaitu : kain basahan, baju kurung, kerudung dan dua
lembar kain penutup.
3. Sebaiknya disediakan perlengkapan sebagai berikut:
Tali sejumlah 3, 5, 7, atau 9 antara lain untuk ujung kepala, leher,
pinggang/ pada lengan tangan, perut, lutut, pergelangan kaki dan
ujungkaki.
Kapas secukupnya.
Kapur barus atau pewangi secukupnya.
Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya di atas tali-tali yang
telah disediakan.
Untuk jenazah perempuan, aturlah kerudung/ mukena, baju dan
kain basahan sesuai dengan letaknya
PERSIAPAN MENGKAFANI JENAZAH
10. 1. Siapkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Letakkan secara vertikal
tepat di bawah kain kafan yang akan menjadi lapis pertama.
2. Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah dipotong
sesuai ukuran jenazah.
3. Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama.
4. Bentangkan kain kafan lapis kedua yang sudah dipotong sesuai
ukuran jenazah.
5. Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua.
6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai
ukuran jenazah.
CARA MENGKAFANI JENAZAH LAKI LAKI
11. 6. Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga.
7. Letakkan jenazah di tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
8. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
7. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
8. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari
sisi kanan ke kiri.
9. Ikat dengan tali pengikat yang sudah disediakan.
12. 1. Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong
sesuai ukuran jenazah. Kemudian letakkan kain sarung
tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.
2. Persiapkan baju gamis dan kerudung di tempatnya.
3. Sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain
kafan.
4. Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang
nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu.
CARA MENGKAFANI JENAZAH
PEREMPUAN
13. 5. Setelah kain kafan siap, lalu angkat dan baringkan jenazah di atas
kain kafan.
6. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat
anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki.
7. Selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan
kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk
yang rambutnya panjang bisa dikepang menjadi 2/3, dan
diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.
8. Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari
yang lapisan atas sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan
beberapa utas tali yang tadi telah disediakan.
14. 1. Panjang tali pengikat disesuaikan dengan lebar tubuh dan
ukuran kain kafan. Misalnya lebarnya 60 cm maka
panjangnya 180 cm.
2. Persiapkan sebanyak 7 tali pengikat. ( jumlah tali usahakan
ganjil). Kemudian dipintal dan diletakkan dengan jarak yang
sama diatas usungan jenazah.
CARA MEMPERSIAPKAN TALI
PENGIKAT KAIN KAFAN
15. 1. Sediakan kain dengan panjang 100 cm dan lebar 25
cm ( untuk mayyit yang berukuran lebar 60 cm dan
tinggi 180 cm), potonglah dari atas dan dari bawah
sehingga bentuknya seperti popok bayi.
2. Kemudian letakkan diatas ketiga helai kain kafan tepat
dibawah tempat duduk mayyit, letakkan pula potongan
kapas diatasnya.
3. Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain
penutup aurat dan kain kafan yang langsung melekat
pada tubuh mayyit
CARA MEMPERSIAPKAN KAIN
PENUTUP AURAT
16. 1. Pindahkan jenazah kemudian bubuhi tubuh mayyit dengan
wewangian atau sejenisnya. Bubuhi anggota-anggota sujud.
2. Sediakan kapas yang diberi wewangian dan letakkan di
lipatan-lipatan tubuh seperti ketiak dan yang lainnya.
3. Letakkan kedua tangan sejajar dengan sisi tubuh, lalu
ikatlah kain penutup sebagaimana memopok bayi dimulai
dari sebelah kanan dan ikatlah dengan baik.
CARA MEMAKAIKAN KAIN PENUTUP
AURAT