SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Di susun oleh
Ahmad Mudhofar, S. Pd. I
KD-IPK
PERAWATAN
JENAZAH
TAKZIAH DAN
ZIARAH
KD-IPK
BACK MENU
1.4 menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat
Islam
2.4 menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama dalam
penyelenggaraan jenazah di masyarakat
3.4 menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan jenazah
4.4 menyajikan prosedur penyelenggaraan jenazah
Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran ini, siswa dapat:
MEMANDIKAN
JENAZAH
MENGKAFANI JENAZAH
MENSHOLATKAN
JENAZAH
MENGUBURKAN
JENAZAH
N
E
X
T
MENU
B
A
C
K
MEMANDIKAN
JENAZAH
A. Memandikan Jenazah
 Syarat jenazah dimandikan adalah:
1. Beragama Islam,
2. Didapati tubuhnya (walaupun hanya sebagian). Hal ini terjadi pada jenazah yang biasanya
mengalami kecelakaan. Jika ada lukanya, bersihkan terlebih dahulu (jika memungkinkan),
3. Bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Islam).
 Syarat orang yang memandikan jenazah adalah:
1. Muslim, berakal, dan baligh
2. Berniat memandikan jenazah
3. Kepribadiannya jujur dan shaleh
4. Terpercaya, amanah, dan mengetahui hukum memandikan mayat, serta dapat menjaga aib
jenazah.
5. Jenis kelamin sama, jenazah laki-laki dimandikan oleh lakilaki, jenazah perempuan
dimandikan oleh perempuan, kecuali suami istri atau mahramnya.
NEXT
 Hal-hal yang perlu dipersiapkan, antara lain: Tempat mandi, air bersih, sidr (bidara), sabun mandi,
sarung tangan, sekidit kapas, air kapur barus.
 Tata Cara Memandikan Jenazah:
1. Jenazah dibaringkan di balai atau tempat lain yang memiliki standar, hindari terkena hujan, sinar
matahari dan tertutup (tidak terlihat kecuali oleh orang yang memandikan dan mahramnya).
2. Diperintahkan menutupi mayit dengan pakaian yang melindungi seluruh tubuhnya agar auratnya
tidak terlihat.
3. Pihak yang memandikan memakai sarung tangan, air yang digunakan untuk memandikan mayit
adalah air suci, dan disunnahkan mencampurnya dengan daun sidr (bidara), atau larutan kapur
barus.
4. Menyiram air ke seluruh badan secara merata dari kepala sampai ke kaki (disunatkan tiga kali atau
lebih), dengan mendahulukan anggota badan sebelah kanan lalu bagian sebelah kiri.
5. Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta
rambutnya.
6. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah, khususnya di bagian
perut dengan cara menekan bagian bawah perut dan bersamaan dengan itu angkatlah sedikit bagian
kepala dan badan, sehingga kotoran yang ada di dalamnya dapat keluar.
7. Mewudhukan jenazah, sebagaimana wudhu akan shalat setelah semuanya bersih.
8. Terakhir disirami dengan larutan kapur barus dan harum-haruman.
 Sidr (bidara): jika dikucek maka akan keluar buih/busanya; berfungsi (sebagai shampo) untuk
menetralisir bau (setelah 2 jam dari kematian, maka mayat sudah memulai proses pembusukan)
MENU
BACK
MENGKAFANI JENAZAH
C. Mengkafani Jenazah
 Mengafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi
tubuhnya, walau hanya sehelai kain dari ujung rambut sampai ujung kaki, meskipun para fuqaha (ahli
fiqh), memilahnya antara batas minimal dan batas sempurna.
 Kain kafan yang dipergunakan hendaknya berwarna putih dan diberi wewangian, bila mengkafani lebih
dari ketentuan batas, maka hukumnya makruh, sebab dianggap berlebihan.
 Batas minimal mengafani jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, adalah selembar kain yang dapat
menutupi seluruh tubuh jenazah, sedangkan batas sempurna bagi jenazah laki-laki adalah 3 lapis kain
kafan.
 Sementara, untuk jenazah perempuan adalah 5 lapis: terdiri 2 lapis kain kafan, ditambah kerudung,
baju kurung dan kain.
 Hal-hal yang Disunnahkan dalam Mengkafani Jenazah :
1. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh
jenazah,
2. Kain kafan hendaknya berwarna putih,
3. Jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki hendaknya 3 (tiga) lapis, sedangkan bagi jenazah perempuan
5 (lima) lapis.
 Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengkafani Jenazah:
1. Kain kafan diperoleh dengan cara halal, yakni dari harta peninggalan jenazah, ahli waris, atau diambil
dari baitul mal (jika tersedia), atau dibebankan kepada orang Islam yang mampu,
2. Kain kafan hendaknya bersih, berwarna putih dan sederhana (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu
murah).
NEXT
 Tata Cara Mengafani Jenazah Laki-laki:
1. Bentangkan kain kafan sehelai demi helai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap
lapisan diberi kapur barus,
2. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan
memanjang lalu ditaburi wangi-wangian,
3. Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur) yang mungkin masih
mengeluarkan kotoran dengan kapas,
4. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri.
Selanjutnya, lakukan seperti tersebut selembar demi lembar dengan cara yang lembut,
5. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan 3 (tiga) atau 5 (lima)
ikatan,
6. Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah, tutuplah bagian kepalanya, dan
bagian kakinya boleh terbuka, namun tutup dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika tidak ada
kain kafan, kecuali sekadar menutup aurat, tutuplah dengan apa saja yang ada.
NEXT
BACK
 Ketentuan Kain Kafan Jenazah Perempuan:
Terdiri dari 5 (lima) lembar kain, urutannya sebagai berikut:
1. Lembar 1 untuk menutupi seluruh badan,
2. Lembar 2 sebagai kerudung kepala,
3. Lembar 3 sebagai baju kurung,
4. Lembar 4 menutup pinggang hingga kaki,
5. Lembar 5 menutup pinggul dan paha.
 Adapun tata cara mengkafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut:
1. Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Lalu,
angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan sejajar,
serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus,
2. Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas,
3. Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya,
4. Pakaikan sarung, juga baju kurungnya,
5. Rapikan rambutnya, lalu julurkan ke belakang,
6. Pakaikan kerudung,
7. Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan
kanan lalu digulungkan ke dalam,
8. Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
NEXT
BACK
MENU

More Related Content

Similar to PERAWATAN JENAZAH

Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Amalia Sofitri
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazahsamiul12
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)kemarau20
 
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1ZahrinaIsmah
 
kepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahkepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahsurya lukmmanna
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01student malaysia
 
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahdevinurajid
 
Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahTata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahSMAN 1 Subang
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahamighosts
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahkhusnulvivi
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahLataniadzikri
 

Similar to PERAWATAN JENAZAH (20)

Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT Jenazah PPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT JenazahPPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
 
kepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahkepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajah
 
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppttugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
 
Tata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahTata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan Jenazah
 
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahTata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan Jenazah
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
Pengurusan jenazah 19
Pengurusan jenazah 19Pengurusan jenazah 19
Pengurusan jenazah 19
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

PERAWATAN JENAZAH

  • 1. Di susun oleh Ahmad Mudhofar, S. Pd. I
  • 3. KD-IPK BACK MENU 1.4 menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan syariat Islam 2.4 menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat 3.4 menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan jenazah 4.4 menyajikan prosedur penyelenggaraan jenazah Tujuan Pembelajaran : Setelah pembelajaran ini, siswa dapat:
  • 6. A. Memandikan Jenazah  Syarat jenazah dimandikan adalah: 1. Beragama Islam, 2. Didapati tubuhnya (walaupun hanya sebagian). Hal ini terjadi pada jenazah yang biasanya mengalami kecelakaan. Jika ada lukanya, bersihkan terlebih dahulu (jika memungkinkan), 3. Bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Islam).  Syarat orang yang memandikan jenazah adalah: 1. Muslim, berakal, dan baligh 2. Berniat memandikan jenazah 3. Kepribadiannya jujur dan shaleh 4. Terpercaya, amanah, dan mengetahui hukum memandikan mayat, serta dapat menjaga aib jenazah. 5. Jenis kelamin sama, jenazah laki-laki dimandikan oleh lakilaki, jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali suami istri atau mahramnya. NEXT
  • 7.  Hal-hal yang perlu dipersiapkan, antara lain: Tempat mandi, air bersih, sidr (bidara), sabun mandi, sarung tangan, sekidit kapas, air kapur barus.  Tata Cara Memandikan Jenazah: 1. Jenazah dibaringkan di balai atau tempat lain yang memiliki standar, hindari terkena hujan, sinar matahari dan tertutup (tidak terlihat kecuali oleh orang yang memandikan dan mahramnya). 2. Diperintahkan menutupi mayit dengan pakaian yang melindungi seluruh tubuhnya agar auratnya tidak terlihat. 3. Pihak yang memandikan memakai sarung tangan, air yang digunakan untuk memandikan mayit adalah air suci, dan disunnahkan mencampurnya dengan daun sidr (bidara), atau larutan kapur barus. 4. Menyiram air ke seluruh badan secara merata dari kepala sampai ke kaki (disunatkan tiga kali atau lebih), dengan mendahulukan anggota badan sebelah kanan lalu bagian sebelah kiri. 5. Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya. 6. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah, khususnya di bagian perut dengan cara menekan bagian bawah perut dan bersamaan dengan itu angkatlah sedikit bagian kepala dan badan, sehingga kotoran yang ada di dalamnya dapat keluar. 7. Mewudhukan jenazah, sebagaimana wudhu akan shalat setelah semuanya bersih. 8. Terakhir disirami dengan larutan kapur barus dan harum-haruman.  Sidr (bidara): jika dikucek maka akan keluar buih/busanya; berfungsi (sebagai shampo) untuk menetralisir bau (setelah 2 jam dari kematian, maka mayat sudah memulai proses pembusukan) MENU BACK
  • 9. C. Mengkafani Jenazah  Mengafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya, walau hanya sehelai kain dari ujung rambut sampai ujung kaki, meskipun para fuqaha (ahli fiqh), memilahnya antara batas minimal dan batas sempurna.  Kain kafan yang dipergunakan hendaknya berwarna putih dan diberi wewangian, bila mengkafani lebih dari ketentuan batas, maka hukumnya makruh, sebab dianggap berlebihan.  Batas minimal mengafani jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, adalah selembar kain yang dapat menutupi seluruh tubuh jenazah, sedangkan batas sempurna bagi jenazah laki-laki adalah 3 lapis kain kafan.  Sementara, untuk jenazah perempuan adalah 5 lapis: terdiri 2 lapis kain kafan, ditambah kerudung, baju kurung dan kain.  Hal-hal yang Disunnahkan dalam Mengkafani Jenazah : 1. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh jenazah, 2. Kain kafan hendaknya berwarna putih, 3. Jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki hendaknya 3 (tiga) lapis, sedangkan bagi jenazah perempuan 5 (lima) lapis.  Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengkafani Jenazah: 1. Kain kafan diperoleh dengan cara halal, yakni dari harta peninggalan jenazah, ahli waris, atau diambil dari baitul mal (jika tersedia), atau dibebankan kepada orang Islam yang mampu, 2. Kain kafan hendaknya bersih, berwarna putih dan sederhana (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah). NEXT
  • 10.  Tata Cara Mengafani Jenazah Laki-laki: 1. Bentangkan kain kafan sehelai demi helai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus, 2. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian, 3. Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas, 4. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti tersebut selembar demi lembar dengan cara yang lembut, 5. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan 3 (tiga) atau 5 (lima) ikatan, 6. Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah, tutuplah bagian kepalanya, dan bagian kakinya boleh terbuka, namun tutup dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika tidak ada kain kafan, kecuali sekadar menutup aurat, tutuplah dengan apa saja yang ada. NEXT BACK
  • 11.  Ketentuan Kain Kafan Jenazah Perempuan: Terdiri dari 5 (lima) lembar kain, urutannya sebagai berikut: 1. Lembar 1 untuk menutupi seluruh badan, 2. Lembar 2 sebagai kerudung kepala, 3. Lembar 3 sebagai baju kurung, 4. Lembar 4 menutup pinggang hingga kaki, 5. Lembar 5 menutup pinggul dan paha.  Adapun tata cara mengkafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut: 1. Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Lalu, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus, 2. Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas, 3. Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya, 4. Pakaikan sarung, juga baju kurungnya, 5. Rapikan rambutnya, lalu julurkan ke belakang, 6. Pakaikan kerudung, 7. Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan ke dalam, 8. Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan. NEXT BACK MENU