SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Fiqh
MENGURUS JENAZAH
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN KEPADA
JENAZAH SETELAH MENINGGAL
 Memejamkan kedua matanya.
 Mengikat kedua bibirnya.
 Menggerak-gerakkan & melemaskan
persendiannya.
 Mengikat kedua kakinya agar tidak keluar kotoran.
 Melepaskan pakaiannya dengan tetap menjaga
auratnya.
 Meletakkan sesuatu yang berat di atas perutnya
agar tidak kembung.
 Meletakkannya di atas ranjang atau tempat yang
tinggi agar tubuhnya tidak terpengaruh oleh tanah
atau lantai yang dingin/basah.
 Menutupinya dengan kain, kecuali meninggal
dalam keadaan ihram.
 Berdo’a untuk mayit.
 Keluarga yang ditinggalkan harus bersabar dan
ridho.
 Mengucapkan kalimat Istirja’.
 Tidak menyebutnya kecuali dengan kebaikan.
 Melunasi hutang-hutangnya.
 Bersegera mempersiapkan pengurusannya
berupa memandikan, mengkafani,
mesholati & menguburkannya.
 Dikuburkan di tempat dia meninggal.
 Memberitahukan kerabatnya untuk
menghadiri shalat & mengurus jenazahnya.
 Yang mendengarkan kematian, dianjurkan
mendoakan & memohonkan ampun.
 Menyegerakan wasiatnya
-MEMANDIKAN JENAZAH-
Memandikan jenazah hukumnya adalah
fardhu kifayah. Dalam artian jika ada
sebagian orang yang telah menjalankannya,
maka kewajiban untuk melaksanakannya
telah gugur bagi yang lain. Hal ini dalam
rangka melaksanakan perintah Allah swt.
Dan memenuhi hak bagi kaum muslimin.
Mayat orang yang beragama Islam wajib
dimandikan, kecuali jika mereka mati dalam
peperangan.
1. SYARAT-SYARAT YANG
MEMANDIKAN
 Islam
 Berakal
 Amanah
 ‘Alim
 Merahasiakan
II .SYARAT TEMPAT MEMANDIKAN
 Suci dan bersih (Tidak di WC atau kamar
mandi)
 Tertutup atap dan dindingnya
 Tidak terdapat patung dan gambar makhluk
bernyawa
IV. TATA CARA MEMANDIKAN
 Letakkan mayit di atas pemandian. Lepaskan
pakaiannya dengan tetap menjaga & menutup
auratnya. Dudukkan dan tekan perut mayit dengan
tangan kanan sambil diurut-urut 3 atau 5 kali untuk
mengeluarkan sisa kotoran yang ada.
 Gunakan sarung tangan atau kain untuk
membersihkan mayit di bawah kain penutupnya. Pakai
masker, celemek.
 Mulailah dengan mewudhukan mayit seperti wudhunya
sholat.
 Pemandian pertama dengan menggunakan air yang
dicampur daun bidara hingga berbusa.
 Mulai dengan membasuh kepala, wajah, dada & ketiak
mayit 3x
 Mulai dengan sisi kanan mayit. Membasuh tangan
mulai dari pangkal hingga pergelangan tangan,
pundak, pinggang hingga betis kanannya.
Tuangkan air dari atas dan bawah kain penutup
tanpa membuka aurat. Hal yang serupa dilakukan
pada sisi kiri mayit.
 Kemudian mayit dibalikkan dengan posisi
bertumpu pada sisi kiri hingga punggung,
pinggang, paha & betis kanannya bisa
dibersihkan. Mayit tidak boleh ditelungkupkan.
 Tuangkan air ke seluruh tubuh mulai dari kepala
hingga kaki. Mayit dalam keadaan terlentang.
 Lakukan hal tersebut untuk kedua kalinya. Yang
ketiga menggunakan air yang dicampur dengan
kapur barus. Karena kapur barus dapat
mendinginkan, menguatkan, mengeraskan tubuh
mayat, mengusir serangga, dan mencegah
tubuhnya cepat busuk.
 Setelah selesai, keringkan tubuhnya dengan
kain/handuk. Ganti kain penutupnya dengan yang
baru dan kering dengan tetap menjaga auratnya.
 Pindahkan mayit dengan hati-hati ke tempat
pengkafanan.
 memandikan jenazah wanita sebagaimana
jenazah pria, hanya saja setelah dimandikan,
rambutnya digerai dan disisir kemudian dikepang
menjadi tiga bagian kemudian
dikebelakangkan.atau boleh juga disanggul
-MENGAFANI JENAZAH-
Mengafani jenazah dengan sesuatu yang dapat menutup
seluruh badannya meskipun dengan satu baju hukumnya
adalah fardhu kifayah.
I HAL-HAL YANG DIANJURKAN KETIKA MENGAFANI
JENAZAH
 Dalam mengafani jenazah, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya :
 Kain yang dipergunakan untuk mengafani mayat adalah kain yang
bagus,suci dan bisa menutupi semua badan mayat.
 Kain kafan hendaknya berwarna putih.
 Diolesi dengan minyak/wewangian.
 kain kafan yang dipergunakan untuk laki-laki sebanyak 3 (tiga)
lapis, dan untuk perempuan sebanyak 5 (lima) lapis .
II TATA CARA MENGAFANI
Cara Mengukur Kain Kafan:
 Panjang : ukur panjang mayit dengan meteran dari
mulai ujung kepala hingga ujung kaki dengan
melebihkannya kira-kira 60cm. penambahan kain
disesuaikan agar dapat mengikat ujung kepala
hingga ujung kaki.
 Lebar : ukur lebar mayit mulai dari ujung bahu
kanan mayit hingga ujung kiri, kemudian hasil
pengukuran dikalikan tiga.
 Letakkan lipatan kain pertama pada bagian kepala
dilebihkan kira-kira 40cm dan bagian kaki 20cm.
 Letakkan lipatan kedua dan ketiga di atas lipatan
yang pertama dengan cara serupa. Lalu
tambahkan kapas di atasnya.
 kain kafan yang telah siap kemudian ditaburi
wewangian dan kapur barus. Kemudian letakkan mayit
di atasnya dengan hati-hati dan tetap menjaga
auratnya.
 oleskan minyak wangi pada tubuh mayit & yang
dianjurkan pada tujuh anggota sujud (kening, lutut,
telapak kaki, telapak tangan, hidung) dan di sela-sela
persendian.
 lalu ambil ujung kain yang pertama (paling
bawah/dalam) arah kanan kemudian lipat ke sebelah
kiri secara bersamaan mulai dari kaki hingga kepala.
Setelah itu pegang ujungnya dengan kuat dan lipat
atau putar. Lalu pegang lipatan ujung kain dengan
tangan kiri, lalu ambil kain yang kedua dan lakukan
seperti yang pertama, begitu juga dengan yang ketiga.
 ikat dengan kuat dan jadikan ikatannya di sebelah sisi
kiri mayit. Selimuti mayit yang telah dikafani agar
benar-benar tertutup dan terjaga sebelum dikuburkan.
-MENYALATI JENAZAH-
Hukum menyalati jenazah adalah fardhu kifayah.
Keutamaan shalat jenazah menurut Abu Hurairah bahwasanya
Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengantar jenazah dan
menyalatinya, maka baginya satu qirath. Siapa mengantar
jenazah sampai selesai (proses pemakamannya, maka baginya
dua qirath. Yang paling kecil adalah seperti gunung Uhud atau
salah satu dari keduanya adalah seperti gunung Uhud.”
I Syarat Shalat Jenazah
Syarat jenazah memiliki beberapa syarat sebagaimana syarat
dalam melaksanakan shalat fardhu, yaitu :
 Badannya suci.
 Suci dari hadats kecil maupun besar.
 Menghadap kiblat.
 Menutup aurat.
Yang membedakan antara shalat jenazah dan
shalat fardhu adalah bahwa shalat jenazah tidak
terikat waktu.
II Rukun Shalat Jenazah
 Niat
 Berdiri bagi yang mampu
 Takbir sebanyak empat kali (mengangkat dua
tangan saat takbir)
 Membaca Al-Fatihah dengan suara lirih
 Membaca shalawat kepada Rasulullah saw
 Doa kepada mayat
 Membaca doa setelah takbir ke empat
 Salam
II Cara Menyalati Jenazah
 Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri
di hadapan kepala mayit jika mayit itu laki-laki.
Jika mayitnya perempuan, maka imam berdiri di
tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri
di belakang imam.
 Imam bertakbiratul ihram diikuti makmum.
 berta’awudz, membaca basmallah, tidak
membaca do’a iftitah, membaca al-fatihah.
Semuanya di baca lirih.
 takbir ke dua seraya mengangkat tangan
kemudian membaca shalawat.
 kemudian takbir ketiga sambil mengangkat tangan
dan bedoa untuk mayit.
 takbir terakhir lalu salam.
-MEMAKAMKAN JENAZAH-
Hukum menguburkan mayit adalah fardhu
kifayah. Pemakaman boleh dilakukan malam hari
jika sudah dishalati.
I Tata Cara Membawa Jenazah
 1. Letakkan mayit di atas keranda dengan
terlentang.
 2. Tutup dengan selimut/kain. Keranda mayit wanita
sebaiknya ditutup dengan kubah/kayu.
 3. Disunnahkan yang membawa keranda sebanyak
empat orang.
 4. Disunnahkan untuk bersegera dalam berjalan.
II Liang Lahat
 Disunnahkan memperdalam dan memperluas liang lahat.
Tujuannya agar baunya tidak tercium dan jasadnya tidak dimakan
binatang buas ataupun burung.
III Tata Cara Menguburkan
 Memasukkan mayit ke dalam kubur boleh kepala ataupun kaki
terlebih dahulu.
 Yang memasukkan mayit ke dalam kubur adalah laki-laki. Yang
diberi wasiat untuk itu. Bila mayit tidak berwasiat, maka kerabat
dekatnya.
 bila memasukkan mayit wanita, maka kuburnya ditutup.
 letakkan mayit perlahan dengan berbaring di sisi lambung
kanannya, karena dia menyerupai orang tidur yang menghadap
ke kiblat.
 buka ikatan kain kafannya dengan tanpa membuka wajahnya.
 dekatkan dan masukkan mayit ke liang lahat, kemudian tahan
dengan batu atau tanah di depannya dan di pertengahan
punggungnya agar mayit tidak terbalik. Tutup lahat dengan kayu.
Tutup bagian yang kosong antara kayu dengan tanah liat agar mayit
tidak kejatuhan tanah saat dikubur
 masukkan tanah ke dalam kubur dan tinggikan dari atas
permukaan tanah sejengkal lalu dibentuk seperti punuk.
 perciki kubur dengan air kemudian taburi kerikil agar
kubur tidak terbawa angin dan aliran air. Tandai dengan
kayu atau batu pada bagian kepala.
 setelah itu berdoa untuk mayit.
 Tidak diperbolehkan duduk, bersandar dan melangkahi
makam. Tempat yang lebih utama untuk memakamkan
jenazah ialah di tempat pemakaman kaum muslimin. Karena
dengan begitu, orang yang masih hidup tidak terganggu
dengannya dan juga seakan-akan jenazah tersebut berada di
tempat yang semestinya, ia lebih banyak mendapatkan doa.

More Related Content

Similar to MEMAKAMKAN JENAZAH

Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahdevinurajid
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Amalia Sofitri
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazahsamiul12
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)kemarau20
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahkhusnulvivi
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahLataniadzikri
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahhufronafid07
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazahummulzahida
 
Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahRizka Aprilia
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01student malaysia
 
Pengurusan jenazah PAINJ IMRON
Pengurusan jenazah PAINJ IMRONPengurusan jenazah PAINJ IMRON
Pengurusan jenazah PAINJ IMRONMoh Imron Aja
 

Similar to MEMAKAMKAN JENAZAH (20)

Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazahAgama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
Agama bab 3 kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
PPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptxPPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptx
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT Jenazah PPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT JenazahPPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazah
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
 
Tata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahTata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan Jenazah
 
Pengurusan jenazah PAINJ IMRON
Pengurusan jenazah PAINJ IMRONPengurusan jenazah PAINJ IMRON
Pengurusan jenazah PAINJ IMRON
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 

MEMAKAMKAN JENAZAH

  • 2. HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN KEPADA JENAZAH SETELAH MENINGGAL  Memejamkan kedua matanya.  Mengikat kedua bibirnya.  Menggerak-gerakkan & melemaskan persendiannya.  Mengikat kedua kakinya agar tidak keluar kotoran.  Melepaskan pakaiannya dengan tetap menjaga auratnya.  Meletakkan sesuatu yang berat di atas perutnya agar tidak kembung.
  • 3.  Meletakkannya di atas ranjang atau tempat yang tinggi agar tubuhnya tidak terpengaruh oleh tanah atau lantai yang dingin/basah.  Menutupinya dengan kain, kecuali meninggal dalam keadaan ihram.  Berdo’a untuk mayit.  Keluarga yang ditinggalkan harus bersabar dan ridho.  Mengucapkan kalimat Istirja’.  Tidak menyebutnya kecuali dengan kebaikan.  Melunasi hutang-hutangnya.
  • 4.  Bersegera mempersiapkan pengurusannya berupa memandikan, mengkafani, mesholati & menguburkannya.  Dikuburkan di tempat dia meninggal.  Memberitahukan kerabatnya untuk menghadiri shalat & mengurus jenazahnya.  Yang mendengarkan kematian, dianjurkan mendoakan & memohonkan ampun.  Menyegerakan wasiatnya
  • 5. -MEMANDIKAN JENAZAH- Memandikan jenazah hukumnya adalah fardhu kifayah. Dalam artian jika ada sebagian orang yang telah menjalankannya, maka kewajiban untuk melaksanakannya telah gugur bagi yang lain. Hal ini dalam rangka melaksanakan perintah Allah swt. Dan memenuhi hak bagi kaum muslimin. Mayat orang yang beragama Islam wajib dimandikan, kecuali jika mereka mati dalam peperangan.
  • 6. 1. SYARAT-SYARAT YANG MEMANDIKAN  Islam  Berakal  Amanah  ‘Alim  Merahasiakan
  • 7. II .SYARAT TEMPAT MEMANDIKAN  Suci dan bersih (Tidak di WC atau kamar mandi)  Tertutup atap dan dindingnya  Tidak terdapat patung dan gambar makhluk bernyawa
  • 8. IV. TATA CARA MEMANDIKAN  Letakkan mayit di atas pemandian. Lepaskan pakaiannya dengan tetap menjaga & menutup auratnya. Dudukkan dan tekan perut mayit dengan tangan kanan sambil diurut-urut 3 atau 5 kali untuk mengeluarkan sisa kotoran yang ada.  Gunakan sarung tangan atau kain untuk membersihkan mayit di bawah kain penutupnya. Pakai masker, celemek.  Mulailah dengan mewudhukan mayit seperti wudhunya sholat.  Pemandian pertama dengan menggunakan air yang dicampur daun bidara hingga berbusa.  Mulai dengan membasuh kepala, wajah, dada & ketiak mayit 3x
  • 9.  Mulai dengan sisi kanan mayit. Membasuh tangan mulai dari pangkal hingga pergelangan tangan, pundak, pinggang hingga betis kanannya. Tuangkan air dari atas dan bawah kain penutup tanpa membuka aurat. Hal yang serupa dilakukan pada sisi kiri mayit.  Kemudian mayit dibalikkan dengan posisi bertumpu pada sisi kiri hingga punggung, pinggang, paha & betis kanannya bisa dibersihkan. Mayit tidak boleh ditelungkupkan.  Tuangkan air ke seluruh tubuh mulai dari kepala hingga kaki. Mayit dalam keadaan terlentang.
  • 10.  Lakukan hal tersebut untuk kedua kalinya. Yang ketiga menggunakan air yang dicampur dengan kapur barus. Karena kapur barus dapat mendinginkan, menguatkan, mengeraskan tubuh mayat, mengusir serangga, dan mencegah tubuhnya cepat busuk.  Setelah selesai, keringkan tubuhnya dengan kain/handuk. Ganti kain penutupnya dengan yang baru dan kering dengan tetap menjaga auratnya.  Pindahkan mayit dengan hati-hati ke tempat pengkafanan.  memandikan jenazah wanita sebagaimana jenazah pria, hanya saja setelah dimandikan, rambutnya digerai dan disisir kemudian dikepang menjadi tiga bagian kemudian dikebelakangkan.atau boleh juga disanggul
  • 11. -MENGAFANI JENAZAH- Mengafani jenazah dengan sesuatu yang dapat menutup seluruh badannya meskipun dengan satu baju hukumnya adalah fardhu kifayah. I HAL-HAL YANG DIANJURKAN KETIKA MENGAFANI JENAZAH  Dalam mengafani jenazah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :  Kain yang dipergunakan untuk mengafani mayat adalah kain yang bagus,suci dan bisa menutupi semua badan mayat.  Kain kafan hendaknya berwarna putih.  Diolesi dengan minyak/wewangian.  kain kafan yang dipergunakan untuk laki-laki sebanyak 3 (tiga) lapis, dan untuk perempuan sebanyak 5 (lima) lapis .
  • 12. II TATA CARA MENGAFANI Cara Mengukur Kain Kafan:  Panjang : ukur panjang mayit dengan meteran dari mulai ujung kepala hingga ujung kaki dengan melebihkannya kira-kira 60cm. penambahan kain disesuaikan agar dapat mengikat ujung kepala hingga ujung kaki.  Lebar : ukur lebar mayit mulai dari ujung bahu kanan mayit hingga ujung kiri, kemudian hasil pengukuran dikalikan tiga.  Letakkan lipatan kain pertama pada bagian kepala dilebihkan kira-kira 40cm dan bagian kaki 20cm.  Letakkan lipatan kedua dan ketiga di atas lipatan yang pertama dengan cara serupa. Lalu tambahkan kapas di atasnya.
  • 13.  kain kafan yang telah siap kemudian ditaburi wewangian dan kapur barus. Kemudian letakkan mayit di atasnya dengan hati-hati dan tetap menjaga auratnya.  oleskan minyak wangi pada tubuh mayit & yang dianjurkan pada tujuh anggota sujud (kening, lutut, telapak kaki, telapak tangan, hidung) dan di sela-sela persendian.  lalu ambil ujung kain yang pertama (paling bawah/dalam) arah kanan kemudian lipat ke sebelah kiri secara bersamaan mulai dari kaki hingga kepala. Setelah itu pegang ujungnya dengan kuat dan lipat atau putar. Lalu pegang lipatan ujung kain dengan tangan kiri, lalu ambil kain yang kedua dan lakukan seperti yang pertama, begitu juga dengan yang ketiga.  ikat dengan kuat dan jadikan ikatannya di sebelah sisi kiri mayit. Selimuti mayit yang telah dikafani agar benar-benar tertutup dan terjaga sebelum dikuburkan.
  • 14. -MENYALATI JENAZAH- Hukum menyalati jenazah adalah fardhu kifayah. Keutamaan shalat jenazah menurut Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengantar jenazah dan menyalatinya, maka baginya satu qirath. Siapa mengantar jenazah sampai selesai (proses pemakamannya, maka baginya dua qirath. Yang paling kecil adalah seperti gunung Uhud atau salah satu dari keduanya adalah seperti gunung Uhud.” I Syarat Shalat Jenazah Syarat jenazah memiliki beberapa syarat sebagaimana syarat dalam melaksanakan shalat fardhu, yaitu :  Badannya suci.  Suci dari hadats kecil maupun besar.  Menghadap kiblat.  Menutup aurat.
  • 15. Yang membedakan antara shalat jenazah dan shalat fardhu adalah bahwa shalat jenazah tidak terikat waktu. II Rukun Shalat Jenazah  Niat  Berdiri bagi yang mampu  Takbir sebanyak empat kali (mengangkat dua tangan saat takbir)  Membaca Al-Fatihah dengan suara lirih  Membaca shalawat kepada Rasulullah saw  Doa kepada mayat  Membaca doa setelah takbir ke empat  Salam
  • 16. II Cara Menyalati Jenazah  Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri di hadapan kepala mayit jika mayit itu laki-laki. Jika mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di belakang imam.  Imam bertakbiratul ihram diikuti makmum.  berta’awudz, membaca basmallah, tidak membaca do’a iftitah, membaca al-fatihah. Semuanya di baca lirih.  takbir ke dua seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat.  kemudian takbir ketiga sambil mengangkat tangan dan bedoa untuk mayit.  takbir terakhir lalu salam.
  • 17. -MEMAKAMKAN JENAZAH- Hukum menguburkan mayit adalah fardhu kifayah. Pemakaman boleh dilakukan malam hari jika sudah dishalati. I Tata Cara Membawa Jenazah  1. Letakkan mayit di atas keranda dengan terlentang.  2. Tutup dengan selimut/kain. Keranda mayit wanita sebaiknya ditutup dengan kubah/kayu.  3. Disunnahkan yang membawa keranda sebanyak empat orang.  4. Disunnahkan untuk bersegera dalam berjalan.
  • 18. II Liang Lahat  Disunnahkan memperdalam dan memperluas liang lahat. Tujuannya agar baunya tidak tercium dan jasadnya tidak dimakan binatang buas ataupun burung. III Tata Cara Menguburkan  Memasukkan mayit ke dalam kubur boleh kepala ataupun kaki terlebih dahulu.  Yang memasukkan mayit ke dalam kubur adalah laki-laki. Yang diberi wasiat untuk itu. Bila mayit tidak berwasiat, maka kerabat dekatnya.  bila memasukkan mayit wanita, maka kuburnya ditutup.  letakkan mayit perlahan dengan berbaring di sisi lambung kanannya, karena dia menyerupai orang tidur yang menghadap ke kiblat.  buka ikatan kain kafannya dengan tanpa membuka wajahnya.  dekatkan dan masukkan mayit ke liang lahat, kemudian tahan dengan batu atau tanah di depannya dan di pertengahan punggungnya agar mayit tidak terbalik. Tutup lahat dengan kayu. Tutup bagian yang kosong antara kayu dengan tanah liat agar mayit tidak kejatuhan tanah saat dikubur
  • 19.  masukkan tanah ke dalam kubur dan tinggikan dari atas permukaan tanah sejengkal lalu dibentuk seperti punuk.  perciki kubur dengan air kemudian taburi kerikil agar kubur tidak terbawa angin dan aliran air. Tandai dengan kayu atau batu pada bagian kepala.  setelah itu berdoa untuk mayit.  Tidak diperbolehkan duduk, bersandar dan melangkahi makam. Tempat yang lebih utama untuk memakamkan jenazah ialah di tempat pemakaman kaum muslimin. Karena dengan begitu, orang yang masih hidup tidak terganggu dengannya dan juga seakan-akan jenazah tersebut berada di tempat yang semestinya, ia lebih banyak mendapatkan doa.