modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
1. MEMANDIKAN JENAZAH
Kewajiban seorang muslim terhadap jenazah muslim ada 4
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Mensholati
4. Menguburkan
Hukum dari ke 4 amalan ini adalah fardhu kifayah.sehingga terkesan DIREMEHKAN
Syarat memandikan jenazah
a) Islam
b) Berakal
c) Sudah Tamyis
Rukun memandikan jenazah
1. Menghilangkan najis
2. Meratakan air ke seluruh tubuh
Siapa yang lebih utama memandikan..?
1. Abdullah bin abdurrohman bafadhol al-hadromy dalam kitab al muqodimah al hadromiyah
mengatakan bahwa yang lebih utama memandikan mayat laki laki adalah laki laki dan untuk mayat
perempuan adalah orang perempuan
2. syaikh Muhammad Amin Al Kurdi dalam kitab Tanwir Al Qulub Juga menyatakan bahwa
mayat laki laki harus dimandikan orang laki laki dan mayat perempuan harus di mandikan oleh
orang perempuan dan bagi seorang suami diperbolehkan memandikan istrinya yang meninggal,
begitu pula sebaliknya
Adapun urutannya sebagai berikut
Untuk mayat laki laki
1. Orang laki laki dari saudara dekat
2. Orang laki laki bukan saudara
3. Istrinya
2. 4. Wanita mahrom
Untuk mayat perempuan
1. Wanita mahromnya
2. Wanita kerabatnya yang bukan mahrom
3. wanita mahrom tunggal susuan dengan mayat
4. wanita mahrom dari arah mertuanya (saudara perempuan suami )
5. Wanita lain (bukan mahrom bukan kerabat )
6. Suami
7. Laki laki mahromnya
Anjuran anjuran dalam memandikan jenazah
1). Sebaiknya orang yang memandikan termasuk orang yang bisa dipercaya, jujur dan
mengetahui hukum memandikan jenazah
2). Jenazah dimandikan ditempat yang tertutup rapat dan beratap
3). Selain orang yang membantu ( jangan banyak banyak.cukup 5 orang ) jangan memasuki
ataupun menonton proses memandikan jenazah
4). Sebelum proses memandikan jenazah supaya berpesan untuk menjaga aib dan
kehormatan jenazah
5). Mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan
6). Jenazah lebih diutamakan dibaringkan ditempat memandikan jenazah dari pada
dipangku
7). Disamping mayat hendaknya di sediakan tempat pembakaran bukhur, mulai dari awal
memandikan hingga selesai guna untuk menatralisir bau yang kurang sedap
8). Mayat di mandikan dengan tertutup auratnya
9). Di anjurkan untuk tidak memegang langsung anggota tubuh mayat melainkan sudah
bungkus dengan secarik kain/seperti kaos tangan/ yang sejenisnya
10). Hendaknya mayat di mandikan dengan air yang dingin/biasa kecuali ada hajat
menggunakan air hangat karena cuaca yang dingin/hajat yang lain
11). Niat memandikan dan mewudhukan mayat, hukum niat memandikan adalah Sunnah
meskipun memandikannya adalah wajib, sedangkan hukum niat dalam mewudhukan
jenazah adalah wajib, sedangkan mewudhukannya adalah Sunnah
3. Cara Memandikan Jenazah
1. Kotoran yang ada di dalam perut di keluarkan dan di bersihkan
2. Kotoran yang ada pada kuku, mulut, hidung, telinga, mata di bersihkan
3. Di wudhukan
4. Di siram dengan air widoro mulai dari rambut kepala, badan bagian kanan sampai ujung
kaki bagian kanan selanjutnya menyiram badan bagian kiri sampai ujung kaki bagian kiri
( mendahulukan anggota bagian kanan )
5. Jenazah di miringkan ke kiri kemudian disiram bagian kanan belakang dan di basuh dengan
sabun, kemudian jenazah di miringkan ke sebelah kanan setelah itu bagian kiri belakang di
siram, kemudian di basuh dengan sabun, kemudian di siram dengan air bersih/air mutlak,
kemudian di siram dengan air kapur barus dan ini di hitung satu kali tahapan, kemudian
untuk tahapan terakhir di siram dengan air mutlak
Kafan mayyit
1) Minimal satu helai yang dapat menutup seluruh anggota tubuh
2) Utamanya mayat laki-laki di kafani dengan tiga helai sedangkan wanita dan banci (wandu,
orang yang mempunyai alat kelamin dua) dengan lima helai. Makruh bila lebih dari lima
helai kain tersebut, baik mayat laki-laki maupun wanita. Apabila mayat laki-laki dan mayat
wanita di kafani dengan tiga helai, maka Sunnah tiga helai itu sama panjangnya tidak ada
baju kurung dan sorban untuk lelaki dan izar ( tapih), kerudung dan baju kurung untuk
wanita.
Pembagian kain kafan secara umum
1) Kafan untuk mayat laki-laki adalah tiga lapis kain dengan perincian :
a. Satu helai untuk sarung
b. Dua helai untuk menutup seluruh badan (boleh ditambah baju kurung)
2) Kafan untuk mayat perempuan adalah lima lapis kain dengan perincian :
a. Dua helai untuk menutup semua anggota badan
b. Satu helai untuk sarung (izar)
c. Satu helai untuk baju kurung
d. Satu helai untuk kerudung
4. Cara mengkafani mayit
1) Untuk mayat laki-laki, sebelum mayat dibungkus semua anggota yang berlubang , anggota
sujud atau sela-sela jari tangan dan kaki ditutup dengan kapas yang sudah diberi wangi-
wangian
2) Kedua tangan mayat diletakkan diatas dada posisi bersekedap
3) Lipat kain kafan mulai dari sebelah kanan kemudian sebelah kiri
4) Diikat pada lima bagian
a. Bawah kaki
b. Lutut
c. Pinggul atau pusar
d. Leher atau dada
e. Atas kepala
5) Tata cara mengkafani mayat wanita sama dengan mayat laki-laki, hanya berbeda mengenai
jumlah kain kafannya
Doa-doa
1) Niat memandikan mayit
َن
ََو
َ
ي
َ
ت
َ
َ
َأ
َ
َد
ََءا
َ
َ
ال
َ
غ
َ
س
َ
ل
َ
َ
َع
َ
ن
َ
َ
َه
َ
َذ
َ
اَال
ََم
َ
ي
َ
ت
َ
2) Apabila mayit mempunyai hadats besar
َن
ََو
َ
ي
َ
ت
َ
َ
ال
َ
غ
َ
س
ََل
َ
َ
ل
َ
س
َ
ت
َ
َب
ََحا
َ
ة
َ
َ
الص
ََ
ل
َ
ة
َ
َ
َع
َ
َل
َ
ي
َ
ه
3) Niat mewudhukan mayit
َن
ََو
َ
ي
َ
ت
َ
َ
َأ
َ
َد
ََءا
َ
َ
ال
َ
و
َ
ض
َ
و
َ
ء
َ
َ
َع
َ
ن
َ
َ
َه
َ
َذ
َ
اَال
ََم
َ
ي
َ
ت
َ
َ
ِل
َ
َ
َت
َ
َع
َ
َلا
ى
4) Niat menayamumi mayit
َن
ََو
َ
ي
َ
ت
َ
َ
الت
َ
َي
َ
م
َ
َم
َ
َ
ل
َ
س
َ
ت
َ
َب
ََحا
َ
ة
َ
َ
الص
ََ
ل
َ
ة
َ
َ
َع
َ
َل
َ
ي
َ
ه
5) Doa menyiram mayit
َ
ب
َ
س
َ
م
َ
َ
للا
َ
ََو
َ
ب
َ
الل
َ
ََو
َ
ب
ََر
َ
س
َ
و
َ
ل
َ
ه
َ
ََو
َ
َع
َ
َل
َ
ىَد
َ
ي
َ
ن
َ
َ
م
ََح
َ
م
َ
د
6) Doa memiringkan mayit kearah kanan
َ
غ
َ
ف
ََر
َنا
ََك
َ
َ
َي
ََاَر
َ
ح
َ
من
َ
َ
ف
َ
ىَالد
َ
ن
َ
َي
ََ
اَل
َ
َ
إ
َ
َهل
َ
َ
إ
َ
ل
َ
َللا
َ
َ
م
ََح
َ
م
َ
د
َ
ََر
َ
س
َ
و
َ
ل
َ
َ
للا
7) Doa memiringkan mayit kearah kiri
َ
غ
َ
ف
ََر
َنا
ََك
َ
َ
َي
ََاَر
َ
ح
َ
ي
َ
م
َ
َ
ف
َ
َىَال
َ
خ
ََر
َ
ة
َ
ََ
ل
َ
َ
إ
َ
َهل
َ
َ
إ
َ
ل
َ
َللا
َ
َ
م
ََح
َ
م
َ
د
َ
ََر
َ
س
َ
و
َ
ل
َ
َ
للا
8) Memindahkan mayit dari pemandian
َ
َش
َ
ه
َ
َد
َ
َ
للا
َ
َ
َأ
َ
ن
َ
ه
َ
ََ
ل
َ
َ
إ
َ
َهل
َ
َ
إ
َ
ل
َ
َه
ََو
َ
ََو
َ
ال
ََم
ََ
ل
َ
ئ
َ
َك
َ
ة