SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PERAWATAN JENAZAH
Disusun oleh : Kelompok 1
Adinda Navisa
Aprillia Dwi
Azvia Septiany
Farrah Naras
Icha Erliana
Regita Cahyani
Tsaniatul Fatiha
XI MIPA 8
SMA negeri 7 tambun selatan
Pengertian
Perawatan Jenazah
Memandikan Jenazah
Mengkafani Jenazah
Mengubur Jenazah
Menshalatkan Jenazah
Hikmah
 Perawatan jenazah adalah pengurusan
jenazah seorang muslim/muslimat dengan
cara memandikan, mengkafani, menyalatkan
dan menguburkannya.
 Hukum melaksanakan pengurusan jenazah
adalah fardhu kifayah bagi orang-orang Islam
yang masih hidup.
Pengertian Perawatan
Jenazah
Next
 Orang yang utama memandikan jenazah:
 Mayat laki-laki: orang yang diwasiatkannya, kemudian bapak,
kakek, keluarga terdekat, muhrimnya dan istrinya
 Mayat perempuan: ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak
wanita serta suaminya.
 Mayat anak laki-laki dan perempuan: Untuk mayat anak laki-laki
boleh perempuan yang memandikannya dan sebaliknya untuk
mayat anak perempuan boleh laki-laki yang memandikannya.
Memandikan Jenazah
Next
 Jika seorang perempuan meninggal sedangkan yang masih
hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami,
atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal sementara yang masih
hidup hanya perempuan saja dan dia tidak mempunyai istri, maka
mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup ditayamumkan oleh
salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan.



Catatan: “Orang yang memandikan tidak
boleh menceritakan tentang
cacat tubuh mayat itu,
andaikata mayat itu bercacat.
NextBack
 Syarat bagi orang yang memandikan jenazah
 Muslim, berakal, dan baligh
 Berniat memandikan jenazah
 Jujur dan sholeh
 Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan
memandikannya sebagaimana yang diajarkan sunnah serta mampu
menutupi aib si mayat.
NextBack
 Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan
 Jenazah itu orang Islam
 Bukan bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah
meninggal tidak dimandikan
 Didapati tubuhnya walaupun sedikit
 Bukan mayat yang mati syahid
NextBack
 Tata cara memandikan jenazah

 Sebelum memandikan jenazah, alat dan bahan yang perlu disiapkan
adalah sebagai berikut:
 a)Tempat memandikan pada ruangan yang tertutup.
 b)Air secukupnya.
 c)Sabun, shampo, air kapur barus dan wangi-wangian.
 d)Sarung tangan untuk memandikan.
 e)Potongan atau gulungan kain kecil-kecil.
 f)Kain basahan, handuk, dll.
 Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat
utamanya tidak kelihatan.
 Mandikan jenazah pada tempat yang tertutup.
 Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran.
 Ganti sarung tangan yang baru, lalu bersihkan seluruh badannya
dan tekan perutnya perlahan-lahan.
NextBack
 Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala.
 Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut
jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudiankan
wudhukan.
 Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh
jenazah.
 Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinya yang terakhir
dicampur dengan wangi-wangian.
 Perlakukan jenazah dengan lembut ketika membalik dan menggosok
anggota tubuhnya.
 Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh
tubuhnya itulah yang wajib. Disunnahkan mengulanginya beberapa
kali dalam bilangan ganjil.
NextBack
 Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh
tubuhnya itulah yang wajib. Disunnahkan mengulanginya beberapa
kali dalam bilangan ganjil.
 Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai
badannya, wajid dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis
setelah di atas kafan tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya
dengan membuang najis itu saja.
 Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan
dibiarkan menyulur kebelakang, setelah disirim dan dibersihkan lalu
dikeringkan dengan handuk dan dikepang.
 Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan kain sehingga
tidak membasahi kain kafannya.
 Selesai mandi, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak
mengandung alkohol.
NextBack
Mengkafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah
dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya
sehelai kain. Hukum mengkafani jenazah muslim dan bukan mati
syahid adalah fardhu kifayah.
Mengkafani Jenazah
Next
Hal-hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah
 Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus,
bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat.
 Kain kafan hendaknya berwarna putih.
 Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis,
sedangkan bagi mayat perempuan 5 lapis.
 Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau
mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian
terlebih dahulu.
 Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah.
NextBack
Tata cara mengkafani jenazah
 Untuk mayat laki-laki
a.Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling
bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus.
b.Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan
letakkan diatas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian.
c.Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur)
yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
NextBack
d.Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian
ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini
selembar demi selembar dengan cara yang lembut.
e.Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di
bawah kain kafan tiga atau lima ikatan.
f.Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi
seluruh badan mayat maka tutuplah bagian kepalanya dan bagian
kakinya yang terbuka boleh ditutup dengan daun kayu, rumput
atau kertas. Jika seandainya tidak ada kain kafan kecuali
sekedar menutup auratnya saja, maka tutuplah dengan apa saja
yang ada.
NextBack
 Untuk mayat perempuan

Kain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari 5 lemabar kain
putih, yang terdiri dari:
a.Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan.
b.Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala.
c.Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung.
d.Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki.
e.Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.
NextBack
tata cara mengkafani mayat perempuan yaitu:
a.Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-
masing bagian dengan tertib. Kemudian, angkatlah jenazah
dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan
sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur
barus.
b.Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan
kotoran dengan kapas.
c.Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
d.Pakaikan sarung.
e.Pakaikan baju kurung.
NextBack
f.Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan
kebelakang.
g.Pakaikan kerudung.
h.Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara
menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan
kedalam.
i.Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
NextBack
Menshalatkan Jenazah
Menurut ijma ulama hukum penyelenggaraan shalat jenazah adalah
fardhu kifayah.
Orang paling utana untuk melaksanakan shalat jenazah yaitu: a.Orang
yang diwasiatkan si mayat dengan
syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah.
b.Ulama atau pemimpin terkemuka ditempat itu.
c.Orang tua si mayat dan seterusnya ke atas.
d.Anak-anak si mayat dan seterusnya ke bawah.
e.Keluarga terdekat.
f.Kaum muslimim seluruhnya.
Next
Rukun shalat jenazah
 Berniat menshalatkan jenazah.
 Takbir empat kali.
 Berdiri bagi yang kuasa.
NextBack
Tata cara melakukan shalat jenazah
 Niat shalat jenazah
Lafal niat shalat jenazah:
a.Untuk mayat laki-laki
‫ا‬‫صلى‬‫على‬‫هذ‬‫اا‬‫لميت‬‫ار‬‫بع‬‫تكبير‬‫ا‬‫ت‬‫فر‬‫ض‬‫كفا‬‫ية‬‫مأ‬‫مو‬‫ما‬ / ‫ا‬‫ما‬‫ما‬‫هلل‬‫تعا‬‫لى‬
“Sengaja aku berniat shalat atas mayat laki-laki empat
takbir fardhu kifayah menjadi makmun/imam karena Allah
ta’ala”
b.Untuk mayat perempuan
‫ا‬‫صلى‬‫على‬‫هذ‬‫اا‬‫لميتة‬‫ار‬‫بع‬‫تكبير‬‫ا‬‫ت‬‫فر‬‫ض‬‫كفا‬‫ية‬‫مأ‬‫مو‬‫ما‬ / ‫ا‬‫ما‬‫ما‬‫هلل‬‫تعا‬‫لى‬
“Sengaja aku berniat shalat atas mayat perempuan empat
takbir fardhu kifayah menjadi makmun/imam karena Allah ta’ala”
NextBack
 Takbir 4 kali
a.Takbir pertama dimulai dengan mengangkat tangan dan
membaca Al-Fatihah.
b.Takbir kedua dan membaca shalawat
‫ا‬‫للهم‬‫صل‬‫على‬‫محمد‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫محمد‬‫كما‬‫صليت‬‫على‬‫ا‬‫بر‬‫ا‬‫هيم‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬
‫براهيم‬
‫و‬‫با‬‫رك‬‫على‬‫محمد‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫محمد‬‫كما‬‫با‬‫ر‬‫كت‬‫على‬‫ا‬‫بر‬‫ا‬‫هيم‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬
‫بر‬‫هيم‬
‫فى‬‫ا‬‫لعا‬‫لمين‬‫ا‬‫نك‬‫حميد‬‫مجيد‬
c.Takbir ketiga dan membaca do’a untuk si mayat
‫ا‬‫للحم‬‫ا‬‫غفر‬‫له‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫ر‬‫حمه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫عا‬‫فه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫عف‬‫عنه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫كر‬‫م‬‫نز‬‫له‬
(‫)ها‬
‫من‬‫ا‬‫لخطا‬‫يا‬‫كم‬‫ينقى‬ ‫بما‬‫ء‬‫و‬‫ثلج‬‫و‬‫بر‬‫د‬‫و‬‫نقه‬ (‫)ها‬ ‫ووسع‬‫مد‬‫خله‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫غسله‬
(‫)ها‬
‫و‬‫ا‬‫هال‬‫خيرا‬‫من‬‫ا‬‫هله‬ (‫)ها‬ ‫ا‬‫لثو‬‫ب‬‫من‬‫ا‬‫لد‬‫نس‬‫و‬‫ا‬‫بد‬‫له‬ (‫)ها‬ ‫دا‬‫را‬‫خيرا‬‫من‬‫دا‬‫ر‬‫ه‬
(‫)ها‬
‫و‬‫ادخله‬ (‫)ها‬ ‫ا‬‫لجنة‬‫و‬‫ا‬‫عنذ‬‫ه‬ (‫)ها‬ ‫من‬
NextBack
d.Takbir keempat lalu diam sejenak dan membaca do’a
‫ا‬‫للحم‬‫ال‬‫تحر‬‫منا‬‫ا‬‫جر‬‫ه‬ (‫)ها‬ ‫وال‬‫تفتنا‬‫بعد‬‫ه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫غفر‬‫لنا‬‫و‬‫له‬ (‫)ها‬
 salam
NextBack
Mengubur Jenazah
 Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di
panggul di atas pundak dari keempat sudut usungan.
 Disunnahkan menyegerakan mengusungnya ke pemakaman tanpa
harus tergesa-gesa.
 Para pengiring tidak dibenarkan untuk duduk sebelum jenazah
diletakkan, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah
melarangnya.
 Disunnahkan mendalamkan lubang kubur, agar jasad si mayit
terjaga dari jangkauan binatang buas, dan agar baunya tidak
merebak keluar.
Next
Tata cara mengubur jenazah
 Jenazah siap untuk dikubur. Allahul musta’an.
 Jenazah diangkat di atas tangan untuk diletakkan di dalam kubur.
 Jenazah dimasukkan ke dalam kubur. Disunnahkan memasukkan
jenazah ke liang lahat dari arah kaki kuburan lalu diturunkan ke
dalam liang kubur secara perlahan. Jika tidak memungkinkan,
boleh menurunkannya dari arah kiblat.
 Petugas yang memasukkan jenazah ke lubang kubur hendaklah
mengucapkan: “BISMILLAHI WA ‘ALA MILLATI RASULILLAHI”
ketika menurunkan jenazah ke lubang kubur. Demikianlah yang
dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
NextBack
 Disunnahkan membaringkan jenazah dengan bertumpu pada sisi
kanan jasadnya (dalam posisi miring) dan menghadap kiblat sambil
dilepas tali-talinya selain tali kepala dan kedua kaki.
 Tidak perlu meletakkan bantalan dari tanah ataupun batu di
bawah kepalanya, sebab tidak ada dalil shahih yang
menyebutkannya. Dan tidak perlu menyingkap wajahnya, kecuali
bila si mayit meninggal dunia saat mengenakan kain ihram
sebagaimana yang telah dijelaskan.
 Setelah jenazah diletakkan di dalam rongga liang lahad dan tali-
tali selain kepala dan kaki dilepas, maka rongga liang lahad
tersebut ditutup dengan batu bata atau papan kayu/bambu dari
atasnya (agak samping).
NextBack
 Lalu sela-sela batu bata-batu bata itu ditutup dengan tanah liat
agar menghalangi sesuatu yang masuk sekaligus untuk
menguatkannya.
 Disunnahkan bagi para pengiring untuk menabur tiga genggaman
tanah ke dalam liang kubur setelah jenazah diletakkan di
dalamnya. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam. Setelah itu ditumpahkan (diuruk) tanah ke atas jenazah
tersebut.
 Hendaklah meninggikan makam kira-kira sejengkal sebagai tanda
agar tidak dilanggar kehormatannya, dibuat gundukan seperti
punuk unta, demikianlah bentuk makam Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam (HR. Bukhari).
NextBack
 Kemudian ditaburi dengan batu kerikil sebagai tanda sebuah
makam dan diperciki air. Lalu diletakkan batu pada makam bagian
kepalanya agar mudah dikenali.
 Haram hukumnya menyemen dan membangun kuburan. Demikian
pula menulisi batu nisan. Dan diharamkan juga duduk di atas
kuburan, menginjaknya serta bersandar padanya.
 Kemudian pengiring jenazah mendoakan keteguhan bagi si mayit
(dalam menjawab pertanyaan dua malaikat yang disebut dengan
fitnah kubur).
NextBack
Hikmah
 Memperoleh pahala yang besar.
 Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesama muslim.
 Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai
ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya.
 Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia
akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk
hidup setelah mati.
 Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia,
sehingga apabila salah seorang manusia meninggal dihormati dan
diurus dengan sebaik-baiknya menurut aturan Allah SWT dan Rasul-
Nya.
Next
Thanks for Your
Attention
Created by: R1e & Si Biru

More Related Content

What's hot

Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkapTata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkapMuhammad Zain
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahamighosts
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahmateripptgc
 
Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahTata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahSMAN 1 Subang
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazahawalsepta84
 
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA Johan Setiawan
 
Slide kursus pengurusan jenazah
Slide kursus pengurusan jenazahSlide kursus pengurusan jenazah
Slide kursus pengurusan jenazahALIREDZABINMISBAH
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahZainul Akmal
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahhufronafid07
 
Makalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazahMakalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazahDafik Amadah
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazahummulzahida
 
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazahEka Nur Afiani
 
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazahPendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazahLana Karyatna
 

What's hot (16)

Tata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahTata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan Jenazah
 
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkapTata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasah
 
Pengurusan jenazah 19
Pengurusan jenazah 19Pengurusan jenazah 19
Pengurusan jenazah 19
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazah
 
Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahTata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan Jenazah
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
 
Slide kursus pengurusan jenazah
Slide kursus pengurusan jenazahSlide kursus pengurusan jenazah
Slide kursus pengurusan jenazah
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
Makalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazahMakalah tata cara memandikan jenazah
Makalah tata cara memandikan jenazah
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
 
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazahPendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
 

Similar to Perawatan jenazah by idpelajar.com

Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxyadinurcahyadin
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01student malaysia
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxMuhammadRidzuan40
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxAchmadBunyAndaru
 
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1ZahrinaIsmah
 
kepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahkepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahsurya lukmmanna
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahkhusnulvivi
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahLataniadzikri
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Amalia Sofitri
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazahsamiul12
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)kemarau20
 
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxmodul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxNUDarussalam
 

Similar to Perawatan jenazah by idpelajar.com (20)

Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
 
PPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptxPPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptx
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
 
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
 
kepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajahkepedulian umat islam terhadap jenajah
kepedulian umat islam terhadap jenajah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppttugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT Jenazah PPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT JenazahPPT Jenazah
PPT Jenazah
 
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxmodul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Perawatan jenazah by idpelajar.com

  • 1. PERAWATAN JENAZAH Disusun oleh : Kelompok 1 Adinda Navisa Aprillia Dwi Azvia Septiany Farrah Naras Icha Erliana Regita Cahyani Tsaniatul Fatiha XI MIPA 8 SMA negeri 7 tambun selatan
  • 2. Pengertian Perawatan Jenazah Memandikan Jenazah Mengkafani Jenazah Mengubur Jenazah Menshalatkan Jenazah Hikmah
  • 3.  Perawatan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkannya.  Hukum melaksanakan pengurusan jenazah adalah fardhu kifayah bagi orang-orang Islam yang masih hidup. Pengertian Perawatan Jenazah Next
  • 4.  Orang yang utama memandikan jenazah:  Mayat laki-laki: orang yang diwasiatkannya, kemudian bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya dan istrinya  Mayat perempuan: ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.  Mayat anak laki-laki dan perempuan: Untuk mayat anak laki-laki boleh perempuan yang memandikannya dan sebaliknya untuk mayat anak perempuan boleh laki-laki yang memandikannya. Memandikan Jenazah Next
  • 5.  Jika seorang perempuan meninggal sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami, atau sebaliknya seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan dia tidak mempunyai istri, maka mayat tersebut tidak dimandikan tetapi cukup ditayamumkan oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan.    Catatan: “Orang yang memandikan tidak boleh menceritakan tentang cacat tubuh mayat itu, andaikata mayat itu bercacat. NextBack
  • 6.  Syarat bagi orang yang memandikan jenazah  Muslim, berakal, dan baligh  Berniat memandikan jenazah  Jujur dan sholeh  Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan memandikannya sebagaimana yang diajarkan sunnah serta mampu menutupi aib si mayat. NextBack
  • 7.  Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan  Jenazah itu orang Islam  Bukan bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah meninggal tidak dimandikan  Didapati tubuhnya walaupun sedikit  Bukan mayat yang mati syahid NextBack
  • 8.  Tata cara memandikan jenazah   Sebelum memandikan jenazah, alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut:  a)Tempat memandikan pada ruangan yang tertutup.  b)Air secukupnya.  c)Sabun, shampo, air kapur barus dan wangi-wangian.  d)Sarung tangan untuk memandikan.  e)Potongan atau gulungan kain kecil-kecil.  f)Kain basahan, handuk, dll.  Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak kelihatan.  Mandikan jenazah pada tempat yang tertutup.  Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran.  Ganti sarung tangan yang baru, lalu bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya perlahan-lahan. NextBack
  • 9.  Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala.  Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudiankan wudhukan.  Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh jenazah.  Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinya yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian.  Perlakukan jenazah dengan lembut ketika membalik dan menggosok anggota tubuhnya.  Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya itulah yang wajib. Disunnahkan mengulanginya beberapa kali dalam bilangan ganjil. NextBack
  • 10.  Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya itulah yang wajib. Disunnahkan mengulanginya beberapa kali dalam bilangan ganjil.  Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajid dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis itu saja.  Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan dibiarkan menyulur kebelakang, setelah disirim dan dibersihkan lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.  Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan kain sehingga tidak membasahi kain kafannya.  Selesai mandi, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol. NextBack
  • 11. Mengkafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain. Hukum mengkafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardhu kifayah. Mengkafani Jenazah Next
  • 12. Hal-hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah  Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat.  Kain kafan hendaknya berwarna putih.  Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis, sedangkan bagi mayat perempuan 5 lapis.  Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian terlebih dahulu.  Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah. NextBack
  • 13. Tata cara mengkafani jenazah  Untuk mayat laki-laki a.Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus. b.Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian. c.Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas. NextBack
  • 14. d.Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selembar dengan cara yang lembut. e.Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan. f.Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka tutuplah bagian kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika seandainya tidak ada kain kafan kecuali sekedar menutup auratnya saja, maka tutuplah dengan apa saja yang ada. NextBack
  • 15.  Untuk mayat perempuan  Kain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari 5 lemabar kain putih, yang terdiri dari: a.Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan. b.Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala. c.Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung. d.Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki. e.Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha. NextBack
  • 16. tata cara mengkafani mayat perempuan yaitu: a.Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing- masing bagian dengan tertib. Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus. b.Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas. c.Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya. d.Pakaikan sarung. e.Pakaikan baju kurung. NextBack
  • 17. f.Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang. g.Pakaikan kerudung. h.Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan kedalam. i.Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan. NextBack
  • 18. Menshalatkan Jenazah Menurut ijma ulama hukum penyelenggaraan shalat jenazah adalah fardhu kifayah. Orang paling utana untuk melaksanakan shalat jenazah yaitu: a.Orang yang diwasiatkan si mayat dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah. b.Ulama atau pemimpin terkemuka ditempat itu. c.Orang tua si mayat dan seterusnya ke atas. d.Anak-anak si mayat dan seterusnya ke bawah. e.Keluarga terdekat. f.Kaum muslimim seluruhnya. Next
  • 19. Rukun shalat jenazah  Berniat menshalatkan jenazah.  Takbir empat kali.  Berdiri bagi yang kuasa. NextBack
  • 20. Tata cara melakukan shalat jenazah  Niat shalat jenazah Lafal niat shalat jenazah: a.Untuk mayat laki-laki ‫ا‬‫صلى‬‫على‬‫هذ‬‫اا‬‫لميت‬‫ار‬‫بع‬‫تكبير‬‫ا‬‫ت‬‫فر‬‫ض‬‫كفا‬‫ية‬‫مأ‬‫مو‬‫ما‬ / ‫ا‬‫ما‬‫ما‬‫هلل‬‫تعا‬‫لى‬ “Sengaja aku berniat shalat atas mayat laki-laki empat takbir fardhu kifayah menjadi makmun/imam karena Allah ta’ala” b.Untuk mayat perempuan ‫ا‬‫صلى‬‫على‬‫هذ‬‫اا‬‫لميتة‬‫ار‬‫بع‬‫تكبير‬‫ا‬‫ت‬‫فر‬‫ض‬‫كفا‬‫ية‬‫مأ‬‫مو‬‫ما‬ / ‫ا‬‫ما‬‫ما‬‫هلل‬‫تعا‬‫لى‬ “Sengaja aku berniat shalat atas mayat perempuan empat takbir fardhu kifayah menjadi makmun/imam karena Allah ta’ala” NextBack
  • 21.  Takbir 4 kali a.Takbir pertama dimulai dengan mengangkat tangan dan membaca Al-Fatihah. b.Takbir kedua dan membaca shalawat ‫ا‬‫للهم‬‫صل‬‫على‬‫محمد‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫محمد‬‫كما‬‫صليت‬‫على‬‫ا‬‫بر‬‫ا‬‫هيم‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬ ‫براهيم‬ ‫و‬‫با‬‫رك‬‫على‬‫محمد‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫محمد‬‫كما‬‫با‬‫ر‬‫كت‬‫على‬‫ا‬‫بر‬‫ا‬‫هيم‬‫و‬‫على‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬ ‫بر‬‫هيم‬ ‫فى‬‫ا‬‫لعا‬‫لمين‬‫ا‬‫نك‬‫حميد‬‫مجيد‬ c.Takbir ketiga dan membaca do’a untuk si mayat ‫ا‬‫للحم‬‫ا‬‫غفر‬‫له‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫ر‬‫حمه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫عا‬‫فه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫عف‬‫عنه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫كر‬‫م‬‫نز‬‫له‬ (‫)ها‬ ‫من‬‫ا‬‫لخطا‬‫يا‬‫كم‬‫ينقى‬ ‫بما‬‫ء‬‫و‬‫ثلج‬‫و‬‫بر‬‫د‬‫و‬‫نقه‬ (‫)ها‬ ‫ووسع‬‫مد‬‫خله‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫غسله‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫هال‬‫خيرا‬‫من‬‫ا‬‫هله‬ (‫)ها‬ ‫ا‬‫لثو‬‫ب‬‫من‬‫ا‬‫لد‬‫نس‬‫و‬‫ا‬‫بد‬‫له‬ (‫)ها‬ ‫دا‬‫را‬‫خيرا‬‫من‬‫دا‬‫ر‬‫ه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ادخله‬ (‫)ها‬ ‫ا‬‫لجنة‬‫و‬‫ا‬‫عنذ‬‫ه‬ (‫)ها‬ ‫من‬ NextBack
  • 22. d.Takbir keempat lalu diam sejenak dan membaca do’a ‫ا‬‫للحم‬‫ال‬‫تحر‬‫منا‬‫ا‬‫جر‬‫ه‬ (‫)ها‬ ‫وال‬‫تفتنا‬‫بعد‬‫ه‬ (‫)ها‬ ‫و‬‫ا‬‫غفر‬‫لنا‬‫و‬‫له‬ (‫)ها‬  salam NextBack
  • 23. Mengubur Jenazah  Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul di atas pundak dari keempat sudut usungan.  Disunnahkan menyegerakan mengusungnya ke pemakaman tanpa harus tergesa-gesa.  Para pengiring tidak dibenarkan untuk duduk sebelum jenazah diletakkan, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah melarangnya.  Disunnahkan mendalamkan lubang kubur, agar jasad si mayit terjaga dari jangkauan binatang buas, dan agar baunya tidak merebak keluar. Next
  • 24. Tata cara mengubur jenazah  Jenazah siap untuk dikubur. Allahul musta’an.  Jenazah diangkat di atas tangan untuk diletakkan di dalam kubur.  Jenazah dimasukkan ke dalam kubur. Disunnahkan memasukkan jenazah ke liang lahat dari arah kaki kuburan lalu diturunkan ke dalam liang kubur secara perlahan. Jika tidak memungkinkan, boleh menurunkannya dari arah kiblat.  Petugas yang memasukkan jenazah ke lubang kubur hendaklah mengucapkan: “BISMILLAHI WA ‘ALA MILLATI RASULILLAHI” ketika menurunkan jenazah ke lubang kubur. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. NextBack
  • 25.  Disunnahkan membaringkan jenazah dengan bertumpu pada sisi kanan jasadnya (dalam posisi miring) dan menghadap kiblat sambil dilepas tali-talinya selain tali kepala dan kedua kaki.  Tidak perlu meletakkan bantalan dari tanah ataupun batu di bawah kepalanya, sebab tidak ada dalil shahih yang menyebutkannya. Dan tidak perlu menyingkap wajahnya, kecuali bila si mayit meninggal dunia saat mengenakan kain ihram sebagaimana yang telah dijelaskan.  Setelah jenazah diletakkan di dalam rongga liang lahad dan tali- tali selain kepala dan kaki dilepas, maka rongga liang lahad tersebut ditutup dengan batu bata atau papan kayu/bambu dari atasnya (agak samping). NextBack
  • 26.  Lalu sela-sela batu bata-batu bata itu ditutup dengan tanah liat agar menghalangi sesuatu yang masuk sekaligus untuk menguatkannya.  Disunnahkan bagi para pengiring untuk menabur tiga genggaman tanah ke dalam liang kubur setelah jenazah diletakkan di dalamnya. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Setelah itu ditumpahkan (diuruk) tanah ke atas jenazah tersebut.  Hendaklah meninggikan makam kira-kira sejengkal sebagai tanda agar tidak dilanggar kehormatannya, dibuat gundukan seperti punuk unta, demikianlah bentuk makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam (HR. Bukhari). NextBack
  • 27.  Kemudian ditaburi dengan batu kerikil sebagai tanda sebuah makam dan diperciki air. Lalu diletakkan batu pada makam bagian kepalanya agar mudah dikenali.  Haram hukumnya menyemen dan membangun kuburan. Demikian pula menulisi batu nisan. Dan diharamkan juga duduk di atas kuburan, menginjaknya serta bersandar padanya.  Kemudian pengiring jenazah mendoakan keteguhan bagi si mayit (dalam menjawab pertanyaan dua malaikat yang disebut dengan fitnah kubur). NextBack
  • 28. Hikmah  Memperoleh pahala yang besar.  Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesama muslim.  Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya.  Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.  Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-baiknya menurut aturan Allah SWT dan Rasul- Nya. Next