Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Bab Perawatan Jenazah: Mengkafani jenazah 3
1. Nama Kelompok : 1. Ardita Oktaviani
2. Devita Amelia Agustin
3. Isnaini Nur Febrianti
4. Melisa Damayanti
5. M. Falih Jiwarillah
6. Novia Fitri Maulida
7. Paula Feberta Dewi Rastita
8. Raditya Dimas Libriawan
2. Ketentuan Mengkafani :
1. Kain kafan disunnahkan putih dan tidak terlalu mahal.
2. Kain kafan diperoleh dengan cara halal, yaitu dari harta peninggalan jenazah
/ahli waris/dari baitul mal/dibebankan kpd orang islam yang mampu.
3. Lapisan kain yang lebih afdhal adalah 3 lapis untuk jenazah pria dan 5 lapis
untuk jenazah wanita.
3. DALIL TENTANG MENGKAFANI MAYAT
Yang Wajib dari Kafan adalah yang Menutup seluruh Tubuh-Nya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di dalam Hadith Jabir
radhiyallahu a'nhu:
ُهَاخَأ ْمُكُدَحَأ َنَّفَك اَذِإْنِسَحُيْلَفَنَفَكُه
"Apabila salah Seorang diantara Kalian Mengafani Saudara-Nya,
maka hendaklah memperelokan Kafannya".
(H.R. Muslim)
4. Ulama berkata:
"Yang dimaksudkan dengan memperelokan Kafannya;
Yaitu yang Bersih, Tebal, Menutupi(Tubuh Jenazah) serta yang Sederhana.
Dan yang dimaksudkan itu bukanlah yang Mewah, Mahal serta yang Indah".
(Ahkamul Janaiz:58)
Pembiayaan Kain Kafan diambil dari Harta Mayat(si Mati),
lebih didahulukan daripada untuk Membayar Hutang-piutang-Nya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda tentang Seorang yang
Mati dalam keadaan Ihram:
..ِّهْيَب ْوَث يِّف ُه ْوُنِّفَك َو
.."Kafanilah Dia dengan dua Baju-Nya".
(H.R. Muttafaqun 'alaih)
5. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Memerintahkan untuk Dikafani
dengan Pakaian Ihram Milik-Nya sendiri.
Demikian pula kisah Mush'ab bin Umair yang Terbunuh pada Perang Uhud,
kemudian Dikafani oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan Pakaian-Nya
sendiri.
Disunnahkan untuk Dikafani dengan tiga helai Kain Putih.
Karena Rasulullah shallallahu alaihi'alaihi wasallam Dikafani dengan tiga lembar
Kain Putih Suhuliyyah yang berasal dari sebuah Negeri di Yaman.
Diberikan Wewangian dari Bukhur(wewangian dari Kayu yang dibakar).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اًثَالَث ُه ْوُرِمَجَف َتِيَمْال ُمُت ْرَّمَج اَذِإ
"Apabila Kalian memberi Wewangian kepada Mayat,
maka berikanlah tiga kali".
(H.R. Ahmad)
6. Kain Kafan
ُ هاَّلل ىهلَص ِِّيِبهنال َْنع ُثِِّدَحُي ِ هاَّلل ِدْبَع َنْب َرِباَجَذَف اًم ْوَي َبَطَخ ُههنَأ َمهلَسَو ِهْيَلَعًًُلجَر ََركِهِباَحْصَأ ْنِم
َف ًًلْيَل َرِبُقَو ٍلِئاَط ِرْيَغ ٍنَفَك يِف َنِِّفُكَف َضِبُقَسَو ِهْيَلَع ُ هاَّلل ىهلَص ُّيِبهنال َرَجَزَرَبُْقي ْنَأ َمهلِلْيهاللِب ُلُجهالر
َذ ىَلِإ ٌانَسْنِإ هرَطْضَي ْنَأ هَّلِإ ِهْيَلَع ىهلَصُي ىهتَحِهْيَلَع ُ هاَّلل ىهلَص ُّيِبهنال َلاَقَو َكِلاَذِإ َمهلَسَوْمُكُدَحَأ َنهفَك
ُهَنَفَك ْنِسُْحيْلَف ُهاَخَأ
Dari Jabir bin Abdullah, ia memberitahukan Nabi SAW bahwa pada suatu hari ia telah berkhitbah.
Kemudian Jabir menyebutkan kepada beliau bahwa semalam ada di antara sahabat beliau meninggal
yang dibungkus dengan kain kafan yang tidak panjang dan dikuburkan di malam hari. (Mendengar
berita dari Jabir ini) kemudian Rasulullah SAW mencerca sikap penguburan di malam hari tersebut
sehingga mayat di shalati (terlebih dahulu), kecuali penguburan itu dalam kondisi darurat. Nabi SAW
bersabda, "Jika kalian mengkafani Mayat, maka perbaguslah kain kafannya. " (Shahih:Muslim)
هلَسَو ِهْيَلَع ُ هاَّلل ىهلَص ِ هاَّلل ُلُوسَر َنِِّفُك ْتَلاَق َُةشِئَاعَسْيَل ٍيضِب ٍةَيِناَمَي ٍباَوْثَأ ِةَث ًَلَث يِف َميِفٌةَماَمِع ََّلَو ٌيصِمَق اَه
Dari Aisyah, ia berkata: Kain kafan Rasulullah SAW terdiri dari tiga kain selimut dari Yaman berwarna
putih tanpa baju kurung dan tanpa serban. (Shahih: Muttafaq 'Alaih)
Membuat Makanan untuk Keluarga Mayat
ْيَلَع ُ هاَّلل ىهلَص ِ هاَّلل ُلُوسَر َلاَق َلاَق ٍرَفْعَج ِنْب ِ هاَّلل ِدْبَع َْنعًماَعَط ٍرَفْعَج ِل ِِ ُواعَنْصا َمهلَسَو ِهُههنِإَف اْمُهَلَغَش ٌرْمَأ ْمُهاَتَأ ْدَق
Dari Abdullah bin Ja'far, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Buatkan makanan untuk keluarga
Ja'far, sesungguhnya telah datang pada mereka urusan yang menyibukkan." (Hasan: Ibnu Majah)