SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
BAGAIMANA
MENGURUS JENAZAH?
Bogor, Sabtu 28/10/2023
PENGURUSAN
JENAZAH
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Mensholatkan
4. Mengkuburkan
Mengkafani Mayit
HAL-HAL YANG DIANJURKAN
1. Hendaknya kain kafan yang digunakan bagi Mayit
laki-laki sebanyak tiga lapis. Sedangkan bagi
wanita sebanyak lima lapis terdiri dari sarung,
ghamis, khimar, dan dua helai kain
2. Menggunakan kain yang bersih dan baik serta
menutup seluruh tubuh.
3. Menggunakan kain yang berwarna putih.
4. Memberikan wewangian.
5. Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan
6. Menaburi kain kafan dengan kafur.
7. Hendaknya kain kafan yang terbaik diletakkan
dibagian atas.
Cara mengukur kain kafan;
Panjang: Ukur panjang mayit dengan meteran
dari mulai ujung kepala hingga ujung kaki
dengan melebihkannya kira-kira 60 cm.
Contoh: seandainya panjang mayit 180 cm,
maka di tambah 60 cm sehingga keseluruhan
panjang 240 cm. Penambahan panjang kain
disesuaikan agar dapat mengikat ujung kepala
dan ujung kaki.
Lebar: Ukur lebar mayit mulai dari ujung bahu
kanan mayit hingga ujung kiri kemudian hasil
pengukuran dikalikan tiga. Contoh: jika lebar
mayit 30 cm, maka lebar kain yang dibutuhkan
30 x 3 = 90 cm. (Jika lebar bahu 40 cm, maka
lebar kain yang dibutuhkan 120 cm).
Perhatian;
 Biasanya kain kafan berbeda-beda ukuran penjualannya di
pasar, maka harus dipastikan kembali ukuran yang
dibutuhkan dan sesuai dengan mayit agar tidak merepotkan
yang mengkafaninya. Dan yang paling ideal adalah kain
dengan ukuran panjang 280 cm dan lebar 180 cm untuk
memudahkan dipotong sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan.
 Membuat kira-kira tujuh ikatan dari kain kafan yang
panjangnya sesuai dengan lebar kain yang telah diukur
sesuai kebutuhan mayit. Lebar ikatan kira-kira 10 cm.
 Membuat popok yang gunanya untuk menjaga kotoran
yang dikhawatirkan keluar dari mayit. Dengan lebar kira-
kira 30 cm dan panjang kira-kira 100 cm.
TEKNIS TATA CARA MENGKAFANI JENAZAH
 Siapkan tali kafan sebanyak 7 tali untuk kepala, bahu, siku,
pinggul, paha, betis, kaki (awal)
 Siapkan kain kafan paling bagus dilapisan paling luar kemudian
kain kafan lagi dilapisan selanjutnya
 Letakkan khimar/kerudung kemdian gamis
 Letakkan sarung, popok, dan kapas di atas popok
 Berikan minyak wangi dan kapur barus ke kain kafan
 Mayit dipindahkan ke kain kafan dengan memasang popok dahulu
kemudian sarung, gamis, dan khimar
 Lipat kain dari sisi kiri ke sisi kanan, kemudian lipat sisi kanan ke
sisi kiri
 Ujung kain diputar ke sebelah kiri
 Ikat jenazah dari mulai ikatan atas ke bawah ke arah sebelah kiri
 Semua ikatan berada di sebelah kiri dan rapih
 Dalam matan Akhsharil Mukhtasharat disebutkan teknis mengkafani
jenazah:
‫سن‬ َ‫و‬
‫تكفين‬
‫رجل‬
‫ي‬ِ‫ف‬
‫ث‬ َ
‫َل‬َ‫ث‬
‫لفائف‬
‫بيض‬
‫بعد‬
‫تبخيرها‬
‫ل‬َ‫ع‬ْ‫يج‬ َ‫و‬
‫ال‬
‫حنوط‬
‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬
‫ا‬َ‫ه‬‫ين‬َ‫ب‬
‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬
‫قطن‬ِ‫ب‬
‫ين‬َ‫ب‬
‫الييه‬
‫ي‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
‫على‬
‫منافذ‬
‫جهه‬ َ‫و‬
‫ومواضع‬
ُُ‫ج‬ُ‫س‬
‫وده‬
ُ
‫ثم‬
‫يرد‬
‫طرف‬
‫عليا‬ْ‫ال‬
‫من‬
‫ب‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ال‬
‫االيسر‬
‫على‬
‫ه‬‫شق‬
‫االيمن‬
ُ
‫ثم‬
‫االيمن‬
‫على‬
‫اال‬
‫يسر‬
ُ
‫ثم‬
‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫الث‬
‫ة‬َ‫ث‬ِ‫ل‬‫ا‬‫الث‬ َ‫و‬
‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬
‫ل‬َ‫ع‬ْ‫يج‬ َ‫و‬
‫اكثر‬
‫ل‬ ِ
‫اض‬َ‫ف‬ْ‫ال‬
ُِ‫ع‬
‫د‬ْ‫ن‬
‫راسه‬
 “Disunnahkan mengkafani jenazah laki-laki dengan tiga lapis kain putih
dengan memberikan bukhur (wewangian dari asap) pada kain tersebut.
Dan diberikan pewangi di antara lapisan. Kemudian diberikan pewangi
pada mayit, di bagian bawah punggung, di antara dua pinggul, dan
yang lainnya pada bagian sisi-sisi wajah dan anggota sujudnya.
Kemudian kain ditutup dari sisi sebelah kiri ke sisi kanan. Kemudian
kain dari sisi kanan ditutup ke sisi kiri. Demikian selanjutnya pada
lapisan kedua dan ketiga. Kelebihan kain dijadikan di bagian atas
kepalanya”.
HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN
MASALAH INI
 Pertama; Yang wajib dalam kain kafan bagi laki-laki dan wanita
adalah satu helai akan tetapi yang sunnah dan lebih utama adalah
untuk laki-laki tiga helai dan untuk wanita lima helai. Dan
dimakruhkan melebihi batasan tersebut.
 Kedua; Yang paling utama mengkafani adalah yang diberi wasiat
kemudian kerabat terdekat dan selanjutnya.
 Ketiga; Membeli kain kafan dengan harta si mayit, kalau tidak ada
maka yang keluarga yang menanggungnya, dan bila tidak ada juga
di ambil dari harta kaum muslimin.
 Keempat; Dimakruhkan memberi kain kapan dari wol atau rambut,
atau kain yang dicelup warna kuning. Dan diharamkan mengkafani
mayit dengan kulit.
 Kelima; Para ulama membeci membakar kain kafan.
 Keenam; Dilarang memasukkan wewangian atau kafur ke dalam
mata mayit.
 Ketujuh; Disunnahkan bilangan ikatan berjumlah ganjil.
 Kedelapan; Untuk mayit anak laki-laki menggunakan tiga helai kain,
sedangkan untuk anak perempuan dua helai kain dan satu ghamis.
Shalat Jenazah
1. Letakkan jenazah di
hadapan imam, maka
imam berdiri dihadapan
kepala mayit jika ia laki-
laki dan ma’mum berada
disebelah kanan imam.
Dan jika mayit itu
perempuan, imam berdiri
di tengah-tengah mayit.
Kemudian ma’mum
berdiri dibelakang imam.
2. Imam Bertakbiratul ihram dengan
mengangkat kedua tangannya, kemudian
meletakkan tangan kanan di atas tangan
kiri di atas dada. Kepala menunduk dan
pandangan tertuju kepada tempat sujud.
3. Lalu Berta’awwudz, membaca basmalah
secara sirriyyah, dan tidak membaca do’a
iftitah. Kemudian dilanjutkan dengan
membaca surat al fatihah secara sirriyyah.
4. Kemudian imam takbir untuk yang kedua
kalinya, seraya mengangkat tangan
kemudian membaca shalawat.
5. Kemudian bertakbir untuk yang ketiga
seraya mengangkat tangan dan berdo’a
bagi sang mayit.
Diantara do’a-do’a yang ada adalah:
4. Lalu imam bertakbir untuk yang terakhir,
dan diam sejenak lantas salam seraya
memalingkan muka ke arah kanan satu
kali.
MEMBACA AL FATIHAH
 ‫ْط‬‫ي‬‫ُالش‬َ‫ن‬ِ‫ُم‬ِ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ُُ‫ذ‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫أ‬
ُِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬
ُِ‫ح‬‫ُالر‬ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ُالر‬ِ‫َُّللا‬
ُِ‫يم‬
(
1
)
‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ُال‬ِ‫ب‬َ‫ُر‬ِ ِ
‫َُُّلل‬‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬
َُ‫ن‬
(
2
)
ُِ‫يم‬ ِ‫ح‬‫ُالر‬ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫الر‬
(
3
)
ُِ‫ين‬ِ‫ُالد‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ُِ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬
(
4
)
ُ
ِ‫إ‬ َ‫ُُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬َُ‫اك‬‫ي‬ِ‫إ‬
َُ‫اك‬‫ي‬
ُُ‫ين‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬
(
5
)
ُ
ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ُال‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ
‫َاُالص‬‫ن‬ِ‫د‬ْ‫ه‬‫ا‬
َُ‫يم‬
(
6
)
ُِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ُأ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ُال‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ
‫ص‬
ُِ‫ب‬‫و‬ُ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ُال‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ُْ‫م‬
َُ‫ين‬ِ‫ال‬‫ُالض‬ َ
‫ال‬ َ‫ُو‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
(
7
)
MEMBACA SHALAWAT ATAS
NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALAM
 َُ‫ُو‬،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ُِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ُ‫ه‬‫الل‬
َُ‫م‬َ‫ك‬ُ،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُِ‫ل‬‫ىُآ‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ‫ا‬
ُ
َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُو‬َ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫ْت‬‫ي‬‫ل‬َ‫ص‬
ُ
‫ن‬ِ‫إ‬ُ،َُ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ُِ‫ل‬‫ىُآ‬
َُ‫ك‬
ُ
َ‫ع‬ُ ْ‫ك‬ ِ
‫ار‬َ‫ب‬ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ُالل‬،ٌُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫م‬ٌُ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬
ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُو‬،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ل‬
ُ
ِ‫إ‬ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬ُ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ُ،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُِ‫ل‬‫آ‬
ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُو‬،َُ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬
ُِ‫ج‬َ‫م‬ٌُ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬َُ‫ك‬‫ن‬ِ‫إ‬ُ،َُ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ُِ‫ل‬‫آ‬
ُ
ٌ‫د‬‫ي‬
MEMBACA
DOA KEBAIKAN UNTUK SI MAYIT
ُ
‫م‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
ُْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ل‬
ُ
ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬
َُ‫و‬
ُِ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬
ُُ‫ف‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬
ُ
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
،
ُْ‫م‬ ِ
‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬
،
ُْ‫ع‬ِ‫س‬ َ‫و‬ َ‫و‬
َُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫م‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ل‬
،
ُ
ُ‫ه‬ْ‫ل‬ِ‫س‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬
ُِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
ُ
ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫الث‬ َ‫و‬
ُِ‫د‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
،
ُِ‫ه‬ِ‫َق‬‫ن‬ َ‫و‬
ُِ‫م‬
َُ‫ن‬
‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫ال‬
‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬
َُ‫ْت‬‫ي‬‫َق‬‫ن‬
َُ‫ب‬ ْ‫و‬‫الث‬
َُ
‫ض‬َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫أل‬ْ‫ا‬
َُ‫ن‬ِ‫م‬
ُ ِ
‫َس‬‫ن‬‫الد‬
،
ُ
ُ‫ه‬ْ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫و‬
‫ا‬ً‫ار‬َ‫د‬
ًُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
‫ا‬
ُْ‫ن‬ِ‫م‬
ُ
ِ‫ه‬ ِ
‫ار‬َ‫د‬
،
ُ
ً‫َل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫و‬
‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
ُْ‫ن‬ِ‫م‬
ُ
ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬
ُِ‫ه‬
،
‫ا‬ً‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬
‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
ُْ‫ن‬ِ‫م‬
ُِ‫ه‬ ِ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬
،
ُ
ُ‫ه‬ْ‫ل‬ ِ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ُ
َ‫ة‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬
،
ُ
ُ‫ه‬ْ‫ذ‬ِ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ُْ‫ن‬ِ‫م‬
ُ
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬
ُِ
‫ْر‬‫ب‬َ‫ق‬ْ‫ال‬
ُ
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ َ‫و‬
ُِ
‫ار‬‫الن‬
DO’A KHUSUS UNTUK ANAK KECIL
َّ
َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬
َّ
ُ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬
‫ا‬ً‫ط‬َ‫ر‬َ‫ف‬
َّ
َ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬
‫ا‬ً‫ف‬
‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬
ُ
‫م‬ُ‫ه‬‫الل‬
ُ
َ‫ال‬
ُِ
‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ت‬
‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬
َُ‫و‬
ُ
َ‫ال‬
ُ
‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
ُ
َ‫ا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬
َُ‫و‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ل‬
Untuk mayit perempuan, kata –hu
diganti –haa
MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN
DALAM HAL INI (1)
 Pertama; Hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah.
 Kedua; disyari’atkan sholat jenazah pada setiap:
1. Janin yang gugur berusia empat bulan atau lebih.
2. Orang yang mati Syahid, walupun hukum asalnya tidak disholatkan
akan tetapi bila dilakukan itu lebih utama
3. Orang yang terbunuh karena hukuman had
4. Orang fajir yang banyak melakukan kemaksiatan.
5. Orang yang memiliki hutang dan tidak meninggalkan harta untuk
melunasi hutangnya.
 Ketiga; diharamkan mensholati orang kafir, munafik, dan yang
meninggalkan sholat wajib. Juga tidak boleh merasa kasihan dan
memohonkan ampun bagi mereka.
 Keempat; Yang paling utama untuk mensholati mayit adalah yang diberi
wasiat. Imam masjid dan kerabat keluarga mayit.
 Kelima; Jika hanya terdiri dari seorang ma’mum, maka dia berdiri
dibelakang imam.
MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN
DALAM HAL INI (2)
 Keenam; lebih diutamakan agar mensholati mayit di luar
masjid dan hal ini adalah petunjuk yang sering di contohkan
oleh Rasulullah `. Dan tidak boleh mensholatinya di antara
kuburan, tapi bila sudah dikuburkan maka hal itu
diperbolehkan.
 Ketujuh; tidak boleh mensholati mayit pada tiga waktu
yang terlarang kecuali darurat.
 Kedelapan; Boleh bagi kaum wanita untuk menghadiri
sholat jenazah baik sendiri maupun berjama’ah dengan
syarat tidak sholat di kuburan, karena wanita dilarang
untuk memasukinya.

More Related Content

Similar to 2324 mengkafani & mensholati jenazah muslimah

modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxmodul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxNUDarussalam
 
Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahRizka Aprilia
 
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptvdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptDeanWardana
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxAchmadBunyAndaru
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxMuhammadRidzuan40
 
Perawatan jenazah by idpelajar.com
Perawatan jenazah by idpelajar.com Perawatan jenazah by idpelajar.com
Perawatan jenazah by idpelajar.com roni robhi
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahamighosts
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxyadinurcahyadin
 
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1ZahrinaIsmah
 
Mengafani jenazah
Mengafani jenazahMengafani jenazah
Mengafani jenazahAfnyyy
 
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA Johan Setiawan
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01student malaysia
 

Similar to 2324 mengkafani & mensholati jenazah muslimah (20)

modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docxmodul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
modul praktek untuk pelatihan MEMANDIKAN JENAZAH.docx
 
perawatan jenazah
perawatan jenazahperawatan jenazah
perawatan jenazah
 
Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazah
 
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppttugas-fiqh-pbi-1e.ppt
tugas-fiqh-pbi-1e.ppt
 
PPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptxPPT PPL 1.pptx
PPT PPL 1.pptx
 
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptvdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
 
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptxXI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
XI_Gasal_4.-Melaksanakan-Pengurusan-Jenazah_PPT.pptx
 
SOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAHSOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAH
 
Perawatan jenazah by idpelajar.com
Perawatan jenazah by idpelajar.com Perawatan jenazah by idpelajar.com
Perawatan jenazah by idpelajar.com
 
Media jenazah
Media jenazahMedia jenazah
Media jenazah
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasah
 
Jenazah.
Jenazah.Jenazah.
Jenazah.
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
 
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
Tata Cara Mengururus jenazah_Tugas Fiqih_1
 
mengkafani.pptx
mengkafani.pptxmengkafani.pptx
mengkafani.pptx
 
Mengafani jenazah
Mengafani jenazahMengafani jenazah
Mengafani jenazah
 
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
 
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
Pengurusanjenasah 111223033016-phpapp01
 
P jenazah
P jenazahP jenazah
P jenazah
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 

2324 mengkafani & mensholati jenazah muslimah

  • 4. HAL-HAL YANG DIANJURKAN 1. Hendaknya kain kafan yang digunakan bagi Mayit laki-laki sebanyak tiga lapis. Sedangkan bagi wanita sebanyak lima lapis terdiri dari sarung, ghamis, khimar, dan dua helai kain 2. Menggunakan kain yang bersih dan baik serta menutup seluruh tubuh. 3. Menggunakan kain yang berwarna putih. 4. Memberikan wewangian. 5. Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan 6. Menaburi kain kafan dengan kafur. 7. Hendaknya kain kafan yang terbaik diletakkan dibagian atas.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Cara mengukur kain kafan; Panjang: Ukur panjang mayit dengan meteran dari mulai ujung kepala hingga ujung kaki dengan melebihkannya kira-kira 60 cm. Contoh: seandainya panjang mayit 180 cm, maka di tambah 60 cm sehingga keseluruhan panjang 240 cm. Penambahan panjang kain disesuaikan agar dapat mengikat ujung kepala dan ujung kaki. Lebar: Ukur lebar mayit mulai dari ujung bahu kanan mayit hingga ujung kiri kemudian hasil pengukuran dikalikan tiga. Contoh: jika lebar mayit 30 cm, maka lebar kain yang dibutuhkan 30 x 3 = 90 cm. (Jika lebar bahu 40 cm, maka lebar kain yang dibutuhkan 120 cm).
  • 8. Perhatian;  Biasanya kain kafan berbeda-beda ukuran penjualannya di pasar, maka harus dipastikan kembali ukuran yang dibutuhkan dan sesuai dengan mayit agar tidak merepotkan yang mengkafaninya. Dan yang paling ideal adalah kain dengan ukuran panjang 280 cm dan lebar 180 cm untuk memudahkan dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.  Membuat kira-kira tujuh ikatan dari kain kafan yang panjangnya sesuai dengan lebar kain yang telah diukur sesuai kebutuhan mayit. Lebar ikatan kira-kira 10 cm.  Membuat popok yang gunanya untuk menjaga kotoran yang dikhawatirkan keluar dari mayit. Dengan lebar kira- kira 30 cm dan panjang kira-kira 100 cm.
  • 9. TEKNIS TATA CARA MENGKAFANI JENAZAH  Siapkan tali kafan sebanyak 7 tali untuk kepala, bahu, siku, pinggul, paha, betis, kaki (awal)  Siapkan kain kafan paling bagus dilapisan paling luar kemudian kain kafan lagi dilapisan selanjutnya  Letakkan khimar/kerudung kemdian gamis  Letakkan sarung, popok, dan kapas di atas popok  Berikan minyak wangi dan kapur barus ke kain kafan  Mayit dipindahkan ke kain kafan dengan memasang popok dahulu kemudian sarung, gamis, dan khimar  Lipat kain dari sisi kiri ke sisi kanan, kemudian lipat sisi kanan ke sisi kiri  Ujung kain diputar ke sebelah kiri  Ikat jenazah dari mulai ikatan atas ke bawah ke arah sebelah kiri  Semua ikatan berada di sebelah kiri dan rapih
  • 10.  Dalam matan Akhsharil Mukhtasharat disebutkan teknis mengkafani jenazah: ‫سن‬ َ‫و‬ ‫تكفين‬ ‫رجل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ث‬ َ ‫َل‬َ‫ث‬ ‫لفائف‬ ‫بيض‬ ‫بعد‬ ‫تبخيرها‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫يج‬ َ‫و‬ ‫ال‬ ‫حنوط‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ين‬َ‫ب‬ ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ‫قطن‬ِ‫ب‬ ‫ين‬َ‫ب‬ ‫الييه‬ ‫ي‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫على‬ ‫منافذ‬ ‫جهه‬ َ‫و‬ ‫ومواضع‬ ُُ‫ج‬ُ‫س‬ ‫وده‬ ُ ‫ثم‬ ‫يرد‬ ‫طرف‬ ‫عليا‬ْ‫ال‬ ‫من‬ ‫ب‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫االيسر‬ ‫على‬ ‫ه‬‫شق‬ ‫االيمن‬ ُ ‫ثم‬ ‫االيمن‬ ‫على‬ ‫اال‬ ‫يسر‬ ُ ‫ثم‬ ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫الث‬ ‫ة‬َ‫ث‬ِ‫ل‬‫ا‬‫الث‬ َ‫و‬ ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫يج‬ َ‫و‬ ‫اكثر‬ ‫ل‬ ِ ‫اض‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ُِ‫ع‬ ‫د‬ْ‫ن‬ ‫راسه‬  “Disunnahkan mengkafani jenazah laki-laki dengan tiga lapis kain putih dengan memberikan bukhur (wewangian dari asap) pada kain tersebut. Dan diberikan pewangi di antara lapisan. Kemudian diberikan pewangi pada mayit, di bagian bawah punggung, di antara dua pinggul, dan yang lainnya pada bagian sisi-sisi wajah dan anggota sujudnya. Kemudian kain ditutup dari sisi sebelah kiri ke sisi kanan. Kemudian kain dari sisi kanan ditutup ke sisi kiri. Demikian selanjutnya pada lapisan kedua dan ketiga. Kelebihan kain dijadikan di bagian atas kepalanya”.
  • 11.
  • 12. HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN MASALAH INI
  • 13.  Pertama; Yang wajib dalam kain kafan bagi laki-laki dan wanita adalah satu helai akan tetapi yang sunnah dan lebih utama adalah untuk laki-laki tiga helai dan untuk wanita lima helai. Dan dimakruhkan melebihi batasan tersebut.  Kedua; Yang paling utama mengkafani adalah yang diberi wasiat kemudian kerabat terdekat dan selanjutnya.  Ketiga; Membeli kain kafan dengan harta si mayit, kalau tidak ada maka yang keluarga yang menanggungnya, dan bila tidak ada juga di ambil dari harta kaum muslimin.  Keempat; Dimakruhkan memberi kain kapan dari wol atau rambut, atau kain yang dicelup warna kuning. Dan diharamkan mengkafani mayit dengan kulit.  Kelima; Para ulama membeci membakar kain kafan.  Keenam; Dilarang memasukkan wewangian atau kafur ke dalam mata mayit.  Ketujuh; Disunnahkan bilangan ikatan berjumlah ganjil.  Kedelapan; Untuk mayit anak laki-laki menggunakan tiga helai kain, sedangkan untuk anak perempuan dua helai kain dan satu ghamis.
  • 14.
  • 16. 1. Letakkan jenazah di hadapan imam, maka imam berdiri dihadapan kepala mayit jika ia laki- laki dan ma’mum berada disebelah kanan imam. Dan jika mayit itu perempuan, imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian ma’mum berdiri dibelakang imam.
  • 17. 2. Imam Bertakbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangannya, kemudian meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada. Kepala menunduk dan pandangan tertuju kepada tempat sujud. 3. Lalu Berta’awwudz, membaca basmalah secara sirriyyah, dan tidak membaca do’a iftitah. Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat al fatihah secara sirriyyah.
  • 18. 4. Kemudian imam takbir untuk yang kedua kalinya, seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat. 5. Kemudian bertakbir untuk yang ketiga seraya mengangkat tangan dan berdo’a bagi sang mayit. Diantara do’a-do’a yang ada adalah: 4. Lalu imam bertakbir untuk yang terakhir, dan diam sejenak lantas salam seraya memalingkan muka ke arah kanan satu kali.
  • 19. MEMBACA AL FATIHAH  ‫ْط‬‫ي‬‫ُالش‬َ‫ن‬ِ‫ُم‬ِ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ُُ‫ذ‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫أ‬ ُِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬ ُِ‫ح‬‫ُالر‬ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫ُالر‬ِ‫َُّللا‬ ُِ‫يم‬ ( 1 ) ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ُال‬ِ‫ب‬َ‫ُر‬ِ ِ ‫َُُّلل‬‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َُ‫ن‬ ( 2 ) ُِ‫يم‬ ِ‫ح‬‫ُالر‬ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫الر‬ ( 3 ) ُِ‫ين‬ِ‫ُالد‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ُِ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ( 4 ) ُ ِ‫إ‬ َ‫ُُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬َُ‫اك‬‫ي‬ِ‫إ‬ َُ‫اك‬‫ي‬ ُُ‫ين‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬ ( 5 ) ُ ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ُال‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ ‫َاُالص‬‫ن‬ِ‫د‬ْ‫ه‬‫ا‬ َُ‫يم‬ ( 6 ) ُِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ُأ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ُال‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ ‫ص‬ ُِ‫ب‬‫و‬ُ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ُال‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ُْ‫م‬ َُ‫ين‬ِ‫ال‬‫ُالض‬ َ ‫ال‬ َ‫ُو‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ( 7 )
  • 20. MEMBACA SHALAWAT ATAS NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALAM  َُ‫ُو‬،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ُِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ُ‫ه‬‫الل‬ َُ‫م‬َ‫ك‬ُ،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُِ‫ل‬‫ىُآ‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ا‬ ُ َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُو‬َ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫ْت‬‫ي‬‫ل‬َ‫ص‬ ُ ‫ن‬ِ‫إ‬ُ،َُ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ُِ‫ل‬‫ىُآ‬ َُ‫ك‬ ُ َ‫ع‬ُ ْ‫ك‬ ِ ‫ار‬َ‫ب‬ُ‫م‬ُ‫ه‬‫ُالل‬،ٌُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫م‬ٌُ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُو‬،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ل‬ ُ ِ‫إ‬ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬ُ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ُ،ٍُ‫د‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ُِ‫ل‬‫آ‬ ُ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُو‬،َُ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ ُِ‫ج‬َ‫م‬ٌُ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬َُ‫ك‬‫ن‬ِ‫إ‬ُ،َُ‫يم‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِ‫إ‬ُِ‫ل‬‫آ‬ ُ ٌ‫د‬‫ي‬
  • 21. MEMBACA DOA KEBAIKAN UNTUK SI MAYIT ُ ‫م‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ُْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ُ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬ َُ‫و‬ ُِ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ ُُ‫ف‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ُ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ، ُْ‫م‬ ِ ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ ، ُْ‫ع‬ِ‫س‬ َ‫و‬ َ‫و‬ َُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫م‬ ُ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ، ُ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ِ‫س‬ْ‫غ‬‫ا‬ َ‫و‬ ُِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫الث‬ َ‫و‬ ُِ‫د‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ، ُِ‫ه‬ِ‫َق‬‫ن‬ َ‫و‬ ُِ‫م‬ َُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ َُ‫ْت‬‫ي‬‫َق‬‫ن‬ َُ‫ب‬ ْ‫و‬‫الث‬ َُ ‫ض‬َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َُ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ِ ‫َس‬‫ن‬‫الد‬ ، ُ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ار‬َ‫د‬ ًُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬ ُْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ِ‫ه‬ ِ ‫ار‬َ‫د‬ ، ُ ً‫َل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ُْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ُِ‫ه‬ ، ‫ا‬ً‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ُْ‫ن‬ِ‫م‬ ُِ‫ه‬ ِ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ ، ُ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ ِ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ َ‫ة‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ، ُ ُ‫ه‬ْ‫ذ‬ِ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ُِ ‫ْر‬‫ب‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُِ ‫ار‬‫الن‬
  • 22. DO’A KHUSUS UNTUK ANAK KECIL َّ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ َّ ُ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ط‬َ‫ر‬َ‫ف‬ َّ َ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬
  • 24. MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN DALAM HAL INI (1)  Pertama; Hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah.  Kedua; disyari’atkan sholat jenazah pada setiap: 1. Janin yang gugur berusia empat bulan atau lebih. 2. Orang yang mati Syahid, walupun hukum asalnya tidak disholatkan akan tetapi bila dilakukan itu lebih utama 3. Orang yang terbunuh karena hukuman had 4. Orang fajir yang banyak melakukan kemaksiatan. 5. Orang yang memiliki hutang dan tidak meninggalkan harta untuk melunasi hutangnya.  Ketiga; diharamkan mensholati orang kafir, munafik, dan yang meninggalkan sholat wajib. Juga tidak boleh merasa kasihan dan memohonkan ampun bagi mereka.  Keempat; Yang paling utama untuk mensholati mayit adalah yang diberi wasiat. Imam masjid dan kerabat keluarga mayit.  Kelima; Jika hanya terdiri dari seorang ma’mum, maka dia berdiri dibelakang imam.
  • 25. MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN DALAM HAL INI (2)  Keenam; lebih diutamakan agar mensholati mayit di luar masjid dan hal ini adalah petunjuk yang sering di contohkan oleh Rasulullah `. Dan tidak boleh mensholatinya di antara kuburan, tapi bila sudah dikuburkan maka hal itu diperbolehkan.  Ketujuh; tidak boleh mensholati mayit pada tiga waktu yang terlarang kecuali darurat.  Kedelapan; Boleh bagi kaum wanita untuk menghadiri sholat jenazah baik sendiri maupun berjama’ah dengan syarat tidak sholat di kuburan, karena wanita dilarang untuk memasukinya.