penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Tahapan-tahapan dari jalannya penelitian ini dimulai dari tahap pendahuluan, tahap penentuan rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap pembahasan, tahap penarikan kesimpulan, dan tahap pembuatan laporan.
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi adalah jumlah keseluruhan satuan-satuan yang karakteristiknya hendak diteliti
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah mengidentifikasi masalah/mencari permasalahan, merumuskan masalah, mengadakan studi pendahuluan, merumuskan hipotesis, menentukan sampel penelitian, menyusun rencana penelitian, Pelaksanaan penelitian.
Konsep dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha menemukan pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas observasi empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas metode penelitian kuantitatif yang paling umum dan sering digunakan adalah korelasi, deskriptif, kasual komparatif, komparatif, eksperimen, survei, dan inferensial.
Tahapan-tahapan dari jalannya penelitian ini dimulai dari tahap pendahuluan, tahap penentuan rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap pembahasan, tahap penarikan kesimpulan, dan tahap pembuatan laporan.
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi adalah jumlah keseluruhan satuan-satuan yang karakteristiknya hendak diteliti
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah mengidentifikasi masalah/mencari permasalahan, merumuskan masalah, mengadakan studi pendahuluan, merumuskan hipotesis, menentukan sampel penelitian, menyusun rencana penelitian, Pelaksanaan penelitian.
Konsep dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha menemukan pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas observasi empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas metode penelitian kuantitatif yang paling umum dan sering digunakan adalah korelasi, deskriptif, kasual komparatif, komparatif, eksperimen, survei, dan inferensial.
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
definisi rancangan penelitian kuantitatif, komponen rancangan penelitian kuantitatif, ciri-ciri rancangan penelitian kuantitatif, langkah-langkah pada penelitian kuantitatif, proses penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
definisi rancangan penelitian kuantitatif, komponen rancangan penelitian kuantitatif, ciri-ciri rancangan penelitian kuantitatif, langkah-langkah pada penelitian kuantitatif, proses penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya
Metode penelitian adalah rangkaian kegiatan yg sistematik & obyektif, dengan cara-cara tertentu dan terencana, dalam rangka mengkaji suatu permasalahan untuk memperoleh pengetahuan teoritik yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan atau digunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi.
Intervensi adalah bentuk hambatan yang mungkin dialami peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat berdampak dalam proses pendidikan, karena bisa menghambat perkembangan serta proses belajar. Intervensi dilakukan setelah asesmen dilakukan.
Autism spectrum disorder (ASD) memiliki karakteristik utama yaitu perilaku repetitif dan minat yang terbatas, serta defisit dalam kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sosial sehari-hari. ASD memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan perilaku bermasalah, seperti perilaku tidak patuh yang berdampak buruk pada keberfungsian sehari-hari dalam aspek akademis maupun lingkungan sosial. Perilaku tidak patuh yang berlebihan dapat dikurangi melalui program modifikasi perilaku.
Fonasi atau proses bersuara adalah suatu proses di mana pita suara di tenggorokan menghasilkan bunyi dengan atau tanpa suara. Misalnya, konsonan ‘h’ dan ‘k’ dihasilkan tanpa adanya getaran pita suara, karena itu disebut bunyi tanpa suara. Bunyi vocal (a, i, u, e, o) dihasilkan dengan getaran pita suara, maka disebut bunyi bersuara.
Diagnostic and Statistical Manual-5
atau DSM-5 (2013) telah mengganti istilah stuttering menjadi Childhood- Onset Fluency Disorder. Childhood-Onset Fluency Disorder masih
termasuk ke dalam kategori diagnosa gangguan komunikasi.
Childhood-Onset Fluency Disorder (stuttering) menurut DSM-5 adalah
gangguan pada kelancaran tempo berbicara yang tidak pantas untuk usia
dan kemampuan bahasa individu, bertahan dari waktu ke waktu, dan
ditandai oleh seringnya satu atau lebih kejadian berikut ini: (1)
pengulangan suara atau suku kata; (2) perpanjangan suara huruf vokal
maupun konsonan; (3) kata-kata yang terputus; (4) terdiam atau ada jeda
dalam berbicara; (5) perkataan yang panjang lebar guna mengganti kata-kata yang bermasalah; (6) dan tampak adanya tekanan fisik ketika
mengucapkan kata-kata.
Mata kuliah ini membahas mengenai anatomi dan fisiologi serta patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait bahasa, bicara, suara dan menelan kuliah ceramah, diskusi, penugasan dan praktikum : Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, menganalisis dan menerapkan pengertian serta ruang lingkup konsep dasar tentang Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya sebagai Ahli Madya Terapis Wicara, sehingga mempermudah pemahaman fenomena kehidupan.
Keterampilan : Mahasiswa mampu menunjukkan, menyajikan, mendemonstrasikan serta menerapkan tentang pengertian dan ruang lingkup konsep dasar tentang Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya sebagai Ahli Madya Terapist Wicara, sehingga mempermudah pemahaman fenomena kehidupan.
Sikap : Mahasiswa mampu menerima, menghargai dan memecahkan tentang pengertian serta ruang lingkup konsep dasar Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya dan mampu memanfaatkan materi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Prasekolah
Kemampuan identifikasi ini menjadi penting, sebab selengkap apapun fasilitas dan dana atau dukungan dari manapun namun bila SDMnya belum memiliki kemampuan membedakan, mengenali ABK maka jangan salahkan kalau akhirnya SDM akan salah dalam penanganan selanjutnya.
Non-Speech Oral Motor Exercises (NS-OME)
Sebuah kumpulan metode nonspeech dan prosedural yang mengklaim bahwa metode ini dapat mempengaruhi kekuatan lidah, bibir, rahang, meningkatkan tonus otot, memfasilitasi rentan gerakan, dan memingkatkan kontrol otot (Ruscello, In Press).
2. Penelitian Kualitatif
• Penelitian Tindakan (Action Research).
Dikembangkan oleh peneliti dan pengambil
keputusan untuk menentukan kebijakan dalam
memecahkan suatu masalah dengan penerapan
langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang
lain.Grounded Theory. Untuk menghasilkan,
membuktikan, mengembangkan suatu teori yang
berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi
dimana individu saling berhubungan, bertindak,
atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa.
3. Penelitian Kualitatif (lanjutan)
• Studi Kasus. Memberi gambaran secara rinci
tentang latar belakang dan karakteristik yang
khas dari suatu kasus, yang kemudian
dijadikan suatu hal yang bersifat
umum.Pengambilan data dilakukan secara
mendalam dan menyertakan berbagai sumber
informasi.Dibatasi oleh waktu dan
tempat.Kasus yang dipelajari berupa program,
peristiwa, aktivitas, atau individu.
4. • Penelitian Kualitatif (lanjutan)
Ethnography. Ethnography adalah uraian dan
penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok
sosial dimana peneliti menguji kelompok tersebut
dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan
cara hidup.Ethnography adalah sebuah proses
dan hasil dari sebuah penelitian.Melibatkan
pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu
kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut
peneliti terlibat dalam keseharian hidup
responden atau melalui wawancara satu per satu
dengan anggota kelompok tersebut.
5. Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif
• Data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau
alamiah (natural setting).Peneliti sebagai alat
penelitian. Peneliti sebagai alat utama dalam
proses pengumpulan data, yaitu dengan metode
observasi atau wawancara.Pengumpulan data
secara deskriptif. Data yang diperoleh dari
penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka-angka.Mengutamakan data
langsung atau “first hand”. Penelitian kualitatif
menuntut sebanyak mungkin kepada penelitinya
untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian
secara langsung di lapangan.
6. Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif (lanjutan)
• Lebih mementingkan proses daripada hasil.Latar
belakang tingkah laku/perbuatan dicari
maknanya. Apa yang ada di balik tingkah laku
manusia merupakan hal yang pokok bagi
penelitian kualitatif.Mementingkan rincian
kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan
mencatat data yang sangat rinci mengenai hal-hal
yang dianggap berhubungan dengan masalah
yang diteliti.Pengambilan sampel dilakukan
secara purposif. Metode kualitatif menggunakan
sampel yang sedikit dan dipilih menurut tujuan
penelitian.
7. Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif (lanjutan)
• Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan
peneliti.Mengutamakan perspektif emik, artinya
mementingkan pandangan responden, yakni
bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia
dari segi pendiriannya.Data yang diperoleh
langsung dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian
data lagi dan dianalisa, demikian seterusnya
sampai dianggap mencapai hasil yang
memadai.Teori bersifat dari dasar. Dengan data
yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat
dirumuskan kesimpulan atau teori.
8. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• Pertanyaan tentang kausalitas Penelitian biasanya
dihadapkan pada penentuan hubungan sebab-akibat.
• Paradigma ilmiah biasanya bertanya :“Dapatkah X
menyebabkan Y ?”Hubungan tersebut
didemonstrasikan di laboratorium, bahwa Y
sesungguhnya dapat disebabkan oleh X.Paradigma
alamiah kurang tertarik dengan apa yang diusahakan
terjadi dalam situasi yang dirancang terlebih dahulu,
namun lebih tertarik pada apa yang terjadi pada latar
alamiah.
9. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• Tipe pengetahuan yang digunakan Ada dua tipe
pengetahuan, yaitu :
• a) Pengetahuan proposisional └> dapat dinyatakan dalam
bentuk bahasa.
• b) Pengetahuan yang diketahui bersama └> intuisi,
pemahaman, atau perasaan yang tidak dapat dinyatakan
dengan kata-kata yang dalam hal-hal tertentu diketahui
oleh subjek.Paradigma ilmiah membatasi diri pada
pengetahuan proposisional.Paradigma alamiah
mengizinkan dan mendorong pengetahuan yang diketahui
bersama untuk dimunculkan, untuk keperluan membantu
pembentukan teori dari dasar.
10. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• PendirianParadigma ilmiah berpendirian
Reduksionis, yaitu menyempitkan penelitian pada
fokusyang relatif kecil. Peneliti ilmiah mulai
dengan merumuskan hipotesis, lalu hanya
mencari informasi yang akan memberikan
jawaban berkenaan dengan pengujian
hipotesis.Paradigma alamiah berpendirian
Ekspansionis. Peneliti alamiah mencari perspektif
yang akan mengarahkan pada deskripsi dan
pengertian fenomena sebagai keseluruhan.
Peneliti alamiah bersifat terbuka, menjajaki, dan
kompleks.
11. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• 1. Teknik yang digunakan Pada dasarnya, baik teknik
kuantitatif maupun teknik kualitatif dapat digunakan
bersama-sama. Namun, pada paradigma ilmiah
memberi tekanan pada teknik kuantitatif, sedangkan
paradigma alamiah memberi tekanan pada teknik
kualitatif.
• 2. Kriteria kualitasParadigma ilmiah sangat percaya
pada kriteria: Keandalan, Obyektivitas, dan Rigor
(kesahihan eksternal & internal).Paradigma alamiah
menggunakan kriteria relevansi, dimana usaha
menemukan kepastian dan keaslian merupakan hal
yang penting dalam penelitian alamiah.
12. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• 3. Sumber teoriParadigma ilmiah menekankan
pada verifikasi hipotesis yang diturunkan dari
teori Apriori, yaitu teori yang disusun dengan
analisis secara deduktif dan logis.Paradigma
alamiah menemukan teori dengan berdasar
pada data yang berasal dari dunia nyata,
dimana penyusunan teorinya dimulai dari
dasar.
13. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• Maksud Paradigma ilmiah bermaksud menemukan
pengetahuan melalui verifikasi hipotesis yang
dispesifikasikan secara Apriori (disusun dengan analisis
secara deduktif dan logis).Peneliti alamiah menitik-
beratkan upayanya pada usaha menemukan unsur-
unsur atau pengetahuan yang belum ada dalam teori
yang berlaku.8. Instrumen untuk mengumpulkan
dataParadigma ilmiah memanfaatkan tes tertulis,
seperti kuesioner atau alat bantu fisik lainnya.Peneliti
alamiah lebih banyak bergantung pada dirinya sendiri
sebagai alat pengumpulan data.
14. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• Penetapan pengumpulan dan analisis
dataPeneliti ilmiah dapat menetapkan semua
aturan pengumpulan dan analisis data
sebelum penelitian. Mereka sudah
mengetahui hipotesis yang akan diuji dan
dapat mengembangkan instrumen yang cocok
dengan variabel penelitiannya.Dalam
paradigma alamiah, analisis data dilakukan
selama proses pengumpulan data berlangsung
dan sesudah pengumpulan data.
15. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• Desain penelitian dalam paradigma ilmiah,
desain harus disusun secara pasti sebelum
fakta dikumpulkan. Sekali desain digunakan,
maka tidak boleh mengubahnya dalam bentuk
apapun.Dalam paradigma alamiah, desain
dapat disusun sebelumnya secara tidak
lengkap. Apabila sudah digunakan, desain
senantiasa dilengkapi dan disempurnakan.
16. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• Gaya Paradigma ilmiah menerapkan
intervensi. Variabel bebas dan terikat diatur
sedemikian rupa sehingga hanya variabel ini
yang muncul untuk diukur dan kemudian
dikonfirmasikan dengan
hipotesisnya.Paradigma alamiah bergantung
pada seleksi. Dari peristiwa- peristiwa yang
terjadi secara alamiah akhirnya dipilih suatu
gejala tanpa mengadakan intervensi (tidak
mengelola situasi, tetapi memanfaatkannya).
17. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• LatarPeneliti ilmiah bersandar pada latar
laboratorium untuk keperluan mengadakan
kontrol.Peneliti alamiah cenderung mengadakan
penelitian dalam latar alamiah (alam).13.
PerlakuanDalam paradigma ilmiah, konsep
perlakuan sangat penting. Pada setiap
eksperimen, perlakuan itu harus stabil karena
akan menentukan unsur yang berpengaruh pada
suatu variabel tertentu.Dalam paradigma
alamiah, tidak mengenal konsep perlakuan
karena perlakuan menyertakan beberapa cara
manipulasi atau intervensi.
18. Perbedaan Paradigma Ilmiah
(Kuantitatif) dan Alamiah (Kualitatif)
• Satuan kajianSatuan kajian paradigma ilmiah adalah
variabel dan hubungan antar variabel.Paradigma
alamiah berpendirian agar satuan kajian lebih
sederhana, lebih menekankan pada kemurnian pola-
pola yang diamati secara alamiah.
• Unsur-unsur kontekstualPeneliti ilmiah senantiasa
berusaha mengontrol seluruh unsur yang
menggaggu.Peneliti alamiah mengundang adanya ikut
campur sehingga mereka secara lebih baik dapat
mengerti peristiwa dalam dunia nyata dan merasakan
pola-pola yang ada di dalamnya.