Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas metode penelitian kuantitatif yang paling umum dan sering digunakan adalah korelasi, deskriptif, kasual komparatif, komparatif, eksperimen, survei, dan inferensial.
Tahapan-tahapan dari jalannya penelitian ini dimulai dari tahap pendahuluan, tahap penentuan rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap pembahasan, tahap penarikan kesimpulan, dan tahap pembuatan laporan.
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah mengidentifikasi masalah/mencari permasalahan, merumuskan masalah, mengadakan studi pendahuluan, merumuskan hipotesis, menentukan sampel penelitian, menyusun rencana penelitian, Pelaksanaan penelitian.
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Konsep dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha menemukan pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas observasi empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan
Tahapan-tahapan dari jalannya penelitian ini dimulai dari tahap pendahuluan, tahap penentuan rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap pembahasan, tahap penarikan kesimpulan, dan tahap pembuatan laporan.
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah mengidentifikasi masalah/mencari permasalahan, merumuskan masalah, mengadakan studi pendahuluan, merumuskan hipotesis, menentukan sampel penelitian, menyusun rencana penelitian, Pelaksanaan penelitian.
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Konsep dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha menemukan pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas observasi empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi adalah jumlah keseluruhan satuan-satuan yang karakteristiknya hendak diteliti
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
Tugas Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si
Kelompok/Kelas : 3/6H
Rika Yuliana 192114004
Oktavia Ritonga 192114069
Ananda Sepriani 192114083
Dara Indah Sari Sitorus 192114136
Alfiani Prima Putri 202114013
Merani Phaustina Lumban Gaol 202114117
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
Medan
T.A 2021/2022
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi adalah jumlah keseluruhan satuan-satuan yang karakteristiknya hendak diteliti
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
Tugas Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si
Kelompok/Kelas : 3/6H
Rika Yuliana 192114004
Oktavia Ritonga 192114069
Ananda Sepriani 192114083
Dara Indah Sari Sitorus 192114136
Alfiani Prima Putri 202114013
Merani Phaustina Lumban Gaol 202114117
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
Medan
T.A 2021/2022
Intervensi adalah bentuk hambatan yang mungkin dialami peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat berdampak dalam proses pendidikan, karena bisa menghambat perkembangan serta proses belajar. Intervensi dilakukan setelah asesmen dilakukan.
Autism spectrum disorder (ASD) memiliki karakteristik utama yaitu perilaku repetitif dan minat yang terbatas, serta defisit dalam kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sosial sehari-hari. ASD memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan perilaku bermasalah, seperti perilaku tidak patuh yang berdampak buruk pada keberfungsian sehari-hari dalam aspek akademis maupun lingkungan sosial. Perilaku tidak patuh yang berlebihan dapat dikurangi melalui program modifikasi perilaku.
Fonasi atau proses bersuara adalah suatu proses di mana pita suara di tenggorokan menghasilkan bunyi dengan atau tanpa suara. Misalnya, konsonan ‘h’ dan ‘k’ dihasilkan tanpa adanya getaran pita suara, karena itu disebut bunyi tanpa suara. Bunyi vocal (a, i, u, e, o) dihasilkan dengan getaran pita suara, maka disebut bunyi bersuara.
Diagnostic and Statistical Manual-5
atau DSM-5 (2013) telah mengganti istilah stuttering menjadi Childhood- Onset Fluency Disorder. Childhood-Onset Fluency Disorder masih
termasuk ke dalam kategori diagnosa gangguan komunikasi.
Childhood-Onset Fluency Disorder (stuttering) menurut DSM-5 adalah
gangguan pada kelancaran tempo berbicara yang tidak pantas untuk usia
dan kemampuan bahasa individu, bertahan dari waktu ke waktu, dan
ditandai oleh seringnya satu atau lebih kejadian berikut ini: (1)
pengulangan suara atau suku kata; (2) perpanjangan suara huruf vokal
maupun konsonan; (3) kata-kata yang terputus; (4) terdiam atau ada jeda
dalam berbicara; (5) perkataan yang panjang lebar guna mengganti kata-kata yang bermasalah; (6) dan tampak adanya tekanan fisik ketika
mengucapkan kata-kata.
Mata kuliah ini membahas mengenai anatomi dan fisiologi serta patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait bahasa, bicara, suara dan menelan kuliah ceramah, diskusi, penugasan dan praktikum : Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, menganalisis dan menerapkan pengertian serta ruang lingkup konsep dasar tentang Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya sebagai Ahli Madya Terapis Wicara, sehingga mempermudah pemahaman fenomena kehidupan.
Keterampilan : Mahasiswa mampu menunjukkan, menyajikan, mendemonstrasikan serta menerapkan tentang pengertian dan ruang lingkup konsep dasar tentang Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya sebagai Ahli Madya Terapist Wicara, sehingga mempermudah pemahaman fenomena kehidupan.
Sikap : Mahasiswa mampu menerima, menghargai dan memecahkan tentang pengertian serta ruang lingkup konsep dasar Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya dan mampu memanfaatkan materi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Prasekolah
Kemampuan identifikasi ini menjadi penting, sebab selengkap apapun fasilitas dan dana atau dukungan dari manapun namun bila SDMnya belum memiliki kemampuan membedakan, mengenali ABK maka jangan salahkan kalau akhirnya SDM akan salah dalam penanganan selanjutnya.
Non-Speech Oral Motor Exercises (NS-OME)
Sebuah kumpulan metode nonspeech dan prosedural yang mengklaim bahwa metode ini dapat mempengaruhi kekuatan lidah, bibir, rahang, meningkatkan tonus otot, memfasilitasi rentan gerakan, dan memingkatkan kontrol otot (Ruscello, In Press).
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. • Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena
metode ini sudah cukup lama digunakan.
• Metode ini juga disebut metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru.
• Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
pnelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
stasistik.
3. 1. Sistematis
Dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana
sampai dengan yang kompleks sehingga tercapai tujuan secara efektif
dan efisien
2. Berencana
adanya unsur kesengajaan dan sebelum
sudah dipikirkan langkah-langkah
Dilaksanakan dengan
dilakukan
pelaksanaanya.peneliti
an,
3. Mengikuti Konsep Ilmiah
mulai dari awal sampai akhir kegiatan dengan mengikuti langkah –
langkah sebagai berikut :
4. a. The felt need
Penelitian dilakukan karena diawali oleh adanya
kebutuhan atau tantangan untuk menyelesaikan
suatu masalah.
b. The Problem
Merumuskan masalah agarsuatu masalah
penelitian menjadi jelas
batasan, kedudukan, dan alternatif cara
untuk memecahkan
5. c. The Hypothesis
Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan
kegiatan pemecahan masalah.
d. Collection of data as evidence
Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis.
e. Concluding belief
Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan
dikembalikan kepada hipotesis yang sudah
dirumuskan.
f. General value of the conclusion
Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi
ari kesimpulan tersebut dan implikasinya di masa yang akan
datang
Arikunto, 1998:
(Sutrisno Hadi di dalam Suharsimi
15).
6. Langkah-langkah penelitian kuantitatif menurut Suharsimi
Arikunto (1998: 17) adalah sebagai berikut:
1. Memilih Masalah
2. Melakukan Studi Pendahuluan
3. Merumuskan Masalah Rancangan Penelitian
4. MerumuskanAnggapan Dasar dan Hipotesis
5. Memilih Pendekatan
6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
7. Menentukan dan Menyusun Instrumen
8. Mengumpulkan Data
9. Menganalisis Data Pelaksanaan
10.Menarik Kesimpulan
11.Menulis Laporan Pembuatan Laporan
7. 1. Memilih Masalah
Masalah yang baik memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai nilai penelitian
Mempunyai sifat keaslian, menyatakan suatu hubungan,
merupakan hal yang penting, dapat diuji, dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan
b. Mempunyai fisibilitas (dapat dilaksanakan)
Data serta metode untuk memecahkan masalah tersedia.
Cukup waktu, tenaga dan biaya untuk memecahkan
masalah tersebut.
Ada dukungan dari pihak-pihak terkait. Masalah tidak
bertentangan dengan hukum, moral dan etika
c. Sesuai dengan kualifikasi peneliti
Masalah yang baik adalah Masalah tidak bertentangan
dengan hukum, moral dan etika
d. Hasil penelitian bermanfaat
8. 2. Melakukan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dimaksudkan untuk menjaga
kemungkinan bisa tidaknya kegiatan penelitian
diteruskan an mencari informasi yang diperlukan oleh
peneliti agar asalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
Manfaat dari studi pendahuluan antara lain terkait
dengan informasi yang di dapat oleh peneliti
mengenai:
• Apa yang akan diteliti.
• Dimana dan kepada siapa informasi dapat diperoleh.
• Bagaimana cara memperoleh data/informasi.
• T
eknik apa yang akan dugunakan untuk
menganalisis data.
• Bagaimana harus mengambil kesimpulan
serta memanfaatkan hasil penelitian.
9. 3. Merumuskan Masalah Rancangan Penelitian
Masalah penelitian dirumuskan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
• Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
• Rumusan jelas dan padat.
• Mencerminkan ciri penelitian yang dilakukan.
Selain itu rumusan masalah harus merupakan dasar bagi
perumusan judul, perumusan tujuan, dan pembuatan
potesis
10. 4. Merumuskan Anggapan Dasar dan Hipotesis
a. Anggapan Dasar
Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah
gambaran
diterima oleh
pemikiran suatu masalah yang kebenarannya
peneliti yang bersifat subjektif.
b. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara
yang masih perlu dibuktikan kebenarannya di lapangan.
11. 5. Memilih Pendekatan (Metode dan Rancangan Penelitian)
a. Metode Survei
metode untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan
mencari keterangan secara faktual
b. Metode Komparasional
metode penelitian deskriptif yang bertujuan mencari jawaban
secara mendasar tentang sebab-akibat dengan menganalisis
faktor- faktor penyebab terjadinya masalah
c. Metode Eksperimen
metode observasi di bawah kondisi buatan yang dibuat dan
diatur oleh si peneliti.
d. Metode Sejarah
metode penelitian yang menyelidiki secara kritis terhadap
keadaa
a
n
mpau dan
keadaan, perkembangan, serta pemahaman di masa
menimbang secara secara teliti tentang bukti validitas
ari mana sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-
umber keterangan tersebut.
12. e. Metode Deskriptif
Metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Metode ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat,
rta tatacara
yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi tertentu,
termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap -
yang sedang
fenomena.
sikap,pandangan-pandangan, serta proses-proses
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
f. Metode studi kasus
Metode penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari
seluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat saja individu,
kelompok, lembaga, maupun masyarakat
13. laki-
6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
a. Variabel Penelitian
Variabel adalah fenomena yang merupakan objek penelitian,
konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, yaitu sumber
dari mana data diambil. Contoh = jenis kelamin (punya nilai
laki dan perempuan), berat badan (punya nilai ringan,sedang
berat).
Pengukuran variabel penelitian dibagi menjadi dua macam
berdasarkan ukuran nominal, ukuran ordinal, ukuran interval,
ukuran rasio.
B. Sumber Data
Data adalah keterangan mengenai sesuatu yang berbentuk
angka- angka dan mungkin bukan angka-angka (kuantitatif maupun
kualitatif)
• Populasi (data yang merupakan objek penelitian)
• Sample ( sebagian kecil dari populasi)
Teknik penentuan sampel menggunakan random sampling,
stratified sampling, area sampling, proportional sampling,
purposive sampling, quota sampling, dan cluster sampling
14. 7. Menentukan dan Menyusun Instrumen
• Intrumen penelitian dibuat dengan menyesuaikan teknik
pengambilan data yang dipilih.
• Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabilitas
mengacu kepada sejauh mana suatu alat ukur secara ajeg
mengukur apa yang diukurnya (DonaldAry, 1982:281).
Reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus
reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan
kemantapan. (Sumadi Suryabrata, 2004: 28)
15. 8. Mengumpulkan Data
a. Interview atau wawancara
b. Observasi
c. Dokumentasi
d. Quissioner atauAngket
e. Tes
16. 9. Menganalisis Data
a. Analisis Deskriptif
Menganalisis pendeskripsian data dengan menyajikan:
distribusi frekuensi, nilai median, mean, modus, standar
deviasi, histogram dan poligon
b. Analisis Inferensial
• Uji beda dua rata – rata, yaitu pembandingan dua rata –
rata yang menguji 3 macam hipotesis dengan teknik
komputasi statistik.
• Korelasi , yaitu teknik analisis statistik yang menguji ada
atau tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih
• Regresi, yaitu teknik analisis statistik yang menguji ada atau
tidak adanya sumbangan (kontribusi) variabel prediktor
(variabel bebas) terhadap variabel terikatnya
17. 10. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil dari suatu proses tertentu, yaitu
menarik dalam arti memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke
tempat lain. Oleh karena itu, kesimpulan penelitian harus selalu
mendasarkan diri pada semua data yang diperoleh dari
kegiatan penelitian.
18. 11. Menulis Laporan
• Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu
ditujukan.
• Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan
tidak mengikuti proses penelitian.
• Penulis laporan harus menyadari bahwa latar belakang
pengetahuan, pengalaman dan minat pembaca laporan
tidaklah sama.
• Laporan harus jelas dan meyakinkan.
• Untuk melengkapi pemahaman mengenai penelitian
kuantitatif, berikut ini akan diberikan beberapa ciri yang
dapat membedakan penelitian kuantitatif dari penelitian
kualitatif.
19. • Metode penelitian kuantitatif pada dasarnya menggunakan data
berupa angka yang merupakan hasil dari perhitungan dan
pengukuran.
• Sifat datanya monitetik yaitu satu tanda satu makna yang
berarti penggambilan data secara pasti.
• Peranan hipotesis sangat penting. Hal ini dikarenakan
dalam penyusunan kerangka berpikir, hipotesis
merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan
yang mungkin terdapat pada berbagai faktor yang saling
terkait dan merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir
yang dikembangkan
20. • Pada metode penelitian kuantitatif peranan statistik sangat
mutlak digunakan .
• Metode penelitian kuantitatif lebih mengandalkan pada
instrumen. Hal ini dikarenakan kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan
kualitas pengumpulan data yang berkenaan dengan ketepatan
cara-cara untuk mengumpulkan data.
• Lebih berorientasi pada produk. Hal ini dikarenakan data yang
diolah berupa angka, sehingga harus sesuai dengan jumlah
yang ada.
• Struktur yang digunakan bersifat baku, yaitu hasil atau produk
yang telah ada dilakukan berdasarkan struktur atau aturan
yang sudah berlaku.