SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum
tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifatpenemuan,pembuktian,pengembangan.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasil penelitian tersebut untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Secara umum metode
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara
yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis, diantaranya metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dan
kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode tradisional dan metode baru,
metode positivistik dan metode postpositivistik, metode konfirmasi dan temuan, serta
metode scientific dan metode artistik.Walaupun kedua metode ini mempunyai
penamaan dan langkah-langkah yang berbeda tetapi metode ini tetap sistematis dan
tentunya membantu kita dalam melakukan sebuah penelitian.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagi berikut.
1. Untuk mengetahui perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif.
2. Untuk mengetahui Populasi sampel (besaraqn, kriteria inklusi dan eklusi)
3. Untuk mengetahui tehnik sampling dan metode pengumpulan data
BAB II
ISI
A. Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif.
Untuk lebih memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara
lebih mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antara
metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang
aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan
yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan
nilai.
No Aksioma
dasar
Metode kuantitatif Metode kualitatif
1 Sifat realistis Dapat diklasifikasikan,
konkrit, teramati,
terukur
Ganda, holistic, dinamis,
hasil konstruksi dan
pemahaman
2 Hubungan
peneliti
dengan yang
diteliti
Independen supaya
obyektif
Interaktif dengan sumber
data supaya memperoleh
makna
3 Hubungan
variabel
Sebab- akibat / kausal Timbal balik/ interaktif
4 Kemungkinan
generalisasi
Cenderung membuat
generalisasi
Transferability (hanya
mungkin dalam ikatan
konteks dan waktu)
5 Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan
sumber data
1.2 Perbedaan karakteristik
No Metode kuantitatif Metode kualitatif
1 Desain :
 Spesifik, jelas, rinci  Umum
 Ditentukan mantap sejak
awal
 Menjadi pegangan tiap
langkah
 Fleksibel
 Berkembang dan muncul
dalam proses penelitian
2 Tujuan :
 Menunjukkan hubungan
antar variabel
 Menguji teori
 Mencari generalisasi yang
mempunyai nilai produktif
 Menemukan pola hubungan
yang bersifat interaktif
 Menemukan teori
 Menggambar realitas yang
komplek
 Memperoleh pemhaman
makna
3 Teknik pengumpulan data:
 Kuesioner
 Observasi dan wawancara
terstruktur
 Participant observation
 In depthinterview
 Dokumentasi
 tringulasi
4 Instrumen penelitian:
 tes, angket, wawancara
terstruktur
 instrumen yang telah
terstandart
 peneliti sebagai instrumen
 buku catatan, tape recorder,
camera, handycam, dll
5 Data :
 kuantitatif
 berbentuk nilai
 hasil pengukuran variabel
yang dioperasikan dengan
menggunakan instrumen
 deskriptif kualitatif
 bentuk informasi dan
fenomena
 dokumen pribadi,catatan
lapangan, ucapan, tindakan
responden, dokumen, dll
6 Sampel :
 besar
 representative
 sedapat mungkin random
 ditentukan sejak awal
 kecil
 tidak representative
 purposive, snowball
 berkembang selama proses
penelitian
7 Analisis :
 setelah selesai
pengumpulan data
 deduktif
 menggunakan statistic
untuk menguji hipotesis
 terus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian
 nduktif
 mencari pola, model, tema dan
teori
8 Hubungan dengan responden :
 berjarak, tanpa kontak
 peneliti lebih tinggi
daripada responden
 jangka pendek sampai
hipotesis dapat dibuktikan
 empati, akrab supaya dapat
pemahaman yang mendalam
 kedudukan sama
 jangka lama sampai datanya
jenuh, dapat ditemukan
hipotesis atau teori
9 Usulan desain :
 luas dan rinci
 literature berhubungan
dengan masalah&variabel
yang diteliti
 prosedur spesifik dan rinci
 hipotesis dirumuskan
dengan jelas
 ditulis secara rinci dan jelas
sebelum terjun ke lapangan
 singkat, umum, bersifat
sementara
 literature yang digunakan
bersifat sementara
 prosedur bersifat umum
 masalah bersifat sementara
dan akan ditemukan setelah
studi pendahuluan
 tidak dirumuskan hipotesis,
tapi akan menemukan
hipotesis
 focus ditetapkan setelah
memperoleh data awal di
lapangan
10 Kapan penelitian dianggap
selesai?
 Setelah semua kegiatan
yang direncanakan dapat
diselesaikan
 Setelah tidak ada data yang
dianggap baru/ jenuh
11 Kepercayaan terhadap hasil
peelitian:
 Pengujian validitas dan
realibilitas instrumen
 Pengujian kredibilitas
depenabilitas proses dan hasil
instrumen
1.3 Perbedaan proses penelitian
Riset kuantitatif Riset kualitatif
1.Identifikasi Masalah,
PemilihanMasalah,Perumusan
Masalah, dan Judul Riset
2. Tinjauan Pustaka
3. Kerangka Konseptual
1. Identifikasi Masalah,
PemilihanMasalah, Perumusan
Masalah, danJudul Riset
2. Tinjauan Pustaka
3. Identifikasi variable
4. Hipotesis Riset
5. Klasifikasi dan Definisi
Operasional Variabel
6. Rancangan Riset
7. Penentuan Sampel
8. Pengumpulan Data
4. Informan (Subyek) Riset
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7.InterpretasiHasilPembahasan
B. Populasi Sampel
Populasi adalah keseluruhan gejala/ satuan yang ingin diteliti. Batasan
populasi terdapat 3 kriteria yaitu isi, cakupan dan waktu. Sampel merupakan bagian
populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Kriteria sampel terdiri dari kriteria inklusi dan eklusi.
Kriteria inklusi merupakan menentukan sampling yang didasarkan atas
karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang
akan diteliti. Kriteria eklusi merupakan kriteria untuk menghilangkan atau
mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi oleh karena berbagai
sebab antara lain:
 Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun
interpretasi hasil.
 Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan
 Hambatan etis dimana dalam menentukan sampel ada hal-hal yang melanggar
aturan yang berlaku
 Subjek menolak berpartisipasi.
Besaran sampel
Ada beberapa hal yang mempengaruhi berapa besar sampel harus diambil yaitu
1. Heterogenitas dari populasi
Semakin heterogen sebuah populasi, jumlah sampel yang diambilpun harus
semakin besar sehungga seluruh karakteristik populasi dapat terwakili.
2. Jumlah variable yang digunakan
Semakin banyak jumlah variable yang ada, jumlah sampel yang diambilpun harus
semakin besar. Hal ini mengingatkan adanya persyaratan pengujian hubungan.
Misalnya dengan chi square test of independent yang tidak memungkinkan
adanya sel dengan nilai yang diharapkan <1 yang dalam perhitungannya
dipengaruhi oleh besaran sampel.
3. Tehnik penarikan sampling yang digunakan
Jika menggunakan tehnik penarikan sampel acak sederhana, otomatis jumlah
sampel tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan penbggunaan tehnik
penarikan sampel acak terlapis. Semakin banyak lapisan membutuhkan sampel
yang lebih besar.
Kriteria pemilihan sampel tergantung pada aspek akurasi dan presisi (ketelitian) yang
tinggi dari sampelnya, terdiri dari
1. keakuratan (akurasi)
Sampel yang akurat adalah bagaimana statistic sampel dapat mengestimasi
parameter populasi secara tepat dan akurasi berkaitan dengan tingkat keyakinan
(confident level), yaitu semakin akurat atas sample data, maka akan semakin
tinggim tingkat keyakinan. Artinya statistic sampel dapat mengestimasi parameter
populasinya secara tepat dan benar, yaitu tingkat keyakinan atau nilai
signifikansinya yang dinyatakan dengan 95% dan 5% probabilitas estimasi hasil
yang tidak benar atau sering disebut dengan tingkat signifikansinya (significance
level) sebesar 0.05% (P0.005)
2. Ketelitian
Sampel yang presisi (ketelitian) merupakan hasil penelitian yang berdasarkan
sampel data untuk merefleksikan realitas populasinya secara teliti dan benar.
Presisi menunjukkan tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel yang
menggambarkan karakteristik populasinya. Presisi, dinyatakan dengan interval
keyakinan (confidence level) dari sampel data terpilih.
Besaran atau ukuran sample sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian
atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada
penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar
tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sample. Namun yang perlu diperhatikan
adalah semakin besar jumlah sample (semakin mendekati populasi), maka semakin
kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sample
(menjauhi jumlah populasi), maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Dalam menentukan ukuran atau besarnya sample secara umum,
yaitu penelitian korelasional jumlah sample minimal untuk memperoleh hasil yang
baik adalah 30, dalam penelitian eksperimen jumlah sample minimum 15 dari
masing-masing kelompok, dan untuk penelitian survey jumlah sample minimum
adalah 100.
Sedangkan perhitungan menurut beberapa ahli dalam menentukan sample dari
populasi, terdapat beberapa formula untuk menentukan ukuran sample seperti Tabel
Isaac and Michael, Tabel Krejcie dan Morgan, Formula Slovin, Formula Lemeshow,
Cohran’s Formula atau lainnya.
Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sample haruslah sebesar-besarnya.
Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sample
yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digeneralisir.
Namun ukuran sample yang diterima akan sangat bergantung pada jenis
penelitiannya.
1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, sample minimumnya adalah 10% dari populasi
2. Jika penelitianya korelasional, sample minimumnya adalah 30 subjek
3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sample sebanyak 30 subjek per group
4. Apabila penelitian eksperimental, sample minimumnya adalah 15 subjek per group
Kemudian Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan
acuan umum untuk menentukan ukuran sample :
1. Ukuran sample > 30 dan < 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
2. Jika sample dipecah ke dalam subsample (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya),
ukuran sample minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sample
sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sample antara 10 - 20.
Selanjutnya Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sample yang
diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x
jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20,
maka sample minimalnya adalah 5 x 20 = 100.
Arikunto Suharsimi (2005) memberikan pendapat sebagai berikut : “..jika
peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka dapat
menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek
dalam populasi hanya meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan
datanya peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil
seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dan
pengamatan, jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sample dan sesuai
dengan kemampuan peneliti.
Selain berdasarkan cara-cara tersebut di atas, pengambilan jumlah sample
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :
1. Rumus Slovin
Pengambilan jumlah sample menurut rumus Slovin dalam Ridwan ( 2005:65):
n = N/N(d)2 + 1
n = sample; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Jika jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah
5%, maka jumlah sample yang digunakan adalah :
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
2. Formula Jacob Cohen
N = Ukuran sample
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sample.
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
Pengambilan jumlah sample menurut Formula Jacob Cohen dalam Suharsimi
Arikunto ( 2010:179) :
N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1
3. Rumus Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael
Pengambilan jumlah sample ini ditentukan sesuai rumus berdasarkan proporsi atau
berdasarkan Tabel Isaac dan Michael. Tabel penentuan jumlah sample dari Isaac dan
Michael ini memberikan kemudahan penentuan jumlah sample berdasarkan tingkat
kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel tersebut, peneliti dapat secara langsung
menentukan besaran sample berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang
dikehendaki seperti yang tercantum dalam tabel tersebut.
C. Tehnik Sampling dan Pengumpulan Data
Tehnik sampling probability sampling yaitu tehnik pengambilan sample yang
memberikan peluang sama bagi semua anggota populasi untuk dipilih menjadi
sample.Macamnya meliputi:
1. Simple random sampling yaitu pengambilan sampel acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan
bila anggota populasi dianggap homogen.
2. Proportionate stratified random sampling yaitu bila populasi mempunyai
anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
3. Disproportionate stratified random sampling yaitu bila anggota populasi
tidak homogen dan berstrata tapi kurang proposional.
4. Cluster sampling adalah tehnik sampling daerah, digunakan bila obyek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas atau besar dengan populasi
heterogen.
5. Multistage random sampling yaitu cara pengambilan sampel bila objek yang
diteliti sangat luas atau besar, populasi heterogen terdiri dari cluster atau
strata. Cara samplingnya dengan berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan dengan melakukan randomisasi cluster kemudian dilakukan
stratifikasi atas cluster terpilih dan terakhir dilakukan randomisasi unit
populasi dari masing-masing strata.
Teknik nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi keempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dpilih menjadi
sampel. Macamnya meliputi;
1. sampling sitematis yaitu pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling kuota yaitu menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai kuota yang diinginkan.
3. Sampling aksidental yaitu berdasarkan kebetulan/ insdental bertemu dengan
peneliti.
4. Sampling purposive yaitu dengan pertimbangan tertentu.
5. Sampling jenuh/sensus yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
6. Snowball sampling yaitu penentuan sampel yang mula-mula kecil, kemudian
membesar.
7. Consecutive sampling yaitu memilih sampel yang memenuhi kriteria
penelitian sampai kurun waktu tertentu sehngga jumlah sampel terpenuhi.
Metode pengumpulan data yaitu cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data dalam penelitian.
1. Angket atau kuesioner
Angket/kuesioner merupakan alat ukur berupa angket/kuesioner dengan beberapa
pertanyaan, digunakan bila responden jumlanya besar dan tidak buta huruf.
Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mampu menggali hal-hal yang bersifat
rahasia. Angket terdiri dari 3 jenis yaitu:
 Angket terbuka / tidak berstruktur yang memberikan kebebasan responden
untuk mengungkapkan permasalahannya.
 Angket tertutup/ berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian
rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada
jawaban yang sudah ada.
 Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pernyataan
atau pertanyaan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban
dengan memberikan cek (√) sesuai dengan hasil yang diinginkan atau
peneliti yang memberikan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan.
2. Observasi atau pengamatan
Cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada
responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti.
Dalam metode observasi ini instrument yang bias digunakan adalah lembar
observasi, panduan pengamatan (observasi) atau lembar checklist.
3. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengyumpulan data dengan cara mewawancarai
langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung.
Metode ini dilakukan bila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara
mendalam serta jumlah responden sedikit. Dapat digunakan instrument berupa
pedoman wawancara, daftar periksa dan checklist.
4. Tes
Tes mrupakan metode pengumpulan data dengan memberikan beberapa soal ujian
atau tes atau inventori. Instrument yang bias digunakan dalam melakukan tes
diantaranya adalah tes kepribadian untuk mengetahui kepribadian seseorang, tes
bakat untuk mengukur bakat seseorang, tes sikap untuk mengukur sikap
seseorang dan lain-lain.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil data
yang berasal dari dokumen asli.

More Related Content

What's hot

materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifjaka permanna
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDhenok Citra Panyuluh
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ashikin Azeman
 
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatifMateri 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatifKuliahMandiri.org
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)gdengurah
 
Desain Penelitian
Desain PenelitianDesain Penelitian
Desain Penelitianmacet
 
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)wmkfirdaus
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianFaizal Sofyan
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianSadad Magrabi
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMhd Habib
 

What's hot (20)

materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatif
 
Proposal bab iii r2
Proposal bab iii r2Proposal bab iii r2
Proposal bab iii r2
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
 
Proposal bab iii r
Proposal bab iii rProposal bab iii r
Proposal bab iii r
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
 
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatifMateri 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
Materi 011-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Proposal bab iii r3
Proposal bab iii r3Proposal bab iii r3
Proposal bab iii r3
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
 
Desain Penelitian
Desain PenelitianDesain Penelitian
Desain Penelitian
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif
 
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
Pengumpulan Data Kualitatif (Sampling)
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
Proposal bab iii r4
Proposal bab iii r4Proposal bab iii r4
Proposal bab iii r4
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitian
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif
 

Similar to Penelitian

Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...Chairani Rahiimi
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatiftegarputra15
 
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifMetode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifYaser Lopekabausirah
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptTriEvelina1
 
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan KualitatifPerbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatifnadia_anisa22
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifWarnet Raha
 
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptxPENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptxMuhammadELZuhemy
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiahrasyidiq
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianpristanti
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
MP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.pptMP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.pptjhosiyosi2
 

Similar to Penelitian (20)

Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
Pendekatan penelitian kualitatif dan kuantittatif (Kelas X IIS 1 SMAN 1 Karaw...
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
 
2791218.ppt
2791218.ppt2791218.ppt
2791218.ppt
 
Sinta
SintaSinta
Sinta
 
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatifMetode penelitian sosiologi kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatif
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdfPENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
 
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan KualitatifPerbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptxPENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
A
AA
A
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Metode Ilmiah
Metode IlmiahMetode Ilmiah
Metode Ilmiah
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
MP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.pptMP11-penelitian_kualitatif.ppt
MP11-penelitian_kualitatif.ppt
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Recently uploaded (7)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Penelitian

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifatpenemuan,pembuktian,pengembangan. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasil penelitian tersebut untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, diantaranya metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode tradisional dan metode baru, metode positivistik dan metode postpositivistik, metode konfirmasi dan temuan, serta metode scientific dan metode artistik.Walaupun kedua metode ini mempunyai penamaan dan langkah-langkah yang berbeda tetapi metode ini tetap sistematis dan tentunya membantu kita dalam melakukan sebuah penelitian. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagi berikut. 1. Untuk mengetahui perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. 2. Untuk mengetahui Populasi sampel (besaraqn, kriteria inklusi dan eklusi) 3. Untuk mengetahui tehnik sampling dan metode pengumpulan data
  • 2. BAB II ISI A. Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif. Untuk lebih memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri. 1. Perbedaan Aksioma Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. No Aksioma dasar Metode kuantitatif Metode kualitatif 1 Sifat realistis Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur Ganda, holistic, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman 2 Hubungan peneliti dengan yang diteliti Independen supaya obyektif Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna 3 Hubungan variabel Sebab- akibat / kausal Timbal balik/ interaktif 4 Kemungkinan generalisasi Cenderung membuat generalisasi Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu) 5 Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data 1.2 Perbedaan karakteristik No Metode kuantitatif Metode kualitatif 1 Desain :  Spesifik, jelas, rinci  Umum
  • 3.  Ditentukan mantap sejak awal  Menjadi pegangan tiap langkah  Fleksibel  Berkembang dan muncul dalam proses penelitian 2 Tujuan :  Menunjukkan hubungan antar variabel  Menguji teori  Mencari generalisasi yang mempunyai nilai produktif  Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif  Menemukan teori  Menggambar realitas yang komplek  Memperoleh pemhaman makna 3 Teknik pengumpulan data:  Kuesioner  Observasi dan wawancara terstruktur  Participant observation  In depthinterview  Dokumentasi  tringulasi 4 Instrumen penelitian:  tes, angket, wawancara terstruktur  instrumen yang telah terstandart  peneliti sebagai instrumen  buku catatan, tape recorder, camera, handycam, dll 5 Data :  kuantitatif  berbentuk nilai  hasil pengukuran variabel yang dioperasikan dengan menggunakan instrumen  deskriptif kualitatif  bentuk informasi dan fenomena  dokumen pribadi,catatan lapangan, ucapan, tindakan responden, dokumen, dll 6 Sampel :  besar  representative  sedapat mungkin random  ditentukan sejak awal  kecil  tidak representative  purposive, snowball  berkembang selama proses penelitian 7 Analisis :  setelah selesai pengumpulan data  deduktif  menggunakan statistic untuk menguji hipotesis  terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian  nduktif  mencari pola, model, tema dan teori 8 Hubungan dengan responden :
  • 4.  berjarak, tanpa kontak  peneliti lebih tinggi daripada responden  jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan  empati, akrab supaya dapat pemahaman yang mendalam  kedudukan sama  jangka lama sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori 9 Usulan desain :  luas dan rinci  literature berhubungan dengan masalah&variabel yang diteliti  prosedur spesifik dan rinci  hipotesis dirumuskan dengan jelas  ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan  singkat, umum, bersifat sementara  literature yang digunakan bersifat sementara  prosedur bersifat umum  masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan  tidak dirumuskan hipotesis, tapi akan menemukan hipotesis  focus ditetapkan setelah memperoleh data awal di lapangan 10 Kapan penelitian dianggap selesai?  Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan  Setelah tidak ada data yang dianggap baru/ jenuh 11 Kepercayaan terhadap hasil peelitian:  Pengujian validitas dan realibilitas instrumen  Pengujian kredibilitas depenabilitas proses dan hasil instrumen 1.3 Perbedaan proses penelitian Riset kuantitatif Riset kualitatif 1.Identifikasi Masalah, PemilihanMasalah,Perumusan Masalah, dan Judul Riset 2. Tinjauan Pustaka 3. Kerangka Konseptual 1. Identifikasi Masalah, PemilihanMasalah, Perumusan Masalah, danJudul Riset 2. Tinjauan Pustaka 3. Identifikasi variable
  • 5. 4. Hipotesis Riset 5. Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel 6. Rancangan Riset 7. Penentuan Sampel 8. Pengumpulan Data 4. Informan (Subyek) Riset 5. Pengumpulan Data 6. Analisis Data 7.InterpretasiHasilPembahasan B. Populasi Sampel Populasi adalah keseluruhan gejala/ satuan yang ingin diteliti. Batasan populasi terdapat 3 kriteria yaitu isi, cakupan dan waktu. Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Kriteria sampel terdiri dari kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria inklusi merupakan menentukan sampling yang didasarkan atas karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Kriteria eklusi merupakan kriteria untuk menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi oleh karena berbagai sebab antara lain:  Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil.  Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan  Hambatan etis dimana dalam menentukan sampel ada hal-hal yang melanggar aturan yang berlaku  Subjek menolak berpartisipasi. Besaran sampel Ada beberapa hal yang mempengaruhi berapa besar sampel harus diambil yaitu 1. Heterogenitas dari populasi Semakin heterogen sebuah populasi, jumlah sampel yang diambilpun harus semakin besar sehungga seluruh karakteristik populasi dapat terwakili. 2. Jumlah variable yang digunakan
  • 6. Semakin banyak jumlah variable yang ada, jumlah sampel yang diambilpun harus semakin besar. Hal ini mengingatkan adanya persyaratan pengujian hubungan. Misalnya dengan chi square test of independent yang tidak memungkinkan adanya sel dengan nilai yang diharapkan <1 yang dalam perhitungannya dipengaruhi oleh besaran sampel. 3. Tehnik penarikan sampling yang digunakan Jika menggunakan tehnik penarikan sampel acak sederhana, otomatis jumlah sampel tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan penbggunaan tehnik penarikan sampel acak terlapis. Semakin banyak lapisan membutuhkan sampel yang lebih besar. Kriteria pemilihan sampel tergantung pada aspek akurasi dan presisi (ketelitian) yang tinggi dari sampelnya, terdiri dari 1. keakuratan (akurasi) Sampel yang akurat adalah bagaimana statistic sampel dapat mengestimasi parameter populasi secara tepat dan akurasi berkaitan dengan tingkat keyakinan (confident level), yaitu semakin akurat atas sample data, maka akan semakin tinggim tingkat keyakinan. Artinya statistic sampel dapat mengestimasi parameter populasinya secara tepat dan benar, yaitu tingkat keyakinan atau nilai signifikansinya yang dinyatakan dengan 95% dan 5% probabilitas estimasi hasil yang tidak benar atau sering disebut dengan tingkat signifikansinya (significance level) sebesar 0.05% (P0.005) 2. Ketelitian Sampel yang presisi (ketelitian) merupakan hasil penelitian yang berdasarkan sampel data untuk merefleksikan realitas populasinya secara teliti dan benar. Presisi menunjukkan tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel yang menggambarkan karakteristik populasinya. Presisi, dinyatakan dengan interval keyakinan (confidence level) dari sampel data terpilih. Besaran atau ukuran sample sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada
  • 7. penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sample. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sample (semakin mendekati populasi), maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sample (menjauhi jumlah populasi), maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi. Dalam menentukan ukuran atau besarnya sample secara umum, yaitu penelitian korelasional jumlah sample minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, dalam penelitian eksperimen jumlah sample minimum 15 dari masing-masing kelompok, dan untuk penelitian survey jumlah sample minimum adalah 100. Sedangkan perhitungan menurut beberapa ahli dalam menentukan sample dari populasi, terdapat beberapa formula untuk menentukan ukuran sample seperti Tabel Isaac and Michael, Tabel Krejcie dan Morgan, Formula Slovin, Formula Lemeshow, Cohran’s Formula atau lainnya. Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sample haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sample yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digeneralisir. Namun ukuran sample yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. 1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, sample minimumnya adalah 10% dari populasi 2. Jika penelitianya korelasional, sample minimumnya adalah 30 subjek 3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sample sebanyak 30 subjek per group 4. Apabila penelitian eksperimental, sample minimumnya adalah 15 subjek per group Kemudian Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sample : 1. Ukuran sample > 30 dan < 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian 2. Jika sample dipecah ke dalam subsample (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sample minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat 3. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sample sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian 4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sample antara 10 - 20. Selanjutnya Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sample yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x
  • 8. jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka sample minimalnya adalah 5 x 20 = 100. Arikunto Suharsimi (2005) memberikan pendapat sebagai berikut : “..jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka dapat menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dan pengamatan, jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sample dan sesuai dengan kemampuan peneliti. Selain berdasarkan cara-cara tersebut di atas, pengambilan jumlah sample dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut : 1. Rumus Slovin Pengambilan jumlah sample menurut rumus Slovin dalam Ridwan ( 2005:65): n = N/N(d)2 + 1 n = sample; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. Jika jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sample yang digunakan adalah : N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95 2. Formula Jacob Cohen N = Ukuran sample F^2 = Effect Size u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76 maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sample. N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203 Pengambilan jumlah sample menurut Formula Jacob Cohen dalam Suharsimi Arikunto ( 2010:179) :
  • 9. N = L / F^2 + u + 1 Keterangan : Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1 3. Rumus Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael Pengambilan jumlah sample ini ditentukan sesuai rumus berdasarkan proporsi atau berdasarkan Tabel Isaac dan Michael. Tabel penentuan jumlah sample dari Isaac dan Michael ini memberikan kemudahan penentuan jumlah sample berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel tersebut, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sample berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki seperti yang tercantum dalam tabel tersebut. C. Tehnik Sampling dan Pengumpulan Data Tehnik sampling probability sampling yaitu tehnik pengambilan sample yang memberikan peluang sama bagi semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sample.Macamnya meliputi: 1. Simple random sampling yaitu pengambilan sampel acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. 2. Proportionate stratified random sampling yaitu bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. 3. Disproportionate stratified random sampling yaitu bila anggota populasi tidak homogen dan berstrata tapi kurang proposional. 4. Cluster sampling adalah tehnik sampling daerah, digunakan bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas atau besar dengan populasi heterogen. 5. Multistage random sampling yaitu cara pengambilan sampel bila objek yang diteliti sangat luas atau besar, populasi heterogen terdiri dari cluster atau
  • 10. strata. Cara samplingnya dengan berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan dengan melakukan randomisasi cluster kemudian dilakukan stratifikasi atas cluster terpilih dan terakhir dilakukan randomisasi unit populasi dari masing-masing strata. Teknik nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi keempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dpilih menjadi sampel. Macamnya meliputi; 1. sampling sitematis yaitu pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. 2. Sampling kuota yaitu menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai kuota yang diinginkan. 3. Sampling aksidental yaitu berdasarkan kebetulan/ insdental bertemu dengan peneliti. 4. Sampling purposive yaitu dengan pertimbangan tertentu. 5. Sampling jenuh/sensus yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 6. Snowball sampling yaitu penentuan sampel yang mula-mula kecil, kemudian membesar. 7. Consecutive sampling yaitu memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehngga jumlah sampel terpenuhi. Metode pengumpulan data yaitu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. 1. Angket atau kuesioner Angket/kuesioner merupakan alat ukur berupa angket/kuesioner dengan beberapa pertanyaan, digunakan bila responden jumlanya besar dan tidak buta huruf. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Angket terdiri dari 3 jenis yaitu:
  • 11.  Angket terbuka / tidak berstruktur yang memberikan kebebasan responden untuk mengungkapkan permasalahannya.  Angket tertutup/ berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.  Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pernyataan atau pertanyaan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban dengan memberikan cek (√) sesuai dengan hasil yang diinginkan atau peneliti yang memberikan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan. 2. Observasi atau pengamatan Cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode observasi ini instrument yang bias digunakan adalah lembar observasi, panduan pengamatan (observasi) atau lembar checklist. 3. Wawancara Wawancara merupakan metode pengyumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung. Metode ini dilakukan bila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit. Dapat digunakan instrument berupa pedoman wawancara, daftar periksa dan checklist. 4. Tes Tes mrupakan metode pengumpulan data dengan memberikan beberapa soal ujian atau tes atau inventori. Instrument yang bias digunakan dalam melakukan tes diantaranya adalah tes kepribadian untuk mengetahui kepribadian seseorang, tes bakat untuk mengukur bakat seseorang, tes sikap untuk mengukur sikap seseorang dan lain-lain. 5. Dokumentasi
  • 12. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli.