Tahapan-tahapan dari jalannya penelitian ini dimulai dari tahap pendahuluan, tahap penentuan rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap pembahasan, tahap penarikan kesimpulan, dan tahap pembuatan laporan.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah mengidentifikasi masalah/mencari permasalahan, merumuskan masalah, mengadakan studi pendahuluan, merumuskan hipotesis, menentukan sampel penelitian, menyusun rencana penelitian, Pelaksanaan penelitian.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas metode penelitian kuantitatif yang paling umum dan sering digunakan adalah korelasi, deskriptif, kasual komparatif, komparatif, eksperimen, survei, dan inferensial.
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
Konsep dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha menemukan pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas observasi empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah mengidentifikasi masalah/mencari permasalahan, merumuskan masalah, mengadakan studi pendahuluan, merumuskan hipotesis, menentukan sampel penelitian, menyusun rencana penelitian, Pelaksanaan penelitian.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas metode penelitian kuantitatif yang paling umum dan sering digunakan adalah korelasi, deskriptif, kasual komparatif, komparatif, eksperimen, survei, dan inferensial.
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan obyektif.
Konsep dasar penelitian sebagai metodologi ilmu merupakan suatu usaha menemukan pengetahuan ilmiah dengan menggunakan kekuatan pikir dan aktifitas observasi empiris yang mengikuti kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi adalah jumlah keseluruhan satuan-satuan yang karakteristiknya hendak diteliti
Metode Kuantitatif disebut sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. sumber buku: Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D karya Prof. Dr. Sugiyono.
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Populasi adalah jumlah keseluruhan satuan-satuan yang karakteristiknya hendak diteliti
Metode Kuantitatif disebut sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. sumber buku: Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D karya Prof. Dr. Sugiyono.
Intervensi adalah bentuk hambatan yang mungkin dialami peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat berdampak dalam proses pendidikan, karena bisa menghambat perkembangan serta proses belajar. Intervensi dilakukan setelah asesmen dilakukan.
Autism spectrum disorder (ASD) memiliki karakteristik utama yaitu perilaku repetitif dan minat yang terbatas, serta defisit dalam kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sosial sehari-hari. ASD memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan perilaku bermasalah, seperti perilaku tidak patuh yang berdampak buruk pada keberfungsian sehari-hari dalam aspek akademis maupun lingkungan sosial. Perilaku tidak patuh yang berlebihan dapat dikurangi melalui program modifikasi perilaku.
Fonasi atau proses bersuara adalah suatu proses di mana pita suara di tenggorokan menghasilkan bunyi dengan atau tanpa suara. Misalnya, konsonan ‘h’ dan ‘k’ dihasilkan tanpa adanya getaran pita suara, karena itu disebut bunyi tanpa suara. Bunyi vocal (a, i, u, e, o) dihasilkan dengan getaran pita suara, maka disebut bunyi bersuara.
Diagnostic and Statistical Manual-5
atau DSM-5 (2013) telah mengganti istilah stuttering menjadi Childhood- Onset Fluency Disorder. Childhood-Onset Fluency Disorder masih
termasuk ke dalam kategori diagnosa gangguan komunikasi.
Childhood-Onset Fluency Disorder (stuttering) menurut DSM-5 adalah
gangguan pada kelancaran tempo berbicara yang tidak pantas untuk usia
dan kemampuan bahasa individu, bertahan dari waktu ke waktu, dan
ditandai oleh seringnya satu atau lebih kejadian berikut ini: (1)
pengulangan suara atau suku kata; (2) perpanjangan suara huruf vokal
maupun konsonan; (3) kata-kata yang terputus; (4) terdiam atau ada jeda
dalam berbicara; (5) perkataan yang panjang lebar guna mengganti kata-kata yang bermasalah; (6) dan tampak adanya tekanan fisik ketika
mengucapkan kata-kata.
Mata kuliah ini membahas mengenai anatomi dan fisiologi serta patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait bahasa, bicara, suara dan menelan kuliah ceramah, diskusi, penugasan dan praktikum : Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, menganalisis dan menerapkan pengertian serta ruang lingkup konsep dasar tentang Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya sebagai Ahli Madya Terapis Wicara, sehingga mempermudah pemahaman fenomena kehidupan.
Keterampilan : Mahasiswa mampu menunjukkan, menyajikan, mendemonstrasikan serta menerapkan tentang pengertian dan ruang lingkup konsep dasar tentang Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya sebagai Ahli Madya Terapist Wicara, sehingga mempermudah pemahaman fenomena kehidupan.
Sikap : Mahasiswa mampu menerima, menghargai dan memecahkan tentang pengertian serta ruang lingkup konsep dasar Anatomi Fisiologi Patofisiologi yang meliputi respirasi, fonasi, artikulasi, sistem pendengaran, sistem saraf terkait alur pemrosesan bahasa dan bicara, suara serta menelan pada manusia untuk bekal melaksanakan tugas profesinya dan mampu memanfaatkan materi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Prasekolah
Kemampuan identifikasi ini menjadi penting, sebab selengkap apapun fasilitas dan dana atau dukungan dari manapun namun bila SDMnya belum memiliki kemampuan membedakan, mengenali ABK maka jangan salahkan kalau akhirnya SDM akan salah dalam penanganan selanjutnya.
Non-Speech Oral Motor Exercises (NS-OME)
Sebuah kumpulan metode nonspeech dan prosedural yang mengklaim bahwa metode ini dapat mempengaruhi kekuatan lidah, bibir, rahang, meningkatkan tonus otot, memfasilitasi rentan gerakan, dan memingkatkan kontrol otot (Ruscello, In Press).
4. PENYUSUNAN DESAIN PENELITIAN
• Desain penelitian diartikan sebagai rencana yang
memandu peneliti dalam proses pengumpulan,
analisis, dan interpretasi data.
• Ada juga yang mendefinisikan desain penelitian
sebagai blueprint (cetak biru) penelitian, yang
mencakup setidaknya empat hal, yaitu:
• 1.Pertanyaan penelitian apa yang hendak dijawab,
• 2.Data apa saja yang relevan dengan pertanyaan
penelitian tersebut,
• 3.Data yang dikumpulkan seperti apa dan dengan cara
apa, dan
• 4.Bagaimana menganalisisnya.
5. PENENTUAN CONTOH
• Keaslian penelitian ini berdasarkan pada
beberapa penelitian terdahulu yang
mempunyai karekteristik yang relatif sama
dalam hal tema, kajian, meskipun berbeda
dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi
variabel penelitian atau metode analisis yang
digunakan.
6. PENYUSUNAN TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
• Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita
kumpulkan menjadi valid, maka kita harus
memvaliditas dan reliabilitas.
• Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu
selain harus diujicobakan, dihitung validitas
dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai
kaidah-kaidah penyusunan instrumen.
7. • Pengumpulan data, dapat dimaknai juga
sebagai kegiatan peneliti dalam upaya
mengumpulkan sejumlah data lapangan yang
diperlukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau
menguji hipotesis (untuk penelitian
kuantitatif).
8. • Dalam penelitian kualitatif dikenal teknik
pengumpulan data: observasi, focus group
discussion (FGD), wawancara mendalam
(indent interview), dan studi kasus (case
study).
• Sedangkan dalam penelitian kuantitatif
dikenal teknik pengumpulan data: angket
(questionnaire), wawancara, dan
dokumentasi.
9. PENGUMPULAN DATA
• Tinjauan literatur dan konsultasi dengan ahli
• Mempelajari dan melakukan pendekatan
terhadap kelompok masyarakat di mana data
akan diambil
• Membina dan memanfaatkan hubungan yang
baik dengan responden dan lingkungannya
• Uji coba atau pilot study
10. • Merumuskan dan menyusun pertanyaan
• Mencatat dan memberi kode (recording and
coding)
• Cross checking, validitas, dan reliabilitas
• Pengorganisasian dan kode ulang data yang
telah terkumpul supaya dapat dianalisis.
11. RENCANA
ANALISIS DATA
• Pengumpulan Data, pada tahap ini kalian
harus melakukan kegiatan
Pengumpulan Data yang nantinya akan
dianalisis.
• Langkah Penyuntingan, adalah proses
pengecekan dari kejelasan dan kelengkapan
berhubungan dengan pengisian dari
instrumen pengumpulan data.
15. Dipengaruhi oleh skalavariabel
Bentuk penyajian:
-Informasi yg penting
- Sederhana
- Mudah dipahami
- Gunakan media ygtepat
1.Narasi
2. Tabel
3.Grafik
4. Mapping
5. Gambar
1
5
16. Menyajikan hasil pengolahan data dengan
menggunakan kalimat
Misal :
‘Sejumlah 90 % penderita penyakit Ydi kota X
adalah anak usia sekolah dasar yang tinggal di
daerah nelayan’
‘ Tigadiantaratujuhpesertapenyuluhan
kesehatan tentang penanggulangan DB
adalah kaderkesehatan’
1
6
17. Menyajikan hasil pengolahan data dengan
menggunakan tabel darisederhana- kompleks
Penyajianinformasi dalam bentuk angkadengan
menggunakan formatbaris dan kolom
Tabelhrs mudah dipahamipembaca
Buat sesederhanamungkin
Dua/tiga tabel lebih baik daripada satu variabel
besar dengan banyakvariabel
7
18. Terdiri : judul tabel, badan/isi tabel, catatan kaki
Judul tabel : singkat, jelas, relevan, menjelaskan
apa yg disajikan,dimana,kapan
Badan tabel : lajur baris-kolom, tiap lajur diberi
label, titik temu baris kolom berisi nilai var, ada
lajur berisijumlah
Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi
dari isitabel
18
19. Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus
1. Tabelumum
- Berisi seluruhdata/ variabelhasil
penelilitian
- Utk data kuantitatif berisi angka
absolut/ nilaiasli
Contoh :
19
21. Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus
2. Tabelkhusus
- Berisi data hasil ‘variasi’ dari tabel
umum/ mastertabel
- Tujuan : menyajikan data dlm bentuk
sederhana, menggambarkan adanya
hubungan
Contoh :
21
22. 12
Kelompok umur Frekuensi Persentase
Kurang20 tahun 1 6,3
20-35 tahun 5 31,3
36-50 tahun 7 43,8
Lebih50 tahun 3 18,8
Jumlah 16 100,0
Sumber : Survey pada pasien di RS Y di kota X tahun Y
23. 13
*)Sasaran Pengobatan Massal dilaksanakan serentak yang dimulai pada tanggal 1 s/d 31
Desember 2008 terhadap semua penduduk di wilayah Kabupaten Parigi Moutong Sul-tengah
33. Merupakan grafik dari distribusi frekuensi kumulatif.
Nilai data disajikan pada garis horisontal (sumbu-x).
Pada sumbu vertikal dapatdisajikan:
Frekuensi kumulatif,atau
Frekuensi relatif kumulatif,atau
Persen frekuensi kumulatif
Frekuensi yang digunakan (salah satudiatas)masing-
masing kelas digambarkan sebagaititik.
Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.
33
35. Diagramscatter(scatter diagram)merupakanmetode
presentasisecaragrafis untuk menggambarkan
hubungan antara dua variabelkuantitatif.
Salahsatuvariabeldigambarkanpadasumbuhorisontal dan
variabellainnya digambarkanpadasumbuvertikal.
Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang ada
menggambarkan hubungan yang terjadi antar
variabel.
35
36. y
x x
y
x
y
Hubungan Positif
Jika X naik, maka
Y juga naik dan
jika X turun, maka
Y juga turun
Hubungan Negatif
Jika X naik, maka
Y akan turun dan
jika X turun, maka
Y akan naik
Tidak ada hubungan
antara X dan Y
36
43. Data kuantitatif berdasarkanpengukuran interval
danrasio
Data dari responden umumnya bervariasi
sehingga memerlukan penyederhanaandata
dengan cara mengelompokkan datamenjadi
kelas-kelas dan intervaltertentu
Kaidahyangdipakaiuntuk penyederhanaandata
biasanya menggunakan kaidahsturgess
44. Distribusifrekuensi
Pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukan banyaknya data
dalamsetiapkategori dansetiapdata tidak dapat
dimasukan ke dalam dua atau lebih kategori
Tujuan
Data menjadi informatif dan mudah dipahami
45. Mengurutkan data
Membuat ketegori atau kelasdata
Membuat Intervaldata
Membuat TabelFrekuensi
Melakukan penturusan atau tabulasi,
memasukannilai kedalam interval kelas
46. Tabelfrekuensi
Diagram(grafik)terdiri dari:
Histogram: samadengandiagrambatang,hanyabatangnya
menempel(tidak terpisah)karenadatayangdisajikanbersifat
Kontinyu
Poligon Frekuensi: grafik yangdihasilkandenganmenghubungkan
puncakdarimasing-masingnilai tengahkelashistogram.
Ogive: diagramyangdibuat darifrekuensikumulatif.Sumbu
horizontal menggunakan kelas, sedangkansumbu vertikal
menggunakan frekuensikumulatif
Stemandleaf diagram(grafik batangdaun): Batang=bilangan-
bilangan, Daun =bilangansisanya
47. ANALISIS DATA
• Metode analisis data yang digunakan harus
berdasarkan dengan tipe data yang telah kumpulkan.
• Tipe data sendiri umumnya dibagi menjadi dua jenis
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
• Data kuantitatif biasanya berupa data yang
berhubungan dengan angka atau kuantitas, sedangkan
data kualitatif berupa data yang lebih subyektif karena
berasal dari jawaban informasi survei atau wawancara.
• macam-macam metode analisis data yang dapat
digunakan dalam mempermudah untuk mengolah
kedua data.
48. PENULISAN LAPORAN
• COVER
• LEMBAR JUDUL
• LEMBAR PENGESAHAN
• KATA PENGANTAR
• DAFTAR ISI
• DAFTAR TABEL
• DAFTAR GAMBAR
• DAFTAR LAMPIRAN
49. • BAB I. PENDAHULUAN
• BAB II TINJAUAN PUSTAKA
• BAB III METODOLOGI PENELITIAN
• DAFTAR PUSTAKA