3. DEFINISI
Komunikasi terapeutik adalah hubungan interpersonal di mana perawat dan
klien memperoleh pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalaman
emosional klien yang negative (Stuart Laraia, 2000).
Sieh A., Louise K., dan Brenti, (1997) mengemukakan komunikasi terapeutik
sebagai segala bentuk komunikasi yang dirancang untuk meningkatkan
kesejahteraan pasien atau menghilangkan distress psikologis. Komunikasi
terapeutik ditujukan dengan empati, rasa percaya, validasi, dan perhatian.
4. 1) Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan
penghormatan diri.
2) Kemampuan membina hubungan interpersonal
yang tidak superfisial dan saling
bergantung dengan orang lain.
3) Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan serta
mencapaitujuan yang realistis.
4) Rasa identitas personal yang jelas dan
peningkatan integritas diri.
5. 1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
adalah memberikan perhatian terhadap pesan
verbal maupun non verbal yang datang dari
pasien guna menegaskan bahwa perawat
bersungguh-sungguh dalam menjalankan
tugasnya.
4. Mengulang Ucapan Pasien Menggunakan
Susunan Kata-kata Sendiri
Salah satu cara efektif bagi perawat guna
memberikan umpan balik terhadap pasien. Sehingga,
pasien mengetahui bahwa yang disampaikanperawat
dimengerti dan berlanjut.
2. Menunjukkan penerimaan
Penting untuk ditegaskan, menerima bukan berarti
menyetujui.Menerima yang dimaksud adalah bersedia
mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan
keraguan maupun tidak setuju
5. Klarifikasi
Apabila saat melangsungkan
komunikasi terjadi kesalahan,
penting bagi seorang perawat
untuk menghentikan
pembicaraan guna
mengklarifikasi serta
menyamakan persepsi.
3. Memberikan Pertanyaan yang Berkaitan
Tujuan dari seorang perawat dalam mengajukan
pertanyaan terhadap pasien adalah guna memperoleh
informasi yang bersifat spesifik.
TEKNIK KOMUNIKASI
TERAPIUTIK
Menurut pendapat Shives (1994),
Stuart & Sundeen (1950) dan
Wilson & Kneisl (1920), di
sebutkan bahwa teknik
komunikasi terapeutik meliputi :
6. 6. Memfokuskan : Memfokuskan tujuan komunikasi merupakan
salah satu metode yang dapat dilakukan guna membatasi
pembicaraan, sehingga mudah dimengerti oleh pasien.
7. Menyampaikan Hasil Observasi : Memberikan umpan balik
kepada pasien dengan menyatakan hasilpengamatannya.
8. Menawarkan Informasi : Pemberian informasi berguna untuk
meningkatkan rasa percaya pasien terhadap perawat. Maka,
apabila terdapat informasi yang ditutupi oleh dokter, perawat
harus melakukan klarifikasi terhadap alasan yang melatarinya.
9. Diam : merupakan metode guna memberikan ruang atau
kesempatan kepada perawat dan pasien dalam mengorganisasi
pikirannya.
10. Meringkas : adalah pengulangan ide utama yang sudah
dikomunikasikan secara singkat. Biasanya dilakukan di fase
terminasi
Lanjutan...
11. Menawarkan Diri : seperti menawarkan bantuan.
12. Refleksi : Menganjurkan pasien untuk mengemukakan ide
dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
13. Mengidentifikasi Tema : Perawat harus tanggap terhadap
cerita yang disampaikan klien dan harus mampu manangkap
tema dari seluruh pembicaraan tersebut. Gunanya adalah
untuk meningkatkan pengertian dan menggali masalah
penting (Stuart & Sadeen dalam Suryani, 2005).
14. Humor : Florence Nightingale dalam Anonymous (1999)
dalam Suryani (2005) pernah mengatakan suatu pengalaman
pahit sangat baik ditangani dengan humor
15. Memberikan Pujian : Reinforcement berguna untuk
meningkatkan harga diri dan menguatkan perilaku klien
(Gerald, D dalam Suryani, 2005).
7. PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEPERAWTAN
1) Tahap Persiapan/Pra-interaksi : Tugas perawat dalam tahapan ini Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri;
Mengumpulkan data tentang klien; dan Merencanakan pertemuan pertama dengan klien.
2) Tahap Perkenalan/Orientasi : Tugas perawat dalam tahapan ini adalah Membina rasa saling percaya, menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka ; Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, dan topik pembicaraan);
Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien; dan Merumuskan tujuan interaksi dengan klien.
3) Tahap Kerja : merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik (Stuart, G. W, 2009).
4) Tahap Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan klien.Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang
telah dilaksanakan (evaluasi objektif). Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan perasaan klien setelah
berinteraksidengan perawat. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan.