Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonalaulia rahmah
definisi
Komunikasi yg direncanakan secara sadar, bertujuan & kegiatan dipusatkan pd kesembuhan pasien.
Komunikasi Interpersonal
Interaksi yg terjd antara sedikitnya 2 orang atau dlm kelompok kecil, terutama dlm btk tatap muka & paling sering digunakan dalam pelayanan keperawatan / kebidanan.
↓
Berfokus pd komunikasi interpersonal yg terapeutik.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Urun ide implementasi kampus merdeka untuk program studi teknologi pendidikan se-Indonesia. Bahan diskusi pada pertemuan (webinar) antar koordinator program studi teknologi pendidikan se-Indonesia.
Model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi untuk memupuk siswa mandiri nan tangguh. versi youtube dapat dilihat di https://youtu.be/dAByFBRhqb4
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Sharing trend, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama dan pasca pandemi Covid-19. Lima langkah menuju trasnformasi: 1) pemerataan akses ICT; 2) Perubahan Mindset; 3) kepemimpinan sekolah atau perguruan tinggi; 4) modeling dan guru penggerak; dan 5) peran teknologi dan teknolog pendidikan.
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
1. Modul 2 Konsep dan Bentuk Komunikasi
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi
Terapeutik
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Pengertian Komunikasi terapeutik
komunikasi terapeutik ada beberapa kunci yang harus
anda pahami yaitu:
Kejujuran, karena dengan jujur akan menciptakan suasana
kondusif bagi bidan dan klien sehingga tujuan konseling dapat
tercapai.
Lemah lembut berbicara dan meyakinkan
Tata bahasanya jelas,ekpresisf dan tidak membingungkan
Bersikap positip dan penuh harapan kedepan
Empati
Memberikan sikap hormat pada klien
Responsif dan peka,mengerti perasaan orang lain
3. Mengapa kita perlu melakukan komunikasi terapeutik ?
Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yg ada bila pasien percaya
pada hal yang diperlukan
Mengurangi keraguan,membantu dalam hal pengambilan tindakan yang efektif
dan mempertahankan kekuatan egonya.
Mempengaruhi orang lain dan Lingkungan fisik dan dirinya sendiri
4. Manfaat komunikasi terapeutik yaitu :
a. Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara tenaga
kesehatan dan klien
b. Mengidentifikasi,mengungkapkan perasaan,mengkaji
masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh
bidan.
5. Ada beberapa syarat komunikas terapeutik
(Stuart dan sundenn)
a. Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri baik pemberi
maupun penerima
b. Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum memberikan sarana,informasi maupun masukan.
6. Dalam komunikasi terapeutik ada beberapa prinsip yang harus dipahami oleh
bidan yaitu :
a. Bidan harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami dirinya
serta nilai yang dianut
b. Komunikasi yang bersifat saling menerima, saling percaya dan saling menghargai
c. Bidan harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mentalnya
d. Menciptakan suasana yang memungkinkan seorang pasien bebas berkembang
tanpa rasa takut
e. Mampu memotivasi pasien untuk mengubah dirinya baik sikap ataupun tingkah
laku,sehingga tumbuh semakin matang dan mampu memecahkan masalahnya sendiri
f. Bidan mampu menguasai perasaan sendiri baik suka maupun duka.
g. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan
konsistensinya
h. Memahami betul arti empati sebagai tindakan terapeutik.
i. Kejujuran dan keterbukaan sebagai dasar komunikasi terpeutik
j. Memiliki kemampuan sebagai roll model
k. Altruisme untuk mendapatkan keputusan dengan menolong orang lain secara
manusiawi
l. Berpegang pada etika serta dalam mengambil keputusan berdasar prinsip
kesejahteraan manusia
m. Bertanggung jawab dalam dua demensi, yaitu pada diri sendiri dan pada pasien dlm
pelayanan kebidanan.
7. Ketika kita belajar komunikasi terapeutik, ada 5 sikap didalamnya ( Egan dalam
keliat,1998), yaitu :
a. Berhadapan, dengan berhadapan berarti anda menghargai klien dan akan
dapat mengobservasi kesejangan antara bahasa verbal maupun non verbal,
b. Kontak mata, kita akan mengetahui masalah klien lebih obyektive karena mata
adalah jendela hati.
c. Membungkuk kearah klien, menandakan anda siap menerima keluhan klien dan
terbuka dengan pendapat dan keluhan klien.
d. Memperlihatkan sikap terbuka, ini berarti anda siap menerima klien,
e. Tetap rileks
8. karakteristik komunikasi
terapeutik ( Taufik,2007)
a. Keiklasan
Dalam upaya memberikan bantuan kepada klien,bidan
harus dapat menyadari adanya nilai, sikap dan perasaan
yang dimiliki oleh klien.
9. b. Empati
Empati merupakan suatu Perasaan “pemahaman” dan “penerimaan
bidannterhadapp parasaan yang dialami oleh klien dan kemampuan dalam
mersakan dunia pribadi pasien.
10. Kehangatan adanya hubungan yang saling membantu
dibuat untuk memberikan kesempatan klien dalam
mengeluarkan unek-unek secara bebas
11. Mendengar aktif dengan penuh perhatian, dengan cara
1. Pandangan klien dan keluarga saat berbicara
2. Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan
3. Sikap tubuh yang menunjukan perhatian
4. Tidak menyilangkan kaki dan tangan
5. Menghindari gerakan yang tidak perlu
6. Anggukan kepala apabila klien membicarakan hal yang penting
7. Condongkan tubuh kearah lawan bicara.
12. Teknik mendengar ada 2 yaitu, mendengar pasif seperti menganggukan
kepala,kontak mata. Sedangkan mendengar aktif, penuh perhatian dan untuk
mengetahui perasaan orang lain.keuntungannya : pasien merasa dihargai dan
penting,merasa didengarkan,pasien merasa nyaman
13. Menunjukan penerimaan, berarti bersedia
mendengarkan orang lain tanpa keraguan
dan bukan berarti bidan menyetuji semua
hal. / tidak harus menerima perilsku klien
dan bidan seharusnya menghindari
ekspresi wajah yang menunjukan tidak
setuju,mis menggelengkan
kepal,mengerutkan wajah dsb.
Sikap bidan menyatakan penerimaan ,
apabila :
• Mendengarkan tanpa memutuskan
pembicaraan
• Memberikan umpan balik verbal
memastikan bahwa isyarat verbal cocok
dengan komunikasi verbal
• Menghindari untuk berdebat
14. Teknik lain dari komunikasi terapeutik adalah mengajukan pertanyaan yang
berkaitan
Tujuan bidan mengajukan suatu pertanyaan untuk mendapat informasi yang
spesifik mengenai apa yang disampaiakan oleh pasien dan keluarga.
Contoh : Tadi ibu katakan kalau anaknya ada 3. Mana yang paling dekat dengan
ibu?
15. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan yang memerlukan jawaban yang luas, sehingga pasien bisa mengemukakan
masalahnya,perasaanya dengan kata-katanya sendiri.
Contoh : coba ceritakan apa yang biasa ibu lakukan kalau ibu mengalami demam yang
tinggi?
16. Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata sendiri.
Contoh:
Klien : saya semalan tidak bisa tidur bu....
Bidan: ibu mengalami kesulitan untuk tidur?
17. Pertanyaan klarifikasi, tujuanya mengklarifikasikan hal
yang belum dimengerti,untuk menghindari kesalahpahaman
Contoh :
Bidan : apa yang anda maksudkan tadi? Saya kurang jelas
Klien : yang saya maksudkan adalah.....
18. Menfokuskan, tujuanya membatasi pembicaraan sehingga lebih spesifik
Contoh: hal ini nampaknya penting,maka perlu kita bicarakan lebih lanjut
dilain waktu
19. Menyampaikan hasil observasi, dengan tujuan untuk memberikan umpan
balik dari hasil pengamatan yang dilakukan
Contoh :
Bidan : kelihatanya anda cemas?
Apakah anda merasa cemas apabila .......
21. Diam ( Damaiyanti ,2008) , digunakan
pada saat klien perlu mengekpresikan ide,
tetapi tidak tahu bagaimana
menyampaikan hal tersebut. Sikap diam
juga bisa digunakan baik klien ataupun
bidan untuk mengorganisir pikirannya.
22. Meringkas, tujuanya untuk membantu bidan mengulang aspek
penting yang dibicarakan sehingga dapat dilanjutkan pembicaraan dengan
topik yang berkaitan
Contoh: selama 30 menit anada dan saya telah membicarakan tentang KB.....
23. Memberikan penghargaan, kalau pasien sudah
menalamia perubahan secara nyata,maka perlu
disampaikan demikian
Contoh : selamat pagi ibu.....,saya perhatikan ibu Ani
hari ibi sudah rapi....
24. Menawarkan diri,teknik komunkasi ini dilakukan tanpa
pamrih,hanya menyatakan kesediaan diri.
Bidan : saya akan duduk disampning ibu dengan menemani
beberapa menit....
25. Memberikan kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan, bertujuan
memberikan kesempatan pada klien untuk memiliki inisiatip dalam memilih topik
Contoh bidan : Adakah sesuatu yang akan anda bicarakan?
26. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan, teknik ini menganjurkan klien untuk
mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang mengindikasikan bahwa klien sedang
mengikuti pembicaraan dan merasa tertarik dengan apa yang akan dibicarakan
Contoh: Bidan : ........... teruskan...........!
27. Menempatkan kejadian secara teratur akan menolong bidan dan klien untuk
melihatnya dalam suatu persepektif. Bidan akan menentukan pola kesukaran
interpersonal dan memberikan data tentang pengalaman yang memuaskan dan
berarti bagi klien dalam memenuhi kebutuhan.
Bidan: kapan kejadian tersebut terjadi...? atau apakah yang terjadi sebelum dan
sesudahnya.....?
28. Menganjurkan klien untuk mengurakan persepsi, meminta klien untuk
menyampaiakan persepsinya apa yang didengar, dirasakan atau dipikirkan.
Bidan : apa yang sedang terjadi?
29. Refleksi, mengarahkan kembali ide,perasaan dan isi pembicaraan
Contoh:
Klien : suami saya ditilpun tidak bisa.....padahal saya akan melahirkan....saya
akan bicara dengan suami...
Bidan: jadi, ini yang menyebabkan anda marah?
30. Asertif, adalah kemampuan untuk meyakinkan
dan nyaman untuk mengekpresikan pikiran dan
perasaan dengan tetap menghargai orang lain.
31. Humor, hal yang penting dalam komunikasi verbal, karena humor akan
mengurangi ketegangan dan stress dan menhgakibatkan keberhasilan
dalam memberikan asuhan kebidanan.