1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Etika adalah sebuah cabang filsafsat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat, etika sangat menekankan
pendekatan yang kritis dalam melihat dan melalui nilai dan norma moral serta permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma moral itu.
Dalam dunia pendidikan etika merupakan hal penting yang harus di pahami tiap pengajar baik di
tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT) agar pembelajaraan yang di
laksanakan bisa di sesuaikan dengan norma/etika yang berlaku di masa depan nantinya, dalam
setiap perkembangan pendidikan pengajar juga harus mampu mendalami setiap pelajaran yang
akan diajarkan dan tentunya harus sesuai dengan Norma dan Etika, dengan demikian setiam
mahasiswa harus mampu memahami tentang hakekat etika itu sendiri.
1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian dari etika
b. Mengetahui ruang lingkup etika
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Etika
2.1.1 Pengertian Etika
Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari bahasa Prancis etiquette
yang berarti kartu undangan yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis jika mengadakan pesta.
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etika tidak berarti lagi kartu undangan, tetapi lebih
menitik beratkan kepada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara
menerima tamu, di rumah atau di tempat kerja, dan bentuk-bentuk kesopanan lainnya. Jadi etika
adalah aturan sopan santun didalam pergaulan.
Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa yunani) yang berarti ‘adat’, ‘kebiasaan’, dan ‘praktik’.
Dalam bahasa inggris, etika sering di gunakan dengan istilah ethics. Velasques (1987)
mengemukakan bahwa etika memiliki kesamaan dengan perkataan benar atau salah.
Menurut Velasquez dan kawan-kawan pengertian etika sebagai berikut:
“Ethics has to do with my feeling tell me is right or wrong”
“Ethics has to do with my religious beliefs”
“Being ethical is doing what the law requires”
3. 3
“Ethics consists of standards of behavior our society accepts.” (Velasquez dkk,(1987)
“Etika adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan pertimbangan benar dan salah.”
“Etika adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan berdasar nilai agama.” “Beretika adalah
melakukan sesuatu berdasarkan hukum.”
“Etika terdiri dari standar tingkah laku yang diterima dalam lingkungan masyarakat.”
Menurut Aristoteles, Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control” karena
segala sesuatunya dibuat dan ditetapkan dari dan untuk kepentingan pembuatnya.
Menurut Sims (2003) bahwa etika merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan baik dan tidak
baik, dan apa yang menjadi kewajiban moral.
Menurut Bertens (2004:5) etika adalah suatu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan oleh
manusia atau ilmu tentang adab kebiasaan. Lebih dalam lagi, Bartens (2004 :6) mengartikan
bahwa etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang kewajiban moral
(akhlak). Dengan demikian, etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, tetapi mempersoalkan
bagaimana manusia bertindak.
Etika adalah sebuah cabang filsafsat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat, etika sangat menekankan
pendekatan yang kritis dalam melihat dan melalui nilai dan norma moral serta permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma moral itu.
4. 4
Menurut Magins Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Maksudnya etika
hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran moral, sedangkan yang memberi kita
norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas atau kita bisa juga mengatakan
bahwa etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai.[1]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Atau kumpulan asas atau nilai yang di anut
suatu golongan masyarakat.[2]
Menurut Prof. Dr. Akhmad Amin, etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya di lakukan oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk
melakukan apa yang harus di perbuat.[3]
Menurut R.I. Sarumpaet (1976:10), Etika adalah kumpulan peraturan bergaul yaitu kumpulan
tata tertib dan cara-cara bergaul diantara orang-orang beradab. Etika merupakan kumpulan
aturan-aturan yang menerbitkan dan mengendalikan pergaulan manusia, Dengan menurut
peraturan itu manusia dapat hidup rukun bersama-sama.[4]
.
[1] Burhanuddin, Salam. Etika Sosial : Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, Jakarta : Rineka
Cipta,1997. hal.
[2] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1990. hal 237.
[3] Amin, Akhmad. Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta : Bulan Bintang,1975. hal 3.
[4] Ibid. Hal 4
5. 5
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa etika adalah merupakan aturan-aturan
konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradab, tata cara formal
maupun tata cara karma lahiriah untuk mengatur hubungan antara pribadi sesuai dengan status
sosial masing-masing
2.1.2. Ruang Lingkup Etika
Apabila didasarkan pada kaidah Islam, etika adalah bagian dari akhlak manusia karena akhlak
bukanlah sekedar menyangkut perilaku yang bersifat lahiriah semata, tetapi mencakup hal-hal
yang lebih kompleks, yaitu tentang akidah, ibadah dan syariat.
Etika mencakup etika deskriptif, normatif dan metaetika.
1. Etika Deskriptif
Yakni etika yang melihat secara kritis dan rasional sikap dan perilaku dan tujuan
hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
2. Etika Normatif
Yakni etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku ideal yang harus dimiliki
manusia sebagai sesuatu yang bernilai.
3. Metaetika
Yakni studi tentang etika normative yang bergerak lebih tinggi daripada perilaku
etis.[5]
Etika, sebagai suatu ilmu normative merupakan salah satu disiplin ilmu filsafat yang
merefleksikan cara manusia agar berhasil dalam hidupnya sebagai makhluk yang tidak hanya
6. 6
memiliki eksistensi fisik, tetapi juga eksistensi rohani. Untuk mencapai eksistensinya, menurut
Hazrat Inayat Khan, terdapat dua fase, yakni fase kebergantungan dan fase kemerdekaan atau
kebebasan.
7. 7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika adalah merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam
masyarakat beradab, tata cara formal maupun tata cara karma lahiriah untuk mengatur hubungan
antara pribadi sesuai dengan status sosial masing-masing.
Etika, sebagai suatu ilmu normative merupakan salah satu disiplin ilmu filsafat yang
merefleksikan cara manusia agar berhasil dalam hidupnya sebagai makhluk yang tidak hanya
memiliki eksistensi fisik, tetapi juga eksistensi rohani.
Etika mencakup etika deskriptif, normatif dan metaetika.
a. Etika Deskriptif
b. Etika Normatif
c. Metaetika
8. 8
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, Salam. Etika Sosial : Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, Jakarta : Rineka
Cipta,1997. hal.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1990. hal 237.
Amin, Akhmad. Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta : Bulan Bintang,1975. hal 3.