4. PENGERTIAN AKHLAK
Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku, perangai
atau tabiat. Sedangkan menurut istilah adalah daya
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan
dengan mudah dan spontan, tanpa dipikir dan
direnungkan lagi.
Sementara menurut Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang
dikenal sebagai Hujjatul Islam (pembela Islam), Akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah,
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Dari definisi tersebut dapat difahami bahwa Akhlak pada
dasarnya melekat dalam diri seseorang dalam bentuk
perilaku dan perbuatan.
5. MACAM-MACAM AKHLAK
1. Akhlak kepada Allaah.
Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan
bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah SWT
2. Akhlak kepada Manusia
Akhlak kepada manusia meliputi akhlak kepada
diri sendiri dan sesama manusia. Akhlak kepada diri
sendiri adalah dengan menjaga diri dari perbuatan
buruk.
3. Akhlak kepada Lingkungan
Berakhlak kepada alam berarti menyikapi alam
dengan cara memelihara kelestariannya.
6. Ciri-ciri Akhlak
Ada 5 ciri dalam perbuatan Akhlak, yaitu sebagai berikut:
1.
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam
kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi
kepribadian.
2.
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
dengan mudah dan tanpa pemikiran.
3.
Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul
dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada
paksaan atau tekanan dari luar.
4.
Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main
atau bukan sandiwara.
5.
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
dengan ikhlas semata-mata karena allah.
7. TANDA ORANG BERAHLAK MAHMUDAH
Manusia beriman adalah manusia yang khusu’ dalam shlatnya
Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna (tidak ada faidahnya)
Selalu kembali kepada Allah dan mengabdi hanya kepada Allah
Berjalan dimuka bumi dengan “tawadhu” dan tidak sombong
Menghargai dan menghargai tetangga
Berbicara selalu baik dan santun
Tidak menyakiti orang lain baik dengan sikap maupun
perbuatannya
TANDA ORANG BERAHLAK MAZMUMAH
Tanda-tanda orang berakhlak mazmumah dapat berupa
kebalikan dari tanda-tanda orang berakhlak mahmudah
8. MORAL
Kata moral berasal dari kata latin yaitu kata mos atau
mores yang berarti kebiasaan, Yusan (1977) mengungkapkan
bahwa moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi
seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam arti,
moral merupakan seperangkat aturan yang menyangkut baik
atau buruk, pantas atau tidak pantas, benar atau salah yang
harus dilakukan atau yang harus dihindari dalam menjalankan
hidup.
Al-Ghazali menyebut moral Islam sebagai tingkah
laku seseorang yang muncul secara otomatis berdasarkan
kepatuhan dan kepasrahan pada pesan (ketentuan) Allah Yang
Mahauniversal. Menurut pandangan Islam kriteria moral yang
benar adalah (1) Memandang martabat manusia, dan (2)
Mendekatkan manusia kepada Allah.
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MORAL
Secara garis besar ada 2 hal yang mempengaruhi moral:
Faktor orang tua
Seorang anak menjadikan orang tua maupun orang dewasa
lainnya sebagai model atau contoh yang melatih mereka
langsung mengenai moral.
Faktor lingkungan.
Lingkungan sangat berpenaruh dalam pembentukan moral
seseorang, karena di dalamnya terdapat unsur adaptasi dan
pembentukan/perubahan tingkah laku menyesuaikan
lingkungan dia berada.
10. ETIKA
Etika secara entimologi berasal dari bahasa Yunani
“Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adab. Sedang
menurut bahasa etika manusia adalah aturan atau pola
tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia dan
merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk
dikatakan baik dan buruk. Penilaian baik buruk tersebut
berdasarkan pendapat akal pikiran.
Dalam ajaran islam etika bersifat “teosentrik” yaitu
berkisar sekitar tuhan dalam etika islam yaitu perbuatan
selalu dihubungkan dengan amal soleh dan dosa, dengan
pahala atau siksa, dengan surga atau neraka.
11. DASAR KONSEP ETIKA ISLAM SECARA UMUM
Tujuan
hidup
setiap
muslim
ialah
mengharamkan makanan dan minuman yang
dilarang agama.
Keyakinannya terhadap kebenaran wahyu allah
dan sunnah membawa konsekuensi logis
sebagai standar dan pedoman utama bagi
setiap muslim.
Islam mendidik berbuat baik, mencegah segala
kemungkaran yang bertentangan dengan ajaran
islam berasaskan al-quran dan hadist, di
interpretasikan oleh para ulama sebagai jihat.
12. A. Etika Manusia Kepada Allah
Manusia sebagai hamba allah dapat diartikan sebagai
sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh
manusia sebagai makhluk kepada tuhan sebagai
khalik. Wujud etika manusia kepada Allah yaitu
dengan beriman dan bertakwa kepada Allah.
B. Etika Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan etika di dalam kehidupan sehari-hari
mencakup etika dalam bergaul dengan orang lain,
makan dan minum, berbicara, bercanda, dan
berpendapat. Kelima bagian tersebut dapat
mencerminkan etika yang di miliki seseorang.
13. Peranan atau Fungsi Etika
Etika memiliki peranan atau fungsi, diantaranya yaitu:
Dengan etika seseorang atau kelompok dapat
mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia.
Menjadi alat kontrol atau rambu-rambu bagi seseorang atau
kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau
aktivitasnya.
Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan
moral yang kita hadapi sekarang.
Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi seseorang
atau sekelompok orang dalam menjalankan aktivitas
hariannya.
Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun,
dan dengan etika kita bisa dicap sebagai orang baik di
dalam masyarakat.
14. Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika
Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat
dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan
buruk yang digunakannya.
Baik buruk akhlak didasarkan pada sumber nilai, yaitu
Al-qur’an dan Sunnah Rasul.
Moral, adat istiadat masyarakat menjadi penentu
standar dalam baik dan buruknya suatu perbuatan
Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat,
karena itu yang menjadi standar baik dan buruknya
adalah akal manusia
Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat
lokal dan temporal, sedang standar akhlak bersifat
universal dan abadi