2. Stoikiometri
ISTILAH
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani “stoicheion”
yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang
menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia, baik sebagai pereaksimaupun
sebagaihasil reaksi.
3. Hukum-hukum yang terdapat dalam
stoikiometri
1. Hukum Kekekalan Massa
2. Hukum Perbandingan Tetap
3. Hukum Kelipatan Perbandingan
4. Hukum Perbandingan Volume
5. Hukum Avogadro
6. Hukum Boyle
7. Hukum Boyle-Lussac
8. Hukum Gas Ideal
9. Hukum Perbandingan Timbal Balik
10. Hukum Perbandingan Setara
4. Konsep Mol dan bilangan
avogrado
Bilangan avogadro :
6,0221367 x 1023 Jumlah ini dikenal dengan bilangan
avogadro dengan pembulatan menjadi 6,02 x 10 23,
sebagai bentuk kehormatan pada Amedeo Avogadro
(1776 – 1856)
1 mol suatu zat : sejumlah X partikel yang terkandung
dalam suatu zat (unsur, senyawa atau ion).
X : bilangan avogadro
Zat : unsur, senyawa dan/ ion.
5. Pengitungan yang Melibatkan Konsep Mol
1. Berapa atom yang terdapat dalam 2,8 mol logam besi?
Jawab : 2,8 x (6,023 x 1023 ) = 16,9 x 1023 atom
2. Berapa mol magnesium (Mg) yang terdapat dalam
kumpulan 3,05 x 1020 atom Mg?
Jawab : 3,05 x 1020
6,023 x 1023
= 0,507 x 103 mol Mg
6. Stoikiometri Larutan
Pada stoikiometri larutan diantara zat- zat yang terlibat reaksi sebagian atau seluruhnya
berada dalam bentuk larutan. Soal –soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan
dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut kuantitas antara suatu komponen
dengan komponen lain dalam suatu reaksi.
Jika larutan asam di campurkan dengan larutan basa akan terjadi reaksi, yaitu: reaksi
pengikatan ion H+ dari asam oleh OH- dari basa menghasilkan air (H2O), reaksi ini di sebut
reaksi netralisasi.
Contoh:
Asam + basa garam + air
HCl + NaOH NaCl +H2O
7. Kesimpulan
Stoikiometri merupakan aspek kimia yang
menyangkut hubungan berbagai komponen
dalam reaksi kimia dan hubungan kuantitatif
diantara komponen tersebut.
Penentuan stoikiometri larutan asam – basa
dan CuSO4 – NaOH menggunakan metode
JOB atau metode Variasi Kontinu, yang
mekanismenya yaitu dengan dilakukan
pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi
yang berubah-ubah, namun molar totalnya
sama.