1. A. Hukum–Hukum Dasar Kimia
B. Konsep Mol
C. Penentuan Rumus Empiris, Rumus Molekul,
Senyawa Hidrat, dan Kadar Zat dalam
Senyawa
D. Penentuan Pereaksi Pembatas
Unit
6
Hukum-Hukum Dasar
dan Perhitungan Kimia
Kimia untuk Kelas X SMA
2. Perhatikan gambar berikut.
Bagaimana cara menghitung
jumlah abu yang dihasilkan
dari pembakaran tersebut?
Hal apa saja yang mendasari
perhitungannya?
Sebelum Anda mempelajari unit ini, lakukan
beberapa percobaan berikut. Siswa dibagi ke
dalam tiga kelompok. Berikut ini adalah
pembagian percobaan yang akan dilakukan
oleh setiap kelompok.
Kelompok 1: Aktivitas Ilmiah 6.1
Kelompok 2: Aktivitas Ilmiah 6.2
Kelompok 3: Aktivitas Ilmiah 6.3
Diskusikan perolehan data hasil percobaan
secara berkelompok.
Taatilah prosedur kerja laboratorium,
bertanggung jawab pada alat dan
bahan yang digunakan, serta
kembalikan alat kerja dalam keadaan
bersih dan kering.
Bangkit
Karakter
3. Antoine Laurent Lavoisier menemukan
fakta bahwa pada reaksi kimia tidak
terjadi perubahan massa zat.
1. Hukum Kekekalan Massa
(Hukum Lavoisier)
Massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama
A. Hukum-Hukum Dasar Kimia
Kelompok 1 mempresentasikan hasil diskusi dari
percobaan Aktivitas Ilmiah 6.1 di depan kelas
untuk menginformasikan pembuktian berlakunya
Hukum Kekekalan Massa.
4. Jadi, massa yang bereaksi adalah 35,5 gram.
Contoh Soal
Sebanyak 23 gram logam natrium direaksikan dengan gas
klorin menghasilkan 58,5 gram natrium klorida. Berapa
massa gas klorin yang bereaksi?
Penyelesaian:
natrium(s) klorin(g)
+ natrium klorida(s)
23 gram x 58,5 gram
Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa maka
Massa Natrium + Massa Klorin = Massa Natrium Klorida
23 gram + x = 58,5 gram
x = 58,5 gram – 23 gram
= 35,5 gram
5. 2. Hukum Perbandingan Tetap
(Hukum Proust)
Joseph Louis Proust menyatakan:
Perbandingan massa unsur–unsur
dalam setiap senyawa selalu tetap.
Massa Zat yang Bereaksi (g) Massa
H2O(g)
Massa H2(g) Massa O2(g)
1,0 8 9,0
1,5 12 13,5
2,0 16 18,0
2,5 20 22,5
Kelompok 2 mempresentasikan hasil diskusi dari percobaan
Aktivitas Ilmiah 6.2 di depan kelas untuk menginformasikan
pembuktian berlakunya Hukum Perbandingan Tetap.
6. Perbandingan massa karbon dan massa oksigen dalam senyawa
karbon dioksida (CO2) adalah 3 : 8.
1. Berapa gram karbon yang dapat bereaksi dengan 24 gram O2?
2. Berapa persen massa karbon dan oksigen dalam senyawa?
Contoh Soal
Penyelesaian:
1. Massa C : Massa O = 3 : 8, dapat ditulis
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂
=
3
8
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶 =
3
8
× 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂 =
3
8
× 24 gram = 9 gram
2. Massa C : Massa O = 3 : 8 maka total perbandingan = 3 + 8 = 11
% 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶 =
3
11
× 100% = 27,27%
% 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂 =
8
11
× 100% = 72,73%
7. II. Karbon
dioksida
I. Karbon
monoksida
3. Hukum Perbandingan
Berganda (Hukum Dalton)
John Dalton menyatakan:
Jika dua unsur membentuk dua macam senyawa
atau lebih, untuk massa salah satu unsur yang
sama banyaknya, massa unsur kedua dalam
senyawa–senyawa itu akan berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana.
Senyawa
12 g
karbon
12 g
karbon
16 g
oksigen
32 g
oksigen
Perbandingan Massa
Unsur–Unsur
Massa yang berbeda
adalah oksigen
OI : OII
= 16 : 32 = 1 : 2
Perbandingan Massa
Unsur yang Berbeda
8. Contoh Soal
Gas klorin (Cl2) dan gas oksigen (O2) dapat membentuk empat
senyawa biner yang berbeda. Berikut komposisi massa O dan
massa Cl dalam setiap senyawa yang terbentuk.
Senyawa Massa O (g) Massa Cl (g)
A 0,2256 1,00
B 0,9026 1,00
C 1,3539 1,00
D 1,5795 1,00
1. Tunjukkan bahwa Hukum Perbandingan Berganda berlaku
untuk semua senyawa tersebut.
2. Jika rumus senyawa A adalah Cl2O maka tentukanlah rumus
senyawa B, C, dan D.
9. Penyelesaian:
1. Atom yang massanya tetap adalah Cl.
𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛d𝑖𝑛g𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑂 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑂𝑛
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Senyawa Massa O (g) Massa Cl (g) Perbandingan Massa Atom O
A 0,2256 1,00 0,2256 g : 0,2256 g = 1,0000
B 0,9026 1,00 0,9026 g : 0,2256 g = 4,0009
C 1,3539 1,00 1,3539 g : 0,2256 g = 6,0001
D 1,5795 1,00 1,5795 g : 0,2256 g = 7,0031
2. Jika senyawa A mempunyai
rumus kimia Cl2O, rumus kimia
senyawa lainnya adalah sebagai
berikut.
Senyawa
Jumlah Atom
Rumus Kimia
Cl O
A 2 1 Cl2O
B 2 4 Cl2O4
C 2 6 Cl2O6
D 2 7 Cl2O7
10. 4. Hukum Perbandingan Volume
(Hukum Gay–Lussac)
Volume gas–gas yang bereaksi dan
volume gas hasil reaksi, jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sama,
berbanding lurus sebagai bilangan–
bilangan bulat dan sederhana.
Perbandingan volume gas
sesuai dengan perbandingan
koefisien reaksinya.
Dasar pembuatan rumusan
penentuan volume gas dalam
suatu reaksi kimia.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒g𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖 =
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
× 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 g𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
11. Perhatikan persamaan reaksi berikut.
Contoh Soal
Jika gas CO2 yang dihasilkan 2,4 liter maka
tentukan volume gas C4H8, volume gas O2, dan
volume gas H2O.
H2O(g)
C4H8(g) + O2(g) CO2(g) +
Penyelesaian:
4H2O(g)
C4H8(g) + 6O2(g) 4CO2(g) +
2,4 L
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 g𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖 =
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
× 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 g𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
𝑉 𝐶4𝐻8 =
1
4
× 2,4 𝐿 = 0,6 𝐿
𝑉 𝑂2 =
6
4
× 2,4 𝐿 = 3,6 𝐿
𝑉 𝐻2𝑂 =
4
4
× 2,4 𝐿 = 2,4 𝐿
Pelajarilah
Contoh Soal 6.3 – Contoh Soal 6.4 halaman 164,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
Gunakanlah waktu
seefektif mungkin untuk
mempelajari contoh soal
mengenai perhitungan
kimia yang diberikan
sebagai media
pembelajaran Anda.
Bangkit
Karakter
……? ……? ……?
12. 5. Hukum Avogadro
Avogadro menyatakan:
Pada suhu dan tekanan yang sama,
perbandingan volume gas sesuai dengan
perbandingan jumlah molekulnya.
Hukum Avogadro dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut.
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 =
𝑉g𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
𝑉g𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
× J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
𝑉g𝑎𝑠 =
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛
× 𝑉g𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 =
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
× J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑥
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑦
=
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 g𝑎𝑠 𝑥
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 g𝑎𝑠 𝑦
13. Contoh Soal
Pada suhu dan tekanan tertentu, volume 4 liter gas hidrogen diketahui
mengandung 5 × 1022 molekul gas hidrogen. Pada suhu dan tekanan
yang sama, tentukan:
1. jumlah molekul air pada 16 liter uap air; dan
2. volume gas amonia yang mengandung 1,5 × 1023 molekul amonia.
Penyelesaian:
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝐻2𝑂 =
𝑉g𝑎𝑠 𝐻2𝑂
𝑉g𝑎𝑠 𝐻2
× J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝐻2
=
16 𝐿
4 𝐿
× 5 × 1022 = 2 × 1023 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
𝑉g𝑎𝑠 𝑁𝐻3 =
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑁𝐻3
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝐻2
× 𝑉g𝑎𝑠 𝐻2 =
1,5 × 1023
5 × 1022
× 4 𝐿 = 12 𝐿
1.
2.
Pelajarilah
Contoh Soal 6.5 – Contoh Soal 6.6 halaman 166 – 168,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
14. Hukum–hukum dasar kimia yang dikemukakan
oleh para ilmuwan untuk mendasari setiap
perhitungan kimia yang digunakan dalam
berbagai aplikasi sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari–hari. Sesungguhnya hal ini
adalah bentuk kekuasaan Tuhan yang telah
memberikan kecerdasan kepada para ilmuwan
untuk menghasilkan teori–teori yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
15. 1. Jika 50 mL gas CxHy dibakar dengan 250 mL oksigen, dihasilkan 150
mL karbon dioksida dan sejumlah uap air. Semua gas diukur pada
suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus CxHy.
2. Pada pengaratan 5 milyar atom besi dengan oksigen terbentuk
molekul karat Fe2O3. Tentukan:
a. persamaan reaksinya;
b. jumlah molekul gas oksigen yang diperlukan; dan
c. jumlah molekul karat yang terbentuk.
Latihan Soal
Kerjakan
Uji Materi 6.1 halaman 169,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
16. Mol menyatakan satuan jumlah zat.
Bilangan Avogadro (L)
= 6,02 × 1023 partikel/mol
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑋 𝑛 =
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑋
𝐿
B. Konsep Mol
Bilangan Avogadro digunakan karena kepraktisan dan
ketepatannya dalam menyatakan jumlah atom yang
sangat besar. Sesungguhnya tidak ada di dunia ini
segala sesuatu yang tidak bermanfaat bagi manusia.
Peran manusialah untuk menggunakan dengan bijak
dan bertanggung jawab atas apa yang telah diciptakan
Tuhan Yang Maha Kuasa.
17. 1. Massa Molar
Massa satu mol zat disebut massa
molar (Mm) dengan satuan g.mol–1.
𝑛 =
g
𝐴𝑟
𝑛 =
g
𝑀𝑟
atau
Tentukan jumlah mol 20 gram senyawa CaCO3.
(Ar: C = 12, O = 16, dan Ca = 40)
Penyelesaian:
Mr CaCO3 = {(Ar Ca × 1) + (Ar C × 1) + (Ar O × 3)}
= {(40 × 1) + (12 × 1) + (16 × 3)} = 100
𝑛 =
g
𝐴𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑟
=
20 g𝑟𝑎𝑚
100 g𝑟𝑎𝑚 ∙ 𝑚𝑜𝑙−1
= 0,2 𝑚𝑜𝑙
Contoh Soal
Pelajarilah
Contoh Soal 6.9 – Contoh Soal 6.12 halaman 173 – 174,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
18. 2. Volume Molar Gas pada Keadaan Standar (STP)
Persamaan gas ideal,
Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
n = jumlah mol gas (mol)
T = suhu (Kelvin)
R = tetapan gas
= 0,082 L atm mol–1 K–1
Volume molar didefinisikan
sebagai volume satu mol zat
dalam wujud gas.
Keadaan standar
didefinisikan sebagai tekanan
1 atm (76 cmHg) dan suhu
0°C (273 K).
𝑀𝑜𝑙 g𝑎𝑠 =
Volume gas
𝑉𝑆𝑇𝑃
22,4 L
Keadaan standar
𝑃 × 𝑉 = 𝑛 × 𝑅 × 𝑇
Pelajarilah
Contoh Soal 6.13 – Contoh Soal 6.15 halaman 176 – 177,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
19. 3. Hubungan Jumlah Mol
dan Keadaan Standar Koefisien Reaksi
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 =
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
× 𝑀𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛g d𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
4. Hubungan Hukum Gay–Lussac dan Jumlah Mol
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume
gas–gas sesuai dengan perbandingan jumlah molnya
sehingga berlaku hubungan:
𝑉1
𝑉2
=
𝑛1
𝑛2
Pelajarilah
Contoh Soal 6.16 – Contoh Soal 6.17 halaman 178 – 179,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
20. Jumlah
partikel
: 6,02 × 1023
× 6,02 × 1023
Mol
: 𝐴𝑟 𝑀𝑟
× 𝐴𝑟 𝑀𝑟
Massa
zat
: 22,4 L
× 22,4 L
Volume gas (STP)
Contoh Soal
Berapakah volume gas oksigen pada STP yang bereaksi dengan 12,8 gram
gas SO2 untuk membentuk gas SO3 (Mr SO2 = 64)?
Penyelesaian: 2SO2 + O2 2SO3
𝑛𝑆𝑂2 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝐴𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑟
=
12,8 g𝑟𝑎𝑚
64 g𝑟𝑎𝑚 ∙ 𝑚𝑜𝑙−1
= 0,2 𝑚𝑜𝑙
𝑛𝑂2 =
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑆𝑂2
× 𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑂2 =
1
2
× 0,2 𝑚𝑜𝑙 = 0,1 𝑚𝑜𝑙
𝑉𝑂2 = 𝑛𝑂2 × 22,4 𝐿 = 0,1 𝑚𝑜𝑙 × 22,4 𝐿 = 2,24 𝐿
21. Latihan Soal
1. Berapa gramkah massa zat berikut ini.
a. 5 mol emas (Ar: Au = 197)
b. 7 mol gula (C12H22O11) dengan Ar: C = 12, H = 1, dan O = 16
2. Berapakah jumlah mol 700 gram batu kapur (CaCO3) jika diketahui
Ar: Ca = 40, C = 12, dan O = 16?
3. Berapa gramkah massa 5 L gas amonia (NH3) yang diukur pada suhu
27°C dan tekanan 120 cmHg?
4. Jika 8,1 gram logam aluminium direaksikan dengan larutan H2SO4
menghasilkan garam Al2(SO4)3 dan gas hidrogen. Tentukan:
a. Massa garam Al2(SO4)3 yang terbentuk
b. Volume gas hidrogen pada keadaan STP
Kerjakan
Uji Materi 6.2 halaman 179 – 180,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
22. 1. Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Penentuan Rumus Empiris
Perbandingan
mol terkecil
Massa unsur atau
persen unsur
penyusun senyawa
Pembagian massa atau
persen unsur dengan Ar
masing–masing
C. Penentuan Rumus Empiris, Rumus
Molekul, Senyawa Hidrat, dan
Kadar Zat dalam Senyawa
Tentukan rumus
empiris
Hitung
Mr senyawa
Tentukan
kelipatannya (n)
Rumus
molekul =
n × rumus
empiris
Penentuan Rumus Molekul
23. Suatu senyawa hidrokarbon mengandung 85,7% massa karbon dan sisanya
massa hidrogen. Jika ditentukan Ar: H = 1, C = 12, dan massa molekul relatif
senyawa hidrokarbon 56. Tentukan rumus empiris dan rumus molekul
senyawa tersebut.
Penyelesaian:
Contoh Soal
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝐶𝐻2 𝑛 = 56
𝐴𝑟𝐶 + 2 × 𝐴𝑟𝐻 𝑛 = 56
12 + 2 × 1 𝑛 = 56 → 𝑛 = 4
Jadi, rumus molekulnya = (CH2)4 atau C4H8
Rumus Molekul
Perbandingan jumlah mol
Jadi, rumus empiris senyawa tersebut = (CH2)n
%𝐻 = 100% − %𝐶 = 100% − 85,7% = 14,3%
𝑀𝑜𝑙 𝐶 ∶ 𝑀𝑜𝑙 𝐻 =
%𝐶
𝐴𝑟𝐶
∶
%𝐻
𝐴𝑟𝐻
=
85,7
12
∶
14,3
1
= 1 ∶ 2
Rumus Empiris
24. Kelompok 3 mempresentasikan hasil diskusi dari percobaan
Aktivitas Ilmiah 6.3 di depan kelas untuk menginformasikan
penentuan rumus empiris magnesium oksida.
2. Penentuan Senyawa Hidrat
Persamaan
reaksi
Massa
unsur
Jumlah
mol
Perbandingan
jumlah mol
dengan koefisien
Jumlah
molekul
hidrat
Pemanasan 31,2 gram garam magnesium sulfat hidrat menghasilkan
24 gram magnesium anhidrat. Jika diketahui Mr MgSO4 = 120 dan Mr
H2O = 18, tentukan jumlah air kristal yang terikat dan rumus senyawa
terhidratnya.
Contoh Soal
25. Penyelesaian:
MgSO4.xH2O +
MgSO4 xH2O
Massa H2O = Massa MgSO4.xH2O – Massa MgSO4
= 31,2 gram – 24 gram = 7,2 gram
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑀g𝑆𝑂4 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟
=
24 g𝑟𝑎𝑚
120 g𝑟𝑎𝑚 ∙ 𝑚𝑜𝑙−1
= 0,2 𝑚𝑜𝑙
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝐻2𝑂 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟
=
7,2 g𝑟𝑎𝑚
18 g𝑟𝑎𝑚 ∙ 𝑚𝑜𝑙−1
= 0,4 𝑚𝑜𝑙
Jadi, rumus senyawa tersebut adalah MgSO4.2H2O
Mol MgSO4 : Mol H2O = Koefisien MgSO4 : Koefisien H2O
0,2 : 0,4 = 1 : x
0,2 x = 0,4
x = 2
Jumlah air kristal = 2
26. 3. Penentuan Kadar Unsur dalam Senyawa
Contoh: Untuk senyawa XmYn
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑋 =
𝑚 × 𝐴𝑟𝑋
𝑀𝑟 𝑋𝑚𝑌𝑛
× 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑋𝑚𝑌𝑛 %𝑋 =
𝑚 × 𝐴𝑟𝑋
𝑀𝑟 𝑋𝑚𝑌𝑛
× %𝑋𝑚𝑌𝑛
atau
Jumlah atom
Berdasarkan hasil penelitian ternyata di dalam kopi terdapat senyawa
kafein. Hasil analisis menunjukkan bahwa kafein (Mr = 194) mengandung
28,9% nitrogen. Berapakah jumlah atom nitrogen yang ada dalam satu
molekul kafein (Ar: N = 14)?
Contoh Soal
Penyelesaian:
%𝑁 =
𝑚 × 𝐴𝑟𝑁
𝑀𝑟 𝐾𝑎𝑓𝑒𝑖𝑛
× %𝐾𝑎𝑓𝑒𝑖𝑛 28,9% =
𝑚 × 14
194
× 100% 𝑚 = 4
27. Latihan Soal
1. Senyawa oksida fosfor mengandung unsur fosfor sebesar 49,2%.
Jika diketahui Ar: P = 31, O = 16, dan Mr oksida fosfor = 120,
tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut.
2. Terdapat 50 gram senyawa CaCO3 yang dilarutkan dalam air untuk
mengapur pagar dan dinding. Jika diketahui Ar: Ca = 40, C = 12,
dan O = 16, tentukan massa Ca, massa C, dan massa O dalam
senyawa tersebut.
3. Kadar molekul hidrat dalam senyawa hidrat VOSO4.nH2O 35,57%.
Jika diketahui Mr VOSO4 = 163 dan Mr H2O = 18, tentukan harga n.
4. Pemanasan 25 gram garam tembaga sulfat hidrat menghasilkan
tembaga sulfat anhidrat. Jika diketahui Mr CuSO4 = 160 dan Mr
H2O = 18, tentukan rumus molekul senyawa hidrat tersebut.
Kerjakan
Uji Materi 6.3 halaman 185,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
28. Etilena glikol dihasilkan dari reaksi etilen oksida dan air
dengan perbandingan 1 : 1.
3 molekul
etilena oksida 5 molekul air
3 molekul
etilen glikol
2 molekul air
Habis bereaksi
atau reaktan pembatas Bersisa
D. Penentuan Pereaksi Pembatas
29. Persamaan reaksi
Jumlah mol tiap pereaksi
Pembagian mol
dengan koefisien
Hasil bagi yang lebih
kecil merupakan
reaktan pembatas
Hasil bagi yang lebih
besar merupakan
pereaksi yang bersisa
Mol reaksi pembatas
digunakan sebagai patokan
30. Sebanyak 28 gram logam besi direaksikan dengan 48 gram gas
oksigen menghasilkan Fe2O3 (Diketahui Ar: Fe = 56 dan O = 16).
1. Tentukan massa Fe2O3
2. Tentukan massa zat pereaksi yang tersisa
Contoh Soal
Penyelesaian:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟
=
28 𝑔𝑟𝑎𝑚
56 𝑔𝑟𝑎𝑚 ∙ 𝑚𝑜𝑙−1
= 0,5 𝑚𝑜𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑂2 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟
=
48 𝑔𝑟𝑎𝑚
32 𝑔𝑟𝑎𝑚 ∙ 𝑚𝑜𝑙−1
= 1,5 𝑚𝑜𝑙
4Fe + 3O2 2Fe2O3
Jumlah mol zat 0,5 mol 1,5 mol
J𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
0,5
4
= 0,125 𝑚𝑜𝑙
1,5
3
= 0,5 𝑚𝑜𝑙
Lebih kecil = reaksi pembatas
Persamaan reaksi
31. 4Fe + 3O2 2Fe2O3
M : 0,5 mol 1,5 mol
3
4
× 0,5 = 0,375 𝑚𝑜𝑙
2
4
× 0,5 = 0,25 𝑚𝑜𝑙
B :
S : 1,125 mol 0,25 mol
a. Mr Fe2O3 = (2 × Ar Fe) + (3 × Ar O)
= (2 × 56) + (3 × 16) = 160
Massa Fe2O3 = mol Fe2O3 × Mr Fe2O3
= 0,25 mol × 160 gram.mol–1 = 40 gram
b. Massa O2 yang bereaksi = nO2 yang bereaksi × Mr O2
= 0,375 mol × 32 gram.mol–1 = 12 gram
Massa O2 sisa = massa O2 awal – massa O2 reaksi
= (48 – 12) gram
= 36 gram
Kerjakan
Uji Materi 6.4 halaman 189,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
𝑀𝑜𝑙 =
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖
× 𝑀𝑜𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
33. 1. Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam karbon dioksida
adalah 3 : 8. Jika 3 gram karbon direaksikan dengan 16 gram
oksigen, tentukan karbon dioksida yang terbentuk.
2. Suatu campuran gas terdiri atas 2 mol N2O3 dan 4 mol NO. Jika
campuran ini diuraikan dengan sempurna menjadi gas–gas
nitrogen dan oksigen, tentukan perbandingan gas nitrogen dan
oksigen.
3. Jika KClO3 dipanaskan akan terurai menjadi KCl dan O2. Berapa
gram gas oksigen yang dihasilkan jika 245 gram KClO3 (Mr =
122,5) dipanaskan?
4. Serbuk besi sejumlah 28 gram (Ar Fe = 56) direaksikan dengan 20
gram belerang (Ar = 32) sesuai dengan persamaan reaksi:
Fe + S → FeS, tentukan zat yang tersisa sesudah reaksi.
Kuis
34. 5. Pemanasan HgO akan terurai menurut reaksi:
2HgO → 2Hg + O2
Pada pemanasan 108 gram HgO tersebut akan terbentuk
4,8 gram O2. Berapa persen HgO yang terurai?
6. Reaksi dehidrasi natrium sulfat terhidrasi:
Na2SO4.xH2O → Na2SO4 + xH2O
Bila 11,6 gram Na2SO4.xH2O dipanaskan akan terbentuk
Na2SO4 anhidrat sebanyak 7,1 gram. Tentukan jumlah x.
Kerjakan
Uji Kompetensi Unit 6 halaman 191 – 202,
buku Kimia untuk Kelas X SMA
35. Berusahalah untuk tidak menjadi manusia
yang berhasil, tetapi berusahalah menjadi
manusia yang berguna.
Einstein