SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SMA/MA KELAS X
IPA Kimia
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Bab
4
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis konsep dan
perhitungan hukum dasar kimia
(Hukum Lavoisier, Hukum
Proust, Hukum Dalton, dan
Hukum Boyle-Gay Lussac).
2. Menganalisis konsep mol
sebagai satuan jumlah mol.
3. Menerapkan hukum dasar kimia
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menganalisis massa atom rata-
rata, massa atom relatif, dan
massa rumus relatif.
5. Menjelaskan konsep mol
sebagai satuan jumlah partikel
dan dapat menerapkannya
dalam perhitungan kimia
6. Menganalisis hubungan antara
jumlah partikel, massa atom
relatif, massa molar, mol,
volume molar dan
menerapkannya dalam
perhitungan kimia.
7. Menganalisis korelasi antara
jumlah mol dengan koefisien
persamaan reaksi dan dapat
menerapkannya dalam
perhitungan kimia.
Kata Kunci
Bilangan Avogadro,
Hukum Lavoisier,
Hukum Proust,
Hukum Dalton,
Hukum Boyle-Gay
Lussac
Massa atom relatif,
Massa rumus
relatif,
Mol, Volume molar.
HUKUM DASAR KIMIA
Saat ini, Indonesia memiliki
cadangan bijih tembaga
(konsentrat) sebesar 3,1
miliar ton dengan tingkat
produksi sebanyak 100 juta
ton per tahun. Konsentrat itu
merupakan pasir olahan dari
batuan tambang, yang
mengandung senyawa kimia
berupa tembaga, emas, dan
perak. Setiap ton konsentrat
mengandung 26,5%
tembaga; 39,34 g emas; dan
70,37 g perak.
Bagaimana menghitung kadar emas,
tembaga, dan perak dalam senyawa
konsentrat tersebut sehingga dapat
diprediksi besarnya produksi emas,
perak, dan tembaga?
Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan massa)
Logam magnesium bermassa 4 gram dibakar dengan oksigen akan menghasilkan magnesium oksida.
Jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, berapa gram massa magnesium oksida yang dihasilkan?
Pembahasan:
massa zat-zat sebelum reaksi = massa zat-zat hasil reaksi
= m magnesium + m oksigen
= 4 gram + 6 gram = 10 gram
Menyatakan bahwa “Massa zat-zat sebelum reaksi
sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi”.
Pada tahun 1700-an, Antoine
Laurent Lavoisier (1743-1794)
CONTOH SOAL
Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)
• Air tersusun dari unsur hidrogen dan unsur
oksigen dengan perbandingan massa H : O
= 1 : 8, dari mana pun air tersebut berasal
dan bagaimana cara air dibentuk.
• Air dalam keadaan sebagai es atau uap air
mengandung unsur hidrogen dan oksigen
dengan perbandingan H : O = 1 : 8.
Menemukan bahwa “Perbandingan massa unsur-
unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan
tetap”. Senyawa yang sama meskipun berasal dari
sumber yang berbeda atau dibuat dengan cara yang
berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama
Pada sekitar tahun 1799,
Joseph Luis Proust
CONTOH
• Apabila ada senyawa yang tersusun dari
unsur hidrogen dan unsur oksigen dengan
perbandingan yang berbeda, dapat
dipastikan bukan air.
• Misalnya, hidrogen peroksida (zat pemutih
rambut atau kain) juga terbentuk dari
hidrogen dan oksigen, tetapi perbandingan
antara hidrogen dan oksigen adalah 1:16.
Hukum Dalton (H. Kelipatan Perbandingan)
Nitrogen dan oksigen dapat
membentuk senyawa-senyawa N2O,
NO, N2O3, dan N2O4 dengan
komposisi massa terlihat dalam
tabel berikut.
“Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika untuk
massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), perbandingan massa unsur yang
lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan
sederhana."
Dalton
CONTOH
Senyawa Massa Nitrogen
(gram)
Massa Oksigen
(gram)
Perbandingan
N2O 28 16 7 : 4
NO 14 16 7 : 8
N2O3 28 48 7 : 12
N2O4 28 64 7 : 16
Berdasarkan tabel tersebut, apabila massa N dibuat tetap (sama) sebanyak 7 gram, maka
perbandingan massa oksigen di dalam N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau 1 : 2 : 3 : 4.
Hukum Gay Lusaac (H. Perbandingan Volume)
Melakukan eksperimen mereaksikan beberapa gas
yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
Berdasarkan ekperimen tersebut, dirumuskanlah
Hukum Perbandingan Volume.
Joseph Louis Gay-Lussac
(1778-1850)
Pereaksi
(reaktan)
Hasil reaksi (produk) Perbandingan
1 satuan volume
gas hidrogen
1 satuan volume
gas klorin
2 satuan volume gas
hidrogen klorida
hidrogen : klorida : hidrogen
klorida
1 : 1 : 2
2 satuan volume
gas hidrogen
1 satuan volume
gas oksigen
2 satuan volume uap
air
hidrogen : oksigen : uap air
2 : 1 : 2
3 satuan volume
gas hidrogen
1 satuan volume
gas nitrogen
2 satuan volume gas
hidrogen klorida
hidrogen : nitrogen : gas amonia
3 : 1 : 2
MASSA ATOM RELATIF & MASSA RUMUS RELATIF
1. Massa Atom Rata-Rata
• Atom-atom di alam mempunyai massa yang berbeda
• Oleh karena itu, massa atom dihitung berdasarkan massa atom rata-rata dari seluruh atom
yang ada di alam.
• Massa atom hidrogen (atom paling ringan) = 1,66  10-27 kg
• Karena nilainya yang sangat kecil, 1,66  10-27 kg disebut dengan 1 sma (satuan massa atom)
Atom klorin di alam terdapat dalam dua macam isotop, yaitu sebanyak 75% sebagai CI-35 yang
massanya 35 sma, dan 25% sebagai C1-37 yang massanya 37 sma. Jadi, massa rata-rata atom
klorin sebagai berikut.
Massa rata-rata atom Cl =
Σmassa Cl−35 + Σmassa Cl−37
jumlah seluruh atom Cl di alam
=
(75% x 35 ) + ( 25% × 37)
100%
= 35,5 sma
CONTOH
MASSA ATOM RELATIF & MASSA RUMUS RELATIF
2. Massa Atom Relatif
Dengan, Ar X = Massa atom relatif X
Massa 1 atom C-12 = 12 sma
Massa atom karbon-12 (atom karbon massanya 12
sma)
Standar massa atom
Ar X =
massa 1 atom X
1
12
× massa 1 atom C−12
Rumus
3. Massa Rumus Relatif
Dalam satuan rumus kimia, baik molekul atau gabuanga ion, massa rumus merupakan
masssa atom relatif penyusun rumus kimia tersebut
Mr AXBY = (x ArA + y ArB)
Rumus Dengan, Mr = Massa rumus relatif
AXBY
KONSEP MOL
1. Bilangan Avogadro
Dengan, n = jumlah mol (mol)
L = Bilangan Avogadro (6,022 × 1023)
6,022 140 76 × 1023
Bilangan Avogdro (diberi lambang L)
Jumlah partikel = n  L
Rumus
2. Massa Molar (Mm)
Dengan, n = jumlah mol (mol)
Mm (satuan gram/mol) = Mr atau Ar
massa zat (dalam gram)
Massa molar: massa dalam 1 mol
Mm =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡
𝑛
Rumus
KONSEP MOL
2. Massa Molar (Mm)
Dengan, n = jumlah mol (mol)
Mm (satuan gram/mol) = Mr atau Ar
massa zat (dalam gram)
Massa molar: massa dalam 1 mol
Mm =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡
𝑛
Rumus
3. Volume Molar (Vm)
Dengan, n = jumlah mol (mol)
Vm = Volume molar
volume zat (dalam liter)
• Volume molar gas adalah volume 1 mol gas
pada suhu dan tekanan tertentu.
• Jika pengukuran dilakukan pada keaadan
standar atau STP (Standard Temperature and
Pressure), yaitu pada suhu 0 C dan tekanan
1 atm
Vm =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡
𝑛
Rumus
KONSEP MOL
4. Hipotesis Avogadro dan Hukum Gas Ideal
Dengan, n = jumlah mol (mol)
V = volume zat (liter)
“Pada suhu dan tekanan yang sama, sejumlah volume yang
sama suatu gas (sembarang gas) mengandung jumlah molekul
yang sama”
Dapat diartikan: perbandingan volume gas akan sama dengan
perbandingan mol gas
Hipotesis Avogadro
𝑉𝑧𝑎𝑡 1
𝑉𝑧𝑎𝑡 2
=
𝑛𝑧𝑎𝑡 1
𝑛𝑧𝑎𝑡 2
Rumus
KONSEP MOL
4. Hipotesis Avogadro dan Hukum Gas Ideal
Dengan, P = tekanan (atmosfe atau atm)
T = suhu mutlak (K) = °C + 273
V = volume (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas ideal = (0,082 L.atm/mol.K)
1) Hukum Boyle: P ≈
1
𝑉
pada T tetap
2) Hukum Charles: V ≈ T pada P tetap
3) Hukum Avogadro V ≈ n, pada P dan T tetap
Hukum Gas Ideal
PV = nRT
Rumus
KADAR ZAT
• Tahukah Anda bahwa Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, dan apa yang
terjadi pada saat Indonesia menghentikan ekspor bijih nikel? Kebijakan menghentikan
ekspor bijih nikel oleh Pemerintah Indonesia mulai 1 Januari 2020 berakibat negara-negara
produsen baja menggugat Indonesia di WTO. Mengapa Indonesia menghentikan ekspor
bijih nikel? Oleh karena Indonesia ingin mengolah bijih nikel di dalam negeri dan
mengekspor nikel dalam bentuk baja nikel yang harganya jauh lebih tinggi.
• Sebagian besar nikel di Indonesia ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara. Bijih nikel
terdapat pada dua jenis deposit bijih, yaitu laterit, dengan limonit nikel sebagai campuran
mineral bijih utama, (Fe,Ni)O(OH), dan garnierit (campuran berbagai nikel hidro dan silikat
kaya nikel), serta endapan sulfida magmatik, di mana mineral bijih utamanya adalah
pentlandit (Ni,Fe)9S8.
• Bagaimana perusahaan tambang dapat memperkirakan cadangan dan besarnya produksi
nikel? Hal itu dapat diketahui dari perhitungan kimia menggunakan rumus kimia bijih
nikel yang terdapat pada tambang tersebut.
Kadar dalam Senyawa
Dengan, Ar = Massa atom relatif X
Mr = Massa rumus relatif
% A dalam AmBn =
𝑛 × 𝐴𝑟 𝐴
𝑀𝑟
𝐴𝑚𝐵𝑛
 100%
Rumus
% B dalam AmBn =
𝑛 × 𝐴𝑟 𝐵
𝑀𝑟
𝐴𝑚𝐵𝑛
 100%
Massa A dalam p gram AmBn =
𝑛 × 𝐴𝑟 𝐴
𝑀𝑟
𝐴𝑚𝐵𝑛
 p gram
Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Menunjukkan jenis dan perbandingan paling sederhana dari
atom-atom penyusun suatu zat.
Rumus Empiris
Menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom
penyusun yang dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya.
Rumus Molekul
Dengan, n = bilangan bulat
Rumus molekul = (Rumus Empiris)n
Rumus
Kadar Zat dalam campuran
Persentase (%)
% massa =
massa zat dalam campuran
massa seluruh campuran
× 100%
Rumus
Rumus % volume =
volume zat dalam campuran
volume seluruh campuran
× 100%
Menyatakan massa suatu zat yang terdapat dalam setiap 100
bagian campuran
1) Persen Massa
Menyatakan volume zat yang terdapat dalam setiap 100
bagian vlume campuran
2) Persen Volume
Kadar Zat dalam campuran
Bagian per Juta (part per million/ppm)
Ppm =
massa zat dalam campuran
massa seluruh campuran
× 1.000.000
Rumus
• Menyatakan kadar zat yang sangat kecil dalam campuran
• Menyatakan banyaknya bagian zat yang terdapat dalam
satu juta bagian campuran
Kadar Zat dalam campuran
Molaritas
M =
n
V
Rumus
Menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terlarut di
dalam satu liter larutan
Dengan, M = molaritas (mol/L atau mol dm-3)
n = jumlah mol (mol)
V = volume larutan (liter atau dm-3)
Perhitungan Stoikiometri
Stoikiometri Reaksi
• Setiap 2 molekul gas hidrogen akan bereaksi dengan 1
molekul gas oksigen membentuk 2 molekul air.
• Jika 6,02 × 1023 molekul (1 mol) gas hidrogen direaksikan,
akan tepat habis beraksi dengan 3,01 × 1023 molekul (½
mol) dan menghaslkan 6,02 × 1023 molekul (1 mol) air
2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen  2 molekul uap air
Reaksinya : 2H2 + O2  2H2O
Perhitungan Stoikiometri
Neraca Atom/Ekonomi Atom
• Salah satu prinsip gerakan kimia hijau (green chemistry) adalah ekonomi
atom. Dalam prinsip ekonomi atom, diharapkan suatu proses reaksi tidak ada
atom-atom yang terbuang.
• Untuk menghasilkan suatu zat, kadang-kadang dapat dilakukan dengan lebih
dari satu cara, dengan menggunakan pereaksi yang berbeda. Misalnya, untuk
mendapatkan Mg(OH), dapat dilakukan dengan mereaksikan larutan MgCl2
dengan NaOH atau dengan NH4OH:
MgCl(aq) + 2NaOH(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NaCl(aq)
MgCl2(aq) + 2NH4OH(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NH4Cl(aq)
Rumus % ekonomi atom =
𝑛 ×𝑀𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
Σ(𝑛 ×𝑀𝑟 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖)
× 100%

More Related Content

What's hot

Gas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas NyataGas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas Nyatarevy44
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitasRudi Wicaksana
 
Konsep kimia modern
Konsep kimia modernKonsep kimia modern
Konsep kimia modernoilandgas24
 
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals Zaynita Aulia
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
 
metode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungmetode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungzaramalia33
 
Teori ikatan kimia
Teori ikatan kimiaTeori ikatan kimia
Teori ikatan kimiaHari Pramono
 
stoikiometri
 stoikiometri stoikiometri
stoikiometrimfebri26
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifjayamartha
 
ALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAU
ALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAUALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAU
ALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAUAlfiyahDarojat1
 

What's hot (20)

Persamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimiaPersamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimia
 
Gas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas NyataGas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas Nyata
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Konsep kimia modern
Konsep kimia modernKonsep kimia modern
Konsep kimia modern
 
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
 
Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
 
HIDROKARBON
HIDROKARBONHIDROKARBON
HIDROKARBON
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab12
Bab12Bab12
Bab12
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
 
metode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungmetode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembung
 
Teori ikatan kimia
Teori ikatan kimiaTeori ikatan kimia
Teori ikatan kimia
 
stoikiometri
 stoikiometri stoikiometri
stoikiometri
 
Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogenIkatan hidrogen
Ikatan hidrogen
 
Karbon aktif ppt
Karbon aktif pptKarbon aktif ppt
Karbon aktif ppt
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
 
ALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAU
ALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAUALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAU
ALFIYAH DAROJAT - BAHAN AJAR KIMIA HIJAU
 

Similar to HUKUM DASAR KIMIA

BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxmufidatulhasanah1
 
Makalah Stoikiometri
Makalah StoikiometriMakalah Stoikiometri
Makalah Stoikiometriatuulll
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
week-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.pptweek-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.pptwidhyahrini1
 
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxBAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxVitaYuningsih1
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometriDian Putri
 
Stoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptx
Stoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptxStoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptx
Stoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptxSeperinaBarus
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Pujiati Puu
 
Stoikiometri - kimia - kelas X
Stoikiometri - kimia - kelas XStoikiometri - kimia - kelas X
Stoikiometri - kimia - kelas Xerika chan
 
Pengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikPengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikainimfh
 
Stoikiometri.ppt
Stoikiometri.pptStoikiometri.ppt
Stoikiometri.pptDiyas16
 

Similar to HUKUM DASAR KIMIA (20)

BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Stoikiometri
Stoikiometri Stoikiometri
Stoikiometri
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Makalah Stoikiometri
Makalah StoikiometriMakalah Stoikiometri
Makalah Stoikiometri
 
STOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIASTOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIA
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1
 
Kimia Materi
Kimia MateriKimia Materi
Kimia Materi
 
week-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.pptweek-34-5-stoikiometri1.ppt
week-34-5-stoikiometri1.ppt
 
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxBAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptx
 
Konsep mol
Konsep molKonsep mol
Konsep mol
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
 
Stoikiometri.pptx
Stoikiometri.pptxStoikiometri.pptx
Stoikiometri.pptx
 
Stoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptx
Stoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptxStoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptx
Stoikiometri Materi Kimia Kls IPA X.pptx
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
 
Stoikiometri - kimia - kelas X
Stoikiometri - kimia - kelas XStoikiometri - kimia - kelas X
Stoikiometri - kimia - kelas X
 
Pengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikPengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medik
 
Stoikiometri.ppt
Stoikiometri.pptStoikiometri.ppt
Stoikiometri.ppt
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

HUKUM DASAR KIMIA

  • 1. MEDIA MENGAJAR UNTUK SMA/MA KELAS X IPA Kimia
  • 2. Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia Bab 4
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menganalisis konsep dan perhitungan hukum dasar kimia (Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum Dalton, dan Hukum Boyle-Gay Lussac). 2. Menganalisis konsep mol sebagai satuan jumlah mol. 3. Menerapkan hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari. 4. Menganalisis massa atom rata- rata, massa atom relatif, dan massa rumus relatif. 5. Menjelaskan konsep mol sebagai satuan jumlah partikel dan dapat menerapkannya dalam perhitungan kimia 6. Menganalisis hubungan antara jumlah partikel, massa atom relatif, massa molar, mol, volume molar dan menerapkannya dalam perhitungan kimia. 7. Menganalisis korelasi antara jumlah mol dengan koefisien persamaan reaksi dan dapat menerapkannya dalam perhitungan kimia. Kata Kunci Bilangan Avogadro, Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum Dalton, Hukum Boyle-Gay Lussac Massa atom relatif, Massa rumus relatif, Mol, Volume molar.
  • 4. HUKUM DASAR KIMIA Saat ini, Indonesia memiliki cadangan bijih tembaga (konsentrat) sebesar 3,1 miliar ton dengan tingkat produksi sebanyak 100 juta ton per tahun. Konsentrat itu merupakan pasir olahan dari batuan tambang, yang mengandung senyawa kimia berupa tembaga, emas, dan perak. Setiap ton konsentrat mengandung 26,5% tembaga; 39,34 g emas; dan 70,37 g perak. Bagaimana menghitung kadar emas, tembaga, dan perak dalam senyawa konsentrat tersebut sehingga dapat diprediksi besarnya produksi emas, perak, dan tembaga?
  • 5. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan massa) Logam magnesium bermassa 4 gram dibakar dengan oksigen akan menghasilkan magnesium oksida. Jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, berapa gram massa magnesium oksida yang dihasilkan? Pembahasan: massa zat-zat sebelum reaksi = massa zat-zat hasil reaksi = m magnesium + m oksigen = 4 gram + 6 gram = 10 gram Menyatakan bahwa “Massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi”. Pada tahun 1700-an, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) CONTOH SOAL
  • 6. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) • Air tersusun dari unsur hidrogen dan unsur oksigen dengan perbandingan massa H : O = 1 : 8, dari mana pun air tersebut berasal dan bagaimana cara air dibentuk. • Air dalam keadaan sebagai es atau uap air mengandung unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan H : O = 1 : 8. Menemukan bahwa “Perbandingan massa unsur- unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap”. Senyawa yang sama meskipun berasal dari sumber yang berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama Pada sekitar tahun 1799, Joseph Luis Proust CONTOH • Apabila ada senyawa yang tersusun dari unsur hidrogen dan unsur oksigen dengan perbandingan yang berbeda, dapat dipastikan bukan air. • Misalnya, hidrogen peroksida (zat pemutih rambut atau kain) juga terbentuk dari hidrogen dan oksigen, tetapi perbandingan antara hidrogen dan oksigen adalah 1:16.
  • 7. Hukum Dalton (H. Kelipatan Perbandingan) Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O, NO, N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat dalam tabel berikut. “Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika untuk massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana." Dalton CONTOH Senyawa Massa Nitrogen (gram) Massa Oksigen (gram) Perbandingan N2O 28 16 7 : 4 NO 14 16 7 : 8 N2O3 28 48 7 : 12 N2O4 28 64 7 : 16 Berdasarkan tabel tersebut, apabila massa N dibuat tetap (sama) sebanyak 7 gram, maka perbandingan massa oksigen di dalam N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau 1 : 2 : 3 : 4.
  • 8. Hukum Gay Lusaac (H. Perbandingan Volume) Melakukan eksperimen mereaksikan beberapa gas yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Berdasarkan ekperimen tersebut, dirumuskanlah Hukum Perbandingan Volume. Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) Pereaksi (reaktan) Hasil reaksi (produk) Perbandingan 1 satuan volume gas hidrogen 1 satuan volume gas klorin 2 satuan volume gas hidrogen klorida hidrogen : klorida : hidrogen klorida 1 : 1 : 2 2 satuan volume gas hidrogen 1 satuan volume gas oksigen 2 satuan volume uap air hidrogen : oksigen : uap air 2 : 1 : 2 3 satuan volume gas hidrogen 1 satuan volume gas nitrogen 2 satuan volume gas hidrogen klorida hidrogen : nitrogen : gas amonia 3 : 1 : 2
  • 9. MASSA ATOM RELATIF & MASSA RUMUS RELATIF 1. Massa Atom Rata-Rata • Atom-atom di alam mempunyai massa yang berbeda • Oleh karena itu, massa atom dihitung berdasarkan massa atom rata-rata dari seluruh atom yang ada di alam. • Massa atom hidrogen (atom paling ringan) = 1,66  10-27 kg • Karena nilainya yang sangat kecil, 1,66  10-27 kg disebut dengan 1 sma (satuan massa atom) Atom klorin di alam terdapat dalam dua macam isotop, yaitu sebanyak 75% sebagai CI-35 yang massanya 35 sma, dan 25% sebagai C1-37 yang massanya 37 sma. Jadi, massa rata-rata atom klorin sebagai berikut. Massa rata-rata atom Cl = Σmassa Cl−35 + Σmassa Cl−37 jumlah seluruh atom Cl di alam = (75% x 35 ) + ( 25% × 37) 100% = 35,5 sma CONTOH
  • 10. MASSA ATOM RELATIF & MASSA RUMUS RELATIF 2. Massa Atom Relatif Dengan, Ar X = Massa atom relatif X Massa 1 atom C-12 = 12 sma Massa atom karbon-12 (atom karbon massanya 12 sma) Standar massa atom Ar X = massa 1 atom X 1 12 × massa 1 atom C−12 Rumus 3. Massa Rumus Relatif Dalam satuan rumus kimia, baik molekul atau gabuanga ion, massa rumus merupakan masssa atom relatif penyusun rumus kimia tersebut Mr AXBY = (x ArA + y ArB) Rumus Dengan, Mr = Massa rumus relatif AXBY
  • 11. KONSEP MOL 1. Bilangan Avogadro Dengan, n = jumlah mol (mol) L = Bilangan Avogadro (6,022 × 1023) 6,022 140 76 × 1023 Bilangan Avogdro (diberi lambang L) Jumlah partikel = n  L Rumus 2. Massa Molar (Mm) Dengan, n = jumlah mol (mol) Mm (satuan gram/mol) = Mr atau Ar massa zat (dalam gram) Massa molar: massa dalam 1 mol Mm = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑛 Rumus
  • 12. KONSEP MOL 2. Massa Molar (Mm) Dengan, n = jumlah mol (mol) Mm (satuan gram/mol) = Mr atau Ar massa zat (dalam gram) Massa molar: massa dalam 1 mol Mm = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑛 Rumus 3. Volume Molar (Vm) Dengan, n = jumlah mol (mol) Vm = Volume molar volume zat (dalam liter) • Volume molar gas adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. • Jika pengukuran dilakukan pada keaadan standar atau STP (Standard Temperature and Pressure), yaitu pada suhu 0 C dan tekanan 1 atm Vm = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑛 Rumus
  • 13. KONSEP MOL 4. Hipotesis Avogadro dan Hukum Gas Ideal Dengan, n = jumlah mol (mol) V = volume zat (liter) “Pada suhu dan tekanan yang sama, sejumlah volume yang sama suatu gas (sembarang gas) mengandung jumlah molekul yang sama” Dapat diartikan: perbandingan volume gas akan sama dengan perbandingan mol gas Hipotesis Avogadro 𝑉𝑧𝑎𝑡 1 𝑉𝑧𝑎𝑡 2 = 𝑛𝑧𝑎𝑡 1 𝑛𝑧𝑎𝑡 2 Rumus
  • 14. KONSEP MOL 4. Hipotesis Avogadro dan Hukum Gas Ideal Dengan, P = tekanan (atmosfe atau atm) T = suhu mutlak (K) = °C + 273 V = volume (liter) n = jumlah mol (mol) R = tetapan gas ideal = (0,082 L.atm/mol.K) 1) Hukum Boyle: P ≈ 1 𝑉 pada T tetap 2) Hukum Charles: V ≈ T pada P tetap 3) Hukum Avogadro V ≈ n, pada P dan T tetap Hukum Gas Ideal PV = nRT Rumus
  • 15. KADAR ZAT • Tahukah Anda bahwa Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, dan apa yang terjadi pada saat Indonesia menghentikan ekspor bijih nikel? Kebijakan menghentikan ekspor bijih nikel oleh Pemerintah Indonesia mulai 1 Januari 2020 berakibat negara-negara produsen baja menggugat Indonesia di WTO. Mengapa Indonesia menghentikan ekspor bijih nikel? Oleh karena Indonesia ingin mengolah bijih nikel di dalam negeri dan mengekspor nikel dalam bentuk baja nikel yang harganya jauh lebih tinggi. • Sebagian besar nikel di Indonesia ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara. Bijih nikel terdapat pada dua jenis deposit bijih, yaitu laterit, dengan limonit nikel sebagai campuran mineral bijih utama, (Fe,Ni)O(OH), dan garnierit (campuran berbagai nikel hidro dan silikat kaya nikel), serta endapan sulfida magmatik, di mana mineral bijih utamanya adalah pentlandit (Ni,Fe)9S8. • Bagaimana perusahaan tambang dapat memperkirakan cadangan dan besarnya produksi nikel? Hal itu dapat diketahui dari perhitungan kimia menggunakan rumus kimia bijih nikel yang terdapat pada tambang tersebut.
  • 16. Kadar dalam Senyawa Dengan, Ar = Massa atom relatif X Mr = Massa rumus relatif % A dalam AmBn = 𝑛 × 𝐴𝑟 𝐴 𝑀𝑟 𝐴𝑚𝐵𝑛  100% Rumus % B dalam AmBn = 𝑛 × 𝐴𝑟 𝐵 𝑀𝑟 𝐴𝑚𝐵𝑛  100% Massa A dalam p gram AmBn = 𝑛 × 𝐴𝑟 𝐴 𝑀𝑟 𝐴𝑚𝐵𝑛  p gram
  • 17. Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul Menunjukkan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom penyusun suatu zat. Rumus Empiris Menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom penyusun yang dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya. Rumus Molekul Dengan, n = bilangan bulat Rumus molekul = (Rumus Empiris)n Rumus
  • 18. Kadar Zat dalam campuran Persentase (%) % massa = massa zat dalam campuran massa seluruh campuran × 100% Rumus Rumus % volume = volume zat dalam campuran volume seluruh campuran × 100% Menyatakan massa suatu zat yang terdapat dalam setiap 100 bagian campuran 1) Persen Massa Menyatakan volume zat yang terdapat dalam setiap 100 bagian vlume campuran 2) Persen Volume
  • 19. Kadar Zat dalam campuran Bagian per Juta (part per million/ppm) Ppm = massa zat dalam campuran massa seluruh campuran × 1.000.000 Rumus • Menyatakan kadar zat yang sangat kecil dalam campuran • Menyatakan banyaknya bagian zat yang terdapat dalam satu juta bagian campuran
  • 20. Kadar Zat dalam campuran Molaritas M = n V Rumus Menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terlarut di dalam satu liter larutan Dengan, M = molaritas (mol/L atau mol dm-3) n = jumlah mol (mol) V = volume larutan (liter atau dm-3)
  • 21. Perhitungan Stoikiometri Stoikiometri Reaksi • Setiap 2 molekul gas hidrogen akan bereaksi dengan 1 molekul gas oksigen membentuk 2 molekul air. • Jika 6,02 × 1023 molekul (1 mol) gas hidrogen direaksikan, akan tepat habis beraksi dengan 3,01 × 1023 molekul (½ mol) dan menghaslkan 6,02 × 1023 molekul (1 mol) air 2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen  2 molekul uap air Reaksinya : 2H2 + O2  2H2O
  • 22. Perhitungan Stoikiometri Neraca Atom/Ekonomi Atom • Salah satu prinsip gerakan kimia hijau (green chemistry) adalah ekonomi atom. Dalam prinsip ekonomi atom, diharapkan suatu proses reaksi tidak ada atom-atom yang terbuang. • Untuk menghasilkan suatu zat, kadang-kadang dapat dilakukan dengan lebih dari satu cara, dengan menggunakan pereaksi yang berbeda. Misalnya, untuk mendapatkan Mg(OH), dapat dilakukan dengan mereaksikan larutan MgCl2 dengan NaOH atau dengan NH4OH: MgCl(aq) + 2NaOH(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NaCl(aq) MgCl2(aq) + 2NH4OH(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NH4Cl(aq) Rumus % ekonomi atom = 𝑛 ×𝑀𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 Σ(𝑛 ×𝑀𝑟 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖) × 100%

Editor's Notes

  1. SUMBER GAMBAR FONT 8-10pt calibri
  2. Berdasarkan percobaan Gay Lusaac didapatkan bahwa: 2 satuan volume hidrogen + 1 satuan volume oksigen  2 satuan volume uap air Jika diperkecil dalam skala atom atau molekul, menjadi 2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen  2 molekul uap air Reaksinya dapat ditulis 2H2 + O2  2H2O
  3. Mm setara Mr atau Ar hanya berbeda satuan