SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
hello!
APLIKASI
STOIKIOMETRI
By :
ROSMAYTA NINGRUM ( 41615110079 )
WILLY CHANDRA ( 41615110076 )
DEFINISI STOIKIOMETRI
Stoikiometri (stoi-kee-ah-met-tree) merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut
hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia, baik
sebagai pereaksi maupun sebagai hasil reaksi.
Kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheon yang artinya unsur
dan metron yang berarti mengukur. Seorang ahli Kimia Perancis, Jeremias Benjamin
Richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip-prinsip dasar
stoikiometri. Menurutnya stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran perbandingan
kuantitatif atau pengukuran perbandingan antar unsur kimia yang satu dengan yang lain.
Untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia digunakan asas-asas stoikiometri yaitu
antara lain persamaan kimia dan konsep mol.
Stoikiometri berhubungan dengan segala sesuatu aspek kuantitatif, komposisi dan reaksi
kimia dengan cara perhitungan kimia untuk menimbang dan menghitung spesi-spesi kimia.
Adakalanya di laboratorium kita harus mereaksikan
sejumlah gram zat A untuk menghasilkan sejumlah gram
zat B. Pertanyaan yang sering muncul adalah jika kita
memiliki sejumlah gram zat A, berapa gramkah zat B yang
akan dihasilkan? Untuk menjawab pertanyaan itu kita
memerlukan stoikiometri !
Konsep Dasar
 Rumus kimia suatu zat menyatakan jenis dan jumlah relatif
atom yang terdapat dalam zat tersebut.
 Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom dalam
molekul itu.
 Rumus empiris merupakan rumus perbandingan paling
sederhana unsur-unsur dalam rumus.
 Massa atom relatif (Ar) menyatakan perbandingan massa rata-
rata satu atom suatu unsur .
 Massa molekul relatif (Mr) adalah bilangan yang menyatakan
harga perbandingan massa 1 molekul suatu senyawa.
1.
Stoikiometri Reaksi
?
Apakah itu
Stoikiometri Reaksi merupakan bidang kajian ilmu kimia, yang
mempelajari hubungan kuantitatif zat-zat kimia yang
terlibat dalam reaksi kimia.
Contoh : 2H2 + O2 2H2O
Persamaan kimia ini mengandung makna :
2 molekul H2 + 1 molekul O2 2 molekul H2O
Atau
2 n molekul H2 + n molekul O2 2 n molekul H2O
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien
reaksi pada persamaan kimia menunjukkan Perbandingan
jumlah mol zat-zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi.
1. Stoikiometri Reaksi
2.
Stoikiometri Larutan
?
Apakah itu
Pada stoikiometri larutan diantara zat – zat yang terlibat reaksi sebagian
atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Soal – soal yang
menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia
sederhana yang menyangkut kuantitas antara suatu komponen dengan
komponen lain dalam suatu reaksi.
Jika larutan asam dicampurkan dengan larutan basa akan terjadi reaksi,
yaitu : reaksi pengikatan ion H+ dari asam oleh OH- dari basa
menghasilkan air (H2O), reaksi ini disebut reaksi netralisasi.
Contoh :
Asam + Basa garam + air
HCL + NaOH NaCl + H2O
2. Stoikiometri Larutan
 Molaritas (M)
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk
menyatakan jumlah mol zat terlarut perliter larutan, dilambangkan dengan
huruf M. Secara sistematis dapat diungkapkan dengan persamaan :
Konsentrasi molar (M) = Jumlah Mol
V Larutan
2. Stoikiometri Larutan
*Contoh Soal :
Dua gram NaOH dilarutkan dalam air sehingga volume larutan mencapai
250 Ml. Hitung molaritas larutan !
Penyelesaian :
2 gram NaOH = 0,05 mol = 50 mmol
M = mmol = 50 mmol = 0,2 M larutan NaOH
mL 250 mL
 Pengenceran larutan
Untuk tujuan ini perlu mengetahui hubungan molaritas
larutan sebelum dan sesudah pengenceran.
Mol zat terlarut = molaritas x liter larutan
Rumus pengenceran M1 x V1 = M2 x V2
2. Stoikiometri Larutan
*Contoh Soal :
100 Ml larutan CH3COOH 0,2M ditambahkan air sehingga volume menjadi
500 Ml. Hitunglah moralitas larutan setelah penambahan air !
Penyelesaian :
V1 = 100 Ml V2 = 500mL
M1 = 0,2M M2 = ?
100mL x 0,2M = 500 mL X M2
M2 = 0,2M x 100mL = 0,04M
500 mL
3.
Stoikiometri Gas
?
Apakah itu
Perilaku gas mudah dikarakterisasi karena hampir semua
sifat-sifat gas tidak bergantung pada jati diri gas.
Terdapat beberapa hukum dasar yang dapat menerapkan
perilaku gas berdasarkan eksperimen
laboratorium,diantaranya adalah hukum :
Hukum
Boyle
Hukum Gay
Lussac
Hukum
Boyle – Gay
Lussac
3. Stoikiometri Gas
Hukum Boyle
✘ Hukum Boyle berkenaan dengan hubungan antara volume gas dan
tekanan gas pada suhu tetap.
✘ Hukum Boyle berbunyi: Tekanan gas berbanding terbalik dengan
volumenya asalkan suhunya tetap dalam bentuk persamaan,
✘ Hukum Boyle dapat dirumuskan dengan:
pV = konstan, atau p1V1 = p2V2
Dimana, p = tekanan
V = volume gas.
A .
3. Stoikiometri Gas
Dalam suhu dan ruang tetap, jika tekanan naik maka volume akan turun, dan
sebaliknya, jika tekanan turun maka volume akan naik. Hal ini bisa dilihat pada
pompa sepeda,jika kita mendorong pompa ke bawah, maka volume udara
dalam pompa akan mengecil dan tekanan udara dalam pompa akan naik
sehingga mampu meniupkan udara ke dalam ban sepeda.
*Gambar pompa sepeda, jika volume dikecilkan maka tekanan akan naik
CONTOH SOAL HUKUM BOYLE
1. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai tekanan P dan volume V. Jika gas tersebut mengalami
proses isotermal sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka volume gas berubah
menjadi…
Jawaban :
Diketahui :
Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 4P
Volume awal (V1) = V
Ditanya : volume akhir gas (V2)
Jawab :
Hukum Boyle (proses isotermal atau suhu konstan) :
P V = konstan
P1 V1 = P2 V2
(P)(V) = (4P)(V2)
V = 4 V2
V2 = V / 4 = ¼ V
Volume gas berubah menjadi ¼ kali volume awal.
Hukum Gay Lussac
✘ Hukum Gay Lussac berbicara tentang hubungan antara volume gas
dan suhu gas pada tekanan yang sama.
✘ Hukum Gay Lussac berbunyi:
“ Volume gas sebanding dengan suhunya asalkan tekanannya
tetap Dalam bentuk persamaan “
✘ Hukum Gay Lussac dapat dirumuskan dengan:
V/T = konstan, atau V1/T1 = V2/T2
✘ Dimana, V = Volume
T = Suhu
B .
3. Stoikiometri Gas
Pada tekanan tetap, udara yang dipanaskan akan mengembang, dan
sebaliknya, udara yang didinginkan akan menyusut. Hal ini dapat
dilihat pada balon udara. Udara pada balon udara dibuat panas
supaya udaranya mengembang sehingga lebih ringan dari udara
sekitar, oleh karena itu balon udara bisa terbang.
*Balon udara dinayalakan dan siap diterbangkan.
Contoh Soal Hukum Gay Lussac
1 . Sejumlah gas pada mulanya mempunyai tekanan P dan suhu T. Jika gas tersebut mengalami proses isokhorik
sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka suhu gas berubah menjadi…
Jawaban :
Diketahui :
Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 4P
Suhu awal (T1) = T
Ditanya : suhu akhir (T2)
Jawab :
Hukum Gay-Lussac (proses isokhorik atau volume konstan) :
Suhu gas berubah menjadi 4 kali suhu awal.
Hukum Boyle - Guy Lussac
✘ Hukum Boyle- Gay Lussac merupakan sintesis dari Hukum Boyle dan
Hukum Gay Lussac, sehingga kedua rumus tersebut dapat disatukan
menjadi:
P.V/T = konstan, atau P1.V1/T1 = P2.V2/T2
✘ Sedangkan dalam kondisi ideal, rumus persaamaan gas ideal
menurut Hukum Boyle-Gay Lussac adalah:
p.V = N.k.T
Dimana: k = konstanta Boltzmann (1,38 . 10-23 J.K-1)
N = jumlah partikel gas
C.
3. Stoikiometri Gas
Contoh Soal Hukum Boyle – Gay Lussac
Diketahui 1 mol gas N2 pada tekanan 2 atm pada volume 15 liter pada
temperatur 27oC. Berapakah volume gas pada tekanan 3 atm dengan temperatur
30oC ?
Jawaban :
Diketahui : V1 = 15 liter T1 = (273 + 27) = 300oK
P1 = 2 atm T2 = (273 + 30) = 303oK
P2 = 3 atm
Ditanya : V2 = ?
Jawab : P1.V1 / T1 = P2.V2 / T2
2 x 15 / 300 = 3.V2 / 303
V2 = 10,1 liter
K = Kelvin
Atm = tekanan
Persamaan Umum Gas Ideal
Berdasarkan Hukum gas yang disampaikan dalam Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac,
maka didapatkan persamaan umum gas ideal sebagai berikut:
p.V = n.R.T
Dimana : p = tekanan gas
V = volume gas
n = jumlah mol gas
R = tetapan gas = 8,314 kJ.mol-1.K-1 = 0,08205 liter.atm.mol-1.K-1
T = suhu gas
Sedangkan jumlah mol dapat dicari dengan rumus:
n = m/M = gr/Mr
Dimana : n = jumlah mol
m = massa total gas
M = massa molekul relatif partikel
1. Equivalent chapter of P Bahadur's
Physical Chemistry
2. www.indogeek.com/2015/01/hukum-
boyle-gay-lussac-rumus-persamaan-gas-
ideal.html
3.Puba.michael.2006.stoikiometri.jakarta:
erlangga
Referensi
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIAN DAN KERJA
SAMANYA
APAKAH ADA PERTANYAAN
UNTUK MATERI APLIKASI
STOIKIOMETRI INI ?
Feel free to ask
PERTANYAAN
1. SOAL :
2. SOAL :
3. SOAL :
4. SOAL :

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrDila Adila
 
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copyIdentifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copyRatna Kristiani
 
2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdf
2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdf2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdf
2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdfssuser4d2e0f1
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-suliesSaif Azhar
 
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)SMA XAVERIUS 1 JAMBI
 
MAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdf
MAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdfMAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdf
MAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdfAputPupu
 
PPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan KationPPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan KationSalsabila Azzahra
 
ppt reaksi kimia
ppt reaksi kimiappt reaksi kimia
ppt reaksi kimiamarie2612
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaHusain Anker
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Bab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanBab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanImo Priyanto
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copyIdentifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdf
2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdf2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdf
2. PRINSIP DASAR REAKSI KIMIA ANORGANIK.pdf
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Analisa kualitatif
Analisa kualitatifAnalisa kualitatif
Analisa kualitatif
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
 
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
 
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
 
MAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdf
MAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdfMAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdf
MAKALAH HUKUM HUKUM GAS.pdf
 
PPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan KationPPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan Kation
 
ppt reaksi kimia
ppt reaksi kimiappt reaksi kimia
ppt reaksi kimia
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Presentasi reaksi kimia
Presentasi reaksi kimiaPresentasi reaksi kimia
Presentasi reaksi kimia
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Bab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanBab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutan
 
Rumus empiris senyawa kimia
Rumus empiris senyawa kimiaRumus empiris senyawa kimia
Rumus empiris senyawa kimia
 

Viewers also liked

Aplikasi teknik Nuklir bidang kimia
Aplikasi teknik Nuklir bidang kimiaAplikasi teknik Nuklir bidang kimia
Aplikasi teknik Nuklir bidang kimiaMan Xp
 
P 8 penggunaan radioisotop
P 8 penggunaan radioisotopP 8 penggunaan radioisotop
P 8 penggunaan radioisotopyusbarina
 
Surat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adliSurat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adliWawan Kurniawan
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiayunita97544748
 
Xi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealXi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealrizki arya
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Ajrina Pia
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xSinta Sry
 
Conto surat dispensasi
Conto surat dispensasiConto surat dispensasi
Conto surat dispensasiom makplus
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbanganDian Fery Irawan
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik pptsodikin ali
 

Viewers also liked (20)

Aplikasi stoikiometri
Aplikasi stoikiometriAplikasi stoikiometri
Aplikasi stoikiometri
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometri
 
praktikum hukum lavoisier
praktikum hukum lavoisierpraktikum hukum lavoisier
praktikum hukum lavoisier
 
Aplikasi teknik Nuklir bidang kimia
Aplikasi teknik Nuklir bidang kimiaAplikasi teknik Nuklir bidang kimia
Aplikasi teknik Nuklir bidang kimia
 
Kimia organik
Kimia organikKimia organik
Kimia organik
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Bab 3 Stoikiometri
Bab 3 StoikiometriBab 3 Stoikiometri
Bab 3 Stoikiometri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
P 8 penggunaan radioisotop
P 8 penggunaan radioisotopP 8 penggunaan radioisotop
P 8 penggunaan radioisotop
 
Surat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adliSurat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adli
 
Kimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktifKimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktif
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
 
Xi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealXi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas ideal
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas x
 
Conto surat dispensasi
Conto surat dispensasiConto surat dispensasi
Conto surat dispensasi
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
 

Similar to Aplikasi stoikiometri

Similar to Aplikasi stoikiometri (20)

Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometri
 
Aplikasi stoikiometri tugas II
Aplikasi stoikiometri tugas IIAplikasi stoikiometri tugas II
Aplikasi stoikiometri tugas II
 
Aplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiAplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas ii
 
Aplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiAplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas ii
 
Aplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas iiAplikasi stoikiometri tugas ii
Aplikasi stoikiometri tugas ii
 
GAS
GASGAS
GAS
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Hukum-hukum Gas
Hukum-hukum GasHukum-hukum Gas
Hukum-hukum Gas
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
P1 GAS.pptx
P1 GAS.pptxP1 GAS.pptx
P1 GAS.pptx
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
05 keadaan gas
05 keadaan gas05 keadaan gas
05 keadaan gas
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
materi 1 sifat dan hukum gas.pptx
materi 1 sifat dan hukum gas.pptxmateri 1 sifat dan hukum gas.pptx
materi 1 sifat dan hukum gas.pptx
 
Gas Ideal - Kelompok 2
Gas Ideal -  Kelompok 2Gas Ideal -  Kelompok 2
Gas Ideal - Kelompok 2
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Gas Ideal
Gas IdealGas Ideal
Gas Ideal
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

Aplikasi stoikiometri

  • 2. APLIKASI STOIKIOMETRI By : ROSMAYTA NINGRUM ( 41615110079 ) WILLY CHANDRA ( 41615110076 )
  • 3. DEFINISI STOIKIOMETRI Stoikiometri (stoi-kee-ah-met-tree) merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia, baik sebagai pereaksi maupun sebagai hasil reaksi. Kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheon yang artinya unsur dan metron yang berarti mengukur. Seorang ahli Kimia Perancis, Jeremias Benjamin Richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip-prinsip dasar stoikiometri. Menurutnya stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran perbandingan kuantitatif atau pengukuran perbandingan antar unsur kimia yang satu dengan yang lain. Untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia digunakan asas-asas stoikiometri yaitu antara lain persamaan kimia dan konsep mol. Stoikiometri berhubungan dengan segala sesuatu aspek kuantitatif, komposisi dan reaksi kimia dengan cara perhitungan kimia untuk menimbang dan menghitung spesi-spesi kimia.
  • 4. Adakalanya di laboratorium kita harus mereaksikan sejumlah gram zat A untuk menghasilkan sejumlah gram zat B. Pertanyaan yang sering muncul adalah jika kita memiliki sejumlah gram zat A, berapa gramkah zat B yang akan dihasilkan? Untuk menjawab pertanyaan itu kita memerlukan stoikiometri !
  • 5. Konsep Dasar  Rumus kimia suatu zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom yang terdapat dalam zat tersebut.  Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom dalam molekul itu.  Rumus empiris merupakan rumus perbandingan paling sederhana unsur-unsur dalam rumus.  Massa atom relatif (Ar) menyatakan perbandingan massa rata- rata satu atom suatu unsur .  Massa molekul relatif (Mr) adalah bilangan yang menyatakan harga perbandingan massa 1 molekul suatu senyawa.
  • 7. Stoikiometri Reaksi merupakan bidang kajian ilmu kimia, yang mempelajari hubungan kuantitatif zat-zat kimia yang terlibat dalam reaksi kimia. Contoh : 2H2 + O2 2H2O Persamaan kimia ini mengandung makna : 2 molekul H2 + 1 molekul O2 2 molekul H2O Atau 2 n molekul H2 + n molekul O2 2 n molekul H2O Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien reaksi pada persamaan kimia menunjukkan Perbandingan jumlah mol zat-zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi. 1. Stoikiometri Reaksi
  • 9. Pada stoikiometri larutan diantara zat – zat yang terlibat reaksi sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Soal – soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia sederhana yang menyangkut kuantitas antara suatu komponen dengan komponen lain dalam suatu reaksi. Jika larutan asam dicampurkan dengan larutan basa akan terjadi reaksi, yaitu : reaksi pengikatan ion H+ dari asam oleh OH- dari basa menghasilkan air (H2O), reaksi ini disebut reaksi netralisasi. Contoh : Asam + Basa garam + air HCL + NaOH NaCl + H2O 2. Stoikiometri Larutan
  • 10.  Molaritas (M) Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat terlarut perliter larutan, dilambangkan dengan huruf M. Secara sistematis dapat diungkapkan dengan persamaan : Konsentrasi molar (M) = Jumlah Mol V Larutan 2. Stoikiometri Larutan *Contoh Soal : Dua gram NaOH dilarutkan dalam air sehingga volume larutan mencapai 250 Ml. Hitung molaritas larutan ! Penyelesaian : 2 gram NaOH = 0,05 mol = 50 mmol M = mmol = 50 mmol = 0,2 M larutan NaOH mL 250 mL
  • 11.  Pengenceran larutan Untuk tujuan ini perlu mengetahui hubungan molaritas larutan sebelum dan sesudah pengenceran. Mol zat terlarut = molaritas x liter larutan Rumus pengenceran M1 x V1 = M2 x V2 2. Stoikiometri Larutan *Contoh Soal : 100 Ml larutan CH3COOH 0,2M ditambahkan air sehingga volume menjadi 500 Ml. Hitunglah moralitas larutan setelah penambahan air ! Penyelesaian : V1 = 100 Ml V2 = 500mL M1 = 0,2M M2 = ? 100mL x 0,2M = 500 mL X M2 M2 = 0,2M x 100mL = 0,04M 500 mL
  • 13. Perilaku gas mudah dikarakterisasi karena hampir semua sifat-sifat gas tidak bergantung pada jati diri gas. Terdapat beberapa hukum dasar yang dapat menerapkan perilaku gas berdasarkan eksperimen laboratorium,diantaranya adalah hukum : Hukum Boyle Hukum Gay Lussac Hukum Boyle – Gay Lussac 3. Stoikiometri Gas
  • 14. Hukum Boyle ✘ Hukum Boyle berkenaan dengan hubungan antara volume gas dan tekanan gas pada suhu tetap. ✘ Hukum Boyle berbunyi: Tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya asalkan suhunya tetap dalam bentuk persamaan, ✘ Hukum Boyle dapat dirumuskan dengan: pV = konstan, atau p1V1 = p2V2 Dimana, p = tekanan V = volume gas. A . 3. Stoikiometri Gas
  • 15. Dalam suhu dan ruang tetap, jika tekanan naik maka volume akan turun, dan sebaliknya, jika tekanan turun maka volume akan naik. Hal ini bisa dilihat pada pompa sepeda,jika kita mendorong pompa ke bawah, maka volume udara dalam pompa akan mengecil dan tekanan udara dalam pompa akan naik sehingga mampu meniupkan udara ke dalam ban sepeda. *Gambar pompa sepeda, jika volume dikecilkan maka tekanan akan naik
  • 16. CONTOH SOAL HUKUM BOYLE 1. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai tekanan P dan volume V. Jika gas tersebut mengalami proses isotermal sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka volume gas berubah menjadi… Jawaban : Diketahui : Tekanan awal (P1) = P Tekanan akhir (P2) = 4P Volume awal (V1) = V Ditanya : volume akhir gas (V2) Jawab : Hukum Boyle (proses isotermal atau suhu konstan) : P V = konstan P1 V1 = P2 V2 (P)(V) = (4P)(V2) V = 4 V2 V2 = V / 4 = ¼ V Volume gas berubah menjadi ¼ kali volume awal.
  • 17. Hukum Gay Lussac ✘ Hukum Gay Lussac berbicara tentang hubungan antara volume gas dan suhu gas pada tekanan yang sama. ✘ Hukum Gay Lussac berbunyi: “ Volume gas sebanding dengan suhunya asalkan tekanannya tetap Dalam bentuk persamaan “ ✘ Hukum Gay Lussac dapat dirumuskan dengan: V/T = konstan, atau V1/T1 = V2/T2 ✘ Dimana, V = Volume T = Suhu B . 3. Stoikiometri Gas
  • 18. Pada tekanan tetap, udara yang dipanaskan akan mengembang, dan sebaliknya, udara yang didinginkan akan menyusut. Hal ini dapat dilihat pada balon udara. Udara pada balon udara dibuat panas supaya udaranya mengembang sehingga lebih ringan dari udara sekitar, oleh karena itu balon udara bisa terbang. *Balon udara dinayalakan dan siap diterbangkan.
  • 19. Contoh Soal Hukum Gay Lussac 1 . Sejumlah gas pada mulanya mempunyai tekanan P dan suhu T. Jika gas tersebut mengalami proses isokhorik sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka suhu gas berubah menjadi… Jawaban : Diketahui : Tekanan awal (P1) = P Tekanan akhir (P2) = 4P Suhu awal (T1) = T Ditanya : suhu akhir (T2) Jawab : Hukum Gay-Lussac (proses isokhorik atau volume konstan) : Suhu gas berubah menjadi 4 kali suhu awal.
  • 20. Hukum Boyle - Guy Lussac ✘ Hukum Boyle- Gay Lussac merupakan sintesis dari Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac, sehingga kedua rumus tersebut dapat disatukan menjadi: P.V/T = konstan, atau P1.V1/T1 = P2.V2/T2 ✘ Sedangkan dalam kondisi ideal, rumus persaamaan gas ideal menurut Hukum Boyle-Gay Lussac adalah: p.V = N.k.T Dimana: k = konstanta Boltzmann (1,38 . 10-23 J.K-1) N = jumlah partikel gas C. 3. Stoikiometri Gas
  • 21. Contoh Soal Hukum Boyle – Gay Lussac Diketahui 1 mol gas N2 pada tekanan 2 atm pada volume 15 liter pada temperatur 27oC. Berapakah volume gas pada tekanan 3 atm dengan temperatur 30oC ? Jawaban : Diketahui : V1 = 15 liter T1 = (273 + 27) = 300oK P1 = 2 atm T2 = (273 + 30) = 303oK P2 = 3 atm Ditanya : V2 = ? Jawab : P1.V1 / T1 = P2.V2 / T2 2 x 15 / 300 = 3.V2 / 303 V2 = 10,1 liter K = Kelvin Atm = tekanan
  • 22. Persamaan Umum Gas Ideal Berdasarkan Hukum gas yang disampaikan dalam Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac, maka didapatkan persamaan umum gas ideal sebagai berikut: p.V = n.R.T Dimana : p = tekanan gas V = volume gas n = jumlah mol gas R = tetapan gas = 8,314 kJ.mol-1.K-1 = 0,08205 liter.atm.mol-1.K-1 T = suhu gas Sedangkan jumlah mol dapat dicari dengan rumus: n = m/M = gr/Mr Dimana : n = jumlah mol m = massa total gas M = massa molekul relatif partikel
  • 23. 1. Equivalent chapter of P Bahadur's Physical Chemistry 2. www.indogeek.com/2015/01/hukum- boyle-gay-lussac-rumus-persamaan-gas- ideal.html 3.Puba.michael.2006.stoikiometri.jakarta: erlangga Referensi
  • 24. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN KERJA SAMANYA APAKAH ADA PERTANYAAN UNTUK MATERI APLIKASI STOIKIOMETRI INI ? Feel free to ask
  • 25. PERTANYAAN 1. SOAL : 2. SOAL : 3. SOAL : 4. SOAL :