SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Program Magister Keuangan Syariah
Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan
Manajemen Risiko Bank Syariah
Juli 2020
Mengapa Bank Perlu Ada?
 Bank diperlukan untuk mengatasi salah satu
kelemahan dalam sistem keuangan, yaitu tidak
adanya financial asset dalam satuan kecil (small
denomination). Contoh, US Treasury Bonds terkecil
dalam satuan $1000, sehingga tidak terjangkau bagi
penabung kecil. Sebagai lembaga intermediasi, bank
dapat menyediakan financial asset dalam satuan yang
kecil.
 Bank diperlukan karena dapat melakukan risky
arbitrage dalam pasar keuangan. Ini dimungkinkan
karena bank menyalurkan risky loans kepada nasabah
peminjam dengan menerbitkan low-risk securities
untuk para penabung.
 Bank diperlukan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
masyarakat yang harus selalu dapat tersedia pada
saat diperlukan.
2
Mengapa Bank Perlu Ada? (lanjutan)
 Bank diperlukan karena memiliki kemampuan lebih,
yaitu dalam mengevaluasi informasi, terutama yang
bersifat keuangan. Ini dapat mengurangi masalah
information asymmetry.
 Bank dapat melakukan delegated monitoring.
Kebanyakan nasabah peminjam merahasiakan
informasi keuangan, sehingga publik termasuk
penabung tidak memiliki akses untuk menelaah
laporan keuangan mereka. Untuk itu, nasabah
penabung mempercayakan kepada bank untuk
melakukan monitoring terhadap nasabah peminjam,
untuk memastikan bahwa uang yang disimpan pada
bank dapat dikembalikan bank pada waktu dibutuhkan.
3
QS Luqman ayat 34
Apa itu risiko?
Risk & Return
 Bisnis selalu berhadapan dengan risiko dan
return.
 Bank syariah mengendalikan risiko
seminimal mungkin dalam rangka
memperoleh keuntungan yang optimum.
 Bisnis perbankan adalah bisnis risiko.
 Bank adalah mesin risiko (“risk machines”). Bank
mengambil risiko, mentransformasikannya dan kemudian
mengemasnya ke dalam produk dan jasa (Bessis, 2002).
 Bank yang selalu aktif mengelola risiko akan memperoleh
keunggulan kompetitif. Bank-bank ini biasanya:
 mengambil risiko secara hati-hati,
 mengantisipasi berbagai perubahan yang tidak
menguntungkan (adverse changes) di pasar,
 berupaya melindungi dirinya dari kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan (unexpected events),
 Memiliki keahlian dalam menetapkan harga risiko
(expertise to price risk).
 Bank yang tidak aktif mengelola risiko akan punah,
baik karena faktor luar atau hancur dari dalam. 7
Latar Belakang Manajemen Risiko Bank
Manajemen Risiko di sektor keuangan termasuk bank menjadi
semakin penting antara lain karena 4 (empat) trend
berikut ini (Lam, 2014):
 Consolidation. Perbankan semakin terkonsolidasi dengan
meningkatnya merger dan akuisisi. Semula ini ditujukan
untuk mewujudkan bank yang besar dan efisien. Namun,
hal ini dapat meningkatkan risiko karena perbedaan
business culture dan business system dari lembaga-
lembaga yang dikonsolidasi.
 Deregulation. Di tahun 1970an dan 1980an, sektor
perbankan di seluruh dunia menempuh kebijakan
deregulasi. Namun, deregulasi membuat perbankan
semakin terpapar berbagai jenis risiko yang jika tidak
dikelola dengan baik dapat membahayakan kelangsungan
usaha mereka.
8
Latar Belakang Manajemen Risiko Bank
 Competition. Persaingan di perbankan semakin
meningkat karena berbagai kemajuan di bidang
teknologi informasi dan teori keuangan (financial theory).
Berbagai jenis produk dan jasa baru bermunculan.
Namun, pada sisi lain hal ini semakin meningkatkan risiko
yang harus dihadapi bank.
 Convergence. Usaha perbankan juga semakin konvergen
dengan jenis usaha lainnya di bidang keuangan, seperti
halnya securities (capital market) dan asuransi. Hal ini
memunculkan universal banking. Namun, krisis keuangan
global membuktikan bahwa konvergensi ini menjadikan
perbankan semakin berisiko. Peningkatan risiko ini
memerlukan manajemen risiko yang lebih canggih.
9
Latar Belakang Manajemen Risiko Bank
 Risk is “uncertainty that an asset will earn en
expected rate of return, or that a loss may occur”
(Dictionary of Banking Terms, Fitch, 1993).
 Dengan demikian, risiko menyangkut suatu
ketidakpastian, atau kemungkinan terjadinya suatu
kerugian.
 Kata “risk” berasal dari bahasa Italia “risicare” yang
berarti “to dare” (Bernstein, 1998). Oleh karena itu,
risiko lebih merupakan suatu pilihan (a choice), yaitu
pilihan untuk berani mengambil atau tidak mengambil
risiko.
10
Pengertian Risiko
Jenis Risiko
Kredit
Pasar
Operasional
Likuidita
s
Kepatuha
n
Strategik
Huku
m
Reput
asi
Imbal
Hasil
Invest
asi
PENGERTIAN SETIAP JENIS
RISIKO
1. Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah
atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada
Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan
rekening administratif akibat perubahan harga pasar,
antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset
yang dapat diperdagangkan atau disewakan.
3. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi
keuangan Bank.
PENGERTIAN SETIAP JENIS
RISIKO
4. Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang
diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai,
kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
system, dan/atau adanya kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
5. Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum
dan/atau kelemahan aspek yuridis.
6. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi
negatif terhadap Bank.
7. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.
PENGERTIAN SETIAP JENIS
RISIKO
8. Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku,
serta Prinsip Syariah.
9. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah
Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang
dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi
perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari
penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku
nasabah dana pihak ketiga Bank.
10. Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah
Risiko akibat Bank ikut menanggung kerugian usaha
nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil
berbasis profit and loss sharing.
Contoh Bentuk Risiko
1. Risiko Kredit.
 Bank memberikan kredit kepada Nasabah.
 Bank menempatkan dana antar Bank.
2. Risiko Pasar.
 Bank membeli obligasi negara dgn harga
tetap, ketika harga obligasi akan turun
apabila suku bunga pasar meningkat.
 Bank membeli valuta USD, yg nilai dlm
Rupiah akan menurun apabila nilai tukar
USD melemah terhadap Rupiah
3. Risiko Likuiditas.
 Bank kalah kliring.
 Bank tidak dapat memenuhi permintaan
penarikan dana masyarakat yg terjadi
secara tiba2.
 Bank tidak dapat memperoleh pinjaman
dana dari bank lain pada saat bank
memerlukan likuiditas.
4. Risiko Operasional.
 Pemalsuan Bilyet Deposito
 Kesalahan posting uang ke rekening
nasabah.
 Banjir, Tsunami, Gempa Bumi.
5. Risiko Hukum.
 Nasabah menuntut bank, karena salah
posting jumlah Rupiah ke rekening
nasabah.
6. Risiko Reputasi.
 Penagihan kartu kredit dilakukan oleh
pihak ketiga dengan cara kekerasan.
7. Risiko Strategik.
 Bank gagal memasarkan produk mikro.
8. Risiko Kepatuhan.
 Bank tidak mengirimkan Laporan Profil
Risiko kepada regulator.
9. Risiko Imbal Hasil.
 Meningkatnya pembiayaan non-perform
sehingga banyak margin atau bagi hasil
dari nasabah piutang/pembiayaan tidak
terbayar.
 Penempatan surat berharga yang
pembayaran margin tidak dilakukan setiap
bulan.
10.Risiko Investasi.
 Bank gagal mendapatkan informasi biaya
produksi dari usaha nasabah.
Perlunya Manajemen Risiko
 Penciptaan industri perbankan yang semakin sehat
 Memenuhi tuntutan lingkungan internal & external perbankan.
 Meningkatkan Shareholder value & memberikan gambaran
mengenai potensi kerugian dimasa mendatang.
 Mempermudah regulator dlm penilaian terhadap kemungkinan
kerugian yg dihadapi bank yg dapat mempengaruhi
permodalan bank.
Lingkungan internal dan eksternal yang berkembang
dengan pesat disertai dengan risiko kegiatan usaha bank
yang semakin kompleks, menuntut bank menerapkan
manajemen risiko secara disiplin & konsisten.
Proses Manajemen Risiko
identifikasi & analisa :
sumber risiko yg melekat pd
seluruh aktivitas bank :
fungsional, produk, proses &
sistem informasi, baik yg
disebabkan oleh faktor
internal/eksternal yg
berdampak negatif terhadap
pencapaian sasaran
organisasi.
 Metode Kuantitatif
dan/atau Kualitatif
 Pengukuran parameter yg
mempengaruhi eksposur
risiko yaitu kemungkinan
terjadinya risiko (likelihood)
& dampak negatif (impact)
Mengurangi atau
menghilangkan risiko,
sesuaikan dengan eksposur
& tingkat risiko yg akan
diambil & toleransi risiko
bank
Pemantauan besarnya eksposur
risiko, toleransi risiko, kepatuhan
limit internal, & hasil stress testing
maupun konsistensi pelaksaan
dengan kebijakan & prosedur yg
ditetapkan
Pilar Penerapan Manajemen
Risiko
Risk Governance
Kerangka
Manajemen
Risiko
Kecukupan
Proses
Tata Kelola Sistem Manajemen
Risiko
Shareholder Komisaris Direksi Stakeholder
Contoh KASUS PENILAIAN risiko
P Arief memproduksi air minum dalam kemasan yang berasal dari
mata air yang ada di tanah miliknya di sebuah desa di kaki Gunung
Ciremai.
Air yang diproduksi dengan teknologi air isi ulang berskala IRT
tersebut hanya di pasarkan di Kuningan dengan merk CAI dengan
kemasan 240 ml, 330 ml, 600 ml, 1 L dan dalam Galon.
Walaupun CAI belum memiliki izin PIRT maupun bersertifikat SNI
namun sangat laku di pasaran dengan omzet Rp 30 juta/bulan.
P Arief berfikir untuk mengembangkan usahanya ke kota Cirebon,
Indramayu, Brebes dan Majalengka sehingga merencanakan untuk
mengajukan kredit ke bank untuk membangun pabrik air minum
dalam kemasan yang membutuhkan dana sekitar Rp 1 Milyar.
Salah seorang teman SMA nya yang berkeja di bank menyarankan
agar disiapkan dulu proposal dan dokumen yang diperlukan
termasuk analisa risikonya agar perbankan bisa menyetujui proposal
kreditnya.
Contoh KASUS PENILAIAN risiko
1. Identifikasi Risiko
Dari hasil diskusi dengan beberapa teman
diperoleh info risiko yang dihadapi:
a. Meningkatnya kasus keracunan pangan akibat air
minum
b. Pemda dan Kemendag sedang rutin melakukan
pengawasan izin dan sertifikat SNI terhadap
AMDK
c. Teknologi air minum yang tersedia di daerahnya
terkadang kurang efisien dan higienis
d. Persaingan AMDK yang bermerk nasional cukup
ketat
e. Ada isu Pemda Jabar akan mengeluarkan Perda
terkait pungutan terhadap air tanah
Contoh KASUS PENILAIAN risiko
2. Analisa Risiko
Adapun untuk penilaian
dampak/konsekuensi risikonya
menggunakan pendekatan kualitatif:
Tingkat
Risiko
Deskripsi Dampak
1 Tidak
Signifikan
Dampak biaya tidak signifikan
2 Minor Dampak biaya <=10%
3 Moderat Dampak biaya >10 – <=20%
4 Mayor Dampak biaya >20 – <=40%
5 Katastropik Dampak biaya >40%
Contoh KASUS PENILAIAN risiko
2. Analisa Risiko
Adapun untuk penilaian
probabilitas/frekuensi risikonya:
Tingkat
Risiko
Deskripsi Probabilitas Kejadian
1 Sangat Rendah Diperkirakan tidak terjadi
2 Rendah Diperkirakan bisa terjadi
3 Mungkin Bisa terjadi atau tidak terjadi
4 Tinggi Sangat mungkin terjadi
5 Sangat Tinggi Pasti terjadi
Contoh KASUS PENILAIAN risiko
2. Analisa Risiko
Adapun matriks dampak dan
frekuensinya:
No Risiko Dampak Probabilitas
/ frekuensi
Skor
Risiko
1 Meningkatnya
kasus keracunan
pangan
Biaya penanganan
sanitasi naik (3)
Mungkin (3) 9
2 Pengawasan AMDK
oleh Pemerintah
Peredaran CAI
distop (5)
Tinggi (4) 20
3 Teknologi yang
dipakai kurang
efisien
Biaya produksi naik
(2)
Tinggi (4) 8
4 Persaingan pasar Pasar kurang
merespon (2)
Rendah (2) 4
5 Penerapan Perda
pungutan air tanah
Biaya produksi naik
(2)
Tinggi (4) 8
Contoh KASUS PENILAIAN risiko
3. Evaluasi Risiko
Adapun hasil evaluasi risikonya ditetapkan
menangani yang moderat dan tinggi (risk
apetite):
Tidak
Signifikan
Minor Moderat Mayor Katas-
tropik
Sangat Tinggi
Tinggi 3 & 5 2
Mungkin 1
Rendah 4
Sangat
Rendah
Dampak/konsekuensi
Probabilitas/frekuensi
Tinggi
Moderat
Rendah
Contoh KASUS PENILAIAN risiko
4. Penanganan Risiko
Hasil diskusi terhadap penanganan
risikonya:
No
Risiko
Koring
Risiko
Respon Rencana Penaganan
1 9 Mitigasi Perbaikan system dan
teknologi sanitasi
2 20 Hindari Mengurus izin SIUP/TDP/MD
dan sertifikat SNI
3 8 Mitigasi Melakukan benchmark dan
seleksi teknologi proses
4 4 Terima
5 8 Mitigasi Lobby ke asosiasi dan DPRD

More Related Content

What's hot

Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptfirman afriansyah
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilnelifaizah
 
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptSyafril Djaelani,SE, MM
 
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1Achmad Boys Awaluddin Rifai
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKKasmadi Rais
 
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptxmimin27
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Ari Raharjo
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahElla Aisah
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankAfdal Adam
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabahlutfiahanna
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifJudianto Nugroho
 
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariahAdministrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariahmas karebet
 
(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ah(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ahKhafidFaozi
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah Yaa Sheikh
 
Bank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariahBank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariahMarya Fitria
 

What's hot (20)

Pasar Uang Syariah
Pasar Uang SyariahPasar Uang Syariah
Pasar Uang Syariah
 
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.pptPower point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
Power point kelompok 1 lembaga penjamin simpanan kelas e f pagi.ppt
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasil
 
Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan BankTingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan Bank
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
Perbandingan manajemen risiko konvensional dengan islam1
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
Manajemen Resiko Kredit
Manajemen Resiko KreditManajemen Resiko Kredit
Manajemen Resiko Kredit
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
 
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
06 Manajemen Likuiditas Bank Syariah.pptx
 
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
Bank & Lembaga Keuangan Non Bank 1 (Perbankan)
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariah
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
 
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariahAdministrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
 
(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ah(PPT) Pegadaian Syari'ah
(PPT) Pegadaian Syari'ah
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah
 
Bank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariahBank pengkreditan rakyat syariah
Bank pengkreditan rakyat syariah
 

Similar to RISIKO BANK SYARIAH

Bab 10 manajemen risiko
Bab 10 manajemen risikoBab 10 manajemen risiko
Bab 10 manajemen risikoelfiraeviana
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanIsmi Islamia
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfNovaIndriyani025
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxZukét Printing
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfZukét Printing
 
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013IPDN
 
manrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptx
manrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptxmanrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptx
manrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptxharis916240
 
Manajemen Resiko Bank chapter 12.pptx
Manajemen Resiko Bank chapter 12.pptxManajemen Resiko Bank chapter 12.pptx
Manajemen Resiko Bank chapter 12.pptxFahmiMuhammad36
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)mobileset
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....Intan Wachyuni
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 

Similar to RISIKO BANK SYARIAH (20)

Bab 10 manajemen risiko
Bab 10 manajemen risikoBab 10 manajemen risiko
Bab 10 manajemen risiko
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
 
Manajemen Resiko Bank Syariah
Manajemen Resiko  Bank SyariahManajemen Resiko  Bank Syariah
Manajemen Resiko Bank Syariah
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
 
manrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptx
manrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptxmanrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptx
manrisk-risiko-perbankanbab-6666666.pptx
 
Manajemen Resiko Bank chapter 12.pptx
Manajemen Resiko Bank chapter 12.pptxManajemen Resiko Bank chapter 12.pptx
Manajemen Resiko Bank chapter 12.pptx
 
Materi Tingkat 1
Materi Tingkat 1Materi Tingkat 1
Materi Tingkat 1
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Manajemen Resilko, Universitas Mercu Buana....
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
 
Tugas skripsi
Tugas skripsiTugas skripsi
Tugas skripsi
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
 

Recently uploaded

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

RISIKO BANK SYARIAH

  • 1. Program Magister Keuangan Syariah Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Manajemen Risiko Bank Syariah Juli 2020
  • 2. Mengapa Bank Perlu Ada?  Bank diperlukan untuk mengatasi salah satu kelemahan dalam sistem keuangan, yaitu tidak adanya financial asset dalam satuan kecil (small denomination). Contoh, US Treasury Bonds terkecil dalam satuan $1000, sehingga tidak terjangkau bagi penabung kecil. Sebagai lembaga intermediasi, bank dapat menyediakan financial asset dalam satuan yang kecil.  Bank diperlukan karena dapat melakukan risky arbitrage dalam pasar keuangan. Ini dimungkinkan karena bank menyalurkan risky loans kepada nasabah peminjam dengan menerbitkan low-risk securities untuk para penabung.  Bank diperlukan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas masyarakat yang harus selalu dapat tersedia pada saat diperlukan. 2
  • 3. Mengapa Bank Perlu Ada? (lanjutan)  Bank diperlukan karena memiliki kemampuan lebih, yaitu dalam mengevaluasi informasi, terutama yang bersifat keuangan. Ini dapat mengurangi masalah information asymmetry.  Bank dapat melakukan delegated monitoring. Kebanyakan nasabah peminjam merahasiakan informasi keuangan, sehingga publik termasuk penabung tidak memiliki akses untuk menelaah laporan keuangan mereka. Untuk itu, nasabah penabung mempercayakan kepada bank untuk melakukan monitoring terhadap nasabah peminjam, untuk memastikan bahwa uang yang disimpan pada bank dapat dikembalikan bank pada waktu dibutuhkan. 3
  • 6. Risk & Return  Bisnis selalu berhadapan dengan risiko dan return.  Bank syariah mengendalikan risiko seminimal mungkin dalam rangka memperoleh keuntungan yang optimum.
  • 7.  Bisnis perbankan adalah bisnis risiko.  Bank adalah mesin risiko (“risk machines”). Bank mengambil risiko, mentransformasikannya dan kemudian mengemasnya ke dalam produk dan jasa (Bessis, 2002).  Bank yang selalu aktif mengelola risiko akan memperoleh keunggulan kompetitif. Bank-bank ini biasanya:  mengambil risiko secara hati-hati,  mengantisipasi berbagai perubahan yang tidak menguntungkan (adverse changes) di pasar,  berupaya melindungi dirinya dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan (unexpected events),  Memiliki keahlian dalam menetapkan harga risiko (expertise to price risk).  Bank yang tidak aktif mengelola risiko akan punah, baik karena faktor luar atau hancur dari dalam. 7 Latar Belakang Manajemen Risiko Bank
  • 8. Manajemen Risiko di sektor keuangan termasuk bank menjadi semakin penting antara lain karena 4 (empat) trend berikut ini (Lam, 2014):  Consolidation. Perbankan semakin terkonsolidasi dengan meningkatnya merger dan akuisisi. Semula ini ditujukan untuk mewujudkan bank yang besar dan efisien. Namun, hal ini dapat meningkatkan risiko karena perbedaan business culture dan business system dari lembaga- lembaga yang dikonsolidasi.  Deregulation. Di tahun 1970an dan 1980an, sektor perbankan di seluruh dunia menempuh kebijakan deregulasi. Namun, deregulasi membuat perbankan semakin terpapar berbagai jenis risiko yang jika tidak dikelola dengan baik dapat membahayakan kelangsungan usaha mereka. 8 Latar Belakang Manajemen Risiko Bank
  • 9.  Competition. Persaingan di perbankan semakin meningkat karena berbagai kemajuan di bidang teknologi informasi dan teori keuangan (financial theory). Berbagai jenis produk dan jasa baru bermunculan. Namun, pada sisi lain hal ini semakin meningkatkan risiko yang harus dihadapi bank.  Convergence. Usaha perbankan juga semakin konvergen dengan jenis usaha lainnya di bidang keuangan, seperti halnya securities (capital market) dan asuransi. Hal ini memunculkan universal banking. Namun, krisis keuangan global membuktikan bahwa konvergensi ini menjadikan perbankan semakin berisiko. Peningkatan risiko ini memerlukan manajemen risiko yang lebih canggih. 9 Latar Belakang Manajemen Risiko Bank
  • 10.  Risk is “uncertainty that an asset will earn en expected rate of return, or that a loss may occur” (Dictionary of Banking Terms, Fitch, 1993).  Dengan demikian, risiko menyangkut suatu ketidakpastian, atau kemungkinan terjadinya suatu kerugian.  Kata “risk” berasal dari bahasa Italia “risicare” yang berarti “to dare” (Bernstein, 1998). Oleh karena itu, risiko lebih merupakan suatu pilihan (a choice), yaitu pilihan untuk berani mengambil atau tidak mengambil risiko. 10 Pengertian Risiko
  • 12. PENGERTIAN SETIAP JENIS RISIKO 1. Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. 2. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. 3. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
  • 13. PENGERTIAN SETIAP JENIS RISIKO 4. Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. 5. Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. 6. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. 7. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
  • 14. PENGERTIAN SETIAP JENIS RISIKO 8. Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta Prinsip Syariah. 9. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank. 10. Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing.
  • 15. Contoh Bentuk Risiko 1. Risiko Kredit.  Bank memberikan kredit kepada Nasabah.  Bank menempatkan dana antar Bank. 2. Risiko Pasar.  Bank membeli obligasi negara dgn harga tetap, ketika harga obligasi akan turun apabila suku bunga pasar meningkat.  Bank membeli valuta USD, yg nilai dlm Rupiah akan menurun apabila nilai tukar USD melemah terhadap Rupiah 3. Risiko Likuiditas.  Bank kalah kliring.  Bank tidak dapat memenuhi permintaan penarikan dana masyarakat yg terjadi secara tiba2.  Bank tidak dapat memperoleh pinjaman dana dari bank lain pada saat bank memerlukan likuiditas. 4. Risiko Operasional.  Pemalsuan Bilyet Deposito  Kesalahan posting uang ke rekening nasabah.  Banjir, Tsunami, Gempa Bumi. 5. Risiko Hukum.  Nasabah menuntut bank, karena salah posting jumlah Rupiah ke rekening nasabah. 6. Risiko Reputasi.  Penagihan kartu kredit dilakukan oleh pihak ketiga dengan cara kekerasan. 7. Risiko Strategik.  Bank gagal memasarkan produk mikro. 8. Risiko Kepatuhan.  Bank tidak mengirimkan Laporan Profil Risiko kepada regulator. 9. Risiko Imbal Hasil.  Meningkatnya pembiayaan non-perform sehingga banyak margin atau bagi hasil dari nasabah piutang/pembiayaan tidak terbayar.  Penempatan surat berharga yang pembayaran margin tidak dilakukan setiap bulan. 10.Risiko Investasi.  Bank gagal mendapatkan informasi biaya produksi dari usaha nasabah.
  • 16. Perlunya Manajemen Risiko  Penciptaan industri perbankan yang semakin sehat  Memenuhi tuntutan lingkungan internal & external perbankan.  Meningkatkan Shareholder value & memberikan gambaran mengenai potensi kerugian dimasa mendatang.  Mempermudah regulator dlm penilaian terhadap kemungkinan kerugian yg dihadapi bank yg dapat mempengaruhi permodalan bank. Lingkungan internal dan eksternal yang berkembang dengan pesat disertai dengan risiko kegiatan usaha bank yang semakin kompleks, menuntut bank menerapkan manajemen risiko secara disiplin & konsisten.
  • 17. Proses Manajemen Risiko identifikasi & analisa : sumber risiko yg melekat pd seluruh aktivitas bank : fungsional, produk, proses & sistem informasi, baik yg disebabkan oleh faktor internal/eksternal yg berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi.  Metode Kuantitatif dan/atau Kualitatif  Pengukuran parameter yg mempengaruhi eksposur risiko yaitu kemungkinan terjadinya risiko (likelihood) & dampak negatif (impact) Mengurangi atau menghilangkan risiko, sesuaikan dengan eksposur & tingkat risiko yg akan diambil & toleransi risiko bank Pemantauan besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit internal, & hasil stress testing maupun konsistensi pelaksaan dengan kebijakan & prosedur yg ditetapkan
  • 18. Pilar Penerapan Manajemen Risiko Risk Governance Kerangka Manajemen Risiko Kecukupan Proses
  • 19. Tata Kelola Sistem Manajemen Risiko Shareholder Komisaris Direksi Stakeholder
  • 20. Contoh KASUS PENILAIAN risiko P Arief memproduksi air minum dalam kemasan yang berasal dari mata air yang ada di tanah miliknya di sebuah desa di kaki Gunung Ciremai. Air yang diproduksi dengan teknologi air isi ulang berskala IRT tersebut hanya di pasarkan di Kuningan dengan merk CAI dengan kemasan 240 ml, 330 ml, 600 ml, 1 L dan dalam Galon. Walaupun CAI belum memiliki izin PIRT maupun bersertifikat SNI namun sangat laku di pasaran dengan omzet Rp 30 juta/bulan. P Arief berfikir untuk mengembangkan usahanya ke kota Cirebon, Indramayu, Brebes dan Majalengka sehingga merencanakan untuk mengajukan kredit ke bank untuk membangun pabrik air minum dalam kemasan yang membutuhkan dana sekitar Rp 1 Milyar. Salah seorang teman SMA nya yang berkeja di bank menyarankan agar disiapkan dulu proposal dan dokumen yang diperlukan termasuk analisa risikonya agar perbankan bisa menyetujui proposal kreditnya.
  • 21. Contoh KASUS PENILAIAN risiko 1. Identifikasi Risiko Dari hasil diskusi dengan beberapa teman diperoleh info risiko yang dihadapi: a. Meningkatnya kasus keracunan pangan akibat air minum b. Pemda dan Kemendag sedang rutin melakukan pengawasan izin dan sertifikat SNI terhadap AMDK c. Teknologi air minum yang tersedia di daerahnya terkadang kurang efisien dan higienis d. Persaingan AMDK yang bermerk nasional cukup ketat e. Ada isu Pemda Jabar akan mengeluarkan Perda terkait pungutan terhadap air tanah
  • 22. Contoh KASUS PENILAIAN risiko 2. Analisa Risiko Adapun untuk penilaian dampak/konsekuensi risikonya menggunakan pendekatan kualitatif: Tingkat Risiko Deskripsi Dampak 1 Tidak Signifikan Dampak biaya tidak signifikan 2 Minor Dampak biaya <=10% 3 Moderat Dampak biaya >10 – <=20% 4 Mayor Dampak biaya >20 – <=40% 5 Katastropik Dampak biaya >40%
  • 23. Contoh KASUS PENILAIAN risiko 2. Analisa Risiko Adapun untuk penilaian probabilitas/frekuensi risikonya: Tingkat Risiko Deskripsi Probabilitas Kejadian 1 Sangat Rendah Diperkirakan tidak terjadi 2 Rendah Diperkirakan bisa terjadi 3 Mungkin Bisa terjadi atau tidak terjadi 4 Tinggi Sangat mungkin terjadi 5 Sangat Tinggi Pasti terjadi
  • 24. Contoh KASUS PENILAIAN risiko 2. Analisa Risiko Adapun matriks dampak dan frekuensinya: No Risiko Dampak Probabilitas / frekuensi Skor Risiko 1 Meningkatnya kasus keracunan pangan Biaya penanganan sanitasi naik (3) Mungkin (3) 9 2 Pengawasan AMDK oleh Pemerintah Peredaran CAI distop (5) Tinggi (4) 20 3 Teknologi yang dipakai kurang efisien Biaya produksi naik (2) Tinggi (4) 8 4 Persaingan pasar Pasar kurang merespon (2) Rendah (2) 4 5 Penerapan Perda pungutan air tanah Biaya produksi naik (2) Tinggi (4) 8
  • 25. Contoh KASUS PENILAIAN risiko 3. Evaluasi Risiko Adapun hasil evaluasi risikonya ditetapkan menangani yang moderat dan tinggi (risk apetite): Tidak Signifikan Minor Moderat Mayor Katas- tropik Sangat Tinggi Tinggi 3 & 5 2 Mungkin 1 Rendah 4 Sangat Rendah Dampak/konsekuensi Probabilitas/frekuensi Tinggi Moderat Rendah
  • 26. Contoh KASUS PENILAIAN risiko 4. Penanganan Risiko Hasil diskusi terhadap penanganan risikonya: No Risiko Koring Risiko Respon Rencana Penaganan 1 9 Mitigasi Perbaikan system dan teknologi sanitasi 2 20 Hindari Mengurus izin SIUP/TDP/MD dan sertifikat SNI 3 8 Mitigasi Melakukan benchmark dan seleksi teknologi proses 4 4 Terima 5 8 Mitigasi Lobby ke asosiasi dan DPRD