SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
KELOMPOK 4
PERBANKAN
Dosen Pengampu: Dian Hakip N, MM.
Nova Indriyani
2010631030025
Salsabila Ayulianti
2010631030031
1.
2.
Ahmad Maulana Maghribi Al Wafi
2010631030044
Amandasiwi Nabillah Maharani
2010631030182
3.
4
Anggota
Definisi Resiko
Perbankan
Tindakan Pemerintah
terhadap Bank
Bermasalah
01
03
Bank Devisa dan
Non Devisa
02
04 Kebijakan Pemerintah
Pokok Pembahasan:
Penguatan Struktur
Perbankan Nasional
05
Definisi Resiko
Perbankan
01
Definisi Resiko Perbankan
Manajemen Risiko dalam operasional bank meliputi identifikasi risiko, pengukuran dan penilaian,
dan tujuannya adalah untuk meminimalkan efek negatif risiko terhadap hasil keuangan dan modal bank.
Bank wajib membentuk unit organisasi khusus untuk tujuan manajemen risiko.
Risiko Perbankan adalah Risiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan sebagai bentuk dari
berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit,
penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso dan berbagai bentuk keputusan finansial lainnya, dimana itu
telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk
finansial.
Risiko perbankan adalah berfokus pada masalah finansial karena bisnis perbankan adalah bisnis
yang bergerak di bidang jasa keuangan. Risiko yang dialami oleh perusahaan yang bergerak di bisnis
manufaktur (pabrik) seperti perusahaan pembuatan selai nenas adalah berbeda dengan yang dialami
oleh perbankan, karena produk perbankan bersifat intangible asset.
Definisi Resiko Perbankan
Karena fungsinya sebagai mediasi, bank harus mampu menyediakan atau memberikan kemudahan itu,
seperti keamanan simpanan, kemudahan dalam menarik kembali dana dalam jumlah yang disesuaikan,
kemudahan dalam urusan mencairkan kredit termasuk rendahnya biaya administrasi yang ditanggung , suku
bunga kredit yang rendah dan perhitungan yang dilakukan secara cepat dan akurat.
Perbankan adalah lembaga yang paling rentan atau berdekatan dengan risiko, khususnya risiko yang
berkaitan dengan uang (money). Posisi Perbankan sebagai mediasi yaitu pihak yang menghubungkan mereka
yang surplus dan defisit finansial telah menempatkan perbankan harus selalu menjaga hubungan baik dengan
kedua pihak tersebut.
Keputusan perbankan harus selalu bersifat moderat yaitu mempertimbangkan keinginan dari kedua pihak
tersebut karena tanpa kedua pihak tersebut perbankan tidak bisa menjalankan aktivitas secara maksimal. Dalam
artian jika perbankan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena ia memiliki finansial yang begitu surplus itu
juga dianggap tidak baik, karena ia tidak menjalankan fungsi nya sebagai agent of development. Namun
sebaliknya jika ia tidak hati dalam menyalurkan pinjaman maka perbankan sendiri yang akan menerima
akibatnya yaitu salah satu nya adalah timbulnya kredit macet.
4 resiko perbankan
1
3
2
4
Resiko Pasar
Risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif termasuk transaksi
derivatif, akibat perubahan dari kondisi
pasar, termasuk Risiko perubahan harga
option.
Resiko Kredit
Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Resiko Likuiditas
Risiko akibat
ketidakmampuan Bank
untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo
Resiko Operasional
Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank
Bank Devisa dan
Non Devisa
02
Bank Devisa dan Non Devisa
Dari segi kemampuannya melakukan transaksi internasional dan transaksi valas, Bank Swasta
Nasional dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Bank Devisa , adalah Bank yang dapat mengadakan transaksi Internasional seperti ekspor dan
impor, jual beli valas dan segala akivitas lainnya yang sejenis.
b. Bank Non-Devisa , adalah Bank yang dalam aktivitasnya tidak dapat mengadakan transaksi
Internasional, namun Bank tersebut bisa mengubah statusnya menjadi Bank Devisa asal ia
memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhinya.
Risiko yang dialami oleh Bank Devisa lebih kompleks dibandingkan dengan apa yang dialami
oleh Bank Non Devisa, apalagi jika ditinjau dari segi penggunaan dan penyaluran kredit dalam mata
uang asing.
Tindakan
Pemerintah
Terhadap Bank
Bermasalah
03
Tindakan Pemerintah
a. Pembinaan
Pada kondisi ini pemerintah sifatnya akan masih menganggap Bank tersebut membutuhkan
pembinaan dan advise (nasihat) pada sisi keuangan maupun nonkeuangan guna menstabilkan
kembali posisinya ke arah yang diharapkan.
b. Tindak Lanjut Pengawasan Bank
Pada kondisi ini Bank Indonesia bertugas untuk melakukan pemantauan secara intensif
terhadap setiap kebijakan dari Bank tersebut dan bagaimana ia menyelesaikan berbagai
permasalahannya serta sesuatu yang menyangkut kemampuan nya menciptakan likuiditas ,
kemampuannya memenuhi CAR (capital adequency ratio) sesuai yang ditetapkan oleh BI dan
lain-lainnya.
c. Likuidasi Bank
Pada kondisi ini Bank Indonesia telah merundingkan secara mendalam bersama pemerintah
untuk melakukan kebijakan melikuidasi atau menghentikan aktivitas Bank tersebut.
Kebijakan Perbankan
dalam menghindari Resiko
04
1. Memperbesar alternatif pembiayaan jangka menengah dan panjang bagi
sektor strategis dan melengkapi infastruktur pasar keuangan, diantaranya
melalui: Pemberian fasilitas dan insentif kepada calon emiten melalui
Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Efek Beragun Aset (EBA), Dana
Inventasi Real Estate (DIRE) dan pengembangan produk inventasi berbasis
syariah, diantaranya Sukuk Wakaf.
2. Mendorong peningkatan kontribusi pembiayaan lembaga jasa keuangan
kepada sektor prioritas serta mendorong realisasi program Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, diantaranya melalui: Pengembangan
skema pembiayaan serta ekosistem pendukungnya, termasuk asuransi
pariwisata.
3. Memperluas penyediaan akses keuangan bagi umkm dan masyarakat kecil
di daerah terpencil, diantaranya melalui: Peningkatan kerja sama dengan
instansi terkait dalam memfasilitasi penyaluran KUR (khususnya skema
klaster bagi UMKM di sektor pariwisata dan ekspor).
Kebijakan Perbankan
4. Mendorong inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi
dan memanfaatkan revolusi industri 4.0, antara lain dengan:
Menyiapkan ekosistem yang memadai dan medorong lembaga
jasa keuangan melakukan digitalisasi produk dan layanan dengan
manajemen risiko yang memadai.
5. Meningkatkan daya saing dan daya tahan lembaga jasa keuangan
nasional, antara lain dengan: Memanfaatkan teknologi dalam
proses bisnis, antara lain dalam pengawasan perbankan berbasis
teknologi dan perizinan yang lebih cepat.
Kebijakan Perbankan
Penguatan
Struktur Perbankan
Nasional
05
Penguatan struktur perbankan nasional
merupakan salah satu program
kegiatan API (Arsitektur Perbankan
Indonesia) dengan melakukan
implementasi secara bertahap untuk
menciptakan struktur perbankan
domestik yang sehat yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan
mendorong pembangunan ekonomi
nasional yang berkesinambungan.
Program Penguatan Struktur
Perbankan Nasional
Program ini bertujuan untuk
memperkuat permodalan bank umum
(konvensional dan syariah) dalam rangka
meningkatkan kemampuan bank
mengelola usaha maupun risiko,
mengembangkan teknologi informasi,
maupun meningkatkan skala usahanya
guna mendukung peningkatan kapasitas
pertumbuhan kredit perbankan.
Tujuan
Tahap-Tahap Pencapaian
Penambahan modal
baru baik dari
shareholder lama
maupun investor baru
01
Merger dengan bank
(atau beberapa bank)
lain untuk mencapai
persyaratan modal
minimum baru
02
Penerbitan saham
baru atau
secondary offering
di pasar modal
03
Penerbitan
pinjaman subordi
(subordinated
loan)
04
Dalam waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan program peningkatan
permodalan tersebut diharapkan akan mengarah pada terciptanya struktur
perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya:
Peningkatan Perbankan
1
2
4
3
3 sampai 5 bank nasional yang memiliki cakupan
usaha yang sangat luas dan beroperasi secara
nasional serta memiliki modal antara Rp10 triliun
sampai dengan Rp50 triliun.
2 sampai 3 bank yang mengarah kepada bank
internasional dengan kapasitas dan
kemampuan untuk beroperasi di wilayah
internasional serta memiliki modal di atas
Rp50 triliun.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank
dengan kegiatan usaha terbatas yang
memiliki modal di bawah Rp100 miliar.
30 sampai 50 bank yang kegiatan usahanya
terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai
dengan kapabilitas dan kompetensi masing-
masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal
antara Rp100 miliar sampai dengan Rp10 triliun.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!

More Related Content

Similar to OPTIMIZED

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
PPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptxPPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptxrifqi80
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxZukét Printing
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfZukét Printing
 
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptxpenghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptxFikriRahmanFadilah
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKWindaAmalia9
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankRosita Dewi
 
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptxFaktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptxISRAFIL MUNAWARAH, SE,. M.Ak
 
93005 9-198422929320
93005 9-19842292932093005 9-198422929320
93005 9-198422929320julita10
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...Fort Manhaj (Edwansyah Gumayenda)
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...Excruciate Limited
 
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 

Similar to OPTIMIZED (20)

Bank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPSBank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPS
 
Ojk
OjkOjk
Ojk
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SU...
 
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK S...
 
PPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptxPPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptx
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docxManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.docx
 
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdfManajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
Manajemen Risiko Bank Syariah Mata Kuliah Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah.pdf
 
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptxpenghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
 
KESEHATAN BANK
KESEHATAN BANKKESEHATAN BANK
KESEHATAN BANK
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bank
 
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptxFaktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
 
93005 9-198422929320
93005 9-19842292932093005 9-198422929320
93005 9-198422929320
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
 
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJKBab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
 
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
 
ppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptxppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptx
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

OPTIMIZED

  • 2. Nova Indriyani 2010631030025 Salsabila Ayulianti 2010631030031 1. 2. Ahmad Maulana Maghribi Al Wafi 2010631030044 Amandasiwi Nabillah Maharani 2010631030182 3. 4 Anggota
  • 3. Definisi Resiko Perbankan Tindakan Pemerintah terhadap Bank Bermasalah 01 03 Bank Devisa dan Non Devisa 02 04 Kebijakan Pemerintah Pokok Pembahasan: Penguatan Struktur Perbankan Nasional 05
  • 5. Definisi Resiko Perbankan Manajemen Risiko dalam operasional bank meliputi identifikasi risiko, pengukuran dan penilaian, dan tujuannya adalah untuk meminimalkan efek negatif risiko terhadap hasil keuangan dan modal bank. Bank wajib membentuk unit organisasi khusus untuk tujuan manajemen risiko. Risiko Perbankan adalah Risiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit, penerbitan kartu kredit, valuta asing, inkaso dan berbagai bentuk keputusan finansial lainnya, dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk finansial. Risiko perbankan adalah berfokus pada masalah finansial karena bisnis perbankan adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa keuangan. Risiko yang dialami oleh perusahaan yang bergerak di bisnis manufaktur (pabrik) seperti perusahaan pembuatan selai nenas adalah berbeda dengan yang dialami oleh perbankan, karena produk perbankan bersifat intangible asset.
  • 6. Definisi Resiko Perbankan Karena fungsinya sebagai mediasi, bank harus mampu menyediakan atau memberikan kemudahan itu, seperti keamanan simpanan, kemudahan dalam menarik kembali dana dalam jumlah yang disesuaikan, kemudahan dalam urusan mencairkan kredit termasuk rendahnya biaya administrasi yang ditanggung , suku bunga kredit yang rendah dan perhitungan yang dilakukan secara cepat dan akurat. Perbankan adalah lembaga yang paling rentan atau berdekatan dengan risiko, khususnya risiko yang berkaitan dengan uang (money). Posisi Perbankan sebagai mediasi yaitu pihak yang menghubungkan mereka yang surplus dan defisit finansial telah menempatkan perbankan harus selalu menjaga hubungan baik dengan kedua pihak tersebut. Keputusan perbankan harus selalu bersifat moderat yaitu mempertimbangkan keinginan dari kedua pihak tersebut karena tanpa kedua pihak tersebut perbankan tidak bisa menjalankan aktivitas secara maksimal. Dalam artian jika perbankan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena ia memiliki finansial yang begitu surplus itu juga dianggap tidak baik, karena ia tidak menjalankan fungsi nya sebagai agent of development. Namun sebaliknya jika ia tidak hati dalam menyalurkan pinjaman maka perbankan sendiri yang akan menerima akibatnya yaitu salah satu nya adalah timbulnya kredit macet.
  • 7. 4 resiko perbankan 1 3 2 4 Resiko Pasar Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option. Resiko Kredit Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Resiko Likuiditas Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo Resiko Operasional Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank
  • 9. Bank Devisa dan Non Devisa Dari segi kemampuannya melakukan transaksi internasional dan transaksi valas, Bank Swasta Nasional dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : a. Bank Devisa , adalah Bank yang dapat mengadakan transaksi Internasional seperti ekspor dan impor, jual beli valas dan segala akivitas lainnya yang sejenis. b. Bank Non-Devisa , adalah Bank yang dalam aktivitasnya tidak dapat mengadakan transaksi Internasional, namun Bank tersebut bisa mengubah statusnya menjadi Bank Devisa asal ia memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhinya. Risiko yang dialami oleh Bank Devisa lebih kompleks dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Bank Non Devisa, apalagi jika ditinjau dari segi penggunaan dan penyaluran kredit dalam mata uang asing.
  • 11. Tindakan Pemerintah a. Pembinaan Pada kondisi ini pemerintah sifatnya akan masih menganggap Bank tersebut membutuhkan pembinaan dan advise (nasihat) pada sisi keuangan maupun nonkeuangan guna menstabilkan kembali posisinya ke arah yang diharapkan. b. Tindak Lanjut Pengawasan Bank Pada kondisi ini Bank Indonesia bertugas untuk melakukan pemantauan secara intensif terhadap setiap kebijakan dari Bank tersebut dan bagaimana ia menyelesaikan berbagai permasalahannya serta sesuatu yang menyangkut kemampuan nya menciptakan likuiditas , kemampuannya memenuhi CAR (capital adequency ratio) sesuai yang ditetapkan oleh BI dan lain-lainnya. c. Likuidasi Bank Pada kondisi ini Bank Indonesia telah merundingkan secara mendalam bersama pemerintah untuk melakukan kebijakan melikuidasi atau menghentikan aktivitas Bank tersebut.
  • 13. 1. Memperbesar alternatif pembiayaan jangka menengah dan panjang bagi sektor strategis dan melengkapi infastruktur pasar keuangan, diantaranya melalui: Pemberian fasilitas dan insentif kepada calon emiten melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Efek Beragun Aset (EBA), Dana Inventasi Real Estate (DIRE) dan pengembangan produk inventasi berbasis syariah, diantaranya Sukuk Wakaf. 2. Mendorong peningkatan kontribusi pembiayaan lembaga jasa keuangan kepada sektor prioritas serta mendorong realisasi program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, diantaranya melalui: Pengembangan skema pembiayaan serta ekosistem pendukungnya, termasuk asuransi pariwisata. 3. Memperluas penyediaan akses keuangan bagi umkm dan masyarakat kecil di daerah terpencil, diantaranya melalui: Peningkatan kerja sama dengan instansi terkait dalam memfasilitasi penyaluran KUR (khususnya skema klaster bagi UMKM di sektor pariwisata dan ekspor). Kebijakan Perbankan
  • 14. 4. Mendorong inovasi industri jasa keuangan dalam menghadapi dan memanfaatkan revolusi industri 4.0, antara lain dengan: Menyiapkan ekosistem yang memadai dan medorong lembaga jasa keuangan melakukan digitalisasi produk dan layanan dengan manajemen risiko yang memadai. 5. Meningkatkan daya saing dan daya tahan lembaga jasa keuangan nasional, antara lain dengan: Memanfaatkan teknologi dalam proses bisnis, antara lain dalam pengawasan perbankan berbasis teknologi dan perizinan yang lebih cepat. Kebijakan Perbankan
  • 16. Penguatan struktur perbankan nasional merupakan salah satu program kegiatan API (Arsitektur Perbankan Indonesia) dengan melakukan implementasi secara bertahap untuk menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional
  • 17. Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan syariah) dalam rangka meningkatkan kemampuan bank mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan. Tujuan
  • 18. Tahap-Tahap Pencapaian Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru 01 Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru 02 Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal 03 Penerbitan pinjaman subordi (subordinated loan) 04
  • 19. Dalam waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan program peningkatan permodalan tersebut diharapkan akan mengarah pada terciptanya struktur perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya: Peningkatan Perbankan 1 2 4 3 3 sampai 5 bank nasional yang memiliki cakupan usaha yang sangat luas dan beroperasi secara nasional serta memiliki modal antara Rp10 triliun sampai dengan Rp50 triliun. 2 sampai 3 bank yang mengarah kepada bank internasional dengan kapasitas dan kemampuan untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal di atas Rp50 triliun. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank dengan kegiatan usaha terbatas yang memiliki modal di bawah Rp100 miliar. 30 sampai 50 bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kapabilitas dan kompetensi masing- masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp100 miliar sampai dengan Rp10 triliun.
  • 20. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks!