2. LATAR BELAKANG
⚫ Perbankan syari'ah sebagai entitas bisnis, dalam kegiatan usahanya menghadapi risiko-
risiko yang memiliki potensi mendatangkan kerugian.
⚫ Risiko yang dikelola dengan tepat dapat memberikan manfaat kepada bank dalam
menghasilkan laba.
⚫ Tuntutan pengelolaan risiko semakin besar dengan adanya penetapan standar-standar
Internasional oleh Bank For Internasional Settlements (BLS) dalam bentuk Basel I dan Basel
II Accord dan Perbankan Indonesia mau tidak mau harus mulai masuk kedalam era
pengelolaan risiko secara terpadu (integrated management) dan pengawasan berbasis
risiko (risk based supervision)
4. DEFINISI RESIKO
⚫ Risiko yaitu suatu kemungkinan akan terjadinya hasil yang tidak diinginkan, yang dapat
menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola semestinya.
⚫ Risiko dapat dibedakan atas dua kelompok besar yaitu risiko yang sistematis
(systematic risk) risiko yang diakibatkan adanya kondisi atau situasi tertentu yang
bersifat makro dan tidak sistematis (unsystematic risk) adalah risiko yang unik, yang
melekat pada suatu perusahaan atau bisnis tertentu saja (Asep Ali:2008)
6. RESIKOYANG DIHADAPI BANK
SYARI'AH
⚫ Menurut Tariqullah Khan dan Habib Ahmed (2008) Bank syariah juga harus
menghadapi risiko-risiko lain yang unik (khas).
⚫ Risiko unik ini muncul karena isi neraca bank syariah yang berbeda dengan bank
konvensional. Dalam hal ini pola bagi hasil (profit and loss sharing) yang dilakukan
bank syari’ah menambah kemungkinan munculnya risiko-risiko lain
8. ADAPUN RISIKOYANG DIHADAPI BANK SYARIAH DALAM
OPERASIONALYANGTERKAIT DENGA PRODUK PEMBIAYAANYANG
DIJALANKAN OLEH BANK SYARIAHYAITU MELIPUTI :
RisikoTerkait Produk
⚫ Resiko terkait Pembiayaan Berbasis Natural Certainty Countracts (NCC)
mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari seluruh risiko nasabah sehingga keputusan
pembiayaan yang diambil sudah memperhitungkan risiko yang ada dari pembiayaan natural
certainty countracts, seperti murabahah, ijarah, ijarah mutahia bit tamlik, salam dan istisna’
⚫ Resiko terkait pembiayaan berbasis natural Uncertainty Countracts (NUC ) adalah
mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari seluruh risiko nasabah sehingga keputusan
pembiayaan yang diambil sudah memeprhitungkan risiko yang ada dari pembiayaan
berbasis NUC, seperti mudharabah dan musyarakah.
9. LANJUTAN....
ResikoTerkait Koorperasi
⚫ Risiko yang timbul dari perubahan kondisi bisnis nasabah setelah pencairan pembiayaan
Terdapat setidaknya tiga risiko yang dapat timbul dari perubahan kondisi bisnis nasabah
setelah pencairan pembiayaan, yaitu :Over trading,Adverse trading, dan Liquidity run.
⚫ Risiko yang timbul dari komitmen kapital yang berlebiha Sebuah perusahaan mungkin saja mengambil
komitmen kapital yang berlebihan dan menandatangani kontark untuk pengeluaran bersekala besar. Apabila
tidak mampu untuk meghargai komitmennya, bank dapat dipaksa untuk dilikuidasi.
⚫ Risiko yang timbul dari lemahnya analisis bank adalah karena Analisis pembiayan yang keliru
Dalam konteks ini, terjadi bukan karena perubahan kondisi nasabah yang tak terduga, tetapi dikernakan
memang sudah sejak awal nasabah yang bersangkutan beresiko tinggi. Keputusan pembiayaan bisa jadi adalah
keputusan yang tidak valid. Kesalahan dalam pengambilan keputusan ini biasanya bersumber dari informasi
yang tersedia kurang akurat. Untuk mengatasi hal ini, bank memerlukan staf yang terlatih dan
berpengalaman dalam menyusun suatu pendekatan pembiayaan
10. DAMPAK RISIKOYANG DIHADAPI
BANK SYARIAH
⚫ Bagi pemegang saham adalah Penurunan nilai investasi, Hilangnya peluang memperoleh
dividen, Kegagalan investasi yang telah dilakukan.
⚫ Karyawan, Dikenakan sanksi indisipliner karena kelalaian yang menimbulkan kerugian;
Pengurangan pendapatan seperti pengurangan bonus atau pemotongan gaji; Pemutusan
hubungan kerja.
⚫ nasabah, Merosotnya tingkat kepercayaan nasabah; Berkurangnya jenis dan kualitas produk yang
ditawarkan; Krisis likuiditas sehingga menyulitkan dalam pencairan dana, perubahan peraturan.
11. OPTIMALISASI PERAN DEWAN
PENGAWAS SYARI’AH
• Jenis manajemen risiko yang terkait erat dengan peran DPS adalah risiko reputasi yang selanjutnya
berdampak pada displaced commercial risk, seperti risiko likuiditas dan risiko lainnya.
• Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) memiliki peran penting dan strategis dalam penerapan prinsip Syari’ah
di perbankan Syari’ah. DPS bertanggung jawab untuk memastikan semua produk dan prosedur bank
Syari’ah sesuai dengan prinsip Syari’ah.
• Jadi Untuk memastikan setiap transaksi sesuai dengan Syari’ah, anggota DPS harus memahami ilmu
ekonomi dan perbankan dan berpengalaman luas di bidang hukum Islam. Dengan demikian kualiëkasi
menjadi anggota DPS harus memahami ilmu ekonomi dan keuangan serta perbankan serta expert di
bidang Syari’ah.