Manajemen risiko merupakan proses sistematis yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha perbankan. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko serta meningkatkan kinerja bank. Manajemen risiko memberikan manfaat bagi bank antara lain mencegah kegagalan, meningkatkan laba, dan memberikan perlindungan terhadap ber
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and Director, Universitas Mercu Buana, 2017
1. NAMA: FEBI NOFITA SARI
NIM: 55117110128
DOSEN : PROF. HAPZI ALI, CMA
Usaha jasa perbankan mengandung beberapa unsur risiko mengingat kontrak antara Bank
dengan nasabah mengikat dalam kurun waktu ke depan. Dengan demikian masing-masing pihak
mempunyai moral hazard untuk tidak memenuhi kewajibannya di masa mendatang atau kondisi
external (pasar) berubah ke arah yang merugikan Bank antara lain fluktuasi nilai tukar dan suku
bunga. Kemungkinan tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada Bank maupun fluktuasi
faktor external perlu dikendalikan untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi di Bank.
Proses dalam mengendalikan berbagai risiko dimaksud perlu diformalkan dalam management
Bank.
Risiko dapat berupa risiko kredit apabila nasabah tidak memenuhi kewajibannya kepada
Bank. Namun demikian masih banyak risiko-risiko lainnya seperti risiko nilai tukar, suku bunga
dan operasional yang sering sekali dapat menyebabkan Bank mengalami kerugian yang cukup
besar. Masih terdapat beberapa risiko yang juga dapat menimbulkan kerugian bagi Bank seperti
reputational risk, strategic risk, legal risk, political risk, country risk, namun quantifikasi dan
management dari risiko dimaksud masih sulit dilakukan. Mengingat tidak setiap risiko selalu
menjadi ancaman bagi Bank, maka setiap Bank akan melakukan identifikasi terhadap risiko-risiko
yang mungkin timbul serta melakukan manajemen risiko sesuai dengan tingkat kompleksitas
usahanya.
Dalam menerapkan manajemen risiko, proses yang dilakukan meliputi:
a. menyusun business plan tahunan untuk masing-masing business unit dengan mengacu
kepada arahan dari top management berkaitan dengan sasaran tahunan yang ingin dicapai
maupun risiko yang perlu dipertimbangkan;
b. menyusun proyeksi risiko yang dengan mengacu kepada business plan serta posisi modal
yang diperlukan untuk mendukung dalam pelaksanaan business plan dimaksud. Apabila
modal yang tersedia belum mencukupi maka dilakukan pembicaraan di senior management
level untuk melakukan penyetoran modal atau melakukan revisi business plan.
2. c. Menetapkan pendelegasian wewenang kepada setiap business unit yang terlibat untuk
menerapkannya serta rambu-rambu yang perlu di patuhi berupa limit-milit risiko agar Bank
dapat mengendalikan risiko secara keseluruhan sejalan dengan strategi Bank.
d. business unit melaksanakan fungsinya dengan mematuhi limit-limit yang telah ditentukan.
e. risk management unit melakukan monitoring atas risiko yang di eksposoleh masing-masing
business unit maupun melakukan konsolidasi terhadap seluruh risiko serta memonitor posisi
modal yang tersedia.
f. apabila terjadi pelaksanaan yang menyimpang maka perlu dibicarakan pada risk management
committee untuk mendapatkan keputusan maupun rekomendasi kepada manajemen puncak.
Dalam penerapan risk management diperlukan prasarana antara lain risk assessment
metodology, sistim informasi, internal control dan sumber daya manusia yang memadai untuk
menjamin efektivitas risk management process itu sendiri.
Dengan penerapan risk management diharapkan setiap langkah dari business unit akan dapat
dipantau oleh top management untuk koordinasi serta mengurangi moral hazard dari masing-
masing business unit untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan relatif tinggi
(spekulasi) tanpa mengindahkan unsur risiko yang mungkin terjadi. Disamping itu, top
management juga dapat melihat eksposur risiko secara konsolidasi bila dikaitkan dengan
tersedianya modal Bank.
Manajemen risiko sebagai rangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk
mengidentifikasi,mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha
bank. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk menghindari suatu kerugian yang disebabkan
oleh terjadinya risiko atau peristiwa.
Risk Management / Manajemen Resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang
sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah
sarana untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak
yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko.
Fungsi manajemen risiko adalah :
3. 1. Menetapkan arah dan risk appetite dengan menagkaji ulang secara berkala dan menyetujui
risk exposure limits yang mengikuti perubahan strategi perusahaan.
2. Menetapkan limit, biasanya mencakup pemberian kredit, penempatan non-kredit, asset
liability management, trading dan kegiatan lain seperti derivatif dan lain-lain.
3. Menetapkan kecukupan prosedur pemeriksaan untuk memastikan adanya integrasi
pengukuran risiko, kontrol sistem pelaporan, dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur
yang berlaku.
4. Menetapkan metodologi untuk mengelola risiko dengan menggunakan sistem pencatatan dan
peaporan yang terintegrasi dengan sistem komputerisasi sehingga dapat diukur dan dipantau
sumber risiko utama terhadap organisasi bank.
1. Apa manfaat Risk Management bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang
semakin kompetitif saat ini?
Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima)
kategori utama berikut ini (Darmawi, 2005):
a. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
b. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
c. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
d. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan
terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
e. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena
kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi
maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
Dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif makan manajemen resiko sangat diperlukan
penerapannya. Manajemen risiko yang dilaksanakan secara efektif dan wajar dapat memberikan
benefit bagi perusahaan, yaitu:
1. Membantu pencapaian tujuan perusahaan
2. Mencapai kesinambungan pemberian pelayanan kepada stakeholders, sehingga
meningkatkan kualitas dan nilai perusahaan
3. Mencapai hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan efektivitas pelayanan, seperti:
meningkatkan pelayanan kepada publik dan atau meningkatkan penggunaan sumber daya
yang lebih baik (masyarakat, informasi, dana, dan peralatan)
4. Memberikan dasar penyusunan rencana strategi sebagai hasil dari pertimbangan yang
terstruktur terhadap elemen kunci risiko
5. Menghindari biaya-biaya yang mengejutkan, karena perusahaan mengidentifikasi dan
mengelola risiko yang tidak diperlukan, termasuk menghindari biaya dan waktu yang
dihabiskan dalam suatu perkara
4. 6. Menghindari pemborosan, dan membuka peluang bagi perusahaan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik
7. Mencapai pengambilan keputusan yang terbuka dan berjalannya proses manajemen
8. Meningkatkan akuntabilitas dan corporate governance
9. Mengubah pandangan terhadap risiko menjadi lebih terbuka, ada toleransi terhadap
mistakes tapi tidak terhadap hiding errors. Perubahan pandangan ini memungkinkan
perusahaan belajar dari kesalahan masa lalunya untuk terus memperbaiki kinerjanya
Perusahaan akan lebih focus dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya sehingga dapat
meminimalkan ‘gangguan-gangguan’ yang tidak dikehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5517593/Manajemen_Risiko_Perbankan
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=156763&val=480&title=IMPLEMENTASI
RISK MANAGEMENT PADA INDUSTRI PERBANKAN NASIONAL
http://mukhtardaud.blogspot.co.id/2011/08/manfaat-manajemen-risiko.html