2. PANGAN merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga pemenuhannya
menjadi salah satu hak asasi yang harus dipenuhi secara bersama-sama oleh negara
dan masyarakatnya
Dengan Laju pertumbuhan penduduk per tahun 1,49%
PENDAHULUAN
237,556,363
252,034,317
230,000,000
235,000,000
240,000,000
245,000,000
250,000,000
255,000,000
2010 2014
Jumlah Penduduk Indonesia (Jiwa)
Jumlah Penduduk
SEDANGKAN
konsumsi beras per kapita per tahun Thn 2010 sebesar 139,15 kg
laju penurunan konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 1,5%
kebutuhan beras tahun 2014 sebesar 33.013.214 ton
PADAHAL
Ketersedian besar di Indonesia pd thn 2014 hanya 33 JUTA TON
dan Indonesia harus menyiapkan beras minimal 43 JUTA TON
Shg, HARUS ada surplus sebesar 10 juta TON
3. KUALITAS TANAH
Merupakan kapasitas tanah dalam suatu
ekosistem yang dapat memberikan efek
dalam hubungannya dengan :
1. daya dukungnya terhadap tanaman dan
hewan
2. pencegahan erosi dan
3. pengurangan akan terjadinya suatu
pengaruh negatif terhadap sumber daya
air dan udara.
4. BIOTA dan KUALITAS TANAH
Indikator dari kualitas tanah dapat diketahui dari kemampuan hidup dan
interaksi antar biota
5. Kualitas tanah dipengaruhi oleh :
SIFAT KUALITAS TANAH
Karakteristik Kadar
pH 3,0 – 9,0
Kandungan C-organik > 2%
Kandungan N total 2000-4000 kg/ha
Kadar P 0,2 – 0,5%
Kandungan Ca 2,75%
Kejenuhan Basa > 80
Nilai Kapasitas Tukar Kation Tinggi
6. KENDALA PENINGKATAN KETERSEDIAAN LAHAN
Pertumbuhan luas
panen yang semakin
terbatas.
Pemberhentian Dalam
Pertumbuhan
Produktivitas Pertanian
Degradasi sumber daya
air dan turunnya tingkat
kesuburan fisik dan
kimia lahan pertanian
1 2 3
7. PENYEBAB KERUSAKAN DAN DAMPAK
1. EROSI
menyebabkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung
tanah untuk produksi pertanian dan kualitas lingkungan
DAMPAK TERHADAP PANGAN :
Semakin meningkatnya jumlah tanah yang terdegradasi, kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan dasar pangan dan lahan untuk tempat tinggal.
8. PENYEBAB KERUSAKAN
2. Pencemaran Kimiawi
Disebabkan oleh limbah industri dan aktivitas budidaya yang menggunakan bahan-
bahan agrokimia seperti pupuk dan pestisida yang kurang terkendali
Contoh : kasus pencemaran di lahan persawahan terjadi di Kecamatan Rancaekek
Kabupaten Bandung
9. PENYEBAB KERUSAKAN
3. Aktivitas Penambangan dan Kebakaran Hutan
Dampak negative penambangan dan kebakaran hutan terhadap kualitas
tanah.
• penurunan kualitas tanah
• menurunnya kandungan bahan organik, kandungan nitrogen, fosfor,
kalium dan kalsium.
10. PENYEBAB KERUSAKAN
4. Konversi Lahan Pertanian
Konversi lahan merupakan salah satu penyebab terjadinya
kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan
Konversi lahan menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi
ketahanan pangan, lingkungan, kesempatan kerja dan masalah sosial
lainnya.
11. 1. Konversi Tanah
Konversi lahan non-pertanian menjadi lahan pertanian guna meningkatkan ketahan
pangan
SOLUSI
2. Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(RPPK)
a) Meningkatan kesadaran masyarakat
b) Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian
c) Penegakan hukum
d) Melakukan penyuluhan pentingnya menjaga
lingkungan
12. 3. Penggunaan Pupuk Organik dan Biofertilizer
Manfaat Penggunaan Pupuk Organik dan Biofertilizer :
1. Penyedia hara.
2. Peningkat ketersedian hara
3. Pengontrol organisme pengganggu tanaman
4. Pengurai bahan organikdan pembentuk humus
5. Pemantap agregat tanah
6. Perombak persenyawaan agrokimia
SOLUSI
13. KESIMPULAN
1. Lahan pertanian di Indonesia telah dan terus mengalami degradasi akibat erosi,
pencemaran kimiawi, aktivitas penambangan dan industri, kebakaran hutan
dan konversi lahan pertanian yang dpat mengancam keberlanjutan sistem
pertanian, ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.
2. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengendalian degradasi lingkungan
belum optimal.
3. Dalam kenyataannya masalah yang dihadapi lebih berkaitan kepada masalah
sosial, ekonomi, budaya dan hukum.
4. Penerapan sanksi hukum pada peraturan yang telah ada lebih bersifat larangan
tanpa ada penegakan hukum yang tegas