Dokumen tersebut membahas tentang pertanian berkelanjutan, keanekaragaman hayati, dan dampak pertanian modern yang tidak berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai praktik yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengganggu kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Pertanian modern seringkali tidak berkelanjutan karena menggunakan pupuk kimia berlebihan dan mengurangi
1. Penentu Agroekosistem:
Dasar-dasar ekologi (group of erganism), ekologi tanaman (crops).
Sumberdaya pertanian : Ekologi lingkungan
Agroekologi (agroecosystem), ekologi tanaman lanjut (sustainable
agroecosystem) : sumberdaya pertanian, rumah tangga, agroekosistem lainnya,
agroekosistem.
Dampak ekologis perubahan Ekosistem Alam menjadi Agroekosistem.
a. Simplifikasi struktur trofik mengganggu stabilitas sistem sehingga
memudahkan terjadinya serangan hama atau gulma.
b. Perubahan komposisi vegetasi akan mengubah pola penyerapan nutrien
dari dalam tanah dan mengubah pola produktifitas primer setiap
musimnya.
c. Penurunan keragaman serangga yang memakan produsen akan
menurunkan jumlah sisa biomasa tanaman yang kembali ke tanah.
d. Semakin pendeknya rantai makanan akan menurunkan variasi biomasa
hewan yang kembali ke tanah, sehingga akan menurunkan akumulasi dari
mikroorganisme tanah dan mengganggu rantai makanan mikroorganisme.
Berkelanjutan ?
Kamus: Usaha mempertahankan agar berjalan terus menerus, kemampuan untuk
bertahan dan agar tidak jatuh.
Dunia Komisi Lingkungan dan Pembangunan, 1987; Harremous 1996 cit Keeney,
1998 Pentingnya memenuhi kebutuhan untuk sekarang, tanpa mengganggu
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang.
Pertanian merupakan sektor pembangunan yang amat vital karena menghasilkan
pangan untuk kehidupan sehari-hari dan industri, kebutuhan domestik dan ekspor,
serta menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar penduduk
Pertanian merupakan satu-satunya industri yang dapat menurunkan entropy dunia,
karena sumber utamanya adalah sinar matahari
Pertanian Berkelanjutan
Reijntjes (1994) Pertanian berkelanjutan adalah keberhasilan pengelolaan
sumber daya pertanian untuk memenuhi perubahan kebutuhan manusia sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber
daya alam.
Miquel A Altieri (1994) Cara budidaya yang mencoba untuk memberikan
hasil jangka panjang yang berkelanjutan melalui penggunaan teknologi
manajemen berwawasan ekologis.
Pretty, dkk (1994) Pertanian yang:
- menjalankan suatu yang lebih menyeluruh penggabungan dari proses alam.
- menggunakan sedikit input ekternal dan tidak terbarukan yang dapat
merusak lingkungan atau kesehatan petani dan konsumen.
2. - lebih banyak partisipasi para petani, lingkungan, kalangan industri dan
konsumen dalam analisis masalah dan pengembangan solusi.
- kesetaraan dalam akses sumber daya produktif dan peluang.
- pemanfaatan pengetahuan setempat dan sumber daya.
Gips, 1986 cit Reijntjes 1994 menilai pertanian menjadi berkelanjutan jika:
(ramah lingkungan - ekonomis - sosial yang adil - manusiawi - dapat beradaptasi).
Apa Pertanian Berkelanjutan berarti bagi kita (Universitas Vermont).
Kami percaya bahwa pertanian berkelanjutan adalah produksi pangan dan serat
dan sistem distribusi yang:
- mendukung produksi yang menguntungkan
- melindungi kualitas lingkungan
- menggunakan sumber daya alam secara efisien
- memberikan konsumen dengan harga terjangkau, produk berkualitas tinggi
- menurun ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan
- Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat pedesaan
- Dan akan berlangsung untuk generasi yang akan datang
Pertanian berkelanjutan dapat digambarkan sebagai praktek atau sistem yang
ekonomis, ramah lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat. Untuk tanaman,
ladang, peternakan, atau bahkan masyarakat agar dapat berkelanjutan dari waktu
ke waktu, perhatian yang sama harus diberikan terhadap ekonomi, lingkungan dan
orang-orang (masyarakat). Hal ini seperti sebuah bangku berkaki tiga -
mengalahkan salah satu dari tiga kaki dan bangku tidak akan bekerja dengan baik.
Perkembangan Berkelanjutan:
a. Lingkungan: udara, tanah, air, iklim, energi, keanekaragaman hayati.
b. Ekonomi: produksi, pengolahan, pemasaran, investasi.
c. Sosial: makanan, tempat tinggal, pakaian, rekreasi.
Lingkungan <-> sosial
- Sumberdaya alam dan manusia (penggunaan air)
- Penanganan limbah
- Hak manusia untuk tinggal (kepemilikan rumah)
Lingkungan <-> ekonomi
- Menghitung biaya penuh (menghitung kerugian alam)
- Peraturan
Sosial <-> ekonomi
- Hak konsumen jangan sampai dibohongi
- Keamanan makanan
Pembagian Wilayah Untuk Kegiatan Pertanian :
a. Pergiliran tanaman, agar ketersediaan hara terpenuhi
b. Pengeloloaan limbah untuk dikembalikan ke tanah atau alam
c. Pengelolaan aliran sungai untuk keberlangsungan alam
3. d. Pemanfaatan limbah tanaman untuk membantu kegiatan ternak diareal
kolam
e. Pemanfaatan lahan untuk ternak <-> lingkungan
f. Pemanfaatan satelit guna kegiatan pertanian (memperkirakan cuaca dan
lain-lain)
g. Distribusi hasil mengembalikan unsure hara yang hilang
h. Pemanfaatan lahan perkebunan
Pertanian Saat Ini :
- Peningkatan biaya dan ketergantungan pada input eksternal kimia dan
energi.
- Penurunan produktivitas tanah, erosi tanah dan hilangnya nutrisi
- Pencemaran permukaan dan air tanah dari pupuk dan pestisida
- Bahaya terhadap kesehatan manusia dan hewan dan kualitas makanan dari
bahan kimia pertanian
1. Penggunaan pupuk an-organik: (efisiensi tanah rendah, degradasi struktur
tanah, nutrisi mikro terjadi deplesi, terbatasnya sumber daya alam, harga
mahal, polusi).
2. Aplikasi pestisida:
- cara mudah untuk menekan serangga dan penyakit (mudah didistribusikan)
- sering kali dapat subsidi dan dipromosikan
- serangga lebih resistensi
- penggunaan dosis yang semakin meningkat
- dan membunuh predator juga
- polusi (tanah, air, udara)
- masuk ke jaringan makanan
3. benih unggul:
- Memberikan produktivitas yang lebih tinggi
- Lebih responsif terhadap pupuk anorganik
- Erosi genetik (varietas lokal berkurang)
- Rentan terhadap hama dan penyakit
- Tanaman lebih seragam
- Umur produksi lebih pendek
- Kebutuhan pupuk lebih tinggi
- Ketergantungan pada (input)
- Contaminasi pupuk
- Mengganggu kesehatan manusia maupun hewan
Pertanian Modern Tidak Berkelanjutan
Dalam pengembangan pertanian modern, 'meningkatkan produksi' seringkali
diberi perhatian utama. Ketika produksi tinggi (tidak sehat) adalah
penggunaan pupuk yang berlebihan, agroekosistem mungkin akan tedegradasi
dan koleps. Berkurangnya keanekaragaman hayati.
4. Pertanian modern berimplikasi pada penyederhanaan keanekaragaman hayati dan
mencapai ekstrem dari secara monokultur tanaman. -> perlu input agrokimia
tinggi.
Agroekosistem modern tidak stabil, mengalami masalah seperti hama, degradasi
tanah dan polusi sistem air. Pengenalan teknologi baru telah sangat meningkatkan
produktivitas jangka pendek, namun dalam jangka panjang dapat menurunkan
stabilitas, keberlanjutan dan keadilan dari keseluruhan sistem pertanian.
Tantangan menghasilkan tanaman layak secara ekonomis, sekaligus melestarikan
keutuhan, lingkungannya regional dan global: memerlukan aplikasi dari teori
ekologi
untuk manajemen pertanian. Agroekologi adalah suatu metodologi ilmu
pengetahuan
yang menganggap produk tipe agroekosistem.
Biological Diversity
World Wide Foundation (1989) Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan,
hewan dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya dan ekosistem yang
dibangunnya menjadi lingkungan hidup.
Mc Neely, Jeffrey et al. (1990) Keseluruhan spesies tanaman, binatang,
mikroorganisme, ekosistem dan proses-proses ekologi dimana spesies,
mikroorganisme dan ekosistem itu menjadi bagiannya.
Konvensi Keanekaragaman Hayati (1992) Variabilitas diantara organisme
hidup dari semua sumber, termasuk darat, laut dan air. Ekosistem dan ekologi
adalah satu bagian yang kompleks.
Edward Wilson (1992) Keragaman organisme yang diperhatikan di semua
tingkatan, dari varian genetik termasuk spesies yang sama melalui susunan dari
spesies ke susunan dari genus, keluarga dan tingkat taksonomi masih lebih tinggi;
termasuk berbagai ekosistem, yang mencakup kedua komunitas organisme dalam
habitat tertentu dan kondisi fisik di mana mereka hidup
Keanekaragaman hayati meliputi tingkatan :
1. Keanekaragaman genetik
2. Keanekaragaman spesies
3. Keanekaragaman ekosistem
Mengapa Keanekaragaman Hayati penting?
Diversitas hearts gen, spesies Serta ekosistem bahan baku yang diperlukan
sewaktu-waktu (Makanan perubahan iklim), (obat-obatan masih menjadi
rahasia). Berubah atau hilangnya satu atau sekelompok spesies dalam suatu
ekosistem. Berkurangnya sejumlah kesempatan bagi alam dan manusia untuk
merespon terhadap perubahan lingkungan.
5. Jenis Keragaman dan pentingnya.
1. Keanekaragaman genetic : Diversitas pada tingkat gen dan kromosom
yang merupakan pembawa sifat keturunan. Sangat berharga untuk
memperbaiki species pertanian modern
2. Keanekaragaman spesies : Diversitas dari kelompok organisme yang
mempunyai susunan genetik tertentu. Sebagai sumber daya alternatif yang
sangat penting bagi manusia.
3. Keanekaragaman ekosistem : Diversitas pada tingkat ekosistem yaitu
tempat organisme melangsungkan kehidupannya dan berinteraksi dengan
faktor biotik dan abiotik. Berperan dalam melindungi kelangsungan hidup
organisme penyusunnya serta dalam menjaga keseimbangan alam.
Apa yang terjadi dengan Keanekaragaman Hayati kita?
Meningkatnya kepunahan spesies Penurunan keanekaragaman hayati
Kepunahan spesies adalah suatu proses alami dan sebagai bagian terpadu dari
perkembangan. Kepunahan telah terjadi sejak kehidupan dimulai dan diseluruh
tahun sejarah perkembangan. Spesies terus punah "Tapi". Angka ini sekarang jauh
lebih besar dibanding yang pernah terjadi sebelumnya. Penyebabnya hampir
selalu dari "aktivitas manusia".
kepunahan spesies Tidak ada hubungan dan interaksi pesies gangguan tak
terpisahkan dari komponen ekosistem.
Mekanisme hilangnya keanekaragaman hayati
- hilangnya habitat dan fragmentasi
- tanah, air dan polusi udara
- perubahan iklim global yang
- lebih dari eksploitasi sumber daya alam
- pengenalan spesies
menurut “Konversi Keanekaragaman Hayati” UU No 5 Tahun 1994
pengertian keanekaragaman hayati pertanian adalah :
a. semua komponen keanekaragaman hayati yang relevan bagi pangan dan
pertanian.
b. Keanekaragaman hayati pertanian meliputi variasi dan keanekaragaman
hayati binatang, tumbuhan dan mikroorganisme pada aras genetic, spesies
dan ekosistem, yang diperlukan untuk menopang fungsi utama sistem
pertanian, termasuk didalamnya struktur dan proses yang berlangsung
untuk mendukung produksi pangan dan keamanan pangan.
Menurut “Convention on Biological Diversity” tahun 2000
Dimensi dan cakupan keanekaragaman hayati pertanian :
a. Sumber genetic untuk pangan dan pertanian :
- Sumber daya genentik tanaman
- Sumberdaya genetic hewan
6. - Sumber daya mikroba dan fungsi
Merupankan unit produksi utaman pertanian.
b. Komponen keanekaragaman hayati pertanian yang menyediakan jasa-jasa
ekologi :
- Mempengaruhi daur hara
- Mengatur popuasi hama dan penyakit
- Membantu proses penyerbukan tanaman
- Mempertahankan spesies liar lokal dan habitatnya
- Mempertahankan daur hidrologi
- Pengendali erosi
- Pengatur iklim dan serapan karbon
Perbedaan dan persamaan Plasma Nutfah dengan Keanekaragaman Hayati
a. Plasma Nutfah : kekayaan genetic, sumber daya genetic, keragaman
genetic (germplasm or genetic resources)
b. Keanekaragaman hayati : ketersediaan dan keanekaragaman species (flora,
fauna, mikroorganisme) yang terdapat dalam ekosistem.