SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
Download to read offline
PEMANFAATAN LIMBAH
PERTANIAN (part 2)
Dr. Asep Nugraha Ardiwinata
Bogor, 10 Mei 2019
MENU AJAR
Teknik dan metode penyehatan
lingkungan pertanian
Pencemaran, kerusakan dan
perbaikan kualitas lahan pertanian
Audit dan analisis pengolahan hasil
pertanian
1
2
3
Teknik dan metode penyehatan lingkungan
pertanian
1
Masalah lingkungan pertanian
Masalahnya antara lain:
1. Limbah pertanian
2. Masalah B3 (Pestisida)
3. Kualitas lahan pertanian
4. Kualitas air pertanian (in dan out)
5. Masalah pupuk (Urea)
Pertanian Berkelanjutan
(Sustainable Agriculture)
• Praktik bertani menggunakan prinsip-
prinsip ekologi, studi tentang hubungan
antara organisme dan lingkungannya
• Mengacu pada produksi pertanian yang
dapat dipertahankan tanpa merusak
lingkungan
Pertanian berkelanjutan mengintegrasikan
tiga tujuan utama
• Kesehatan lingkungan
• Profitabilitas ekonomi
• Ekuitas sosial dan
ekonomi.
• Atmosfer menopang
kehidupan dan didukung
oleh kehidupan.
• Hipotesis Gaia
– Seluruh planet adalah
organisme pernapasan yang
hidup dan akan melindungi
dirinya sendiri -
homeostasis seluruh planet
!!!
• Biosfer bekerja dalam
"siklus"
• Nitrogen
• Karbon
• air
Biosfer
• Beberapa emisi rumah
kaca yang terkait dengan
pertanian tertanam di
sektor lain
• bahan bakar fosil untuk
menghasilkan pupuk kimia
dan pestisida
• Pengolahan
• Pengemasan
• Pendinginan
• transportasi makanan
• konversi lahan dari
ekosistem
keanekaragaman hayati
menjadi perkebunan
pangan monokultur
raksasa
Rodale Institute study
(di Amerika)
• memproyeksikan bahwa 3,5 miliar
hektar tanah yang dapat diolah
dapat menyerap hampir 40
persen dari emisi CO2 saat ini jika
dikonversi menjadi praktik
pertanian organik “regeneratif”
• Ingat:
• Melalui fotosintesis, lebih dari 100
miliar metrik ton CO2 dan H2O
dikonversi menjadi selulosa dan
produk tanaman lainnya
Air
• Di beberapa daerah, curah
hujan yang cukup tersedia
untuk pertumbuhan tanaman,
tetapi banyak daerah lain
membutuhkan irigasi.
• Agar sistem irigasi
berkelanjutan, mereka
memerlukan manajemen yang
tepat (untuk menghindari
salinisasi) dan tidak boleh
menggunakan lebih banyak
air dari sumbernya daripada
yang diisi ulang secara alami
Sumber daya air terbarukan internal.
• Ini adalah aliran tahunan rata-rata sungai dan air tanah
yang dihasilkan dari presipitasi endogen.
Dapat diekspresikan dalam tiga unit berbeda:
• secara absolut (km3/tahun),
• ukuran kelembaban negara (mm/thn)
• sebagai fungsi populasi (m3/orang per tahun).
Sumber daya air terbarukan global.
• jumlah sumber daya air terbarukan internal dan aliran
masuk yang berasal dari luar negeri.
• dapat bervariasi sesuai waktu jika pengembangan hulu
mengurangi ketersediaan air di perbatasan.
Indikator untuk pengembangan sumber
daya air berkelanjutan adalah:
Indikator untuk pengembangan sumber
daya air berkelanjutan adalah:
Rasio ketergantungan.
• Ini adalah proporsi sumber daya air terbarukan global yang berasal dari
luar negeri, dinyatakan dalam persentase.
• Ini adalah ekspresi dari tingkat di mana sumber daya air suatu negara
bergantung pada negara-negara tetangga.
Penarikan air.
• Ketika dinyatakan dalam persentase sumber daya air, ini menunjukkan
tingkat tekanan pada sumber daya air.
• Perkiraan kasar menunjukkan bahwa jika penarikan air melebihi
seperempat dari sumber daya air terbarukan global suatu negara, air
dapat dianggap sebagai faktor pembatas pembangunan.
• Oleh karena itu, tekanan pada sumber daya air dapat berdampak
langsung pada semua sektor, dari pertanian ke lingkungan dan perikanan.
Tanah
Ekosistem terbesar di Bumi!
Hewan:
• mikroorganisme mencampur tanah
ketika mereka membentuk lubang
dan pori-pori, memungkinkan uap
air dan gas untuk bergerak.
Dengan cara yang sama, akar
tanaman membuka saluran di
tanah.
Tanaman:
• akar pohon dalam dapat menembus
banyak meter melalui lapisan tanah
yang berbeda untuk memunculkan
nutrisi dari dalam profil.
• akar berserat yang menyebar di dekat
permukaan tanah memiliki akar yang
mudah terurai, menambahkan bahan
organik.
Actinomycetes
• Bau tanah yang khas dari tanah
disebabkan oleh actinomycetes,
organisme yang menyerupai jamur
tetapi sebenarnya adalah bakteri
berfilamen.
• Seperti bakteri lain, mereka tidak
memiliki nuklei, tetapi mereka
menumbuhkan filamen multisel seperti
jamur.
• Dalam pengomposan, mereka
memainkan peran penting dalam
merendahkan organik kompleks seperti
selulosa, lignin, kitin, dan protein.
• Enzim mereka memungkinkan mereka
untuk secara kimia memecah puing-
puing yang keras seperti batang kayu,
kulit kayu, atau koran. Institute of Soil Biology České
Budějovice, Czech Republic
Fungi
• Jamur termasuk jamur dan
ragi, dan secara kolektif
mereka bertanggung jawab
atas penguraian banyak polimer
tanaman kompleks di tanah dan
kompos.
• Dalam kompos, jamur penting
karena mereka menghancurkan
puing-puing yang keras,
memungkinkan bakteri untuk
melanjutkan proses
dekomposisi setelah sebagian
besar selulosa telah habis.
• Mereka menyebar dan tumbuh
dengan kuat dengan
memproduksi banyak sel dan
filamen, dan mereka dapat
menyerang residu organik yang
terlalu kering, asam, atau
rendah nitrogen untuk
dekomposisi bakteri.
Permission from University of
California Museum of
Paleontology.
Jangan lupa Cacing !
• Ini adalah
heterotrof yang
memperoleh nutrisi
dengan
mengonsumsi
detritus
(penguraian bagian-
bagian tanaman dan
hewan serta
kotoran organik).
Erosi Tanah
• Cepat menjadi salah satu masalah terbesar dunia.
Diperkirakan lebih dari seribu juta ton tanah Afrika selatan
tererosi setiap tahun.
– Para ahli memperkirakan bahwa hasil panen akan berkurang
setengahnya dalam tiga puluh hingga lima puluh tahun jika erosi
berlanjut pada tingkat saat ini.
• Tidak unik di Afrika tetapi terjadi di seluruh dunia.
– Fenomena ini disebut Tanah Puncak karena teknik pertanian skala
besar saat ini membahayakan kemampuan manusia untuk menanam
makanan di masa kini dan di masa depan.
• Tanpa upaya untuk meningkatkan praktik pengelolaan tanah,
ketersediaan tanah yang subur akan semakin bermasalah.
Teknik Pengelolaan Tanah
• Memasukkan bahan organik kembali ke ladang
– Pengomposan! Kembalikan Karbon, Nitrogen, Oksigen, Air,
dan mikroba ke dalam tanah !!! Dapat juga menambahkan
Urine !!
• Kurangi menggunakan pupuk kimia dan pestisida
– Ingat pupuk dan pestisida sintetis berlebihan dapat
membunuh mikro-organisme alami di tanah - mencemari
air !!!!!
• Melindungi tanah dari limpasan air
– Penempatan batu dan pohon secara cermat.
• Kendalikan patogen dan gulma
– Kendalikan patogen
– Kendalikan gulma, tetapi bahan tanaman yang mati
dibiarkan di tanah sebagai kompos
LAHAN
Lahan adalah suatu wilayah daratan yang
ciri-cirinya merangkum semua tanda
pengenal biosfir, atmosfir, tanah, geologi,
timbulan (relief), hidrologi, populasi
tumbuhan, dan hewan, serta hasil kegiatan
manusia masa lalu dan masa kini, yang
bersifat mantaf atau mendaur
LAHAN TERKONTAMINASI
Lahan terkontaminasi adalah lahan yang
terkena limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
PEMULIHAN
Pemulihan adalah serangkaian kegiatan
penanganan lahan terkontaminasi yang
meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan.
Tata Cara Pemulihan
Tata cara pemulihan/remediasi di Indonesia
diatur dengan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 33 Tahun 2009
TENTANG TATA CARA PEMULIHAN
LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3
Pencemaran, kerusakan dan perbaikan
kualitas lahan pertanian
2
PENGGUNAAN PESTISIDA
TIDAK TEPAT GUNA :
 TIDAK TEPAT JENIS
 TIDAK TEPAT DOSIS
 TIDAK TEPAT CARA
 TIDAK TEPAT SASARAN
 TIDAK TEPAT WAKTU
 TIDAK TEPAT TEMPAT
Penggunaan
pestisida dan
alat semprot
yang tidak
sesuai
Pestisida
cocktail
(5 jenis, dioplos)
Gun sprayer
Residu Pestisida
Contoh Jenis Residu Referensi
Beras Lindan, Aldrin, Endosulfan,
Klorpirifos, Diaziron,
Heptaklor, DDT, Karboril
Ardiwinata et al. (1997)
Sukarno (2001)
Ardiwinata et al. (1999)
Ismaya (1996)
Kedelai Lindan, Dieldrin, BPMC, MIPC,
Klorpirifos, Fention,
Karbofuran, Heptaklor, DDT,
Karboril, Diaziron
Samudra et al. (1992)
Ardiwinata et al. (1997)
Susu Sapi Lindan, Dieldrin, Endosulfan,
DDT
Iljas et al. (1986)
Telur Ayam Kampung DDT, Aldrin, Dieldrin, Lindan,
Endrin
Ashari (1986)
Buah-buahan Sihalotrin, Deltametrin,
Propineb, Diaziron, Klorpirifos,
Benomyl, Carbendazim
Arvina (1998)
Syahbirin et al. (2001)
Sayuran DDT, Endosulfan, Lindan,
Aldrin, Dieldrin, Diazinon,
Fermitrotion, Malation, Fention
Karindah (1995)
Japanto (1992)
Masalah Pestisida
Contoh Jenis Residu Referensi
Tanah Lindan, Aldrin, Endosulfan,
Karbofuran, MIPC, BPMC,
Klorpirifos
Gumlazuardi et al. (1992)
Sulaksono (2001)
Ardiwinata et al. (1994)
Ohsawa et al. (1985)
Air Sawah Lindan, Aldrin, Endosulfan Sulaksono (2001)
Ardiwinata et al. (1994)
Ohsawa et al. (1985)
Air Sungai Organoklorin Ardiwinata & Djazuli (1992)
Air Embung Lindan, Endosulfan Ardiwinata et al. (1999)
Air Laut Organoklorin Ardiwinata & Djazuli (1992)
Masalah Pestisida
Contoh Jenis Residu Referensi
Burung Air Lindan, Aldrin, Endosulfan, Dieldrin, DDT,
Endrin, Klorpirifos, Diazinon, Karbofuran
Ginoga (1999)
Nursoleh (1998)
Pakan ternak Endosulfan, Klorpirifos Nuraini (2002)
Ikan Karbofuran, Diazinon, kuinalfos, fonafos Samudra et al. (1989)
Katak Karbofuran Winoto (1995)
Daging Kambing Endosulfan, Klorpirifos, Profenofos,
Betasiflutrin, Adamektrin
Nuraini (2002)
Telur Burung Organoklorin Ginoga (1999)
Indraningsih et al. (1988)
Masalah Pestisida
0
0,005
0,01
0,015
0,02
0,025
0,03
0,035
Konsentrasi
(ppm)
Air Tanah Tanaman
Jenis Contoh
Residu Organoklorin Pada Tanah, Air dan Tanaman
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Sumber : Ardiwinata et al., 2008
Residu Organoklorin (Jawa Tengah, 2007)
Sumber : Ardiwinata et al., 2007
Residu Organoklorin (Jawa Tengah, 2007)
Sumber : Ardiwinata et al., 2007
Residu Organoklorin (Jawa Tengah, 2007)
Sumber : Ardiwinata et al., 2007
TANAH SAKIT
• TANAH SAKIT (Soil Sickness) : AKIBAT PENGGUNAAN
LAHAN PERTANIAN SECARA INTENSIF DENGAN INPUT
TEKNOLOGI PERTANIAN (PUPUK ATAU PESTISIDA)
YANG TINGGI ATAU BERLEBIHAN
Akibatnya tanah kekurangan fitohormon dan
kandungan organik menurun drastis. Tanah subur
kandungan organik > 5%. Kandungan organik tinggi
maka populasi mikroba meningkat
Dampak Pupuk & Pestisida
Solusi
• Atasi masalah dengan
pemanfaatan limbah pertanian
Sudahkah anda memanfaatkan limbah
pertanian kita secara optimal ?
± 17,5 juta ton/tahun
Sekam padi
Tempurung Kelapa
± 12 juta ton/tahun
TKKS
± 20 juta ton/tahun
Tongkol Jagung
± 8 juta ton/tahun
Alur Pembuatan Arang Aktif
(Hartoyo dan Pari, 1993)
Bahan Baku
Arang Atif
Dibersihkan
dan potong-
potong
Uji mutu SNI 06-
3730-1995
sekam padi, tempurung kelapa,
tongkol jagung, dan tangkos kelapa
sawit
Tungku arang Tungku arang aktif
Kandungan Kimia Asap Cair:
• Metanol 0,02%
• Fenol 0,33%
• Asam asetat 37254,10 ppm
• Asam benzoat 4,38 ppm
Filter Inlet Outlet (FIO)
• Penyaring kontaminan
yang terbawa oleh air
masuk dan keluar
persawahan (logam berat
dan residu pestisida)
Nomor Paten : IDS000001383
Teknologi Remediasi
Pengaruh arang aktif terhadap klorpirifos dan lindan
pada air outlet di lahan padi
ppm
Kontrol
Sekam
padi
TK+
urea
Amelioran
0,0002
T.
Kelapa
T.
jagung
TK
urea
Fio
Zeolit
TKK
Sawit
lindan
klorpirifos
0,0008
0,0006
0,0004 > 50 %
Arang Aktif untuk Pengendali Residu Pestisida
• Arang aktif mampu mengikat
residu pestisida golongan
organoklorin (persistant organic
pollutant (POPs)) dan gologan
organofosfat
Nomor Sertifikat : IDS000001436
Arang aktif adalah untuk meningkatkan populasi mikroba
berguna bagi pertumbuhan tanaman pertanian dan
merupakan habitat mikroba pendegradasi pestisida
PRODUK BIOCHAR
Urea
• 40-60 % hilang karena run
off
• Mudah meleleh pada saat
penyimpanan karena
higroskopis
• Lengket di nozzle pesawat
SOLUSI ???
Urea berlapis biochar/arang aktif
Urea Berlapis Arang Aktif
• N-slow release bila
diaplikasikan di tanah.
• Meningkatkan efisiensi
pemupukan nitrogen dan
mengurangi dampak
pencemaran.
• Membantu penurunan
residu pestisida dan
mengikat logam berat
Komposisi: Urea, Arang aktif, Molases
Nomor Paten : IDP000046301
Teknologi Remediasi
TEKNOLOGI BIOPROSES
(BIODEGRADASI)
• Mikroba Dengan Enzim2 Pendegradasi
Senyawa Organik Digunakan Membantu
Pemecahan Masalah Lingkungan, sebagai
contoh: Tumpahan Minyak, Sampah Bahan
Toksik dan Residu Pestisida.
• Bioremediasi: Pemanfaatan Populasi Mikroba
untuk Membersihkan Polusi Lingkungan
Penggunaan Biochar
10 ton /ha
BIOPESTISIDA
Audit dan analisis pengolahan hasil
pertanian
3
KEPMEN
LH RI
No. 42/MENLH/11/94
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN
AUDIT LINGKUNGAN
Setiap bidang usaha atau kegiatan wajib memelihara kelestarian
kemampuan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan yang
berkelanjutan
.
AUDIT LINGKUNGAN mrp alat yang efektif dan bermanfaat bagi
suatu usaha untuk mengelola lingkungan hidup
AUDIT LINGKUNGAN mrp proses kajian sistematis, terdokumentasi,
berkala, dan objektif thd prosedur dan praktek pengelolaan LH
AUDIT LINGKUNGAN dpt membantu menemukan upaya
penyelesaian yang efektif ttg masalah LH
KISARAN DO DALAM AIR NORMAL: 7.1 - 14.6 ppm
Kurva fungsional DO
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 2 4 6 8
ppm DO
9 ppm : jenuh
Sampah
Kurva fungsional BOD
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
10 20 30 40 50 60 70
ppm BOD
wadu
k
KUALITAS AIR: BOD
Sungai
Sampah
Kurva fungsional Kadar P-anorganik
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10
ppm P
KUALITAS AIR: FOSFAT- ANORGANIK
sampah
Kurva fungsional TURBIDITAS
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 20 40 60 80 100 120 140
Satuan Turbiditas Jackson
KUALITAS AIR: TURBIDITAS
sampah
Kurva fungsional
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
None Light Moderate Heavy
Floating material
KUALITAS AIR:
ODOR & FLOATING MATERIAL
Lacking
odor
Noticeable
Disagreeable
Kurva fungsional
Indeks Kualitas
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Static Slow Moderate Whitewater
Flow characteristics
KUALITAS ESTETIKAAIR:
Water appearance
Moderate turbid
Clear
Turbid
PROFIL KUALITAS: LAHAN SAWAH
No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend
1. Kedalaman efektif tanah 50-75 cm ……….. …………..
2. Tekstur tanah Clay – Loam ……….. …………..
3. Permeabilitas Tanah 0.5 - 2.0 cm/jam ……….. …………..
4. Tingkat kesuburan tanah Tinggi ……….. …………..
5. Salinitas Tanah 1500-2500 mmhos/cm ……….. …………..
6. pH pada lapisan 0-30 cm 5.0 - 7.5 ……….. ……..........
7. Kemiringan Lahan 1-3% ……….. …………..
8. Berkerikil / Berbatu Sedikit ……….. …………..
9. Soil moisture balance > 100% FC ……….. ………….
10. Banjir No ……….. ………….
11. Erosi Tanah Ringan ……….. ………….
12. Pencemaran Tanah No ……….. …………..
AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N
PROFIL KUALITAS: LAHAN PERKEBUNAN
No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend
1. Kedalaman efektif >100 cm ………. ……………
2. Tekstur zone perakaran ……………. ………. ……………
3. Pori air tersedia ……………. ………. ……………
4. Kesuburan tanah ……………. ………. ……………
5. Reaksi tanah pH 5.0-7.0 ………. ……………
6. Salinitas tanah DHLx103 (mmhos/cm) <1.5 ………. ……………
7. Kelas drainase ……………. ………. ……………
8. Kerusakan banjir ……………. ………. ……………
9. Erosi tanah Tidak ada/sedikit ………. ……………
10. Lereng /relief mikro < 8 % ………. ……………
11. Tipe Hujan, Oldeman et al. A, B ………. ……………
AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N
PROFIL KUALITAS: HUTAN LINDUNG
No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend
Tipe-tipe vegetasi alamiah ……………. ……….. ………….
Luas setiap tipe vegetasi ……………. ……….. ………….
Lokasi ……………. ……….. ………….
Deskripsi tipe vegetasi ……………. ……….. ………….
Input tenagakerja ……………. ……….. ………….
Investasi kapital ……………. ……….. ………….
Teknologi tradisional ……………. ……….. ………….
Taraf pengelolaan ……………. ……….. ………….
Perlindungan terhadap gangguan ……………. ……….. ………….
Petak observasi permanen ……………. ……….. ………….
Pemantauan perkembangan vegetasi ……………. ……….. ………….
AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N
+62 813 8065 9961
asena020361@gmail.com
Dr. Asep Nugraha Ardiwinata
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
Jl. Raya Laladon No. 240 , Laladon, Ciomas, Bogor
Jl. RAYA JAKENAN – JAKEN KM 05 KOTAK POS 5 JAKENAN – PATI
59182TELEPON 62-(0295) 4749044/ FAXSIMILI 62-(0295) 4749045

More Related Content

What's hot

Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillmenymeni
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Purwandaru Widyasunu
 
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITARPEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITARShaylen Murali
 
2. modul-kestan.-20125
2. modul-kestan.-201252. modul-kestan.-20125
2. modul-kestan.-20125Fajar Akbar
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaAlveraadk
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganYaidah Usna
 
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAHPRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAHJihan Nabilah
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganYuwan Kilmi
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Universitas Maritim Raja Ali Haji
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122MDendy1
 
Presentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkunganPresentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkunganRafi Hidayat
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaonguniversitas samawa
 
Pembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTIPembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTI172122
 
Pencemaran lingkugan
Pencemaran lingkuganPencemaran lingkugan
Pencemaran lingkugandandi yudha
 
Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2
Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2
Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2Puteri Zasnim
 

What's hot (20)

Lahan
LahanLahan
Lahan
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
 
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITARPEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
PEMELIHARAAN DAN PEMULIHARAAN ALAM SEKITAR
 
Penentu agroekosistem
Penentu agroekosistemPenentu agroekosistem
Penentu agroekosistem
 
2. modul-kestan.-20125
2. modul-kestan.-201252. modul-kestan.-20125
2. modul-kestan.-20125
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAHPRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut  (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
 
Kelas xi sumber daya alam
Kelas xi sumber daya alamKelas xi sumber daya alam
Kelas xi sumber daya alam
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122
 
Presentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkunganPresentasi biologi tentang lingkungan
Presentasi biologi tentang lingkungan
 
Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaong
 
Pembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTIPembuatan PPT KTI
Pembuatan PPT KTI
 
Pencemaran lingkugan
Pencemaran lingkuganPencemaran lingkugan
Pencemaran lingkugan
 
Kisi kisi uas
Kisi kisi uasKisi kisi uas
Kisi kisi uas
 
Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2
Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2
Kepelbagaian sumber di bumi Tingkatan 2
 

Similar to Pemanfaatan Limbah Pertanian (Part 2) Dr. Asep Nugraha Ardiwinata

Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Septian Muna Barakati
 
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidupmuhammad reza
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Septian Muna Barakati
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Warnet Raha
 
Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019
Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019
Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019aditya rakhmawan
 
Masalah pencemaran
Masalah pencemaranMasalah pencemaran
Masalah pencemaranAyuShaleha
 
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanEkologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanIlmi Aulia Sari
 
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgPlh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgEka Ipud
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food securityAila Yumeko
 
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTANINTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTANAriManalu
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
 
Karya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIKKarya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIKGinnasonyaa
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganNina Safitri
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianaditya rakhmawan
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Sardin Al hady
 

Similar to Pemanfaatan Limbah Pertanian (Part 2) Dr. Asep Nugraha Ardiwinata (20)

Geografi kelompok 2
Geografi kelompok 2Geografi kelompok 2
Geografi kelompok 2
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
AGROEKOSISTEM.pdf
AGROEKOSISTEM.pdfAGROEKOSISTEM.pdf
AGROEKOSISTEM.pdf
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
PROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdfPROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdf
 
Plh icha
Plh ichaPlh icha
Plh icha
 
Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019
Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019
Kimia dalam pertanian - Update slide 1 Oktober 2019
 
Masalah pencemaran
Masalah pencemaranMasalah pencemaran
Masalah pencemaran
 
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanEkologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
 
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgPlh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food security
 
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTANINTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Karya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIKKarya ilmiah TIK
Karya ilmiah TIK
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 

More from Kamilia Nur Asyaro Aida

Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyPengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyKamilia Nur Asyaro Aida
 
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyKamilia Nur Asyaro Aida
 
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikAplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikKamilia Nur Asyaro Aida
 

More from Kamilia Nur Asyaro Aida (20)

Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyPengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
 
Monografi Kesuburan
Monografi KesuburanMonografi Kesuburan
Monografi Kesuburan
 
Bahan ajar psdl_b-.bab_iv
Bahan ajar psdl_b-.bab_ivBahan ajar psdl_b-.bab_iv
Bahan ajar psdl_b-.bab_iv
 
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-vBahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
 
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
 
Pengelolaan lahan gambut
Pengelolaan lahan gambutPengelolaan lahan gambut
Pengelolaan lahan gambut
 
Pengelolaan leisa
Pengelolaan leisaPengelolaan leisa
Pengelolaan leisa
 
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-iiBahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
 
Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1
 
Sampling contoh tanah
Sampling contoh tanahSampling contoh tanah
Sampling contoh tanah
 
Analisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnisAnalisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnis
 
Analisis kepekaan
Analisis kepekaanAnalisis kepekaan
Analisis kepekaan
 
Kasus skedul pelunasan_pinjaman
Kasus skedul pelunasan_pinjamanKasus skedul pelunasan_pinjaman
Kasus skedul pelunasan_pinjaman
 
Metode penetapan bunga
Metode penetapan bungaMetode penetapan bunga
Metode penetapan bunga
 
Analisis finansial
Analisis finansialAnalisis finansial
Analisis finansial
 
Analisis usaha tani
Analisis usaha taniAnalisis usaha tani
Analisis usaha tani
 
Materi Agribisnis
Materi Agribisnis Materi Agribisnis
Materi Agribisnis
 
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikAplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
 
Roof garden
Roof gardenRoof garden
Roof garden
 
Tabulampot
TabulampotTabulampot
Tabulampot
 

Pemanfaatan Limbah Pertanian (Part 2) Dr. Asep Nugraha Ardiwinata

  • 1. PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (part 2) Dr. Asep Nugraha Ardiwinata Bogor, 10 Mei 2019
  • 2. MENU AJAR Teknik dan metode penyehatan lingkungan pertanian Pencemaran, kerusakan dan perbaikan kualitas lahan pertanian Audit dan analisis pengolahan hasil pertanian 1 2 3
  • 3. Teknik dan metode penyehatan lingkungan pertanian 1
  • 4. Masalah lingkungan pertanian Masalahnya antara lain: 1. Limbah pertanian 2. Masalah B3 (Pestisida) 3. Kualitas lahan pertanian 4. Kualitas air pertanian (in dan out) 5. Masalah pupuk (Urea)
  • 5. Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture) • Praktik bertani menggunakan prinsip- prinsip ekologi, studi tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya • Mengacu pada produksi pertanian yang dapat dipertahankan tanpa merusak lingkungan
  • 6. Pertanian berkelanjutan mengintegrasikan tiga tujuan utama • Kesehatan lingkungan • Profitabilitas ekonomi • Ekuitas sosial dan ekonomi.
  • 7. • Atmosfer menopang kehidupan dan didukung oleh kehidupan. • Hipotesis Gaia – Seluruh planet adalah organisme pernapasan yang hidup dan akan melindungi dirinya sendiri - homeostasis seluruh planet !!! • Biosfer bekerja dalam "siklus" • Nitrogen • Karbon • air Biosfer
  • 8. • Beberapa emisi rumah kaca yang terkait dengan pertanian tertanam di sektor lain • bahan bakar fosil untuk menghasilkan pupuk kimia dan pestisida • Pengolahan • Pengemasan • Pendinginan • transportasi makanan • konversi lahan dari ekosistem keanekaragaman hayati menjadi perkebunan pangan monokultur raksasa
  • 9. Rodale Institute study (di Amerika) • memproyeksikan bahwa 3,5 miliar hektar tanah yang dapat diolah dapat menyerap hampir 40 persen dari emisi CO2 saat ini jika dikonversi menjadi praktik pertanian organik “regeneratif” • Ingat: • Melalui fotosintesis, lebih dari 100 miliar metrik ton CO2 dan H2O dikonversi menjadi selulosa dan produk tanaman lainnya
  • 10. Air • Di beberapa daerah, curah hujan yang cukup tersedia untuk pertumbuhan tanaman, tetapi banyak daerah lain membutuhkan irigasi. • Agar sistem irigasi berkelanjutan, mereka memerlukan manajemen yang tepat (untuk menghindari salinisasi) dan tidak boleh menggunakan lebih banyak air dari sumbernya daripada yang diisi ulang secara alami
  • 11. Sumber daya air terbarukan internal. • Ini adalah aliran tahunan rata-rata sungai dan air tanah yang dihasilkan dari presipitasi endogen. Dapat diekspresikan dalam tiga unit berbeda: • secara absolut (km3/tahun), • ukuran kelembaban negara (mm/thn) • sebagai fungsi populasi (m3/orang per tahun). Sumber daya air terbarukan global. • jumlah sumber daya air terbarukan internal dan aliran masuk yang berasal dari luar negeri. • dapat bervariasi sesuai waktu jika pengembangan hulu mengurangi ketersediaan air di perbatasan. Indikator untuk pengembangan sumber daya air berkelanjutan adalah:
  • 12. Indikator untuk pengembangan sumber daya air berkelanjutan adalah: Rasio ketergantungan. • Ini adalah proporsi sumber daya air terbarukan global yang berasal dari luar negeri, dinyatakan dalam persentase. • Ini adalah ekspresi dari tingkat di mana sumber daya air suatu negara bergantung pada negara-negara tetangga. Penarikan air. • Ketika dinyatakan dalam persentase sumber daya air, ini menunjukkan tingkat tekanan pada sumber daya air. • Perkiraan kasar menunjukkan bahwa jika penarikan air melebihi seperempat dari sumber daya air terbarukan global suatu negara, air dapat dianggap sebagai faktor pembatas pembangunan. • Oleh karena itu, tekanan pada sumber daya air dapat berdampak langsung pada semua sektor, dari pertanian ke lingkungan dan perikanan.
  • 13. Tanah Ekosistem terbesar di Bumi! Hewan: • mikroorganisme mencampur tanah ketika mereka membentuk lubang dan pori-pori, memungkinkan uap air dan gas untuk bergerak. Dengan cara yang sama, akar tanaman membuka saluran di tanah. Tanaman: • akar pohon dalam dapat menembus banyak meter melalui lapisan tanah yang berbeda untuk memunculkan nutrisi dari dalam profil. • akar berserat yang menyebar di dekat permukaan tanah memiliki akar yang mudah terurai, menambahkan bahan organik.
  • 14. Actinomycetes • Bau tanah yang khas dari tanah disebabkan oleh actinomycetes, organisme yang menyerupai jamur tetapi sebenarnya adalah bakteri berfilamen. • Seperti bakteri lain, mereka tidak memiliki nuklei, tetapi mereka menumbuhkan filamen multisel seperti jamur. • Dalam pengomposan, mereka memainkan peran penting dalam merendahkan organik kompleks seperti selulosa, lignin, kitin, dan protein. • Enzim mereka memungkinkan mereka untuk secara kimia memecah puing- puing yang keras seperti batang kayu, kulit kayu, atau koran. Institute of Soil Biology České Budějovice, Czech Republic
  • 15. Fungi • Jamur termasuk jamur dan ragi, dan secara kolektif mereka bertanggung jawab atas penguraian banyak polimer tanaman kompleks di tanah dan kompos. • Dalam kompos, jamur penting karena mereka menghancurkan puing-puing yang keras, memungkinkan bakteri untuk melanjutkan proses dekomposisi setelah sebagian besar selulosa telah habis. • Mereka menyebar dan tumbuh dengan kuat dengan memproduksi banyak sel dan filamen, dan mereka dapat menyerang residu organik yang terlalu kering, asam, atau rendah nitrogen untuk dekomposisi bakteri. Permission from University of California Museum of Paleontology.
  • 16. Jangan lupa Cacing ! • Ini adalah heterotrof yang memperoleh nutrisi dengan mengonsumsi detritus (penguraian bagian- bagian tanaman dan hewan serta kotoran organik).
  • 17. Erosi Tanah • Cepat menjadi salah satu masalah terbesar dunia. Diperkirakan lebih dari seribu juta ton tanah Afrika selatan tererosi setiap tahun. – Para ahli memperkirakan bahwa hasil panen akan berkurang setengahnya dalam tiga puluh hingga lima puluh tahun jika erosi berlanjut pada tingkat saat ini. • Tidak unik di Afrika tetapi terjadi di seluruh dunia. – Fenomena ini disebut Tanah Puncak karena teknik pertanian skala besar saat ini membahayakan kemampuan manusia untuk menanam makanan di masa kini dan di masa depan. • Tanpa upaya untuk meningkatkan praktik pengelolaan tanah, ketersediaan tanah yang subur akan semakin bermasalah.
  • 18. Teknik Pengelolaan Tanah • Memasukkan bahan organik kembali ke ladang – Pengomposan! Kembalikan Karbon, Nitrogen, Oksigen, Air, dan mikroba ke dalam tanah !!! Dapat juga menambahkan Urine !! • Kurangi menggunakan pupuk kimia dan pestisida – Ingat pupuk dan pestisida sintetis berlebihan dapat membunuh mikro-organisme alami di tanah - mencemari air !!!!! • Melindungi tanah dari limpasan air – Penempatan batu dan pohon secara cermat. • Kendalikan patogen dan gulma – Kendalikan patogen – Kendalikan gulma, tetapi bahan tanaman yang mati dibiarkan di tanah sebagai kompos
  • 19. LAHAN Lahan adalah suatu wilayah daratan yang ciri-cirinya merangkum semua tanda pengenal biosfir, atmosfir, tanah, geologi, timbulan (relief), hidrologi, populasi tumbuhan, dan hewan, serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan masa kini, yang bersifat mantaf atau mendaur
  • 20. LAHAN TERKONTAMINASI Lahan terkontaminasi adalah lahan yang terkena limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
  • 21. PEMULIHAN Pemulihan adalah serangkaian kegiatan penanganan lahan terkontaminasi yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan.
  • 22. Tata Cara Pemulihan Tata cara pemulihan/remediasi di Indonesia diatur dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 33 Tahun 2009 TENTANG TATA CARA PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Pencemaran, kerusakan dan perbaikan kualitas lahan pertanian 2
  • 30. PENGGUNAAN PESTISIDA TIDAK TEPAT GUNA :  TIDAK TEPAT JENIS  TIDAK TEPAT DOSIS  TIDAK TEPAT CARA  TIDAK TEPAT SASARAN  TIDAK TEPAT WAKTU  TIDAK TEPAT TEMPAT
  • 31. Penggunaan pestisida dan alat semprot yang tidak sesuai Pestisida cocktail (5 jenis, dioplos) Gun sprayer
  • 32.
  • 33. Residu Pestisida Contoh Jenis Residu Referensi Beras Lindan, Aldrin, Endosulfan, Klorpirifos, Diaziron, Heptaklor, DDT, Karboril Ardiwinata et al. (1997) Sukarno (2001) Ardiwinata et al. (1999) Ismaya (1996) Kedelai Lindan, Dieldrin, BPMC, MIPC, Klorpirifos, Fention, Karbofuran, Heptaklor, DDT, Karboril, Diaziron Samudra et al. (1992) Ardiwinata et al. (1997) Susu Sapi Lindan, Dieldrin, Endosulfan, DDT Iljas et al. (1986) Telur Ayam Kampung DDT, Aldrin, Dieldrin, Lindan, Endrin Ashari (1986) Buah-buahan Sihalotrin, Deltametrin, Propineb, Diaziron, Klorpirifos, Benomyl, Carbendazim Arvina (1998) Syahbirin et al. (2001) Sayuran DDT, Endosulfan, Lindan, Aldrin, Dieldrin, Diazinon, Fermitrotion, Malation, Fention Karindah (1995) Japanto (1992) Masalah Pestisida
  • 34. Contoh Jenis Residu Referensi Tanah Lindan, Aldrin, Endosulfan, Karbofuran, MIPC, BPMC, Klorpirifos Gumlazuardi et al. (1992) Sulaksono (2001) Ardiwinata et al. (1994) Ohsawa et al. (1985) Air Sawah Lindan, Aldrin, Endosulfan Sulaksono (2001) Ardiwinata et al. (1994) Ohsawa et al. (1985) Air Sungai Organoklorin Ardiwinata & Djazuli (1992) Air Embung Lindan, Endosulfan Ardiwinata et al. (1999) Air Laut Organoklorin Ardiwinata & Djazuli (1992) Masalah Pestisida
  • 35. Contoh Jenis Residu Referensi Burung Air Lindan, Aldrin, Endosulfan, Dieldrin, DDT, Endrin, Klorpirifos, Diazinon, Karbofuran Ginoga (1999) Nursoleh (1998) Pakan ternak Endosulfan, Klorpirifos Nuraini (2002) Ikan Karbofuran, Diazinon, kuinalfos, fonafos Samudra et al. (1989) Katak Karbofuran Winoto (1995) Daging Kambing Endosulfan, Klorpirifos, Profenofos, Betasiflutrin, Adamektrin Nuraini (2002) Telur Burung Organoklorin Ginoga (1999) Indraningsih et al. (1988) Masalah Pestisida
  • 36. 0 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,035 Konsentrasi (ppm) Air Tanah Tanaman Jenis Contoh Residu Organoklorin Pada Tanah, Air dan Tanaman Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Sumber : Ardiwinata et al., 2008
  • 37. Residu Organoklorin (Jawa Tengah, 2007) Sumber : Ardiwinata et al., 2007
  • 38. Residu Organoklorin (Jawa Tengah, 2007) Sumber : Ardiwinata et al., 2007
  • 39. Residu Organoklorin (Jawa Tengah, 2007) Sumber : Ardiwinata et al., 2007
  • 40. TANAH SAKIT • TANAH SAKIT (Soil Sickness) : AKIBAT PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN SECARA INTENSIF DENGAN INPUT TEKNOLOGI PERTANIAN (PUPUK ATAU PESTISIDA) YANG TINGGI ATAU BERLEBIHAN Akibatnya tanah kekurangan fitohormon dan kandungan organik menurun drastis. Tanah subur kandungan organik > 5%. Kandungan organik tinggi maka populasi mikroba meningkat Dampak Pupuk & Pestisida
  • 41. Solusi • Atasi masalah dengan pemanfaatan limbah pertanian
  • 42. Sudahkah anda memanfaatkan limbah pertanian kita secara optimal ? ± 17,5 juta ton/tahun Sekam padi Tempurung Kelapa ± 12 juta ton/tahun TKKS ± 20 juta ton/tahun Tongkol Jagung ± 8 juta ton/tahun
  • 43. Alur Pembuatan Arang Aktif (Hartoyo dan Pari, 1993) Bahan Baku Arang Atif Dibersihkan dan potong- potong Uji mutu SNI 06- 3730-1995 sekam padi, tempurung kelapa, tongkol jagung, dan tangkos kelapa sawit Tungku arang Tungku arang aktif
  • 44. Kandungan Kimia Asap Cair: • Metanol 0,02% • Fenol 0,33% • Asam asetat 37254,10 ppm • Asam benzoat 4,38 ppm
  • 45. Filter Inlet Outlet (FIO) • Penyaring kontaminan yang terbawa oleh air masuk dan keluar persawahan (logam berat dan residu pestisida) Nomor Paten : IDS000001383 Teknologi Remediasi
  • 46. Pengaruh arang aktif terhadap klorpirifos dan lindan pada air outlet di lahan padi ppm Kontrol Sekam padi TK+ urea Amelioran 0,0002 T. Kelapa T. jagung TK urea Fio Zeolit TKK Sawit lindan klorpirifos 0,0008 0,0006 0,0004 > 50 %
  • 47. Arang Aktif untuk Pengendali Residu Pestisida • Arang aktif mampu mengikat residu pestisida golongan organoklorin (persistant organic pollutant (POPs)) dan gologan organofosfat Nomor Sertifikat : IDS000001436 Arang aktif adalah untuk meningkatkan populasi mikroba berguna bagi pertumbuhan tanaman pertanian dan merupakan habitat mikroba pendegradasi pestisida
  • 49.
  • 50.
  • 51. Urea • 40-60 % hilang karena run off • Mudah meleleh pada saat penyimpanan karena higroskopis • Lengket di nozzle pesawat SOLUSI ??? Urea berlapis biochar/arang aktif
  • 52. Urea Berlapis Arang Aktif • N-slow release bila diaplikasikan di tanah. • Meningkatkan efisiensi pemupukan nitrogen dan mengurangi dampak pencemaran. • Membantu penurunan residu pestisida dan mengikat logam berat Komposisi: Urea, Arang aktif, Molases Nomor Paten : IDP000046301 Teknologi Remediasi
  • 53.
  • 54. TEKNOLOGI BIOPROSES (BIODEGRADASI) • Mikroba Dengan Enzim2 Pendegradasi Senyawa Organik Digunakan Membantu Pemecahan Masalah Lingkungan, sebagai contoh: Tumpahan Minyak, Sampah Bahan Toksik dan Residu Pestisida. • Bioremediasi: Pemanfaatan Populasi Mikroba untuk Membersihkan Polusi Lingkungan
  • 55.
  • 58. Audit dan analisis pengolahan hasil pertanian 3
  • 59. KEPMEN LH RI No. 42/MENLH/11/94 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN Setiap bidang usaha atau kegiatan wajib memelihara kelestarian kemampuan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan . AUDIT LINGKUNGAN mrp alat yang efektif dan bermanfaat bagi suatu usaha untuk mengelola lingkungan hidup AUDIT LINGKUNGAN mrp proses kajian sistematis, terdokumentasi, berkala, dan objektif thd prosedur dan praktek pengelolaan LH AUDIT LINGKUNGAN dpt membantu menemukan upaya penyelesaian yang efektif ttg masalah LH
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63. KISARAN DO DALAM AIR NORMAL: 7.1 - 14.6 ppm Kurva fungsional DO Indeks Kualitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 2 4 6 8 ppm DO 9 ppm : jenuh Sampah
  • 64. Kurva fungsional BOD Indeks Kualitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 10 20 30 40 50 60 70 ppm BOD wadu k KUALITAS AIR: BOD Sungai Sampah
  • 65. Kurva fungsional Kadar P-anorganik Indeks Kualitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 ppm P KUALITAS AIR: FOSFAT- ANORGANIK sampah
  • 66. Kurva fungsional TURBIDITAS Indeks Kualitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 20 40 60 80 100 120 140 Satuan Turbiditas Jackson KUALITAS AIR: TURBIDITAS sampah
  • 67. Kurva fungsional Indeks Kualitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 None Light Moderate Heavy Floating material KUALITAS AIR: ODOR & FLOATING MATERIAL Lacking odor Noticeable Disagreeable
  • 68. Kurva fungsional Indeks Kualitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Static Slow Moderate Whitewater Flow characteristics KUALITAS ESTETIKAAIR: Water appearance Moderate turbid Clear Turbid
  • 69. PROFIL KUALITAS: LAHAN SAWAH No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend 1. Kedalaman efektif tanah 50-75 cm ……….. ………….. 2. Tekstur tanah Clay – Loam ……….. ………….. 3. Permeabilitas Tanah 0.5 - 2.0 cm/jam ……….. ………….. 4. Tingkat kesuburan tanah Tinggi ……….. ………….. 5. Salinitas Tanah 1500-2500 mmhos/cm ……….. ………….. 6. pH pada lapisan 0-30 cm 5.0 - 7.5 ……….. …….......... 7. Kemiringan Lahan 1-3% ……….. ………….. 8. Berkerikil / Berbatu Sedikit ……….. ………….. 9. Soil moisture balance > 100% FC ……….. …………. 10. Banjir No ……….. …………. 11. Erosi Tanah Ringan ……….. …………. 12. Pencemaran Tanah No ……….. ………….. AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N
  • 70. PROFIL KUALITAS: LAHAN PERKEBUNAN No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend 1. Kedalaman efektif >100 cm ………. …………… 2. Tekstur zone perakaran ……………. ………. …………… 3. Pori air tersedia ……………. ………. …………… 4. Kesuburan tanah ……………. ………. …………… 5. Reaksi tanah pH 5.0-7.0 ………. …………… 6. Salinitas tanah DHLx103 (mmhos/cm) <1.5 ………. …………… 7. Kelas drainase ……………. ………. …………… 8. Kerusakan banjir ……………. ………. …………… 9. Erosi tanah Tidak ada/sedikit ………. …………… 10. Lereng /relief mikro < 8 % ………. …………… 11. Tipe Hujan, Oldeman et al. A, B ………. …………… AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N
  • 71. PROFIL KUALITAS: HUTAN LINDUNG No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend Tipe-tipe vegetasi alamiah ……………. ……….. …………. Luas setiap tipe vegetasi ……………. ……….. …………. Lokasi ……………. ……….. …………. Deskripsi tipe vegetasi ……………. ……….. …………. Input tenagakerja ……………. ……….. …………. Investasi kapital ……………. ……….. …………. Teknologi tradisional ……………. ……….. …………. Taraf pengelolaan ……………. ……….. …………. Perlindungan terhadap gangguan ……………. ……….. …………. Petak observasi permanen ……………. ……….. …………. Pemantauan perkembangan vegetasi ……………. ……….. …………. AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N
  • 72. +62 813 8065 9961 asena020361@gmail.com Dr. Asep Nugraha Ardiwinata Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Jl. Raya Laladon No. 240 , Laladon, Ciomas, Bogor Jl. RAYA JAKENAN – JAKEN KM 05 KOTAK POS 5 JAKENAN – PATI 59182TELEPON 62-(0295) 4749044/ FAXSIMILI 62-(0295) 4749045