SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
BIOLOGI UMUM

          KEANEKARAGAMAN HAYATI

                  MAKALAH

                   OLEH
                KELOMPOK 5:

               HARIO RACHMAD P.
               RINA MUSFIROH.
               NURICA AYU E.
               LUTFIA AYU D.
               RAHMAWATI LAILI




             PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
          UNIVERSITAS NEGERI MALANG
                     2010
BAB I
                                    PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
        Makhluk yang ada di sekitar kita sangat beraneka ragam. Kenekaragaman ini
ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan, warna serta ciri lainnnya. Beragamnya
makhluk hidup yang ada di muka bumi ini mendorong diperlukannya suatu cara pengelompokan
agar makhluk hidup mudah dipelajari. Suatu sistem pengelempokan tersebut dilakukan dengan
menggunakan prinsip-prinsip biosistematik.
        Menurut proses klasifikasi yang paling sederhana, tingkat keanekaragaman hayati
dibagi menjadi dua kingdom, kingdom animalia (hewan) dan kingdom plantae (tumbuhan).
        Organisme yang dikelompokkan dalam dunia hewan (kingdom animalia) adalah
organisme yang memiliki cirri eukariotik, multiseluler, tidak memiliki dinding sel dan klorofil,
dan hidup heterotrof ( memperoleh makanan dari organisme lain). Selain memiliki persamaan
umum, hewan memiliki banyak perbedaan yang menunjukkan keanekaragamannya. Perbedaan
cirri pada hewan tampak dari struktur tubuhnya.
        Dunia tumbuhan (kingdom plantae) beranggotakan semua organisme eukariot
multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil, menyimpan karbohirat yang biasanya berupa
tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
        Dari latar belakang di atas, kelompok kami akan membahas lebih dalam mengenai
keanekaragaman hayati.
1.2 Rumusan Masalah
        Makalah ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
     1) Bagaimanakah prinsip-prinsip dari biosistematik?
     2) Apa saja dan bagaimanakah keanekaragaman dari hewan?
     3) Apa saja dan bagaimanakah keanekaragaman dari tumbuhan?
1.3 Tujuan
      Makalah ini mempeunyai tujuan masalah sebagai berikut:
  1) Untuk menjelaskan prinsip-prinsip biosistematik
  2) Untuk menjelaskan keanekaragaman hewan
  3) Untuk menjelaskan keanekaragaman tumbuhan
BAB II
                                        PEMBAHASAN


2.1 Biosistematik Organisme
        Keanekaragaman makhluk hidup dipelajari dengan cara klasifikasi, yaitu
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri. Kelompok makhluk hidup
(takson) dari jenjang yang tertinggi ke terendah adalah kingdom, filum (untuk hewan) atau divisi
(untuk tumbuhan), kelas, ordo, family, genus, dan spesies.
        Sistem klasifikasi dibagi menjadi tiga, yaitu
    a. Klasifikasi sistem alami, cara pengelompokkannya berdasarkan ciri morfologi, anatomi,
        dan fisiologi
    b. Klasifikasi sistem filogeni, cara pengelompokkannya memperhatikan sejarah evolusi
        suatu makhluk hidup
    c. Klasifikasi sistem buatan, pengelompokkannya berdasarkan persamaan ciri morfologi
        yang mudah dilihat


        Cara pengelopokkan lain adalah berdasarkan kriteria ilmiah yang dilakukan oleh para
ilmuwan biologi. Pengetahuan dan interpretasi para ilmuwan biologi serta perkembangan
teknologi penelitian makhluk hidup menimbulkan sistem klasifikasi yang beragam dari waktu ke
waktu. Beberapa sistem klasifikasi yang sudah dikembangkan para ilmuwan biologi diuraikan
berikut ini :
    1. Sistem dua kingdom
                Sistem dua kingdom adalah sistem klasifikasi yang pertama. Dalam sistem ini
        makhluk hidup dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan
        (kingdom plantae) dan kelompok hewan (kingdom animalia).
    2. Sistem tiga kingdom
                Sistem tiga kingdom setelah adanya mikroskop. Penggunaan mikroskop mengungkap
        adanya makhluk hidup renik (mikroorganisme) bersel satu (uniseluler) atau bersel banyak
        (multiseluler). Makhluk hidup tersebut dikelompokkan sendiri, yaitu kingdom protista.
        Dengan demikian sistem tiga kingdom terdiri dari protista, plantae, animalia.
3. Sistem empat kingdom
           Sistem empat kingdom muncul setelah adanya mikroskop elektron. Mikroskop ini
       dapat melihat struktur ultra mikroskopik sel makhluk hidup. Makhluk hidup yang tidak
       memiliki membran inti disebut prokariot, sedangkan makhluk hidup yang memiliki
       membran inti disebut eukariotik. Makhluk hidup prokariot dikelompokkan dalam
       kingdom monera. Dengan demikian sistem empat kingdom terdiri dari monera, protista,
       plantae, dan animalia.
   4. Sistem lima kingdom
           Sistem lima kingdom dikembangkaan oleh R.H.Whittaker.Pada sistem lima kingdom
       jamur dipisahkan dari kingdom plantae.Jamur dikelompokkkan dalam kingdom
       fungi.Oleh karena itu, sistem lima kingdom terdiri dari Monera, Protista, Fungi, Plantae,
       dan Animalia.
   5. Sistem enam kingdom
           Selama bertahun- tahun paa biologiwan meneneliti kelompok makhluk hidup yang
       disebut Archaebacteria. Archaebacteria memilki memiliki ciri- ciri yang unik, berbeda
       dengan bakteri dalam kingdom monera.Selanjutnya, pada tahun 1996 para biologiwan
       sepakat memisahkan eubacteria dan archaebacteria. Archaebacteri merupakan nenek
       moyang eukariot uniseluler. Dengan demikian sistem enam kingdom terdiri dari
       eubacteria, archaebacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia.


    Tingkat Keanekaragaman Hayati
       Ada berbagai tingkat keanekaragaman hayati. Secara garis besar keanekaragaman hayati
dibagi menjadi 3, yaitu pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
a. Keanekaragaman tingkat gen
       Genetika adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan
sifat-sifat makhluk hidup dari induk kepada keturunannya. Setiap individu dapat memiliki
kerangka dasar gen yang sama. Akan tetapi, susunan perangkat gen masing-masing individu
dapat berbeda-beda, bergantung pada tetua yang menurunkannya. Itulah sebabnya, individu-
individu yang terdapat dalam satu jenis dapat saja memiliki ciri dan sifat yang berbeda satu sama
lain. Misalnya ada perbedaan dalam tampilan fisik, seperti hidung, rambut, bentuk rambut, atau
berupa sifat-sifat yang tidak tampak, seperti bakat. Perangkat gen juga mampu berinteraksi
dengan lingkungannya. Faktor lingkungan dapat memberi pengaruh terhadap kemunculan ciri
atau sifat yang berbeda. Keadaan sebaliknya juga dapat terjadi, dua individu yang memiliki
perangkat gen yang berbeda, tetapi dapat hidup di lingkungan yang sama dapat pula
memunculkan ciri dan sifat yang hampir serupa. Dengan demikian bisa diketahui bahwa dalam
spesies yang sama dapat pula terjadi keanekaragaman susunan gen sehingga memunculkan
variasi antarindividu.


b. Keanekaragaman Tingkat Jenis.
       Keanekaragaman jenis berkaitan dengan keragaman organisme dari spesies yang berbeda
yang mempunyai ekspresi genetis yang berbeda pula. Jika dalam satu spesies masing-masing
individu memiliki banyak perbedaan genetis, maka akan lebih banyak lagi ditemukan perbedaan
bila membandingkan individu antarspesies . Hal ini disebut keanekaragaman spesies (jenis).
Keanekaragaman spesies meliputi berbagai jenis hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang
berada pada suatu wilayah. Contohnya tikus, cecurut, dan mencit. Ketiga kerabat yang sering
menjadi musuh manusia ini memiliki persamaan dan perbedaan. Ukuran tubuh cecurut dan
mencit tidak berbeda jauh, keduanya lebih kecil dari tikus. Cecurut memiliki perbedaan jenis
makanan disbanding mencit dan tikus. Cecurut merupakan pemakan serangga (insektivora),
sedangkan mencit dan tikus pemakan segala (omnivore). Meski ketiganya termasuk dalam
golongan mamalia, mereka bukanlah spesies (jenis) yang sama. Umunya spesies tikus rumah
adalah Rattus sp., spesies cecurut adalah Suncus murinus, sedankan spesies mencit adalah Mus
musculus. Perbedaan spesies diantara ketiganya menyebabkan terdapat perbedaan pada jenis
makanan, bentuk, serta ukuran tubuh. Contoh lainnya adalah suku Leguminoceae (kacang-
kacangan) antara lain terdapat kacang tanah, kacang hijau, kacang kapri, dan buncis. Perbedaan
yang dapat diamati antara lain tinggi batang, tumbuh tegak atau merambat, bentuk buah dan biji,
warna dan jumlah biji, serta perbedaan rasa. Berdasarkan bukti-bukti diatas dapat diketahui
bahwa keanekaragaman jenis menunjukkan adanya variasi bentuk, fisiologi (fungsi alat tubuh),
dan frekuensi gen pada organisme yang bersangkutan yang membedakannya dari spesies lain di
bumi ini.
c. Keanekaragaman ekosistem
       Keanekaragaman ekosistem merujuk pada keragaman habitat, yaitu tempat berbagai jenis
makhluk hidup melangsungkan kehidupannya dan berinteraksi dengan faktor abiotik dan biotik
lainnya. Ekosistem merupakan kesatuan antara faktor biotik (hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme) dengan faktor abiotik (tanah,air, dan udara) yang berinteraksi satu sama lain
membentuk sistem terpadu di suatu wilayah tertentu. Dalam ekosistem terdapat berbagai
komponen makhluk hidup yaitu sebagai produsen, konsumen, dan pengurai. Keanekaragaman
ekosistem disebabkan adanya berbagai variasi faktor biotik dan abiotik. Komponen biotic
meliputi jutaan spesies, sedangkan komponen abiotik berbeda kualitas dan kuantitasnya.
Perbedaan komponen penyusun ekosistem mengakibatkan terjadinya perubahan interaksi yang
berlangsung sehingga terbentuk ekosistem yang berbeda-beda pula. Penyebab terjadinya
keanekaragaman tingkat ekosistem adalah perbedaan letak geografis merupakan salah satu factor
yang menimbulkan berbagai perbedaan untuk ekosistem. Perbedaan letak geografis
menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature,
curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh
terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di
Sumatera, Kalimantan, dan Papua terdapat ekosistem hutan yang sangat luas dan rapat,
umumnya berupa hutan hujan tropis yang selalu hujan sepanjang tahun. Semakin ke timur, curah
hujan semakin berkurang. Berbagai jenis organisme yang menempati ekosistem ini misalnya,
rotan, meranti, orang utan, harimau, berbagai spesies burung, juga mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur. Di Jawa Timur terdapat ekosistem hujan musim. Pada musim kemarau,
banyak tumbuhan di daerah tersebut yang menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan
yang berlebihan, diantaranya pohon jati (Tectona grandis). Sementara itu, pada dareah Nusa
Tenggara Timur yang dominant dengan musim kemarau terbentuk ekosistem hutan sabana yang
merupakan habitat kuda dan berbagai spesies rumput. Variasi ekosistem Indonesia semakin
bertambah dengan adanya ekosistem kawah di sekitar gunung berapi yang banyak terdapat di
Indonesia. Selain itu, ada juga ekosistem terumbu karang, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem
pantai berpasir.
2.2 Keanekaragaman Hewan
   Keanekaragaman Hewan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu:
 A. Invertebrata
    Hewan ini tidak memiliki tulang belakang,serta memilki ukuran tubuh yang
    kecil.Golongan ini terdiri dari:


  1. PROTOZOA
     I. Ciri-ciri
        a. Ber sel satu kecuali Paraemacium
        b. Bentuk tidak tetap
        c. Memiliki alat gerak kecuali sporozoa


     II. Klasifikasi ada 4 klassis:
        1. Rhizopoda/sarcodina: alat gerak Pseudopodia (kaki semu)
           Contoh:
              Amoeba Proteus(hidup bebas), Arcella, Foraminifera : Penentu letak minyak
              bumi, Radiolaria: berguna alat penggosok, Entamoeba ginggivalis: merusak gusi,
              Entamoeba histolytica: Penyebab disentri, Entamoeba coli: Penghasil vitamin K
              disimpan di hati
        2. Flagellata/ Mastigophora: alat gerak berupa bulu cambuk
           Contoh:
              Volvox globator, Nocticula miliaris (kunang-kunang laut), Fitoflagelata:Euglena,
              dan Zooflagelata/ Dinoflagelata yang meliputi:
                     Trypanosoma grambiense: penyebab penyakit tidur
                     Trypanosoma rhodosiense: Penyebab penyakit tidur
                     Trypanosoma cruzii: Penyebab anemia vector kepik
                     Trypanosoma evansi: Penyebab penyakit sura pada ternak
3. Ciliata/Ciliophora: alat gerak berupa bulu getar
           Contoh:
              Paramecium, Didinium (predator paramecium), Stentor (bentuk terompet),
              Vorticella(bentuk seperti siput)
        4. Sporozoa: tanpa alat gerak
           Contoh: Plasmodium
           Fase vegetative:dalam eritrosit manusia
           Fase Generatif: dalam nyamuk anopheles betina
             Macam sporulasi pada Plasmodium:
         1. Plasmodium Falcifarum(1-2x24 jam): malaria tropika
         2. Plasmodium vivax (2x24): malaria tertiana
         3. Plasmodium malariae(3x24jam): malaria quartana
Siklus hidup plasmodium




         Sumber: http://biologibatik1.wordpress.com/2010/03/06/plasmodium/



   2. PORIFERA
      I. Ciri-ciri
        Hewan bersel banyak dengan banyak lubang pori tempat masuknya air disebut ostium
a. Bagian atas tubuh berlubang sebagai pembuatan air/ sisa-sisa makanan berupa
      oskulum
    b. Hewan ini organisasi tubuhnya pada tingkat seluler
    c. Merupakan hewan diplobastik, karena tubuhnya terdiri dari 2 lapis sel:
    - Lapisan luar tubuh (sel epithelium dermal/pinnacosit)
    - Lapisan dalam tubuh sel bersilia (Choanocyte)
    Antara kedua lapis sel terdapat gelatin (mesenchyma)
     Hasil sekresi mesenchyma ditemukan:
-    Scleroblast: hasil sekresinya berupa spikula
-    Spongioblast: Penghasil serabut sponge
-    Myocyte: Sel- sel dapat berkontraksi yang mengelilingi ostium dan oskulum
-    Archeocyte: Sel- sel Amoeboid yang berfungsi dalam proses nutrisi, peredaran
     makanan, dan dalam proses reproduksi.


II. Klasifikasi Filum Porifera:
    Dibagi 3 klasis:
    a. Klassis Calcarea
     Sponge dengan skeleton dari zat kapur (CaCO3)
     Contoh: Leucosolenia sp, Scypha sp.
    b. Klassis Hexactinellida (Glass Sponge)
     Sponge dengan skeleton dari zat kersik (SiO3), spikula terpisah dalam satu anyaman
     tidak mempunyai epithelium, bentuk corong, dan umunya djumpai pada dasar laut
     yang dalam (300 kaki)
     Contoh: Regadrella, Pheronema
    c. Klassis Demospongia
      Umumnya skeleton terdiri dari Spikula kersik (SiO3) atau zat kapur sering
      bersimbiosis mutualisme dengan Crustacea, Molusca,Cacing dsb.
      Contoh: Euspongia Molisima, Phyllospongia, Pterion, Spongilia
3. COELENTERATA
  I. Ciri-ciri tubuh dibedakan menjadi bagian:
    a. Epidermis
    b. Mesodermis
    c. Gastrodermis
     Pada Epidermis terdapat Nematocyt, alat pembela diri seperti gelembung yang berisi
     racun disebut hipnotoxin
  II. Klasifikasi Phylum Coelenterata ada 3 klassis yaitu:
     1. Klassis Hydrozoa
         Contoh: Hydra, bentuk hanya polip saja,hanya pada air tawar
     2. Klassis Scyphozoa
         Contoh: Aurelia Aurita ( ubur-ubur) umunya bentuk stadium medusa, polipnya
         sederhana,hidup berkoloni.
     3. Klassis Anthozoa
         Bentuk sebagai bunga karang, hanya mempunyai stadium polip saja.
         Contoh: Gorgonia (seafan), Tubifora musica (karang suling), Meandrina,
         Acropora (karang tanduk), Antipates (akar bahar), Metridium (Anemon laut)
         Siklus Hidup Coelenterata




         Sumber: http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-phylum-coelenterata-cnidaria/
4. VERMES
  I. Ciri-ciri
     Susunan tubuhnya terdiri dari 3 lapisan yaitu eksoderm,mesoderm, dan endoderm
     sehingga disebut triplobastik.


  II. Klasifikasi cacing terbagi menjadi 3 phylum:
     1. Phylum Platyhelmintes
         Bentuk pipih dorsoventral, epidermis lunak berlapis kutikula atau cilia. Ada yang
         memiliki mulut/tidak,mempunyai sucker/batil penghisap, tidak ada anus. Otot
         berkembang baik, memliki sistem sepasang saraf, hermafrodit,tidak memilki
         sistem respirasi maupun sistem peredaran darah.
         Terbagi menjadi 3 klassis yaitu:
         1. Klassis Tubellaria: Planaria hidup bebas di sungai, air keruh
         2. Klassis Trematoda (cacing isap: ada 2 inang perantara)
             Contoh:
             Fasciola hepatica (hidup dalam saluran empedu manusia dan hewan), Fasciola
             buski (hidup dalam saluran pencernaan), Schistosoma (hidup dalam darah
             manusia/hewan).
             Daur Hidup Fasciola Hepatica




             Sumber: http://amintabin.bogspot.com/2010/10/filum-platyhelmintes.html/
3. Klassis Cestoda (cacing pita)
   Tubuh menjadi 3 bagian:
   1. Scolexs (kepala)
   2. Neck (leher)
   3. Proglotid (segmen)
   Rostellum (moncong) terdapat pada scolexs
   Contoh: Taenia Solium (hidup dalam usus babi, larvanya disebut cystisircus
   cellulose,scolex dengan kait), Taenia Saginata (hidup pada usus sapi,larvanya
   disebut cystisircus bovis,scolex tanpa kait), Hymenolepis nana, hidup pada
   usus tikus atau kecoa.
   Daur Hidup Taenia Solium




Sumber: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5834.0



2. Phylum Nemathelmintes (cacing gilig)
    Tractus digestivus lengkap dan permanen,sistem sekretori sederhana, ada
    sistem saraf, tidak memiliki peredaran darah maupun respirasi
    Contoh: Oxyris vermicularis (cacing kremi), Ascaris lumbricoides (cacing
    perut), Ancylostoma duodenale, Necator americanus (cacing tambang)
    Wucherria brancofti (kaki gajah).
3. Phylum Annelida
                  Terbagi 3 klassis yaitu:
                   1. Klassis Polychaeta
                      Contoh: Nereis hidup di laut terutama daerah pasang surut, Eunice,
                      Lycidiceae, Arenicola
                   2. Klassis Oligochaeta (cacing berambut sedikit)
                      Contoh: Lumbricus terestis (cacing tanah), Tubifek (cacing merah untuk
                      umpan mengail)
                   3. Klassis Hirudinae
                      Contoh:Hirudo Medicinalis (lintah), Haemodipsa zeylaniae (pacet),
                      Acanthodella


5. ECHINODERMATA
I. Ciri-ciri
  Kelompok hewan ini kulitnya berdiri seperti kulit landak. Mempunyai 5 saluran
  amburakral yang terdiri dari:
 1. Saluran radial, saluran gelang dimana terdapat 5 saluran radial yang masing- masing
     menuju ke lengan
 2. Ampula, setiap pangkal kaki terdapat sebuah gelombang dapat mengkerut, sehingga air
     diperas masuk kedalam setiap kaki.
 3. 4 buah gelombang poli setiap lengan
 4. Keping madrepora sebagai lubang pengeluaran
 5. Saluran cincin, terdapat di rongga tubuh cakram pusat.
   Sistem amburakral disebut juga sistem pembuluh air


II.Klasifikasi Phylum Echinodermata dibagi menjadi 5 klassis:
   1. Klassis Asteroidea (bintang laut)
       Contoh: Astropecten(binatang gepeng), Asterias (bintang laut merah), Lynkia
       laevigota (bintang laut biru)
2. Klassis echinoidea (landak laut/ bulu babi)
   Contoh: Diadema Exatile (bulu babi berdiri panjang), Echinos esculentus (bulu babi
   berdiri pendek), Echinos discus (bulu babi bentuk cakram), Echinos chardium (bulu
   babi bentuk jantung).
3. Klassis Ophiuroidea (Bintang Ular Laut)
   Contoh: Astrophyton (bintang ular laut bercabang), Ophiotrix frailir (bintang laut
   tidak bercabang), Ophiopolis, Ophiocama
4. Klassis Crinoidea (lilia laut, bentuk seperti tumbuhan)
   Contoh: Metacrinus (cilia bertangkai), Andeton (cilia bertangkai), Holopus (Silia
   tidak bertangkai).
5. Klassis Holoturoidea (teripang/ mentimun Laut)
   Contoh: Diadema validum, Holothuria sp.


6. MOLUSCA
   Tubuh umumnya lunak, tidak bersegmen, dilindungi oleh mantel.Ctenidia sebagai
   alat bernafas, nefridia (ginjal primitif) sebagai alat ekskresi
   Phylum ini terbagi 5 klassis:
   1. Klassis Amphineura
       Molusca paling sederhana, hidup di laut, badan pipih bagian punggung cekung
       ditutupi lempeng yang pipih dan saling tumpang tindih, terdiri dari zat padat,
       jumlah 8 buah.
       Contoh: Chiton sp. Banyak dijumpai di pantai bersedimen karang terutama di
       awal musim panas
   2. Klassis Scapoda
       Hidup di laut, seperti cacing, kerangka sel benuk tabung, kaki mereduksi, tidak
       terdapat insang.
       Contoh: Deutelium sp.
   3. Klassis Gastropoda (golongan siput)
       Contoh: Achatina fulica (bekicot), Lymnae Javanica (siput air), Melania
       Testudinasia (sumpil), Vivara Javanica (kreco).
4. Klassis Chepalopoda (golongan cumi- cumi)
     Contoh: Sepia (cumi-cumi), Logilo (sotong), Octopus (gurita)
  5. Klassis pelecypoda/Bivalvia/lamellibranchiate (golongan kerang- kerangan)
     Contoh: Remis sp. Hidup di air tawar dapat dimakan, Mytilus viridis (kerang
     hijau, dapat dimakan), Maleagrina margarifera (kerang mutiara), Tridogna gigas
     (chima, cangkok untuk hiasan), Leepang/mijing


7. ARTHROPODA
     Tubuh bilateral simetris, tersusun atas segmen- segmen yang dapat dibedakan
     bagian kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Setiap segmen memilki
     sepasang ekstremitas dan mempunyai eksoskeleton yang terdiri dari chitin
     (karbohidrat kompleks)
     Phylum ini terbagi 4 klassis:
     1. Klassis Arachnoida / Arachnida (golongan laba- laba)
         Pada cephalothorax (kepala dan dada menyatu) terdapat 2 pasang mulut yang
         terdiri:
     -   Sepasang kalisera (gunting/catut) untuk merobek atau melumpuhkan mangsa
     -   Sepasang pedipalpus (kaki berakhir denga cakar) untuk memegang mangsa.
         Contoh: Scorpion (kaljengking), Arachnida (laba- laba), Dermacentor(mit),
         Ornitodanis (tick)
     2. Klassis Myriapoda (golongan kaki banyak/ kelabang)
         Contoh: Scolopendra (lipan/kelabang), Zulus (keluwing)
     3. Klassis Crustacea
         Terdiri dari 2 sub klassis
         a. Entomostraca (udang tigkat rendah)
             Contoh: Cladocera sp. Menghasilkan cairan berbahaya, Cyclops sp : mata
             tunggal sebagai Zoopalnkton, Dapnia: kutu air, Argulus indicus:kutu ikan,
             Pyeocrypris: kutu laut
         b. Malakrostraco (udang tingkat tinggi)
             Terbagi menjadi 3 ordo:
             1. Ordo isopoda (berkaki sama)
2. Ordo Stomatopoda (udang belalang)
       3. Ordo Decapoda (berkaki sepuluh)
4. Klassis Insecta/Hexapoda (3 pasang kaki beruas)
   Ciri-ciri:
   -   Tubuh terdiri dari kepala, dada, dan perut
   -   3 pasang kaki beruas- ruas
   -   Sepasang mata faset
   -   3 pasang alat mulut
   Perubahan bentuk tubuh dari telur sampai dewasa:
   a. Metamorfosis sempurna
       Bentuk larva dan bentuk hewan dewasa berbeda sekali
       Telur-larva-pupa-imago
       Contoh: Kumbang,undur-undur, lalat, semut, kupu- kup, lebah,
   b. Metmorfosis tidak sempurna
       Bentuk larva dan bentuk hewan dewasa hampir mirip
       Telur- larva-imago
       Contoh: Kecoa, jangkrik, capung, anggang-anggang, rayap
   c. Tanpa mengalami metamorphosis telur-muda- imago (dewasa)
       Contoh: Lepisma (kutu buku)
       Klasifikasi Klassis Hexapoda/ insecta dibagi 2 subkelas:
        1. Sub kelas Apterygota (serangga tidak bersayap)/ Thysanura
            Tidak mengalami metamorphosis, tipe mulut menggigit
            Contoh: Lepisma (kutu buku)
        2. Sub kelas Pterygota ( serangga bersayap)
        a. Exopterygota
            Sayap menonjol keluar dari dinding tubuh, metamorfosis tidak
            sempurna.Terbagi menjadi 3 ordo:
        1. Ordo Archiptera (serangga bersayap asli)/isoptera
        2. Ordo Orthoptera (bersayap lurus)
        3. Orto Rhymchota
b. Endopterygota
                       Sayap menonjol kedalam dinding tubuh yaitu lapisan ektroderm,
                       metmorfosis sempurna.


B. Vertebrata
   1. Pengertian
   Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur
   tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan
   vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan
   memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang
   tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah
   memiliki sistem kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan
   pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
   Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
      a) Mempunyai tulang yang terlentang dari belakang kepala sampai bagian ekor.
      b) Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
      c) Tubuh berbentuk simetris bilateral.
      d) mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak
          ada contohnya pada katak.


   Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
       a. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk
          pengendalian, Pertumbuhan,dan proses fisiologis atau faal tubuh
       b. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
       c. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai
          dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
       d. Sistem pernapasan/respirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang
          operculum
       e. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di
          sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
       f. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
g. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa
    ovarium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma


Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya
hewan menyusui)


3. Filum-Filum Hewan Vertebrata
    a. Kelas Pisces (Ikan)
    Ciri utama Pisces sebagai berikut:
    - Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
    - Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
    - Tubuh terdiri atas Kepala
    - Rangka tersusun atas tulang sejati
    - Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
    - Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan
    posisi berenang
    Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
    1. Ordo Apodes
    Familia (1) : Angulidae
    Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
    Familia (2) : Muruenidae
    2. Ordo Acthopterygi
    Familia (1) : Parsidae
    Species : Kakap (Lataes carca lifer)
    Familia (2) : Muruenidae
3. Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
4. Ordo Labysinthici
   Famili : Analamtidal
   Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
   Familia : scombridae
   Species : tongkol (enthymus palamys)
5. Ordo Masacop Terygii
   Famili (1) : chipeidae
   Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
   Famili (2) : ikan salam (salmosalor)


6. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (lates carca lifer)
Famili : scmbridae


b. Kelas Amphibia
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:
- Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
- Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
- Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air
kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang
bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh
kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur
menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.
- Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
- Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi
di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:
1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)
Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla SP)
3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)
c. Kelas reptilia (hewan melata)
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:
- Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
- Bernafas dengan paru-paru
- Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
suhu lingkungan
- Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak,
contohnya ular.
- Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih
belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo crocodilia
Familia : crocodylidae
Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)
2) Ordo chelonia
Familia (1) : crocodylidae
Species : penyu (chelaina nydas)
Familia (2) : tryony chidae
Species : kuya (try ony x cartilaginews)
Familia (3) : testudinidae
Species : kura-kura (euora ambirinesis)
3) Ordo cacerilia
Familia (1) : cacertidae
Species : cicak (hemidacty frenatus)
Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (gecko monarchis)
Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (heloderma SP)
Familia : varanidae
Species : komodo (voronus komodensis)
biawak (voronus salvator
4) Ordo Aphidia
Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya


d. Kelas aves (burung)
Ciri utama aves sebagai berikut:
- Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan
baik
- Berdarah panas (homoioteral)
- Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang
dengan baik
- Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk
(fertilisasi internal)
- Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan
baik di sebelah kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo colombiforines
Familia : columbidal
Species : perkutut (geopilia striata)
    2) Ordo coraciiformes
    Familia : arcedinadae
    Species : telengket (harcy concholm)
    3) Ordo grana cares
    Familia (1) : ardidae
    Species : bangau (reptotilas javanicus)
    Familia (2) : rassidal
    Species : mordar (parphyrio albus)
    4) Ordo nato tores
    Familia (1) : laridae
    Species : dara laut
    Familia (2) : pamilirostros
    Species : bebek / itik (anus koshos)
    Familia (3) : sphe niscidae
    Species : pinguin (aptenodytes SP)
    5) Ordo rapaces
    Familia (1) : fontanida
    Species : alap-alap (falco papuanus)
    Familia (2) : strigi dae
    Species : burung hantu (suba kukua)


e. Kelas Mamalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
- Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus,
lumba-luma
- Berdarah panas
- Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
- Otak berkembang dengan baik
- Fertilisasi internal
- Bernafas dengan paru-paru
- Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1) Ordo dactyla
Species : Topis (clocidura marina)
Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
2) Ordo insectivora
Species : cecurut (cocidura mosina)
Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata
Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4) Ordo chiroptera
Species : kelelawar (micro chiroptera SP)
Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupiala
Species : kucing (fell is catus)
Singa (fell is lion)
Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia
Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae
Species : gajah (elephan indicus)
Gajah Africa (loxoder africanus)
8. Ordo artidactyea
Species : kerbau (bubalus-bubalus)
Banteng (basssonduicus)
Kambing (capra faleoheri)
2.3 Keanekaragaman Tumbuhan




Thallophyta

       Thallophyta meliputi tumbuhan tingkat rendah yang sel-selnya punya inti, namun
tubuhnya belum dapat dibedakan mana yang bagian akar, batang dan daunsejati. Contohnya
ganggang, jamur, lumut kerak.

Cormophyta

Cormophyta Berspora

1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
     Lumut merupakn sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau
perairan dan umumya tumbuh meluas menutupi permukaan. Di perairan lumut dapat menutupi
dasar atau dinding sungai atau danau.Lumut tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain
mampu tumbuh. Hal ini terjadi karena tumbuhan lumut yang berukuran kecil dapat membentuk
koloni yang mampu menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber
hara bagi tumbuhan lumut dan tumbuhan yang lainnya.
Secara botani, lumut dapat digolongkan menjadi beberapa divisio:

a. Chlorophyta (alga hijau)
   Alga hijau mempunyai pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip
dengan tumbuhan darat.

b. Anthocerophyta (lumut tanduk)
   Lumut tanduk yaitu semacam lumut hati namun memiliki organ sporofor berbentuk tanduk

c. Marchantiophyta (lumut hati)
   Lumut hati yaitu lumut yang berwujud seperti piringan datar berlapis menutupi permukaan
batu atau dinding

d. Bryophyta (lumut sejati)
   Lumut sejati yaitu tumbuhan lumut yang terlihat memiliki pembagian organ yang jelas.

Bryophyta mempunyai beberapa karakteristik, antara lain:

 Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof
 Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit. Jika
   pada hutan banyak pohon dijumpai epifit maka hutan demikian disebut hutan lumut.
 Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh pengangkut (xilem dan floem).
 Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu, pertama, Alat kelamin
   jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid. Kedua, Alat kelamin betina
   disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum/
 Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika
   terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
 Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya
   rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.
 Sporogonium adalah badan penghasil spora, yang bagian-bagiannya meliputi :
   - Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)

     - Apofisis (ujung seta yang melebar)

     - Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan

     - Kolumela (jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut
bersifat haploid.

Sedangkan ciri-ciri tumbuhan lumut, antara lain:

1.    Tumbuhan kecil, mempunyai talus (akar, batang dan daun sukar dibedakan)
2.    hidup selangan Genussi
3.    Genussi dominan adalah Gametofit
4.    Sporofit kekal melekat pada gametofit
5.    Bryophyta mempunyai bentuk badan seperti daun
6.    Ada yang mempunyai jasad taloid seperti piring yang pipih secara dorsiventral yang
      mempunyai paksi utama seperti batang yang mengeluarkan daun
7.    tiada kutikel berlilin dan batang tidak ada berkas vaskular
8.    gametofit mempunyai struktur berfilamen seperti akar yang disebut rizoid
9.    Rizoid melekatkan tumbuhan kepada batuan atau substrat yang lain

      Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya dan lembab. Lumut sering ditemukan di
area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar.
Beberapa jenis lumut menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis
dengan air, seperti Fontinalis
antipyretica, dan Sphagnum yang menghuni rawa.

2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
      Pteridophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun
sejatinya (kormus sejati). Pteridophyta memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel
yang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam
arkegonium , kutikula pada bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal
yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah.

      Struktur pada tumbuhan paku memiliki beberapa bagian, antara lain:

a. Akar
     Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra
b.   Batang
     Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa
rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya
sangat pendek sekitar 0,5 m. Akan tetapi ada batang pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti
paku pohon atau paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang
misalnya: Alsophilla dan cyathea.

c. Daun
     Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Berdasarkan bentuk
ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun.

        Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua. Pertama, tropofil
yaitu daun yang khusus untuk fotosintesis. Kedua, sporofil yaitu daun yang berfungsi
menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula
sebagai troposporofil.

        Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan , tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi
tiga golongan, antara lain:
a. Paku Homospora (isospora)
Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat).
b Paku Heterospora

Menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora)
berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane).
c Paku Peralihan
Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang
menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu
berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile (paku
ekor kuda)

       Tumbuhan paku ini mempunyai tempat habitat didarat, terutama pada lapisan bawah
tanah di dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter di atas permukaan laut terutama di
daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit(menempel) pada tumbuhan lain.

       Tumbuhan paku sendiri dibagi menjadi 4 subdivisi, antara lain:

1)   Psilophyta
     Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genera. Contoh yang sudah
dikenal adalah Psilotum sp. yang tersebar luas didaerah tropik dan subtropik.
2)   Lycophyta

     Lycodium sp dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit
biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina.
Sellaginella sp merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua jenis spora .
Spora yang berukuran besar disebut megaspore, yaitu merupakan gamet betina yang akan
membentuk arkegonia. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora yang akan membentuk
gamet jantan atau anteridia.
3) Sphenophyta

     Sering disebut paku ekor kuda . Peristiwa meiosis pada tumbuhan ini terjadi dalam
sporangia dan akan menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang dari spora
berukuran sangat kecil , tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas.

4) Pterodophyta

     Banyak terdapat dihutan subtropis maupuan didaerah tropis . paku pterophyta mempunyai
daun – daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya .
Ada 2 jenis daun yaitu negafil dan mikrofil, megafil mempunyai sistem percabangan pembuluh ,
sedangkan mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal
jaringan pengangkut. Contohnya marsilea crenata dan asplenium nidus.

Cormophyta Berbiji

1. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
     Tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah.
Berdasarkan fosil yang ditemukan, tumbuhan ini sudah ada sejak 345 juta tahun lalu. Sebagian
besar anggotanya sudah menjadi fosil.Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka antara lain:

a. Pada umumnya pohon, tidak ada yang berupa herbal batang dan akar berkambium sehingga
     dapat tumbuh membesar
b. Bentuk perakaran tunggang
c. Daun sempit, tebal dan kaku
d. Tulang daun tidak beraneka ragam
e. Tidak memiliki bunga sejati
f. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
g. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam
     strobilus betina.
        Tumbuhan biji terbuka sendiri dibagi menjadi 4 subdivisi, antara lain:

1.    Cycadales
      Ciri khas bangsa atau ordo ini adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun
sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus
jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas
rumphii (pakis haji)

2.    Ginkgoales
      Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai
30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh
individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba.
3.     Coniferales
       Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan
betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri
selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus),
Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.

4.     Gnetales
       Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun
berbentuk oval ataulonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada
xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut,
tetapi sudah dapat disebut bunga. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum
gnemon (melinjo).

2. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
     Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri
tumbuhan ini adalah:

a. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat
b. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau
     sejajar
c. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat
     perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari

     Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:

1. Tumbuhan Berkeping Biji Satu / Monokotil (Monocotyledonae)

     Ciri-ciri utama Tumbuhan Monokotil

       memiliki satu daun lembaga (satu kotiledon)
       umumnya berupa herba atau terma, namun ada yang berupa pohon
       batang bagian atas tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang terlihat jelas
       daun biasanya berpelepah, berupa daun tunggal
       memiliki daun sejajar atau melengkung
jaringan berpembuluh xilem dan floem tersebar dan tidak berkambium
       Mahkota bunganya memiliki bagian-bagian dengan kelipatan tiga, bentuk tidak beraturan
       dan warna tidak mencolok
       Memiliki sistem akar serabut
     Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan monokotil diantaranya:

  1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum

  2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak

  3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas

  4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanas

  5. Suku pisang-pisangan (Musaseae), misalnya: pisang ambon, pisang kipas, pisang hias

  6.Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek
     yang tumbuh di hutan irian jaya

2.       Tumbuhan Berkeping Biji Dua / Dikotil (Dicotyledonae)

     Ciri-ciri dikotil:

         memiliki dua daun lembaga (dua kotiledon)
         batang pada umumya bercabang
         tulang daun menjari atau menyirip
         jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang terusun dalam lingkaran dan memiliki
         kambium, sehingga akar dan batang dapat tumbuh membesar
         Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan warna
         mencolok
         Memiliki sistem akar tunggang



     Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil diantaranya
1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring
2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang
   merak, kacang kedelai, kacang tanah
3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung
4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali
5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas

6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu
   monyet, jamblang
7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan
BAB III
                                          PENUTUP


Kesimpulan
  1. Biosistematik dikembangkan melalui sistem klasifikasi. Sistem klasifikasi dibagi menjadi
     3 cara. Klasifikasi sistem alami, sistem filogeni,dan sistem buatan. Berbagai variasi
     makhluk hidup dikelompokkan menurut taksonnya. Urutan takson dari jenjang yang
     tertinggi ke terendah adalah kingdom, filum (untuk hewan) atau divisi (untuk tumbuhan),
     kelas, ordo, family, genus, dan spesies.
  2. Kingdom animalia terdiri dari kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
     dan vertebrata (hewan bertulang belakang). Kelompok invertebrata dibagi menjadi
     beberapa filum, yaitu: Porifera, Coelenterata, Plathyhelmintes, Nemathelmintes,
     Annelida, Molusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Sedangkan kelompok vertebrata
     adalah kelompok hewan yang memilki vertebra memanjang pada bagian dorsal dari
     kepala hingga ekor. Hewan vertebrata dibagi menjadi 2 super kelas, yaitu: Super kelas
     Agnatha (mulut berahang) dan Super kelas Gnathostomata (berahang). Pembagian
     kelompok hewan ini berdasarkan adanya tulang belakang, jenis rongga tubuh, penyokong
     tubuh, sistem tubuh, otot dan pergerakan, serta penuup tubuh.
  3. Dunia tumbuhan atau kingdom plantae dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak
     berpembuluh (Non-tracheophyta) contohnya kelompok lumut dan tumbuhan
     berpembuluh (Tracheopyta) contohnya tumbuhan paku- pakuan dan tumbuhan berbiji.
DAFTAR PUSTAKA


Aryulina, Dian. Muslim,Choirul. Munaf, Syalfinaf. Widi Winarni Endang.2007. BIOLOGI 1
SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga

Sri Astuti, Lilis drh. 2007. Klasifikasi hewan penamaan, ciri, dan pengelompokkannya

Sutrian Yayan Drs. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan jaringan.
Jakarta: Rineka Cipta

Saktiyono Drs. 1999. BIOLOGI SMU kelas 1. Jakarta: Erlangga

More Related Content

What's hot

Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupRijalul Fikri
 
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataPpt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataAnnas Kurniawan
 
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointKlasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointEko Supriyadi
 
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XBIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XKevinAnggono
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPFatharaniPutriAdrian
 
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdomKlasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdomAndika Bramantoro
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupUmay Yoshioka
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hiduprohis
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidupkahfinurfa
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...Kalisthiana Yi Ku
 
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidupBIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidupAhmad Ali
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupIntan Irawati
 
Klasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidupKlasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidupIrma Suryani
 

What's hot (20)

Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataPpt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointKlasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
 
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas XBIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
BIOLOGI klasifikasi makhluk hidup materi kelas X
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
 
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdomKlasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
Klasifikasi Makhluk hidup 5 kingdom
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidup
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
 
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidupBIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Klasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidupKlasifikasi mahluk hidup
Klasifikasi mahluk hidup
 
Klasifikasi 5 kingdom
Klasifikasi 5 kingdomKlasifikasi 5 kingdom
Klasifikasi 5 kingdom
 

Similar to Keanekaragaman hayati

Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xSanto Widodo
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxMariaSulastrianutser
 
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDdwitiara1995
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8zairafotocopy
 
Tugas Kelompok II IPA SD.pptx
Tugas Kelompok II IPA SD.pptxTugas Kelompok II IPA SD.pptx
Tugas Kelompok II IPA SD.pptxJustikaManullang
 
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptxSISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptxmaulidinapk
 
Lk1 modul 3
Lk1 modul 3Lk1 modul 3
Lk1 modul 3buirvina
 
7 - klasifikasi makhluk hidup.pptx
7 - klasifikasi makhluk hidup.pptx7 - klasifikasi makhluk hidup.pptx
7 - klasifikasi makhluk hidup.pptxPrieschaMangundapSar
 
Keaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk HidupKeaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk HidupRia Astariyan
 
2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasiChilmi Andreas
 
Biologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi KehidupanBiologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi Kehidupan1000 guru
 
004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-
004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-
004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-IrmaKusumastuti
 
Biologi 60 soal-sma
Biologi 60 soal-smaBiologi 60 soal-sma
Biologi 60 soal-smaSri Utami
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 

Similar to Keanekaragaman hayati (20)

Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
 
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SD
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
 
Tugas Kelompok II IPA SD.pptx
Tugas Kelompok II IPA SD.pptxTugas Kelompok II IPA SD.pptx
Tugas Kelompok II IPA SD.pptx
 
Kki burn
Kki burnKki burn
Kki burn
 
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptxSISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.pptx
 
Adaptasi pada mahluk hidup
Adaptasi pada mahluk hidupAdaptasi pada mahluk hidup
Adaptasi pada mahluk hidup
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
 
Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2
 
Lk1 modul 3
Lk1 modul 3Lk1 modul 3
Lk1 modul 3
 
7 - klasifikasi makhluk hidup.pptx
7 - klasifikasi makhluk hidup.pptx7 - klasifikasi makhluk hidup.pptx
7 - klasifikasi makhluk hidup.pptx
 
Keaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk HidupKeaneka Ragaman Mahluk Hidup
Keaneka Ragaman Mahluk Hidup
 
2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi
 
Biologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi KehidupanBiologi Bagi Kehidupan
Biologi Bagi Kehidupan
 
004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-
004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-
004 BINOMIAL NOMENKLATUR.ppt ——————————-
 
Biologi 60 soal-sma
Biologi 60 soal-smaBiologi 60 soal-sma
Biologi 60 soal-sma
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Keanekaragaman hayati

  • 1. BIOLOGI UMUM KEANEKARAGAMAN HAYATI MAKALAH OLEH KELOMPOK 5: HARIO RACHMAD P. RINA MUSFIROH. NURICA AYU E. LUTFIA AYU D. RAHMAWATI LAILI PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2010
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makhluk yang ada di sekitar kita sangat beraneka ragam. Kenekaragaman ini ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan, warna serta ciri lainnnya. Beragamnya makhluk hidup yang ada di muka bumi ini mendorong diperlukannya suatu cara pengelompokan agar makhluk hidup mudah dipelajari. Suatu sistem pengelempokan tersebut dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip biosistematik. Menurut proses klasifikasi yang paling sederhana, tingkat keanekaragaman hayati dibagi menjadi dua kingdom, kingdom animalia (hewan) dan kingdom plantae (tumbuhan). Organisme yang dikelompokkan dalam dunia hewan (kingdom animalia) adalah organisme yang memiliki cirri eukariotik, multiseluler, tidak memiliki dinding sel dan klorofil, dan hidup heterotrof ( memperoleh makanan dari organisme lain). Selain memiliki persamaan umum, hewan memiliki banyak perbedaan yang menunjukkan keanekaragamannya. Perbedaan cirri pada hewan tampak dari struktur tubuhnya. Dunia tumbuhan (kingdom plantae) beranggotakan semua organisme eukariot multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil, menyimpan karbohirat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental. Dari latar belakang di atas, kelompok kami akan membahas lebih dalam mengenai keanekaragaman hayati. 1.2 Rumusan Masalah Makalah ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah prinsip-prinsip dari biosistematik? 2) Apa saja dan bagaimanakah keanekaragaman dari hewan? 3) Apa saja dan bagaimanakah keanekaragaman dari tumbuhan?
  • 3. 1.3 Tujuan Makalah ini mempeunyai tujuan masalah sebagai berikut: 1) Untuk menjelaskan prinsip-prinsip biosistematik 2) Untuk menjelaskan keanekaragaman hewan 3) Untuk menjelaskan keanekaragaman tumbuhan
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Biosistematik Organisme Keanekaragaman makhluk hidup dipelajari dengan cara klasifikasi, yaitu mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri. Kelompok makhluk hidup (takson) dari jenjang yang tertinggi ke terendah adalah kingdom, filum (untuk hewan) atau divisi (untuk tumbuhan), kelas, ordo, family, genus, dan spesies. Sistem klasifikasi dibagi menjadi tiga, yaitu a. Klasifikasi sistem alami, cara pengelompokkannya berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi b. Klasifikasi sistem filogeni, cara pengelompokkannya memperhatikan sejarah evolusi suatu makhluk hidup c. Klasifikasi sistem buatan, pengelompokkannya berdasarkan persamaan ciri morfologi yang mudah dilihat Cara pengelopokkan lain adalah berdasarkan kriteria ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan biologi. Pengetahuan dan interpretasi para ilmuwan biologi serta perkembangan teknologi penelitian makhluk hidup menimbulkan sistem klasifikasi yang beragam dari waktu ke waktu. Beberapa sistem klasifikasi yang sudah dikembangkan para ilmuwan biologi diuraikan berikut ini : 1. Sistem dua kingdom Sistem dua kingdom adalah sistem klasifikasi yang pertama. Dalam sistem ini makhluk hidup dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan (kingdom plantae) dan kelompok hewan (kingdom animalia). 2. Sistem tiga kingdom Sistem tiga kingdom setelah adanya mikroskop. Penggunaan mikroskop mengungkap adanya makhluk hidup renik (mikroorganisme) bersel satu (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler). Makhluk hidup tersebut dikelompokkan sendiri, yaitu kingdom protista. Dengan demikian sistem tiga kingdom terdiri dari protista, plantae, animalia.
  • 5. 3. Sistem empat kingdom Sistem empat kingdom muncul setelah adanya mikroskop elektron. Mikroskop ini dapat melihat struktur ultra mikroskopik sel makhluk hidup. Makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti disebut prokariot, sedangkan makhluk hidup yang memiliki membran inti disebut eukariotik. Makhluk hidup prokariot dikelompokkan dalam kingdom monera. Dengan demikian sistem empat kingdom terdiri dari monera, protista, plantae, dan animalia. 4. Sistem lima kingdom Sistem lima kingdom dikembangkaan oleh R.H.Whittaker.Pada sistem lima kingdom jamur dipisahkan dari kingdom plantae.Jamur dikelompokkkan dalam kingdom fungi.Oleh karena itu, sistem lima kingdom terdiri dari Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. 5. Sistem enam kingdom Selama bertahun- tahun paa biologiwan meneneliti kelompok makhluk hidup yang disebut Archaebacteria. Archaebacteria memilki memiliki ciri- ciri yang unik, berbeda dengan bakteri dalam kingdom monera.Selanjutnya, pada tahun 1996 para biologiwan sepakat memisahkan eubacteria dan archaebacteria. Archaebacteri merupakan nenek moyang eukariot uniseluler. Dengan demikian sistem enam kingdom terdiri dari eubacteria, archaebacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia. Tingkat Keanekaragaman Hayati Ada berbagai tingkat keanekaragaman hayati. Secara garis besar keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3, yaitu pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem. a. Keanekaragaman tingkat gen Genetika adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat-sifat makhluk hidup dari induk kepada keturunannya. Setiap individu dapat memiliki kerangka dasar gen yang sama. Akan tetapi, susunan perangkat gen masing-masing individu dapat berbeda-beda, bergantung pada tetua yang menurunkannya. Itulah sebabnya, individu- individu yang terdapat dalam satu jenis dapat saja memiliki ciri dan sifat yang berbeda satu sama lain. Misalnya ada perbedaan dalam tampilan fisik, seperti hidung, rambut, bentuk rambut, atau berupa sifat-sifat yang tidak tampak, seperti bakat. Perangkat gen juga mampu berinteraksi
  • 6. dengan lingkungannya. Faktor lingkungan dapat memberi pengaruh terhadap kemunculan ciri atau sifat yang berbeda. Keadaan sebaliknya juga dapat terjadi, dua individu yang memiliki perangkat gen yang berbeda, tetapi dapat hidup di lingkungan yang sama dapat pula memunculkan ciri dan sifat yang hampir serupa. Dengan demikian bisa diketahui bahwa dalam spesies yang sama dapat pula terjadi keanekaragaman susunan gen sehingga memunculkan variasi antarindividu. b. Keanekaragaman Tingkat Jenis. Keanekaragaman jenis berkaitan dengan keragaman organisme dari spesies yang berbeda yang mempunyai ekspresi genetis yang berbeda pula. Jika dalam satu spesies masing-masing individu memiliki banyak perbedaan genetis, maka akan lebih banyak lagi ditemukan perbedaan bila membandingkan individu antarspesies . Hal ini disebut keanekaragaman spesies (jenis). Keanekaragaman spesies meliputi berbagai jenis hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang berada pada suatu wilayah. Contohnya tikus, cecurut, dan mencit. Ketiga kerabat yang sering menjadi musuh manusia ini memiliki persamaan dan perbedaan. Ukuran tubuh cecurut dan mencit tidak berbeda jauh, keduanya lebih kecil dari tikus. Cecurut memiliki perbedaan jenis makanan disbanding mencit dan tikus. Cecurut merupakan pemakan serangga (insektivora), sedangkan mencit dan tikus pemakan segala (omnivore). Meski ketiganya termasuk dalam golongan mamalia, mereka bukanlah spesies (jenis) yang sama. Umunya spesies tikus rumah adalah Rattus sp., spesies cecurut adalah Suncus murinus, sedankan spesies mencit adalah Mus musculus. Perbedaan spesies diantara ketiganya menyebabkan terdapat perbedaan pada jenis makanan, bentuk, serta ukuran tubuh. Contoh lainnya adalah suku Leguminoceae (kacang- kacangan) antara lain terdapat kacang tanah, kacang hijau, kacang kapri, dan buncis. Perbedaan yang dapat diamati antara lain tinggi batang, tumbuh tegak atau merambat, bentuk buah dan biji, warna dan jumlah biji, serta perbedaan rasa. Berdasarkan bukti-bukti diatas dapat diketahui bahwa keanekaragaman jenis menunjukkan adanya variasi bentuk, fisiologi (fungsi alat tubuh), dan frekuensi gen pada organisme yang bersangkutan yang membedakannya dari spesies lain di bumi ini. c. Keanekaragaman ekosistem Keanekaragaman ekosistem merujuk pada keragaman habitat, yaitu tempat berbagai jenis makhluk hidup melangsungkan kehidupannya dan berinteraksi dengan faktor abiotik dan biotik
  • 7. lainnya. Ekosistem merupakan kesatuan antara faktor biotik (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dengan faktor abiotik (tanah,air, dan udara) yang berinteraksi satu sama lain membentuk sistem terpadu di suatu wilayah tertentu. Dalam ekosistem terdapat berbagai komponen makhluk hidup yaitu sebagai produsen, konsumen, dan pengurai. Keanekaragaman ekosistem disebabkan adanya berbagai variasi faktor biotik dan abiotik. Komponen biotic meliputi jutaan spesies, sedangkan komponen abiotik berbeda kualitas dan kuantitasnya. Perbedaan komponen penyusun ekosistem mengakibatkan terjadinya perubahan interaksi yang berlangsung sehingga terbentuk ekosistem yang berbeda-beda pula. Penyebab terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem adalah perbedaan letak geografis merupakan salah satu factor yang menimbulkan berbagai perbedaan untuk ekosistem. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di Sumatera, Kalimantan, dan Papua terdapat ekosistem hutan yang sangat luas dan rapat, umumnya berupa hutan hujan tropis yang selalu hujan sepanjang tahun. Semakin ke timur, curah hujan semakin berkurang. Berbagai jenis organisme yang menempati ekosistem ini misalnya, rotan, meranti, orang utan, harimau, berbagai spesies burung, juga mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Di Jawa Timur terdapat ekosistem hujan musim. Pada musim kemarau, banyak tumbuhan di daerah tersebut yang menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, diantaranya pohon jati (Tectona grandis). Sementara itu, pada dareah Nusa Tenggara Timur yang dominant dengan musim kemarau terbentuk ekosistem hutan sabana yang merupakan habitat kuda dan berbagai spesies rumput. Variasi ekosistem Indonesia semakin bertambah dengan adanya ekosistem kawah di sekitar gunung berapi yang banyak terdapat di Indonesia. Selain itu, ada juga ekosistem terumbu karang, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem pantai berpasir.
  • 8. 2.2 Keanekaragaman Hewan Keanekaragaman Hewan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu: A. Invertebrata Hewan ini tidak memiliki tulang belakang,serta memilki ukuran tubuh yang kecil.Golongan ini terdiri dari: 1. PROTOZOA I. Ciri-ciri a. Ber sel satu kecuali Paraemacium b. Bentuk tidak tetap c. Memiliki alat gerak kecuali sporozoa II. Klasifikasi ada 4 klassis: 1. Rhizopoda/sarcodina: alat gerak Pseudopodia (kaki semu) Contoh: Amoeba Proteus(hidup bebas), Arcella, Foraminifera : Penentu letak minyak bumi, Radiolaria: berguna alat penggosok, Entamoeba ginggivalis: merusak gusi, Entamoeba histolytica: Penyebab disentri, Entamoeba coli: Penghasil vitamin K disimpan di hati 2. Flagellata/ Mastigophora: alat gerak berupa bulu cambuk Contoh: Volvox globator, Nocticula miliaris (kunang-kunang laut), Fitoflagelata:Euglena, dan Zooflagelata/ Dinoflagelata yang meliputi: Trypanosoma grambiense: penyebab penyakit tidur Trypanosoma rhodosiense: Penyebab penyakit tidur Trypanosoma cruzii: Penyebab anemia vector kepik Trypanosoma evansi: Penyebab penyakit sura pada ternak
  • 9. 3. Ciliata/Ciliophora: alat gerak berupa bulu getar Contoh: Paramecium, Didinium (predator paramecium), Stentor (bentuk terompet), Vorticella(bentuk seperti siput) 4. Sporozoa: tanpa alat gerak Contoh: Plasmodium Fase vegetative:dalam eritrosit manusia Fase Generatif: dalam nyamuk anopheles betina Macam sporulasi pada Plasmodium: 1. Plasmodium Falcifarum(1-2x24 jam): malaria tropika 2. Plasmodium vivax (2x24): malaria tertiana 3. Plasmodium malariae(3x24jam): malaria quartana Siklus hidup plasmodium Sumber: http://biologibatik1.wordpress.com/2010/03/06/plasmodium/ 2. PORIFERA I. Ciri-ciri Hewan bersel banyak dengan banyak lubang pori tempat masuknya air disebut ostium
  • 10. a. Bagian atas tubuh berlubang sebagai pembuatan air/ sisa-sisa makanan berupa oskulum b. Hewan ini organisasi tubuhnya pada tingkat seluler c. Merupakan hewan diplobastik, karena tubuhnya terdiri dari 2 lapis sel: - Lapisan luar tubuh (sel epithelium dermal/pinnacosit) - Lapisan dalam tubuh sel bersilia (Choanocyte) Antara kedua lapis sel terdapat gelatin (mesenchyma) Hasil sekresi mesenchyma ditemukan: - Scleroblast: hasil sekresinya berupa spikula - Spongioblast: Penghasil serabut sponge - Myocyte: Sel- sel dapat berkontraksi yang mengelilingi ostium dan oskulum - Archeocyte: Sel- sel Amoeboid yang berfungsi dalam proses nutrisi, peredaran makanan, dan dalam proses reproduksi. II. Klasifikasi Filum Porifera: Dibagi 3 klasis: a. Klassis Calcarea Sponge dengan skeleton dari zat kapur (CaCO3) Contoh: Leucosolenia sp, Scypha sp. b. Klassis Hexactinellida (Glass Sponge) Sponge dengan skeleton dari zat kersik (SiO3), spikula terpisah dalam satu anyaman tidak mempunyai epithelium, bentuk corong, dan umunya djumpai pada dasar laut yang dalam (300 kaki) Contoh: Regadrella, Pheronema c. Klassis Demospongia Umumnya skeleton terdiri dari Spikula kersik (SiO3) atau zat kapur sering bersimbiosis mutualisme dengan Crustacea, Molusca,Cacing dsb. Contoh: Euspongia Molisima, Phyllospongia, Pterion, Spongilia
  • 11. 3. COELENTERATA I. Ciri-ciri tubuh dibedakan menjadi bagian: a. Epidermis b. Mesodermis c. Gastrodermis Pada Epidermis terdapat Nematocyt, alat pembela diri seperti gelembung yang berisi racun disebut hipnotoxin II. Klasifikasi Phylum Coelenterata ada 3 klassis yaitu: 1. Klassis Hydrozoa Contoh: Hydra, bentuk hanya polip saja,hanya pada air tawar 2. Klassis Scyphozoa Contoh: Aurelia Aurita ( ubur-ubur) umunya bentuk stadium medusa, polipnya sederhana,hidup berkoloni. 3. Klassis Anthozoa Bentuk sebagai bunga karang, hanya mempunyai stadium polip saja. Contoh: Gorgonia (seafan), Tubifora musica (karang suling), Meandrina, Acropora (karang tanduk), Antipates (akar bahar), Metridium (Anemon laut) Siklus Hidup Coelenterata Sumber: http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-phylum-coelenterata-cnidaria/
  • 12. 4. VERMES I. Ciri-ciri Susunan tubuhnya terdiri dari 3 lapisan yaitu eksoderm,mesoderm, dan endoderm sehingga disebut triplobastik. II. Klasifikasi cacing terbagi menjadi 3 phylum: 1. Phylum Platyhelmintes Bentuk pipih dorsoventral, epidermis lunak berlapis kutikula atau cilia. Ada yang memiliki mulut/tidak,mempunyai sucker/batil penghisap, tidak ada anus. Otot berkembang baik, memliki sistem sepasang saraf, hermafrodit,tidak memilki sistem respirasi maupun sistem peredaran darah. Terbagi menjadi 3 klassis yaitu: 1. Klassis Tubellaria: Planaria hidup bebas di sungai, air keruh 2. Klassis Trematoda (cacing isap: ada 2 inang perantara) Contoh: Fasciola hepatica (hidup dalam saluran empedu manusia dan hewan), Fasciola buski (hidup dalam saluran pencernaan), Schistosoma (hidup dalam darah manusia/hewan). Daur Hidup Fasciola Hepatica Sumber: http://amintabin.bogspot.com/2010/10/filum-platyhelmintes.html/
  • 13. 3. Klassis Cestoda (cacing pita) Tubuh menjadi 3 bagian: 1. Scolexs (kepala) 2. Neck (leher) 3. Proglotid (segmen) Rostellum (moncong) terdapat pada scolexs Contoh: Taenia Solium (hidup dalam usus babi, larvanya disebut cystisircus cellulose,scolex dengan kait), Taenia Saginata (hidup pada usus sapi,larvanya disebut cystisircus bovis,scolex tanpa kait), Hymenolepis nana, hidup pada usus tikus atau kecoa. Daur Hidup Taenia Solium Sumber: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5834.0 2. Phylum Nemathelmintes (cacing gilig) Tractus digestivus lengkap dan permanen,sistem sekretori sederhana, ada sistem saraf, tidak memiliki peredaran darah maupun respirasi Contoh: Oxyris vermicularis (cacing kremi), Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale, Necator americanus (cacing tambang) Wucherria brancofti (kaki gajah).
  • 14. 3. Phylum Annelida Terbagi 3 klassis yaitu: 1. Klassis Polychaeta Contoh: Nereis hidup di laut terutama daerah pasang surut, Eunice, Lycidiceae, Arenicola 2. Klassis Oligochaeta (cacing berambut sedikit) Contoh: Lumbricus terestis (cacing tanah), Tubifek (cacing merah untuk umpan mengail) 3. Klassis Hirudinae Contoh:Hirudo Medicinalis (lintah), Haemodipsa zeylaniae (pacet), Acanthodella 5. ECHINODERMATA I. Ciri-ciri Kelompok hewan ini kulitnya berdiri seperti kulit landak. Mempunyai 5 saluran amburakral yang terdiri dari: 1. Saluran radial, saluran gelang dimana terdapat 5 saluran radial yang masing- masing menuju ke lengan 2. Ampula, setiap pangkal kaki terdapat sebuah gelombang dapat mengkerut, sehingga air diperas masuk kedalam setiap kaki. 3. 4 buah gelombang poli setiap lengan 4. Keping madrepora sebagai lubang pengeluaran 5. Saluran cincin, terdapat di rongga tubuh cakram pusat. Sistem amburakral disebut juga sistem pembuluh air II.Klasifikasi Phylum Echinodermata dibagi menjadi 5 klassis: 1. Klassis Asteroidea (bintang laut) Contoh: Astropecten(binatang gepeng), Asterias (bintang laut merah), Lynkia laevigota (bintang laut biru)
  • 15. 2. Klassis echinoidea (landak laut/ bulu babi) Contoh: Diadema Exatile (bulu babi berdiri panjang), Echinos esculentus (bulu babi berdiri pendek), Echinos discus (bulu babi bentuk cakram), Echinos chardium (bulu babi bentuk jantung). 3. Klassis Ophiuroidea (Bintang Ular Laut) Contoh: Astrophyton (bintang ular laut bercabang), Ophiotrix frailir (bintang laut tidak bercabang), Ophiopolis, Ophiocama 4. Klassis Crinoidea (lilia laut, bentuk seperti tumbuhan) Contoh: Metacrinus (cilia bertangkai), Andeton (cilia bertangkai), Holopus (Silia tidak bertangkai). 5. Klassis Holoturoidea (teripang/ mentimun Laut) Contoh: Diadema validum, Holothuria sp. 6. MOLUSCA Tubuh umumnya lunak, tidak bersegmen, dilindungi oleh mantel.Ctenidia sebagai alat bernafas, nefridia (ginjal primitif) sebagai alat ekskresi Phylum ini terbagi 5 klassis: 1. Klassis Amphineura Molusca paling sederhana, hidup di laut, badan pipih bagian punggung cekung ditutupi lempeng yang pipih dan saling tumpang tindih, terdiri dari zat padat, jumlah 8 buah. Contoh: Chiton sp. Banyak dijumpai di pantai bersedimen karang terutama di awal musim panas 2. Klassis Scapoda Hidup di laut, seperti cacing, kerangka sel benuk tabung, kaki mereduksi, tidak terdapat insang. Contoh: Deutelium sp. 3. Klassis Gastropoda (golongan siput) Contoh: Achatina fulica (bekicot), Lymnae Javanica (siput air), Melania Testudinasia (sumpil), Vivara Javanica (kreco).
  • 16. 4. Klassis Chepalopoda (golongan cumi- cumi) Contoh: Sepia (cumi-cumi), Logilo (sotong), Octopus (gurita) 5. Klassis pelecypoda/Bivalvia/lamellibranchiate (golongan kerang- kerangan) Contoh: Remis sp. Hidup di air tawar dapat dimakan, Mytilus viridis (kerang hijau, dapat dimakan), Maleagrina margarifera (kerang mutiara), Tridogna gigas (chima, cangkok untuk hiasan), Leepang/mijing 7. ARTHROPODA Tubuh bilateral simetris, tersusun atas segmen- segmen yang dapat dibedakan bagian kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Setiap segmen memilki sepasang ekstremitas dan mempunyai eksoskeleton yang terdiri dari chitin (karbohidrat kompleks) Phylum ini terbagi 4 klassis: 1. Klassis Arachnoida / Arachnida (golongan laba- laba) Pada cephalothorax (kepala dan dada menyatu) terdapat 2 pasang mulut yang terdiri: - Sepasang kalisera (gunting/catut) untuk merobek atau melumpuhkan mangsa - Sepasang pedipalpus (kaki berakhir denga cakar) untuk memegang mangsa. Contoh: Scorpion (kaljengking), Arachnida (laba- laba), Dermacentor(mit), Ornitodanis (tick) 2. Klassis Myriapoda (golongan kaki banyak/ kelabang) Contoh: Scolopendra (lipan/kelabang), Zulus (keluwing) 3. Klassis Crustacea Terdiri dari 2 sub klassis a. Entomostraca (udang tigkat rendah) Contoh: Cladocera sp. Menghasilkan cairan berbahaya, Cyclops sp : mata tunggal sebagai Zoopalnkton, Dapnia: kutu air, Argulus indicus:kutu ikan, Pyeocrypris: kutu laut b. Malakrostraco (udang tingkat tinggi) Terbagi menjadi 3 ordo: 1. Ordo isopoda (berkaki sama)
  • 17. 2. Ordo Stomatopoda (udang belalang) 3. Ordo Decapoda (berkaki sepuluh) 4. Klassis Insecta/Hexapoda (3 pasang kaki beruas) Ciri-ciri: - Tubuh terdiri dari kepala, dada, dan perut - 3 pasang kaki beruas- ruas - Sepasang mata faset - 3 pasang alat mulut Perubahan bentuk tubuh dari telur sampai dewasa: a. Metamorfosis sempurna Bentuk larva dan bentuk hewan dewasa berbeda sekali Telur-larva-pupa-imago Contoh: Kumbang,undur-undur, lalat, semut, kupu- kup, lebah, b. Metmorfosis tidak sempurna Bentuk larva dan bentuk hewan dewasa hampir mirip Telur- larva-imago Contoh: Kecoa, jangkrik, capung, anggang-anggang, rayap c. Tanpa mengalami metamorphosis telur-muda- imago (dewasa) Contoh: Lepisma (kutu buku) Klasifikasi Klassis Hexapoda/ insecta dibagi 2 subkelas: 1. Sub kelas Apterygota (serangga tidak bersayap)/ Thysanura Tidak mengalami metamorphosis, tipe mulut menggigit Contoh: Lepisma (kutu buku) 2. Sub kelas Pterygota ( serangga bersayap) a. Exopterygota Sayap menonjol keluar dari dinding tubuh, metamorfosis tidak sempurna.Terbagi menjadi 3 ordo: 1. Ordo Archiptera (serangga bersayap asli)/isoptera 2. Ordo Orthoptera (bersayap lurus) 3. Orto Rhymchota
  • 18. b. Endopterygota Sayap menonjol kedalam dinding tubuh yaitu lapisan ektroderm, metmorfosis sempurna. B. Vertebrata 1. Pengertian Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki sistem kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya. Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang: a) Mempunyai tulang yang terlentang dari belakang kepala sampai bagian ekor. b) Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. c) Tubuh berbentuk simetris bilateral. d) mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak. Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut: a. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian, Pertumbuhan,dan proses fisiologis atau faal tubuh b. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang c. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal) d. Sistem pernapasan/respirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum e. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang f. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
  • 19. g. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovarium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu: 1. Kelas Pisces (Ikan) 2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup) 3. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap) 4. Kelas Aves (Burung) 5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui) 3. Filum-Filum Hewan Vertebrata a. Kelas Pisces (Ikan) Ciri utama Pisces sebagai berikut: - Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air - Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit - Tubuh terdiri atas Kepala - Rangka tersusun atas tulang sejati - Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik - Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1. Ordo Apodes Familia (1) : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria) Familia (2) : Muruenidae 2. Ordo Acthopterygi Familia (1) : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer) Familia (2) : Muruenidae
  • 20. 3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah 4. Ordo Labysinthici Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer) Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys) 5. Ordo Masacop Terygii Famili (1) : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos) Famili (2) : ikan salam (salmosalor) 6. Ordo Ostariophysi Familia (1) : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer) Famili : scmbridae b. Kelas Amphibia Ciri-ciri amphibia sebagai berikut: - Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab - Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam - Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa. - Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik. - Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).
  • 21. Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo: 1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor) Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus) 2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki) Famili : Ranidae Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras) Familia : hyhidae Species : katak pohon (hyla SP) 3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki) Familia : pretidae Species : aning lumpru (necturus onaculanu) Familia : crypto bran chidae Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis) c. Kelas reptilia (hewan melata) Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut: - Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin - Bernafas dengan paru-paru - Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan - Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular. - Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna. Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1) Ordo crocodilia Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus) 2) Ordo chelonia Familia (1) : crocodylidae Species : penyu (chelaina nydas)
  • 22. Familia (2) : tryony chidae Species : kuya (try ony x cartilaginews) Familia (3) : testudinidae Species : kura-kura (euora ambirinesis) 3) Ordo cacerilia Familia (1) : cacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus) Familia (2) : geckonocdae Species : tokek (gecko monarchis) Familia (3) : henoermatidae Species : kadal (heloderma SP) Familia : varanidae Species : komodo (voronus komodensis) biawak (voronus salvator 4) Ordo Aphidia Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya d. Kelas aves (burung) Ciri utama aves sebagai berikut: - Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik - Berdarah panas (homoioteral) - Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik - Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal) - Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri. Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1) Ordo colombiforines Familia : columbidal
  • 23. Species : perkutut (geopilia striata) 2) Ordo coraciiformes Familia : arcedinadae Species : telengket (harcy concholm) 3) Ordo grana cares Familia (1) : ardidae Species : bangau (reptotilas javanicus) Familia (2) : rassidal Species : mordar (parphyrio albus) 4) Ordo nato tores Familia (1) : laridae Species : dara laut Familia (2) : pamilirostros Species : bebek / itik (anus koshos) Familia (3) : sphe niscidae Species : pinguin (aptenodytes SP) 5) Ordo rapaces Familia (1) : fontanida Species : alap-alap (falco papuanus) Familia (2) : strigi dae Species : burung hantu (suba kukua) e. Kelas Mamalia Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut: - Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma - Berdarah panas - Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak - Otak berkembang dengan baik - Fertilisasi internal - Bernafas dengan paru-paru
  • 24. - Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain: 1) Ordo dactyla Species : Topis (clocidura marina) Badak Jawa (rhino cerassoondaicus) 2) Ordo insectivora Species : cecurut (cocidura mosina) Tupai (tupaja javarita) 3) Ordo phalidata Species : trenggiling (tubuh bersisik) 4) Ordo chiroptera Species : kelelawar (micro chiroptera SP) Kalong (megachiroptera SP) 5) Ordo marsupiala Species : kucing (fell is catus) Singa (fell is lion) Harimau (fell is tigris) Serigala (canislupus) 6) Ordo marsopialia Species : kanguru (macropus) Kuskus (plalanger) 7) Ordo prosboscidae Species : gajah (elephan indicus) Gajah Africa (loxoder africanus) 8. Ordo artidactyea Species : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra faleoheri)
  • 25. 2.3 Keanekaragaman Tumbuhan Thallophyta Thallophyta meliputi tumbuhan tingkat rendah yang sel-selnya punya inti, namun tubuhnya belum dapat dibedakan mana yang bagian akar, batang dan daunsejati. Contohnya ganggang, jamur, lumut kerak. Cormophyta Cormophyta Berspora 1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Lumut merupakn sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan dan umumya tumbuh meluas menutupi permukaan. Di perairan lumut dapat menutupi dasar atau dinding sungai atau danau.Lumut tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Hal ini terjadi karena tumbuhan lumut yang berukuran kecil dapat membentuk koloni yang mampu menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut dan tumbuhan yang lainnya.
  • 26. Secara botani, lumut dapat digolongkan menjadi beberapa divisio: a. Chlorophyta (alga hijau) Alga hijau mempunyai pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip dengan tumbuhan darat. b. Anthocerophyta (lumut tanduk) Lumut tanduk yaitu semacam lumut hati namun memiliki organ sporofor berbentuk tanduk c. Marchantiophyta (lumut hati) Lumut hati yaitu lumut yang berwujud seperti piringan datar berlapis menutupi permukaan batu atau dinding d. Bryophyta (lumut sejati) Lumut sejati yaitu tumbuhan lumut yang terlihat memiliki pembagian organ yang jelas. Bryophyta mempunyai beberapa karakteristik, antara lain:  Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof  Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifit maka hutan demikian disebut hutan lumut.  Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh pengangkut (xilem dan floem).  Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu, pertama, Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid. Kedua, Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum/  Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).  Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.  Sporogonium adalah badan penghasil spora, yang bagian-bagiannya meliputi : - Vaginula (kaki)
  • 27. - Seta (tangkai) - Apofisis (ujung seta yang melebar) - Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan - Kolumela (jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid. Sedangkan ciri-ciri tumbuhan lumut, antara lain: 1. Tumbuhan kecil, mempunyai talus (akar, batang dan daun sukar dibedakan) 2. hidup selangan Genussi 3. Genussi dominan adalah Gametofit 4. Sporofit kekal melekat pada gametofit 5. Bryophyta mempunyai bentuk badan seperti daun 6. Ada yang mempunyai jasad taloid seperti piring yang pipih secara dorsiventral yang mempunyai paksi utama seperti batang yang mengeluarkan daun 7. tiada kutikel berlilin dan batang tidak ada berkas vaskular 8. gametofit mempunyai struktur berfilamen seperti akar yang disebut rizoid 9. Rizoid melekatkan tumbuhan kepada batuan atau substrat yang lain Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya dan lembab. Lumut sering ditemukan di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa jenis lumut menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum yang menghuni rawa. 2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Pteridophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun sejatinya (kormus sejati). Pteridophyta memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel yang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam
  • 28. arkegonium , kutikula pada bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Struktur pada tumbuhan paku memiliki beberapa bagian, antara lain: a. Akar Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra b. Batang Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. Akan tetapi ada batang pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon atau paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea. c. Daun Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua. Pertama, tropofil yaitu daun yang khusus untuk fotosintesis. Kedua, sporofil yaitu daun yang berfungsi menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil. Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan , tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan, antara lain: a. Paku Homospora (isospora) Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat). b Paku Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane). c Paku Peralihan
  • 29. Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda) Tumbuhan paku ini mempunyai tempat habitat didarat, terutama pada lapisan bawah tanah di dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter di atas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit(menempel) pada tumbuhan lain. Tumbuhan paku sendiri dibagi menjadi 4 subdivisi, antara lain: 1) Psilophyta Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genera. Contoh yang sudah dikenal adalah Psilotum sp. yang tersebar luas didaerah tropik dan subtropik. 2) Lycophyta Lycodium sp dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina. Sellaginella sp merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua jenis spora . Spora yang berukuran besar disebut megaspore, yaitu merupakan gamet betina yang akan membentuk arkegonia. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora yang akan membentuk gamet jantan atau anteridia. 3) Sphenophyta Sering disebut paku ekor kuda . Peristiwa meiosis pada tumbuhan ini terjadi dalam sporangia dan akan menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil , tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas. 4) Pterodophyta Banyak terdapat dihutan subtropis maupuan didaerah tropis . paku pterophyta mempunyai daun – daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya . Ada 2 jenis daun yaitu negafil dan mikrofil, megafil mempunyai sistem percabangan pembuluh ,
  • 30. sedangkan mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Contohnya marsilea crenata dan asplenium nidus. Cormophyta Berbiji 1. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae) Tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah. Berdasarkan fosil yang ditemukan, tumbuhan ini sudah ada sejak 345 juta tahun lalu. Sebagian besar anggotanya sudah menjadi fosil.Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka antara lain: a. Pada umumnya pohon, tidak ada yang berupa herbal batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar b. Bentuk perakaran tunggang c. Daun sempit, tebal dan kaku d. Tulang daun tidak beraneka ragam e. Tidak memiliki bunga sejati f. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung. g. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina. Tumbuhan biji terbuka sendiri dibagi menjadi 4 subdivisi, antara lain: 1. Cycadales Ciri khas bangsa atau ordo ini adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji) 2. Ginkgoales Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba.
  • 31. 3. Coniferales Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp. 4. Gnetales Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval ataulonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut bunga. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo). 2. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah: a. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat b. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau sejajar c. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu: 1. Tumbuhan Berkeping Biji Satu / Monokotil (Monocotyledonae) Ciri-ciri utama Tumbuhan Monokotil memiliki satu daun lembaga (satu kotiledon) umumnya berupa herba atau terma, namun ada yang berupa pohon batang bagian atas tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang terlihat jelas daun biasanya berpelepah, berupa daun tunggal memiliki daun sejajar atau melengkung
  • 32. jaringan berpembuluh xilem dan floem tersebar dan tidak berkambium Mahkota bunganya memiliki bagian-bagian dengan kelipatan tiga, bentuk tidak beraturan dan warna tidak mencolok Memiliki sistem akar serabut Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan monokotil diantaranya: 1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum 2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak 3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas 4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanas 5. Suku pisang-pisangan (Musaseae), misalnya: pisang ambon, pisang kipas, pisang hias 6.Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya 2. Tumbuhan Berkeping Biji Dua / Dikotil (Dicotyledonae) Ciri-ciri dikotil: memiliki dua daun lembaga (dua kotiledon) batang pada umumya bercabang tulang daun menjari atau menyirip jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang terusun dalam lingkaran dan memiliki kambium, sehingga akar dan batang dapat tumbuh membesar Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan warna mencolok Memiliki sistem akar tunggang Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil diantaranya
  • 33. 1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring 2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah 3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung 4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali 5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas 6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang 7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan
  • 34. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Biosistematik dikembangkan melalui sistem klasifikasi. Sistem klasifikasi dibagi menjadi 3 cara. Klasifikasi sistem alami, sistem filogeni,dan sistem buatan. Berbagai variasi makhluk hidup dikelompokkan menurut taksonnya. Urutan takson dari jenjang yang tertinggi ke terendah adalah kingdom, filum (untuk hewan) atau divisi (untuk tumbuhan), kelas, ordo, family, genus, dan spesies. 2. Kingdom animalia terdiri dari kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang). Kelompok invertebrata dibagi menjadi beberapa filum, yaitu: Porifera, Coelenterata, Plathyhelmintes, Nemathelmintes, Annelida, Molusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Sedangkan kelompok vertebrata adalah kelompok hewan yang memilki vertebra memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Hewan vertebrata dibagi menjadi 2 super kelas, yaitu: Super kelas Agnatha (mulut berahang) dan Super kelas Gnathostomata (berahang). Pembagian kelompok hewan ini berdasarkan adanya tulang belakang, jenis rongga tubuh, penyokong tubuh, sistem tubuh, otot dan pergerakan, serta penuup tubuh. 3. Dunia tumbuhan atau kingdom plantae dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (Non-tracheophyta) contohnya kelompok lumut dan tumbuhan berpembuluh (Tracheopyta) contohnya tumbuhan paku- pakuan dan tumbuhan berbiji.
  • 35. DAFTAR PUSTAKA Aryulina, Dian. Muslim,Choirul. Munaf, Syalfinaf. Widi Winarni Endang.2007. BIOLOGI 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga Sri Astuti, Lilis drh. 2007. Klasifikasi hewan penamaan, ciri, dan pengelompokkannya Sutrian Yayan Drs. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan jaringan. Jakarta: Rineka Cipta Saktiyono Drs. 1999. BIOLOGI SMU kelas 1. Jakarta: Erlangga