Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar pada anak, meliputi definisi kesulitan belajar, faktor-faktor penyebabnya, jenis-jenis kesulitan belajar, cara mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan penilaian yang dapat dilakukan.
6. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Pendahuluan
Pendahuluan
Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak
Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak
jarang harusmenangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.
jarang harusmenangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Anak-anak yang sepertinyasulit sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran
Anak-anak yang sepertinyasulit sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran
membaca, menulis, serta berhitung. Halini terkadang membuat guru menjadi
membaca, menulis, serta berhitung. Halini terkadang membuat guru menjadi
frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anakseperti ini. Demikian juga
frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anakseperti ini. Demikian juga
para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar.
para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar.
Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yang
Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yang
baik di sekolah menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa
baik di sekolah menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa
anak-anakmereka kesulitan dalam belajar.
anak-anakmereka kesulitan dalam belajar.
Dalam Presentasi ini, mungkin kita mendapati apa sebenarnya yang dimaksud
Dalam Presentasi ini, mungkin kita mendapati apa sebenarnya yang dimaksud
masalah kesulitan belajar, factor apa yang menjadi penyebabnya, serta metode
masalah kesulitan belajar, factor apa yang menjadi penyebabnya, serta metode
yang dapat digunakan untuk membantu anak yang mengalami masalah kesulitan
yang dapat digunakan untuk membantu anak yang mengalami masalah kesulitan
belajar.
belajar.
8. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Definisi Kesulitan Belajar
Definisi Kesulitan Belajar
1.Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar
1.Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar
seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang
seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang
mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya
mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya
terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil
terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil
belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya
belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya
2.Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar ya ng dilakukansiswa tidak
2.Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar ya ng dilakukansiswa tidak
berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya
berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya
subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya.
subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya.
3.Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
3.Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
4.Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar,
4.Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar,
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang
memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5.Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa
5.Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa
tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi
tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi
intelektualnya.
intelektualnya.
9. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Faktor-Faktor Kesulita Belajar
Faktor-Faktor Kesulita Belajar
Faktor Fisiologis
Faktor Fisiologis
Faktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak
Faktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak
yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga
yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga
proses menerima pelajaran,memahami pelajaran menjadi tidak sempurna.
proses menerima pelajaran,memahami pelajaran menjadi tidak sempurna.
Faktor psikologis
Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan
Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan
berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar.
berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar.
Faktor-faktor sosial
Faktor-faktor sosial
Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua
Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua
mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup
mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup
tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan
tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan
perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian.
perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian.
Faktor-faktor non- sosial
Faktor-faktor non- sosial
Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya
Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya
masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kemudian alat-alat
masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kemudian alat-alat
pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.
pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.
11. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Developmental Learnin Disabilities
Developmental Learnin Disabilities
Perhatian (attention disorder): selalu bergerak, sering
Perhatian (attention disorder): selalu bergerak, sering
teralih perhatiannya, tidak dapat mempertahankan
teralih perhatiannya, tidak dapat mempertahankan
[erhatian yang cukup lama untuk belajar dan tidak dapat
[erhatian yang cukup lama untuk belajar dan tidak dapat
mengarahkan perhatian secara utuh pada suatu hal
mengarahkan perhatian secara utuh pada suatu hal
Memory Disorder :: ketidak mampuan untuk mengingat
Memory Disorder ketidak mampuan untuk mengingat
apa yang di lihat atau didengar ataupun dialami.
apa yang di lihat atau didengar ataupun dialami.
Gangguan persepsi visual dan motorik: tidak dapat
Gangguan persepsi visual dan motorik: tidak dapat
memahami rambu-rambu lalu lintas, tanda panah, kata-
memahami rambu-rambu lalu lintas, tanda panah, kata-
kata yang tertulis, dan simbol visual lain. Mereka tidak
kata yang tertulis, dan simbol visual lain. Mereka tidak
dapat menangkap arti dari sebuah gambar atau angka
dapat menangkap arti dari sebuah gambar atau angka
atau memiliki pemahaman akan dirinya,
atau memiliki pemahaman akan dirinya,
12. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Lanjutan ......
Lanjutan ......
Thingking disorder: kesulitan dalam operasi kognitif
Thingking disorder: kesulitan dalam operasi kognitif
pada pemecahan masalah pembentukan konsep dan
pada pemecahan masalah pembentukan konsep dan
asosiiasi. Thingking disorder berhubungan delat denan
asosiiasi. Thingking disorder berhubungan delat denan
gangguan dalam berbahasa verbal .. Mereka
gangguan dalam berbahasa verbal Mereka
memperlihatkan kemampuan yang normal dalam tes
memperlihatkan kemampuan yang normal dalam tes
visual dan motorik, namun berada di bawah rata-rata pada
visual dan motorik, namun berada di bawah rata-rata pada
tes auditori, ekspresi verbal, memori auditori sekuensial,
tes auditori, ekspresi verbal, memori auditori sekuensial,
dan grammatic closure
dan grammatic closure
Language disorder: merupakan kesulitan belajar yang
Language disorder: merupakan kesulitan belajar yang
paling umum dialami pada anak pra-sekolah. Biasanya
paling umum dialami pada anak pra-sekolah. Biasanya
anak-anak ini
anak-anak ini
13. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Academic Learning Disabilities
Academic Learning Disabilities
Mambaca (Dysleksia)
Mambaca (Dysleksia)
Anak yang keterlambatan kemampuan membaca, mengalami kesulitan
Anak yang keterlambatan kemampuan membaca, mengalami kesulitan
dalam mengartikan atau mengenali struktur-struktur kata-kata (misalnya
dalam mengartikan atau mengenali struktur-struktur kata-kata (misalnya
huruf atau suara yang seharusnya tidal diucapkan, sisipan, dan kebalikan)
huruf atau suara yang seharusnya tidal diucapkan, sisipan, dan kebalikan)
atau memahaminya (memahami fakta-fakta dasar, gagasan, utama,
atau memahaminya (memahami fakta-fakta dasar, gagasan, utama,
urutan pristiwa, atau topik sebuah ucapan)
urutan pristiwa, atau topik sebuah ucapan)
Menulis (dysgraphia)
Menulis (dysgraphia)
Anak yang memiliki masalah dysgraphia membutuhkan waktu yang lebih
Anak yang memiliki masalah dysgraphia membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk menulis. Bagi anak tersebut menulis akan menjadi suatu
lama untuk menulis. Bagi anak tersebut menulis akan menjadi suatu
pekerjaan yang sulit atau tidak mungkin dilakukan
pekerjaan yang sulit atau tidak mungkin dilakukan
Menghitung (Dyscalculia)
Menghitung (Dyscalculia)
Mengacu pada suatu problem khusus dalam menghitung, atau
Mengacu pada suatu problem khusus dalam menghitung, atau
melakukan operasi aritmatika, yaitu penjumlahan, pengurangan,
melakukan operasi aritmatika, yaitu penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.
perkalian, dan pembagian.
14. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Assesmen Formal dan Identifikasi Siswa Kesulitan belajar
Assesmen Formal dan Identifikasi Siswa Kesulitan belajar
Inelectual assesment
Inelectual assesment
Penilaian kemampuan intelektual ini meliputi tes inteligensi,
Penilaian kemampuan intelektual ini meliputi tes inteligensi,
persepsi visual, persepsi auditori, dan ingatan
persepsi visual, persepsi auditori, dan ingatan
Academic assesment penilaian ini dilakukan untuk menilai
Academic assesment penilaian ini dilakukan untuk menilai
kemampuan membaca/mengeja, dan berhitung yang dapat dilihat
kemampuan membaca/mengeja, dan berhitung yang dapat dilihat
melaui tes terstandar, observasi kelas dan saat bermain atau hasil
melaui tes terstandar, observasi kelas dan saat bermain atau hasil
kerja sehari-hari
kerja sehari-hari
Language assesment
Language assesment
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bahasa
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bahasa
anak yang meliputi prngrtahuan terhadap arti kata, pengetahuan
anak yang meliputi prngrtahuan terhadap arti kata, pengetahuan
untuk meletakkan kata dalam kalimat, dan kemampuan
untuk meletakkan kata dalam kalimat, dan kemampuan
memanipulasi kata sehingga memiliki arti uang bermakana
memanipulasi kata sehingga memiliki arti uang bermakana
15. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Lanjutan....
Lanjutan....
Health assesment
Health assesment
Peniaian ini dilakukan untuk mengetahui riwayat
Peniaian ini dilakukan untuk mengetahui riwayat
pengetahuan siswa
pengetahuan siswa
Behavior assesment
Behavior assesment
Peniaian ini dilakukan untuk melihat dampak perilaku anak
Peniaian ini dilakukan untuk melihat dampak perilaku anak
terhadap keberhasilannya di sekolah yang dapat dilakukan
terhadap keberhasilannya di sekolah yang dapat dilakukan
melalui obeservasi, wawancara, dengan orang tua dan guru,
melalui obeservasi, wawancara, dengan orang tua dan guru,
penggunaan inventori kepribadian dan tes proyektif.
penggunaan inventori kepribadian dan tes proyektif.
16. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Empat Ukuran yang Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa : :
Empat Ukuran yang Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan
Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan salah satu
Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan salah satu
komponen pendidikan yang penting, karena akan memberikan arah proses kegiatan
komponen pendidikan yang penting, karena akan memberikan arah proses kegiatan
pendidikan. Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna
pendidikan. Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna
mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut
mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut
dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu
dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu
mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar.
mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar.
Kedudukan dalam Kelompok
Kedudukan dalam Kelompok
Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam
Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam
pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila
pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila
memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan.
memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan.
Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka
Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka
8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang
8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang
akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain
akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain
dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang
dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang
diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah
diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah
prestasi kelompok secara keseluruhan.
prestasi kelompok secara keseluruhan.
17. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Empat Ukuran Dapat
Empat Ukuran Dapat
Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa : :
Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa
Perbandingan antara potensi dan prestasi
Perbandingan antara potensi dan prestasi
Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang
Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang
dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan
dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan
potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila
potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila
prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya
prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Kepribadian
Kepribadian
Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh
Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh
kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan
kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan
dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-
dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-
pola kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang
pola kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan
telah ditetapkan. Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan
pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti : :
pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti
acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated, motivasi
acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated, motivasi
lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.
lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.
18. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
bimbingan belajar dapatditempuh melalui
bimbingan belajar dapatditempuh melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
langkah-langkah sebagai berikut:
Identifikasi kasus
Identifikasi kasus
Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang
Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang
diduga
diduga
memerlukan layanan bimbingan belajar.
memerlukan layanan bimbingan belajar.
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik
kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. ((a) substansial –
kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. ((a) substansial –
material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d)
material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d)
personality)
personality)
19. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Lanjutan.....
Lanjutan.....
Diagnosis
Diagnosis
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor
penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam
penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam
konteks Proses Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan
konteks Proses Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan
belajar siswa, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put
belajar siswa, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put
belajarnya.
belajarnya.
Prognosis
Prognosis
Langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami
Langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami
siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif
siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif
pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan
pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan
menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. Proses
menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. Proses
mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih dahulu
mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih dahulu
dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang
dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang
kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus –– kasus yang
kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus kasus yang
dihadapi.
dihadapi.
20. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Lanjutan.....
Lanjutan.....
Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)
Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)
Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih
Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih
berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada
berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada
dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru pembimbing,
dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru pembimbing,
pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau
pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau
guru pembimbing itu sendiri.
guru pembimbing itu sendiri.
Evaluasi dan Follow Up
Evaluasi dan Follow Up
Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha
Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha
pemecahan masalah seyogyanya dilakukan evaluasi dan tindak
pemecahan masalah seyogyanya dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan
lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan
(treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah
(treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah
yang dihadapi siswa.
yang dihadapi siswa.
21. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Berkenaan dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikan
Berkenaan dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikan
kriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu ::
kriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu
Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan
Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan
dengan masalah yang dibahas;
dengan masalah yang dibahas;
Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang
Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang
dibawakan melalui layanan, dan
dibawakan melalui layanan, dan
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah
pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut
pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut
pengentasan masalah yang dialaminya.
pengentasan masalah yang dialaminya.
22. Kelompok Pendahuluan Materi Kesimpulan x
Kesimpulan
Kesimpulan
Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan, walaupun mungkin
Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan, walaupun mungkin
saja kemampuan yang dimiliki berbeda satu dengan yang lainnya. pada tingkat
saja kemampuan yang dimiliki berbeda satu dengan yang lainnya. pada tingkat
pendidikan dasar berbagai kemampuan tersebut masih memiliki relasi yang kuat,
pendidikan dasar berbagai kemampuan tersebut masih memiliki relasi yang kuat,
membaca, menulis, serta berhitung. Masalah yang mungkin ada pada pada salah
membaca, menulis, serta berhitung. Masalah yang mungkin ada pada pada salah
satu kemampuan tersebut dapat menggangu kemampuan yang lain. Dengan
satu kemampuan tersebut dapat menggangu kemampuan yang lain. Dengan
demikian apa yang kita sering lakukan baik sebagai seorang orang tua, ataupun
demikian apa yang kita sering lakukan baik sebagai seorang orang tua, ataupun
seorang guru dengan mengatakan seorang anak yang mendapatkan nilai yang
seorang guru dengan mengatakan seorang anak yang mendapatkan nilai yang
rendah merupakan anak yang bodoh dan gagal perlu menjadi perhatian kita.
rendah merupakan anak yang bodoh dan gagal perlu menjadi perhatian kita.
Karena sebagaimana kita ketahui bahwa mungkin saja anak hanya mengalami
Karena sebagaimana kita ketahui bahwa mungkin saja anak hanya mengalami
gangguan pada salah satu kemampuan
gangguan pada salah satu kemampuan
Untuk itu, yang terpenting bagi kita adalah dapat menelaah dengan
Untuk itu, yang terpenting bagi kita adalah dapat menelaah dengan
baik perkembangan anak. Diagnosis terhadap permasalahan sesungguhnya yang
baik perkembangan anak. Diagnosis terhadap permasalahan sesungguhnya yang
dialami anak mutlak harus dilakukan. Dengan demikian kita akan mengetahui
dialami anak mutlak harus dilakukan. Dengan demikian kita akan mengetahui
kesulitan belajar apa yang dialami anak, sehingga kita dapat menentukan
kesulitan belajar apa yang dialami anak, sehingga kita dapat menentukan
alternatif pilihan bantuan bagaimana mengatasi kesulitan tersebut.
alternatif pilihan bantuan bagaimana mengatasi kesulitan tersebut.