SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
1
MATERI 3
KEBUTUHAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
1. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Sensorik
a. Anak dengan Hambatan Penglihatan (Tunanetra)
Layanan khusus dalam pendidikan bagi anak dengan gangguan penglihatan
yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi
yang hambatan penglihatan total. Bagi yang masih memiliki sisa
penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media
yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar. Di samping itu, diperlukan
latihan Orientasi dan Mobilitas (OM) yang penerapannya bukan hanya di
sekolah, melainkan dapat diterapkan di lingkungan tempat tinggalnya.
Seseorang dikatakan hambatan penglihatan total atau buta total (totally
blind) jika mengalami hambatan visual yang sangat berat sampai tidak
dapat melihat sama sekali. Penyandang buta total mempergunakan
kemampuan perabaan dan pendengaran sebagai saluran utama dalam
belajar. Orang seperti ini biasanya mempergunakan huruf Braille sebagai
media membaca dan memerlukan latihan orientasi dan mobilitas.
Hambatan penglihatanan akan berdampak dalam kemampuan kognitif,
kemampuan akademis, sosial emosional, perilaku, perkembangan bahasa,
perkembangan motorik, orientasi dan mobilitas.
b. Anak dengan Hambatan Pendengaran (Tunarungu)
Seperti sudah dikemukan sebelumnya, peserta didik yang mengalami
hambatan pendengaran perlu Alat Bantu Dengar (ABD), tetapi walaupun
telah diberikan pertolongan dengan ABD, mereka masih tetap memerlukan
layanan pendidikan khusus karena gangguan pendengaran berdampak pada
aspek-aspek di bawah ini.
Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
2
a. Aspek Motorik
Anak tunarungu yang tidak memiliki hambatan lain dapat mencapai tugas-
tugas perkembangan motorik (early major motor milestones), seperti duduk,
merangkak, berdiri dengan tanpa bantuan, dan berjalan sama seperti yang
terjadi pada anak yang mendengar (Preisler, 1995, dalam Alimin, 2007).
Namun demikian, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang
mengalami hambatan pendengaran memiliki kesulitan dalam hal
kesimbangan dan koordinasi gerak umum, dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang memerlukan kecepatan serta gerakan-gerakan yang kompleks.
b. Aspek bicara dan bahasa
Keterampilan berbicara dan bahasa merupakan bidang perkembangan yang
paling banyak dipengaruhi oleh peserta didik hambatan pendengaran.
Khususnya anak-anak yang mengalami hambatan pendengaran dibawa sejak
lahir. Menurut Rahardja (2006) bagi individu yang congenital atau berat,
suara yang keras tidak dapat didengarnya meskipun dengan menggunakan
alat bantu dengar.
Individu ini tidak dapat menerima informasi melalui suara, tetapi mereka
sebaiknya belajar bahasa bibir. Suara yang dikeluarkan oleh individu dengan
hambatan pendengaran biasanya sering sulit untuk dimengerti, karena
mereka mengalami kesulitan dalam membeda-bedakan artikulasi, kualitas
suara, dan tekanan suara.
Kebutuhan pembelajaran peserta didik hambatan pendengaran menurut
Gunawan (2011) secara umum tidak berbeda dengan anak pada umumnya.
Akan tetapi, mereka memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran
antara lain:
1) Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya.
2) Anak hendaknya didudukkan paling depan, sehingga memiliki peluang
untuk mudah membaca bibir guru.
3) Perhatikan postur anak yang sering memiringkan kepala untuk
mendengarkan.
Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
3
4) Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan
anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru
sejajar dengan kepala anak.
5) Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang
harus jelas.
2. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Mental Kognitif
a. Anak dengan Hambatan Intelektual (Tunagrahita)
Pendidikan bagi peserta didik anak mengalami hambatan intelektual
seharusnya ditujukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak
secara optimal, agar mereka dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan di mana mereka berada. Secara umum kebutuhan
pembelajaran anak anak mengalami hambatan intelektual adalah sebagai
berikut.
1) Perbedaan anak mengalami hambatan intelektual dengan anak normal
dalam proses belajar adalah terletak pada hambatan dan masalah atau
karakteristik belajarnya.
2) Perbedaan karakteristik belajar anak anak mengalami hambatan
intelektual dengan anak sebayanya, anak anak mengalami hambatan
intelektual mengalami masalah dalam hal yaitu:
a) Tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah
b) Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru
c) Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas.
3. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Fisik
a. Anak dengan Hambatan Gerak Anggota Tubuh (Tunadaksa)
Pendidikan bagi peserta didik anak mengalami hambatan intelektual
seharusnya ditujukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak
secara optimal, agar mereka dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan di mana mereka berada. Secara umum kebutuhan
Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
4
pembelajaran anak anak mengalami hambatan intelektual adalah sebagai
berikut.
1) Perbedaan anak mengalami hambatan intelektual dengan anak normal
dalam proses belajar adalah terletak pada hambatan dan masalah atau
karakteristik belajarnya.
2) Perbedaan karakteristik belajar anak anak mengalami hambatan
intelektual dengan anak sebayanya, anak anak mengalami hambatan
intelektual mengalami masalah dalam hal yaitu:
a) Tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah
b) Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru
c) Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas.
4. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Lainnya
a. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Perilaku dan
Emosi
Kebutuhan pembelajaran bagi anak hambatan perilaku dan emosi yang harus
diperhatikan oleh guru antara lain adalah:
1) Mengetahui strategi pencegahan dan intervensi bagi individu yang
beresiko mengalami gangguan emosi dan perilaku.
2) Menggunakan variasi teknik yang tidak kaku dan keras untuk
mengontrol tingkah laku target dan menjaga atensi dalam pembelajaran.
3) Menjaga rutinitas pembelajaran dengan konsisten, dan terampil dalam
problem solving dan mengatasi konflik.
4) Merencanakan dan mengimplementasikan reinforcement secara
individual dan modifikasi lingkungan dengan level yang sesuai dengan
tingkat perilaku.
5) Mengintegrasikan proses belajar mengajar (akademik), pendidikan
afektif, dan manajemen perilaku baik secara individual maupun
kelompok.
6) Melakukan asesmen atas tingkah laku sosial yang sesuai dan
problematik pada siswa secara individual.
Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
5
7) Perlu adanya penataan lingkungan yang kondusif (menyenangkan)bagi
setiap anak.
8) Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan hambatan dan masalahyang
dihadapi oleh setiap anak.
9) Adanya kegiatan yang bersifat kompensatoris sesuai dengan bakat dan
minat anak.
10) Perlu adanya pengembangan akhlak atau mental melalui kegiatan
sehari-hari, dan contoh dari lingkungan.
b. Kebutuhan Pembelajaran Anak Cerdas dan Bakat Istimewa
Kebutuhan pembelajaran bagi anak cerdas istimewa dan bakat istimewa
adalah sebagai berikut.
1) Program pengayaan horisontal, meliputi:
(a) Mengembangkan kemampuan eksplorasi.
(b) Mengembangkan pengayaan dalam arti memperdalam dan
memperluas hal-hal yang ada di luar kurikulum biasa.
(c) eksekutif intensif dalam arti memberikan kesempatan untuk
mengikuti program intensif bidang tertentu yang diminati secara
tuntas dan mendalam dalam waktu tertentu.
2) Program pengayaan vertikal, yaitu:
(a) Acceleration, percepatan/maju berkelanjutan dalam mengikuti
program yang sesuai dengan kemampuannya, dan jangan dibatasi
oleh jumlah waktu, atau tingkatan kelas.
(b) Independent study, memberikan seluas-luasnya kepada anak untuk
belajar dan menjelajahi sendiri bidang yang diminati.
(c) Mentorship, memadukan antara yang diminati anak gifted dan
tallented dengan para ahli yang ada di masyarakat.
c. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Autism
Kebutuhan pembelajaran bagi anak anak autis adalah sebagai berikut:
1) Diperlukan adanya pengembangan strategi untuk belajar dalam seting
kelompok.
Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
6
2) Perlu menggunakan beberapa teknik di dalam menghilangkan perilaku-
perilaku negatif yang muncul dan mengganggu kelangsungan proses
belajar secara keseluruhan (stereotip).
3) Guru perlu mengembangkan ekspresi dirinya secara verbal dengan
berbagai bantuan.
4) Guru terampil mengubah lingkungan belajar yang nyaman dan
menyenangkan bagi anak, sehingga tingkah laku anak dapat
dikendalikan pada hal yang diharapkan.
d. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Kesulitan Belajar
Spesifik
Peserta didik yang mengalami hambatan belajar spesifik (disleksia,
diskalkulia, disgrafia) perlu adanya intervensi yang melibatkan seluruh
indera dalam proses belajar mengajarnya. Salah satu teknik yang dapat
diterapkan adalah teknik multi sensori. Berikut hal-hal yang harus dilakukan
guru dalam menangani di dalam kelas;
(1) Perkenalkan belajar alfabet secara sekuensial (berurutan) secara
bertahap dan berurut.
(2) Alfabet diperkenalkan menggunakan huruf-huruf dari kayu atau plastik,
sehingga anak dapat melihat huruf, mengambilnya, merasakannya
dengan mata terbuka atau tertutup dan mengucapkan bunyinya.
(3) Peserta didik perlu tahu bahwa huruf /i/ muncul sebelum /k/, Alfabet
dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang membuat mudah anak
mengingat di kelompok mana huruf tersebut berada.
(4) Menyortir dan mencocokkan huruf kapital, huruf kecil, bentuk cetak,
dan tulisan tangan dari huruf; melatih keterampilan sequencing dengan
huruf dan bentuk-bentuk terpotong; dan melatih menempatkan tiap
huruf dalam alfabet dalam hubungannya dengan huruf lain.
Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
7
Alasan dari teknik ini karena saluran pembelajaran visual, auditori dan taktil-
kinestetik semua digunakan secara berkesinambungan. Teknik multisensori
juga melibatkan proses anak dalam hal (1) mengulang suara yang didengar;
(2) merasakan bentuk yang dibuat bunyi di mulut; (3) membuat bunyi dan
mendengarkan; dan (4) menulis huruf.
Visual (penglihatan)
Peserta didik belajar paling baik dengan cara melihat informasi. Karena itu,
cara mulai yang baik adalah dengan menggunakan kartu bergambar dengan
kata-kata tertulis di bawahnya (flash card). Pilihlah kata-kata yang sesuai
dengan level belajar anak. Selain itu, jika anak kesulitan dengan bunyi,
tunjukkan di mana bunyi itu dibuat di dalam mulut secara umum.
Auditori (pendengaran)
Anak-anak auditori belajar paling baik dengan cara mendengarkan apa yang
diajarkan. Untuk anak yang kesulitan pada masalah bunyi, ajarkan sepasang
kata singkat dan mintalah anak untuk mengatakan kata mana yang betul
(tas/das). Juga, mintalah mereka menulis huruf, kata, atau kalimat sementara
guru mengucapkannya.
Taktil (perabaan)
Anak-anak ini belajar paling baik dengan proses
‘menyentuh’. Ini adalah anak-anak yang biasa
terlihat memisahkan bagian suatu benda dan
kemudian menyatukannya kembali. Mereka
belajar paling baik dengan melalui sentuhan,
sehingga sangatlah penting untuk memasukkan
gaya belajar ini ke dalam perintah-perintah
guru.
Gambar 20: Huruf Abjad yang
bertekstur tiga dimensi

More Related Content

Similar to KEBERAGAMAN PDBK.pdf

Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus11111115
 
Nota pemulihan nie
Nota pemulihan nieNota pemulihan nie
Nota pemulihan nieniekay
 
Keberagaman Anak berkebutuhan khusus
Keberagaman Anak berkebutuhan khususKeberagaman Anak berkebutuhan khusus
Keberagaman Anak berkebutuhan khususSaLimah22
 
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docxABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docxalgiparwicak0805
 
Power Point Tuna Cakap
Power Point Tuna CakapPower Point Tuna Cakap
Power Point Tuna Cakapranggasisto
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slbiwan Alit
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
 
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptxREDFIE
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajarDedi Yulianto
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajarthearif1971
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusifrisa zakiatul
 

Similar to KEBERAGAMAN PDBK.pdf (20)

Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Nota pemulihan nie
Nota pemulihan nieNota pemulihan nie
Nota pemulihan nie
 
Keberagaman Anak berkebutuhan khusus
Keberagaman Anak berkebutuhan khususKeberagaman Anak berkebutuhan khusus
Keberagaman Anak berkebutuhan khusus
 
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docxABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
ABK. Topik 1. Ruang Kolaborasi. LKK1.docx
 
Power Point Tuna Cakap
Power Point Tuna CakapPower Point Tuna Cakap
Power Point Tuna Cakap
 
Makalah slb
Makalah slbMakalah slb
Makalah slb
 
hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slb
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
 
Gaya belajar visual
Gaya belajar visualGaya belajar visual
Gaya belajar visual
 
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptxPPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx
 
TT3 ABK NEW.pdf
TT3 ABK NEW.pdfTT3 ABK NEW.pdf
TT3 ABK NEW.pdf
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajar
 
TT3 ABK.docx
TT3 ABK.docxTT3 ABK.docx
TT3 ABK.docx
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learner
 
Buat bk updete
Buat bk updeteBuat bk updete
Buat bk updete
 
Buat bk updete
Buat bk updeteBuat bk updete
Buat bk updete
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajar
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

KEBERAGAMAN PDBK.pdf

  • 1. Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus 1 MATERI 3 KEBUTUHAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS 1. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Sensorik a. Anak dengan Hambatan Penglihatan (Tunanetra) Layanan khusus dalam pendidikan bagi anak dengan gangguan penglihatan yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi yang hambatan penglihatan total. Bagi yang masih memiliki sisa penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar. Di samping itu, diperlukan latihan Orientasi dan Mobilitas (OM) yang penerapannya bukan hanya di sekolah, melainkan dapat diterapkan di lingkungan tempat tinggalnya. Seseorang dikatakan hambatan penglihatan total atau buta total (totally blind) jika mengalami hambatan visual yang sangat berat sampai tidak dapat melihat sama sekali. Penyandang buta total mempergunakan kemampuan perabaan dan pendengaran sebagai saluran utama dalam belajar. Orang seperti ini biasanya mempergunakan huruf Braille sebagai media membaca dan memerlukan latihan orientasi dan mobilitas. Hambatan penglihatanan akan berdampak dalam kemampuan kognitif, kemampuan akademis, sosial emosional, perilaku, perkembangan bahasa, perkembangan motorik, orientasi dan mobilitas. b. Anak dengan Hambatan Pendengaran (Tunarungu) Seperti sudah dikemukan sebelumnya, peserta didik yang mengalami hambatan pendengaran perlu Alat Bantu Dengar (ABD), tetapi walaupun telah diberikan pertolongan dengan ABD, mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus karena gangguan pendengaran berdampak pada aspek-aspek di bawah ini.
  • 2. Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus 2 a. Aspek Motorik Anak tunarungu yang tidak memiliki hambatan lain dapat mencapai tugas- tugas perkembangan motorik (early major motor milestones), seperti duduk, merangkak, berdiri dengan tanpa bantuan, dan berjalan sama seperti yang terjadi pada anak yang mendengar (Preisler, 1995, dalam Alimin, 2007). Namun demikian, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami hambatan pendengaran memiliki kesulitan dalam hal kesimbangan dan koordinasi gerak umum, dalam menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan kecepatan serta gerakan-gerakan yang kompleks. b. Aspek bicara dan bahasa Keterampilan berbicara dan bahasa merupakan bidang perkembangan yang paling banyak dipengaruhi oleh peserta didik hambatan pendengaran. Khususnya anak-anak yang mengalami hambatan pendengaran dibawa sejak lahir. Menurut Rahardja (2006) bagi individu yang congenital atau berat, suara yang keras tidak dapat didengarnya meskipun dengan menggunakan alat bantu dengar. Individu ini tidak dapat menerima informasi melalui suara, tetapi mereka sebaiknya belajar bahasa bibir. Suara yang dikeluarkan oleh individu dengan hambatan pendengaran biasanya sering sulit untuk dimengerti, karena mereka mengalami kesulitan dalam membeda-bedakan artikulasi, kualitas suara, dan tekanan suara. Kebutuhan pembelajaran peserta didik hambatan pendengaran menurut Gunawan (2011) secara umum tidak berbeda dengan anak pada umumnya. Akan tetapi, mereka memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran antara lain: 1) Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya. 2) Anak hendaknya didudukkan paling depan, sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru. 3) Perhatikan postur anak yang sering memiringkan kepala untuk mendengarkan.
  • 3. Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus 3 4) Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejajar dengan kepala anak. 5) Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang harus jelas. 2. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Mental Kognitif a. Anak dengan Hambatan Intelektual (Tunagrahita) Pendidikan bagi peserta didik anak mengalami hambatan intelektual seharusnya ditujukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal, agar mereka dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana mereka berada. Secara umum kebutuhan pembelajaran anak anak mengalami hambatan intelektual adalah sebagai berikut. 1) Perbedaan anak mengalami hambatan intelektual dengan anak normal dalam proses belajar adalah terletak pada hambatan dan masalah atau karakteristik belajarnya. 2) Perbedaan karakteristik belajar anak anak mengalami hambatan intelektual dengan anak sebayanya, anak anak mengalami hambatan intelektual mengalami masalah dalam hal yaitu: a) Tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah b) Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru c) Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas. 3. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Fisik a. Anak dengan Hambatan Gerak Anggota Tubuh (Tunadaksa) Pendidikan bagi peserta didik anak mengalami hambatan intelektual seharusnya ditujukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal, agar mereka dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana mereka berada. Secara umum kebutuhan
  • 4. Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus 4 pembelajaran anak anak mengalami hambatan intelektual adalah sebagai berikut. 1) Perbedaan anak mengalami hambatan intelektual dengan anak normal dalam proses belajar adalah terletak pada hambatan dan masalah atau karakteristik belajarnya. 2) Perbedaan karakteristik belajar anak anak mengalami hambatan intelektual dengan anak sebayanya, anak anak mengalami hambatan intelektual mengalami masalah dalam hal yaitu: a) Tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah b) Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru c) Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas. 4. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Lainnya a. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Perilaku dan Emosi Kebutuhan pembelajaran bagi anak hambatan perilaku dan emosi yang harus diperhatikan oleh guru antara lain adalah: 1) Mengetahui strategi pencegahan dan intervensi bagi individu yang beresiko mengalami gangguan emosi dan perilaku. 2) Menggunakan variasi teknik yang tidak kaku dan keras untuk mengontrol tingkah laku target dan menjaga atensi dalam pembelajaran. 3) Menjaga rutinitas pembelajaran dengan konsisten, dan terampil dalam problem solving dan mengatasi konflik. 4) Merencanakan dan mengimplementasikan reinforcement secara individual dan modifikasi lingkungan dengan level yang sesuai dengan tingkat perilaku. 5) Mengintegrasikan proses belajar mengajar (akademik), pendidikan afektif, dan manajemen perilaku baik secara individual maupun kelompok. 6) Melakukan asesmen atas tingkah laku sosial yang sesuai dan problematik pada siswa secara individual.
  • 5. Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus 5 7) Perlu adanya penataan lingkungan yang kondusif (menyenangkan)bagi setiap anak. 8) Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan hambatan dan masalahyang dihadapi oleh setiap anak. 9) Adanya kegiatan yang bersifat kompensatoris sesuai dengan bakat dan minat anak. 10) Perlu adanya pengembangan akhlak atau mental melalui kegiatan sehari-hari, dan contoh dari lingkungan. b. Kebutuhan Pembelajaran Anak Cerdas dan Bakat Istimewa Kebutuhan pembelajaran bagi anak cerdas istimewa dan bakat istimewa adalah sebagai berikut. 1) Program pengayaan horisontal, meliputi: (a) Mengembangkan kemampuan eksplorasi. (b) Mengembangkan pengayaan dalam arti memperdalam dan memperluas hal-hal yang ada di luar kurikulum biasa. (c) eksekutif intensif dalam arti memberikan kesempatan untuk mengikuti program intensif bidang tertentu yang diminati secara tuntas dan mendalam dalam waktu tertentu. 2) Program pengayaan vertikal, yaitu: (a) Acceleration, percepatan/maju berkelanjutan dalam mengikuti program yang sesuai dengan kemampuannya, dan jangan dibatasi oleh jumlah waktu, atau tingkatan kelas. (b) Independent study, memberikan seluas-luasnya kepada anak untuk belajar dan menjelajahi sendiri bidang yang diminati. (c) Mentorship, memadukan antara yang diminati anak gifted dan tallented dengan para ahli yang ada di masyarakat. c. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Autism Kebutuhan pembelajaran bagi anak anak autis adalah sebagai berikut: 1) Diperlukan adanya pengembangan strategi untuk belajar dalam seting kelompok.
  • 6. Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus 6 2) Perlu menggunakan beberapa teknik di dalam menghilangkan perilaku- perilaku negatif yang muncul dan mengganggu kelangsungan proses belajar secara keseluruhan (stereotip). 3) Guru perlu mengembangkan ekspresi dirinya secara verbal dengan berbagai bantuan. 4) Guru terampil mengubah lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi anak, sehingga tingkah laku anak dapat dikendalikan pada hal yang diharapkan. d. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Kesulitan Belajar Spesifik Peserta didik yang mengalami hambatan belajar spesifik (disleksia, diskalkulia, disgrafia) perlu adanya intervensi yang melibatkan seluruh indera dalam proses belajar mengajarnya. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah teknik multi sensori. Berikut hal-hal yang harus dilakukan guru dalam menangani di dalam kelas; (1) Perkenalkan belajar alfabet secara sekuensial (berurutan) secara bertahap dan berurut. (2) Alfabet diperkenalkan menggunakan huruf-huruf dari kayu atau plastik, sehingga anak dapat melihat huruf, mengambilnya, merasakannya dengan mata terbuka atau tertutup dan mengucapkan bunyinya. (3) Peserta didik perlu tahu bahwa huruf /i/ muncul sebelum /k/, Alfabet dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang membuat mudah anak mengingat di kelompok mana huruf tersebut berada. (4) Menyortir dan mencocokkan huruf kapital, huruf kecil, bentuk cetak, dan tulisan tangan dari huruf; melatih keterampilan sequencing dengan huruf dan bentuk-bentuk terpotong; dan melatih menempatkan tiap huruf dalam alfabet dalam hubungannya dengan huruf lain.
  • 7. Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus 7 Alasan dari teknik ini karena saluran pembelajaran visual, auditori dan taktil- kinestetik semua digunakan secara berkesinambungan. Teknik multisensori juga melibatkan proses anak dalam hal (1) mengulang suara yang didengar; (2) merasakan bentuk yang dibuat bunyi di mulut; (3) membuat bunyi dan mendengarkan; dan (4) menulis huruf. Visual (penglihatan) Peserta didik belajar paling baik dengan cara melihat informasi. Karena itu, cara mulai yang baik adalah dengan menggunakan kartu bergambar dengan kata-kata tertulis di bawahnya (flash card). Pilihlah kata-kata yang sesuai dengan level belajar anak. Selain itu, jika anak kesulitan dengan bunyi, tunjukkan di mana bunyi itu dibuat di dalam mulut secara umum. Auditori (pendengaran) Anak-anak auditori belajar paling baik dengan cara mendengarkan apa yang diajarkan. Untuk anak yang kesulitan pada masalah bunyi, ajarkan sepasang kata singkat dan mintalah anak untuk mengatakan kata mana yang betul (tas/das). Juga, mintalah mereka menulis huruf, kata, atau kalimat sementara guru mengucapkannya. Taktil (perabaan) Anak-anak ini belajar paling baik dengan proses ‘menyentuh’. Ini adalah anak-anak yang biasa terlihat memisahkan bagian suatu benda dan kemudian menyatukannya kembali. Mereka belajar paling baik dengan melalui sentuhan, sehingga sangatlah penting untuk memasukkan gaya belajar ini ke dalam perintah-perintah guru. Gambar 20: Huruf Abjad yang bertekstur tiga dimensi