Makalah ini membahas tentang penyebab prestasi belajar anak menurun, termasuk faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prestasi anak serta langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua dan sekolah untuk menangani penurunan prestasi tersebut.
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
Makalah ini menyajikan bagaimana peranan layanan konseling terhadap kesehatan mental peserta didik. Referensi definisi kesehatan mental juga disajikan dalam makalah ini.
Bagi yang ingin mendapatkan makalah ini lengkap, silahkan hubungi : wiyadnya.gene@yahoo.com
Penggunaan makalah ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. 2012. "Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik", Makalah tidak dipublikasikan, Jakarta: STAH Dharma Nusantara.
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
Makalah ini menyajikan bagaimana peranan layanan konseling terhadap kesehatan mental peserta didik. Referensi definisi kesehatan mental juga disajikan dalam makalah ini.
Bagi yang ingin mendapatkan makalah ini lengkap, silahkan hubungi : wiyadnya.gene@yahoo.com
Penggunaan makalah ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. 2012. "Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik", Makalah tidak dipublikasikan, Jakarta: STAH Dharma Nusantara.
Deteksi Dini Gangguan Belajar pada AnakLukman Izyan
Terkadang sering kita temui adanya stigma negatif terhadap seorang anak terkait potensi akademis. Seringkali penilaian tanpa didasari alasan yang tepat. Sedangkan pada kenyataannya, seringkali kemampuan akademik seorang anak dipengaruhi oleh gannguan belajar yang tengah/telah dihadapi olehnya. Sehingga pendeteksian dini gangguan belajar pada anak sangatlah penting.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanaan remidi dilakukan oleh guru kelas, namun dalam pelaksanaannya bukan hanya satu pihak saja yang melakukan remedial, namun dari pihak keluarga juga harus memiliki kesempatan untuk memberikan preses remedial. hal ini dikarenakan bahwa perlu adanya bimbingan lebih lanjut bukan hanya bimbingan yang dilakukan oleh guru , karena disadari bahwa guru tidak selalu ada untuk para siswa namun yang perlu tahu yaitu orang tua, karena orang tua selalu ada di antara mereka untuk setiap waktu. Selainorang tua adalah orang yang selalu ada bersamanya bisa kakak, kakek, nenek atau bahkan paman dan bibi.
Akan hal tersebut, perlu adanya pengetahuan pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah apapun, baik masalah proses belajar atau masalah motivasi belajar. akan lebih dalam lagi apabila dalam observasi ini dibahas tentang pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah motivasi belajar.
B. Tujuan
Rumusan masalah diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian pembelajaran
2. Menjelaskan macam-macam penyimpangan perilaku pada anak usia SD
3. Menjelaskan gejala-gejala penyimpangan perilaku pada anak usia SD
4. Menjelaskan jenis-jenis perilaku yang menyimpag
5. Menjelaskan cara mengatasi anak yang memiliki masalah
C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi bagi mahasiswa maupun bagi guru adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai calon guru memperoleh pengalaman baru dan sebagai acuan dalam mengajar serta menambah wawasan mahasiswa dalam mengajar anak SD.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang kegiatan belajar mengajar yang harus diterapkan di SD pada saat ini.
Selain itu manfaat observasi adalah :
a. Melatih kita dalam membuat karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
b. Sebagai pedoman pembelajaran.
c. Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan pendidikan sekolah dasar.
3. Ruang Lingkup Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini, ruang lingkup yang digunakan adalah :
1. Pembelajaran Remidi
2. Kesulitan Belajar
4. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan terdiri dari berbagai macam teknik, diantaranya adalah pengumpulan data, pengamatan, dokumen, dan wawancara.
5. Waktu dan Tempat
Observasi (penelitian) ini dilakukan selama satu kali di Desa Bendosewu Kecamatan Talun-Blitar di rumah Bapak Maswan pada tanggal 15 April 2015 selama jam 15.14 sampai 14.10.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN REMIDIAL
Pembelajaran remedial (Remedial Teaching) merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi baik akademik maupun non akademik belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari peni
1. MAKALAH
PRESTASI MENURUN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 13
- FERIDAMULIA
NIM 143208561
- ERNA WATI
NIM
DOSEN PEMBIMBING
ADNAN,S.Kom.i,M.Pd.i
UNIVERSITAS STAIN MALIKUSALEH
PROSI BKI
JURUSAN DAKWAH
2016
2. i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan
kemampuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul Menurunnya Prestasi Anak ini.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Suherman. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini.
Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan penulis,
dimana penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan bekal pengetahuan
yang penulis miliki untuk mencapai hasil yang terbaik. Maka demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini, kami terbuka untuk menerima kritik-kritik yang
konstruktif dari pembaca.
Semoga karya kecil ini dapat menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca dan
menjadikan rahmat yang tak putus bagi penulis. Amin.
Aceh Utara , Desember 2016
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar belakan...................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan penyusunan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
Penyebab Prestasi Anak Menurun..........................................................................3
Apa Yang dilakukan orang tua apa bila prestasi anak di sekolah menurun...........4
Mengapa prestasi anak menurun............................................................................5
BAB III. PENUTUP..............................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan
manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya
menghadapi persoalan-persoalan atau masalah yang silih berganti.. Manusia tidak
sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia
yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit
manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain.
Manusia adalah sasaran pendidikan. Pendidikan bermaksud membantu peserta
didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.peserta didik
merupakan pribadi-pribadi yang sedang berada dalam proses berkembang kearah
kematangan. Masing-masing peserta didik memiliki karakteristik pribadi yang
unik. Dalam arti terdapat perbedaan individual diantara mereka, seperti
menyangkut aspek kecerdasan, emosi, sosiabilitas, sikap, kebiasaan, dan
kemampuan penyesuaian diri. Dalam dunia pendidikan, peserta didikpun tidak
jarang mengalami masalah-masalah, sehingga tidak jarang dari peserta didik yang
menunjukkan berbagai gejala penyimpangan perilaku yang merentang dari kategori
ringan sampai dengan berat.
Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, maka perlu
adanya pendekatan-pendekatan melalui pelaksanaan bimbingan dan konseling.
Disini, guru memiliki perananan yang sangat penting karena guru merupakan
sumber yang sangat menguasai informasi tentang keadaan siswa atau pesrta didik.
Di dalam melakukan bimbingan dan konseling, kerja sama konselor dengan
personel lain di sekolah merupakan suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan.
Kerja sama ini akan menjamin tersusunnya program bimbingan dan konseling yang
komprehensif, memenuhi sasaran, serta realistik.
5. 2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Penyebab Prestasi anak menurun ?
2. Apa yang dilakukan orang tua apabila prestasi anak disekolah menurun ?
3. Mengepa Prestasi Anak Menurun ?
1.3 Tujuan Penyusunan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan makalah adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi siswa di sekolah.
2. Mengetahui pendekatan-pendekatan umum dalam Bimbingan & Konseling.
3. Mengetahui strategi pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyebab Prestasi Anak Menurun
Perubahan dalam performa akademis, seperti prestasi menurun, adalah sesuatu yang
wajar dialami setiap anak dalam proses pertumbuhannya.
Penyebab hal tersebut bisa ditinjau dari dua faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah hal-hal yang datang dari dalam diri anak sendiri,
seperti kurang istirahat, tidak cukup tidur, atau sedang sakit.
Perbedaan jam belajar antara jenjang TK dan SD juga seringkali menjadi penyebab
munculnya masalah baru dalam keseharian anak. Apalagi, selain jam belajar yang
lebih panjang, di SD juga sudah ada ujian, PR, dan lain-lain, yang sebelumnya tidak
ditemukan anak di bangku TK.
Cara setiap anak menghadapi perubahan tersebut tidak selalu sama, Ma. Ada yang
mulus melaluinya, namun ada pula yang membutuhkan proses adaptasi lebih lama.
Mama bisa membantu anak beradaptasi dengan cara membimbingnya agar bisa
mengikuti jadwal kegiatan barunya secara lebih efektif. Misalnya, memberlakukan
rutinitas mengerjakan PR pada jam yang sama setiap hari, serta memberlakukan
jam tidur malam lebih awal agar anak cukup beristirahat di malam hari.
Apabila tidurnya cukup, anak akan bangun dalam kondisi segar keesokan paginya
dan siap menangkap pelajaran yang diberikan di sekolah.
Faktor eksternal yang bisa mempengaruhi performa anak adalah tentunya
lingkungan tempatnya berkegiatan sehari-hari, baik itu di rumah maupun di
sekolah. Coba lakukan introspeksi, Ma, kira-kira apakah anak merasa terbebani
oleh harapan-harapan yang Anda tanamkan pada dirinya?
7. 4
Tuntutan dari orangtua agar anaknya selalu berprestasi bisa menjadi beban bagi
anak, yang malah berisiko membuat performanya di sekolah merosot.
Lakukan cross check dengan guru anak di sekolah, apakah anak Anda memiliki
masalah di kelas. Misalnya, kesulitan dalam bersosialisasi ataupun dalam
memahami instruksi dari guru. Biasakan pula ngobrol dengan anak tentang
kesehariannya di sekolah.
Apa saja yang dilakukannya, siapa saja yang bermain dengannya tadi, dan apakah
dia senang atau tidak dengan kegiatannya sepanjang hari itu. Setelah mengetahui
akar permasalahannya, akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan sesuatu guna
memperbaikinya.
2. Apa yang dilakukan orang tua apabila prestasi anak disekolah
menurun ?
Tidak ada salahnya mengomunikasikan dengan anak, penyebab turunnya prestasi
belajarnya. Apakah ada kesulitan yang dihadapi, atau hal-hal lain di luar itu.
Lakukan diskusi dari hati ke hati, kendala yang sedang ia hadapi. Apakah karena
materi pelajaran, atau ada hal lain di luar itu. Jika sudah diketahui maka solusinya
akan dipecahkan dengan lebih mudah bersama-sama.
nak
Turunnya prestasi bukan semata-mata karena kesalahan anak. Ada banyak faktor
yang menyebabkan hal tersebut dialami anak, bisa faktor internal maupun eksternal.
Sebaiknya Anda tidak terburu-buru menjudge dan melabeli anak, dengan sebutan
'malas' dan 'tidak mau mendengarkan' akibat penurunan prestasi tersebut.
Setiap anak memiliki tipe belajarnya sendiri, yang berbeda dengan anak lainnya.
Anak tipe visual memiliki kemampuan belajar dengan mengobservasi, mengamati
8. 5
lewat gambar, ataupun membaca buku secara mandiri. Sedangkan anak dengan tipe
belajar auditori memiliki kemampuan belajar dengan mendengarkan secara
langsung atau melalui rekaman suara. Jika anak Anda adalah tipe kinestetik, ia
memiliki kemampuan belajar dengan bergerak, serta melakukan uji coba secara
langsung. Karenanya, penting memperhatikan materi yang menyebabkan
penurunan belajar pada anak. Cari cara belajar yang sesuai dengan tipe belajarnya.
Tidak selamanya penurunan prestasi terjadi karena kondisi anak. Apa yang terjadi
di sekitarnya, di rumah dan sekolah, bisa jadi penyebabnya juga termasuk peran
Anda sebagai orang tua. Mungkin Anda selama ini terlalu sibuk dengan urusan
pribadi sehingga tidak lagi memperhatikan proses belajarnya. Atau mungkin juga
anak merasa tidak nyaman menerima pelajaran karena kondisi rumah yang tidak
harmonis. Mungkin pula Anda selama ini secara tidak sadar menuntutnya lebih
tetapi lupa menyediakan kebutuhannya.
Hai para orang tua, jangan sia-siakan anak-anak kita yang sangat membutuhkan
perhatian Anda sebagai orang tuanya. Prestasi menurun di sekolah adalah salah satu
dari sekian faktor yang menandakan mereka butuh perhatian Anda.
3. Mengapa Prestasi Belajar Anak Menurun?
Setiap orangtua berharap agar prestasi belajar anak selalu meningkat. Kalau pun
tidak mengalami peningkatan, minimal harus stabil dan tidak mengalami
kemerosotan. Anak dapat mempertahankan prestasi yang telah diraihnya.
Namun harapan itu tidak selalu menjadi kenyataan. Adakalanya prestasi anak
mengalami kenaikan dan pada saat lain akan mengalami kemunduran.
9. 6
Naik turunnya grafik prestasi belajar anak di sekolah sebenarnya adalah hal biasa.
Orangtua tak perlu khawatir, apalagi sampai memarahi anak ketika mengetahui
prestasi belajarnya menurun.
Namun perlu digarisbawahi bahwa penurunan peringkat anak di kelas, belum tentu
karena prestasi belajar anak benar-benar telah menurun. Boleh jadi karena prestasi
belajar temannya mengalami peningkatan yang cukup drastis.
Bagi anak yang sudah sering berprestasi atau mendapat juara kelas.Turun naiknya
prestasi belajar anak ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu cara belajar dan
kuantitas belajar anak.
1. Cara belajar anak
Sering terjadi setelah anak meraih prestasi, anak menjadi lalai dan tidak
meningkatkan cara belajarnya. Di sisi lain, justru temannya melakukan cara belajar
yang efektif sehingga prestasi belajarnya meningkat. Cara belajar yang ditempuh
anak berpengaruh terhadap turun naiknya prestasi belajar anak.
2. Kuantitas belajar anak
Makin meningkat tingkatan kelas anak semakin berat beban belajar anak. Oleh
sebab itu setiap anak harus menunjukkan kuantitas belajar yang lebih dari
sebelumnya, meningkat dari semester sebelumnya.
10. 7
Jika anak masih melaksanakan kuantitas belajar yang sama seperti semester
sebelumnya, ada kemungkinan anak akan tertinggal oleh temannya yang
menunjukkan kuantitas belajar yang lebih banyak.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kuantitas belajar adalah alokasi waktu belajar
anak di rumah dan keluasan materi belajar yang harus dikuasai.
Dengan mengetahui penyebab turunnya prestasi belajar yang sudah pernah diraih,
siswa dapat melakukan perubahan terhadap cara dan kuantitas belajar. Semoga
memberi inspirasi buat pelajar dan orangtua siswa.
11. 8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perlunya layanan bimbingan di sekolah adalah berlatarbelakangkan tiga aspek.
Pertama adalah aspek lingkungan, khususnya lingkungan. sosial kultural, yang
secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi individu siswa sebagai
subjek didik, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sebagai akibat dari
lingkungan pengaruh sosial-kultural ini, maka individu memerlukan adanya
bantuan dalam perkembangannya, dan sekolahpun memerlukan pendekatan
khusus. Bantuan dan pendekatan yang diperlukan adalah layanan bimbingan dan
konseling.
Aspek yang kedua adalah lembaganya itu sendiri yaitu pendidikan yang
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian subjek didik.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dilaksanakan secara tuntas baik
dalam proses kegiatannya maupun tindak dan para pelaksana nya yaitu guru sebagai
pendidik. Untuk menuntaskan pendidikan, diperlu kan adanya layanan bimbingan
dan konseling.
Aspek ketiga adalah yang menyangkut segi subjek didik sebagai pribadi yang unik,
dinamik dan berkembang, memerlukan pendekatan dan bantuan yang khusus
melalui layanan bimbingan dan konseling.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan (sosial kultural)
pendidikan, dan siswa (psikologis) merupakan latar belakang perlunya layanan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Saran
Untuk menciptakan pelayanan bimbingan secara bermutu, maka para pembimbing,
guru, dan personel sekolah lainnya perlu mendapatkan penambahan, perluasan, atau
12. 9
pendalaman tentang konsep-konsep atau keterampilan-keterampilan tertentu
tentang bimbingan, sesuai dengan deskripsi pekerjaan (kinerja) masing-masing.
Bentuk pengembangan staf ini bisa dilaksanakan melalui seminar atau lokakarya.
Melalui kegiatan pengembangan ini diharapkan personel sekolah memiliki
kompetensi atau kemampuan sesuai dengan deskripsi kerja
(kinerja) masing-masing.
Selain itu, konselor perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang
tua, staf sekolah lainnya, dan pihak instansi di luar sekolah (pemerintah dan swasta)
untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling secara akurat dan bijaksana,
dalam upaya memfasilitasi individu atau peserta didik mengembangkan npotensi
dirinya secara optimal, untuk memperoleh informasi, dan umpan balik tentang
layanan bantuan yang telah diberikannya kepada para siswa, menciptakan
lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, melakukan referal,
serta meningkatkan kualitas program layanan bimbingan dan konseling.
13. 10
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu., dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan &
Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Winkel, W.S. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah. Jakarta: PT
Gramedia
Sudrajat, Akhmad. (2010). Strategi Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan
Konseling. [Online]. Tersedia:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/03/strategi-pelaksanaan-layanan-
bimbingan-dan-konseling/. [4 Maret 2012]