1. RANCANG BANGUN WEB E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN
MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN KELAS X TITL SMK NEGERI 1
LUBUK PAKAM
SEMINAR PROPOSAL
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2. A.Latar Belakang Masalah
• Pembelajaran yang dilakukan masih konvensional
• Penggunaan jaringan Wifi di sekolah kurang
dimaksimalkan untuk kebutuhan belajar
• Media belajar yang digunakan guru masih
mengandalkan powerpoint dan infokus
• Siswa kurang termotivasi dengan pembelajaran
yang di beri oleh guru
• Pembelajaran yang monoton membuat siswa
kurang tertarik untuk menikuti pembelajaran,
siswa tidak aktif/ tidak mandiri.
Rancang Bangun Web E-learning Pada Mata Pelajaran
Menggunakan Hasil Pengukuran
Memberikan Media
Yang Inovasi
Menarik dan mudah
dipahami
Dapat di akses
dimanapun
Membuat siswa aktif dan
mandiri
BAB I
PENDAHULUAN
3. B. Identifikasi Masalah
• Keterbatasan sumber belajar berbasis teknologi komputer dan informasi.
• Siswa membutuhkan akses belajara yang luas, aktif, kreatif, dan suasana belajar
yang menantang, (sumber fasilitas tidak tersedia).
• Penngunaaan internet belum optimal dalam pencarian sumber balajar.
• Materi yang sifatnya aplikatif atau terapan yang seharusnya lebih banyak melatih
siswa, bukan materi belajar yang monoton dan berfifat normatif.
• Kurangnya ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran TITL
menggunakan metode konvensional selama ini yang diindikasikan selaras dengan
hasil belajar siswa.
• Pemanfaatan media pembelajaran E-Learning pada pembelajaran TITL.
4. C. Pembatasan Masalah
Peneliti fokus pada rancang bangun Web E-Learning
pada mata pelajaran menggunakan hasil
pengukuran kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Penelitian ini diterapkan “Menggunakan
pembanguan sebuah Web sebagai media belajar
yang memerlukan komputer dan jaringan internet”,
“Software yang digunakan untuk membangun Web
E-learning adalah XAMPP (v3.6.3-0-V11) dan Moodle
(v2.8.5+)”, dan “bahan ajar yang dipakai adalah
menggunakan hasil pengukuaran dengan materi
dasar dan pengukuran listrik”.
5. D. Perumusan Masalah
• Bagaimana membangun media Web e-learning untuk mata
pelajaran menggunakan hasil pengukuran kelas X TITL?
• Bagaimana presepsi siswa terhadap Web E-Learning yang
digunakan ?
E. Tujuan Penelitian
• Membangun media Web e-learning untuk mata pelajaran
menggunakan hasil pengukuran kelas X TITL.
• Mengetahui presepsi siswa terhadap Web E-Learning yang telah
digunakan.
6. A. Deskripsi Teoritis
• Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
beratih tengah, perantara, atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Menurut Arief S, DKK (2010:7) media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perhatian, dan minat belajar.
• Peranan Media Dalam Proses Pembelajaran
Dalam sistem pembelajran modern saat ini siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pesan, namun siswa juga bisa bertindak sebagai komunikator atau
penyampai pesan. Dalam kondisi tersebut, maka akan terjadi komunikasi dua
arah (two way traffic communication) bahkan komunikasi banyak (multiway
traffic communication). Proses pembelajaran akan terjadi akan terjadi apabila
komunikasi antara penerima pesan (murid) dengan sumber pesan (guru) lewat
media tersebut. Kedudukan media dalam proses pembelajran adalah sebagai
komponen atau bagian integral pembelajaran. Pentingnya multimedia dalam
memfasilitasi belajar, penyajian disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
BAB II
KAJIAN TEORI
7. B. Rancang Bangun Media Pembelajaran
Model yang dipakai unruk Web E-Learning adalah model ADDIE
(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluvation)
Evaluation
Analysis
Evaluation
Implementation Design
Revision
RevisionRevision
Revision
• Analisis
• Desain
• Reka Bentuk
• Pelaksanaan
• Penilaian
mengidentifikasi masalah, tujuan dan sasaran, kebutuhan
peserta didik, pengetahuan dan karakteristik lain yang
relevan
proses sistematis yang menetapkan tujuan belajar,
menjelaskan skenario pembelajaran, prototype, capaian
hasil belajar, desain grafis dan konten
pengembangan isi dan materi pembelajaran
berdasarkan tahap yang telah dilaksanakan
sebelumnya (desain)
tindakan dan prosedur pembelajaran bagi para
peserta didik dan guru yang telah dikembangkan
tindakan dan prosedur pembelajaran bagi para peserta
didik dan guru yang telah dikembangkan
8. C. Pembelajaran E-Learning
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan internet
dengan pembelajaran berbasis Web yang bisa diakses melalui jaringan internet.
Pembelajaran berbasis Web atau yang dikenal juga dengan istilah “Web-based
learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (E-
Learning). Kevin Kruse (2004) dalam salah satu tulisannya yang berjudul “Using the
Web for Learning” yang dimuat dalam situs Web E-Learningguru.com mengemukakan
bahwa pembelajaran berbasis Web sering kali memiliki manfaat yang banyak bagi
para peserta didik. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran
berbasis Web bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur
interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi
pembelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya dikeluarkan
oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
XAMPP
Menurut Wikepedia XAMPP adalah
perangkat lunak bebas, yang
mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa
program. Fungsinya adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost),
yang terdiri atas program Apache HTTP
Server, MySQL database, dan
penerjemah bahasayang ditulis dengan
bahasa pemograman PHP dan Perl.
Moodle
Menurut Wikipedia Moodle (Modular Object-
Orianted Dynamic Learning Environment)
adalah program paket perangkat lunak yang
diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis
internet dan situs Web yang menggunakan
prinsip social contructionist pedagogy. Moodle
merupakan salah satu aplikasi dari konsep
dan mekanisme belajar mengajar yang
memanfaatkan teknologi informasi, yang
dikenal dengan konsep pembelajaran
elektronik (E-Learning).
9. A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan, yaitu
merancang dan membangun media pembelajaran E-Learning berbasis
Web. Penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji kelayakan produk tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas X Teknik
Instalasi Tenaga Listrik. Waktu penelitian pada semester genap tahun
2014/2015.
C. Prosedur Penelitian
BAB III
Metode Penelitian
10. D. Model Rancangan dan Pembuatan Media
Menggunakan model desain pembelajaran ADDIE (Anilysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation), maka dalam
merancang produk perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Analisis
• Analisis kebutuhan terhadap bahan ajar
• Analisis terhadap tujuan yang akan dicapai
• Analisis terhadap kurikulum
• Analisis terhadap keahlian teknis
• Analisis terhadap fasilitas dan peralatan
• Analisis terhadap karakteristik siswa
spesifikasi produk yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
• Tampilan menarik
• Mudah di akses dan digunakan
• Dilengkapi dengan software pendukung.
• Materi sesuai dengan kebutuhan belajar dan mudah di mengerti
(dilengkapi dengan simulasi, animasi, audio dan video serta gambar).
11. 2. Tahap Reka Bentuk
Pada tahap rekabentuk ini, kegiatan yang perlu dilakukan adalah menyiapkan
rancangan dasar dari produk beserta software atau wadah pembuatan media
yang akan digunakan untuk membuat desain menjadi produk. Disini wadah
pembuatan media yang akan dikembangkan adalah XAMPP dan Moodle.
Blok diagram
ini dapat
menjelaskan
semua bagian
dari suatu scene
(tampilan) ke
scene yang lain
secara lengkap.
.
12. 3. Tahap Pengembangan
• Menginstall aplikasi XAMPP untuk localhost
• Menginstall Moodle pada localhost
• Pembuatan menu masuk dan daftaf bagi peserta didik
• Membuat tampilan menarik pada halaman utama
• Mempersiapkan menu dan tampilan pada header tampilan utama
• Mempersiapkan menu dan tampilan pada halaman tengah
tampilan utama
• Mempersiapkan blog untuk footer tampilan utama
• Membuat materi untuk Menggunakan Hasil Pengukuran
• Mempersiapkan gambar atau teks yang diperlukan sebagai bagian
dari materi.
• Membuat kuis untuk mendukung efektifnya pembelajaran yang
dilakukan.
• Membuat media menjadi server yang di bisa di akses dengan
internet.
13. 4. Tahap Implementasi
Media pembelajaran yang telah selesai dibuat diujicobakan kepada
beberapa ahli perancangan media dan ahli bidang studi
menggunakan hasil pengukuran. Pengujian media pembelajaran
dilakukan dengan pengujian angket. jika terdapat kekurangan lagi
maka kembali dilakukan revisi, tapi jika sudah sesuai maka media akan
di lakukan tahap evaluasi.
5. Tahap Penilaian
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan evaluasi atau pengujian
terhadap produk untuk memvalidasi produk. Pada proses akhir
berdasarkan tahap hasil angket tahap implementasi, pada tahap ini
media hasil penelitian yang diperbaiki dapat digunakan secara luas
sebagai salah satu media pembelajaran alternative yang akan
menunjang hasil belajar siswa.
17. F. Instrtumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada pnelitian ini berupa instrumen penilaian untuk
menilai produk yang telah dikembangkan.
Instrumen pokok yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam
pengembangan ini adalah dengan menggunakan lembar angket.
Angket atau Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang berisi
sekumpulan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis
pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan informasi
ataupun jawaban yang diperlukan oleh peneliti.
• Lembar angket ahli media digunakan untuk memperoleh data teknis
dari produk yang di localhost (E- learning) pembelajaran.
• Lembar angket ahli materi digunakan untuk memperoleh data
tentang kualitas materi pembelajaran dan pengembangan aspek
sistem penyampaian pembelajaran.
• Lembar angket peserta didik digunakan memperoleh data tentang
kelayakan produk dari.
18. G. Analisis Data
• Memvalidasi media kepada ahli media dan ahli materi.
• Angket validasi yang diisi ahli media dan ahli materi diperiksa,
bila masih ada ketidak seuaian yang diinginkan dalam validasi
maka media diperbaiki.
• Mengkuantitatifkan penilaian validasi ahli media dan ahli materi
sesuai dengan bobot penilaian yang ditentukan sebelumnya.
• Membuat tabulasi data.
• Setelah itu mendistribusikan angket kepada siswa untuk diisi.
• Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan
jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden.
• Mengkuantitatifkan pertanyaan dengan memberikan skor sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
• Membuat tabulasi data.
• Menghitung persentase dari tiap-tiap subvariabel dengan rumus:
𝑃 𝑠 =
𝑠
𝑁
𝑥 100%