SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN
                           KEPUTUSAN ORGANISASI




PENDAHULUAN


       SIM adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan penyebaran informasi
kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem yang telah maju tidak
hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan
pengambilan keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi, sistem
terprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa
bantuan manusia.
       Data SIM terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah
pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan
pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan secara terus
menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali. Agar menjadi efektif,
maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian
menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan
digunakan.
       Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan
mentah, tanggal penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data
operasi meliputi unsur-unsur seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan dalam
proses. Data keluaran mengandung informasi tentang unsur-unsur seperti barang-
barang potongan, tingkat inventaris akhir dan tanggal pengiriman. Data ini disampaikan
melalui saluran komunikasi ke unit pengolah yang dalam sistem informasi yang
kompleks terdiri atas komputer-komputer elektronik dan perlengkapan-perlengkapan
yang berhubungan. Unit masukan pencatat data pada umurnnya terdiri atas pencatatan
dengan tangan oleh orang-orang bila dikerjakan secara manual, dan dalam beberapa hal
pencatatan data di atas kartu berlubang (punched card) atau pita berlubang (punched
tape). Apabila data bergerak menuju ke unit pengolah, maka data tersebut disusun
menjadi bentuk-bentuk yang lebih berguna dan menjadi masukan ke dalam proses
perencanaan dan pemecahan masalah.
       Pengaturan umpan tralik (feedback loop) terdiri atas saluran-saluran informasi
yang menyampaikan masukan yang telah diolah. operasi, dan data keluaran kepada


                                          Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
langkah-langkah analisis dan keputusan sehingga rencana rencana dan standar-standar
dapat dinilai dan petunjuk-petunjuk kontrol dapat disampaikan ke bawah kepada
tingkat-tingkat operasi organisasi.
       Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah
data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti kecepatan
yang tinggi, ketelitian dan kemampuan menyimpan instruksi-instruksi untuk
memecahkan masalah.        Komputer    dapat    melaksanakan      kebanyakan     jenis
pengolahan informasi yang dapat dilaksanakan oleh manusia dengan lebih cepat dan
dengan kesalahan-kesalahany ang lebih sedikit. Komputer dapat membaca data dari
ratusan kartu berlubang dalam waktu yang sangat singkat; menyimpan jutaan sifat atau
angka untuk kemudian dapat diperoleh kembali seketika, melaksanakan bermacam-
macam perhitungan yang sangat sulit, menulis surat yang telah diprogramkan, membuat
gambar, kurva, grafik dan sebagainya. Komputer tidak dapat memulai berpikir,
membetulkan kesalahannya sendiri, atau melakukan pengolahan yang sifatnya kreatif.
Akan tetapi penemuan kesalahan yang sifatnya rutin dapat diprogramkan ke dalam
komputer sehingga komputer tersebut dapat memberi peringatan kepada operatornya
mengenai kesalahan-kesalahan yang sedang dibuat. Kebanyakan komputer yang
dipakai dalam SIM adalah komputer digital, yang mengolah data dalam bentuk huruf
atau angka yang berlainan, menggunakan quot;line printerquot;, mesin ketik (papan ketik), alat
membuat lubang kartu atau alat pembuat lubang pita kertas untuk membuat laporan-
laporan atau formulir-formulir jenis standar. Komputer analog dipergunakan untuk
mengolah data yang sifatnya terus menerus seperti suhu, tekanan udara, informasi
mengenai permesinan, dan produksi lainnya.


PERUMUSAN PERMASALAHAN
       Dalam penulisan makalah ini, penulis mengangkat permasalahan-permasalahan
sebagai berikut:
       1. Definisi pembuatan keputusan, jenis-jenis, tingkat pengambilan keputusan,
           dan cara menganalisis keputusan dalam suatu organisasi.
       2. Definisi SIM dan jenis-jenis SIM.
       3. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan di dalam suatu
           organisasi?


PEMBAHASAN
                                          Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
1.    DEFINISI      PEMBUATAN         KEPUTUSAN,         JENIS-JENIS,      TINGKAT
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN MENGANALISIS KEPUTUSAN


        Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem
sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat
memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian
pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif
baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu alternatif terbaik guna
menjawab masalah atau menyelesaikan konflik (pertentangan). Proses penurunan suatu
keputusan mengandung empat unsur :
        (1) Model : Model menunjukkan gambaran suatu rnasalah secara kuantitatif
atau kualitatif .
        (2) Kriteria: Kriteria yang dirumuskan menunjukkan tujuan dari keputusan yang
diamtril. Jika terdapat beberapa kriteria yang saling bertentangan, maka pengambilan
keputusan harus melalui kompromi (misalnya menambah jasa langganan dan
mengurangi persediaan, maka keputusan mana yang diambil perlu kompromi).
        (3) Pembatas; Faktor-faktor tambahan yang perlu diperhatikan dalam
memecahkan masalah pengambilan keputusan. Misalnya dana yang kurang tersedia.
        (4) Optimalisasi: Apabila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas-
jelasnya (model), maka manajer menentukan apa yang diperlukan (kriteria) dan apa
yang diperbolehkan (pembatas). Pada keadaan ini pengambil keputusan siap untuk
memilih pemecahan yang terbaik atau yang optimum.


Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan


        Masalah dan konflik terdapat di mana-mana. Beberapa di antaranya bersifat
sederhana dan deterministik, sedangkan yang lain bersifat sangat kompleks dan
probabilistik serta dapat menimbulkan pengaruh yang besar. Pengambilan keputusan
dapat bersifat rutin dan memiliki struktur tertentu atau dapat juga bersifat sangat
kompleks dan tidak berstruktur. Terdapat dua jenis pengambilan keputusan, yaitu :
        (1 ) Pengambilan keputusan terprogram.
        (2) Pengambilan keputusan tidak terprogram.


                                          Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
1. Pengambilan keputusan terprogram :
       Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik
terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan
pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis
adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan
metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram
di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan
secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah
mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
        Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk
melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan
diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibat
pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah membebaskan
manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting.


2. Pengambilan keputusan tidak terprogram:
       menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah'masalah yang
tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses-
proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang
dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya
sedikit parameter'parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang
diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab m'asalah ini diperlukan
seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan
bantuan sistem infofmasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan
tidak terprogram    dengan    baik.     Perluasan   fasilitas'fasilitas   pabrik,
pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan-
kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah
contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak
terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai
tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah
dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi
konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung
kepada mutu informasi yang mendasari tugas ini.
                                   Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
Pandangan terhadap pengambilan keputusan adalah bahwa proses ini
         merupakan proses penggunaan informasi yang rasional, bukan proses yang
         emosional, Dalam hal ini, kesukaran-kesukaran dalam pengambilan keputusan
         dapat dikaitkan kepada:
         (a) Informasi yang tidak cukup dan
         (b) Maksud dan tujuan yang tidak dispesifikasikan secara jelas.
         Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi
yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang yang lalu
digabungkan      dengan    kecakapannya       mengolah   informasi    akan     menentukan
kesanggupannya untuk mengambil keputusan.


Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan


         Pengambilan keputusan berkisar dari sangat rutin dan baku (terprogram) sampai
kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk maksud klasifikasi, maka pada dasarnya ada
tiga tingkat pengambilan keputusan.
      (1) Pengambilan keputusan tingkat strategis
         Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar ketidak pastian
dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-keputusan ini menetapkan rencana jangka
panjang yang akan mempengaruhi keseluruhan organisasi. Pengambilan keputusan
tingkat strategis misalnya perluasan pabrik, penentuan produksi, penggabungan,
penggolongan, pengeluaran modal dan sebagainya. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa strategi yang diputuskan itu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang
dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan
pencapaian keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
      (2) Pengambilan keputusan tingkat taktis.
         Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek dan
penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan keputusan irfi
berhubungan dengan bidang-bidang seperti perumusan anggaran, analisis ariran dana,
penentuan tata ruang pabrik, masalah kepegawaian, perbaikan produksi serta penelitian
dan     pengembangan.     Bila     pengambilan    keputusan   strategis    sebagian   besar
mengandung kegiatan perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan taktis
memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan pengawasan. Jenis keputusan ini
memiliki potensi yang kecil untuk melaksanakan pengambilan keputusan terprogram..
                                              Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
Untuk sebagian besar aturan-aturan keputusan dalam pengambilan keputusan taktis
tidak tersusun dan tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap kebiasaan sehari-hari
dan peraturan yang mengatur sendiri.
       (3) Pengambilan keputusan tingkat teknis.
       Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukandan output bersifat deterministik
(sifatnya menentukan). Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses yang dapat
menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien.
Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan sedikit sekali fungsi
perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram dapat dilaksanakan.
Contoh jenis pengambilan keputusan ini adalah penerimaan atau penolakan kredit,
pengendalian proses, penentuan waktu, penerimaan, pengiriman, pengawasan inventaris
dan penempatan karyawan.
       Suatu tingkat pengambilan keputusan yang berlainan memerlukan jenis
informasi yang berbeda pula. Para analis harus menyadari jenis-jenis pengambilan
keputusan ini di dalam sistem informasi guna memenuhi keperluan yang berbeda-beda,
karena informasi yang akan dihasilkan tergantung kepada keperluan-keperluan ini.
       Perlu diperhatikan dan dipahami secara jelas bahwa dalam prakteknya di antara
berbagai golongan pangambilan keputusan ini sering batas-batasnya kabur dan malahan
sering tumpang tindih. Walaupun garis-garis pemisahnya tidak jelas atau kabur, namun
sebagai seorang analis harus menyadari akan adanya jenisjenis pengambilan keputusan
ini dan bagaimana sistem informasi dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang
berlainan,   sebab   informasi     yang    dihasilkan    oleh    sistem   informasi   akan
tergantung kepada kebutuhan-kebutuhan ini.
       Dalam banyak organisasi, keputusan-keputusan strategis dan taktis lebih banyak
diambil berdasar intuisi, pengalaman dan kemampuan interpretasi, daripada berdasar
informasi dari sistem informasi formal.
       Dalam lingkup manajemen usaha dan proyek, masalah yang muncul hampir
seluruhnya     merupakan         masalah     yang       usulan    pemecahannya        perlu
dipertanggungjawabkan, bahkan terkadang seluruh prosesnya perlu diungkapkan untuk
dapat diperiksa.
       Hal ini menuntut penggunaan pendekatan yang bersifat formil. Sebagai contoh,
keputusan suatu perusahaan untuk mengembangkan produk tidaklah dapat dilaksanakan
secara intuitif. Seluruh tahapan perlu dipaparkan untuk meyakinkan pemegang saham,
direksi, bagian teknik, bagian produksi dan pemasaran bahwa produk baru tersebut
                                             Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
dapat dibuat dan memang akan menguntungkan perusahaan. Melalui pendekatan formal
semacam ini, maka keputusan tidak saja dibuat akan tetapi diungkapkan pada semua
pihak yang berkepentingan, sebagai usaha utama untuk meyakinkan pihak lain.
Pendekatan formal ini membutuhkan sistematika yang jelas, masuk akal, seluruh
tahapannya mengikuti urutan yang benar dan kesimpulan akhir merupakan hasil yang
konsisten dari seluruh proses. Informasi yang disusun secara teratur dan sistematik dan
selalu diperbaharui maka ia akan merupakan sarana pengambilan keputusan tidak lain
merupakan usaha pentransformasian. Informasi ke dalam bentuk usulan atau alternatif.
         Inti dari sistem informasi manajemen adalah penyusunan informasi secara
teratur dan sistematik mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk mendukung
proses    pengambilan keputusan      manajemen.   Dalam    lingkup   keputusan    yang
bersifat rutin maka sistem informasi manajemen merupakan alat Bantu yang sangat
diperlukan karena informasi yang terolah dengan baik dapat memberi arah pada
keputusan yang baik tinggal menambahkan faktor pertimbangan yang perlu dihasilkan
oleh pengambil keputusan.
         Satu langkah yang lebih kontemporer lagi, adalah dengan memasukkan
beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam sistem informasi manajemen
tersebut, sehingga pengambil keputusan pada dasarnya hanyalah tinggal memilih saja.


Analisis Keputusan:


         Sebagian besar keputusan-keputusan yang dibuat dalam hidup kita ini adalah
berdasarkan intuisi. Kita mempertimbangkan pilihan-pilihan yang kita hadapi
berdasarkan informasi yang telah kita miliki dan sesuai dengan preferensi kita' untuk
kemudian dengan proses intuitif dapat menuju suatu tindakan yang mencerminkan
keputusan terbaik yang kita pilih.
         Ciri utama intuisi yang amat mengganggu kita adalah kenyataan bahwa logika
dari intuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional. Bila seorang Direktur perusahaan
mengambil keputusan berdasarkan intuisi, mungkin ia akan berkata, quot;saudara-
saudara sekalian, saya telah membaca semua laporan yang masuk dan setelah
mempertimbangkannya masak-masak, saya kira sebaiknya kita bergabung dengan
Perusahaan Xquot;. Meskipun mungkin keputusan tersebut merupakan pemikiran yang
cemerlang, tetapi kita sama sekali tidak dapat mengevaluasinya. Tak ada jalan atau alat
analisis untuk memeriksa langkah demi langkah untuk menentukan apakah keputusan
                                           Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
tersebut merupakan suatu konsekuensi logis dari pilihan-pilihan, informasi yang
tersedia dan preferensi pengambil keputusan. Semuanya itu hanya berlangsung
dalam pikiran si pengambil keputusan saja dan tidak dapat menerangkan secara jelas
kepada orang lain. Dalam kehidupan modern, di mana saling ketergantungan antar
banyak unsur makin meningkat, maka makin pentinglah bagi seorang untuk dapat
menerangkan bagaimana ia dapat sampai pada suatu keputusan. Juga adalah hal yang
amat penting untuk dapat mengetahui bagaimana perubahan faktor-faktor yang
berpengaruh akan dapat mengakibatkan berubahnya keputusannya yang terdahulu.
        Suatu proses pengambilan keputusan yang bukan berdasarkan intuisi, tetapi
berdasarkan tahapan-tahapan yang sistematik dalam analisis keputusan ini. Analisis
keputusan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis suatu persoalan keputusan.
Prosedur ini pada dasarnya merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa langkah-
langkah yang penting telah benar-benar dilakukan. Sehingga sebagai satu kesatuan
yang lengkap, hasil yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya. Dari gambar diatas
dapat dilihat bahwa di dalam prosedur keputusan akan terdapat tiga tahapan utama,
yaitu
        1) Tahap deterministik
        Dalam tahap ini perubah-perubah (Variable-variable) yang mempengaruhi
keputusan perlu didefinisikan dan disalinghubungkan, perlu dilakukan penetapan nilai,
dan     selanjutnya tingkat      kepentingan     perubah    diukur     tanpa      terlebih
dahulu memperhatikan unsur ketidakpastiannya;
        2) Tahap probabilistik
        Ini merupakan tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi
perubah-perubah (variable-variable) yang penting dan menyatakannya dalam bentuk
suatu nilai. Dalam tahapan ini juga dilakukan penetapan preferensi atas risiko.
        3) Tahap informasional
        Intinya adalah meninjau hasil dari dua tahap yang terdahulu guna menentukan
nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu perubah yang
dirasakan penting. Dengan demikian dari tahapan ini kita dapat menentukan apakah
masih diperlukan pengumpulan informasi tambahan untuk dapat mengurangi kadar
ketidakpastian. Bila ternyata kita mendapatkan bahwa nilai informasi lebih kecil
dibandingkan dengan ongkos yang dikeluatkan, maka tak perlu kita mencari informasi
tambahan, sehingga hasil dari proses pertamalah yang kita jalankan.
        Dalam hal yang sebaliknya, informasi baru yang diperoleh mungkin saja akan
                                               Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
mengubah model dan nilai kemungkinan untuk perubah-perubah yang penting, dan
jelas ini akan mengakibatkan bahwa ketiga langkah tersebut harus diulangi kembali.
Prosedur ini dapat diterapkan pada berbagai situasi keputusan seperti pada masalah
komersial, yaitu dalam memperkenalkan produk baru atau memperbaharui disain
produk lama, dalam bidang militer, untuk pengadaan senjata baru atau menentukan
sistem pertahanan yang terbaik dalam menghadapi musuh; juga dalam bidang medis,
untuk menentukan prosedur perawatan pasien; dan tak lupa pula dalam masalah sosial,
yaitu untuk pengaturan dan pelaksanaan pengadaan fasilitas umum; dan terakhir
dalam persoalan pribadi, misalnya dalam pemilihan mobil baru, rumah, pekerjaan yang
sesuai atau segala situasi keputusan lainnya dimana dapat diteraphan proses analisis
yang logis.


2. DEFINISI SIM DAN JENIS SIM.


       Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
       Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung
pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
       1. Transaction Processing Systems (TPS)
       TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa
berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat
atau digunakan oleh manajer.


       2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
       OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data,
yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word
processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail,
                                          Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
email dan video conferencing.
       KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor
dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.


       3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
       SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,
dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).


       4. Decision Support Systems (DSS)
       DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber
data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat
keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
eksklusif pembuat keputusan.


       5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
       AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga
disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah
khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.


       6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
                                           Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu
solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan
masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan
skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung
perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui
komputer yang terhubung dengan jaringan.


       7. Executive Support Systems (ESS)
       ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa
diakses seperti kantor.


3. PERAN SIM PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN:


       Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu
organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan, proses pembuatan keputusan, yaitu
pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan
pengolahan, file komputer maupun non komputer.
       Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses
penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan
maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem
Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji
mengenai situasi-situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi
harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan
jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah
tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-
kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat,
saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-
masalah.
       Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat
model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai
pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu
                                           Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika
serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan
terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
       Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil
perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan.
Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan
data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
       Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan
melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur
pemilihan. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang
lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan
analitik liainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan
model-model keputusan.
       Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang
menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan.
Istilah pemahaman di sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah.
Kemudian pada proses perancangan serta pada prosed pemilihan.
       Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini
merupakan suatu pemyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan
komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan
sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia.
       Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari
suatu pemilihan. Suatu algoritma keputusan, suatu aturan keputusan atau suatu program
komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu keputusan, akan
tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia. Pernyataan komputer
mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa beberapa
keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal ini
mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram
sangat penting untuk perancangan SIM. Ada suatu kecenderungan di antara para
perancang SIM untuk beranggapan, bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak
memperbaiki    pengambilan keputusan.     Pandangan     demikian    sebenarnya    telah
mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan
penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan, itu
sendiri. Oleh karena itu pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang
                                           Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik
(lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya).
        Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan
sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin
langsung    digunakan oleh    konsumen       atau   menjadi    bahan   baku   untuk   fase
konversi berikutnya. Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan
yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan.
        Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan secara
tajam langsung menyalahkan sistem komputer. Tiga alasan yang dapat menimbulkan
hal ini adalah:
        (a) Besarnya harapan yang tidak terpenuhi.
        (b) Tidak tepatnya analisis sistem
        (c) Sindroma    komputer     yaitu     anggapan       bahwa    komputer   mampu
            menanggulangi segala kelemahan manajemen.
        Komputer hanya dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan
perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan secara layak. Keunggulan
komputer sebagai suatu alat terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang
banyak dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang rumit dalam
waktu yang singkat.
        Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam
manajemen untuk bersikap terbuka dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin
dibantu pemecahannya dengan menggunakan komputer.




PENUTUP


        Sebuah organisasi, apalagi organisasi yang besar yang memiliki jaringan
transaksi yang cukup besar, sangat membutuhkan tersedianya informasi. Selain itu
adanya departemenisasi dalam suatu organisasi, kebutuhan informasi bukan merupakan
persoalan yang sederhana. Kebutuhan informasi bukan hanya berkaitan dengan relasi di
luar organisasi, tetapi juga berkaitan dengan personil yang ada pada departemen dalam
                                              Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dan komunikasi
yang sistematik.
       Semakin kompleksnya kegiatan dan berkembangnya unit/satuan/departemen
yang ada dalam suatu organisasi, semakin mempersulit koordinasi dan komunikasi
apabila tidak diciptakan suatu sistem. Apabila hal itu terjadi, maka akan menimbulkan
kesulitan dalam pengambilan keputusan.




                                          Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

More Related Content

What's hot

Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomMuhamad Yusup
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanMaulina Sahara
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasLilia Pascariani
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiRidha Sari HR
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriManajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriKameliaRahma1
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis085289742051
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusanistirokhah ioz
 

What's hot (20)

Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku Organisasi
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank MandiriManajemen Organisasi Bank Mandiri
Manajemen Organisasi Bank Mandiri
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusankepemimpinan dan pengambilan keputusan
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
 

Similar to SIM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanMilaAryanti1
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support SystemMrirfan
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support SystemMrirfan
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanMegaNurastuti
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANJordanOctavian
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Pratiwi Rosantry
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Hardi Yanto
 
Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemenTugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemenGitaSrinita
 
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)NadindaGizca
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANSitiAisyahMaudina
 
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12Lidya Septiani
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017Namira Jasmine
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasiAndi Iswoyo
 
Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan naufal rosyid
 

Similar to SIM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (20)

Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
 
DSS
DSSDSS
DSS
 
A
AA
A
 
Sistem informasi dss
Sistem informasi  dssSistem informasi  dss
Sistem informasi dss
 
Sistem informasi dss
Sistem informasi  dssSistem informasi  dss
Sistem informasi dss
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support System
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support System
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
 
Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemenTugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemen
 
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
Sistem Informasi Manajemen - Minggu 12
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
 
Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan
 
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

SIM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  • 1. PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI PENDAHULUAN SIM adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem yang telah maju tidak hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan pengambilan keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi, sistem terprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa bantuan manusia. Data SIM terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan secara terus menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali. Agar menjadi efektif, maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan digunakan. Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan mentah, tanggal penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data operasi meliputi unsur-unsur seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan dalam proses. Data keluaran mengandung informasi tentang unsur-unsur seperti barang- barang potongan, tingkat inventaris akhir dan tanggal pengiriman. Data ini disampaikan melalui saluran komunikasi ke unit pengolah yang dalam sistem informasi yang kompleks terdiri atas komputer-komputer elektronik dan perlengkapan-perlengkapan yang berhubungan. Unit masukan pencatat data pada umurnnya terdiri atas pencatatan dengan tangan oleh orang-orang bila dikerjakan secara manual, dan dalam beberapa hal pencatatan data di atas kartu berlubang (punched card) atau pita berlubang (punched tape). Apabila data bergerak menuju ke unit pengolah, maka data tersebut disusun menjadi bentuk-bentuk yang lebih berguna dan menjadi masukan ke dalam proses perencanaan dan pemecahan masalah. Pengaturan umpan tralik (feedback loop) terdiri atas saluran-saluran informasi yang menyampaikan masukan yang telah diolah. operasi, dan data keluaran kepada Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 2. langkah-langkah analisis dan keputusan sehingga rencana rencana dan standar-standar dapat dinilai dan petunjuk-petunjuk kontrol dapat disampaikan ke bawah kepada tingkat-tingkat operasi organisasi. Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti kecepatan yang tinggi, ketelitian dan kemampuan menyimpan instruksi-instruksi untuk memecahkan masalah. Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis pengolahan informasi yang dapat dilaksanakan oleh manusia dengan lebih cepat dan dengan kesalahan-kesalahany ang lebih sedikit. Komputer dapat membaca data dari ratusan kartu berlubang dalam waktu yang sangat singkat; menyimpan jutaan sifat atau angka untuk kemudian dapat diperoleh kembali seketika, melaksanakan bermacam- macam perhitungan yang sangat sulit, menulis surat yang telah diprogramkan, membuat gambar, kurva, grafik dan sebagainya. Komputer tidak dapat memulai berpikir, membetulkan kesalahannya sendiri, atau melakukan pengolahan yang sifatnya kreatif. Akan tetapi penemuan kesalahan yang sifatnya rutin dapat diprogramkan ke dalam komputer sehingga komputer tersebut dapat memberi peringatan kepada operatornya mengenai kesalahan-kesalahan yang sedang dibuat. Kebanyakan komputer yang dipakai dalam SIM adalah komputer digital, yang mengolah data dalam bentuk huruf atau angka yang berlainan, menggunakan quot;line printerquot;, mesin ketik (papan ketik), alat membuat lubang kartu atau alat pembuat lubang pita kertas untuk membuat laporan- laporan atau formulir-formulir jenis standar. Komputer analog dipergunakan untuk mengolah data yang sifatnya terus menerus seperti suhu, tekanan udara, informasi mengenai permesinan, dan produksi lainnya. PERUMUSAN PERMASALAHAN Dalam penulisan makalah ini, penulis mengangkat permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Definisi pembuatan keputusan, jenis-jenis, tingkat pengambilan keputusan, dan cara menganalisis keputusan dalam suatu organisasi. 2. Definisi SIM dan jenis-jenis SIM. 3. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi? PEMBAHASAN Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 3. 1. DEFINISI PEMBUATAN KEPUTUSAN, JENIS-JENIS, TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN MENGANALISIS KEPUTUSAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu alternatif terbaik guna menjawab masalah atau menyelesaikan konflik (pertentangan). Proses penurunan suatu keputusan mengandung empat unsur : (1) Model : Model menunjukkan gambaran suatu rnasalah secara kuantitatif atau kualitatif . (2) Kriteria: Kriteria yang dirumuskan menunjukkan tujuan dari keputusan yang diamtril. Jika terdapat beberapa kriteria yang saling bertentangan, maka pengambilan keputusan harus melalui kompromi (misalnya menambah jasa langganan dan mengurangi persediaan, maka keputusan mana yang diambil perlu kompromi). (3) Pembatas; Faktor-faktor tambahan yang perlu diperhatikan dalam memecahkan masalah pengambilan keputusan. Misalnya dana yang kurang tersedia. (4) Optimalisasi: Apabila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas- jelasnya (model), maka manajer menentukan apa yang diperlukan (kriteria) dan apa yang diperbolehkan (pembatas). Pada keadaan ini pengambil keputusan siap untuk memilih pemecahan yang terbaik atau yang optimum. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan Masalah dan konflik terdapat di mana-mana. Beberapa di antaranya bersifat sederhana dan deterministik, sedangkan yang lain bersifat sangat kompleks dan probabilistik serta dapat menimbulkan pengaruh yang besar. Pengambilan keputusan dapat bersifat rutin dan memiliki struktur tertentu atau dapat juga bersifat sangat kompleks dan tidak berstruktur. Terdapat dua jenis pengambilan keputusan, yaitu : (1 ) Pengambilan keputusan terprogram. (2) Pengambilan keputusan tidak terprogram. Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 4. 1. Pengambilan keputusan terprogram : Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik. Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibat pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting. 2. Pengambilan keputusan tidak terprogram: menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah'masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter'parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab m'asalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem infofmasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram dengan baik. Perluasan fasilitas'fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan- kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung kepada mutu informasi yang mendasari tugas ini. Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 5. Pandangan terhadap pengambilan keputusan adalah bahwa proses ini merupakan proses penggunaan informasi yang rasional, bukan proses yang emosional, Dalam hal ini, kesukaran-kesukaran dalam pengambilan keputusan dapat dikaitkan kepada: (a) Informasi yang tidak cukup dan (b) Maksud dan tujuan yang tidak dispesifikasikan secara jelas. Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang yang lalu digabungkan dengan kecakapannya mengolah informasi akan menentukan kesanggupannya untuk mengambil keputusan. Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan berkisar dari sangat rutin dan baku (terprogram) sampai kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk maksud klasifikasi, maka pada dasarnya ada tiga tingkat pengambilan keputusan. (1) Pengambilan keputusan tingkat strategis Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar ketidak pastian dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-keputusan ini menetapkan rencana jangka panjang yang akan mempengaruhi keseluruhan organisasi. Pengambilan keputusan tingkat strategis misalnya perluasan pabrik, penentuan produksi, penggabungan, penggolongan, pengeluaran modal dan sebagainya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa strategi yang diputuskan itu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara keseluruhan. (2) Pengambilan keputusan tingkat taktis. Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan keputusan irfi berhubungan dengan bidang-bidang seperti perumusan anggaran, analisis ariran dana, penentuan tata ruang pabrik, masalah kepegawaian, perbaikan produksi serta penelitian dan pengembangan. Bila pengambilan keputusan strategis sebagian besar mengandung kegiatan perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan taktis memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan pengawasan. Jenis keputusan ini memiliki potensi yang kecil untuk melaksanakan pengambilan keputusan terprogram.. Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 6. Untuk sebagian besar aturan-aturan keputusan dalam pengambilan keputusan taktis tidak tersusun dan tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap kebiasaan sehari-hari dan peraturan yang mengatur sendiri. (3) Pengambilan keputusan tingkat teknis. Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukandan output bersifat deterministik (sifatnya menentukan). Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien. Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan sedikit sekali fungsi perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram dapat dilaksanakan. Contoh jenis pengambilan keputusan ini adalah penerimaan atau penolakan kredit, pengendalian proses, penentuan waktu, penerimaan, pengiriman, pengawasan inventaris dan penempatan karyawan. Suatu tingkat pengambilan keputusan yang berlainan memerlukan jenis informasi yang berbeda pula. Para analis harus menyadari jenis-jenis pengambilan keputusan ini di dalam sistem informasi guna memenuhi keperluan yang berbeda-beda, karena informasi yang akan dihasilkan tergantung kepada keperluan-keperluan ini. Perlu diperhatikan dan dipahami secara jelas bahwa dalam prakteknya di antara berbagai golongan pangambilan keputusan ini sering batas-batasnya kabur dan malahan sering tumpang tindih. Walaupun garis-garis pemisahnya tidak jelas atau kabur, namun sebagai seorang analis harus menyadari akan adanya jenisjenis pengambilan keputusan ini dan bagaimana sistem informasi dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berlainan, sebab informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan tergantung kepada kebutuhan-kebutuhan ini. Dalam banyak organisasi, keputusan-keputusan strategis dan taktis lebih banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan kemampuan interpretasi, daripada berdasar informasi dari sistem informasi formal. Dalam lingkup manajemen usaha dan proyek, masalah yang muncul hampir seluruhnya merupakan masalah yang usulan pemecahannya perlu dipertanggungjawabkan, bahkan terkadang seluruh prosesnya perlu diungkapkan untuk dapat diperiksa. Hal ini menuntut penggunaan pendekatan yang bersifat formil. Sebagai contoh, keputusan suatu perusahaan untuk mengembangkan produk tidaklah dapat dilaksanakan secara intuitif. Seluruh tahapan perlu dipaparkan untuk meyakinkan pemegang saham, direksi, bagian teknik, bagian produksi dan pemasaran bahwa produk baru tersebut Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 7. dapat dibuat dan memang akan menguntungkan perusahaan. Melalui pendekatan formal semacam ini, maka keputusan tidak saja dibuat akan tetapi diungkapkan pada semua pihak yang berkepentingan, sebagai usaha utama untuk meyakinkan pihak lain. Pendekatan formal ini membutuhkan sistematika yang jelas, masuk akal, seluruh tahapannya mengikuti urutan yang benar dan kesimpulan akhir merupakan hasil yang konsisten dari seluruh proses. Informasi yang disusun secara teratur dan sistematik dan selalu diperbaharui maka ia akan merupakan sarana pengambilan keputusan tidak lain merupakan usaha pentransformasian. Informasi ke dalam bentuk usulan atau alternatif. Inti dari sistem informasi manajemen adalah penyusunan informasi secara teratur dan sistematik mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen. Dalam lingkup keputusan yang bersifat rutin maka sistem informasi manajemen merupakan alat Bantu yang sangat diperlukan karena informasi yang terolah dengan baik dapat memberi arah pada keputusan yang baik tinggal menambahkan faktor pertimbangan yang perlu dihasilkan oleh pengambil keputusan. Satu langkah yang lebih kontemporer lagi, adalah dengan memasukkan beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam sistem informasi manajemen tersebut, sehingga pengambil keputusan pada dasarnya hanyalah tinggal memilih saja. Analisis Keputusan: Sebagian besar keputusan-keputusan yang dibuat dalam hidup kita ini adalah berdasarkan intuisi. Kita mempertimbangkan pilihan-pilihan yang kita hadapi berdasarkan informasi yang telah kita miliki dan sesuai dengan preferensi kita' untuk kemudian dengan proses intuitif dapat menuju suatu tindakan yang mencerminkan keputusan terbaik yang kita pilih. Ciri utama intuisi yang amat mengganggu kita adalah kenyataan bahwa logika dari intuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional. Bila seorang Direktur perusahaan mengambil keputusan berdasarkan intuisi, mungkin ia akan berkata, quot;saudara- saudara sekalian, saya telah membaca semua laporan yang masuk dan setelah mempertimbangkannya masak-masak, saya kira sebaiknya kita bergabung dengan Perusahaan Xquot;. Meskipun mungkin keputusan tersebut merupakan pemikiran yang cemerlang, tetapi kita sama sekali tidak dapat mengevaluasinya. Tak ada jalan atau alat analisis untuk memeriksa langkah demi langkah untuk menentukan apakah keputusan Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 8. tersebut merupakan suatu konsekuensi logis dari pilihan-pilihan, informasi yang tersedia dan preferensi pengambil keputusan. Semuanya itu hanya berlangsung dalam pikiran si pengambil keputusan saja dan tidak dapat menerangkan secara jelas kepada orang lain. Dalam kehidupan modern, di mana saling ketergantungan antar banyak unsur makin meningkat, maka makin pentinglah bagi seorang untuk dapat menerangkan bagaimana ia dapat sampai pada suatu keputusan. Juga adalah hal yang amat penting untuk dapat mengetahui bagaimana perubahan faktor-faktor yang berpengaruh akan dapat mengakibatkan berubahnya keputusannya yang terdahulu. Suatu proses pengambilan keputusan yang bukan berdasarkan intuisi, tetapi berdasarkan tahapan-tahapan yang sistematik dalam analisis keputusan ini. Analisis keputusan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis suatu persoalan keputusan. Prosedur ini pada dasarnya merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa langkah- langkah yang penting telah benar-benar dilakukan. Sehingga sebagai satu kesatuan yang lengkap, hasil yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa di dalam prosedur keputusan akan terdapat tiga tahapan utama, yaitu 1) Tahap deterministik Dalam tahap ini perubah-perubah (Variable-variable) yang mempengaruhi keputusan perlu didefinisikan dan disalinghubungkan, perlu dilakukan penetapan nilai, dan selanjutnya tingkat kepentingan perubah diukur tanpa terlebih dahulu memperhatikan unsur ketidakpastiannya; 2) Tahap probabilistik Ini merupakan tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi perubah-perubah (variable-variable) yang penting dan menyatakannya dalam bentuk suatu nilai. Dalam tahapan ini juga dilakukan penetapan preferensi atas risiko. 3) Tahap informasional Intinya adalah meninjau hasil dari dua tahap yang terdahulu guna menentukan nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu perubah yang dirasakan penting. Dengan demikian dari tahapan ini kita dapat menentukan apakah masih diperlukan pengumpulan informasi tambahan untuk dapat mengurangi kadar ketidakpastian. Bila ternyata kita mendapatkan bahwa nilai informasi lebih kecil dibandingkan dengan ongkos yang dikeluatkan, maka tak perlu kita mencari informasi tambahan, sehingga hasil dari proses pertamalah yang kita jalankan. Dalam hal yang sebaliknya, informasi baru yang diperoleh mungkin saja akan Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 9. mengubah model dan nilai kemungkinan untuk perubah-perubah yang penting, dan jelas ini akan mengakibatkan bahwa ketiga langkah tersebut harus diulangi kembali. Prosedur ini dapat diterapkan pada berbagai situasi keputusan seperti pada masalah komersial, yaitu dalam memperkenalkan produk baru atau memperbaharui disain produk lama, dalam bidang militer, untuk pengadaan senjata baru atau menentukan sistem pertahanan yang terbaik dalam menghadapi musuh; juga dalam bidang medis, untuk menentukan prosedur perawatan pasien; dan tak lupa pula dalam masalah sosial, yaitu untuk pengaturan dan pelaksanaan pengadaan fasilitas umum; dan terakhir dalam persoalan pribadi, misalnya dalam pemilihan mobil baru, rumah, pekerjaan yang sesuai atau segala situasi keputusan lainnya dimana dapat diteraphan proses analisis yang logis. 2. DEFINISI SIM DAN JENIS SIM. Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian: 1. Transaction Processing Systems (TPS) TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer. 2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS) OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 10. email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat. 3. Sistem Informasi Manajemen (SIM) SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data). 4. Decision Support Systems (DSS) DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. 5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI) AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna. 6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW) Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 11. Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi- terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan. 7. Executive Support Systems (ESS) ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. 3. PERAN SIM PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan, proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan- kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah- masalah. Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 12. menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base. Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik liainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman di sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada prosed pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu pemyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan. Suatu algoritma keputusan, suatu aturan keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia. Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM. Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan, bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan, itu sendiri. Oleh karena itu pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 13. lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya). Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer. Tiga alasan yang dapat menimbulkan hal ini adalah: (a) Besarnya harapan yang tidak terpenuhi. (b) Tidak tepatnya analisis sistem (c) Sindroma komputer yaitu anggapan bahwa komputer mampu menanggulangi segala kelemahan manajemen. Komputer hanya dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang banyak dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang rumit dalam waktu yang singkat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap terbuka dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu pemecahannya dengan menggunakan komputer. PENUTUP Sebuah organisasi, apalagi organisasi yang besar yang memiliki jaringan transaksi yang cukup besar, sangat membutuhkan tersedianya informasi. Selain itu adanya departemenisasi dalam suatu organisasi, kebutuhan informasi bukan merupakan persoalan yang sederhana. Kebutuhan informasi bukan hanya berkaitan dengan relasi di luar organisasi, tetapi juga berkaitan dengan personil yang ada pada departemen dalam Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION
  • 14. organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dan komunikasi yang sistematik. Semakin kompleksnya kegiatan dan berkembangnya unit/satuan/departemen yang ada dalam suatu organisasi, semakin mempersulit koordinasi dan komunikasi apabila tidak diciptakan suatu sistem. Apabila hal itu terjadi, maka akan menimbulkan kesulitan dalam pengambilan keputusan. Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION