1. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal Minggu 1.
Sistem Infromasi adalah Suatu sistem yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi dalam upaya pengambilan keputusan, IT (Information Technology) sendiri adalah
tools/alat yang digunakan untuk membantu membuat/mengembangkan sistem informasi. kemudian
ada Managemen dimana Managemen menurut Hapzi, 2011 adalah Suatu Ilmu, Proses dan Seni untuk
mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama atau melalui orang lain dengan proses Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan dan Pengawasan. Sehingga Pengertian sistem informasi manajemen atau
SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan,
atau suatu strategi bisnis. (Wikipedia.org)
Lalu bagaimana peranan Sistem Informasi Managemen dalam akuntansi. Dalam bidang akuntansi
Sistem Informasi Managemen adalah sebuah sistem yang dirancang untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer. Sistem ini memberikan informasi
tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan proyek serta peristiwa yang relevan di dalam dan di luar
organisasi. Tujuan utama sistem informasi manajemen adalah memberikan informasi yang benar kepada
orang yang tepat pada waktu yang tepat. Di bawah ini dapat kita pelajari apa saja manfaat dari
penggunaan sistem informasi manajemen dalam bidang akuntansi untuk bisnis.
1. Memberi Kecepatan
Manfaat utama sistem informasi manajemen dalam akuntansi adalah kecepatan pemrosesan tugas.
Data dimasukan sekali dan kemudian dapat digunakan kembali dalam menyusun laporan dengan
menekan tombol secara mudah.
2. Memudahkan Klasifikasi
Bila data dimasukkan dalam sistem akuntansi, manual atau komputerisasi, seorang akuntan perlu
mengklasifikasikannya secara rinci. Misalnya, transaksi bisa berupa pendapatan penjualan atau
pendapatan bunga.
3. Keamanan
Setelah data masuk ke komputer, maka semua data akan aman. Kemungkinan kehilangan data akan
sangat kecil, terutama jika Anda melakukan backup sistem secara teratur.
4. Menghasilkan Keputusan Cepat
Aplikasi sistem informasi manajemen dapat menyediakan informasi tepat waktu, akurat, tepercaya, dan
dapat di-verifikasi untuk mempercepat proses pengambilan keputusan. Hal ini tentunya berpengaruh
untuk mengurangi ketidakpastian yang dapat menggagalkan implementasi keputusan bisnis.
5. Mempermudah Perencanaan
Implementasi dari sebuah sistem informasi manajemen adalah untuk meningkatkan kapasitas
penjadwalan dan perencanaan.
2. 6. Efisiensi
Dalam dunia bisnis, Anda diharuskan memiliki efisiensi yang lebih besar dalam operasi keuangan dan
prosedur pelaporan.
7. Kompetisi
Penerapan sistem majamen informasi dalam bidang akuntansi secara tidak langsung juga dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif bisnis. Memang, nilai strategis teknologi informasi sangat penting
dalam kemajuan kepuasan pelanggan dan pertumbuhan produktivitas. Ini memungkinkan bisnis
merespon secara tepat perubahan di pasar sasaran dan tetap berada di depan pesaingnya.
(sumber : Internet Jurnal.id)
Dalam Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi juga menemui beberapa hambatan/ancaman.
Ancaman-ancaman tersebut dapat terjadi atas 2 kondisi, yakni disengaja (dalam kendali manusia) dan
tidak disengaja (diluar kendali manusia). Ancaman yang tidak disengaja dapat berupa bencana alam,
kondisi politik yang tidak kondusif, kerusakan pada sofware/hardware, kecerobohan manusia,
kemudian ancaman yang disengaja bisa dalam bentuk sabotase, penipuan, penggelapan/fraud. (sumber
: educationputri.blogspot.com)
Salah satu ancaman yang sering terjadi dalam sistem informasi akuntansi adalah ancaman yang
disengaja yakni Fraud managemen. Menurut Tuanakotta (2013:28)Fraud ialah setiap tindakan ilegal
yang ditandai dengan tipu daya, penyembunyian atau pelanggaran kepercayaan. Tindakan ini tidak
tergantung pada penerapan ancaman kekerasan atau kekuatan fisik. Penipuan yang diakukan oleh
individu, dan organisasi, untuk memperoleh uang, kekayaan atau jasa; untuk menghindari pembayaran
atau kerugian jasa; atau untuk mengamankan keuntungan bisnis pribadi. Fraud pada dasarnya tidak
terjadi begitu saja dalam suatu perusahaan, namun fraud dapat terjadi karena berbagai penyebabdan
kemungkinan yang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan fraud.
Pelaku fraud umumnya lebih berpendidikan, lebih beragama, dan sedikit dari mereka
yang memilikicatatan kriminalitas. Mereka juga memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik.
Pengetahuan inimembantu kita untuk mengerti bahwa (1) kebanyakan pegawai, konsumen, pemasok,
dan partner bisnis memiliki kesesuaian atau cocok dengan karakteristik yang dimiliki oleh pelaku fraud
danmemiliki kemampuan untuk terlibat dalam fraud, (2) sangat sulit untuk memprediksi apa yangmenye
babkan pegawai, pemasok, klien, dan konsumen akan menjadi tidak jujur. Ada tiga alasanutama
mengapa orang-orang melakukan fraud, yaitu: (1) tekanan (2) kesempatan dan (3) suatu carauntuk
merasionalisasi bahwa tindakan fraud diperbolehkan. Ketiga elemen itulah yang kita sebut dengan fraud
triangle. (sumber : id.scribd.com)
1. Pressure
Pressure adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud, contohnya hutang atau
tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pada umumnya yang
mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah finansial. Tapi banyak juga yang hanya
terdorong oleh keserakahan.
3. 2. Opportunity
Opportunity adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena internal
control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang. Di
antara 3 elemen fraud triangle, opportunity merupakan elemen yang paling memungkinkan untuk
diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan control dan upaya deteksi dini terhadap fraud.
3. Rationalization
Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas
tindakannya, misalnya:
a. Bahwasanya tindakannya untuk membahagiakan keluarga dan orang-orang yang dicintainya.
b. Masa kerja pelaku cukup lama dan dia merasa seharusnya berhak mendapatkan lebih dari yang
telah dia dapatkan sekarang (posisi, gaji, promosi, dll.)
c. Perusahaan telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan tidak mengapa jika pelaku
mengambil bagian sedikit dari keuntungan tersebut.
(sumber : mukhsonrofi.wordpress.com)
Berbicara tentang Fraud kita juga harus mengenal Computer Fraud. Computer Fraud merupakan
segala bentuk penipuan yang membutuhkan pengetahuan dalam teknologi komputer untuk melakukan
tindakan awal, penyelidikan, ataupun dalam pelaksanaan langsung penipuan tersebut. Computer
Fraud menimbulkan kerugian yang tidak sedikit untuk sebuah perusahaan atau pun pemerintah.
Meningkatnya computer fraud disebabkan beberapa karena beberapa alasan, yaitu:
• Tidak semua orang setuju dengan apa yang disebut dengan computer fraud. Banyak orang
mempunyai pandangan yang berbeda terhadap tindakan apa saja yang masuk katagori
computer fraud.
• Banyak tindakan computer fraud yang tidak terdeteksi, sedangkan banyak dari tindakan ilegal
tersebut yang terungkap malah tidak dilaporkan.
• Sebagian besar jaringan masih memiliki tingkat keamanan yang cukup rendah.
• Banyak tersedia instruksi-instruksi atau langkah-langkah bagaimana memulai kejahatan dan
melakukan penyalahgunaan komputer di dalam halaman internet itu sendiri.
Klasifikasi Computer Fraud
Salah satu cara untuk menggolongkan penipuan komputer adalah dengan menggunakan model
pemrosesan data, yaitu:
1. Input Fraud
Pengubahan input komputer merupakan cara yang paling umum dan sederhana untuk melakukan
pengrusakan maupun penipuan. pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi sehingga
mereka dapat menutupi perbuatan mereka.
4. 2. Processor Fraud
Pencurian waktu maupun jasa komputer masuk klasifikasi ini. Misalnya, karyawan yang menyia-nyiakan
waktu untuk menggunakan fasilitas internet untuk keperlua pribadi mereka, sehingga waktu kerja
produktif mereka terpakai untuk hal tersebut.
3. Computer Instructions Fraud
Tindakan yang dapat dilakukan adalah melalui pengrusakan software untuk memproses data
perusahaan. Pengrusakan tersebut dapat berupa pemodifikasian software, mengopi software secara
ilegal, penggunaan maupun pengembangan tanpa adanya otoritas. Pelaku memang harus mempunyai
pengetahuan khusus tentng pemrogaman komputer, namun dengan berkembangnya teknologi
informasi cara-cara pengrusakan tersebut dapat diketahui/ dicari dengan mudah melalui jaringan
internet.
4. Data Fraud
Hal ini dapat diawali dengan mengubah atau merusak file-file ata perusahaan. Dapat juga berupa
menyalin, menggunakan, maupun mencari file dari data perusahaan tanpa otorisasi. Kasus ini lebih lebih
mudah dilakukan pada file perusahaan yang disimpan di web site.
5. Output Fraud
Output sebuah sistem biasanya ditampilkan pada layar atau dicetak di kertas. Output tersebut dapat
menjadi subjek mata-mata salinan file yang tidak sah. Ada sebuah penelitian bahwa banyak monitor
komputer memancarkan sinyal mirip dengan televise, sehingga dapat diambil dari berbagai terminal
hinga sejauh 2 mil.
(sumber: monogatarinoimi.wordpress.com)
Setelah mengetahui berbagai jenis Fraud bagaimana sikap yang harus diambil managemen
perusahaan untuk meminimalisir farud. Pencegahan fraud bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu
lebih baik dicegah dari pada diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah
ada kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak terntu, bandingkan bila kita berhasil
mencegahnya, tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku fraud tersebut. Dan bila fraud sudah
terjadi maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar untuk memulihkannya daripada melakukan
pencegahan sejak dini. internal auditor perlu memahami secara tepat struktur pengendalian intern yang
baik agar dapat melakukan upaya-upaya untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan. Menurut COSO,
struktur pengendalian intern terdiri atas lima komponen, yaitu Lingkungan Pengendalian (Control
Environment), Penaksiran Risiko (Risk Assessment), Standar Pengedalian (Control Activities), Informasi
Dan Komunikasi (Information And Communication), serta Pemantauan (Monitoring). (Sumber
: http://bpkp.go.id)
Untuk melakukan pencegahan, setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan yaitu:
1. Membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan
kepentingan, confidential disclosure agreement dancorporate security contract.
2. Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi, standarisasi kerja,
aktifitas control dan sistem rewards and recognition.
5. 3. Membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self sssessment, internal
auditor dan eksternal auditor.
Jika struktur internal control sudah ditempatkan dan berjalan dengan baik, peluang adanya kecurangan
yang tak terdeteksi akan banyak berkurang. Pemeriksa kecurangan harus mengenal dan memahami
dengan baik setiap elemen dalam struktur pengendalian intern agar dapat melakukan evaluasi dan
mencari kelemahannya. (sumber : arezky125.wordpress.com)
melihat kondisi perusahaan saya bekerja saat ini, saya rasa pengendalian internalnya masih
kurang, mungkin karena perusahaan ini masih termasuk perusahaan baru yang beru berdiri 2 tahun, dan
dengan jumlah sumberdaya manusia yang masih terbatas. dimana masih ada 1 staff yang masih
memegang control atas beberapa task yang masih memiliki korelasi, seperti internal audit yang
memeriksa purchase request dan menyetujui pembayaran. sehingga bisa terjadi kemungkinan kerjasama
antara audit dan purchasing department. saya pikir hal tersebut dapat memicu terjadinya fraud ketika
telah memenuhi titik segitiga fraud. dimana saat dia mendapatkan Tekanan, dan Kesempatan, dan ketika
ketahuan dia akan terus berusaha mencari pembenaran atas tindakannya.
maka dari itu menurut saya penting sekali dari pihak managemen tiap perusahaan untuk memperhatikan
sistem pengendalian internal dalam perusahaannya disamping kebutuhan perusahaan untuk
menghasilkan profit.