SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
MODUL EKONOMI PUBLIK
BAGIAN IV: TEORI BARANG PUBLIK
Dosen
Ferry Prasetya, SE., M.App Ec
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
I. Pendahuluan
II. Pengertian Barang Publik
a. Barang Publik Murni
b. Barang Publik Tidak Murni dan Hambatan
c. Karakteristik Barang
d. Tipe Barang
e. Aspek Barang Publik
III. Teori Barang Publik
a. Teori Pigou
b. Teori Bowen
c. Teori Erick Lindahl
d. Teori Samuelson
e. Teori Anggaran
IV. Barang Konsumsi Bersama
a. Argumen tentang Produksi Sektor Publik
b. Argumen tentang Pruduksi Sektor Swasta
c. Hambatan dalam Barang Konsumsi Bersama
d. Keluaran Optimal dari Barang Konsumsi Bersama
e. Barang Konsumsi Bersama Murni dan Tidak Murni
f. Kebijakan Publik terhadap Barang Konsumsi Bersama
g. Non-Ekslusif dan Barang Konsumsi Bersama
VI. Pengadaan Swasta atas Barang Publik
a. Keseimbangan
b. Peningkatan Pareto
c. Jumlah Pengadaan
d. Jumlah Rumah Tangga
e. Akibat dari Perbedaan
VII. Soal-Soal
VIII. Studi Kasus
I. PENDAHULUAN
Dalam hal barang swasta, barang-barang tersebut dapat dihasilkan oleh
perusahaan swasta, tetapi dapat juga dihasilkan perusahaan negara,
misalnya jasa kereta api dan jasa penerbangan. Barang publik juga dapat
dihasilkan oleh perusahaan swasta dan perusahaan negara. Jadi yang
dimaksud dengan barang publik adalah baarang yang disediakan oleh
pemerintah merupakan barang milik pemerintah yang dibiayai anggaran
belanjanegara tanpa melihat siapa yang melaksanakan pekerjaannya.
Banyak ekonom (mulai dari P. Samuelson) telah mencoba untuk
membuat definisi yang lebih spesifik dan teknis pada istilah barang publik.
Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan antara barang yang
secara alami merupakan barang publik dengan barang yang cocok untuk
pasar komersial. Definisi barang publik yang paling umum menekankan
pada dua atribut yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak
barang yang diproduksi pemerintah : non eksklusif dan non rivalitas.
II. Definisi Barang Publik
i. Barang Publik Murni
Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memiliki
sifat non-rival dan non-eksklusif. Barang publik merupakan barang-barang
yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan
seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang
publik adalah barang yang apabial dikonsumsi oleh individu tertentu tidak
akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang publik
memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif.
Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang
publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara
barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas
yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas
tersebut.Contoh: jalan raya merupakan barang publik, kebanyaknya
pengguna jalan tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut, semua
orang dapat menikmati dan manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan jalan
raya dapat digunakan pada waktu bersamaan. Istilah barang publik sering
digunakan pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Hal ini
berarti bahwa tidak mungkin bisa mencegah seseorang untuk tidak
mengonsumsi barang publik. Dan udara juga dapat dimasukkan sebagai
contoh barang publik karena secara umum tidak mungkin mencegah
seseorang untuk tidak menghirup udara. Barang-barang yang demikian itu
sering disebut sebagai barang publik murni.
ii. Barang Publik Murni dan Penghambat
Ada beberapa barang yang tidak bersifat konsumsi bersama.
Dua orang tidak dapat mengkonsumsi roti secara bersama-sama.
Manfaat dan kepuasan memakan roti tidak tersediabagi kedua orang
tersebut. Ketika mengkonsumsi barang yang tidak dapat dikomsumsi
oleh orang lain, komsumsi dua orang tersebut dapat disebut sebagai
rival. Non-eksklusifitas terjadi ketika anda tidak membayar penjual
roti, maka anda tidak dapat mengkonsumsi roti tersebut.
Timbul masalah-masalah yang mengelilinginya :
a. pemanfaatan barang publik cenderung berlebihan
b. barang publik tidak memiliki harga. Hal ini disebabkan antara lain sulitnya
menentukan standar harga maupun karena barang publik yang tidak
diperdagangkan.
c. Tidak adanya keuntungan membuat orang-orang tidak mau (kalaupun ada
sangat sedikit jumlahnya) untuk menyediakannya ataupun melestarikannya
Disinilah pemerintah berperan dengan cara menarik pajak dari masyarakat
dan dana pengumpulan pajak tersebut digunakan untuk menyediakan
barang publik.
d. Utilitas yang diperoleh setiap rumah tangga dari barang publik murni adalah
fungsi peningkatan tingkat persediaan dan fungsi penurunan
penggunaannya.
iii. Karakteristik Barang
Perbedaan barang publik denagn barang yang lain:
1. Noneksklusivitas. Salah satu sifat yang membedakan barang publik
dengan barang lain adalah apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat
barang tersebut atau tidak. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian
tentu saja sangat dimungkinkan. Pertahanan nasional merupakan contoh
standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu
negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Barang
noneksklusif ini dapat dilawan dengan barang konsumsi pribadi yang
eksklusif, seperti mobil atau film dimana pengecualian-pengecualian
merupakan suatu masalah sederhana. Mereka yang tidak membayar barang
pribadi tersebut tidak menerima jasa yang dijanjikan oleh barang tersebut.
2. Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang
publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang
dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya
marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi
membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan tambahan
pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan menambah biaya meskipun
tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi oleh
tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah
nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut
membutuhkan biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol, konsumsi
tersebut tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi.
iv. Tipe Barang
1. Barang pribadi adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival.
Contoh: Es Cendol. Es cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa
mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival
karena, jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang
mengkonsumsinya maka orang lain tidak bisa mengkonsumsinya.
2. Barang publik adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan
juga tidak rival. Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan
barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi
peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh: pertahanan suatu
negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain,
maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman,
peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak
berkurang.
3. Sumber daya milik bersama (common resources) adalah barang-
barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contoh: ikan laut. Tidak ada
seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran
kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat
seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga
kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang.
4. Adapula barang yang ekskludabel, namun tidak memiliki rival.
Barang seperti ini muncul dalam situasi monopoli ilmiah, yaitu produksi
yang dikuasai oleh satu perusahaan. Contoh: Jasa pemadam kebakaran
suatu kota kecil. Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini.
Petugas kebakaran dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja.
Namun jasa perlindungan kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena
kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, dan setiap rumah memperoleh
perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran lebih sering
menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga melindungi
sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan
mereka pada rumah-rumah lain. Dengan kata lain, begitu pemerintah kota
membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk
melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil.
v. Aspek barang
Sifat-sifat barang privat tersebut adalah :
1) Rivalrous consumption, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan
mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan
hal serupa. Terjadi rivalitas antar calon konsumen dalam mengkonsumsi
barang ini.
2) Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat
dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya
harga), dan mereka yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat
dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan barang tersebut
(excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh
mereka yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak
membayar tidak dapat menikmati pakaian tersebut.
3) Scarcity, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah.
Kelangkaan dan ketersediaan inilah yang menimbulkan kedua sifat
sebelumnya.
Barang privat biasanya memang diadakan untuk mencari profit
atau laba. Karena sifat-sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga efisiensi
pasar dalam pengadaannya. Efisiensi inilah yang menarik minat sektor
swasta dan menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah barang
yang diproduksi oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun
sebenarnya dapat berlaku sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari
pasar dalam penyediaan barang privat untuk tujuan-tujuan tertentu.
Macam-macam Barang Publik
Barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan
penggunaannya, yaitu :
1) Non-rivalry. Berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap
suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga
mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat
dari barang tersebut tanpa mempengaruhi menfaat yang diperoleh orang
lain. Contoh, dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara bersih dan
sinar matahari, orang-orang di sekitar kita pun tetap dapat mengambil
manfaat yang sama.
2)Non-excludable. Berarti bahwa apabila suatu barang publik tersedia,
tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat
dari barang tersebut. Dalam konteks pasar, maka baik mereka yang
membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut.
Contoh, masyarakat membayar pajak kemudian diantaranya digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan jasa kepolisian, dapat menggunakan jasa
kepolisian tersebut tidak hanya terbatas pada yang membayar pajak saja.
Mereka yang tidak membayar pun dapat mengambil menfaat atas jasa
tersebut. Singkatnya, tidak ada yang dapat dikecualikan (excludable) dalam
mengambil manfaat atas barang publik.
III. TEORI BARANG PUBLIK
i. Toeri Pigou
Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai
suatu tingkat dimana kepuasan marginal akan barang publik sama dengan
ketidakpuasan marginal akan pajak yang dipungut untuk membiayai
program pemerintah(menyediakan barang publik)
Sumber: Ekonomi Publik,
Dr Guritmo Mangkoesoebroto
Diagram 1
Penyediaan dan pembiayaan
barang publik yang optimal
Pada Diagram kurva kepuasan akan barang publik ditunjukan oleh
kurva UU. Kurva UU tersebut mempunyai bentuk menurun yang
menunjukan bahwa semakin banyak barang publik yang dihasilkan maka
akan semakin rendah kepuasan marginalnya yang dirasakan masyarakat. Di
lain pihak, semakin banyak pajak yang dipungut, semakin besar rasa
ketidakpuasan marginal masyarakat. Oleh karena itu kurva ketidakpuasan
marginal akan pembayaran pajak mempunyai bentuk yang meninggi.
Ketidakpuasan marginal ditunjukan dengan sumbu tegak dari titik O
kebawah dan kurva ketidakpuasan marginal ditunjukan oleh kurva PP. Titik
E adalah keadaan optimum dimana bagi masyarakat kepuasan marginal bagi
barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal dalam hal pembayaran
pajak.
Kelemahan analisa dari Pigou didasarkan pada ketidakpuasan
marginal masyarakat dalam membayar pajakdan rasa kepuasan marginal
akan barang publik, sedangkan kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu
yang tidak dapat diukur secara kuantitatif karena siaftnya ordinal.
ii. Teori Bowen
G H
D
H F Budget
Pemerintah
U
A
B
C
Kepuasan Batas Akan
Barang Pemerintah
P
Bowen mengemukakan teori yang didasarkan pada teori harga sama
halnya pada penentuan harga pada barang swasta.
Sumber : Ekonomi Publik, Dr Guritmo
Mangkoesoebroto
Diagram 2
Penentuan Jumlah dan Harga Barang Swasta
Kurva penawaran sepatu ditunjukan oleh kurva SS. Kurva DA dan DB
menunjukan kurva permintaan akan sepatu oleh A dan B sedang kurva
D(A+B) merupakan kurva permintaan pasar yang diperoleh dengan
menjumlahkan kurva DA+DB secara mendatar(horisontal). Harga pasar yang
terjadi adalah OP, yaitu dimana D(A+B)=S, harga OP adalah harga sepasang
sepatu bagi A dan B.
Bowen mendefinisikan barang publik sebagai barang dimana
pengecualian tidak dapat ditentukan. Jadi sekali suatu barang publik sudah
tersedia maka tidak ada seorang pun yang dapat dikecualikan dari manfaat
barang tersebut.
H
XA + B
Jumlah
P
o
S
S
D D
X X
D(A +
Sumber : Ekonomi Publik, Dr Guritmo
Mangkoesoebroto
Diagram 3
Harga Dan Jmulah Barang Publik
DA dan DB menunjukan kurva permintaan individu A dan B akan
barang publik DA dan DB. Jumlah barang yang disediakan pemerintah
sebesar OY, yaitu pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva
permintaan D(A+B)
Kelemahan teori ini adalah karena Bowen menggunakan permintaan
permintaan dan penawaran. Yang menjadi masalah adalah karena pada
barang publik tidak ada prinsip pengecualian sehingga masyarakat tidak
mau mengemukakan kesenangan mereka akan barang tersebut sehingga
permintaan kurva permintaan menjadi tidak ada.
iii. Teori Erick Lindahl
Harga
P A+B
P
A
PB
O Y
DB
DA
S
D A+B
Jumlah Barang Pemerintah
Teori Lindahl mirip dengan yang dikemukakan oleh Bowen, hanya saja
pembayaran masing-masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut
akan tetpi berupa presentase dari total biaya penyediaan barang publik.
Analisa Lindahl didasarkan pada analisa kurva indifferen dengan anggaran
tetap yang terabatas (fixed budget costrains).
Diagram 4
Kurva Indifferen
Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas
mengenai barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan barang
swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta. Selain itu kelemahan utamanya
adalah penggunaan kurva indifferen. Sifat barang publik tidak dapat
dikecualikan menyebabkan tidak ada seorang individu juga yang bersedia
menunjukan prefrensinya terhadap barang publik.kritikan lainya ialah teori
ini hanya melihat penyediaan barang publik saja tanpa memperhitungkan
jumlah barang swasta yang seharusnya diproduksi agar masyarakat
mencapai kesejahteraan optimal.
iv. Teori Samuelson
A
H1
H2
H3 A1
A3
A2
Proporsi
biaya
G
G0
B
B1
B3 B2
Q
Q0
(1-h2)
(1-h1)
(1-h0)
Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua
karakteristik, yaitu; non
perekonomian tidak dapat mencapai
kesejahteraan masyarakat yang optimal.
Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori
Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang
publik antara 2 individu.
publik berbanding barang swasta.
R sebagai patokan kesejahteraan.
sebanyak L1, maka barang swasta yang t
indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak
T2. Sehingga sisa barang yang ada yakni T1
Dengan asumsi yang sama jika barang publik yang tersedia adala
maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi
sebanyak T4 - T5 = T6.
Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua
karakteristik, yaitu; non-exclusionary dan non-rivarly, tidaklah berarti bahwa
perekonomian tidak dapat mencapai kondisi Pareto Optimal atau tingkat
kesejahteraan masyarakat yang optimal.
Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-samuelson
Diagram 5 Teori Samuelson
Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang
vidu. TP adalah kurva yang menunjukan ketersediaan barang
publik berbanding barang swasta. Kurva indiferens R dan S, dimana kita mengambil
R sebagai patokan kesejahteraan. Asumsi jika barang publik yang tersedia hanya
sebanyak L1, maka barang swasta yang tersedia adalah sebanyak T1.
indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak
T2. Sehingga sisa barang yang ada yakni T1 - T2 = T3 akan dikonsumsi oleh S.
Dengan asumsi yang sama jika barang publik yang tersedia adalah sebanyak L2
maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi
T5 = T6. Titik pertemuan antara indiferent R dengan kurva barang
Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua
rivarly, tidaklah berarti bahwa
kondisi Pareto Optimal atau tingkat
samuelson
Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang
TP adalah kurva yang menunjukan ketersediaan barang
Kurva indiferens R dan S, dimana kita mengambil
Asumsi jika barang publik yang tersedia hanya
ersedia adalah sebanyak T1. Dari kurva
indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak
T2 = T3 akan dikonsumsi oleh S.
h sebanyak L2
maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi
Titik pertemuan antara indiferent R dengan kurva barang
publik membuat S tidak menikmati barang swasta.
konsumsi barang swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini
bersinggungan dengan indiferen S di titik G.
Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru.
terciptalah konsumsi barang swasta S ya
Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori
Diagram 6 Fungsi Kemungkinan Kepuasan
Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S.
adalah kurva kesejahteraan.
mempunyai kesejahteraan sebesar B1.
sehingga kesejahteraan R berkurang dan kesejahteraan S bertambah.
Kelemahan
1. Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana
yang dipilih, dan tingkat kesej
2. Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi
kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas
menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.
3. Kelemahan yang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara
terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan
publik membuat S tidak menikmati barang swasta. Titik-titik yang merupakan
ng swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini
bersinggungan dengan indiferen S di titik G. Asumsi merubah indiferen R dan S.
Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru.
terciptalah konsumsi barang swasta S yang baru.
Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-samuelson
Diagram 6 Fungsi Kemungkinan Kepuasan
Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S.
adalah kurva kesejahteraan. Saat R mempunyai kesejahteraan sebesar M1 maka
mempunyai kesejahteraan sebesar B1. Kesejahteraan bergeser dari D ke W,
sehingga kesejahteraan R berkurang dan kesejahteraan S bertambah.
Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana
yang dipilih, dan tingkat kesejahteraan mana yang mula-mula dipilih.
Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi
kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas
menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.
ang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara
terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan
titik yang merupakan
ng swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini
Asumsi merubah indiferen R dan S.
Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru. Dan
samuelson
Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S. BM
Saat R mempunyai kesejahteraan sebesar M1 maka S
Kesejahteraan bergeser dari D ke W,
Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana
mula dipilih.
Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi
kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas
menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.
ang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara
terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan
kesukaan mereka inilah yang menjadi dasar pengenaan biaya untuk
menghasilkan barang publik. Yang menjadi persoalan dalam penentuan
jumlah barang publik yang akan disediakan oleh pemerintah adalah
bagaimana pemerintah memungut pembayaran dari konsumen barang
publik.
4. Barang publik yang dibahas adalah barang yang mempunyai sifat
kebersamaan, yaitu barang publik yang dipakai oleh konsumen dalam
jumlah yang sama.
v. Teori Anggaran
Teori ini didasarkan pada suatu analisa di mana setiap orang
membayar atas penggunaan barang -barang publik dengan jumlah yang
sama, yaitu sesuai dengan sistem harga untuk barang-barang swasta.
Teori alokasi barang publik melalui anggaran merupakan suatu teori
analisa penyediaan barang publik yang lebih sesuai dengan kenyataan
karena bertitik tolak pada distribusi pendapatan awal di antara individu-
individu dalam masyarakat dan dapat digunakan untuk menentukan beban
pajak di antara para konsumen untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Sumber Gambar: http://tidakdi
Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran
Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adal
publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A
dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F.
Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan
penghasilan OM0. Dan A akan mengkonsu
sehingga B akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak CC0
Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang
publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar
MM1 dan B akan men
NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan
mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q.
MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pad
tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik
E.
Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-anggaran
Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran
Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adal
publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A
dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F.
Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan
penghasilan OM0. Dan A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar MM0,
sehingga B akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak CC0 - MM0 = NN0.
Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang
publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar
MM1 dan B akan mengkonsumsi barang swasta sebesar CC1 - MM1 = NN1.
NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan
mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q.
MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pad
tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik
anggaran
Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran
Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adalah barang
publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A
dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F.
Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan
msi barang swasta sebesar MM0,
MM0 = NN0.
Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang
publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar
MM1 = NN1.
NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan
mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q.
MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pada
tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik
Kelemahan dari teori ini, yaitu digunakannya kurva indiferens sebagai
alat analisis yang baik dari segi teori akan tetapi kurang bermanfaat untuk
aplikasi penggunaannya dalam kenyataan sehari-hari.
IV. Collective Consumption Goods
i. The Argument for Public Sector Production
Konsumsi kolektif yang baik adalah baik untuk yang di konsumsi oleh
satu konsumen tidak akan mengurangi konsumsi setiap konsumen lainnya.
Definisi ini tidak berlaku untuk sebagian besar barang. Untuk melihat
mengapa sektor produksi publik konsumsi kolektif yang baik mungkin lebih
disukai, berasumsi bahwa baik diproduksi di sektor swasta dan bahwa
sebuah perusahaan swasta biaya masing-masing konsumen untuk kebaikan.
Pendapat untuk membiayai baik melalui uang pajak dan
mendistribusikan kepada siapa saja yang menginginkannya tanpa biaya. Jika
baik memiliki harga sama sekali, itu akan mengecualikan beberapa
konsumen yang menempatkan nilai di atasnya, sehingga nilai sosial yang
baik tidak akan maksimal. Beberapa aspek dari pertimbangan jasa argumen
lebih lanjut untuk melihat mengapa sektor publik produksi dianggap
diinginkan. Konsumsi kolektif yang baik dapat diperpanjang untuk tambahan
konsumen tanpa biaya tambahan setelah diproduksi, tetapi baik konsumsi
kolektif mahal untuk memproduksi di tempat pertama, dan lebih dari itu
yang diproduksi, semakin mahal itu.
Hal ini tidak efisien untuk mengecualikan beberapa konsumen dari
pasar, tetapi pasar tidak memiliki baik cara mengalokasikan baik untuk
setiap konsumen yang menempatkan nilai di atasnya. Dalam pengertian ini,
pasar tidak efisien dalam mengalokasikan sumber daya untuk barang barang
konsumsi kolektif dan tidak efisien dalam mendistribusikan barang ke
konsumen potensial. Pasar kadang-kadang tidak membuat upaya untuk
mengenakan harga lebih tinggi untuk permintan tinggi atau, melihat secara
berbeda, untuk memungkinkan permintan rendah untuk mengkonsumsi
dengan harga yang lebih rendah. Namun demikian, beberapa konsumen
bersedia untuk membayar baik masih akan dikecualikan karena bahkan
harga murah lebih dari mereka bersedia membayar. Inefisiensi tersebut
mungkin berkurang jika Pemerintah menghasilkan konsumsi kolektif yang
baik dan memungkinkan orang untuk mengkonsumsi itu tanpa biaya.
ii. The Argument For private Sector Production
Sebagai diinginkan karena produksi sektor publik terlihat dari
argumen hanya diberikan, ada menarik argumen terhadap produksi sektor
publik juga. Bioskop mungkin memiliki karakteristik konsumsi kolektif yang
baik jika tidak sesak, tapi, seperti mengisi, itu mengambil lebih dari
karakteristik dari konsumsi pribadi yang baik. Hal yang sama dapat
dikatakan untuk barang-barang seperti kolam renang dan jalan raya. Jika
mereka tidak ramai, sebuah, tambahan konsumen dapat mengkonsumsi
tanpa mengganggu dengan konsumsi orang lain, namun, karena mereka
mendapatkan lebih ramai, mereka kehilangan karakteristik kolektif mereka
konsumsi. Dalam setiap kasus ada biaya marjinal yang berhubungan dengan
konsumen tambahan.
iii. Congestion of collective consumption goods
Perlu mencari tahu apakah menambahkan konsumen tambahan akan
memaksakan biaya pada konsumen yang ada. Untuk melihat bagaimana hal
ini mungkin dilakukan, pertimbangkan contoh yang berbeda dan mencoba
untuk menentukan apakah baik adalah konsumsi kolektif yang baik. Adalah
kolam renang konsumsi kolektif yang baik? Jika itu adalah kolam besar dan
ada beberapa orang berenang di dalamnya, maka pengguna tambahan tidak
akan memaksakan biaya pada pengguna yang ada. Itu biaya marjinal
pengguna tambahan adalah nol, sehingga kolam renang adalah konsumsi
kolektif baik. Contoh lain ialah; Sebuah bioskop adalah konsumsi kolektif
yang baik jika ada banyak kursi kosong, namun, jika teater penuh, itu adalah
konsumsi swasta yang baik. Titik kunci yang perlu diingat adalah bahwa
apakah baik memenuhi definisi ditentukan oleh biaya ekonomi dari
penggunaan dan bukan oleh karakteristik fisik yang baik.
iv. The Optimal Output Of a collective consumption goods
Untuk barang swasta, tingkat produksi yang optimal terjadi pada titik
di mana manfaat marjinal dari produksi tambahan sama dengan biaya
marjinal. Prinsip umum yang sama berlaku untuk barang konsumsi kolektif,
meskipun beberapa perbedaan spesifik hasil dari perbedaan dalam dua jenis
barang.
Untuk konsumsi kolektif yang baik, permintaan pasar yang ditemukan
oleh vertikal menjumlahkan semua kurva permintaan individu. Dengan
barang-barang konsumsi swasta, setiap unit yang diproduksi memberikan
utilitas hanya untuk individu orang yang mengkonsumsi itu, sehingga nilai
sosial total, mengatakan, minuman ringan adalah sama dengan nilai pribadi
minum kepada orang yang mengkonsumsi itu. Untuk barang konsumsi
kolektif, setiap unit yang diproduksi dapat dikonsumsi oleh, dan dihargai
oleh seluruh konsumen.
v. Pure and impure collective consumption goods
Kondisi untuk tingkat optimal output baik konsumsi kolektif, GD = MC,
yang dikembangkan untuk kasus ekstrim dari konsumsi kolektif murni yang
baik di mana biaya marjinal menambahkan pengguna tambahan adalah nol.
Dalam dunia nyata, banyak barang bisa mengakomodasi tambahan
pengguna dengan biaya rendah tetapi belum tentu dengan biaya nol. Jalan
raya padat berfungsi sebagai ilustrasi konsumsi kolektif murni yang baik.
Bioskop berfungsi sebagai lain contoh bahwa transisi dari konsumsi kolektif
murni baik ketika mengandung beberapa orang, melalui konsumsi kolektif
murni baik karena mengisi, untuk yang baik swasta murni ketika diisi.
Meskipun kondisi optimalitas yang diturunkan sebelumnya dijelaskan dalam
konteks murni Konsumsi kolektif yang baik, mereka umumnya dapat
diterapkan setiap saat ketika jumlah baik yang tersedia untuk satu
konsumen adalah fungsi dari jumlah total yang dihasilkan, apakah baik
adalah baik konsumsi murni kolektif. Kondisi optimal bahkan berlaku dalam
kasus jumlah yang baik, asalkan individu tidak dapat secara individual
kuantitas menyesuaikan, dan murni swasta tersedia bagi setiap konsumen
adalah fungsi dari jumlah yang diproduksi untuk semua orang. Untuk
melihat ini, mempertimbangkan contoh ekstrim baik swasta murni.
vi. Public policy toward collective consumption goods
Barang konsumsi kolektif didefinisikan sebagai barang yang
merupakan konsumen tambahan bisa mengkonsumsi baik tanpa
mengurangi konsumsi setiap konsumen lainnya. Barang-barang tersebut
tidak diproduksi benar-benar efisien oleh sektor swasta karena pemasok
sektor swasta harus biaya untuk output mereka, dan biaya apapun untuk
konsumsi konsumsi kolektif yang baik akan mengecualikan beberapa
konsumen yang menempatkan nilai positif pada kebaikan.
Kelemahan ada jika pemerintah menyediakan baik dan
memungkinkan setiap orang untuk mengkonsumsi yang baik tanpa biaya.
Karena produsen tidak menerima sinyal yang jelas tentang nilai output,
barang berharga yang dapat underproduced dan beberapa barang mungkin
berlebihan diproduksi. Semua orang dapat memberitahu tentang konsumsi
barang yang tersedia secara gratis adalah bahwa mereka lebih berharga dari
nol kepada konsumen. Barang konsumsi kolektif diidentifikasi oleh
karakteristik ekonomi yang biaya marjinal dari seorang konsumen tambahan
adalah nol bukan karena karakteristik teknologi yang baik. Banyak barang
konsumsi kolektif dapat kehilangan konsumsi kolektif mereka karakteristik
dengan menjadi sesak. Dengan demikian, jalan raya uncongested mungkin
muncul menjadi Konsumsi kolektif yang baik karena dibangun dengan
jumlah yang berlebihan dari jalur.
vii. Nonexcludability and collective consumption on public goods
Konsep barang publik mewujudkan dua jenis masalah ekonomi untuk
berbagai derajat, yaitu nonexcludability dan konsumsi kolektif. Beberapa
barang, seperti film, merupakan barang kolektif dan termasuk konsumsi
barang yang dikecualikan. Setelah film diproduksi, tanpa biaya (atau hampir
jadi) untuk memungkinkan tambahan konsumen untuk melihatnya, tetapi
juga relatif mudah untuk mengecualikan individu yang tidak membayar
untuk melihat. Barang-barang lainnya, seperti air dalam saluran irigasi,
merupakan barang konsumsi swasta namun relatif dan tidak bisa
dipisahkan. Jika sejumlah petani bersama-sama menciptakan sistem irigasi,
mereka harus menemukan cara untuk jatah air yang langka di saluran irigasi
antara pengguna, karena air yang digunakan oleh seorang petani akan
tersedia bagi orang lain. Tapi dengan saluran irigasi dialirkan ke setiap
ladang petani, akan sulit untuk melakukan pengecualian petani yang
mengambil pembagian lebih. Dan terdapat contoh barang lain, seperti
pertahanan nasional, memiliki kedua karakteristik dari nonexcludability dan
konsumsi kolektif. Kedua karakteristik adalah masalah derajat karena
barang mungkin mahal tetapi tidak mungkin untuk mengecualikan
pengguna, dan barang mungkin tidak murni barang konsumsi kolektif.
Dengan demikian, dalam kerangka umum, barang publik dapat dianggap
sebagai barang yang memiliki salah satu dari kedua karakteristik dalam
berbagai derajat.
V. PENYEDIAAN OPTIMAL
i. Barang public murni
Barang publik murni adalah subjek penting dalam analisis barang
publik, barang publik murni merupakan abstraksi yang di adopsi untuk
menyediakan kasus patokan terhadap yang hasil lainnya dapat dinilai.
Untuk memberikan derivasi cukup sederhana dengan efisiensi akan
diasumsikan bahwa ada tersedia publik tunggal yang baik dan, pada
awalnya, pembuangan yang tidak mungkin. Asumsi terakhir
mengimplikasikan bahwa semua rumah tangga harus mengkonsumsi
kuantitas yang sama baik publik untuk pasokan. Perpanjangan kepada
masyarakat banyak barang sepenuhnya langsung. Ekonomi rumah tangga
terdiri dari H, diindeks h = 1, ..., H. setiap rumah tangga memiliki fungsi
utilitas
Uh = Uh ¡ xh,G ¢
di mana xh adalah konsumsi rumah tangga h dari vektor barang pribadi dan
G adalah penyediaan barang publik. Fakta bahwa total pasokan, G, muncul
dalam semua fungsi utilitas rumah tangga menunjukkan bahwa barang
publik murni. Hal ini diasumsikan bahwa kombinasi dari xh, h = 1, ..., H, dan
G yang ekonomi dapat menghasilkan dibatasi oleh kemungkinan produksi.
Implisit representasi dari himpunan produksi ditulis
F (X,G) ≤ 0,
Dimana
X=∑ 6ℎ
Untuk mencirikan set pertama terbaik, atau Pareto efisien, alokasi
pemerintah memilih xh, h = 1, ..., H, dan G untuk memaksimalkan tingkat
utilitas dari pertama rumah tangga, dibatasi oleh persyaratan bahwa rumah
tangga 2 sampai H memperoleh diberikan tingkat utilitas dan dengan
kemungkinan produksi. Memvariasikan utilitas yang diberikan tingkat
rumah tangga 2 sampai H jejak keluar set alokasi Pareto efisien. The
Lagrangian untuk masalah maksimisasi dapat ditulis
L = U1 ¡ x1,G ¢ ∑ µh+Uh ¡ xh,G ¢ − U hi − λF (X,G) , ( 9.4 )
dimana adalah tingkat utilitas yang harus dicapai oleh h, = 2 ..., H.
Dengan asumsi
bahwa tingkat utilitas yang ditetapkan dapat dicapai secara bersamaan,
yang diperlukan
Kondisi menggambarkan pilihan dari komponen dari
â

≡ µh


=


== 0, h= 1, ...,H, ( 9.5 )
dengan μh ≡ 1 untuk h = 1. Pada op mum (9,5) berlaku untuk semua i, = 1
..., n. untuk
pilihan tingkat kebaikan publik, membentuk Lagrangian dan
mengoptimalkan dengan menghormati G memberikan
â

∑ µh

-


= 0 ( 9.6 )
ii. Kepemilikan bebas
Jika Kepemilikan bebas dari kepentingan publik mungkin tidak lagi
diperlukan bahwa setiap rumah tangga perlu mengkonsumsi jumlah total
yang disediakan. Jika diasumsikan bahwa semua rumah tangga ingin
mengkonsumsi beberapa kepentingan publik, tingkat utilitas rumah tangga
h dapat ditulis  =  ( 6 , ) dimana adalah konsumsi publik yang
baik oleh h, dan kendala ≤ G,
L= U’ ( x’ . g’ ) + ∑ µh [  ( ) –  ] - λF (X,G) +∑ [ G- ] (
9.11 )
iii. Dengan kemacetan
Untuk kemacetan dalam penyediaan barang publik adalah fenomena
yang sangat nyata. Tentu, kemacetan mengurangi manfaat yang diterima
oleh rumah tangga dari semua penggunaan publik baik dan karenanya
memodifikasi aturan untuk penyediaan efisien. Di hadapan kemacetan,
kesejahteraan rumah tangga biasanya ditulis tergantung pada pasokan total
kepentingan publik dan penggunaan dari publik yang baik oleh semua
rumah tangga. Salah satu pendekatan untuk ini (Oakland (1972)) menulis
 = (6 , ,......., , G ) ( 9.13 )
 = ( 6 , G,H) ( 9.14 )
Sebuah spesialisasi (9.14), Spesifikasi alternatif yang menggunakan
pendekatan produksi rumah tangga telah diusulkan oleh Sandmo (1973) dan
Muzondo (1978), yang menganggap proses produksi menggunakan barang
swasta dan publik, dan Ebrill dan Slutsky (1982) yang fokus pada kombinasi
barang publik dengan waktu yang langka . Jika (9.13) yang digunakan dan
Lagrangian yang terbentuk seperti pada (9.11), kondisi yang diperlukan
untuk memaksimalkan hasil tersebut dapat dikombinasikan
iv. Input publik
Karakterisasi kondisi efisiensi untuk ekonomi dengan publik input
murni dimulai dengan Kaizuka (1965). Literatur berikutnya, yang juga telah
dianalisis masukan publik congestible, dibahas dalam Feehan (1989). Untuk
memperoleh kondisi efisiensi untuk penyediaan input publik murni,
menganggap perekonomian dengan perusahaan m masing-masing tenaga
kerja dan menggunakan kebaikan publik untuk menghasilkan bentuk
tunggal output. Yang menunjukkan penggunaan tenaga kerja perusahaan j
oleh `j, fungsi produksi perusahaan diberikan oleh
= ( ,G)
∑ xh = ∑ yj = ∑ j( , G )
Dan
∑ `h = ∑ `j + Θ (G)
VI. PENYEDIAAN SWASTA TERHADAP BARANG PUBLIK
i. Keseimbangan
Keseimbangan penyediaan swasta diperkenalkan oleh Erick Lindahl
sehingga disebut dengan keseimbangan lindahl.
Dibandingkan menggunakan harga dari barang publik pada sumbu
vertikal, kita mengasumsikan bahwa bagian biaya barang publik yang harus
dibayar oleh Smith harus bervariasi dari 0 persen s/d 100 persen. Slop
negatif SS menunjukkan bahwa pada harga pajak barang publik yang lebih
tinggi,Smith akan meminta barang publiktersebut dalam jumlah yang lebih
sedikit.
Permintaan Jones akan barang publik diturunkan dengan cara yang
hampir sama. Sekarang, kita mencatat proporsi yang dibayar oleh Jonespada
sumbu vertikal disebelah kanan pada grafik 2 dan membalik skala sehingga
pergerakan ke arah atas sumbu akan menghasilkan harga pajak lebih
rendah. Dengan konvensi ini, permintaan Jones untuk barang publik (JJ)
mempunyai slope positif.
Kedua kurva permintaan pada Gambar 2 berpotongan di titik C,
dengan tingkat output 0E untuk barang publik. Pada tingkat output ini Smitt
mau membayar, katakan 60 persen dari biaya barang sedangkan Jones
membayar 40 persen. Sehingga titik C adalah titik ekuilibrium yang
disarankan oleh argumen berikut ini.
Untuk tingkat output kurang dari 0E, kombinasi kedua orang tersebut
masih bersedia membayar lebih daripada 100 persen dari biaya barang
publik. Mereka akan memilih untuk menaikkan tingkat produksi (tetapi lihat
peringatan atas kalimat ini pada sesi berikutnya). Untuk tingkat
keseimbangan output lebih dari 0E, kedua orang tersebut tersebut tidak
akan bersedia Lindahl membayar biaya total dari barang publik yang
diproduksi dan dapat memilih keseimbangan antara permintaan masyarakat
untuk mengurangi jumlah barang publik yang disediakan. Hanya pada
tingkat untuk barang-barang output 0E terjadi keseimbangan Lindahl
(Lindahl equilibrium) di mana publik dan bagian pajak secara tepat akan
membayar tingkat produksi barang publik yang dilakukan oleh pemerintah.
Alokasi kewajiban pajak ini tidak hanya menghasilkan keseimbangan
dalam permintaan individu akan barang publik, tetapi hal itu juga
dimungkinkan untuk menunjukkan bahwa keseimbangan ini efisien.
Pembagian pajak yang dikenalkan oleh solusi Lindahl bagi masalah barang
publik memainkan peran “harga bayangan” yang meniru berfungsinya
sistem harga pada pasar persaingan sempurna untuk mencapai efisiensi.
ii. Peningkatan Pareto
Pareto improvement terjadi melalui efisiensi pareto. Dapat terjadi
keseimbangan apabila adanya peningkatan kontribusi sehingga
meningkatkan kesejahteraan semua rumah tangga. Situasi di mana tidak
ada cara untuk meningkatkan kegunaan seorang tanpa mengurangi
kegunaan orang lain mencerminkan efisiensi. Kondisi tersebut dianggap
efisien karena pada situasi selainnya, dimana masih terdapat peluang untuk
meningkatkan kegunaan seseorang tanpa mengurangi kegunaan orang lain,
itulah yang disebut dengan Pareto improvement. Perekonomian belum
mampu mendistribusikan outputnya secara optimal sehingga seluruh
konsumen mendapatkan kegunaan maksimal yang mungkin diperolehnya.
iii. Kuantitas dari penyediaan
Keseimbangan alokasi penyediaan swasta yang didominasi dengan
tingkat yang lebih tinggi dari barang publik, sering ditafsirkan sebagai
penyediaan swasta yang mengarah relative di bawah tingkat sosial optimal.
Namun, kesejahteraan sosial yang optimal dari sebuah fungsi dapat berada
di mana saja di pusat keberadaan alokasi pareto yang efisien dan tidak selalu
berada pada bagian dari lokus yang mendominasi keseimbangan pareto.
Buchanan dan Kafoglis (1963) menunjukkan bahwa adalah
kemungkinan di mana jumlah yang barang public menurun bergerak menuju
tingkat optimal dari keseimbangan penyediaan swasta. Keseimbangan
penyediaan swasta terjadi pada titik dan himpunan alokasi pareto efisiensi
diberikan oleh lokus tangencies dari kurva indiferensi.
Garis cc mewakili tingkat agregat pasokan barang public sama
dengan keseimbangan penyediaan swasta. Untuk optimalisasi barang publik
hanya memerlukan lokus pareto optimal untuk memotong garis cc dan
untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial di beberapa titik di bawah CC.
Jika titik optimal adalah P pengurangan dari pasokan total barang public
yang diperlukan bergerak pada keseimbangan penyediaan swasta yang
optimal. Juga harus dicatat bahwa jika lokus melewati garis CC, fungsi
kesejahteraan sosial selalu dapat ditemukan pada kondisi optimal di bawah
CC.
Seperti yang ditunjukkan oleh Diamond dan Alexander Mirrlees
(1973), anomali tersebut dapat dikesampingkan dengan menempatkan
pembatasan pada kedua derivatif dari fungsi utilitas rumah tangga. Tidak
ada alasan mendasar mengapa pembatasan berdasarkan kedua derivatif
harus berada pada tingkat kepuasan dan karenanya anomali kasus dapat
juga terjadi bahkan dalam model dua rumah tangga. Oleh karena itu,
walaupun hasil lokal dapat didirikan tanpa terlalu banyak kesulitan, hal ini
tidak mudah untuk memberikan perbandingan global.
iv. Jumlah rumah tangga
Telah dibuktikan bahwa keseimbangan penyediaan swasta bukan
merupakan efisiensi pareto. Masalah lainnya adalah bagaimana
penyimpangan dari efisiensi tergantung pada jumlah rumah tangga yang
dapat berpotensi memberikan kontribusi. Dapat diharapkan bahwa
peningkatan jumlah rumah tangga akan mengakibatkan perbedaan yang
lebih besar seperti yang diharapkan semua orang lain untuk berkontribusi.
Namun, seperti kasus yang sering terjadi, hasil aktual berbeda sedikit dari
harapan ini. Selain itu, sifat-sifat yang membatasi keseimbangan, sebagai
jumlah rumah tangga yang meningkat tanpa batas, akan dianalisa mengikuti
pendekatan Andreoni.
Untuk mempertimbangkan konsekuensi dari variasi rumah tangga,
diasumsikan bahwa semua rumah tangga identik dalam hal kedua
preferensi dan hibah. Dengan asumsi kedua barang yang normal, keunikan
hasilnya kemudian membenarkan studi keseimbangan simetris. H rumah
tangga mengikuti keseimbangan yang simetris:
g = G
H-1
dimana g adalah kontribusi rumah tangga bersama. Dalam hal (g,G) sebagai
alokasi yang memuaskan seharusnya terletak di gradien H-1 dan untuk
setiap tingkat h, keseimbangan diberikan pada persimpangan sesuai dengan
fungsi reaksi. Optimalisasi kesejahteraan, jika semua rumah tangga
diperlakukan sama, adalah lokus tangen antara ray dan kurva indiferen.
Pada H rumah tangga yang identik dengan preferensi dan distribusi
endowment, sehingga H meningkat tak terhingga:
(i) Proporsi penduduk yang memberikan kontribusi menurun hingga nol.
(ii) Hanya rumah tangga dengan endowmen yang memberikan kontribusi
tertinggi.
(iii) Kontribusi total nilai meningkat menjadi terbatas.
(iv) Rata-rata kontribusi menurun hingga nol.
v. Hasil invariansi
Perubahan dalam distribusi endowmen yang memenuhi kondisi
tertentu tidak akan mempengaruhi tingkat total dari penyediaan.
Peningkatan pasokan barang publik, contohnya melalui pemerintah
menyediakan beberapa barang publik yang selain itu untuk sektor swasta,
tidak akan mempengaruhi batas total pasokan. Penyediaan barang publik
untuk itu keluar banyak oleh penyediaan swasta pada sebuah dasar satu per
satu. Hasil ini menunjukkan kondis saat ini.
Dalam kebanyakan situasi ekonomi perubahan dalam distribusi
endowment, atau pendapatan, akan mempengaruhi keseimbangan kecuali
ketika rumah tangga yang memiliki transformasi kurva Engel yang identik.
Untuk keseimbangan penyediaan swasta, Warr (1982) membuktikan hasil
aktual lebih banyak dari yang disediakan kontribusi semua rumah tangga,
tingkat total barang publik adalah independen dari distribusi endowment.
Hasil ini diperpanjang oleh Bergstrom, Blume dan Varian (1986) untuk
memungkinkan untuk bebas berkontribusi. Penyediaan total barang publik
tidak mempengaruhi semua redistribusi pendapatan.
Sebagai konsekuensi mencatat bahwa perubahan total pasokan
cenderung menuju nol sehingga H cenderung tanpa batas. Untuk populasi
besar, peningkatan penawaran umum baik persis bertemu dengan
pengurangan penyediaan swasta. Ditunjukkan dengan cara berlainan,
ketentuan pemerintah akan mendesak jumlah persis sama barang publik.
VII. KATA KUNCI
· Barang swasta: barang yang bersifat rivalry dan eksklusif
· Barang Rivalry : suatu barang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling
meniadakan manfaat, sehingga dibutuhkan pengorbanan dan persaingan untuk
mendapatkannya
· Barang Eksklusif : barang yang dimana untuk menikmati barang tersebut diperlukan
syarat, misalnya harus membayar.
· Barang public : barang yang bersifat non rivalry dan non eksklusif
· Barang Non rivalry : barang yang dapat dikonsumsi bersamaan pada waktu yang sama
tanpa saling meniadakan manfaat
· Barang Non eksklusif : barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari
barang tersebut
· Pure public good : konsep ekonomi suatu barang atau jasa yang memberikan manfaat
yang tidak dapat dipisahkan dan non rival untuk semua.
· Free disposal : Kepemilikan bebas dari kepentingan publik
· With congestion : kemacetan penyediaan barang public
· Efisiensi Pareto : situasi ketika suatu perangkat barang dan jasa tertentu dibagi
diantara konsumen dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak seorangpun dapat
dibuat lebih baik tanpa menyebabkan ada yang menjadi lebih buruk.
· Harga bayangan : harga yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang
sesungguhnya (the true social of economic value) daripada unsur-unsur biaya maupun
hasil/manfaat
· Distribusi endowment : pendistribusian/pemabagian sumbangan kontribusi dan
barang public
· Barang konsumsi kolektif : barang yang dikonsumsi secara bersama tanpa
mengurangi manfaat
· Kebijakan Pemerintah : Kebijakan untuk mengatasi permasalahan dalam barang
konsumsi kolektif
SOAL-SOAL TANYA JAWAB BARANG PUBLIK
1. Adanya persaingan untuk medapatkan barang tersebut adalah sifat barang.....
a. Ekslusif
b. Rivalry
c. Common Goods
d. Local Goods
2. Barang Non-Rivalry adalah....
a. Barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan
biaya marjinal nol
b. Barang yang untuk menikmati barang tersebut diperlukan syarat
c. Barang yang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling meniadakan
manfaat
d. Barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut
3. Tidak dimungkinkannya menjatah barang-barang publik bagi setiap individu adalah
konsep elemen barang publik menurut....
a. Stiglitz
b. King
c. Samuelson
d. Bowen
4. Barang publik harus disediakan sampai marjinal utility barang publik sama dengan
marjinal disutility pajak yang dipungut adalah teori yang dikemukakan.....
a. Samuelson
b. Pigou
c. Bowen
d. Lindahl
5. Teori erick Lindahl didasarkan pada analisis....
a. Anggaran publik (public budgetting)
b. Pajak (tax)
c. Anggaran tetap terbatas (fix budget constrains)
d. Belanja Pemerintah
6. Pareto Improvement dapat terjadi keseimbangan apabila.....
a. Adanya peningkatan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua
rumah tangga
b. Adanya penurunan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua
rumah tangga
c. Adanya peningkatan jumlah pajak yang dikeluarkan rumah tangga
d. Adanya penurunan jumlah pajak yang dipungut pemerintah
7. Untuk mencari keseimbangan kontribusi rumah tangga dalam penyediaan swasta
terhadap terhadap barang publik yaitu......
a. Y1=f1
(l1
,G)
b. g=G
H-1
c. P=PA=PB
d. P=PA+PB
8. Harga Lindahl untuk barang publik adalah.....
a. Harga masing-masing individu membayar harga marjinal sama dengan manfaat
marjinal individu menerima dari mengkonsumsi suatu barang
b. Harga yang harus dibayar pemerintah untuk membiayai barang publik yang tidak
mampu dihasilkan swasta
c. Harga masing-masing individu untuk membayar barang publik dalam artian
membayar pajak
d. Harga yang dibayar oleh pihak swasta untuk mendanai barang publik yang tidak
mampu dihasilkan oleh pemerintah
9. Keuntungan utama dari harga Lindahl adalah.....
a. Setiap individu memilih tingkat output barang yang sama, dan bahwa tingkat
output adalah tingkat efisien
b. Rasa kepuasan marjinal masyarakat untuk membayar pajak meningkat
c. Setiap individu mengalami marjinal utility terhadapa barang publik yang tinggi
d. a,b dan c salah
10. Kondisi untuk tingkat optimal output konsumsi kolektif yang baik adalah......
a. GP=T
b. MR=MC
c. GD=MC
d. P=PA=PB
Jawaban Multiple Choice
1. B
2. A
3. A
4. B
5. C
6. A
7. B
8. A
9. A
10. C
ESSAY
1. Apa yang kamu ketahui tentang definisi barang publik, dan jelaskan mengenai
karakteristik barang publik dan berikan contohnya?!
2. Jelaskan teori barang publik yang dikemukakan Samuelson!
3. Jelaskan dua sifat barang publik menurut King!
4. Jelaskan pengertian barang publik murni!
5. Apa yang dimaksud dengan peningkatan pareto?
TRUE/FALSE
1. Jalan raya adalah termasuk kedalam kelompok barang non-excludable.
2. Teori Bowen menyatakan bahwa penyediaan barang publik berdasarkan pada teori
harga.
3. Analisis Kurva Indiferens dengan anggaran tetap yang terbatas adalah dasar dari
dikemukakannya teori barang publik menurut Erick Lindahl.
4. Pareto Optimal adalah suatu kondisi perekonomian dimana perubahan yang terjadi
menyebabkan paling tidak salah satu orang akan menderita kerugian yang berarti
pareto optimal adalah tingkat optimal tidak ada yang dirugikan.
5. Kelemahan dari teori Anggaran dalam teori barang publik adalah anggapan bahwa
konsumen secara terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang
publik
Jawaban True/False
1. False
2. True
3. True
4. True
5. False

More Related Content

What's hot

Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesiaabdul kodir
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintahRatih Puji Astuti
 
Perubahan struktural
Perubahan strukturalPerubahan struktural
Perubahan strukturalifa_talita
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]Melly Chairul
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatAriee Moeslim
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Analisis proyek full version
Analisis proyek full versionAnalisis proyek full version
Analisis proyek full versionKrisdinar Sumadja
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianCut Endang Kurniasih
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanMaria Khusuma
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasionalPengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasionalVeronica Silalahi II
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 

What's hot (20)

Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Perubahan struktural
Perubahan strukturalPerubahan struktural
Perubahan struktural
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Analisis proyek full version
Analisis proyek full versionAnalisis proyek full version
Analisis proyek full version
 
PPT Ekonomi
PPT EkonomiPPT Ekonomi
PPT Ekonomi
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasionalPengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
Pengaruh pajak terhadap perekonomian nasional
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Harga barang publik
Harga barang publikHarga barang publik
Harga barang publik
 

Similar to Bagian iv-teori-barang-publik

Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014
Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014
Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014Mulyadi Yusuf
 
Pertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptx
Pertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptxPertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptx
Pertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptxCeiSlamet
 
Pengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptxPengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptxAnisNur14
 
Keuangan publik
Keuangan publikKeuangan publik
Keuangan publikAry Efendi
 
EKONOMI MIKRO 1.pptx
EKONOMI MIKRO 1.pptxEKONOMI MIKRO 1.pptx
EKONOMI MIKRO 1.pptxmelatiputri28
 
Diktat ekonomi 2017 2018
Diktat ekonomi 2017 2018Diktat ekonomi 2017 2018
Diktat ekonomi 2017 2018AGUS SETIYONO
 
Alat Pemuas Kebutuhan.ppt
Alat Pemuas Kebutuhan.pptAlat Pemuas Kebutuhan.ppt
Alat Pemuas Kebutuhan.pptDodoAnwar2
 
IPS Kelas 8 Bab 4
IPS Kelas 8 Bab 4 IPS Kelas 8 Bab 4
IPS Kelas 8 Bab 4 Rifqi Bagja
 
Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahSiti Sahati
 
Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013
Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013
Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013dsjf
 
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdfP2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdfDesryDess
 
JTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptx
JTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptxJTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptx
JTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptxFynasShukri
 

Similar to Bagian iv-teori-barang-publik (20)

Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014
Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014
Barang publik DIV STAN Kelas 8B BPKP 2013/2014
 
Pertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptx
Pertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptxPertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptx
Pertemuan 3 Kebijakan Barang Publik (eko Pubik).pptx
 
Fungsi pemerintah
Fungsi pemerintahFungsi pemerintah
Fungsi pemerintah
 
Konsep dasar ekonomi
Konsep dasar ekonomiKonsep dasar ekonomi
Konsep dasar ekonomi
 
Pengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptxPengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi_Eksternalitas, Public Goods, and Common Resource.pptx
 
Keuangan publik
Keuangan publikKeuangan publik
Keuangan publik
 
EKONOMI MIKRO 1.pptx
EKONOMI MIKRO 1.pptxEKONOMI MIKRO 1.pptx
EKONOMI MIKRO 1.pptx
 
Jurnal Barang Publik
Jurnal Barang PublikJurnal Barang Publik
Jurnal Barang Publik
 
Alat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhanAlat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan
 
Alat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhanAlat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan
 
Diktat ekonomi 2017 2018
Diktat ekonomi 2017 2018Diktat ekonomi 2017 2018
Diktat ekonomi 2017 2018
 
Alat Pemuas Kebutuhan.ppt
Alat Pemuas Kebutuhan.pptAlat Pemuas Kebutuhan.ppt
Alat Pemuas Kebutuhan.ppt
 
IPS Kelas 8 Bab 4
IPS Kelas 8 Bab 4 IPS Kelas 8 Bab 4
IPS Kelas 8 Bab 4
 
Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintah
 
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptxTeori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
Teori_Barang_Publik_Kelompok_4.pptx
 
_ilmu_ekonomi
_ilmu_ekonomi_ilmu_ekonomi
_ilmu_ekonomi
 
Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013
Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013
Handout materi-kd-3-2-dan-4-2-kelas-x-kurikulum-2013
 
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdfP2-Fungsi-Pemerintah.pdf
P2-Fungsi-Pemerintah.pdf
 
BAB III
BAB IIIBAB III
BAB III
 
JTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptx
JTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptxJTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptx
JTW109 Kelas Minggu Intensif @ 5 Mac 2023.pptx
 

More from Achmad Ridha

PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.ppt
PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.pptPENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.ppt
PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.pptAchmad Ridha
 
Teori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karlTeori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karlAchmad Ridha
 
Solusi iterasi newton
Solusi iterasi newtonSolusi iterasi newton
Solusi iterasi newtonAchmad Ridha
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halAchmad Ridha
 
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisirAchmad Ridha
 
Potensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi AcehPotensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi AcehAchmad Ridha
 
Ijik mv5p395 413-norazah437
Ijik mv5p395 413-norazah437Ijik mv5p395 413-norazah437
Ijik mv5p395 413-norazah437Achmad Ridha
 
Ekonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanianEkonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanianAchmad Ridha
 
Globalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesia
Globalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesiaGlobalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesia
Globalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesiaAchmad Ridha
 

More from Achmad Ridha (9)

PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.ppt
PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.pptPENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.ppt
PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE.ppt
 
Teori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karlTeori falsifikasi karl
Teori falsifikasi karl
 
Solusi iterasi newton
Solusi iterasi newtonSolusi iterasi newton
Solusi iterasi newton
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
 
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
 
Potensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi AcehPotensi ekonomi Aceh
Potensi ekonomi Aceh
 
Ijik mv5p395 413-norazah437
Ijik mv5p395 413-norazah437Ijik mv5p395 413-norazah437
Ijik mv5p395 413-norazah437
 
Ekonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanianEkonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanian
 
Globalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesia
Globalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesiaGlobalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesia
Globalisasi nasib sektor_pertanian_ indonesia
 

Recently uploaded

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Recently uploaded (16)

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 

Bagian iv-teori-barang-publik

  • 1. MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN IV: TEORI BARANG PUBLIK Dosen Ferry Prasetya, SE., M.App Ec FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012
  • 2. I. Pendahuluan II. Pengertian Barang Publik a. Barang Publik Murni b. Barang Publik Tidak Murni dan Hambatan c. Karakteristik Barang d. Tipe Barang e. Aspek Barang Publik III. Teori Barang Publik a. Teori Pigou b. Teori Bowen c. Teori Erick Lindahl d. Teori Samuelson e. Teori Anggaran IV. Barang Konsumsi Bersama a. Argumen tentang Produksi Sektor Publik b. Argumen tentang Pruduksi Sektor Swasta c. Hambatan dalam Barang Konsumsi Bersama d. Keluaran Optimal dari Barang Konsumsi Bersama e. Barang Konsumsi Bersama Murni dan Tidak Murni f. Kebijakan Publik terhadap Barang Konsumsi Bersama g. Non-Ekslusif dan Barang Konsumsi Bersama VI. Pengadaan Swasta atas Barang Publik a. Keseimbangan b. Peningkatan Pareto c. Jumlah Pengadaan d. Jumlah Rumah Tangga e. Akibat dari Perbedaan VII. Soal-Soal VIII. Studi Kasus I. PENDAHULUAN
  • 3. Dalam hal barang swasta, barang-barang tersebut dapat dihasilkan oleh perusahaan swasta, tetapi dapat juga dihasilkan perusahaan negara, misalnya jasa kereta api dan jasa penerbangan. Barang publik juga dapat dihasilkan oleh perusahaan swasta dan perusahaan negara. Jadi yang dimaksud dengan barang publik adalah baarang yang disediakan oleh pemerintah merupakan barang milik pemerintah yang dibiayai anggaran belanjanegara tanpa melihat siapa yang melaksanakan pekerjaannya. Banyak ekonom (mulai dari P. Samuelson) telah mencoba untuk membuat definisi yang lebih spesifik dan teknis pada istilah barang publik. Tujuan definisi tersebut adalah untuk membedakan antara barang yang secara alami merupakan barang publik dengan barang yang cocok untuk pasar komersial. Definisi barang publik yang paling umum menekankan pada dua atribut yang kelihatannya menjadi karakteristik dari banyak barang yang diproduksi pemerintah : non eksklusif dan non rivalitas. II. Definisi Barang Publik i. Barang Publik Murni Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik adalah barang yang apabial dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas tersebut.Contoh: jalan raya merupakan barang publik, kebanyaknya pengguna jalan tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut, semua
  • 4. orang dapat menikmati dan manfaat dari jalan raya (noneksklusif); dan jalan raya dapat digunakan pada waktu bersamaan. Istilah barang publik sering digunakan pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Hal ini berarti bahwa tidak mungkin bisa mencegah seseorang untuk tidak mengonsumsi barang publik. Dan udara juga dapat dimasukkan sebagai contoh barang publik karena secara umum tidak mungkin mencegah seseorang untuk tidak menghirup udara. Barang-barang yang demikian itu sering disebut sebagai barang publik murni. ii. Barang Publik Murni dan Penghambat Ada beberapa barang yang tidak bersifat konsumsi bersama. Dua orang tidak dapat mengkonsumsi roti secara bersama-sama. Manfaat dan kepuasan memakan roti tidak tersediabagi kedua orang tersebut. Ketika mengkonsumsi barang yang tidak dapat dikomsumsi oleh orang lain, komsumsi dua orang tersebut dapat disebut sebagai rival. Non-eksklusifitas terjadi ketika anda tidak membayar penjual roti, maka anda tidak dapat mengkonsumsi roti tersebut. Timbul masalah-masalah yang mengelilinginya : a. pemanfaatan barang publik cenderung berlebihan b. barang publik tidak memiliki harga. Hal ini disebabkan antara lain sulitnya menentukan standar harga maupun karena barang publik yang tidak diperdagangkan. c. Tidak adanya keuntungan membuat orang-orang tidak mau (kalaupun ada sangat sedikit jumlahnya) untuk menyediakannya ataupun melestarikannya Disinilah pemerintah berperan dengan cara menarik pajak dari masyarakat dan dana pengumpulan pajak tersebut digunakan untuk menyediakan barang publik.
  • 5. d. Utilitas yang diperoleh setiap rumah tangga dari barang publik murni adalah fungsi peningkatan tingkat persediaan dan fungsi penurunan penggunaannya. iii. Karakteristik Barang Perbedaan barang publik denagn barang yang lain: 1. Noneksklusivitas. Salah satu sifat yang membedakan barang publik dengan barang lain adalah apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut atau tidak. Bagi kebanyakan barang pribadi, pengecualian tentu saja sangat dimungkinkan. Pertahanan nasional merupakan contoh standar. Sekali suatu angkatan bersenjata dibentuk, setiap orang di suatu negara tersebut diuntungkan, apakah dia membayar atau tidak. Barang noneksklusif ini dapat dilawan dengan barang konsumsi pribadi yang eksklusif, seperti mobil atau film dimana pengecualian-pengecualian merupakan suatu masalah sederhana. Mereka yang tidak membayar barang pribadi tersebut tidak menerima jasa yang dijanjikan oleh barang tersebut. 2. Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan tambahan pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan menambah biaya meskipun tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi oleh tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut membutuhkan biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol, konsumsi tersebut tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi. iv. Tipe Barang
  • 6. 1. Barang pribadi adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival. Contoh: Es Cendol. Es cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival karena, jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang mengkonsumsinya maka orang lain tidak bisa mengkonsumsinya. 2. Barang publik adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan juga tidak rival. Artinya siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh: pertahanan suatu negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain, maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman, peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak berkurang. 3. Sumber daya milik bersama (common resources) adalah barang- barang yang tidak ekskludabel, namun rival. Contoh: ikan laut. Tidak ada seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang. 4. Adapula barang yang ekskludabel, namun tidak memiliki rival. Barang seperti ini muncul dalam situasi monopoli ilmiah, yaitu produksi yang dikuasai oleh satu perusahaan. Contoh: Jasa pemadam kebakaran suatu kota kecil. Sangatlah mudah mencegah seseorang menikmati jasa ini. Petugas kebakaran dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja. Namun jasa perlindungan kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena kebakaran rumah tidak terjadi setiap saat, dan setiap rumah memperoleh perlindungan yang sama. Petugas pemadam kebakaran lebih sering menunggu daripada beraksi memadamkan kebakaran, sehingga melindungi sebuah rumah tambahan tidak akan mengurangi kualitas perlindungan mereka pada rumah-rumah lain. Dengan kata lain, begitu pemerintah kota membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka tambahan untuk melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil.
  • 7. v. Aspek barang Sifat-sifat barang privat tersebut adalah : 1) Rivalrous consumption, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa. Terjadi rivalitas antar calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini. 2) Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan barang tersebut (excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati pakaian tersebut. 3) Scarcity, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah. Kelangkaan dan ketersediaan inilah yang menimbulkan kedua sifat sebelumnya. Barang privat biasanya memang diadakan untuk mencari profit atau laba. Karena sifat-sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga efisiensi pasar dalam pengadaannya. Efisiensi inilah yang menarik minat sektor swasta dan menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah barang yang diproduksi oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun sebenarnya dapat berlaku sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari pasar dalam penyediaan barang privat untuk tujuan-tujuan tertentu. Macam-macam Barang Publik
  • 8. Barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan penggunaannya, yaitu : 1) Non-rivalry. Berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari barang tersebut tanpa mempengaruhi menfaat yang diperoleh orang lain. Contoh, dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara bersih dan sinar matahari, orang-orang di sekitar kita pun tetap dapat mengambil manfaat yang sama. 2)Non-excludable. Berarti bahwa apabila suatu barang publik tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut. Dalam konteks pasar, maka baik mereka yang membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut. Contoh, masyarakat membayar pajak kemudian diantaranya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan jasa kepolisian, dapat menggunakan jasa kepolisian tersebut tidak hanya terbatas pada yang membayar pajak saja. Mereka yang tidak membayar pun dapat mengambil menfaat atas jasa tersebut. Singkatnya, tidak ada yang dapat dikecualikan (excludable) dalam mengambil manfaat atas barang publik. III. TEORI BARANG PUBLIK i. Toeri Pigou Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai suatu tingkat dimana kepuasan marginal akan barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal akan pajak yang dipungut untuk membiayai program pemerintah(menyediakan barang publik)
  • 9. Sumber: Ekonomi Publik, Dr Guritmo Mangkoesoebroto Diagram 1 Penyediaan dan pembiayaan barang publik yang optimal Pada Diagram kurva kepuasan akan barang publik ditunjukan oleh kurva UU. Kurva UU tersebut mempunyai bentuk menurun yang menunjukan bahwa semakin banyak barang publik yang dihasilkan maka akan semakin rendah kepuasan marginalnya yang dirasakan masyarakat. Di lain pihak, semakin banyak pajak yang dipungut, semakin besar rasa ketidakpuasan marginal masyarakat. Oleh karena itu kurva ketidakpuasan marginal akan pembayaran pajak mempunyai bentuk yang meninggi. Ketidakpuasan marginal ditunjukan dengan sumbu tegak dari titik O kebawah dan kurva ketidakpuasan marginal ditunjukan oleh kurva PP. Titik E adalah keadaan optimum dimana bagi masyarakat kepuasan marginal bagi barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal dalam hal pembayaran pajak. Kelemahan analisa dari Pigou didasarkan pada ketidakpuasan marginal masyarakat dalam membayar pajakdan rasa kepuasan marginal akan barang publik, sedangkan kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu yang tidak dapat diukur secara kuantitatif karena siaftnya ordinal. ii. Teori Bowen G H D H F Budget Pemerintah U A B C Kepuasan Batas Akan Barang Pemerintah P
  • 10. Bowen mengemukakan teori yang didasarkan pada teori harga sama halnya pada penentuan harga pada barang swasta. Sumber : Ekonomi Publik, Dr Guritmo Mangkoesoebroto Diagram 2 Penentuan Jumlah dan Harga Barang Swasta Kurva penawaran sepatu ditunjukan oleh kurva SS. Kurva DA dan DB menunjukan kurva permintaan akan sepatu oleh A dan B sedang kurva D(A+B) merupakan kurva permintaan pasar yang diperoleh dengan menjumlahkan kurva DA+DB secara mendatar(horisontal). Harga pasar yang terjadi adalah OP, yaitu dimana D(A+B)=S, harga OP adalah harga sepasang sepatu bagi A dan B. Bowen mendefinisikan barang publik sebagai barang dimana pengecualian tidak dapat ditentukan. Jadi sekali suatu barang publik sudah tersedia maka tidak ada seorang pun yang dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut. H XA + B Jumlah P o S S D D X X D(A +
  • 11. Sumber : Ekonomi Publik, Dr Guritmo Mangkoesoebroto Diagram 3 Harga Dan Jmulah Barang Publik DA dan DB menunjukan kurva permintaan individu A dan B akan barang publik DA dan DB. Jumlah barang yang disediakan pemerintah sebesar OY, yaitu pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva permintaan D(A+B) Kelemahan teori ini adalah karena Bowen menggunakan permintaan permintaan dan penawaran. Yang menjadi masalah adalah karena pada barang publik tidak ada prinsip pengecualian sehingga masyarakat tidak mau mengemukakan kesenangan mereka akan barang tersebut sehingga permintaan kurva permintaan menjadi tidak ada. iii. Teori Erick Lindahl Harga P A+B P A PB O Y DB DA S D A+B Jumlah Barang Pemerintah
  • 12. Teori Lindahl mirip dengan yang dikemukakan oleh Bowen, hanya saja pembayaran masing-masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut akan tetpi berupa presentase dari total biaya penyediaan barang publik. Analisa Lindahl didasarkan pada analisa kurva indifferen dengan anggaran tetap yang terabatas (fixed budget costrains). Diagram 4 Kurva Indifferen Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta. Selain itu kelemahan utamanya adalah penggunaan kurva indifferen. Sifat barang publik tidak dapat dikecualikan menyebabkan tidak ada seorang individu juga yang bersedia menunjukan prefrensinya terhadap barang publik.kritikan lainya ialah teori ini hanya melihat penyediaan barang publik saja tanpa memperhitungkan jumlah barang swasta yang seharusnya diproduksi agar masyarakat mencapai kesejahteraan optimal. iv. Teori Samuelson A H1 H2 H3 A1 A3 A2 Proporsi biaya G G0 B B1 B3 B2 Q Q0 (1-h2) (1-h1) (1-h0)
  • 13. Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua karakteristik, yaitu; non perekonomian tidak dapat mencapai kesejahteraan masyarakat yang optimal. Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang publik antara 2 individu. publik berbanding barang swasta. R sebagai patokan kesejahteraan. sebanyak L1, maka barang swasta yang t indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T2. Sehingga sisa barang yang ada yakni T1 Dengan asumsi yang sama jika barang publik yang tersedia adala maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi sebanyak T4 - T5 = T6. Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua karakteristik, yaitu; non-exclusionary dan non-rivarly, tidaklah berarti bahwa perekonomian tidak dapat mencapai kondisi Pareto Optimal atau tingkat kesejahteraan masyarakat yang optimal. Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-samuelson Diagram 5 Teori Samuelson Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang vidu. TP adalah kurva yang menunjukan ketersediaan barang publik berbanding barang swasta. Kurva indiferens R dan S, dimana kita mengambil R sebagai patokan kesejahteraan. Asumsi jika barang publik yang tersedia hanya sebanyak L1, maka barang swasta yang tersedia adalah sebanyak T1. indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T2. Sehingga sisa barang yang ada yakni T1 - T2 = T3 akan dikonsumsi oleh S. Dengan asumsi yang sama jika barang publik yang tersedia adalah sebanyak L2 maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi T5 = T6. Titik pertemuan antara indiferent R dengan kurva barang Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua rivarly, tidaklah berarti bahwa kondisi Pareto Optimal atau tingkat samuelson Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang TP adalah kurva yang menunjukan ketersediaan barang Kurva indiferens R dan S, dimana kita mengambil Asumsi jika barang publik yang tersedia hanya ersedia adalah sebanyak T1. Dari kurva indiferen LR1 dapat diketahui jika R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T2 = T3 akan dikonsumsi oleh S. h sebanyak L2 maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan S akan mengkonsumsi Titik pertemuan antara indiferent R dengan kurva barang
  • 14. publik membuat S tidak menikmati barang swasta. konsumsi barang swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini bersinggungan dengan indiferen S di titik G. Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru. terciptalah konsumsi barang swasta S ya Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori Diagram 6 Fungsi Kemungkinan Kepuasan Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S. adalah kurva kesejahteraan. mempunyai kesejahteraan sebesar B1. sehingga kesejahteraan R berkurang dan kesejahteraan S bertambah. Kelemahan 1. Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana yang dipilih, dan tingkat kesej 2. Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat. 3. Kelemahan yang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan publik membuat S tidak menikmati barang swasta. Titik-titik yang merupakan ng swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini bersinggungan dengan indiferen S di titik G. Asumsi merubah indiferen R dan S. Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru. terciptalah konsumsi barang swasta S yang baru. Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-samuelson Diagram 6 Fungsi Kemungkinan Kepuasan Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S. adalah kurva kesejahteraan. Saat R mempunyai kesejahteraan sebesar M1 maka mempunyai kesejahteraan sebesar B1. Kesejahteraan bergeser dari D ke W, sehingga kesejahteraan R berkurang dan kesejahteraan S bertambah. Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana yang dipilih, dan tingkat kesejahteraan mana yang mula-mula dipilih. Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat. ang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan titik yang merupakan ng swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini Asumsi merubah indiferen R dan S. Dengan proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru. Dan samuelson Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan S. BM Saat R mempunyai kesejahteraan sebesar M1 maka S Kesejahteraan bergeser dari D ke W, Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana mula dipilih. Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi kita tidak tahu apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas menunjukkan perbaikan atau penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat. ang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan
  • 15. kesukaan mereka inilah yang menjadi dasar pengenaan biaya untuk menghasilkan barang publik. Yang menjadi persoalan dalam penentuan jumlah barang publik yang akan disediakan oleh pemerintah adalah bagaimana pemerintah memungut pembayaran dari konsumen barang publik. 4. Barang publik yang dibahas adalah barang yang mempunyai sifat kebersamaan, yaitu barang publik yang dipakai oleh konsumen dalam jumlah yang sama. v. Teori Anggaran Teori ini didasarkan pada suatu analisa di mana setiap orang membayar atas penggunaan barang -barang publik dengan jumlah yang sama, yaitu sesuai dengan sistem harga untuk barang-barang swasta. Teori alokasi barang publik melalui anggaran merupakan suatu teori analisa penyediaan barang publik yang lebih sesuai dengan kenyataan karena bertitik tolak pada distribusi pendapatan awal di antara individu- individu dalam masyarakat dan dapat digunakan untuk menentukan beban pajak di antara para konsumen untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
  • 16. Sumber Gambar: http://tidakdi Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adal publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F. Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan penghasilan OM0. Dan A akan mengkonsu sehingga B akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak CC0 Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar MM1 dan B akan men NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q. MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pad tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik E. Sumber Gambar: http://tidakdijual.com/content/teori-anggaran Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adal publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F. Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan penghasilan OM0. Dan A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar MM0, sehingga B akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak CC0 - MM0 = NN0. Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar MM1 dan B akan mengkonsumsi barang swasta sebesar CC1 - MM1 = NN1. NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q. MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pad tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik anggaran Diagram 7 Teori Alokasi Barang Publik Melalui Anggaran Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adalah barang publik (G). CG adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A dan B. Persinggungan anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F. Sehingga A akan mengkonsumsi barang publik sebesar G0 dengan msi barang swasta sebesar MM0, MM0 = NN0. Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar MM1 = NN1. NJ adalah barang swasta yang tersedia untuk individu B. Dan B akan mencapai nilai optimum mengkonsumsi barang publik dan swasta dititik Q. MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A. Sehingga A berapa pada tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi berada di titik
  • 17. Kelemahan dari teori ini, yaitu digunakannya kurva indiferens sebagai alat analisis yang baik dari segi teori akan tetapi kurang bermanfaat untuk aplikasi penggunaannya dalam kenyataan sehari-hari. IV. Collective Consumption Goods i. The Argument for Public Sector Production Konsumsi kolektif yang baik adalah baik untuk yang di konsumsi oleh satu konsumen tidak akan mengurangi konsumsi setiap konsumen lainnya. Definisi ini tidak berlaku untuk sebagian besar barang. Untuk melihat mengapa sektor produksi publik konsumsi kolektif yang baik mungkin lebih disukai, berasumsi bahwa baik diproduksi di sektor swasta dan bahwa sebuah perusahaan swasta biaya masing-masing konsumen untuk kebaikan. Pendapat untuk membiayai baik melalui uang pajak dan mendistribusikan kepada siapa saja yang menginginkannya tanpa biaya. Jika baik memiliki harga sama sekali, itu akan mengecualikan beberapa konsumen yang menempatkan nilai di atasnya, sehingga nilai sosial yang baik tidak akan maksimal. Beberapa aspek dari pertimbangan jasa argumen lebih lanjut untuk melihat mengapa sektor publik produksi dianggap diinginkan. Konsumsi kolektif yang baik dapat diperpanjang untuk tambahan konsumen tanpa biaya tambahan setelah diproduksi, tetapi baik konsumsi kolektif mahal untuk memproduksi di tempat pertama, dan lebih dari itu yang diproduksi, semakin mahal itu. Hal ini tidak efisien untuk mengecualikan beberapa konsumen dari pasar, tetapi pasar tidak memiliki baik cara mengalokasikan baik untuk setiap konsumen yang menempatkan nilai di atasnya. Dalam pengertian ini, pasar tidak efisien dalam mengalokasikan sumber daya untuk barang barang konsumsi kolektif dan tidak efisien dalam mendistribusikan barang ke konsumen potensial. Pasar kadang-kadang tidak membuat upaya untuk
  • 18. mengenakan harga lebih tinggi untuk permintan tinggi atau, melihat secara berbeda, untuk memungkinkan permintan rendah untuk mengkonsumsi dengan harga yang lebih rendah. Namun demikian, beberapa konsumen bersedia untuk membayar baik masih akan dikecualikan karena bahkan harga murah lebih dari mereka bersedia membayar. Inefisiensi tersebut mungkin berkurang jika Pemerintah menghasilkan konsumsi kolektif yang baik dan memungkinkan orang untuk mengkonsumsi itu tanpa biaya. ii. The Argument For private Sector Production Sebagai diinginkan karena produksi sektor publik terlihat dari argumen hanya diberikan, ada menarik argumen terhadap produksi sektor publik juga. Bioskop mungkin memiliki karakteristik konsumsi kolektif yang baik jika tidak sesak, tapi, seperti mengisi, itu mengambil lebih dari karakteristik dari konsumsi pribadi yang baik. Hal yang sama dapat dikatakan untuk barang-barang seperti kolam renang dan jalan raya. Jika mereka tidak ramai, sebuah, tambahan konsumen dapat mengkonsumsi tanpa mengganggu dengan konsumsi orang lain, namun, karena mereka mendapatkan lebih ramai, mereka kehilangan karakteristik kolektif mereka konsumsi. Dalam setiap kasus ada biaya marjinal yang berhubungan dengan konsumen tambahan. iii. Congestion of collective consumption goods Perlu mencari tahu apakah menambahkan konsumen tambahan akan memaksakan biaya pada konsumen yang ada. Untuk melihat bagaimana hal ini mungkin dilakukan, pertimbangkan contoh yang berbeda dan mencoba untuk menentukan apakah baik adalah konsumsi kolektif yang baik. Adalah kolam renang konsumsi kolektif yang baik? Jika itu adalah kolam besar dan ada beberapa orang berenang di dalamnya, maka pengguna tambahan tidak akan memaksakan biaya pada pengguna yang ada. Itu biaya marjinal pengguna tambahan adalah nol, sehingga kolam renang adalah konsumsi
  • 19. kolektif baik. Contoh lain ialah; Sebuah bioskop adalah konsumsi kolektif yang baik jika ada banyak kursi kosong, namun, jika teater penuh, itu adalah konsumsi swasta yang baik. Titik kunci yang perlu diingat adalah bahwa apakah baik memenuhi definisi ditentukan oleh biaya ekonomi dari penggunaan dan bukan oleh karakteristik fisik yang baik. iv. The Optimal Output Of a collective consumption goods Untuk barang swasta, tingkat produksi yang optimal terjadi pada titik di mana manfaat marjinal dari produksi tambahan sama dengan biaya marjinal. Prinsip umum yang sama berlaku untuk barang konsumsi kolektif, meskipun beberapa perbedaan spesifik hasil dari perbedaan dalam dua jenis barang. Untuk konsumsi kolektif yang baik, permintaan pasar yang ditemukan oleh vertikal menjumlahkan semua kurva permintaan individu. Dengan barang-barang konsumsi swasta, setiap unit yang diproduksi memberikan utilitas hanya untuk individu orang yang mengkonsumsi itu, sehingga nilai sosial total, mengatakan, minuman ringan adalah sama dengan nilai pribadi minum kepada orang yang mengkonsumsi itu. Untuk barang konsumsi kolektif, setiap unit yang diproduksi dapat dikonsumsi oleh, dan dihargai oleh seluruh konsumen. v. Pure and impure collective consumption goods Kondisi untuk tingkat optimal output baik konsumsi kolektif, GD = MC, yang dikembangkan untuk kasus ekstrim dari konsumsi kolektif murni yang baik di mana biaya marjinal menambahkan pengguna tambahan adalah nol. Dalam dunia nyata, banyak barang bisa mengakomodasi tambahan pengguna dengan biaya rendah tetapi belum tentu dengan biaya nol. Jalan raya padat berfungsi sebagai ilustrasi konsumsi kolektif murni yang baik. Bioskop berfungsi sebagai lain contoh bahwa transisi dari konsumsi kolektif
  • 20. murni baik ketika mengandung beberapa orang, melalui konsumsi kolektif murni baik karena mengisi, untuk yang baik swasta murni ketika diisi. Meskipun kondisi optimalitas yang diturunkan sebelumnya dijelaskan dalam konteks murni Konsumsi kolektif yang baik, mereka umumnya dapat diterapkan setiap saat ketika jumlah baik yang tersedia untuk satu konsumen adalah fungsi dari jumlah total yang dihasilkan, apakah baik adalah baik konsumsi murni kolektif. Kondisi optimal bahkan berlaku dalam kasus jumlah yang baik, asalkan individu tidak dapat secara individual kuantitas menyesuaikan, dan murni swasta tersedia bagi setiap konsumen adalah fungsi dari jumlah yang diproduksi untuk semua orang. Untuk melihat ini, mempertimbangkan contoh ekstrim baik swasta murni. vi. Public policy toward collective consumption goods Barang konsumsi kolektif didefinisikan sebagai barang yang merupakan konsumen tambahan bisa mengkonsumsi baik tanpa mengurangi konsumsi setiap konsumen lainnya. Barang-barang tersebut tidak diproduksi benar-benar efisien oleh sektor swasta karena pemasok sektor swasta harus biaya untuk output mereka, dan biaya apapun untuk konsumsi konsumsi kolektif yang baik akan mengecualikan beberapa konsumen yang menempatkan nilai positif pada kebaikan. Kelemahan ada jika pemerintah menyediakan baik dan memungkinkan setiap orang untuk mengkonsumsi yang baik tanpa biaya. Karena produsen tidak menerima sinyal yang jelas tentang nilai output, barang berharga yang dapat underproduced dan beberapa barang mungkin berlebihan diproduksi. Semua orang dapat memberitahu tentang konsumsi barang yang tersedia secara gratis adalah bahwa mereka lebih berharga dari nol kepada konsumen. Barang konsumsi kolektif diidentifikasi oleh karakteristik ekonomi yang biaya marjinal dari seorang konsumen tambahan adalah nol bukan karena karakteristik teknologi yang baik. Banyak barang
  • 21. konsumsi kolektif dapat kehilangan konsumsi kolektif mereka karakteristik dengan menjadi sesak. Dengan demikian, jalan raya uncongested mungkin muncul menjadi Konsumsi kolektif yang baik karena dibangun dengan jumlah yang berlebihan dari jalur. vii. Nonexcludability and collective consumption on public goods Konsep barang publik mewujudkan dua jenis masalah ekonomi untuk berbagai derajat, yaitu nonexcludability dan konsumsi kolektif. Beberapa barang, seperti film, merupakan barang kolektif dan termasuk konsumsi barang yang dikecualikan. Setelah film diproduksi, tanpa biaya (atau hampir jadi) untuk memungkinkan tambahan konsumen untuk melihatnya, tetapi juga relatif mudah untuk mengecualikan individu yang tidak membayar untuk melihat. Barang-barang lainnya, seperti air dalam saluran irigasi, merupakan barang konsumsi swasta namun relatif dan tidak bisa dipisahkan. Jika sejumlah petani bersama-sama menciptakan sistem irigasi, mereka harus menemukan cara untuk jatah air yang langka di saluran irigasi antara pengguna, karena air yang digunakan oleh seorang petani akan tersedia bagi orang lain. Tapi dengan saluran irigasi dialirkan ke setiap ladang petani, akan sulit untuk melakukan pengecualian petani yang mengambil pembagian lebih. Dan terdapat contoh barang lain, seperti pertahanan nasional, memiliki kedua karakteristik dari nonexcludability dan konsumsi kolektif. Kedua karakteristik adalah masalah derajat karena barang mungkin mahal tetapi tidak mungkin untuk mengecualikan pengguna, dan barang mungkin tidak murni barang konsumsi kolektif. Dengan demikian, dalam kerangka umum, barang publik dapat dianggap sebagai barang yang memiliki salah satu dari kedua karakteristik dalam berbagai derajat.
  • 22. V. PENYEDIAAN OPTIMAL i. Barang public murni Barang publik murni adalah subjek penting dalam analisis barang publik, barang publik murni merupakan abstraksi yang di adopsi untuk menyediakan kasus patokan terhadap yang hasil lainnya dapat dinilai. Untuk memberikan derivasi cukup sederhana dengan efisiensi akan diasumsikan bahwa ada tersedia publik tunggal yang baik dan, pada awalnya, pembuangan yang tidak mungkin. Asumsi terakhir mengimplikasikan bahwa semua rumah tangga harus mengkonsumsi kuantitas yang sama baik publik untuk pasokan. Perpanjangan kepada masyarakat banyak barang sepenuhnya langsung. Ekonomi rumah tangga terdiri dari H, diindeks h = 1, ..., H. setiap rumah tangga memiliki fungsi utilitas Uh = Uh ¡ xh,G ¢ di mana xh adalah konsumsi rumah tangga h dari vektor barang pribadi dan G adalah penyediaan barang publik. Fakta bahwa total pasokan, G, muncul dalam semua fungsi utilitas rumah tangga menunjukkan bahwa barang publik murni. Hal ini diasumsikan bahwa kombinasi dari xh, h = 1, ..., H, dan G yang ekonomi dapat menghasilkan dibatasi oleh kemungkinan produksi. Implisit representasi dari himpunan produksi ditulis F (X,G) ≤ 0, Dimana X=∑ 6ℎ Untuk mencirikan set pertama terbaik, atau Pareto efisien, alokasi pemerintah memilih xh, h = 1, ..., H, dan G untuk memaksimalkan tingkat utilitas dari pertama rumah tangga, dibatasi oleh persyaratan bahwa rumah
  • 23. tangga 2 sampai H memperoleh diberikan tingkat utilitas dan dengan kemungkinan produksi. Memvariasikan utilitas yang diberikan tingkat rumah tangga 2 sampai H jejak keluar set alokasi Pareto efisien. The Lagrangian untuk masalah maksimisasi dapat ditulis L = U1 ¡ x1,G ¢ ∑ µh+Uh ¡ xh,G ¢ − U hi − λF (X,G) , ( 9.4 ) dimana adalah tingkat utilitas yang harus dicapai oleh h, = 2 ..., H. Dengan asumsi bahwa tingkat utilitas yang ditetapkan dapat dicapai secara bersamaan, yang diperlukan Kondisi menggambarkan pilihan dari komponen dari â ≡ µh = == 0, h= 1, ...,H, ( 9.5 ) dengan μh ≡ 1 untuk h = 1. Pada op mum (9,5) berlaku untuk semua i, = 1 ..., n. untuk pilihan tingkat kebaikan publik, membentuk Lagrangian dan mengoptimalkan dengan menghormati G memberikan â ∑ µh - = 0 ( 9.6 ) ii. Kepemilikan bebas Jika Kepemilikan bebas dari kepentingan publik mungkin tidak lagi diperlukan bahwa setiap rumah tangga perlu mengkonsumsi jumlah total yang disediakan. Jika diasumsikan bahwa semua rumah tangga ingin mengkonsumsi beberapa kepentingan publik, tingkat utilitas rumah tangga h dapat ditulis = ( 6 , ) dimana adalah konsumsi publik yang baik oleh h, dan kendala ≤ G, L= U’ ( x’ . g’ ) + ∑ µh [ ( ) – ] - λF (X,G) +∑ [ G- ] ( 9.11 )
  • 24. iii. Dengan kemacetan Untuk kemacetan dalam penyediaan barang publik adalah fenomena yang sangat nyata. Tentu, kemacetan mengurangi manfaat yang diterima oleh rumah tangga dari semua penggunaan publik baik dan karenanya memodifikasi aturan untuk penyediaan efisien. Di hadapan kemacetan, kesejahteraan rumah tangga biasanya ditulis tergantung pada pasokan total kepentingan publik dan penggunaan dari publik yang baik oleh semua rumah tangga. Salah satu pendekatan untuk ini (Oakland (1972)) menulis = (6 , ,......., , G ) ( 9.13 ) = ( 6 , G,H) ( 9.14 ) Sebuah spesialisasi (9.14), Spesifikasi alternatif yang menggunakan pendekatan produksi rumah tangga telah diusulkan oleh Sandmo (1973) dan Muzondo (1978), yang menganggap proses produksi menggunakan barang swasta dan publik, dan Ebrill dan Slutsky (1982) yang fokus pada kombinasi barang publik dengan waktu yang langka . Jika (9.13) yang digunakan dan Lagrangian yang terbentuk seperti pada (9.11), kondisi yang diperlukan untuk memaksimalkan hasil tersebut dapat dikombinasikan iv. Input publik Karakterisasi kondisi efisiensi untuk ekonomi dengan publik input murni dimulai dengan Kaizuka (1965). Literatur berikutnya, yang juga telah dianalisis masukan publik congestible, dibahas dalam Feehan (1989). Untuk memperoleh kondisi efisiensi untuk penyediaan input publik murni, menganggap perekonomian dengan perusahaan m masing-masing tenaga kerja dan menggunakan kebaikan publik untuk menghasilkan bentuk tunggal output. Yang menunjukkan penggunaan tenaga kerja perusahaan j oleh `j, fungsi produksi perusahaan diberikan oleh = ( ,G)
  • 25. ∑ xh = ∑ yj = ∑ j( , G ) Dan ∑ `h = ∑ `j + Θ (G) VI. PENYEDIAAN SWASTA TERHADAP BARANG PUBLIK i. Keseimbangan Keseimbangan penyediaan swasta diperkenalkan oleh Erick Lindahl sehingga disebut dengan keseimbangan lindahl. Dibandingkan menggunakan harga dari barang publik pada sumbu vertikal, kita mengasumsikan bahwa bagian biaya barang publik yang harus dibayar oleh Smith harus bervariasi dari 0 persen s/d 100 persen. Slop negatif SS menunjukkan bahwa pada harga pajak barang publik yang lebih tinggi,Smith akan meminta barang publiktersebut dalam jumlah yang lebih sedikit. Permintaan Jones akan barang publik diturunkan dengan cara yang hampir sama. Sekarang, kita mencatat proporsi yang dibayar oleh Jonespada sumbu vertikal disebelah kanan pada grafik 2 dan membalik skala sehingga pergerakan ke arah atas sumbu akan menghasilkan harga pajak lebih rendah. Dengan konvensi ini, permintaan Jones untuk barang publik (JJ)
  • 26. mempunyai slope positif. Kedua kurva permintaan pada Gambar 2 berpotongan di titik C, dengan tingkat output 0E untuk barang publik. Pada tingkat output ini Smitt mau membayar, katakan 60 persen dari biaya barang sedangkan Jones membayar 40 persen. Sehingga titik C adalah titik ekuilibrium yang disarankan oleh argumen berikut ini. Untuk tingkat output kurang dari 0E, kombinasi kedua orang tersebut masih bersedia membayar lebih daripada 100 persen dari biaya barang publik. Mereka akan memilih untuk menaikkan tingkat produksi (tetapi lihat peringatan atas kalimat ini pada sesi berikutnya). Untuk tingkat keseimbangan output lebih dari 0E, kedua orang tersebut tersebut tidak akan bersedia Lindahl membayar biaya total dari barang publik yang diproduksi dan dapat memilih keseimbangan antara permintaan masyarakat untuk mengurangi jumlah barang publik yang disediakan. Hanya pada tingkat untuk barang-barang output 0E terjadi keseimbangan Lindahl (Lindahl equilibrium) di mana publik dan bagian pajak secara tepat akan membayar tingkat produksi barang publik yang dilakukan oleh pemerintah. Alokasi kewajiban pajak ini tidak hanya menghasilkan keseimbangan dalam permintaan individu akan barang publik, tetapi hal itu juga dimungkinkan untuk menunjukkan bahwa keseimbangan ini efisien. Pembagian pajak yang dikenalkan oleh solusi Lindahl bagi masalah barang publik memainkan peran “harga bayangan” yang meniru berfungsinya sistem harga pada pasar persaingan sempurna untuk mencapai efisiensi. ii. Peningkatan Pareto Pareto improvement terjadi melalui efisiensi pareto. Dapat terjadi keseimbangan apabila adanya peningkatan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua rumah tangga. Situasi di mana tidak ada cara untuk meningkatkan kegunaan seorang tanpa mengurangi kegunaan orang lain mencerminkan efisiensi. Kondisi tersebut dianggap
  • 27. efisien karena pada situasi selainnya, dimana masih terdapat peluang untuk meningkatkan kegunaan seseorang tanpa mengurangi kegunaan orang lain, itulah yang disebut dengan Pareto improvement. Perekonomian belum mampu mendistribusikan outputnya secara optimal sehingga seluruh konsumen mendapatkan kegunaan maksimal yang mungkin diperolehnya. iii. Kuantitas dari penyediaan Keseimbangan alokasi penyediaan swasta yang didominasi dengan tingkat yang lebih tinggi dari barang publik, sering ditafsirkan sebagai penyediaan swasta yang mengarah relative di bawah tingkat sosial optimal. Namun, kesejahteraan sosial yang optimal dari sebuah fungsi dapat berada di mana saja di pusat keberadaan alokasi pareto yang efisien dan tidak selalu berada pada bagian dari lokus yang mendominasi keseimbangan pareto. Buchanan dan Kafoglis (1963) menunjukkan bahwa adalah kemungkinan di mana jumlah yang barang public menurun bergerak menuju tingkat optimal dari keseimbangan penyediaan swasta. Keseimbangan penyediaan swasta terjadi pada titik dan himpunan alokasi pareto efisiensi diberikan oleh lokus tangencies dari kurva indiferensi. Garis cc mewakili tingkat agregat pasokan barang public sama dengan keseimbangan penyediaan swasta. Untuk optimalisasi barang publik hanya memerlukan lokus pareto optimal untuk memotong garis cc dan untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial di beberapa titik di bawah CC. Jika titik optimal adalah P pengurangan dari pasokan total barang public yang diperlukan bergerak pada keseimbangan penyediaan swasta yang optimal. Juga harus dicatat bahwa jika lokus melewati garis CC, fungsi kesejahteraan sosial selalu dapat ditemukan pada kondisi optimal di bawah CC. Seperti yang ditunjukkan oleh Diamond dan Alexander Mirrlees (1973), anomali tersebut dapat dikesampingkan dengan menempatkan pembatasan pada kedua derivatif dari fungsi utilitas rumah tangga. Tidak
  • 28. ada alasan mendasar mengapa pembatasan berdasarkan kedua derivatif harus berada pada tingkat kepuasan dan karenanya anomali kasus dapat juga terjadi bahkan dalam model dua rumah tangga. Oleh karena itu, walaupun hasil lokal dapat didirikan tanpa terlalu banyak kesulitan, hal ini tidak mudah untuk memberikan perbandingan global. iv. Jumlah rumah tangga Telah dibuktikan bahwa keseimbangan penyediaan swasta bukan merupakan efisiensi pareto. Masalah lainnya adalah bagaimana penyimpangan dari efisiensi tergantung pada jumlah rumah tangga yang dapat berpotensi memberikan kontribusi. Dapat diharapkan bahwa peningkatan jumlah rumah tangga akan mengakibatkan perbedaan yang lebih besar seperti yang diharapkan semua orang lain untuk berkontribusi. Namun, seperti kasus yang sering terjadi, hasil aktual berbeda sedikit dari harapan ini. Selain itu, sifat-sifat yang membatasi keseimbangan, sebagai jumlah rumah tangga yang meningkat tanpa batas, akan dianalisa mengikuti pendekatan Andreoni. Untuk mempertimbangkan konsekuensi dari variasi rumah tangga, diasumsikan bahwa semua rumah tangga identik dalam hal kedua preferensi dan hibah. Dengan asumsi kedua barang yang normal, keunikan hasilnya kemudian membenarkan studi keseimbangan simetris. H rumah tangga mengikuti keseimbangan yang simetris: g = G H-1 dimana g adalah kontribusi rumah tangga bersama. Dalam hal (g,G) sebagai alokasi yang memuaskan seharusnya terletak di gradien H-1 dan untuk setiap tingkat h, keseimbangan diberikan pada persimpangan sesuai dengan fungsi reaksi. Optimalisasi kesejahteraan, jika semua rumah tangga diperlakukan sama, adalah lokus tangen antara ray dan kurva indiferen.
  • 29. Pada H rumah tangga yang identik dengan preferensi dan distribusi endowment, sehingga H meningkat tak terhingga: (i) Proporsi penduduk yang memberikan kontribusi menurun hingga nol. (ii) Hanya rumah tangga dengan endowmen yang memberikan kontribusi tertinggi. (iii) Kontribusi total nilai meningkat menjadi terbatas. (iv) Rata-rata kontribusi menurun hingga nol. v. Hasil invariansi Perubahan dalam distribusi endowmen yang memenuhi kondisi tertentu tidak akan mempengaruhi tingkat total dari penyediaan. Peningkatan pasokan barang publik, contohnya melalui pemerintah menyediakan beberapa barang publik yang selain itu untuk sektor swasta, tidak akan mempengaruhi batas total pasokan. Penyediaan barang publik untuk itu keluar banyak oleh penyediaan swasta pada sebuah dasar satu per satu. Hasil ini menunjukkan kondis saat ini. Dalam kebanyakan situasi ekonomi perubahan dalam distribusi endowment, atau pendapatan, akan mempengaruhi keseimbangan kecuali ketika rumah tangga yang memiliki transformasi kurva Engel yang identik. Untuk keseimbangan penyediaan swasta, Warr (1982) membuktikan hasil aktual lebih banyak dari yang disediakan kontribusi semua rumah tangga, tingkat total barang publik adalah independen dari distribusi endowment. Hasil ini diperpanjang oleh Bergstrom, Blume dan Varian (1986) untuk memungkinkan untuk bebas berkontribusi. Penyediaan total barang publik tidak mempengaruhi semua redistribusi pendapatan. Sebagai konsekuensi mencatat bahwa perubahan total pasokan cenderung menuju nol sehingga H cenderung tanpa batas. Untuk populasi besar, peningkatan penawaran umum baik persis bertemu dengan pengurangan penyediaan swasta. Ditunjukkan dengan cara berlainan, ketentuan pemerintah akan mendesak jumlah persis sama barang publik.
  • 30. VII. KATA KUNCI · Barang swasta: barang yang bersifat rivalry dan eksklusif · Barang Rivalry : suatu barang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling meniadakan manfaat, sehingga dibutuhkan pengorbanan dan persaingan untuk mendapatkannya · Barang Eksklusif : barang yang dimana untuk menikmati barang tersebut diperlukan syarat, misalnya harus membayar. · Barang public : barang yang bersifat non rivalry dan non eksklusif · Barang Non rivalry : barang yang dapat dikonsumsi bersamaan pada waktu yang sama tanpa saling meniadakan manfaat · Barang Non eksklusif : barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut · Pure public good : konsep ekonomi suatu barang atau jasa yang memberikan manfaat yang tidak dapat dipisahkan dan non rival untuk semua. · Free disposal : Kepemilikan bebas dari kepentingan publik · With congestion : kemacetan penyediaan barang public · Efisiensi Pareto : situasi ketika suatu perangkat barang dan jasa tertentu dibagi diantara konsumen dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak seorangpun dapat dibuat lebih baik tanpa menyebabkan ada yang menjadi lebih buruk. · Harga bayangan : harga yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang sesungguhnya (the true social of economic value) daripada unsur-unsur biaya maupun hasil/manfaat · Distribusi endowment : pendistribusian/pemabagian sumbangan kontribusi dan barang public · Barang konsumsi kolektif : barang yang dikonsumsi secara bersama tanpa mengurangi manfaat · Kebijakan Pemerintah : Kebijakan untuk mengatasi permasalahan dalam barang konsumsi kolektif SOAL-SOAL TANYA JAWAB BARANG PUBLIK 1. Adanya persaingan untuk medapatkan barang tersebut adalah sifat barang.....
  • 31. a. Ekslusif b. Rivalry c. Common Goods d. Local Goods 2. Barang Non-Rivalry adalah.... a. Barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol b. Barang yang untuk menikmati barang tersebut diperlukan syarat c. Barang yang tidak dapat dinikmati secara bersama tanpa saling meniadakan manfaat d. Barang dimana semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut 3. Tidak dimungkinkannya menjatah barang-barang publik bagi setiap individu adalah konsep elemen barang publik menurut.... a. Stiglitz b. King c. Samuelson d. Bowen 4. Barang publik harus disediakan sampai marjinal utility barang publik sama dengan marjinal disutility pajak yang dipungut adalah teori yang dikemukakan..... a. Samuelson b. Pigou c. Bowen d. Lindahl 5. Teori erick Lindahl didasarkan pada analisis.... a. Anggaran publik (public budgetting) b. Pajak (tax) c. Anggaran tetap terbatas (fix budget constrains) d. Belanja Pemerintah 6. Pareto Improvement dapat terjadi keseimbangan apabila..... a. Adanya peningkatan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua rumah tangga b. Adanya penurunan kontribusi sehingga meningkatkan kesejahteraan semua rumah tangga c. Adanya peningkatan jumlah pajak yang dikeluarkan rumah tangga d. Adanya penurunan jumlah pajak yang dipungut pemerintah
  • 32. 7. Untuk mencari keseimbangan kontribusi rumah tangga dalam penyediaan swasta terhadap terhadap barang publik yaitu...... a. Y1=f1 (l1 ,G) b. g=G H-1 c. P=PA=PB d. P=PA+PB 8. Harga Lindahl untuk barang publik adalah..... a. Harga masing-masing individu membayar harga marjinal sama dengan manfaat marjinal individu menerima dari mengkonsumsi suatu barang b. Harga yang harus dibayar pemerintah untuk membiayai barang publik yang tidak mampu dihasilkan swasta c. Harga masing-masing individu untuk membayar barang publik dalam artian membayar pajak d. Harga yang dibayar oleh pihak swasta untuk mendanai barang publik yang tidak mampu dihasilkan oleh pemerintah 9. Keuntungan utama dari harga Lindahl adalah..... a. Setiap individu memilih tingkat output barang yang sama, dan bahwa tingkat output adalah tingkat efisien b. Rasa kepuasan marjinal masyarakat untuk membayar pajak meningkat c. Setiap individu mengalami marjinal utility terhadapa barang publik yang tinggi d. a,b dan c salah 10. Kondisi untuk tingkat optimal output konsumsi kolektif yang baik adalah...... a. GP=T b. MR=MC c. GD=MC d. P=PA=PB Jawaban Multiple Choice 1. B 2. A 3. A 4. B 5. C 6. A 7. B 8. A 9. A 10. C
  • 33. ESSAY 1. Apa yang kamu ketahui tentang definisi barang publik, dan jelaskan mengenai karakteristik barang publik dan berikan contohnya?! 2. Jelaskan teori barang publik yang dikemukakan Samuelson! 3. Jelaskan dua sifat barang publik menurut King! 4. Jelaskan pengertian barang publik murni! 5. Apa yang dimaksud dengan peningkatan pareto? TRUE/FALSE 1. Jalan raya adalah termasuk kedalam kelompok barang non-excludable. 2. Teori Bowen menyatakan bahwa penyediaan barang publik berdasarkan pada teori harga. 3. Analisis Kurva Indiferens dengan anggaran tetap yang terbatas adalah dasar dari dikemukakannya teori barang publik menurut Erick Lindahl. 4. Pareto Optimal adalah suatu kondisi perekonomian dimana perubahan yang terjadi menyebabkan paling tidak salah satu orang akan menderita kerugian yang berarti pareto optimal adalah tingkat optimal tidak ada yang dirugikan. 5. Kelemahan dari teori Anggaran dalam teori barang publik adalah anggapan bahwa konsumen secara terus terang mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik Jawaban True/False 1. False 2. True 3. True 4. True 5. False