SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
ASURANSI
Abdul Salam
BLK
UNIVERSITAS TEKNOLOGI
SUMBAWA
P-15
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Asuransi
 Perkembangan asuransi
 Jenis-jenis auransi
Prinsip-prinsip asuransi
 Keuntungan asuransi
 Menerangkan Jenis-jenis risiko
Diakhir sesi ini, dihrapakan kepada mahasiswa/I mampu menjelaskan dan memahami
tentang :
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 2
APAKAH ASURANSI ITU?
Suatu mekanisme
pemindahan risiko dari
tertanggung (nasabah)
kepada penanggung
(pihak asuransi)
• Dengan sejumlah premi yang
pasti tertanggung bebas dari
ketidakpastian kerugian yang
mungkin diderita
Asuransi adalah:
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 3
• Menurut Kamarulzman
dalam Kamus Ilmiah
Serapan, 2008. Asuransi
adalah perjanjian antara
penanggung (perusahaan
asuransi) dengan yang
ditanggung (peserta
asuransi) untuk menerima
premi ganti rugi.
Definisi Dasar
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 4
• Menurut Kamarulzman
dalam Kamus Ilmiah
Serapan, 2008. Asuransi
adalah perjanjian antara
penanggung (perusahaan
asuransi) dengan yang
ditanggung (peserta
asuransi) untuk menerima
premi ganti rugi.
Definisi
Dasar
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 5
DEFINISI ASURANSI:
dari sudut pandang bada usaha
Asuransi merupakan suatu rencana yang melibatkan
penggabungan sekelompok orang dengan
memindahkan risiko yang dipunyai masing-masing
Dari sudut pandang sosial: asuransi merupakan
suatu alat sosial untuk melakukan akumulasi dana
dalam mencapai kerugian yang tidak pasti dengan
cara memindahkan risiko orang banyak kepada
asuradur
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 6
DEFINISI ASURANSI:
dari sudut ekonomi
Asuransi adalah salah satu cara yang paling ekonomis
untuk mengurangi kerugian yang mungkin dihadapi oleh
seseorang atau suatu unit badan usaha, dengan membayar
sejumlah premi yang relatif kecil akan diperolah hasil yang
besar berupa perlindungan terhadap kerugian yang
mungkin dialami dari timbulnya risiko yang dijamin.
Asuransi merupakan metode untuk mengurangi risiko
dengan cara memindahkan dan mengelompokkan ketidak
pastian kerugian keuangan
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 7
Perkembangan
Asuransi
1. Asuransi Sebelum Masehi (Tahun 3000 – 2000 SM)
2. Perkembangan Asuransi Pada Abad ke-14
3. Sejarah Asuransi Berkembang di Inggris Dari Aktivitas Ekspor-
Impor
4. Kebakaran di London Sebagai Penanda Perkembangan
Asuransi Modern
5. Lahirnya Perusahaan Asuransi Pertama di Dunia
6. Perkembangan Asuransi Pasca Perang Dunia
7. Sejarah Asuransi Jiwa
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 8
Sejarah Asuransi di
Indonesia
1. Asuransi Pada Masa Pendudukan Belanda
2. Asuransi Pada Masa Pendudukan Jepang
3. Asuransi Pada Masa Pasca Kemerdekaan Indonesia
4. Asuransi Modern Masa Kini di Indonesia
5. Peraturan Tentang Asuransi
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
2. KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) Pasal 1320 dan Pasal
1774
3. KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) Bab 9 Pasal 246
4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992
5. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 9
Sejarah Asuransi
Syariah di Indonesia
Menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwa
Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, asuransi
syariah adalah usaha yang bertujuan untuk saling melindungi dan tolong menolong
di antara orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru’
yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad
(perikatan) yang sesuai dengan syariah Islam.
Bedanya dengan asuransi konvensional, salah satunya adalah prinsip-prinsip Syariah
yang diterapkan, antara lain:
1.Adanya prinsip keadilan (‘adl), dapat dipercaya (amanah), keseimbangan
(tazawun), kemaslahatan (maslahah), dan keuniversalan (syumul)
2.Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti ketidakpastian atau
ketidakjelasan (gharar), perjudian (maysir), bunga (riba), penganiayaan (zhulm), suap
(risywah), maksiat, dan objek haram
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 10
Perbedaan Asuransi Konvensional dan
Syariah
• 1. Prinsip Dasar
• Prinsip utama dari asuransi syariah adalah
usaha saling tolong menolong (ta’awuni) dan
melindungi (takaful) di antara para peserta
melalui pembentukan kumpulan dana (dana
tabarru’) yang dikelola sesuai konsep asuransi
syariah untuk menghadapi risiko tertentu.
• Sedangkan prinsip dari asuransi konvensional
adalah pertanggungan risiko yang terjadi
dengan pemindahan risiko dari nasabah ke
perusahaan yang bersifat penuh (risk transfer).
transfer). Hal itu berarti perusahaan asuransi
menanggung risiko nasabah berdasarkan
catatan dan perjanjian yang disetujui oleh
kedua belah pihak.
• 2. Akad atau Sistem Perjanjian
• Akad atau sistem perjanjian pada Asuransi
Syariah adalah sebuah kesepakatan dalam
suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih
untuk melakukan dan/atau tidak melakukan
hukum tertentu. Akad tersebut adalah akad
tabarru’ sebagaimana dengan tujuan kebaikan
dan tolong menolong, bukan semata-mata
untuk tujuan komersial (non-profit oriented).
• Untuk akad pada asuransi konvensional adalah
akad tabaduli. Akad ini semacam sistem jual
beli dengan kejelasan akan pembeli, penjual,
objek yang diperjualbelikan, harga, dan
persetujuan oleh kedua belah pihak atas
pemahaman dan persetujuan transaksi
tersebut.
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 11
• 3. Kepemilikan Dana
• Asuransi syariah memiliki sistem
kepemilikan dana yang kepemilikannya
secara kolektif atau bersama. Oleh sebab
itu, apabila nasabah mengalami risiko,
maka nasabah lain akan memberikan
santunan melalui kumpulan dana
tersebut.
• Jika asuransi konvensional lebih memiliki
sistem kepemilikan dana yang
kepemilikannya berdasarkan pembayaran
premi dari nasabah. Perlindungan nasabah
• 4. Pengelolaan Dana
• Cara kerja pengelolaan dana asuransi
syariah yaitu dana yang merupakan milik
semua nasabah selama perusahaan
asuransi hanya bersifat sebagai
pengelolaan dana tanpa hak milik. Dana
tersebut nantinya akan dikelola untuk
keuntungan peserta asuransi secara
transparan atau terbuka.
• Bedanya dengan asuransi syariah, cara
kerja pengelolaan dana asuransi
konvensional adalah dana atau premi yang
dibayarkan oleh nasabah akan dikelola
sesuai dengan perjanjian oleh pihak
nasabah dan perusahaan asuransi.
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 12
• 5. Pengawasan Dana
• Untuk asuransi syariah, pengawasan
dana akan melibatkan pihak ketiga
sebagai pengawas kegiatan asuransi
yaitu Dewan Pengawas Syariah (DPS).
DPS di sini memiliki tanggung jawab
kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI)
untuk mengawasi proses transaksi
dalam memastikan transaksi tersebut
terjadi berdasarkan prinsip syariah.
• Sedangkan asuransi konvensional, tidak
• 6. Dana Hangus
• Perlu diketahui bahwa dana hangus
merupakan suatu kejadian ketika
tidak terjadinya klaim dalam jangka
waktu periode asuransi yang
disepakati.
• Pada asuransi syariah, dana hangus
tidak berlaku, sehingga nasabah
dapat sepenuhnya mengambil
kembali dana yang dibayarkan.
• Sedangkan pada asuransi
konvensional, dana hangus berlaku
ketika periode polis berakhir atau
nasabah tidak dapat membayar
premi ataupun ketentuan lainnya.
• 7. Surplus Underwriting
• Surplus underwiring adalah
dana yang diberikan kepada
nasabah apabila terdapat
kelebihan dari rekening sosial,
termasuk dari pendapatan lain
setelah dikurangi pembayaran
klaim atau santunan dan utang
jika memang ada. Dana surplus
dapat disimpan sebagai dana
cadangan dan/atau dibagikan ke
peserta dan perusahaan
sepanjang disepakati oleh
peserta.
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 13
• 8. Pembayaran Klaim Polis
• Pada asuransi syariah, pembayaran
klaim polis nasabah akan dilakukan
dengan cara pencairan dana
tabungan bersama.
• Sedangkan pada asuransi
konvensional, pembayaran klaim
polis nasabah akan dilakukan
dengan cara penggunaan dana
perusahaan sesuai dengan polis
yang berlaku.
• 9. Pemegang Polis
• Pada polis asuransi syariah dapat
dipegang dan didaftarkan untuk
satu keluarga, sehingga seluruh
keluarga bisa mendapatkan
manfaat dari polis tersebut.
• Sedangkan, untuk polis asuransi
konvensional hanya bisa dipegang
oleh satu orang saja.
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 14
PENGATURAN
ASURANSI
KUHPerdata
KUHD (Ps. 246 s/d 308)
UU Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
Keppres RI No. 40 tentang Usaha di Bidang Asuransi
Kerugian
Keputusan Menteri Keuangan RI No.
1249/KMK.013/1988 tentang Ketentuan & Tata Cara
Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi Kerugian
KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 tentang Usaha Asuransi
Jiwa.
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 15
PENGERTIAN ASURANSI
(Pasal 246 KUHD RI)
Asuransi/penanggungan adalah:
 Suatu perjanjian dimana seorang
penanggung mengikat diri pada
tertanggung dengan menerima premi untuk
penggantian kepadanya karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan yang mungkin akan
diderita karena suatu peristiwa tertentu
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 16
UNSUR Pasal 246
KUHD
1. Adanya kepentingan
(Psl 250 jo 268
KUHD)
2. Adanya peristiwa tak
tentu
3. Adanya kerugian
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 17
Menurut UU RI no.2 tahun 1992
Asuransi adalah:
Perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
penangggung melibatkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi asuransi untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 18
UNSUR DALAM ASURANSI
• Pihak tertanggung (insured)
• Pihak yang berjanji
membayar uang kepada
pihak penanggung
• Pihak penanggung (insurer)
• Pihak yang berjanji
membayar jika peristiwa pada
unsur ketiga terlaksana
• Suatu peristiwa (accident)
• Suatu peristiwa belum tentu
akan terjadi (evenement)
• Kepentingan (interest)
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 19
TERTANGGUNG
(insured)
Tertanggung adalah:
Orang atau individu atau
badan hukum yang memiliki
kepentingan keuangan
terhadap barang/properti
yang dipertanggungkan
sehingga ia memiliki hak
untuk membeli proteksi
asuransi
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 20
PENANGGUNG
(insurer)
Penanggung adalah:
Perusahaan asuransi yang
memberikan ganti rugi
kepada tertanggung atas
kerugian yang dideritanya
sesuai dengan polis yang
diterbitkannya
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 21
SYARAT SYAHNYA
PERJANJIAN ASURANSI
Diatur dalam Psl 1320 KUHPdt
Ditambah ketentuan Psl 251
KUHD tentang pemberitahuan
(notification), yakni
tertanggung wajib
memberitahukan kepada
penanggung mengenai
keadaan obyek asuransi.
Apabila lalai maka
pertanggungan menjadi batal
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 22
TUJUAN ASURANSI
•Ekonomi
Mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha
yang dilakukan oleh seseorang atau
perusahaan dalam rangka memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan
•Hukum
Memindahkan risiko yang dihadapi suatu
kegiatan kepada pihak lain
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 23
•Tata Niaga
Membagi risiko yang dihadapi kepada
semua peserta program
•Kemasyarakatan
Menanggung kerugian secara bersama-
sama antar peserta program asuransi
FUNGSI UTAMA ASURANSI
Menempatkan posisi keuangan
tertanggung kembali kepada saat sebelum
terjadi kerugian/loss
TUJUAN ASURANSI
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 24
MANFAAT ASURANSI
Rasa aman dan perlindungan
Pendistribusian biaya dan manfaat
yang lebih adil
Polis dapat dijadikan jaminan kredit
Sebagai tabungan dan sumber
pendapatan
Alat penyebaran risiko
Membantu peningkatan kegiatan
usaha
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 25
KEUNTUNGAN MEMBELI
JASA ASURANSI
Mengurangi ketidakpastian risiko
Kepastian adanya proteksi asuransi
Mengurangi beban keuangan
akibat timbulnya kerugian
Memperoleh masukan berupa
informasi dan saran mengenai cara
mengurangi/ meminimalisasi risiko
Menjamin ketenangan untuk
berusaha/ bekerja.
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 26
KEUNTUNGAN BAGI
PERUSAHAAN ASURANSI
Berasal dari:
Premi yang diterima
Penyertaan modal di
perusahaan lain
Hasil bunga dari
investasi surat berharga
Selisih premi asuransi
dengan reasuransi
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 27
ASURANSI VS TABUNGAN
ASURANSI JIWA
1. Besarnya uang yang akan
diterima dapat ditentukan
sendiri oleh pemegang
polis saat perjanjian dibuat
2. Ada unsur keharusan
untuk membayar premi
secara teratur
TABUNGAN
1. Besarnya uang yg
diterima tergantung
kemauan si penabung
2. Tidak ada unsur
keharusan
(bersifat sukarela)
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 28
ASURANSI JIWA
3. Besarnya premi yang
harus dibayar sudah
ditetapkan sesuai
perhitungan
4. Terdapat unsur proteksi
finansial, yaitu jaminan
terima uang yang pasti
sesuai perjanjian
TABUNGAN
3. Besar uang yang
ditabung tiap kali
menabung tidak selalu
tetap
4. Tidak terdapat fungsi
proteksi terhadap risiko
ASURANSI VS TABUNGAN
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 29
ASURANSI JIWA
5. Saat tertanggung
meninggal dunia jumlah
uang yang diterima
pasti, meski baru
membayar premi yang
kecil
6. Bersifat kolektif
TABUNGAN
5. Besarnya uang yang
diterima tergantung
jumlah tabungan
ditambah bunga
6. Bersifat individual dan
bebas
ASURANSI VS TABUNGAN
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 30
PERSAMAAN ASURANSI
dan SPEKULASI
1. Tujuan kontrak sama-
sama untuk
memindahkan risiko
2. Keduanya tidak
mengandung unsur
perjudian, karena
tidak menimbulkan
risiko yang baru
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 31
ASURANSI
1. Kontrak persetujuan
adalah penanggungan
2. Risiko yang ditangani
adalah kerugian yang
mungkin timbul
3. Transaksi asuransi lebih
menguntungkan
sehingga dapat
mengurangi risiko
SPEKULASI
1. Kontrak persetujuan
adalah jual beli
2. Risiko yg ditangani adalah
kemungkinan perubahan
harga
3. Risiko tidak berkurang,
hanya berpindah kepada
orang lain yang sanggup
menanggung risiko tsb.
ASURANSI VS SPEKULASI
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 32
PERBEDAAN ASURANSI DENGAN PERJUDIAN
1. Terhadap perjudian/pertaruhan UU tidak memberikan
akibat hukum. Dari perjudian yang timbul adalah
naturlijke verbintenis, sedangkan dari asuransi timbul
suatu perikatan sempurna
2. Kepentingan dalam asuransi adalah karena adanya
peristiwa tak tentu itu untuk tdk terjadi,
diluar/sebelum ditutup perjanjian. Sedangkan
perjudian kepentingan atas peristiwa tidak tentu itu
baru ada pada kedua belah pihak dengan diadakannya
perjudian/perjanjian pertaruhan.
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 33
PRINSIP ASURANSI
• Insurable interest (kepentingan terhadap objek)
• Hak subyektif yang mungkin akan lenyap atau berkurang
karena peristiwa tidak tentu
• Ulmost good faith (itikad baik)
• Indemnity (kembali pada posisi semula/keseimbangan)
• Proximate cause (sebab akibat yang berantai)
• Prinsip Follow the Fortunes, berlaku bagi reasuransi
• Subrogation
• Menuntut pihak lain yang mengakibatkan kerugian
• Contribution
• Pihak penangggung mengajak penangggung lain untuk ikut
menanggung
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 34
INSURABLE RISK
Jiwa, harta benda, hak
dan kepentingan
Sesuatu yang dapat
dipertanggungkan
Memiliki hubungan
hukum dengan objek
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 35
SYARAT INSURABLE RISK
• Loss and Unexpected
• Kerugian harus dapat diukur/dipastikan waktu dan tempatnya
serta sulit diperkirakan kejadiannya
• Reasonable
• Nilai benda yang dipertanggungkan cukup material
• Catastrophic
• Risiko harus tidak menimbulkan kerugian yang sangat besar
• Homogeneous
• Barang yang diasuransikan bukan yang unik melainkan banyak
barang serupa atau sejenis
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 36
PELAKSANAAN PRINSIP
INDEMNITY
Pembayaran tunai atas suatu klaim dengan penyerahan
langsung kepada tertanggung atau kepada pihak ketiga
dalam hal tanggung gugat
Penggantian (replacement) atas barang tertanggung
dalam bentuk barang yang sama
Perbaikan (repair) barang milik tertanggung menjadi
bentuk/kondisi semula (kerusakan kendaraan)
Pembangunan kembali (reinstatement), biasanya pada
property insurance
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 37
CONTOH PRINSIP
PROXIMATE CAUSE
Badai menerpa dan menghantam tembok dinding
pagar
Tembok roboh menyebabkan instalasi listrik rusak
Rusak instalasi listrik menimbulkan korsleting dan
percikan api
Percikan api menimbulkan kebakaran
Pemadam kebakaran menyemprotkan air
Air yang disemprotkan menimbulkan kerusakan barang
lain yang tidak terbakar
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 38
PERIL, HAZARDS, LOSS
• Peril (penyebab suatu kerugian): peristiwa yang apabila
terjadi dapat menimbulkan kerugian
• Hazards: setiap keadaan yang dapat menciptakan
kesempatan timbulnya kerugian dari suatu peril
• Loss: kerugian atau kerusakan yang diderita seseorang
baik atas diri, keluarga ataupun harta miliknya akibat
suatu peril
• Contoh Peril dan Hazards:
• Merokok dalam pabrik dinamit (hazards)
• Rem mobil tidak berfungsi (hazards)
• Tabrakan beruntun (peril)
• Banjir mangakibatkan kerugian petani (peril)
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 39
JENIS HAZARDS
Physical hazards: kondisi yang bersumber pada
karakteristik fisik suatu obyek yang dapat
memperbesar terjadinya peril yang timbul dari
kondisi fisik, penggunaan barang yang
dipertanggungkan
Contoh : garasi dijadikan
pabrik petasan
Legal hazard, seringkali berdasarkan pada peraturan
ataupun perundangan yang bertujuan
melindungi masyarakat, justru diabaikan atau
kurang diperhatikan sehingga dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya peril
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 40
JENIS HAZARDS
Morale hazards: suatu kondisi yang bersumber pada
diri orang yang bersangkutan berkaitan dengan
mental atau pandangan hidup serta kebiasaannya
yang dapat memperbesar suatu peril
- Berkaitan dengan sifat dan perbuatan si
tertanggung walaupun pada dasarnya tidak
seorangpun mau menderita kerugian, akan tetapi
karena merasa bahwa ia telah memperoleh
jeminan baik atas diri atau harta miliknya seringkali
berlaku ceroboh/kurang hati-hati
- Contoh: meninggalkan mobil tanpa terkunci, toko
dibakar untuk mendapatkan penggantian
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 41
Asuransi jiwa
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 42
• Contoh Perhitungan dalam Asuransi
• Contoh Simulasi Asuransi Mobil All Risk
• Bpk AMAR DIMAZ ingin mendaftarkan asuransi mobil all risk, jenis mobilnya yaitu Suzuki All New
Ertiga dan mobil berdomisili atau dibeli di DKI Jakarta.
• Harga mobil Suzuki All New Ertiga tipe GX – AT = Rp243.850.000
• Plat nomor mobil DKI Jakarta: Wilayah 2
• Rate asuransi berdasarkan tabel di atas: 2,08 persen
• Jadi, biaya Preminya adalah 2,08% x Rp. 243.850.000,00 = Rp. 5.072.080,00
CONTOH
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 43
Referensi :
www.google.com/asuransi
1. Dr. Kasmir, SE.,MM, Bank dan Lembaga
keuangan lainnya, Edisi revisi 2014, Penerbit
Raja Grasindo Persada, Jakarta.2018.
2. Ktut Silvanita, Bank dan lembaga Keuangan
lainnya, Penerbit Erlangga, Jakarta. 2008.
3. BLKL, Edisi 2, Sigit Triandaru & Totok
Budisantoso, Salemba Empat
4. Asuransi prudential dll
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 44
Thank you Murad official
Bahan Kuliah
6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 45

More Related Content

Similar to ASURANSI DOKUMEN

Asuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi PuteraAsuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi PuteraMarlinda
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Hayyu Safitri
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfAnsariMH
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Hayyu Safitri
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalahfafadeli
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariahFurqon DC
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hayyu Safitri
 
Asuransi syari'ah
Asuransi syari'ahAsuransi syari'ah
Asuransi syari'ahNur Laily
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransiTommy Wibowo
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdfEmilda4
 
5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...
5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...
5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...Rosdiana
 
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxKhasanudinAlmuza
 

Similar to ASURANSI DOKUMEN (20)

Asuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi PuteraAsuransi Jiwa Bumi Putera
Asuransi Jiwa Bumi Putera
 
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
BAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdfBAB%20IV.pdf
BAB%20IV.pdf
 
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
Tugas 3. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, unive...
 
Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas me...
 
Asuransi syari'ah
Asuransi syari'ahAsuransi syari'ah
Asuransi syari'ah
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransi
 
Akad
AkadAkad
Akad
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...
5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...
5 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan, Uni...
 
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
 
asuransi syariah
asuransi syariahasuransi syariah
asuransi syariah
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 

Recently uploaded (20)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 

ASURANSI DOKUMEN

  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN  Asuransi  Perkembangan asuransi  Jenis-jenis auransi Prinsip-prinsip asuransi  Keuntungan asuransi  Menerangkan Jenis-jenis risiko Diakhir sesi ini, dihrapakan kepada mahasiswa/I mampu menjelaskan dan memahami tentang : 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 2
  • 3. APAKAH ASURANSI ITU? Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah) kepada penanggung (pihak asuransi) • Dengan sejumlah premi yang pasti tertanggung bebas dari ketidakpastian kerugian yang mungkin diderita Asuransi adalah: 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 3
  • 4. • Menurut Kamarulzman dalam Kamus Ilmiah Serapan, 2008. Asuransi adalah perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan yang ditanggung (peserta asuransi) untuk menerima premi ganti rugi. Definisi Dasar 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 4
  • 5. • Menurut Kamarulzman dalam Kamus Ilmiah Serapan, 2008. Asuransi adalah perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan yang ditanggung (peserta asuransi) untuk menerima premi ganti rugi. Definisi Dasar 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 5
  • 6. DEFINISI ASURANSI: dari sudut pandang bada usaha Asuransi merupakan suatu rencana yang melibatkan penggabungan sekelompok orang dengan memindahkan risiko yang dipunyai masing-masing Dari sudut pandang sosial: asuransi merupakan suatu alat sosial untuk melakukan akumulasi dana dalam mencapai kerugian yang tidak pasti dengan cara memindahkan risiko orang banyak kepada asuradur 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 6
  • 7. DEFINISI ASURANSI: dari sudut ekonomi Asuransi adalah salah satu cara yang paling ekonomis untuk mengurangi kerugian yang mungkin dihadapi oleh seseorang atau suatu unit badan usaha, dengan membayar sejumlah premi yang relatif kecil akan diperolah hasil yang besar berupa perlindungan terhadap kerugian yang mungkin dialami dari timbulnya risiko yang dijamin. Asuransi merupakan metode untuk mengurangi risiko dengan cara memindahkan dan mengelompokkan ketidak pastian kerugian keuangan 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 7
  • 8. Perkembangan Asuransi 1. Asuransi Sebelum Masehi (Tahun 3000 – 2000 SM) 2. Perkembangan Asuransi Pada Abad ke-14 3. Sejarah Asuransi Berkembang di Inggris Dari Aktivitas Ekspor- Impor 4. Kebakaran di London Sebagai Penanda Perkembangan Asuransi Modern 5. Lahirnya Perusahaan Asuransi Pertama di Dunia 6. Perkembangan Asuransi Pasca Perang Dunia 7. Sejarah Asuransi Jiwa 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 8
  • 9. Sejarah Asuransi di Indonesia 1. Asuransi Pada Masa Pendudukan Belanda 2. Asuransi Pada Masa Pendudukan Jepang 3. Asuransi Pada Masa Pasca Kemerdekaan Indonesia 4. Asuransi Modern Masa Kini di Indonesia 5. Peraturan Tentang Asuransi 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian 2. KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) Pasal 1320 dan Pasal 1774 3. KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) Bab 9 Pasal 246 4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 5. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 9
  • 10. Sejarah Asuransi Syariah di Indonesia Menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwa Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah, asuransi syariah adalah usaha yang bertujuan untuk saling melindungi dan tolong menolong di antara orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah Islam. Bedanya dengan asuransi konvensional, salah satunya adalah prinsip-prinsip Syariah yang diterapkan, antara lain: 1.Adanya prinsip keadilan (‘adl), dapat dipercaya (amanah), keseimbangan (tazawun), kemaslahatan (maslahah), dan keuniversalan (syumul) 2.Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar), perjudian (maysir), bunga (riba), penganiayaan (zhulm), suap (risywah), maksiat, dan objek haram 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 10
  • 11. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Syariah • 1. Prinsip Dasar • Prinsip utama dari asuransi syariah adalah usaha saling tolong menolong (ta’awuni) dan melindungi (takaful) di antara para peserta melalui pembentukan kumpulan dana (dana tabarru’) yang dikelola sesuai konsep asuransi syariah untuk menghadapi risiko tertentu. • Sedangkan prinsip dari asuransi konvensional adalah pertanggungan risiko yang terjadi dengan pemindahan risiko dari nasabah ke perusahaan yang bersifat penuh (risk transfer). transfer). Hal itu berarti perusahaan asuransi menanggung risiko nasabah berdasarkan catatan dan perjanjian yang disetujui oleh kedua belah pihak. • 2. Akad atau Sistem Perjanjian • Akad atau sistem perjanjian pada Asuransi Syariah adalah sebuah kesepakatan dalam suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan dan/atau tidak melakukan hukum tertentu. Akad tersebut adalah akad tabarru’ sebagaimana dengan tujuan kebaikan dan tolong menolong, bukan semata-mata untuk tujuan komersial (non-profit oriented). • Untuk akad pada asuransi konvensional adalah akad tabaduli. Akad ini semacam sistem jual beli dengan kejelasan akan pembeli, penjual, objek yang diperjualbelikan, harga, dan persetujuan oleh kedua belah pihak atas pemahaman dan persetujuan transaksi tersebut. 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 11
  • 12. • 3. Kepemilikan Dana • Asuransi syariah memiliki sistem kepemilikan dana yang kepemilikannya secara kolektif atau bersama. Oleh sebab itu, apabila nasabah mengalami risiko, maka nasabah lain akan memberikan santunan melalui kumpulan dana tersebut. • Jika asuransi konvensional lebih memiliki sistem kepemilikan dana yang kepemilikannya berdasarkan pembayaran premi dari nasabah. Perlindungan nasabah • 4. Pengelolaan Dana • Cara kerja pengelolaan dana asuransi syariah yaitu dana yang merupakan milik semua nasabah selama perusahaan asuransi hanya bersifat sebagai pengelolaan dana tanpa hak milik. Dana tersebut nantinya akan dikelola untuk keuntungan peserta asuransi secara transparan atau terbuka. • Bedanya dengan asuransi syariah, cara kerja pengelolaan dana asuransi konvensional adalah dana atau premi yang dibayarkan oleh nasabah akan dikelola sesuai dengan perjanjian oleh pihak nasabah dan perusahaan asuransi. 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 12
  • 13. • 5. Pengawasan Dana • Untuk asuransi syariah, pengawasan dana akan melibatkan pihak ketiga sebagai pengawas kegiatan asuransi yaitu Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS di sini memiliki tanggung jawab kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengawasi proses transaksi dalam memastikan transaksi tersebut terjadi berdasarkan prinsip syariah. • Sedangkan asuransi konvensional, tidak • 6. Dana Hangus • Perlu diketahui bahwa dana hangus merupakan suatu kejadian ketika tidak terjadinya klaim dalam jangka waktu periode asuransi yang disepakati. • Pada asuransi syariah, dana hangus tidak berlaku, sehingga nasabah dapat sepenuhnya mengambil kembali dana yang dibayarkan. • Sedangkan pada asuransi konvensional, dana hangus berlaku ketika periode polis berakhir atau nasabah tidak dapat membayar premi ataupun ketentuan lainnya. • 7. Surplus Underwriting • Surplus underwiring adalah dana yang diberikan kepada nasabah apabila terdapat kelebihan dari rekening sosial, termasuk dari pendapatan lain setelah dikurangi pembayaran klaim atau santunan dan utang jika memang ada. Dana surplus dapat disimpan sebagai dana cadangan dan/atau dibagikan ke peserta dan perusahaan sepanjang disepakati oleh peserta. 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 13
  • 14. • 8. Pembayaran Klaim Polis • Pada asuransi syariah, pembayaran klaim polis nasabah akan dilakukan dengan cara pencairan dana tabungan bersama. • Sedangkan pada asuransi konvensional, pembayaran klaim polis nasabah akan dilakukan dengan cara penggunaan dana perusahaan sesuai dengan polis yang berlaku. • 9. Pemegang Polis • Pada polis asuransi syariah dapat dipegang dan didaftarkan untuk satu keluarga, sehingga seluruh keluarga bisa mendapatkan manfaat dari polis tersebut. • Sedangkan, untuk polis asuransi konvensional hanya bisa dipegang oleh satu orang saja. 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 14
  • 15. PENGATURAN ASURANSI KUHPerdata KUHD (Ps. 246 s/d 308) UU Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian Keppres RI No. 40 tentang Usaha di Bidang Asuransi Kerugian Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1249/KMK.013/1988 tentang Ketentuan & Tata Cara Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi Kerugian KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 tentang Usaha Asuransi Jiwa. 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 15
  • 16. PENGERTIAN ASURANSI (Pasal 246 KUHD RI) Asuransi/penanggungan adalah:  Suatu perjanjian dimana seorang penanggung mengikat diri pada tertanggung dengan menerima premi untuk penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa tertentu 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 16
  • 17. UNSUR Pasal 246 KUHD 1. Adanya kepentingan (Psl 250 jo 268 KUHD) 2. Adanya peristiwa tak tentu 3. Adanya kerugian 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 17
  • 18. Menurut UU RI no.2 tahun 1992 Asuransi adalah: Perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penangggung melibatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 18
  • 19. UNSUR DALAM ASURANSI • Pihak tertanggung (insured) • Pihak yang berjanji membayar uang kepada pihak penanggung • Pihak penanggung (insurer) • Pihak yang berjanji membayar jika peristiwa pada unsur ketiga terlaksana • Suatu peristiwa (accident) • Suatu peristiwa belum tentu akan terjadi (evenement) • Kepentingan (interest) 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 19
  • 20. TERTANGGUNG (insured) Tertanggung adalah: Orang atau individu atau badan hukum yang memiliki kepentingan keuangan terhadap barang/properti yang dipertanggungkan sehingga ia memiliki hak untuk membeli proteksi asuransi 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 20
  • 21. PENANGGUNG (insurer) Penanggung adalah: Perusahaan asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerugian yang dideritanya sesuai dengan polis yang diterbitkannya 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 21
  • 22. SYARAT SYAHNYA PERJANJIAN ASURANSI Diatur dalam Psl 1320 KUHPdt Ditambah ketentuan Psl 251 KUHD tentang pemberitahuan (notification), yakni tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung mengenai keadaan obyek asuransi. Apabila lalai maka pertanggungan menjadi batal 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 22
  • 23. TUJUAN ASURANSI •Ekonomi Mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan •Hukum Memindahkan risiko yang dihadapi suatu kegiatan kepada pihak lain 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 23
  • 24. •Tata Niaga Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program •Kemasyarakatan Menanggung kerugian secara bersama- sama antar peserta program asuransi FUNGSI UTAMA ASURANSI Menempatkan posisi keuangan tertanggung kembali kepada saat sebelum terjadi kerugian/loss TUJUAN ASURANSI 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 24
  • 25. MANFAAT ASURANSI Rasa aman dan perlindungan Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil Polis dapat dijadikan jaminan kredit Sebagai tabungan dan sumber pendapatan Alat penyebaran risiko Membantu peningkatan kegiatan usaha 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 25
  • 26. KEUNTUNGAN MEMBELI JASA ASURANSI Mengurangi ketidakpastian risiko Kepastian adanya proteksi asuransi Mengurangi beban keuangan akibat timbulnya kerugian Memperoleh masukan berupa informasi dan saran mengenai cara mengurangi/ meminimalisasi risiko Menjamin ketenangan untuk berusaha/ bekerja. 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 26
  • 27. KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN ASURANSI Berasal dari: Premi yang diterima Penyertaan modal di perusahaan lain Hasil bunga dari investasi surat berharga Selisih premi asuransi dengan reasuransi 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 27
  • 28. ASURANSI VS TABUNGAN ASURANSI JIWA 1. Besarnya uang yang akan diterima dapat ditentukan sendiri oleh pemegang polis saat perjanjian dibuat 2. Ada unsur keharusan untuk membayar premi secara teratur TABUNGAN 1. Besarnya uang yg diterima tergantung kemauan si penabung 2. Tidak ada unsur keharusan (bersifat sukarela) 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 28
  • 29. ASURANSI JIWA 3. Besarnya premi yang harus dibayar sudah ditetapkan sesuai perhitungan 4. Terdapat unsur proteksi finansial, yaitu jaminan terima uang yang pasti sesuai perjanjian TABUNGAN 3. Besar uang yang ditabung tiap kali menabung tidak selalu tetap 4. Tidak terdapat fungsi proteksi terhadap risiko ASURANSI VS TABUNGAN 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 29
  • 30. ASURANSI JIWA 5. Saat tertanggung meninggal dunia jumlah uang yang diterima pasti, meski baru membayar premi yang kecil 6. Bersifat kolektif TABUNGAN 5. Besarnya uang yang diterima tergantung jumlah tabungan ditambah bunga 6. Bersifat individual dan bebas ASURANSI VS TABUNGAN 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 30
  • 31. PERSAMAAN ASURANSI dan SPEKULASI 1. Tujuan kontrak sama- sama untuk memindahkan risiko 2. Keduanya tidak mengandung unsur perjudian, karena tidak menimbulkan risiko yang baru 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 31
  • 32. ASURANSI 1. Kontrak persetujuan adalah penanggungan 2. Risiko yang ditangani adalah kerugian yang mungkin timbul 3. Transaksi asuransi lebih menguntungkan sehingga dapat mengurangi risiko SPEKULASI 1. Kontrak persetujuan adalah jual beli 2. Risiko yg ditangani adalah kemungkinan perubahan harga 3. Risiko tidak berkurang, hanya berpindah kepada orang lain yang sanggup menanggung risiko tsb. ASURANSI VS SPEKULASI 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 32
  • 33. PERBEDAAN ASURANSI DENGAN PERJUDIAN 1. Terhadap perjudian/pertaruhan UU tidak memberikan akibat hukum. Dari perjudian yang timbul adalah naturlijke verbintenis, sedangkan dari asuransi timbul suatu perikatan sempurna 2. Kepentingan dalam asuransi adalah karena adanya peristiwa tak tentu itu untuk tdk terjadi, diluar/sebelum ditutup perjanjian. Sedangkan perjudian kepentingan atas peristiwa tidak tentu itu baru ada pada kedua belah pihak dengan diadakannya perjudian/perjanjian pertaruhan. 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 33
  • 34. PRINSIP ASURANSI • Insurable interest (kepentingan terhadap objek) • Hak subyektif yang mungkin akan lenyap atau berkurang karena peristiwa tidak tentu • Ulmost good faith (itikad baik) • Indemnity (kembali pada posisi semula/keseimbangan) • Proximate cause (sebab akibat yang berantai) • Prinsip Follow the Fortunes, berlaku bagi reasuransi • Subrogation • Menuntut pihak lain yang mengakibatkan kerugian • Contribution • Pihak penangggung mengajak penangggung lain untuk ikut menanggung 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 34
  • 35. INSURABLE RISK Jiwa, harta benda, hak dan kepentingan Sesuatu yang dapat dipertanggungkan Memiliki hubungan hukum dengan objek 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 35
  • 36. SYARAT INSURABLE RISK • Loss and Unexpected • Kerugian harus dapat diukur/dipastikan waktu dan tempatnya serta sulit diperkirakan kejadiannya • Reasonable • Nilai benda yang dipertanggungkan cukup material • Catastrophic • Risiko harus tidak menimbulkan kerugian yang sangat besar • Homogeneous • Barang yang diasuransikan bukan yang unik melainkan banyak barang serupa atau sejenis 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 36
  • 37. PELAKSANAAN PRINSIP INDEMNITY Pembayaran tunai atas suatu klaim dengan penyerahan langsung kepada tertanggung atau kepada pihak ketiga dalam hal tanggung gugat Penggantian (replacement) atas barang tertanggung dalam bentuk barang yang sama Perbaikan (repair) barang milik tertanggung menjadi bentuk/kondisi semula (kerusakan kendaraan) Pembangunan kembali (reinstatement), biasanya pada property insurance 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 37
  • 38. CONTOH PRINSIP PROXIMATE CAUSE Badai menerpa dan menghantam tembok dinding pagar Tembok roboh menyebabkan instalasi listrik rusak Rusak instalasi listrik menimbulkan korsleting dan percikan api Percikan api menimbulkan kebakaran Pemadam kebakaran menyemprotkan air Air yang disemprotkan menimbulkan kerusakan barang lain yang tidak terbakar 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 38
  • 39. PERIL, HAZARDS, LOSS • Peril (penyebab suatu kerugian): peristiwa yang apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian • Hazards: setiap keadaan yang dapat menciptakan kesempatan timbulnya kerugian dari suatu peril • Loss: kerugian atau kerusakan yang diderita seseorang baik atas diri, keluarga ataupun harta miliknya akibat suatu peril • Contoh Peril dan Hazards: • Merokok dalam pabrik dinamit (hazards) • Rem mobil tidak berfungsi (hazards) • Tabrakan beruntun (peril) • Banjir mangakibatkan kerugian petani (peril) 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 39
  • 40. JENIS HAZARDS Physical hazards: kondisi yang bersumber pada karakteristik fisik suatu obyek yang dapat memperbesar terjadinya peril yang timbul dari kondisi fisik, penggunaan barang yang dipertanggungkan Contoh : garasi dijadikan pabrik petasan Legal hazard, seringkali berdasarkan pada peraturan ataupun perundangan yang bertujuan melindungi masyarakat, justru diabaikan atau kurang diperhatikan sehingga dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peril 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 40
  • 41. JENIS HAZARDS Morale hazards: suatu kondisi yang bersumber pada diri orang yang bersangkutan berkaitan dengan mental atau pandangan hidup serta kebiasaannya yang dapat memperbesar suatu peril - Berkaitan dengan sifat dan perbuatan si tertanggung walaupun pada dasarnya tidak seorangpun mau menderita kerugian, akan tetapi karena merasa bahwa ia telah memperoleh jeminan baik atas diri atau harta miliknya seringkali berlaku ceroboh/kurang hati-hati - Contoh: meninggalkan mobil tanpa terkunci, toko dibakar untuk mendapatkan penggantian 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 41
  • 43. • Contoh Perhitungan dalam Asuransi • Contoh Simulasi Asuransi Mobil All Risk • Bpk AMAR DIMAZ ingin mendaftarkan asuransi mobil all risk, jenis mobilnya yaitu Suzuki All New Ertiga dan mobil berdomisili atau dibeli di DKI Jakarta. • Harga mobil Suzuki All New Ertiga tipe GX – AT = Rp243.850.000 • Plat nomor mobil DKI Jakarta: Wilayah 2 • Rate asuransi berdasarkan tabel di atas: 2,08 persen • Jadi, biaya Preminya adalah 2,08% x Rp. 243.850.000,00 = Rp. 5.072.080,00 CONTOH 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 43
  • 44. Referensi : www.google.com/asuransi 1. Dr. Kasmir, SE.,MM, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi revisi 2014, Penerbit Raja Grasindo Persada, Jakarta.2018. 2. Ktut Silvanita, Bank dan lembaga Keuangan lainnya, Penerbit Erlangga, Jakarta. 2008. 3. BLKL, Edisi 2, Sigit Triandaru & Totok Budisantoso, Salemba Empat 4. Asuransi prudential dll 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 44
  • 45. Thank you Murad official Bahan Kuliah 6/8/2022 Asuransi-Abdul Salam 45