SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN
Lembaga Pembiayaan Lembaga Pembiayaan
adalah badan usaha yang melakukpan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
atau barang modal. Lembaga Pembiayaan meliputi: Perusahaan Pembiayaan, adalah :
 badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang,
PembiayaanKonsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit. Karakterisitik Lembaga Pembiayaan
• Tidak boleh menarik dana secara langsung dari masyarakat (giro, tabungan , deposito,
promes)
• Penerbitan hanya dibolehkan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari bank
• Memberi pembiayaan baik untuk kebutuhan modal kerja maupun investasi dunia usaha
• Tidak diperbolehkan memberikan kredit secara langsung Jenis Lembaga Pembiayaan
meliputi:
a. Perusahaan Pembiayaan: Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus
didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen,
dan/atau usaha Kartu Kredit.
b. Perusahaan Modal Ventura Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah
badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan mod al ke dalam suatu
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu
tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
c. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan
usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
pada proyek infrastruktur.
Manfaat Asuransi :
• Rasa aman dan perlindungan dipertanggungjawabkan
• Pendistribusian biaya dan manfaat yang adil
• Polis data dijadikan jaminan kredit
• Sebagai tabungan atau pendapatan
• Alat penyebaran resiko ada dana
• Membantu meningkatkan kegiatan usaha Peran usaha Perusahaan Pembiayaan
a.Sewa Guna Usaha; Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (Finance Lease)
maupun Sewa Guna Usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa
Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.
b. Anjak Piutang Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan atas piutang
tersebut.
c. Kartu Kredit Kartu Kredit (Credit Card) adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian
barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit. Kartu kredit atau yang lebih dikenal
dengan credit card ini adalah suatu kartu plastic yang hampir sama dengan ukuran KTP, yang
diterbitkan oleh issuer (penerbit) dan dipergunakan oleh cardholder (pemegang kartu) dan
berfungsi sebagai alat pengganti pembayaran uang tunai dan pihak penerima adalah kaum
usahawan/pedagang (merchant) yang telah ditentukan oleh penerbit.
d. Pembiayaan Konsumen Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan
pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran
secara angsuran.
Fungsi Asuransi
1. Fungsi Primer Pengalihan Resiko – Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan
kemungkinan resiko / kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai”Original Risk
Bearer” kepada satu atau beberapa penanggung (a risk transfer mechanism). Penghimpun
Dana – Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan dibayarkan
kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau
biaya ber- asuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung. Premi Seimbang –
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh masing –
masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang
dialihkannya kepada penanggung (equitable premium).
2. Fungsi Sekunder Export Terselubung – Sebagai penjualan terselubung komoditas atau
barang-barang tak nyata keluar negeri. Perangsang Pertumbuhan Ekonomi – untuk
merangsang pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki
manfaat sosial dan sebagai tabungan.
Tujuan Asuransi
1. Tujuan Asuransi untuk Pengalihan Resiko Tujuan Asuransi yang paling utama ialah untu
pengalihan resiko. Dalam teori pengalihan resiko, tertanggung sudah menyadari ada ancaman
bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika sewaktu-waktu bahaya
tersebut menimpa harta kekayaan atau jiwanya, maka dia akan menderita suatu kerugian atau
korban jiwa atau cacat raga akan bisa mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli
warisnya.
2. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Ganti Rugi Tujuan asuransi yang selanjutnya ialah
pembayaran ganti rugi. Dalam hal ini terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian,
maka tidak ada suatu masalah terhadap resiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam
praktiknya, bahaya yang mengancam itu tidak senantiasa sungguh-sungguh akan terjadi.
3. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Santunan Selanjutnya tujuan asuransi untuk
pembayaran santunan yaitu Asuransi suatu kerugian dan juga asuransi jiwa yang diadakan
yang berdasarkan perjanjian bebas (sukarela) antara penanggung dan tertanggung.
4. Tujuan Asuransi untuk Kesejahteraan Anggota Tujuan asuransi yang terakhir yakni untuk
kesejahteraan anggotanya. jika beberapa orang berhimpun dalam sebuah perkumpulan, maka
perkumpulan tersebut berkedudukan sebagai si penanggung, sedangkan pada anggota
perkumpulanlah yang berkedudukan tertanggung.
Jenis – Jenis Asuransi
1. Asuransi jiwa
• Jenis suransi jiwa ini memberikan suatu keuntungan finansial kepada orang yang ditunjuk
atas kematian tertanggung. Berbagai bentuk sebuah asuransi jiwa yang dikeluarkan. Beberapa
menyediakan pembayaran hanya sesudah kematian tertanggung sebagian perusahaan asuransi
yang lain ada bisa memungkinkan tertanggung untuk mengklaim dana sebelum kematiannya.
2. Asuransi kesehatan
• Asuransi kesehatan salah satu jenis asuransi yaitu sebuah produk asuransi yang khusus
menangani suatu masalah kesehatan yang diakibatkan sebuah penyakit dan menanggung
suatu proses perawatan kepada pada anggota asuransi nya. Umumnya termasuk untuk
melindungi dan menanggung pada cedera, cacat, sakit, dan kematian karena kecelakaan.
Asuransi kesehatan ini bisa dibeli untuk diri sendiri dan untuk orang lain.
3. Asuransi Kendaraan
• Dari sekian jenis asuransi, asuransi Yang se ring digunakan asuransi mobil. Yakni asuransi
terhadap cedera kepada orang lain atau terhadap suatu kerusakan pada kendaraan orang lain
yang disebabkan oleh suatu kendaraan tertanggung. Asuransi mobil juga bisa membayar
untuk kehilangan, atau kerusakan, kendaraan bermotor tertanggung.
4. Asuransi kepemilikan rumah dan properti
• Asuransi pemilik rumah untuk melindungi pemilik rumah dari kerugian yang berkaitan
dengan tempat tinggal mereka, asuransi properti pribadi ini melindungi terhadap kehilangan,
atau kerusakan, barang-barang tertentu milik pribadi. ini termasuk untuk melindungi dan
memberikan suatu keringanan jika terjadi kecelakaan pada rumah anda seperti kebakaran dan
lain sebagainya.
5. Asuransi pendidikan.
• Salah satu jenis asuransi yang paling populer saat ini. Asuransi pendidikan adalah suatu
solusi cerdas untuk menjamin suatu kehidupan menjadi lebih baik. contohnya orang tua yang
mengasuransikan sebuah pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayar oleh peserta
asuransi tergantung pada jenis pendidikan yang ingin didapatkan kelak.
MENGEVALUASI KONSEKUENSI HUKUM YANG TIMBUL DARI
PERJANJIAN ASURANSI
Hukum dari suatu perjanjian yang tercantum dalam pasal 1338 sampai dengan pasal 1341
KUHPerdata, adalah sebagai berikut :
a. Berlaku sebagai Undang-undang Pasal 1338 KUHPerdata yang bunyinya “Semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang
membuatnya”. Dari pasal ini terdapat kata “Secara sah” berarti harus memenuhi syarat-syarat
sahnya perjanjian sebagaimana telah ditentukan oleh hukum, dan kata “mengikat sebagai
Undang-undang” yang berarti mengikat para pihak yang telah membuat perjanjian.
b. Tidak dapat ditarik kembali secara sepihak Perjanjian yang telah dibuat secara sah akan
mengikat para pihak. Perjanjian tersebut tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan secara
sepihak saja (pasal 1338 KUHPerdata) kecuali kesepakatan antara keduanya. Apabila
perjanjian dapat dibatalkan secara sepihak berarti perjanjian tersebut tidak mengikat. Jika ada
salah satu pihak ingin menarik kembali atau membatalkan harus memperoleh persetujuan
pihak lainnya.
c. Pelaksanaan dengan itikad baik Didalam pasal 1338 KUHPerdata mengatur bahwa setiap
perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik yang artinya bahwa perjanjian menuntut
kepatutan dan keadilan. Perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas
dinyatakan dalam perjanjian, tetapi juga segala sesuatu yang menurut sifatnya perjanjian
diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan serta Undang-undang. Diadakannya perjanjian asuransi
bukan berarti bahwa penanggung harus melaksanakan prestasi yang diperjanjikan, dengan
membayar ganti rugi kepada pihak tertanggung. Pelaksanaan prestasi tertanggung hanya akan
direalisasikan apabila peristiwa tertentu yang diperjanjikan itu terjadi dan menimbulkan
kerugian kepada tertanggung. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi agar penanggung itu
melaksanakan prestasinya adalah:
1. Adanya peristiwa yang tidak tertentu
2. Hubungan sebab akibat
3. Cacat atau kebusukan benda
4. Kesalahan sendiri dari tertanggung
5. Azas indemnity (keseimbangan)
6. Nilai benda yang dipertanggungkan
7. Hal-hal yang memberatkan risiko
8. Subrograsi
9. Persekutuan dari penanggung.
IMPLEMENTASI LEMBAGA PEMBIAYAAN SYARIAH DI
INDONESIA
Lembaga pembiayaan (financing institution) di Indonesia mulai berkembang dengan
dikeluarkannya Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88) dan Paket Deregulasi 20
Desember (Pakdes 88). Eksistensi Lembaga pembiayaan di Indonesia diatur berdasarkan
Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan yang disempurnakan
dengan Peraturan Presiden RI No. 9 Tahun 2009 dan Keputusan Menteri Keuangan No.
1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Berdasarkan Pasal 1 butir (1) Peraturan Presiden No 9 tahun 2009 yang dimaksud dengan
lembaga pembiayaan adalah ‘badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal’.
Definisi di atas menggambarkan bahwa lembaga pembiayaan merupakan lembaga keuangan
non-bank yang kegiatan usahanya lebih menekankan pada sektor pembiayaan, yaitu dalam
bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari
masyarakat. Dengan kata lain perusahaan pembiayaan dilarang menarik dana masyarakat
secara langsung, seperti yang dilakukan bank, dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Hal ini yang membedakan antara lembaga
pembiayaan (financing institution) dengan lembaga keuangan (financial institution).
Lembaga pembiayaan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 9, terdiri dari
Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan
Infrastruktur.
Berkembang pesatnya bisnis syariah di Indonesia turut mempengaruhi bisnis lembaga
pembiayaan untuk beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Menurut laporan OJK tahun 2013
terkait Perkembangan Keuangan Syariah, dari 3 lembaga pembiayaan yang ada, baru 2
lembaga pembiayaan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, yaitu lembaga pembiayaan
dan perusahah modal ventura (PMV). Tulisan ini akan menjelaskan secara singkat
keberadaan kedua lembaga tersebut.
Perusahaan Pembiayaan Syariah
Pada tahun 2006 Menteri Keuangan mengeluarkan Peraturan Nomor 84/PMK.012/2006
tentang Perusahaan Pembiayaan. Kemudian pada tahun 2014 Otoritas Jasa Keuangan
mengeluarkan peraturan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Pembiayaan. Tujuan dikeluarkannya POJK ini untuk mendukung perkembangan perusahaan
pembiayaan yang dinamis dan mewujudkan industri perusahaan pembiayaan yang tangguh,
kontributif, inklusif serta berkontribusi untuk menjaga sistem keuangan yang stabil dan
berkelanjutan.
Terkait dengan perusahaan pembiayaan syariah, untuk memberikan kerangka hukum yang
memadai dalam menjalankan aktifitasnya, pada tahun 2007 Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) dan Lembaga Keuangan mengeluarkan dua peraturan, yaitu peraturan
Nomor: PER-03/BL/2007 Tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip
Syariah dan Peraturan Nomor: PER-04/BL/2007 tentang Akad-Akad yang Digunakan Dalam
Kegiatan Perusahan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah.
Berdasarkan Pasal 1 butir 1 POJK No. 29, dijelaskan bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah
‘badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang dan atau jasa’.
Berdasarkan definisi ini dapat kita pahami yang dimaksud dengan perusahaan pembiayaan
syariah adalah perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk
pengadaan barang dan atau jasa berdasarkan prinsip syariah.
Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Syariah
Menurut Pasal 1 butir 2 Peraturan Presiden No. 9/2009 tentang Lembaga Pembiayaan,
‘Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa
Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen dan/atau Kartu Kredit.’ (Lihat juga
Pasal 2 POJK No. 29). Ketentuan ini secara jelas mengatur bahwa perusahaan pembiayaan
hanya boleh melakukan kegiatan pembiayaan yang terkait dengan empat bentuk kegiataan
usaha di atas.
Kegiatan usaha ini juga berlaku atas perusahaan pembiayaan syariah, hanya saja dalam
melakukan kegiataanya perusahaan pembiayaan syariah harus menyalurkan dananya
berdasarkan prinsip syariah. Perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan perusahaan pembiayaan konvensional. Kegiataan usaha
pembiayaan dan sumber pendanaan perusahaan pembiayaan syariah harus sesuai dengan
ajaran Islam (in complinace with syariah) yang bebas dari unsur riba, haram, dan gharar.
Oleh karena itu, perusahaan pembiayaan syariah harus diatur dalam peraturan yang jelas.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, untuk memberikan kerangka hukum yang jelas
dan memadai terhadap sumber pendanaan, pembiayaan dan akad syariah yang menjadi dasar
kegiataan perusahaan pembiayaan syariah, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) mengeluarkan peraturan No: PER-03/BL/2007 tentang
Kegiataan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan No: PER-04/BL/2007
tentang Akad-Akad yang Digunakan Dalam Kegiataan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan
Prinsip Syariah. Pasal 5 Peraturan Ketua BAPEPAM LK No: PER-03/BL/2007 jelas
menyatakan: “Setiap perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah wajib menyalurkan dana untuk kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah.”
Adapun yang dimaksud dengan prinsip syariah, sebagaimana menurut Pasal 1 butir 6 adalah
sebagai berikut: “Prinsip Syariah adalah ketentuan hukum Islam yang menjadi pedoman
dalam kegiatan operasional perusahaan dan transaksi antara lembaga keuangan atau lembaga
bisnis syariah dengan pihak lain yang telah dan akan diatur oleh DSN-MUI.”
Berdasarkan ketentuan di atas, dapat dipahami bahwa kepatuhan terhadap prinsip syariah
bagi perusahaan pembiayaan yang menjalankan aktifitasnya berdasarkan prinsip syariah
adalah suatu kemestian yang tidak boleh dilanggar. Prinsip syariah tersebut merupakan
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) dalam bentuk fatwa. Fatwa ini sebagai guideline bagi perusahaan pembiayaan
syariah dalam menjalankan kegiatan pembiayaannya.
Adapun yang dimaksud dengan kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, sesuai
yang diatur dalam Pasal 6 Peraturan Ketua BAPEPAM LK No: PER-03/BL/2007 adalah
sebagai berikut:
· Sewa Guna Usaha, yang dilakukan berdasarkan: Ijarah; Ijarah Muntahiya Bittamlik;
· Anjak Piutang, yang dilakukan berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah.
· Pembiayaan Konsumen, yang dilakukan berdasarkan: Murabahah; Salam;
atau Istishna’.
· Usaha Kartu Kredit yang dilakukan sesuai dengan Prinsip Syariah.
· Kegiataan pembiayaan lainya yang dilakukan sesuai dengan Prinsip Syariah.
Pada dasarnya, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiataan usaha perusahaan
pembiayaan konvesional dengan perusahaan pembiayaan syariah adalah sama, yang
membedakan antara keduanya adalah model akad yang digunakan dalam menjalankan
kegiatan usaha tersebut. Ketentuan di atas menjelaskan akad-akad apa saja yang sesuai untuk
diaplikasikan pada setiap kegiataan usaha yang ada. Namun yang penting untuk dipahami
adalah, sesuai dengan Pasal 6 huruf e di atas, perusahaan pembiayaan syariah bisa melakukan
atau mengembangkan model kegiataan pembiayaan lain diluar model kegiataan pembiayaan
yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, ada peluang bagi perusahaan pembiayaan syariah
untuk mengembangkan produk-produk pembiayaan baru yang lebih variatif yang
dianggap profitablesehingga kegiataan perusahaan menjadi lebih berkembang. Produk-
produk baru tersebut baru bisa dijalankan oleh perusahaan pembiayaan syariah setelah
mendapatkan opini dari Dewan Pengawas Syariah dan disetujui oleh OJK.
Sumber :
http://business-law.binus.ac.id/2016/01/27/lembaga-pembiayaan-syariah-di-indonesia/

More Related Content

What's hot

Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...megiirianti083
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...claramonalisa09
 
5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...
5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...
5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...DignaAdyaPratiwi
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...WennaSustiany
 
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...angelaregife
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hayyu Safitri
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransiTommy Wibowo
 
Hbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuanaHbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuanaMeikaSihombimg
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Kevin Biondy
 
HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...
HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...
HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...ZahraKamila4
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Kevin Biondy
 

What's hot (20)

Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
 
Ansuransi jiwa
Ansuransi jiwaAnsuransi jiwa
Ansuransi jiwa
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...
5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...
5, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buana, ...
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
 
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransi
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Hbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuanaHbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 4,mei ika, hapzi ali, lembaga pembiayaan,mercubuana
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Ppt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSIPpt ekonomi ASURANSI
Ppt ekonomi ASURANSI
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
 
HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...
HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...
HBL 4, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS,...
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Uu 02 1992
Uu 02 1992Uu 02 1992
Uu 02 1992
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
 

Similar to Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mercu buana, 2018.

Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganHbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganAgungAgungPangestu
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...claramonalisa09
 
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...claramonalisa09
 
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...Rosdiana
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...anindia putri
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...anindiaputri762
 
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali,  lembaga pembiayaan, universitas mercu b...Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali,  lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu b...Bella Tri Oktaviana
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...febrysaragih
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalahfafadeli
 
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...lenianggr
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...ramadhanti syifa
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Dimas Triadi
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMazizfarissandi
 
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdfEmilda4
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi SyariahDwi Wahyu
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Dimas Triadi
 

Similar to Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mercu buana, 2018. (20)

Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganHbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
 
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
 
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
 
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali,  lembaga pembiayaan, universitas mercu b...Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali,  lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERSITAS MERCU B...
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
4, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Moratorium Hutang ,Universitas Mercu Buana...
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM
 
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
 
Hukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi IndividuHukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi Individu
 

More from Hayyu Safitri

Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...Hayyu Safitri
 
Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...
Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...
Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...Hayyu Safitri
 
Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...
Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...
Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...Hayyu Safitri
 
Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...
Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...
Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...Hayyu Safitri
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...Hayyu Safitri
 
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Hayyu Safitri
 
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...Hayyu Safitri
 
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...Hayyu Safitri
 
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...Hayyu Safitri
 
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...Hayyu Safitri
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hayyu Safitri
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...Hayyu Safitri
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hayyu Safitri
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hayyu Safitri
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...Hayyu Safitri
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...Hayyu Safitri
 

More from Hayyu Safitri (16)

Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
 
Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...
Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...
Tugas 11. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan hak atas kekayaan ...
 
Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...
Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...
Tugas 10. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univer...
 
Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...
Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...
Tugas 8. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis t...
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
 
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
 
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
Tugas 5. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, univers...
 
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
 
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
 
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Universitas Merc...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya, unive...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Tugas 4. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mercu buana, 2018.

  • 1. ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN Lembaga Pembiayaan Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukpan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga Pembiayaan meliputi: Perusahaan Pembiayaan, adalah :  badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, PembiayaanKonsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit. Karakterisitik Lembaga Pembiayaan • Tidak boleh menarik dana secara langsung dari masyarakat (giro, tabungan , deposito, promes) • Penerbitan hanya dibolehkan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari bank • Memberi pembiayaan baik untuk kebutuhan modal kerja maupun investasi dunia usaha • Tidak diperbolehkan memberikan kredit secara langsung Jenis Lembaga Pembiayaan meliputi: a. Perusahaan Pembiayaan: Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit. b. Perusahaan Modal Ventura Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan mod al ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. c. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur. Manfaat Asuransi : • Rasa aman dan perlindungan dipertanggungjawabkan • Pendistribusian biaya dan manfaat yang adil • Polis data dijadikan jaminan kredit • Sebagai tabungan atau pendapatan • Alat penyebaran resiko ada dana • Membantu meningkatkan kegiatan usaha Peran usaha Perusahaan Pembiayaan a.Sewa Guna Usaha; Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (Finance Lease)
  • 2. maupun Sewa Guna Usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. b. Anjak Piutang Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. c. Kartu Kredit Kartu Kredit (Credit Card) adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit. Kartu kredit atau yang lebih dikenal dengan credit card ini adalah suatu kartu plastic yang hampir sama dengan ukuran KTP, yang diterbitkan oleh issuer (penerbit) dan dipergunakan oleh cardholder (pemegang kartu) dan berfungsi sebagai alat pengganti pembayaran uang tunai dan pihak penerima adalah kaum usahawan/pedagang (merchant) yang telah ditentukan oleh penerbit. d. Pembiayaan Konsumen Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Fungsi Asuransi 1. Fungsi Primer Pengalihan Resiko – Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko / kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai”Original Risk Bearer” kepada satu atau beberapa penanggung (a risk transfer mechanism). Penghimpun Dana – Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau biaya ber- asuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung. Premi Seimbang – Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh masing – masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang dialihkannya kepada penanggung (equitable premium). 2. Fungsi Sekunder Export Terselubung – Sebagai penjualan terselubung komoditas atau barang-barang tak nyata keluar negeri. Perangsang Pertumbuhan Ekonomi – untuk merangsang pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan sebagai tabungan. Tujuan Asuransi 1. Tujuan Asuransi untuk Pengalihan Resiko Tujuan Asuransi yang paling utama ialah untu pengalihan resiko. Dalam teori pengalihan resiko, tertanggung sudah menyadari ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika sewaktu-waktu bahaya tersebut menimpa harta kekayaan atau jiwanya, maka dia akan menderita suatu kerugian atau korban jiwa atau cacat raga akan bisa mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli warisnya. 2. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Ganti Rugi Tujuan asuransi yang selanjutnya ialah pembayaran ganti rugi. Dalam hal ini terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka tidak ada suatu masalah terhadap resiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam praktiknya, bahaya yang mengancam itu tidak senantiasa sungguh-sungguh akan terjadi.
  • 3. 3. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Santunan Selanjutnya tujuan asuransi untuk pembayaran santunan yaitu Asuransi suatu kerugian dan juga asuransi jiwa yang diadakan yang berdasarkan perjanjian bebas (sukarela) antara penanggung dan tertanggung. 4. Tujuan Asuransi untuk Kesejahteraan Anggota Tujuan asuransi yang terakhir yakni untuk kesejahteraan anggotanya. jika beberapa orang berhimpun dalam sebuah perkumpulan, maka perkumpulan tersebut berkedudukan sebagai si penanggung, sedangkan pada anggota perkumpulanlah yang berkedudukan tertanggung. Jenis – Jenis Asuransi 1. Asuransi jiwa • Jenis suransi jiwa ini memberikan suatu keuntungan finansial kepada orang yang ditunjuk atas kematian tertanggung. Berbagai bentuk sebuah asuransi jiwa yang dikeluarkan. Beberapa menyediakan pembayaran hanya sesudah kematian tertanggung sebagian perusahaan asuransi yang lain ada bisa memungkinkan tertanggung untuk mengklaim dana sebelum kematiannya. 2. Asuransi kesehatan • Asuransi kesehatan salah satu jenis asuransi yaitu sebuah produk asuransi yang khusus menangani suatu masalah kesehatan yang diakibatkan sebuah penyakit dan menanggung suatu proses perawatan kepada pada anggota asuransi nya. Umumnya termasuk untuk melindungi dan menanggung pada cedera, cacat, sakit, dan kematian karena kecelakaan. Asuransi kesehatan ini bisa dibeli untuk diri sendiri dan untuk orang lain. 3. Asuransi Kendaraan • Dari sekian jenis asuransi, asuransi Yang se ring digunakan asuransi mobil. Yakni asuransi terhadap cedera kepada orang lain atau terhadap suatu kerusakan pada kendaraan orang lain yang disebabkan oleh suatu kendaraan tertanggung. Asuransi mobil juga bisa membayar untuk kehilangan, atau kerusakan, kendaraan bermotor tertanggung. 4. Asuransi kepemilikan rumah dan properti • Asuransi pemilik rumah untuk melindungi pemilik rumah dari kerugian yang berkaitan dengan tempat tinggal mereka, asuransi properti pribadi ini melindungi terhadap kehilangan, atau kerusakan, barang-barang tertentu milik pribadi. ini termasuk untuk melindungi dan memberikan suatu keringanan jika terjadi kecelakaan pada rumah anda seperti kebakaran dan lain sebagainya. 5. Asuransi pendidikan. • Salah satu jenis asuransi yang paling populer saat ini. Asuransi pendidikan adalah suatu solusi cerdas untuk menjamin suatu kehidupan menjadi lebih baik. contohnya orang tua yang mengasuransikan sebuah pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayar oleh peserta asuransi tergantung pada jenis pendidikan yang ingin didapatkan kelak. MENGEVALUASI KONSEKUENSI HUKUM YANG TIMBUL DARI PERJANJIAN ASURANSI
  • 4. Hukum dari suatu perjanjian yang tercantum dalam pasal 1338 sampai dengan pasal 1341 KUHPerdata, adalah sebagai berikut : a. Berlaku sebagai Undang-undang Pasal 1338 KUHPerdata yang bunyinya “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Dari pasal ini terdapat kata “Secara sah” berarti harus memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian sebagaimana telah ditentukan oleh hukum, dan kata “mengikat sebagai Undang-undang” yang berarti mengikat para pihak yang telah membuat perjanjian. b. Tidak dapat ditarik kembali secara sepihak Perjanjian yang telah dibuat secara sah akan mengikat para pihak. Perjanjian tersebut tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan secara sepihak saja (pasal 1338 KUHPerdata) kecuali kesepakatan antara keduanya. Apabila perjanjian dapat dibatalkan secara sepihak berarti perjanjian tersebut tidak mengikat. Jika ada salah satu pihak ingin menarik kembali atau membatalkan harus memperoleh persetujuan pihak lainnya. c. Pelaksanaan dengan itikad baik Didalam pasal 1338 KUHPerdata mengatur bahwa setiap perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik yang artinya bahwa perjanjian menuntut kepatutan dan keadilan. Perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan dalam perjanjian, tetapi juga segala sesuatu yang menurut sifatnya perjanjian diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan serta Undang-undang. Diadakannya perjanjian asuransi bukan berarti bahwa penanggung harus melaksanakan prestasi yang diperjanjikan, dengan membayar ganti rugi kepada pihak tertanggung. Pelaksanaan prestasi tertanggung hanya akan direalisasikan apabila peristiwa tertentu yang diperjanjikan itu terjadi dan menimbulkan kerugian kepada tertanggung. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi agar penanggung itu melaksanakan prestasinya adalah: 1. Adanya peristiwa yang tidak tertentu 2. Hubungan sebab akibat 3. Cacat atau kebusukan benda 4. Kesalahan sendiri dari tertanggung 5. Azas indemnity (keseimbangan) 6. Nilai benda yang dipertanggungkan 7. Hal-hal yang memberatkan risiko 8. Subrograsi 9. Persekutuan dari penanggung.
  • 5. IMPLEMENTASI LEMBAGA PEMBIAYAAN SYARIAH DI INDONESIA Lembaga pembiayaan (financing institution) di Indonesia mulai berkembang dengan dikeluarkannya Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88) dan Paket Deregulasi 20 Desember (Pakdes 88). Eksistensi Lembaga pembiayaan di Indonesia diatur berdasarkan Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan yang disempurnakan dengan Peraturan Presiden RI No. 9 Tahun 2009 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Berdasarkan Pasal 1 butir (1) Peraturan Presiden No 9 tahun 2009 yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan adalah ‘badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal’. Definisi di atas menggambarkan bahwa lembaga pembiayaan merupakan lembaga keuangan non-bank yang kegiatan usahanya lebih menekankan pada sektor pembiayaan, yaitu dalam bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Dengan kata lain perusahaan pembiayaan dilarang menarik dana masyarakat secara langsung, seperti yang dilakukan bank, dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Hal ini yang membedakan antara lembaga pembiayaan (financing institution) dengan lembaga keuangan (financial institution). Lembaga pembiayaan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 9, terdiri dari Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Berkembang pesatnya bisnis syariah di Indonesia turut mempengaruhi bisnis lembaga pembiayaan untuk beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Menurut laporan OJK tahun 2013 terkait Perkembangan Keuangan Syariah, dari 3 lembaga pembiayaan yang ada, baru 2 lembaga pembiayaan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, yaitu lembaga pembiayaan dan perusahah modal ventura (PMV). Tulisan ini akan menjelaskan secara singkat keberadaan kedua lembaga tersebut. Perusahaan Pembiayaan Syariah Pada tahun 2006 Menteri Keuangan mengeluarkan Peraturan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Kemudian pada tahun 2014 Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan peraturan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Tujuan dikeluarkannya POJK ini untuk mendukung perkembangan perusahaan pembiayaan yang dinamis dan mewujudkan industri perusahaan pembiayaan yang tangguh, kontributif, inklusif serta berkontribusi untuk menjaga sistem keuangan yang stabil dan berkelanjutan. Terkait dengan perusahaan pembiayaan syariah, untuk memberikan kerangka hukum yang memadai dalam menjalankan aktifitasnya, pada tahun 2007 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Lembaga Keuangan mengeluarkan dua peraturan, yaitu peraturan Nomor: PER-03/BL/2007 Tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip
  • 6. Syariah dan Peraturan Nomor: PER-04/BL/2007 tentang Akad-Akad yang Digunakan Dalam Kegiatan Perusahan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Berdasarkan Pasal 1 butir 1 POJK No. 29, dijelaskan bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah ‘badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang dan atau jasa’. Berdasarkan definisi ini dapat kita pahami yang dimaksud dengan perusahaan pembiayaan syariah adalah perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang dan atau jasa berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Syariah Menurut Pasal 1 butir 2 Peraturan Presiden No. 9/2009 tentang Lembaga Pembiayaan, ‘Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen dan/atau Kartu Kredit.’ (Lihat juga Pasal 2 POJK No. 29). Ketentuan ini secara jelas mengatur bahwa perusahaan pembiayaan hanya boleh melakukan kegiatan pembiayaan yang terkait dengan empat bentuk kegiataan usaha di atas. Kegiatan usaha ini juga berlaku atas perusahaan pembiayaan syariah, hanya saja dalam melakukan kegiataanya perusahaan pembiayaan syariah harus menyalurkan dananya berdasarkan prinsip syariah. Perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan perusahaan pembiayaan konvensional. Kegiataan usaha pembiayaan dan sumber pendanaan perusahaan pembiayaan syariah harus sesuai dengan ajaran Islam (in complinace with syariah) yang bebas dari unsur riba, haram, dan gharar. Oleh karena itu, perusahaan pembiayaan syariah harus diatur dalam peraturan yang jelas. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, untuk memberikan kerangka hukum yang jelas dan memadai terhadap sumber pendanaan, pembiayaan dan akad syariah yang menjadi dasar kegiataan perusahaan pembiayaan syariah, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengeluarkan peraturan No: PER-03/BL/2007 tentang Kegiataan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan No: PER-04/BL/2007 tentang Akad-Akad yang Digunakan Dalam Kegiataan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Pasal 5 Peraturan Ketua BAPEPAM LK No: PER-03/BL/2007 jelas menyatakan: “Setiap perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib menyalurkan dana untuk kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.” Adapun yang dimaksud dengan prinsip syariah, sebagaimana menurut Pasal 1 butir 6 adalah sebagai berikut: “Prinsip Syariah adalah ketentuan hukum Islam yang menjadi pedoman dalam kegiatan operasional perusahaan dan transaksi antara lembaga keuangan atau lembaga bisnis syariah dengan pihak lain yang telah dan akan diatur oleh DSN-MUI.” Berdasarkan ketentuan di atas, dapat dipahami bahwa kepatuhan terhadap prinsip syariah bagi perusahaan pembiayaan yang menjalankan aktifitasnya berdasarkan prinsip syariah adalah suatu kemestian yang tidak boleh dilanggar. Prinsip syariah tersebut merupakan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
  • 7. (DSN-MUI) dalam bentuk fatwa. Fatwa ini sebagai guideline bagi perusahaan pembiayaan syariah dalam menjalankan kegiatan pembiayaannya. Adapun yang dimaksud dengan kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, sesuai yang diatur dalam Pasal 6 Peraturan Ketua BAPEPAM LK No: PER-03/BL/2007 adalah sebagai berikut: · Sewa Guna Usaha, yang dilakukan berdasarkan: Ijarah; Ijarah Muntahiya Bittamlik; · Anjak Piutang, yang dilakukan berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah. · Pembiayaan Konsumen, yang dilakukan berdasarkan: Murabahah; Salam; atau Istishna’. · Usaha Kartu Kredit yang dilakukan sesuai dengan Prinsip Syariah. · Kegiataan pembiayaan lainya yang dilakukan sesuai dengan Prinsip Syariah. Pada dasarnya, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiataan usaha perusahaan pembiayaan konvesional dengan perusahaan pembiayaan syariah adalah sama, yang membedakan antara keduanya adalah model akad yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut. Ketentuan di atas menjelaskan akad-akad apa saja yang sesuai untuk diaplikasikan pada setiap kegiataan usaha yang ada. Namun yang penting untuk dipahami adalah, sesuai dengan Pasal 6 huruf e di atas, perusahaan pembiayaan syariah bisa melakukan atau mengembangkan model kegiataan pembiayaan lain diluar model kegiataan pembiayaan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, ada peluang bagi perusahaan pembiayaan syariah untuk mengembangkan produk-produk pembiayaan baru yang lebih variatif yang dianggap profitablesehingga kegiataan perusahaan menjadi lebih berkembang. Produk- produk baru tersebut baru bisa dijalankan oleh perusahaan pembiayaan syariah setelah mendapatkan opini dari Dewan Pengawas Syariah dan disetujui oleh OJK. Sumber : http://business-law.binus.ac.id/2016/01/27/lembaga-pembiayaan-syariah-di-indonesia/