SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LEMBAGA EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
“ASURANSI SYARIAH”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Ekonomi dan
Keuangan Syariah dengan dosen pengampu Lukman Hakim, SE., MSi.
Oleh :
Akadusyifa
B100110200
Kelas G
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
ASURANSI SYARIAH
A. Pengertian Asuransi
Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance, yang dalam bahasa
Indonesia telah menjadi bahasa populer dan diadopsi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan”. Echols dan Shadilly
memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan. Dalam bahasa
Belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering
(pertanggungan).
Mengenai definisi asuransi secara baku dapat dilacak dari peraturan
(perundang- undangan) dan beberapa buku yang berkaitan dengan asuransi.
Muhammad Muslehuddin dalam bukunya Insurance and Islamic Law
mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopaedia Britanica sebagai suatu
persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa
kerugian, guna menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga
bila kerugian tersebut menimpa salah seorang di antara mereka maka beban
kerugian tersebut akan disebarkan ke seluruh kelompok.
Lebih jauh Muslehuddin menjelaskan pengertian asuransi dalam
sudut pandang yang berbeda, serta mengalami kesimpangsiuran. Ada yang
mendefinisikan asuransi sebagai perangkat untuk menghadapi kerugian, dan
ada yang mengatakannya sebagai persiapan menghadapi risiko. Dilihat dari
signifikansi kerugian, Adam Smith berpendapat bahwa dengan menyebarkan
beban kerugian kepada orang banyak, asuransi membuat kerugian menjadi
ringan dan mudah bagi seluruh masyarakat.
Dalam Ensiklopedi Hukum Islam disebutkan bahwa asuransi adalah
“transaksi perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban
membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan
sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak
pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.”
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
2
dijelaskan bahwa yang dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah
“suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan,
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya,
karena suatu peristiwa tak tentu (onzeker vooral).”
Sedangkan pengertian asuransi syariah atau yang lebih dikenal
dengan ta’min, takaful, atau tadhamun adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam
bentuk aset dan atau tabarru’ untuk memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.
Dari definisi asuransi syariah di atas jelas bahwa pertama, asuransi syariah
berbeda dengan asuransi konvensional. Pada asuransi syariah, setiap peserta
sejak awal bermaksud saling menolong dan melindungi satu dengan yang lain
dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan yang disebut tabarru’.
Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan resiko (risk tranfer) di mana
tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian resiko
(risk sharing) di mana para peserta saling menanggung. Kedua, akad yang
digunakan dalam asuransi syariah harus selaras dengan hukum islam (syariah),
artinya akad yang dilakukan harus terhindar dari riba, gharar (ketidak jelasan dana),
dan maysir (gambling), di samping itu investasi dana harus pada obyek yang halal
dan baik.
B. Urgensi Berasuransi
Dengan Berasuransi :
1. Ada dana cadangan darurat untuk masa depan yang tidak pasti
a. Dana pendidikan hingga perguruan tinggi
b. Biaya berobat/kelangsungan hidup ahli waris
c. Biaya perbaikan kendaraan karena kecelakaan
3
d. Biaya membeli mobil/motor baru karena hilang dicuri
e. Tabungan + investasi (unit link)
2. Memenuhi syarat dapat pembiayaan/kredit dari bank/leasing company
3. Memenuhi syarat dapat visa kunjungan ke Uni Eropa/USA/Jepang
C. Prinsip Asuransi Berlaku Umum
1. Insurable interest (kepentingan yang diasuransikan)
Memberi hak kepada seseorang untuk mengasuransikan karena adanya
hubungankeuangan yang diakui hukum antara orang tersebut dengan obyek
yang diasuransikan.
 Contoh :
 CV Sukaduit mengasuransikan tokonya
 David Beckham mengasuransikan kakinya
 CV Sukaduit tidak dapat mengasuransikan kaki beckham
2. Utmost good faith
Pihak nasabah (tertanggung) dan pihak asuransi (penanggung) wajib saling
memberitahukan sejelas-jelasnya semua fakta penting mengenai obyek
yang akan diasuransikan maupun persyaratan asuransi.
Contoh : Tukang ojek mengaku sebagai seorang pelajar, agar bisa membayar
premi yang lebih murah ketika membeli asuransi kecelakaan diri. Jika terjadi
kecelakaan, klaim ditolak oleh asuransi karena tukang ojek tadi melanggar
prinsip Utmost good faith.
3. Indemnity (ganti rugi)
Asuransi akan mengembalikan posisi keuangan nasabah (tetanggung)
setelah mengalami suatu kerugian seperti yang tertanggung miliki sesaat
sebelum terjadi kerugian. Asuransi ibarat dokter gigi, yang hanya
4
menambal gigi yang berlubang saja.
Contoh : Sebuah rumah diasuransikan terhadap risiko kebakaran senilai Rp
100 juta. Jika rumah terbakar sehingga tertanggung mengalami kerugian Rp
20 juta, maka tertanggung berhak mendapat ganti rugi Rp 20 juta saja, bukan
Rp 100 juta
4. Subrogation (wakalah)
Bila penanggung telah membayar ganti rugi kepada tertanggung, maka
penanggung akan menggantikan tertanggung dalam segala hal untuk
menuntut pihak ketiga yang menimbulkan kerugian pada tertanggung
Contoh : Mobil Pak Budi diasuransikan ke PT. Bayar. Mobil Pak Budi
ditabrak mobil Pak Tubruk, dan biaya perbaikan Rp 10 juta. PT. Bayar
menanggung biaya perbaikan mobil Pak Budi sebesar Rp 10 juta, lalu PT.
Bayar menuntut ganti rugi sebesar Rp 10 Juta kepada Pak Tubruk.
5. Kontribusi
Prinsip ini berlaku jika satu obyek yang sama diasuransikan kepada
beberapa perusahaan asuransi. Total ganti rugi yang diterima tertanggung
tidak lebih dari kerugian yang sebenarnya diderita.
Contoh :
Bangunan ruko dan isinya Rp 200 juta diasuransikan ke tiga perusahaan
asuransi :
– A = Jumlah uang pertanggungan (JUP) 200 juta
– B = Jumlah uang pertanggungan 100 juta
– C = Jumlah uang pertanggungan 150 juta
Total JUP dari A + B + C = Rp 450 juta, tetapi maksimum ganti rugi Rp 200
juta (prinsip indemnity).
5
Jika terjadi kebakaran, kerusakan bangunan dan isi bangunan Rp 50 juta,
maka :
– Maksimum ganti rugi = Rp 50 juta
– Tiap perusahaan asuransi membayar klaim secara proporsional, yaitu :
Total klaim X (JUP Asuransi / Total JUP)
Kontribusi ganti rugi tiap perusahaan asuransi :
– Asuransi A = 50 Juta X (200 Juta / 450 Juta) = Rp 22,2 Juta
– Asuransi B = 50 Juta X (100 Juta / 450 Juta) = Rp 11,1 Juta
– Asuransi C = 50 Juta X (150 Juta / 450 Juta) = Rp 16,7 Juta
D. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah
Asuransi Syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga
konvensional. Prinsip- prinsip tersebut antara lain :
1. Saling Membantu dan Bekerjasama
“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran...” (QS. Al- Maidah:2)
“Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong sesamanya.”
(HR. Abu Daud)
“Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan
memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
2. Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan
3. Saling bertanggung jawab
4. Menghindari unsur gharar, maysir dan riba
Islam menekankan aspek keadilan, suka sama suka dan kebersamaan
menghadapi resiko dalam setiap usaha dan investasi yang dirintis. Aspek
6
inilah yang menjadi tawaran konsep untuk menggantikan gharar, maysir
dan riba yang selama ini terjadi di lembaga konvensional.
Haramnya praktik asuransi konvensional dalam islam sudah banyak
digaungkan oleh para ulama di Indonesia maupun manca negara. Hal ini
dikarenakan adanya :
1. Gharar
Terlihat dari bentuk akad syariah yang melandasi penutupan polis.
Dalam asuransi jiwa konvensional, digunakan akan tabadduli
(pertukaran). Secara syariah, dalam akad pertukaran harus jelas berapa
yang dibayarkan dan berapa yang diterima. Keadaan ini menjadi rancu
(gharar). Misalnya, si pemilik polis tahu berapa yang akan diterima
(sejumlah uang pertanggungan) jika meninggal dunia, tetapi tidak
tahu berapa yang akan dibayarkan (jumlah seluruh premi), karena hanya
Allah yang tahu kapan seseorang akan meninggal.
2. Maysir
Maysir (untung-untungan) pada akhirnya timbul sebagai efek dari
ketidakpastian. Dalam asuransi, terdapat 3 kemungkinan ending-nya:
a. Jika pemegang polis terkena musibah padahal baru sedikit membayar
premi, maka perusahaan harus menanggung selisih antara jumlah
yang dibayar dengan uang pertanggungan. Dalam hal ini, nasabah
diuntungkan.
b. Jika sampai akhir perjanjian tidak terjadi sesuatu sedangkan
nasabah telah membayar lunas, maka perusahan yang diuntungkan
c. Jika nasabah berhenti sebelum batas maktu tertentu (istilahnya
reversing period), nasabah akan menerima pengembalian dalam
jumlah yang sangat
kecil, bahkan pada sebagian perusahaan dianggap hangus.
3. Riba
Riba muncul dari investasi yang dijalankan perusahaan asuransi. Pada
7
dasarnya, perusahaan asuransi mirip dengan perbankan, yakni sama-sama
menghipun dana masyarakat. Dana ini nantinya akan diinvestasikan,
sehingga akan didapat keuntungan. Namun, masalahnya instrumen investasi
yang dipraktikkan asuransi konvensional tidak memperhatikan kehalalan dan
keharaman jenis investasi yang dilakukan. Sehingga dikhawatirkan
terjerumus pada investasi yang berbasis bunga (riba), padahal dalam Islam
hal tersebut dilarang.
E. Mekanisme Pengelolaan Dana
Berdasarkan kontrak Mudharabah, ada dua cara pengelolaan dana (premi takaful) :
1. Pengelolaan dana yang memiliki unsur tabungan dipisahkan menjadi dua,
yaitu:
1. Rekening Tabungan, adalah kumpulan dana yang merupakan milik
peserta dan dibayarkan bila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Perjanjian berakhir
b. Peserta mengundurkan diri
c. Peserta meninggal dunia
2. Rekening Khusus (Tabarru’), adalah kumpulan dana yang
diniatkan oleh peserta sebagai derma dengan tujuan saling
membantu dan dibayarkan bila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Perjanjian berakhir, jika ada surplus dana
b. Peserta meninggal dunia
Kumpulan dana peserta diinvestasikan sesuai dengan prinsip
syariah dan dibagikan menurut sistem bagi hasil misalnya 60%
peserta dan 40% perusahaan.
2. Pengelolaan dana yang tidak memiliki unsur tabungan
a. Setiap premi yang dibayar oleh peserta setelah dikurangi biaya
8
pengelolaan dimasukkan ke dalam rekening khusus
(semuanya dimasukkan ke rekening tabarru’)
b. Kumpulan dana peserta diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah
c. Hasil investasi dimasukkan ke dalam kumpulan dana peserta,
kemudian dikurangi dengan beban asuransi (klaim dan premi
reasuransi).
d. Surplus kumpulan dana peserta dibagikan dengan sistem bagi
hasil, misalnya 40% peserta dan 60% perusahaan
(Sumber : M. Syakir Sula, 2004)
Gambar 6.1 : Mekanisme pengelolaan dana yang memiliki unsur tabungan
9
(Sumber : M. Syakir Sula, 2004)
Gambar 6.2 : Mekanisme pengelolaan dana yang tidak memiliki unsur tabungan
F. Produk-Produk Asuransi Syariah
Produk-produk asuransi syariah terdiri dari atas :
1. Produk-produk asuransi jiwa (life insurance)
a. Produk takaful individu dengan unsur tabungan adalah :
1. Takaful Dana Investasi
Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang
menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata
uang rupiah dan US dollar sebagai dana investasi yang
diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal lebih
awal atau sebagai bekal untuk hari tuanya.
2. Takaful Dana Siswa
Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang
bermaksud untuk menyediakan dana pendidikan bagi putra-
putrinya sampai sarjana, baik dalam mata uang rupiah maupun US
10
dollar.
3. Takaful Dana Haji
Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan
yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam
mata uang rupiah dan US dollar untuk biaya menjalankan ibadah
haji.
4. Takaful Dana Jabatan
Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan
yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam
mata uang rupiah dan US dollar sebagai dana santunan yang
diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal lebih
awal atau sebagai santunan/investasi pada saat tidak aktif lagi di
tempat kerja.
5. Takaful Dana Hasanah
Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan
yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana
sebagai modal usaha atau diperuntukkan bagi ahli warisnya
jika ditakdirkan meninggal lebih awal.
b. Produk takaful individu tanpa unsur tabungan adalah :
1. Takaful Kesehatan Individu
Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud
menyediakan dana santunan rawat inap dan operasi bila peserta
sakit dan kecelakaan dalam masa perjanjian.
2. Takaful Kecelakaan Diri Individu
Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud
menyediakan dana santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami
musibah kematian karena kecelakaan dalam masa perjanjian.
3. Takaful Al-Khairat Individu
Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud
11
menyediakan dana santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami
musibah kematian dalam masa perjanjian.
2. Produk-produk asuransi kerugian (general insurance)
a. Takaful Kebakaran
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan
pada kebakaran dari sumber percikan api, sambaran petir,
ledakan, dan kejatuhan pesawat, maupun bencana alam.
b. Takaful Kendaraan Bermotor
Merupakan suatu perlindungan sebagian atau seluruh kendaraan
terhadap kerugian maupun kerusakan akibat dari kecelakaan, pencurian
serta tanggung jawab hukum pihak ketiga. Untuk kerugian akibat huru-
hara, pemogokan umum, serta kecelakaan diri pengemudi dan
penumpang akan dikenakan tambahan premi.
c. Takaful Rekayasa
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan
pada pekerjaan konstruksi. Perlindungan ini meliputi alat-alat
konstruksi, mesin/baja, serta tanggung jawab pihak ketiga.
d. Takaful Pengangkutan
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan
barang, pengiriman uang pada pengangkutan baik melalui darat, laut dan
udara.
e. Takaful Rangka Kapal
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan pada
mesin maupun rangka kapal sebagai akibat dari kecelakaan dan musibah
lainnya. Untuk kerugian uang tambang, perang dan tanggung gugat dari
pihak ketiga akan dikenakan tambahan premi.
f. Asuransi Takaful Aneka
Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan
sebagai akibat dari resiko yang tidak terduga, tidak dapat diperhitungkan
12
pada polis-polis yang ada.
F. Perbedaan Antara Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional
Tabel 6.1 : Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
No Uraian Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
1. Konsep
Sekumpulan orang yang saling
bantu membantu, saling
menjamin dan bekerjasama
antara satu dengan lainnya.
Dengan cara masing-masing
mengeluarkan dana tabarru’
(bagian dari pembayaran premi)
Perjanjian antara dua pihak
atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan
menerima pergantian kepada
tertanggung
2.
Akad yang
digunakan
Akad tabarru’ dan tijarah
(mudharabah, musyarakah,
wakalah, dll)
Akad jual beli (tabadduli)
3.
Sumber
Hukum
Alquran, hadits dan sumber
hukum islam lainnya
Bersumber dari pikiran
manusia dan kebudayaan,
berdasarkan hukum positif,
dan lainnya
4.
Ciri /
karakteristik
Bersih dari praktik gharar,
maysir dan riba
Tidak selaras dengan syariah
islam karena adanya gharar,
maysir dan riba
5.
Dewan
Pengawas
Syariah
Ada. Berfungsi melakukan
pengawasan terkait kepatuhan
terhadap syariah
Tidak ada
13
6.
Pengelolaan
Risiko
Sharing of risk, dimana terjadi
proses saling menanggung
antara satu peserta dengan
peserta lainnya
Transfer of risk, pengalihan
risiko dari peserta ke
perusahaan asuransi
7.
Kepemilikan
Dana
Premi yang diterima dipisahkan
antara dana tabarru’, dana
peserta dan dana perusahaan
asuransi
Tidak ada pemisahan dana,
atau premi yang diterima
menjadi hak perusahaan
asuransi
8. Investasi
Dapat dilakukan investasi sesuai
ketentuan perundang-undangan
sepanjang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah. Bebas
dari riba dan jenis investasi
terlarang lainnya
Bebas melakukan investasi
dengan batas-batas ketentuan
perundang-undangan dan tidak
terbatasi pada halal dan
haramnya objek atau sistem
investasi yang digunakan
9.
Biaya
pengelolaan
asuransi
Biaya yang dikenakan atas
pengelolaan asuransi harus
transparan dan dijelaskan di
dalam polis
Biaya asuransi tidak
dijelaskan di dalam polis
10.
Sumber
Pembayaran
Klaim
Pembayaran klaim bersumber
dari rekening dana tabarru’
Pembayaran klaim bersumber
dari dana perusahaan asuransi
11. Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dari
surplus underwriting, komisi
reasuransi dan hasil investasi
bukan seluruhnya menjadi milik
perusahaan tetapi dilakukan bagi
hasil atau fee (tergantung akad)
Keuntungan yang diperoleh
dari surplus underwriting,
komisi reasuransi dan hasil
investasi seluruhnya menjadi
milik perusahaan
14
12.
Loading
(kontribusi
biaya)
Pembebanan biaya operasional
ditanggung pemegang polis,
terbatas pada 30% dari premi,
sehingga pembentukan pada
nilai tunai cepat terbentuk
ditahun pertama dengan tanpa
loading
Pembebanan biaya
operasional ditanggung
seluruhnya oleh pemegang
polis, sehingga pembentukan
nilai tunai menjadi lambat
ditahun-tahun pertama
(Sumber : Agung Jatmika, 2007)
15
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim dan Terjemahannya. 1998. Jakarta : Departemen Agama RI
Ali, Hasan. 2008. Konsep dan Operasional Asuransi Syariah. Majalah
Muhammadiyah. Jakarta
Jatmika, Agung. 2007. Asuransi Syariah. Materi Seminar Insurance Goes To
Campus di FE UNAIR. Surabaya
Nugraha, Jakub. 2007. Pengenalan Asuransi. Materi Seminar Insurance Goes To
Campus di FE UNAIR. Surabaya
Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES). 2008. Lembaga Bisnis Syariah. Jakarta
: PKES Sula, Muhammad Syakir. 2004. Asuransi Syariah (Life and
General). Jakarta : Gema Insani Press

More Related Content

What's hot

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptxAKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptxsumiyati84
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaMetode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaBilly Adam Fisher
 
Penetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasilPenetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasilPT Lion Air
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariahDeny Hosea
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakatFIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakatAhmad Haris Miftah
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasingkhallad
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Mahasiswa Kupu-kupu
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahJefik Zulfikar
 

What's hot (20)

Pegadaian Syariah
Pegadaian SyariahPegadaian Syariah
Pegadaian Syariah
 
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptxAKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH.pptx
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaMetode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
 
Penetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasilPenetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasil
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariah
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakatFIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
FIQH ZAKAT Materi 7 : Lembaga pengelola zakat
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
istishna'.ppt
istishna'.pptistishna'.ppt
istishna'.ppt
 
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariah
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 

Viewers also liked

Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.
Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.
Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.Christina Sengsavang
 
Licencias creative commons.pptx servio naula
Licencias creative commons.pptx servio naulaLicencias creative commons.pptx servio naula
Licencias creative commons.pptx servio naulaServio Naula
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganAkadusyifa .
 
10 points for publishers to focus on in 2017
10 points for publishers to focus on in 201710 points for publishers to focus on in 2017
10 points for publishers to focus on in 2017Karan Bedi
 
A Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a Truck
A Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a TruckA Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a Truck
A Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a TruckStorage Front
 

Viewers also liked (10)

About best coaching institute
About best coaching instituteAbout best coaching institute
About best coaching institute
 
Annual Report_KALP_2013 14
Annual Report_KALP_2013 14Annual Report_KALP_2013 14
Annual Report_KALP_2013 14
 
Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.
Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.
Fuck Yeah, Metal - Book Project 4th year.
 
WEBSITE DESIGNERS
WEBSITE DESIGNERSWEBSITE DESIGNERS
WEBSITE DESIGNERS
 
Licencias creative commons.pptx servio naula
Licencias creative commons.pptx servio naulaLicencias creative commons.pptx servio naula
Licencias creative commons.pptx servio naula
 
akadusyifa
akadusyifaakadusyifa
akadusyifa
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelanggan
 
10 points for publishers to focus on in 2017
10 points for publishers to focus on in 201710 points for publishers to focus on in 2017
10 points for publishers to focus on in 2017
 
A Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a Truck
A Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a TruckA Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a Truck
A Moving Performance: Hiring Movers vs. Renting a Truck
 
Big data, la metáfora de la libélula
Big data, la metáfora de la libélulaBig data, la metáfora de la libélula
Big data, la metáfora de la libélula
 

Similar to Asuransi Syariah (20)

fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi jiwa
Asuransi jiwaAsuransi jiwa
Asuransi jiwa
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi di Indonesia
Asuransi di IndonesiaAsuransi di Indonesia
Asuransi di Indonesia
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
MAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docxMAKALAH ASURANSI.docx
MAKALAH ASURANSI.docx
 
Ansuransi jiwa
Ansuransi jiwaAnsuransi jiwa
Ansuransi jiwa
 
Asuransi Syariah
Asuransi SyariahAsuransi Syariah
Asuransi Syariah
 
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesiaPerkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
Perkembangan & pertumbuhan asuransi syariah life insurance di indonesia
 
P-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptxP-15 ASURANSI.pptx
P-15 ASURANSI.pptx
 
Asuransi dalam Islam
Asuransi dalam IslamAsuransi dalam Islam
Asuransi dalam Islam
 
13 Asuransi.pptx
13 Asuransi.pptx13 Asuransi.pptx
13 Asuransi.pptx
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM
 
ASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.doc
 
Materi Asuransi.pdf
Materi Asuransi.pdfMateri Asuransi.pdf
Materi Asuransi.pdf
 

More from Akadusyifa .

Proposal program mahasiswa pengusaha
Proposal program mahasiswa pengusahaProposal program mahasiswa pengusaha
Proposal program mahasiswa pengusahaAkadusyifa .
 
Panduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifa
Panduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifaPanduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifa
Panduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifaAkadusyifa .
 
Pengusaha sukses-indonesia oleh akadusyifa
Pengusaha sukses-indonesia oleh  akadusyifaPengusaha sukses-indonesia oleh  akadusyifa
Pengusaha sukses-indonesia oleh akadusyifaAkadusyifa .
 
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIINTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIAkadusyifa .
 
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIINTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIAkadusyifa .
 
Introduction Manajemen Pemasaran Retail
Introduction Manajemen Pemasaran RetailIntroduction Manajemen Pemasaran Retail
Introduction Manajemen Pemasaran RetailAkadusyifa .
 
Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015
Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015
Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015Akadusyifa .
 
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...Akadusyifa .
 
STRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN
STRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTANSTRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN
STRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTANAkadusyifa .
 
Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015
Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015
Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015Akadusyifa .
 
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa Akadusyifa .
 
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap MahasiswaBahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap MahasiswaAkadusyifa .
 
Hasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinan
Hasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinanHasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinan
Hasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinanAkadusyifa .
 
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAILSILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAILAkadusyifa .
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganAkadusyifa .
 
Hasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan Produk
Hasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan ProdukHasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan Produk
Hasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan ProdukAkadusyifa .
 
Telekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan JaringanTelekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan JaringanAkadusyifa .
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiAkadusyifa .
 

More from Akadusyifa . (20)

Proposal program mahasiswa pengusaha
Proposal program mahasiswa pengusahaProposal program mahasiswa pengusaha
Proposal program mahasiswa pengusaha
 
Panduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifa
Panduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifaPanduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifa
Panduan wirausaha-pengusaha-mahasiswa-akadusyifa
 
Pengusaha sukses-indonesia oleh akadusyifa
Pengusaha sukses-indonesia oleh  akadusyifaPengusaha sukses-indonesia oleh  akadusyifa
Pengusaha sukses-indonesia oleh akadusyifa
 
Sim kelompok 8
Sim kelompok 8Sim kelompok 8
Sim kelompok 8
 
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIINTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
 
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIINTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
 
Jadwal kuliah
Jadwal kuliahJadwal kuliah
Jadwal kuliah
 
Introduction Manajemen Pemasaran Retail
Introduction Manajemen Pemasaran RetailIntroduction Manajemen Pemasaran Retail
Introduction Manajemen Pemasaran Retail
 
Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015
Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015
Jadwal Kuliah Semester 8 2014/1015
 
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DAN SIKAP BERBELANJA SECARA ONLINE ( O...
 
STRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN
STRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTANSTRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN
STRATEGI SOURCING GLOBAL DAN KEUNTUNGAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN
 
Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015
Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015
Jadwal Kuliah semester 7 2014/1015
 
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
 
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap MahasiswaBahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
Bahaya Narkoba dan Cara Penanggulangan Terutama Terhadap Mahasiswa
 
Hasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinan
Hasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinanHasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinan
Hasil Turnithin Otonomi daerah dan kemiskinan
 
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAILSILABI MATA KULIAH  MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
SILABI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN RETAIL
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelanggan
 
Hasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan Produk
Hasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan ProdukHasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan Produk
Hasil Turnithin Pengaruh Labelisasi Terhadap Kemasan Produk
 
Telekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan JaringanTelekomunikasi dan Jaringan
Telekomunikasi dan Jaringan
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Asuransi Syariah

  • 1. LEMBAGA EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH “ASURANSI SYARIAH” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah dengan dosen pengampu Lukman Hakim, SE., MSi. Oleh : Akadusyifa B100110200 Kelas G FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
  • 2. 1 ASURANSI SYARIAH A. Pengertian Asuransi Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance, yang dalam bahasa Indonesia telah menjadi bahasa populer dan diadopsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan”. Echols dan Shadilly memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan. Dalam bahasa Belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan). Mengenai definisi asuransi secara baku dapat dilacak dari peraturan (perundang- undangan) dan beberapa buku yang berkaitan dengan asuransi. Muhammad Muslehuddin dalam bukunya Insurance and Islamic Law mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopaedia Britanica sebagai suatu persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa kerugian, guna menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah seorang di antara mereka maka beban kerugian tersebut akan disebarkan ke seluruh kelompok. Lebih jauh Muslehuddin menjelaskan pengertian asuransi dalam sudut pandang yang berbeda, serta mengalami kesimpangsiuran. Ada yang mendefinisikan asuransi sebagai perangkat untuk menghadapi kerugian, dan ada yang mengatakannya sebagai persiapan menghadapi risiko. Dilihat dari signifikansi kerugian, Adam Smith berpendapat bahwa dengan menyebarkan beban kerugian kepada orang banyak, asuransi membuat kerugian menjadi ringan dan mudah bagi seluruh masyarakat. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam disebutkan bahwa asuransi adalah “transaksi perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.” Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
  • 3. 2 dijelaskan bahwa yang dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah “suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya, karena suatu peristiwa tak tentu (onzeker vooral).” Sedangkan pengertian asuransi syariah atau yang lebih dikenal dengan ta’min, takaful, atau tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ untuk memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Dari definisi asuransi syariah di atas jelas bahwa pertama, asuransi syariah berbeda dengan asuransi konvensional. Pada asuransi syariah, setiap peserta sejak awal bermaksud saling menolong dan melindungi satu dengan yang lain dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan yang disebut tabarru’. Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan resiko (risk tranfer) di mana tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian resiko (risk sharing) di mana para peserta saling menanggung. Kedua, akad yang digunakan dalam asuransi syariah harus selaras dengan hukum islam (syariah), artinya akad yang dilakukan harus terhindar dari riba, gharar (ketidak jelasan dana), dan maysir (gambling), di samping itu investasi dana harus pada obyek yang halal dan baik. B. Urgensi Berasuransi Dengan Berasuransi : 1. Ada dana cadangan darurat untuk masa depan yang tidak pasti a. Dana pendidikan hingga perguruan tinggi b. Biaya berobat/kelangsungan hidup ahli waris c. Biaya perbaikan kendaraan karena kecelakaan
  • 4. 3 d. Biaya membeli mobil/motor baru karena hilang dicuri e. Tabungan + investasi (unit link) 2. Memenuhi syarat dapat pembiayaan/kredit dari bank/leasing company 3. Memenuhi syarat dapat visa kunjungan ke Uni Eropa/USA/Jepang C. Prinsip Asuransi Berlaku Umum 1. Insurable interest (kepentingan yang diasuransikan) Memberi hak kepada seseorang untuk mengasuransikan karena adanya hubungankeuangan yang diakui hukum antara orang tersebut dengan obyek yang diasuransikan.  Contoh :  CV Sukaduit mengasuransikan tokonya  David Beckham mengasuransikan kakinya  CV Sukaduit tidak dapat mengasuransikan kaki beckham 2. Utmost good faith Pihak nasabah (tertanggung) dan pihak asuransi (penanggung) wajib saling memberitahukan sejelas-jelasnya semua fakta penting mengenai obyek yang akan diasuransikan maupun persyaratan asuransi. Contoh : Tukang ojek mengaku sebagai seorang pelajar, agar bisa membayar premi yang lebih murah ketika membeli asuransi kecelakaan diri. Jika terjadi kecelakaan, klaim ditolak oleh asuransi karena tukang ojek tadi melanggar prinsip Utmost good faith. 3. Indemnity (ganti rugi) Asuransi akan mengembalikan posisi keuangan nasabah (tetanggung) setelah mengalami suatu kerugian seperti yang tertanggung miliki sesaat sebelum terjadi kerugian. Asuransi ibarat dokter gigi, yang hanya
  • 5. 4 menambal gigi yang berlubang saja. Contoh : Sebuah rumah diasuransikan terhadap risiko kebakaran senilai Rp 100 juta. Jika rumah terbakar sehingga tertanggung mengalami kerugian Rp 20 juta, maka tertanggung berhak mendapat ganti rugi Rp 20 juta saja, bukan Rp 100 juta 4. Subrogation (wakalah) Bila penanggung telah membayar ganti rugi kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang menimbulkan kerugian pada tertanggung Contoh : Mobil Pak Budi diasuransikan ke PT. Bayar. Mobil Pak Budi ditabrak mobil Pak Tubruk, dan biaya perbaikan Rp 10 juta. PT. Bayar menanggung biaya perbaikan mobil Pak Budi sebesar Rp 10 juta, lalu PT. Bayar menuntut ganti rugi sebesar Rp 10 Juta kepada Pak Tubruk. 5. Kontribusi Prinsip ini berlaku jika satu obyek yang sama diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi. Total ganti rugi yang diterima tertanggung tidak lebih dari kerugian yang sebenarnya diderita. Contoh : Bangunan ruko dan isinya Rp 200 juta diasuransikan ke tiga perusahaan asuransi : – A = Jumlah uang pertanggungan (JUP) 200 juta – B = Jumlah uang pertanggungan 100 juta – C = Jumlah uang pertanggungan 150 juta Total JUP dari A + B + C = Rp 450 juta, tetapi maksimum ganti rugi Rp 200 juta (prinsip indemnity).
  • 6. 5 Jika terjadi kebakaran, kerusakan bangunan dan isi bangunan Rp 50 juta, maka : – Maksimum ganti rugi = Rp 50 juta – Tiap perusahaan asuransi membayar klaim secara proporsional, yaitu : Total klaim X (JUP Asuransi / Total JUP) Kontribusi ganti rugi tiap perusahaan asuransi : – Asuransi A = 50 Juta X (200 Juta / 450 Juta) = Rp 22,2 Juta – Asuransi B = 50 Juta X (100 Juta / 450 Juta) = Rp 11,1 Juta – Asuransi C = 50 Juta X (150 Juta / 450 Juta) = Rp 16,7 Juta D. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah Asuransi Syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga konvensional. Prinsip- prinsip tersebut antara lain : 1. Saling Membantu dan Bekerjasama “...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...” (QS. Al- Maidah:2) “Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong sesamanya.” (HR. Abu Daud) “Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud) 2. Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan 3. Saling bertanggung jawab 4. Menghindari unsur gharar, maysir dan riba Islam menekankan aspek keadilan, suka sama suka dan kebersamaan menghadapi resiko dalam setiap usaha dan investasi yang dirintis. Aspek
  • 7. 6 inilah yang menjadi tawaran konsep untuk menggantikan gharar, maysir dan riba yang selama ini terjadi di lembaga konvensional. Haramnya praktik asuransi konvensional dalam islam sudah banyak digaungkan oleh para ulama di Indonesia maupun manca negara. Hal ini dikarenakan adanya : 1. Gharar Terlihat dari bentuk akad syariah yang melandasi penutupan polis. Dalam asuransi jiwa konvensional, digunakan akan tabadduli (pertukaran). Secara syariah, dalam akad pertukaran harus jelas berapa yang dibayarkan dan berapa yang diterima. Keadaan ini menjadi rancu (gharar). Misalnya, si pemilik polis tahu berapa yang akan diterima (sejumlah uang pertanggungan) jika meninggal dunia, tetapi tidak tahu berapa yang akan dibayarkan (jumlah seluruh premi), karena hanya Allah yang tahu kapan seseorang akan meninggal. 2. Maysir Maysir (untung-untungan) pada akhirnya timbul sebagai efek dari ketidakpastian. Dalam asuransi, terdapat 3 kemungkinan ending-nya: a. Jika pemegang polis terkena musibah padahal baru sedikit membayar premi, maka perusahaan harus menanggung selisih antara jumlah yang dibayar dengan uang pertanggungan. Dalam hal ini, nasabah diuntungkan. b. Jika sampai akhir perjanjian tidak terjadi sesuatu sedangkan nasabah telah membayar lunas, maka perusahan yang diuntungkan c. Jika nasabah berhenti sebelum batas maktu tertentu (istilahnya reversing period), nasabah akan menerima pengembalian dalam jumlah yang sangat kecil, bahkan pada sebagian perusahaan dianggap hangus. 3. Riba Riba muncul dari investasi yang dijalankan perusahaan asuransi. Pada
  • 8. 7 dasarnya, perusahaan asuransi mirip dengan perbankan, yakni sama-sama menghipun dana masyarakat. Dana ini nantinya akan diinvestasikan, sehingga akan didapat keuntungan. Namun, masalahnya instrumen investasi yang dipraktikkan asuransi konvensional tidak memperhatikan kehalalan dan keharaman jenis investasi yang dilakukan. Sehingga dikhawatirkan terjerumus pada investasi yang berbasis bunga (riba), padahal dalam Islam hal tersebut dilarang. E. Mekanisme Pengelolaan Dana Berdasarkan kontrak Mudharabah, ada dua cara pengelolaan dana (premi takaful) : 1. Pengelolaan dana yang memiliki unsur tabungan dipisahkan menjadi dua, yaitu: 1. Rekening Tabungan, adalah kumpulan dana yang merupakan milik peserta dan dibayarkan bila terjadi hal-hal sebagai berikut: a. Perjanjian berakhir b. Peserta mengundurkan diri c. Peserta meninggal dunia 2. Rekening Khusus (Tabarru’), adalah kumpulan dana yang diniatkan oleh peserta sebagai derma dengan tujuan saling membantu dan dibayarkan bila terjadi hal-hal sebagai berikut: a. Perjanjian berakhir, jika ada surplus dana b. Peserta meninggal dunia Kumpulan dana peserta diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah dan dibagikan menurut sistem bagi hasil misalnya 60% peserta dan 40% perusahaan. 2. Pengelolaan dana yang tidak memiliki unsur tabungan a. Setiap premi yang dibayar oleh peserta setelah dikurangi biaya
  • 9. 8 pengelolaan dimasukkan ke dalam rekening khusus (semuanya dimasukkan ke rekening tabarru’) b. Kumpulan dana peserta diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah c. Hasil investasi dimasukkan ke dalam kumpulan dana peserta, kemudian dikurangi dengan beban asuransi (klaim dan premi reasuransi). d. Surplus kumpulan dana peserta dibagikan dengan sistem bagi hasil, misalnya 40% peserta dan 60% perusahaan (Sumber : M. Syakir Sula, 2004) Gambar 6.1 : Mekanisme pengelolaan dana yang memiliki unsur tabungan
  • 10. 9 (Sumber : M. Syakir Sula, 2004) Gambar 6.2 : Mekanisme pengelolaan dana yang tidak memiliki unsur tabungan F. Produk-Produk Asuransi Syariah Produk-produk asuransi syariah terdiri dari atas : 1. Produk-produk asuransi jiwa (life insurance) a. Produk takaful individu dengan unsur tabungan adalah : 1. Takaful Dana Investasi Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah dan US dollar sebagai dana investasi yang diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal lebih awal atau sebagai bekal untuk hari tuanya. 2. Takaful Dana Siswa Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang bermaksud untuk menyediakan dana pendidikan bagi putra- putrinya sampai sarjana, baik dalam mata uang rupiah maupun US
  • 11. 10 dollar. 3. Takaful Dana Haji Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah dan US dollar untuk biaya menjalankan ibadah haji. 4. Takaful Dana Jabatan Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah dan US dollar sebagai dana santunan yang diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal lebih awal atau sebagai santunan/investasi pada saat tidak aktif lagi di tempat kerja. 5. Takaful Dana Hasanah Adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana sebagai modal usaha atau diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal lebih awal. b. Produk takaful individu tanpa unsur tabungan adalah : 1. Takaful Kesehatan Individu Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan dana santunan rawat inap dan operasi bila peserta sakit dan kecelakaan dalam masa perjanjian. 2. Takaful Kecelakaan Diri Individu Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud menyediakan dana santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian karena kecelakaan dalam masa perjanjian. 3. Takaful Al-Khairat Individu Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud
  • 12. 11 menyediakan dana santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian dalam masa perjanjian. 2. Produk-produk asuransi kerugian (general insurance) a. Takaful Kebakaran Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan pada kebakaran dari sumber percikan api, sambaran petir, ledakan, dan kejatuhan pesawat, maupun bencana alam. b. Takaful Kendaraan Bermotor Merupakan suatu perlindungan sebagian atau seluruh kendaraan terhadap kerugian maupun kerusakan akibat dari kecelakaan, pencurian serta tanggung jawab hukum pihak ketiga. Untuk kerugian akibat huru- hara, pemogokan umum, serta kecelakaan diri pengemudi dan penumpang akan dikenakan tambahan premi. c. Takaful Rekayasa Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan pada pekerjaan konstruksi. Perlindungan ini meliputi alat-alat konstruksi, mesin/baja, serta tanggung jawab pihak ketiga. d. Takaful Pengangkutan Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan barang, pengiriman uang pada pengangkutan baik melalui darat, laut dan udara. e. Takaful Rangka Kapal Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan pada mesin maupun rangka kapal sebagai akibat dari kecelakaan dan musibah lainnya. Untuk kerugian uang tambang, perang dan tanggung gugat dari pihak ketiga akan dikenakan tambahan premi. f. Asuransi Takaful Aneka Merupakan suatu perlindungan terhadap kerugian maupun kerusakan sebagai akibat dari resiko yang tidak terduga, tidak dapat diperhitungkan
  • 13. 12 pada polis-polis yang ada. F. Perbedaan Antara Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional Tabel 6.1 : Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional No Uraian Asuransi Syariah Asuransi Konvensional 1. Konsep Sekumpulan orang yang saling bantu membantu, saling menjamin dan bekerjasama antara satu dengan lainnya. Dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’ (bagian dari pembayaran premi) Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima pergantian kepada tertanggung 2. Akad yang digunakan Akad tabarru’ dan tijarah (mudharabah, musyarakah, wakalah, dll) Akad jual beli (tabadduli) 3. Sumber Hukum Alquran, hadits dan sumber hukum islam lainnya Bersumber dari pikiran manusia dan kebudayaan, berdasarkan hukum positif, dan lainnya 4. Ciri / karakteristik Bersih dari praktik gharar, maysir dan riba Tidak selaras dengan syariah islam karena adanya gharar, maysir dan riba 5. Dewan Pengawas Syariah Ada. Berfungsi melakukan pengawasan terkait kepatuhan terhadap syariah Tidak ada
  • 14. 13 6. Pengelolaan Risiko Sharing of risk, dimana terjadi proses saling menanggung antara satu peserta dengan peserta lainnya Transfer of risk, pengalihan risiko dari peserta ke perusahaan asuransi 7. Kepemilikan Dana Premi yang diterima dipisahkan antara dana tabarru’, dana peserta dan dana perusahaan asuransi Tidak ada pemisahan dana, atau premi yang diterima menjadi hak perusahaan asuransi 8. Investasi Dapat dilakukan investasi sesuai ketentuan perundang-undangan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bebas dari riba dan jenis investasi terlarang lainnya Bebas melakukan investasi dengan batas-batas ketentuan perundang-undangan dan tidak terbatasi pada halal dan haramnya objek atau sistem investasi yang digunakan 9. Biaya pengelolaan asuransi Biaya yang dikenakan atas pengelolaan asuransi harus transparan dan dijelaskan di dalam polis Biaya asuransi tidak dijelaskan di dalam polis 10. Sumber Pembayaran Klaim Pembayaran klaim bersumber dari rekening dana tabarru’ Pembayaran klaim bersumber dari dana perusahaan asuransi 11. Keuntungan Keuntungan yang diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi dan hasil investasi bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan tetapi dilakukan bagi hasil atau fee (tergantung akad) Keuntungan yang diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi dan hasil investasi seluruhnya menjadi milik perusahaan
  • 15. 14 12. Loading (kontribusi biaya) Pembebanan biaya operasional ditanggung pemegang polis, terbatas pada 30% dari premi, sehingga pembentukan pada nilai tunai cepat terbentuk ditahun pertama dengan tanpa loading Pembebanan biaya operasional ditanggung seluruhnya oleh pemegang polis, sehingga pembentukan nilai tunai menjadi lambat ditahun-tahun pertama (Sumber : Agung Jatmika, 2007)
  • 16. 15 DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim dan Terjemahannya. 1998. Jakarta : Departemen Agama RI Ali, Hasan. 2008. Konsep dan Operasional Asuransi Syariah. Majalah Muhammadiyah. Jakarta Jatmika, Agung. 2007. Asuransi Syariah. Materi Seminar Insurance Goes To Campus di FE UNAIR. Surabaya Nugraha, Jakub. 2007. Pengenalan Asuransi. Materi Seminar Insurance Goes To Campus di FE UNAIR. Surabaya Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES). 2008. Lembaga Bisnis Syariah. Jakarta : PKES Sula, Muhammad Syakir. 2004. Asuransi Syariah (Life and General). Jakarta : Gema Insani Press