3. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL 1
Latar belakang
Dengan tingkat perekonomian penduduk Yo-
gyakarta yang beragam, adanya perumahan
yang memenuhi kebutuhan masyarakat den-
gan harga terjangkau merupakan problematika
penting. Terlebih mengingat kebutuhan akan
akomodasi rumah bagi kalangan menengah ke
bawah sebagai priotas primer tiap manusia.
Namun demikian, kondisi pusat kegiatan Kota
Yogyakarta yang kian padat memicu timbulnya
ragam masalah perkotaan seperti kemacetan,
polusi, kurangnya ruang terbuka hijau, dan
kurangnya tempat rekreasi. Hal ini menyebab-
kan rasa tidak nyaman tinggal di daerah pusat
kota.
Selain itu, pusat kota sebagai pusat perger-
akan ekonomi kerap menjadikan harga tanah
melambung tinggi. Oleh sebab itu, pada per-
encanaan real estate ini kami berusaha men-
gakomodasi kebutuhan masyarakat melalui
pemilihan tempat yang tetap strategis. Lokasi
jatuh pada pinggir Kota Yogyakarta, yakni Jalan
Parangtritis di Kabupaten Bantul.
Tujuan
Tujuan proyek pembangunan real estate ini
adalah untuk mengakomodasi masyarakat den-
gan penghasilan menengah ke bawah. Proyek
pembangunan ini juga sangat bermanfaat bagi
masyarakat yang sudah lanjut usia dimana lo-
kasi yang ditawarkan berada di pinggir kota.
Metode
Perhitungan biaya manfaat pada program
ini bertujuan untuk mengetahui apakah
proyek yang diajukan feasible (layak) secara
finansial. Adapun perhitungan biaya-man-
faat menggunakan Benefit Cost Ratio (BCR),
Net Present Value (NPV), dan Return on In-
vestment (ROI). Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai BCR, NPV, dan IRR.
Benefit Cost Ratio (BCR)
Benefit Cost Ratio didapatkan dari total
pemasukan (Total manfaat) dibagi dengan
total pengeluaran (Total biaya). Jika nilai
BCR > 1 maka proyek tersebut dinyatakan
layak untuk dijalankan.
Net Present Value (NPV)
Net Present Value didapatkan dari total
pemasukan (Total manfaat) dikurangi den-
gan total pengeluaran (Total biaya). Jika ni-
lai NPV > 0 atau positif maka proyek terse-
but dinyatakan layak untuk dijalankan.
Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didapatkan dari
perkalian biaya pengurangan dan nilai dari
tabel IRR yang telah disediakan. Pemilihan
nilai IRR harus lebih tinggi dari tingkat suku
bunga. Setelah itu biaya pemasukan dika-
likan dengan nilai IRR yang lebih tinggi dari
tingkat suku bunga tadi. Dari hasil perka-
lian tersebut didapatkan nilai NPV dan BCR.
Jika nilai NPV>0 dan BCR>1 maka proyek
tersebut dinyatakan good project.
LATAR
BELAKANG
4. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL2
Lokasi dan Harga Tanah
Lokasi tanah berada di Kabupaten Bantul,
tepatnya pada Jalan Parangtritis km 7, Keca-
matan Sewon, selatan Kampus Institut Seni
Indonesia (ISI) Yogyakarta. Hal tersebut dipilih
atas pertimbangan target konsumen berupa
pasangan tua, yang telah mapan dan memiliki
pekerjaan tetap di kota sehingga membutuh-
kan kemudahan akses menuju Kota Yogyakar-
ta.
Selainitulokasitanahjugadinilaisangatstrate-
gis, karena berjarak 2.8 km2
dari Ringroad Barat
Yogyakarta, dan 500 m2
dari Kampus ISI Yog-
yakarta. Adanya fasilitas sarana dan prasarana
sekitar yang mendukung, turut memberikan
nilai tambah atas pemilihan lokasi tersebut.
Luas tanah yang direncanakan untuk pemban-
gunan sebesar 0.76 Ha dengan kisaran harga
Rp 400.000/ m2
. Total harga tanah adalah 3.040
juta. Atas dasar tersebut, perencanaan real es-
tate menggunakan desain minimalis pada tipe
rumah mungkin untuk menekan harga pem-
bangunan.
Harga beli masyarakat
Berdasarkan lokasi yang dipilih yaitu ping-
gir kota di Jalan Parang Tritis Km. 7 maka diu-
tamakan konsumen yang mempunyai gaji
sekitar Rp 4.500.000, 00 sampai dengan Rp
5.500.000, 00 per bulan. Adapun pekerjaan
konsumen tersebut bekerja di swasta ataupun
pemerintahan.
Dengan ketentuan gaji tersebut dan berdasar-
kan aturan umum pemberi pinjaman bahwa
angsuran dibayarkan 30% dari penghasilan
tetap bulanan atau tahunan maka didapatkan
angsuran sebesar Rp 1.350.000, 00 sampai Rp
1.650.000, 00 per bulan.
Dari perhitungan angsuran per bulan didapat-
kanangsuranpertahunsebesar Rp16.200.000,
00 sampai dengan Rp 19.800.000, 00. Diketa-
hui dari website Bank Indonesia (www.bankbi.
go.id) bahwa suku bunga kredit perumahan
rakyat (KPR) pada bulan Februari 2014 adalah
11.10%.
5. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL 3
Setelah mengetahui tingkat suku bunga dan
besaran angsuran kemudian menentukan
jangka waktu kredit. Jangka waktu kredit ini
ditentukan dari umur konsumen. Developer
menentukan jangka waktu kredit adalah lima
belas (15) tahun. Selanjutnya, setelah didapat-
kan ringkat suku bunga, besaran angsuran ta-
hunan, dan jangka waktu kredit maka dapat
diketahui harga pokok rumah atau harga beli
masyarakat. Berikut adalah perhitungannya.
Keterangan :
A = Angsuran per tahun
P = Harga rumah
i = Tingkat suku bunga = 11.10% (0.111)
n = Jangka waktu kredit = 15 tahun
Dengan formula di atas dan gaji Rp 4.500.000,
00 sampai dengan Rp 5.500.000, 00 per bu-
lan maka didapatkan perhitungan seperti di
bawah ini jika angsuran yang dibayarkan Rp
16.200.000, 00 per tahun.
Kemudian jika angsuran yang dibayarkan Rp
19.800.000, 00 per tahun maka harga rumah
yang dapat dijangkau adalah sebagai berikut.
Jadi, dengan gaji sekitar Rp 4.500.000, 00 sam-
pai dengan Rp 5.500.000, 00 per bulan maka di-
dapatkanhargapokokrumahyangdapatdijan-
gkau oleh masyarakat sebesar Rp 128.726.664,
00 sampai dengan Rp 141.599.331, 00 atau 128
juta rupiah sampai dengan 141 juta rupiah.
Siteplan Primary Regency
Bantul Primary Regency adalah perumahan
yang terletak di Kabupaten Bantul. Perumahan
ini termasuk dalam perumahan dengan kat-
egori kelas menengah ke bawah yang terdiri
dari 80 unit dengan tipe rumah 36 dan luas ka-
vling 60 m2
. Perumahan yang terletak di dae-
rah pinggiran Kota Yogyakarta ini memiliki lo-
kasi yang cukup strategis dan sangat aksesibel
karena berada di tepi jalan utama dan berada
di dekat pusat kegiatan.
Selain lokasi yang strategis, siteplan dan de-
sain rumah merupakan salah satu pertimban-
gan para calon konsumen dalam pertimban-
gan pembelian rumah, sehingga penyediaan
siteplan cukup penting baik untuk pemasaran
maupun proses pembangunannya. Gambar
diatas merupakan gambar siteplan dari Bantul
Primary Regency, unit-unit rumah yang akan
dibangun dapat dilihat pada siteplan tersebut.
Berada di Kecamatan Sewon, Bantul tepatnya
Jalan Parangtritis Km.7, Bantul Primary Regen-
6. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL4
cy memiliki jarak tempuh ke
kota +10 menit, sehingga san-
gat cocok untuk dijadikan tem-
pat tinggal bagi para pegawai
maupun karyawan yang beker-
ja di Kota Yogyakarta. Memiliki
akses yang mudah untuk ke-
mana-mana karena dekat den-
gan pertokoan, SMP 3 Sewon,
Gedung Pertemuan Piramid,
Institut Seni Indonesia,dan Aka-
demi Kebidanan.
Dengan mengusung konsep
pembangunan “Eksklusif, Liv-
able, dan Murah”, Bantul Prima-
ry Regency yang memiliki luas
keseluruhan 0,76 ha berusaha
menghadirkan kawasan pe-
rumahan yang eksklusif dan liv-
able tetapi dengan harga yang
tetap terjangkau.
Bantul Primary Regency meru-
pakan perumahan dengan kon-
sep cluster, yaitu dimana akses
untuk keluar dan masuk hanya
bisa melalui satu pintu gerbang
yang sekaligus juga menjadi kontrol keaman-
an. Dengan adanya konsep cluster, maka akan
membuatperumahaninimenjadilebiheksklusif
sehingga dapat menjaga privasi para penghun-
inya. Bantul Primary Regency juga merupakan
tempat tinggal yang nyaman karena tiap rumah
menyisakan lahan tak terbangun sejumlah 40%
sehingga tiap rumah memiliki taman pribadi.
Selain taman pribadi, juga disediakan taman
umum serta fasilitas masjid untuk beribadah.
Dengan banyaknya taman dan pepohonan
membuat Bantul Primary Regency nyaman,
sejuk dan livable. Akses di dalamnyapun mu-
dah dan lancar karena tertata dengan pola grid
dan terdapat jalan lingkungan dengan lebar
5 meter yang menjadi penghubung seluruh
kawasan, selain itu juga tidak akan ditemukan
jalan buntu karena semua jalan sudah ter-
koneksi dengan baik.
Penggunaan material konblock sebagai peng-
ganti aspal, menjadikan kawasan perumahan
ini lebih ramah lingkungan karena air hujan
yang turun masih dapat meresap ke dalam ta-
nah. Banyaknya pepohonan di tepi jalan juga
membuat kawasan perumahan nyaman bagi
para penghuni yang akan berpergian atau
hanya sekedar berkeliling dengan berjalan
kaki maupun bersepeda.
7. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL 5
Desain Rumah
Atas pertimbangan efisiensi lahan dan finan-
sial, kami mendesain perumahan bertipe 36
m2
dengan luas kavling 60 m2
. Desain tersebut
dipilih lantaran tergolong relatif murah. Denah
rumah terdiri atas 3 kamar tidur pada sisi kan-
an, yang diselingi dengan 1 kamar mandi. Pada
sebelah kiri, terbagi atas ruang keluarga, ruang
makan, dan dapur yang tergabung dalam satu
ruang seluas 16 m2
.
Setiap kamar memiliki luasan yang berbeda-
beda. Kamar utama memiliki luasan 2 x 3.5 m
berada di bagian belakang rumah. Kamar di se-
belahnya, memiliki luas 2 x 2 m. Sedang pada
kamar terakhir, menghadap langsung teras de-
pan dengan luas 2 x 3 m.
Ruang dapur berdekatan langsung dengan ta-
man belakang agar sirkulasi udara tetap terja-
ga. Masih dalam ruangan yang sama, terdapat
ruang keluarga yang menghadap langsung ke
carport dengan luas 4 x 2.5 m. Untuk menjaga
konservasi air tanah, kavling tersebut memiliki
total luas halaman 11 m2
sebagai fungsi sumur
resapan.
8. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL6
Harga Jual Rumah Per Unit
Setelah mengetahui harga beli masyarakat, site plan dan spesifikasi perumahan, tahap selanjutnya
adalah menentukant harga rumah perunit. Penentuan harga rumah perunit ini dengan memperha-
tikan harga tanah dan kelengkapannya, biaya pembuatan infrastruktur, overhead, dan keuntungan
yang akan didapatkan. Berikut tabel perhitungannya.
Dari tabel di atas diketahui bahwa rumah akan dijual dengan harga Rp 133.049.000,00 dan keun-
tungan yang diambil sebesar 15% dari biaya membangun per unit. Harga rumah perunit ini di-
dapat dari penjumlahan keseluruhan biaya untuk membangun kawasan permukiman ini dibagi
dengan unit rumah yang akan dibangun (dalam hal ini 80 unit rumah). Dengan harga jual per unit
Rp 133.049.000,00 tersebut maka masyarakat dengan gaji gaji Rp 4.500.000, 00 sampai dengan Rp
5.500.000, 00 per bulan dapat membeli rumah yang akan disediakan ini.
9. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL 7
Analisa Kelayakan Proyek
Dalam membangun sebuah proyek yang
memakan biaya besar memerlukan sebuah
analisis kelayakan, terutama kelayakan secara
finansial. Hal ini dikarenakan dalam mem-
bangun sebuah proyek, developer harus me-
mikirkan keuntungan yang didapat kedepan-
nya.
Pembangunan real estate selalu berkaitan
dengan waktu. Jangka waktu tersebut selalu
melibatkan waktu dalam jangka panjang se-
hingga rentan terjadinya penurunan nilai
mata uang.
Oleh sebab itu, proyek yang dianggap men-
guntungkan dengan nilai sekarang, bisa saja
tidak layak secara finansial di masa yang akan
datang sehingga diperlukan perhitungan ke-
layakan proyek yang melibatkan besaran nilai
uang di masa datang.
Adapun perhitungan tersebut menggunakan
metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost
Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).
Suatu proyek dikatakan feasible (layak) jika
nilai BCR > 1 dan NPV> 0 (positif). Kemudian
suatu proyek dapat dikatakan good project
jika setiap biaya pengeluaran dan pemasuka
dikali dengan IRR pada tingkat suku bunga
tertentu menghasilkan NPV>0 dan BCR>1.
Berikut akan dijelaskan tahapan perhitungan
kelayakan proyek. Untuk mengetahui kelay-
akan proyek pembangunan perumahan ini,
hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui
harga rumah beserta besaran angsuran.
Diketahui :
Harga rumah = Rp 133.049.000, 00
Tingkat suku bunga = 11.10%
Jangka waktu kredit = 15 tahun
Downpayment (DP) = 15 % dari harga rumah se-
hingga didapatkan DP sebesar Rp 20.373.600,00
Faktor – faktor tersebut yang mempengaruhi har-
ga rumah beserta besaran angsurannya. Untuk
mengetahui harga pokok per unit rumah maka
harga jual harus dikurangi dengan downpay-
ment. Berikut perhitungannya.
Harga pokok per unit rumah
= Harga rumah – Downpayment
= Rp 133.049.000 – Rp 20.373.600
= Rp 115.450.400,00
Setelah mengetahui harga pokok per unit rumah,
tahap selanjutnya adalah menghitung jumlah
bunga yang didapatkan selama 15 tahun ke de-
pan. Berikut perhitungannya.
Jumlah bunga yang dibayarkan
= (11.10% x 15 tahun ) x Rp 115.450.400,00
= 165 % x Rp 115.450.400,00
= Rp 190.493.160,00
Harga yang harus dibayar oleh pembeli selama
15 tahun = Rp 115.450.400 + Rp 190.493.160 = Rp
305.943.560,00
10. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL8
Dari perhitungan di atas maka didapatkan harga yang harus dibayarkan oleh pembeli pada 15 tahun kedepan
adalah sebesar Rp 305.943.560,00. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengukur kelay-
akan secara finansial terdapat tiga metode yaitu NPV, BCR, dan IRR. Berikut adalah tabel perhitungannya :
Tahun Kegiatan Pembangunan Biaya Biaya (irr 12%) Hasil Penjualan Pemasukan Pemasukan (irr 12%)
1 Pembebasan Lahan 3,200,000,000.00 2,857,142,857.14 -
2 Pematanagan 800,000,000.00 637,755,102.04 -
3 Perijinan+overhead(iklan) 202,120,000.00 143,865,023.69 -
4 Konstruksi1 1,158,000,000.00 735,929,934.79 DP1 814,944,000 517,911,644.89
5 Konstruksi2 1,158,000,000.00 657,080,298.92 DP2+A1 1,223,321,493 694,145,468.50
6 Konstruksi3 1,158,000,000.00 586,678,838.32 DP3+A1+A2 1,427,510,240 723,221,113.38
7 Konstruksi4 1,158,000,000.00 523,820,391.36 DP4+A1+A2+A3 1,631,472,613 737,995,356.48
8 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 494,261,890.37
9 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 441,305,259.26
10 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 394,022,552.91
11 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 351,805,850.81
12 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 314,112,366.80
13 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 280,457,470.35
14 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 250,408,455.67
15 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 223,578,978.28
16 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 199,624,087.75
17 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 178,235,792.63
18 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 159,139,100.57
19 A1+A2+A3+A4 1,223,774,240 142,088,482.65
20 A2+A3+A4 815,849,493 84,576,477.77
21 KonstruksiFasum 650,000,000.00 60,163,747.59 A3+A4 407,924,747 37,757,356.15
22 A4 203,962,373 16,855,962.57
Total 9,484,120,000.00 6,202,436,193.86 21,210,275,840.00 6,241,503,667.78
Keterangan :
DP1 = Downpayment pembelian 20 rumah pertama
DP2= Downpayment pembelian 20 rumah kedua
DP3= Downpayment pembelian 20 rumah ketiga
DP4= Downpayment pembelian 20 rumah keempat
A1 = Angsuran pembelian 20 rumah pertama (Tahap pertama)
A2 = Angsuran pembelian 20 rumah kedua (Tahap kedua)
A3 = Angsuran pembelian 20 rumah ketiga (Tahap ketiga)
A4 = Angsuran pembelian 20 rumah keempat (Tahap keempat)
Pembiayaan perumahan ini dilakukan secara bertahap sampai
tahap ke empat. Tiap tahap pemasukannya dibagi menjadi 20
rumah. Tahapan pemasukan tersebut terdiri dari downpayment
dan angsuran tiap tahun. Berdasarkan
tabel perhitungan di atas downpayment
pertama dibayar pada tahun ke empat
dan belum ada angsuran. Pada tahun ke
lima telah dibuka pembayaran downpay-
ment ke dua dan angsuran pembeli pada
tahap pertama.
Pada tahun ke enam dibuka pembayaran
downpayment ke tiga, angsuran ke dua
pada pembeli tahap pertama, dan ang-
suran pertama pada pembeli tahap ke
dua. Kemudian pada tahun ke tujuh di-
buka pembayaran downpayment ke em-
pat, angsuran ke tiga pada pembeli ta-
hap pertama, dan angsuran kedua pada
pembeli tahap ke dua, dan angsuran per-
tama pada pembeli tahap ketiga. Pada
tahun ke delapan terdapat angsuran ke
11. LAPORAN AKHIR REAL ESTATE BANTUL 9
empat pada pembeli tahap pertama, dan angsuran ketiga pada pembeli tahap ke dua, dan ang-
suran kedua pada pembeli tahap ketiga, serta angsuran pertama pada pembeli tahap ke empat.
Dan hal tersebut berlanjut hingga masa kredit 15 tahun.
IRR 0% 12%
NPV 11,726,155,840.00 39,067,473.91
BCR 2.24 1.01
Dari tabel di atas yang menunjukkan tahap
konstruksi dan pemasukan selanjutnya dapat
dihitung nilai dari NPV dan BCR dari pemban-
gunan perumahan tersebut dengan IRR sebe-
sar 12%. Nilai IRR harus berada lebih tinggi dari
tingkat suku bunga. Berikut adalah hasil perhi-
tungan NPV dan BCR nya.
Jika menggunakan IRR dengan tingkat suku
bunga 0% maka nilai NPV dan BCR dari proyek
tersebut sama dengan Rp 11.726.155.840
,00 dan 2.24. Pembangunan perumahan ini
menggunakan suku bunga 11 % sehingga IRR
yang digunakan harus lebih dari nilai tersebut.
Oleh karena itu, tingkat IRR yang digunakan
12%, sehingga nilai NPV dan BCR dari proyek
tersebut adalah Rp 39.067.473 dan 1.01.
Nilai NPV yang lebih dari 0 dan BCR yang lebih
dari 1 menunjukkan bahwa proyek ini adalah
good project. (Untuk perhitungan lengkapnya
dapat dilihat pada lampiran perhitungan anali-
sis kelayakan proyek)
TAGLINE
Dari hasil analisis yang telah dijelaskan di atas,
didapatkan tagline untuk proyek pembangun
real estate Bantul Primary Regency adalah
cheaper dan liveable. Filosofi kata cheaper dan
liveable ini adalah harga rumah yang ditawar-
kan lebih murah dari harga rumah real estate
yang lainnya. Kemudian dengan harga rumah
yang lebih murah, pembeli mendapatkan fasli-
tas sarana dan prasarana yang cukup lengkap.
PENUTUP
Perumahan murah merupakan kebutuhan mendesak di berbagai daerah Indonesia. Hal tersebut di-
karenakan adanya backlog (angka kekurangan rumah) yang cukup tinggi. Selain itu, tidak adanya or-
ganisasi yang mengurus harga tanah menyebabkan pembebasan tanah membutuhkan biaya yang
tidak kecil. Penekanan pada harga jual pun menjadi sulit dilakukan.
Menurut hemat pemikiran kami, adanya Paguyuban profesional yang mengatur harga tanah akan
sangat dibutuhkan untuk menekan biaya pembebasan tanah. Disamping itu, dukungan dari pemer-
intah daerah dapat meminimalisir aksi spekulan sehingga harga tanah maupun rumah menjadi ter-
kontrol dan tidak salah sasaran.
Perencanaan Real Estate yang kian identik dengan perumahan mewah perlu dirubah. Karena pada
hakikatnya, perumahan adalah kebutuhan mendasar seluruh masyarakat dari berbagai lapisan ma-
syarakat.