SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
Di Review Oleh:
Winda Magribfa Limbanadi
NIM: 20021105010
Implementasi Program Kota
tanpa Kumuh (Kotaku) di
Kelurahan Kemang Agung
Kecamatan Kertapati Kota
Palembang Tahun 2017
Oleh: Raudhatul Jannah, Mardianto
(Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sriwijaya).
Universitas Sam Ratulangi
Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
AGENDA PEMBAHASAN
BAB V HASIL PROGRAM
BAB VI PENUTUP
BAB I GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB III PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORI
BAB IV PEMBAHASAN
3
BAB I GAMBARAN
UMUM WILAYAH
Profil Kelurahan Kemang Agung
4
Gambaran Umum
Wilayah
Peta Wilayah
Kelurahan Kemang
Agung.
1. Kelurahan Kemang Agung Berada di Kecamatan Kertapati Kota
Palembang Provinsi Sumatera Selatan.
Adapun Batas Secara Administrasi adalah sbb:
Sebelah Utara : Kelurahan Kertapati
Sebelah Timur : Kelurahan Kemas Rindo
Sebelah Selatan : Kelurahan Karya Jaya
Sebelah Barat : Kelurahan Keramasan
• Luas Wilayah Administrasi yaitu sebesar 160,1
Ha, dengan RT berjumlah 51 dan RW
berjumlah 9.
• Jumlah Penduduk Kelurahan Kemang Agung
berjumlah 22.596 Jiwa yang terbagi menjadi
penduduk laki-laki berjumlah 10. 133 jiwa serta
penduduk perempuan berjumlah 12. 553 jiwa.
• Serta terdapat sekitar 1.904 KK Kategori
Miskin
• Luas Wilayah Kumuh sebesar 34,31
Ha yang tersebar di 5 RW dan 21
RT. Dengan sebaran jumlah
Penduduk sebanyak 10.220 jiwa
yang terdiri dari 4.083 KK.
• Termasuk di dalamnya 1.540
Rumah Tangga Miskin yang
berjumlah sekitar 3.455 jiwa.
Sumber data Kecamatan Kertapati dan Kelurahan Kemang Agung
5
BAB II
KAJIAN TEORI
KAJIAN TEORI
Menurut UU Nomor 1
Tahun 2011 Permukiman
kumuh adalah permukiman
yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan
bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang
tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana
dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat,
sedangkan Perumahan
kumuh adalah perumahan
yang mengalami
penurunan kualitas fungsi
sebagai tempat hunian.
PENGERTIAN Menurut Suparlan, (2002), dalam Syaiful. A
(2002). permukiman dapat digolongkan
sebagai permukiman kumuh karena:
1. Kondisi dari permukiman tersebut ditandai oleh
bangunan rumahrumah hunian yang dibangun secara
semrawut dan memadati hampir setiap sudut
permukiman, dimana setiap rumah dibangun diatas
tanah tanpa halaman.
2. Jalan-jalan yang ada diantara rumah-rumah seperti
labirin, sempit dan berkelok-kelok, serta becek karena
tergenang air limbah yang ada disaluran yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Sampah berserakan dimana-mana, dengan udara
yang pengap dan berbau busuk.
4. Fasilitas umum kurang atau tidak memadai.
5. Kondisi fisik hunian atau rumah pada umumnya
mengungkapkan kemiskinan dan kekumuhan, karena
tidak terawat dengan baik.
KAJIAN TEORI
Sesuai dengan Permen
PUPR No. 14 tahun 2018
Tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh,
yang terdiri dari 7 aspek
dan 16 kriteria
permukiman kumuh
adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Bangunan
Gedung
2. Kondisi Jalan
Lingkungan
3. Kondisi
Penyediaan Air Minum
4. Kondisi Drainase
Lingkungan
5. Kondisi
Pengelolaan Air
Limbah
6. Kondisi
Pengelolaan
Persampahan
7. Kondisi
Proteksi Kebakaran
1. Kertidakteraturan bangunan, 2. Tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai
dengan ketentuan rtrw, 3. Kualitas bangunan yang
tidak memenuhi syarat.
1. Jaringan jalan lingkungan tidak melayani
seluruh lingkungan perumahan atau
permukiman,2. Kualitas permukaaan jalan
lingkungan buruk
1. Akses aman air minum tidak tersedia,
2. Kebutuhan air minum minimal setiap
individu tidak terpenuhi
1. Drainase lingkungan tidak tersedia, 2. drainase
lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air
hujan sehingga menimbulkan genangan, 3.
Kualitas kontruksi drainase lingkungan buruk.
1. Sistem pengelolaan air limbah tidak
memenuhi persyaratan teknis, 2. Prasarana dan
sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi
persyaratan teknis
1. Prasarana dan sarana persampahan tidak
memenuhi persyaratan teknis, 2. Sistem
pengelolaan persampahan tidak memenuhi
persyaratan teknis.
1. Prasarana proteksi kebakaran tidak
tersedia, 2. Sarana Proteksi
kebakaran tidak tersedia.
Foto
kondisi
lingkungan
Kelurahan
Kemang
Agung
tahun 2016
KAJIAN TEORI
Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)
merupakan salah satu upaya strategis
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk
mempercepat penanganan
permukiman kumuh di perkotaan dan
mendukung “Gerakan 100-0-100”,
yaitu 100 persen akses air minum
layak, 0 persen permukiman kumuh,
dan 100 persen akses sanitasi layak.
Program Kotaku dalam
pelaksanaannya menggunakan
platform kolaborasi antara pemerintah
pusat, pemerintah provinsi,
kota/kabupaten, masyarakat dan
stakeholder lainya dengan
memposisikan masyarakat dan
pemerintah kabupaten/kota sebagai
pelaku utama (nakhoda).
Program Kotaku
“Gerakan 100-0-100”,
yaitu 100 persen akses air
minum layak, 0 persen
permukiman kumuh, dan
100 persen akses
sanitasi layak.
Tujuan umum program ini adalah meningkatkan akses
terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman
kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman
kumuh baru dalam rangka untuk mendukung terwujudnya
permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan
berkelanjutan.
Untuk mewujudkan tujuan diatas, dilakukan melalui kegiatan:
(a) Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur permukiman baik
skala lingkungan maupun skala kawasan;
(b) Penguatan kapasitas masyarakat dan pemerintah
daerah serta
(c) Pembangunan infrastruktur pendukung penghidupan
(livelihood) masyarakat.
9
BAB III
PENDAHULUAN
ABSTRAK
10
Pendahuluan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara khusus program
implamasi Kota Palembang Tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan
metode campuran. Teknik pengambilan data meliputi observasi, wawancara,
dokumentasi, dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan teori oleh Marile S.Grindle
yang menjelaskan tiga jenis dimensi penelitian yakni kebijakan, konteks kebijakan
dan tujuan kebijakan. Ada beberapa aspek di setiap dimensi yang terlibat dalam
program NUSP-2. Ini adalah sumber daya yang melibatkan pinjaman sumber dana
dari Asian Development Bank (ADB) dan dari pemerintah untuk desa yang disebut
Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM), tetapi dalam kasus tersebut di
tingkat desa, 78% orang tidak mengetahui tentang dana tersebut, disebabkan oleh
kurang sosialisasi oleh CA dan LKM tentang dana program NUSP-2. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa program implementasi Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di
desa kemang agung kecamatan Kertapati kota Palembang pada tahun 2017
berhasil, berdasarkan presentasi hasil menggunakan skala linkert. Berdasarkan
penelitian ini penulis memberikan saran untuk melanjutkan program NUSP-2, yaitu
bagaimana transparansi dana yang diperlukan dan juga peningkatan sosialisasi
kepada masyarakat dan peningkatan fungsi KPP dalam menjaga infrastruktur yang
telah dilakukan untuk membuatnya tetap berjalan. Melalui perkampungan kumuh
yang ada di desa kemang agung tidak akan ada perkampungan kumuh lagi, dan
pemerintah akan mewujudkannya dengan 100 air bersih, 0 daerah miskin dan 100
sanitasi pada tahun 2020 dapat terwujud.
Pendahuluan
11
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, “satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di
tingkat Pusat dan Daerah.” Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan 3 rencana
pembangunan, yaitu:
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJN), yaitu penjabaran dari tujuan
dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia
yang tercantum dasar negara republik
indonesia tahun 1945 dalam bentuk visi, misi
dan arah pembangunan Nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN), merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program presiden yang penyusunannya berpedoman pada
RPJP Nasional, yang memuat strategi Pembangunan
Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga
dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas
kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang
berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikati.
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan
penjabaran dari RPJMN, memuat prioritas
pembangunan, rancangan kerangka ekonomi
makro yang mencakup gambaran perekonomian
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal,
serta program Kementerian/Lembaga, lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
RPJN RPJMN
RKP
Salah satu langkah mewujudkan sasaran untuk melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Cipta Karya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 40 Tahun 2016 menginisiasi
pembangunan kolaborasi melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Berdasarkan Surat
Edaran Kementerian PUPR Nomor 40 Tahun 2016 menjelaskan tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman yang berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011. Dalam rangka mendukung upaya
penanganan wilayah kumuh perkotaan di wilayah perkotaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mencanangkan target 100-0-100 yaitu
target program pembangunan bidang cipta karya sebagaimana tercantum dalam rancangan RPJMN
2015-2019, yaitu memberikan akses air minum 100%, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan
menyediakan akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia pada tahun 2020.
Program KOTAKU sebagai salah satu dukungan terhadap pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan TPB/SGDs sesuai dengan Lampiran Peraturan Presiden Nomor 59
Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau
Development (SDGs). SDGs adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong
perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak
asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan
hidup. Dari 17 tujuan TPB/SDGs terdapat 2 tujuan yang secara langsung berkaitan dengan
kegiatan Program KOTAKU yaitu : 1) Tujuan 6 : Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air
bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua; dan 2) Tujuan 12: Menjadikan kota dan
permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Direktorat Jendral Cipta Karya Nomor 40 SE/DC/2016 bahwa Program KOTAKU dilaksanakan di
271 kabupaten/kota di 34 Propinsi di seluruh Indonesia, salah satu kota yang terpilih dalam
Program KOTAKU yaitu Kota Palembang. Berdasarkan SK Walikota Palembang Nomor 488
Tahun 2014 tentang Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman bahwa Kawasan permukiman
Kumuh di Kota Palembang terdapat di 59 kelurahan.
Pendahuluan
Gambar 1: Kementrian
PUPR setempat
mengobservasi kondisi
lingkungan Kelurahan
Kemang Agung
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan
14
Kawasan kumuh di Kelurahan Kemang Agung dapat dilihat pada peta sebaran wilayah kumuh
pada gambar 1.1 dengan keterangan warna merah yaitu daerah kawasan kumuh. Pelaksanaan
Program KOTAKU di Kota Palembang terkhusus Kecamatan Kertapati Kelurahan Kemang
Agung berdasarkan hasil wawancara dari Pejabat Pembuat Komitmen di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang mengatakan Program KOTAKU dilaksanakan melalui (NSUP)
(NUSP2) berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Cipta Karya Nomor 110/KPTS/DC/2016
tentang penetapan lokasi Program Kota Tanpa Kumuh.
Gambar 2:
Kondisi wilayah
Kelurahan
Kemang Agung
Gambar 1.1 Peta
kawasan kumuh
Kelurahan
Kemang Agung
Pembahasan
15
Program NSUP merupakan program yang dilaksanakan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya kawasan kumuh baru, sedangkan Program NUSP-2
merupakan program peningkatan kualitas permukiman di perkotaan yang dilaksanakan melalui kemitraan pemerintah, masyarakat dan sektor swasta yang
mendukung upaya penangana wilayah kumuh di perkotaan dengan menyediakan pembangunan infrastruktur pada beberapa jenis komponen.
Dalam penelitian ini akan memfokuskan pada pelaksanaan Program KOTAKU melalui kegiatan NUSP-2 karena Program NSUP belum dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang. Program NUSP-2 Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Direktorat Jendral Cipta Karya Nomor 40 SE/DC/2016 bahwa Program NUSP-2 dilaksanakan di 20 Kelurahan. Di Kota Palembang kegiatan NUSP-2
dilaksanakan di 20 Kelurahan berdasarkan SK Walikota Palembang Nomor SK Walikota N0 546/KPTS/DIS PU CK & Perumahan /2015 tentang perubahan lokasi
No 90/KPTS/ PU CK & Perumahan/ 2015 yaitu dari 4 kelurahan menjadi 20 Kelurahan. Berikut ini daftar 20 Kelurahan yang terpilih dalam pelaksanaan Program
NUSP-2 di Kota Palembang.
Gambar 3: Logo NUSP dan
NUSP-2 yang merupakan
salah satu dari Program
Kotaku
Dari 20 Kelurahan pelaksanaan Program NUSP-
2 berdasarkan hasil wawancara dengan PPK di
Dinas PUPR bahwa pelaksanaannya baru
dilaksanakan di Kelurahan prioritas yaitu
Kelurahan Kemang Agung, 15 Ulu, 1 Ulu dan
Karya Jaya. Kelurahan prioritas merupakan
kelurahan yang memiliki kriteria lokasi kawasan
permukiman kumuh yang diindikasi memiliki
pengaruh terhadap (bagian) kawasan perkotaan
metropolitan sekaligus sebagai kawasan
permukiman penyangga.
Keempat kelurahan ini masuk ke dalam kriteria
prioritas penanganan melalui Program NUSP-2
dengan alasan:
a. Kedekatan lokasi kawasan permukiman
kumuh dengan kawasan pusat kota
metropolitan
b. Kedekatan lokasi kawasan permukiman
kumuh dengan kawasan pusat
pertumbuhan bagian kota metropolitan
c. Kedekatan lokasi kawasan kumuh dengan
letak ibukota daerah yang bersangkutan.
Kriteria kelurahan yang menjadi prioritas pelaksanaan Program NUSP-2 berdasarkan ketentuan yang telah di tetapkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Direktorat Jendral Cipta Karya. Dari keempat kelurahan prioritas pelaksanaan Program NUSP-2 ini
berdasarkan hasil wawancara dengan PPK Dinas PUPR Kota Palembang yang mengatakan : “Program NUSP-2 ini dilaksanakan terlebih
dahulu kepada kelurahan yang diprioritaskan yaitu kelurahan Kemang Agung, 15 Ulu, 1 Ulu dan karya jaya. Dari keempat kelurahan ini
yang paling berhasil pelaksanaannya yaitu Kelurahan Kemang Agung hal ini berdasarkan data hasil pengurangan kawasan kumuh melalui
Program NUSP-2.”
Pernyataan ini didukung pula dengan data pengurangan kawasan kumuh melalui NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung pada Tabel 1.2.
Berdasarkan fenomena yang terjadi maka diperlukan kajian lebih lanjut mengenai program KOTAKU di Kelurahan Kemang Agung
terutama pada pelaksanaan atau implementasinya. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran keberhasilan pelaksanaan
Program KOTAKU melalui NUSP2 di Kelurahan Kemang Agung
Pembahasan
Dapat dilihat pada tabel
disamping bahwa
pengurangan status kumuh
di Kelurahan Kemang
Agung turun mencapai
angka 3,40 pada tahun
2017. Yang awalnya status
kumuh TA 2016 mencapai
11,96 turun pada tahun
2017 menjadi 8,56.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian
campuran atau Menurut Creswell (2016:28), penelitian dengan metode campuran ini melalukan
penelitian dengan asumsi bahwa mengumpulkan berbagai jenis data yang dianggap terbaik
dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang masalah yang diteliti. Penelitian ini
dapat dimulai dengan survei secara luas agar dapat dilakukan generalisasi terhadap penelitian
dari populasi yang telah di tentukan populasi yang telah ditentukan daalam penelitian ini yaitu
masyarakat Kelurahan Kemang Agung. Kemudian tahap selanjutnya dilakukan wawancara
kualitatif dengan infroman yang berhubungan dengan implementasi Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun
2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data
Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian atau tatap muka
langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh
secara tidak langsung, dengan membaca literatur-literatur, laporan-laporan, peraturan-
peraturan, buku-buku perpustakaan, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
program. Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan
menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Teknik pengumpulan Data, observasi, wawancara,
dokumen, kuesioner. Teknik keabsahan data, dalam keabsahan data dilakukan proses
triangulasi, selanjutnya untuk melihat keabsahan data digunakan strategi triangulasi konkuren.
Teknik analisis data¸ transformasi data, mengeksplorasi outlieroutlier, membuat instrument,
menguji levellevel ganda, membuat matriks/tabel.
Pembahasan
METODE PENELITIAN YANG
DIGUNAKAN PENELITI
Pada Penelitian ini Si
Penulis menggunakan
metode penelitian
Campuran yang terdiri
dari Observasi
Lapangan,
Wawancara
masyarakat, Survey
data primer dan
survey data sekunder
Hasil dan pembahasan data akan mendeskripsikan dan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan mengenai implementasi Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Kemang Agung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang Tahun 2017 dengan menggunakan
dimensi dan aspek dari model implementasi Merilee S. Grindle:
ISI KEBIJAKAN
a. Kepentingan yang dipengaruhi oleh kebijakan
1) Kepentingan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai pelaksana dalam mewujudkan Kota Tanpa Kumuh
2) Kepentingan masyarakat Kelurahan Kemang Agung untuk meningkatan kawasan permukiman kumuh melalui perbaikan infrastruktur.
Dalam pelaksanaan Program NUSP-2 peranan Dinas PUPR merupakan Tim pelaksana ditingkat kabupaten/kota yang terdiri dari Kepala Satuan Kerja
(Kasatker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PUPR. Dinas PUPR berperan dalam pelaksanaan NUSP-2 bertugas dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan keseluruhan kegaiatan proyek, dengan tugas dan fungsi.
Pembahasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel disamping, menunjukkan bahwa
pelaksanaan Program NUSP-2 bagi masyarakat
Kelurahan Kemang Agung ini penting untuk
dilaksanakan, karena (79%) masyarakat menjawab
pelaksanaan Program NUSP-2 bagi masyarakat
Kelurahan Kemang Agung penting untuk dilaksanakan.
b. Tipe Manfaat
Manfaat Program NUSP-2 bagi masyarakat Kelurahan Kemang Agung yaitu sebagai upaya peningkatan kualitas kawasan atau lingkungan
permukiman kumuh melalui pembangunan infrastruktur. Beberapa manfaat dari program NUSP-2 ini yaitu diharapkan meningkatkan akses
terhadap infrastruktur dan mendukung terwujudnya permukiman yang layak huni dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan
berkelanjutan.
Pembahasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel disamping, menunjukkan bahwa
pelaksanaan Program NUSP-2 bagi masyarakat
Kelurahan Kemang Agung ini memiliki manfaat, karena
83% masyarakat menjawab Program NUSP-2 memiliki
manfaat yang artinya program ini benar-benar memiliki
manfaat bagi masyarakat.
c. Derajat perubahan yang diinginkan
1) Menurunnya luas permukiman kumuh karena akses infrastrutur sebagai upaya mengatasi masalah kawasan permukiman kumuh Direktorat
Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan umum telah menyiapkan Program NUSP-2. Melalui Program NUSP-2, maka disusunlah laporan
Rencana Aksi Perbaikan Lingkungan atau yang di sebut NUAP. NUAP menjadi acuan dalam Penyusunan Rencana Kerja atau Rencana
Kegiatan Masyarakat (RKM) dan Pembiayaan Program/kegiataan NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung.
Letak Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan tentang keterlibatan peran pelaku dalam pelaksanaan persiapan NUSP-2 dalam atau implementasi Program
KOTAKU di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang pada Tahun 2017 yaitu melibatkan Kelompok Swadaya
Masyarakat. Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan LKM bertugas untuk melakukan sosialisasi dan menyebarluasan informasi
Program NUSP-2 secara terus menerus kepada masyarakat.
Pembahasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel disamping, menunjukkan
bahwa perubahan Program NUSP-2 bagi
masyarakat Kelurahan Kemang Agung ini memiliki
perubahan, karena 89% masyarakat menjawab
perubahan yang dirasakan masyarakat melalui
perbaikan infrastruktur dalam Program NUSP-2
berubah, yang artinya pembangunan infrastruktur
benar-benar dilaksanakan sesuai dengan RKM
yang ada sehingga perubahan dari setiap
infrastruktur yang dibangun benar-benar dirasakan
masyarakat.
Pembahasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel di samping,
menunjukkan bahwa masyarakat
mengetahui adanya keputusan
keterlibatan peran pelaku atau LKM
dalam pelaksanaan atau implementasi
Program KOTAKU di Kelurahan
Kemang Agung Kecamatan Kertapati
Kota Palembang pada Tahun 2017,
karena (53%) masyarakat masyarakat
memilih mengetahui Kelurahan
Kemang Agung menjadi lokasi
Pelaksanaan Program NUSP-2.
Pelaksana Program Program NUSP-2 pada setiap tingkatan memiliki tanggung jawab sesuai peran dan
fungsinya. Secara umum berdasarkan organisasi pelaksana NUSP-2 di tingkat kelurahan terdiri dari
Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan
pendampingan oleh Community Advisor.
Pembahasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel disamping,
menunjukkan bahwa masyarakat
mengetahui keterlibatan
masyararakat dalam Program
NUSP-2, karena 54%
masyarakat memilih mengetahui
Peran masyarakat di Kelurahan
Kemang Agung dalam Program
NUSP-2.
23
BAB V
HASIL PROGRAM NUSP-2
Tahun 2016
DOKUMENTASI KONDISI LINGKUNGAN
a b
c d
e f
g h
a
b
d
c
e
f
g
h
DOKUMENTASI KONDISI LINGKUNGAN
a b
c d
e f
g h
i j
k
l
m
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
Hasil Program
Program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak huni selama ini
Sesudah
Sebelum
Sebelum Sesudah
Hasil Program
Program Bantuan Perbaikan Jalan Setapak Beton Tahun 2016
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Hasil Program
Program Bantuan Perbaikan Jerambah Tahun 2016
Sebelum
Sesudah Sesudah
Sebelum
Hasil Program
Program Bantuan Perbaikan Drainase Tahun 2016
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Hasil Program
Program Bantuan Instalasi Pengelolaan Air Bersih (IPAB) Tahun 2016
Sesudah
Sebelum
Sebelum
Sesudah
Hasil Program
Program Bantuan Sanitasi (IPAL KOMUNAL) Tahun 2016
Sebelum
Sesudah
Hasil Program
Program Bantuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2016
33
BAB V
HASIL PROGRAM NUSP-2
Tahun 2017
Hasil Program
Kegiatan Program NUSP-2 Tahun 2017
Hasil Program
Kegiatan Program NUSP-2 IPAL KOMUNAL Tahun 2017
Hasil Program
Kegiatan Program NUSP-2 Program Kali BersihTahun 2017
Gotong Royong kali
bersih bersama
walikota Palembang
Kali bersih Program
CSR PLN
Hasil Program
Kegiatan Program NUSP-2 Program Jalan Cor Beton 2017
38
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
39
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Implementasi Program Kota Tanpa
Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun
2017 maka dapat disimpulkan yaitu dalam mewujudkan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) melalui
Program NUSP-2, berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk menangani wilayah kumuh
perkotaan. Hal ini ditunjukkan oleh berkurangnya kawasan kumuh Kelurahan Kemang Agung
sebanyak 2,40 Ha. Pada dimensi isi kebijakan terdapat aspek sumber daya yang dilibatkan
pada Program NUSP-2 yaitu sumber daya yang dilibatkan berupa sumber dana pinjam (ADB)
yang kemudian pemerintah pusat menyalurkan kepada kelurahan yang disebut Bantuan
Pemerintah untuk Mayarakat (BPM), namun pelaksanaannya ditingkat kelurahan kurang
transparani kepada masyarakat hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi oleh CA dan LKM
tentang dana dalam Program NUSP-2. Serta pada dimensi isi kebijakan terdapat aspek
pelaksana program dimana Kurangnya peran KPP dalam merawat infrastruktur yang telah
dikerjakan. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran
yang perlu diperhatikan dalam keberlanjutan Program NUSP-2 ini antara lain:
1. Dibutuhkan sosialisasi oleh CA daan LKM kepada masyarakat tentang sumber daya berupa
dana yang di kelola dalam Program NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung sehingga
transfaransi dana kepada masyarakat sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 Ayat 1, bahwa keuangan negara
dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
2. Perlunya peningkatan peranan Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan (KPP) dalam
menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dikerjakan pada tahun 2017 agar kawasan
kumuh yang telah berkurang tidak menjadi kumuh kembali. Sehingga tujuan penanganan
wilayah kumuh pada akhir tahun 2020 dapat terlaksana yaitu Program KOTAKU dengan
100-0-100. Yaitu tersedianya air minum 100%, 0% wilayah kumuh dan tersedianya sanitai
lingkungan 100%.
40

More Related Content

What's hot

Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Bagus ardian
 
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan SanitasiPermasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Joy Irman
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Sugeng Budiharsono
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukiman
pindotutuko
 

What's hot (20)

Kausalitas kota dan wilayah belakangnya
Kausalitas kota dan wilayah belakangnyaKausalitas kota dan wilayah belakangnya
Kausalitas kota dan wilayah belakangnya
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman KumuhPanduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
 
Peran dan Partisipasi Masyarakat di Bidang Sanitasi Permukiman
Peran dan Partisipasi Masyarakat di Bidang Sanitasi PermukimanPeran dan Partisipasi Masyarakat di Bidang Sanitasi Permukiman
Peran dan Partisipasi Masyarakat di Bidang Sanitasi Permukiman
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan SanitasiPermasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukiman
 
E-Government
E-GovernmentE-Government
E-Government
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
 

Similar to Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun 2017

Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Andy Safa
 
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
ESP Indonesia
 

Similar to Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun 2017 (20)

Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
 
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
 
Laporan_Besusu Tengah.doc
Laporan_Besusu Tengah.docLaporan_Besusu Tengah.doc
Laporan_Besusu Tengah.doc
 
Sosnas poster kotaku
Sosnas poster kotakuSosnas poster kotaku
Sosnas poster kotaku
 
profile kotaku
 profile kotaku profile kotaku
profile kotaku
 
20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabar
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
 
Dukungan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Terhadap Pencapaian Tujuan SDGs
Dukungan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Terhadap Pencapaian Tujuan SDGsDukungan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Terhadap Pencapaian Tujuan SDGs
Dukungan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Terhadap Pencapaian Tujuan SDGs
 
PPT FGD.pptx
PPT FGD.pptxPPT FGD.pptx
PPT FGD.pptx
 
Dokumen mps kabupaten sidrap
Dokumen mps kabupaten sidrapDokumen mps kabupaten sidrap
Dokumen mps kabupaten sidrap
 
Pengantar program kotaku
Pengantar program kotakuPengantar program kotaku
Pengantar program kotaku
 
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
 
Dokumen SSK Bangka Selatan 2017
Dokumen SSK Bangka Selatan 2017Dokumen SSK Bangka Selatan 2017
Dokumen SSK Bangka Selatan 2017
 
Sosnas profile kotaku
Sosnas profile kotakuSosnas profile kotaku
Sosnas profile kotaku
 
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten ProbolinggoProfil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
 
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
Peta Jalan (Road Map) Sanitasi 2010 2014
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Bab 3. rencana kegiatan pembangunan sanitasi11
Bab 3. rencana kegiatan pembangunan sanitasi11Bab 3. rencana kegiatan pembangunan sanitasi11
Bab 3. rencana kegiatan pembangunan sanitasi11
 
Profil KOTAKU Kota Pasuruan
Profil KOTAKU Kota PasuruanProfil KOTAKU Kota Pasuruan
Profil KOTAKU Kota Pasuruan
 
Kenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kpKenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kp
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun 2017

  • 1. Di Review Oleh: Winda Magribfa Limbanadi NIM: 20021105010 Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun 2017 Oleh: Raudhatul Jannah, Mardianto (Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sriwijaya). Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
  • 2. AGENDA PEMBAHASAN BAB V HASIL PROGRAM BAB VI PENUTUP BAB I GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB III PENDAHULUAN BAB II KAJIAN TEORI BAB IV PEMBAHASAN
  • 4. Profil Kelurahan Kemang Agung 4 Gambaran Umum Wilayah Peta Wilayah Kelurahan Kemang Agung. 1. Kelurahan Kemang Agung Berada di Kecamatan Kertapati Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Adapun Batas Secara Administrasi adalah sbb: Sebelah Utara : Kelurahan Kertapati Sebelah Timur : Kelurahan Kemas Rindo Sebelah Selatan : Kelurahan Karya Jaya Sebelah Barat : Kelurahan Keramasan • Luas Wilayah Administrasi yaitu sebesar 160,1 Ha, dengan RT berjumlah 51 dan RW berjumlah 9. • Jumlah Penduduk Kelurahan Kemang Agung berjumlah 22.596 Jiwa yang terbagi menjadi penduduk laki-laki berjumlah 10. 133 jiwa serta penduduk perempuan berjumlah 12. 553 jiwa. • Serta terdapat sekitar 1.904 KK Kategori Miskin • Luas Wilayah Kumuh sebesar 34,31 Ha yang tersebar di 5 RW dan 21 RT. Dengan sebaran jumlah Penduduk sebanyak 10.220 jiwa yang terdiri dari 4.083 KK. • Termasuk di dalamnya 1.540 Rumah Tangga Miskin yang berjumlah sekitar 3.455 jiwa. Sumber data Kecamatan Kertapati dan Kelurahan Kemang Agung
  • 6. KAJIAN TEORI Menurut UU Nomor 1 Tahun 2011 Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat, sedangkan Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. PENGERTIAN Menurut Suparlan, (2002), dalam Syaiful. A (2002). permukiman dapat digolongkan sebagai permukiman kumuh karena: 1. Kondisi dari permukiman tersebut ditandai oleh bangunan rumahrumah hunian yang dibangun secara semrawut dan memadati hampir setiap sudut permukiman, dimana setiap rumah dibangun diatas tanah tanpa halaman. 2. Jalan-jalan yang ada diantara rumah-rumah seperti labirin, sempit dan berkelok-kelok, serta becek karena tergenang air limbah yang ada disaluran yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 3. Sampah berserakan dimana-mana, dengan udara yang pengap dan berbau busuk. 4. Fasilitas umum kurang atau tidak memadai. 5. Kondisi fisik hunian atau rumah pada umumnya mengungkapkan kemiskinan dan kekumuhan, karena tidak terawat dengan baik.
  • 7. KAJIAN TEORI Sesuai dengan Permen PUPR No. 14 tahun 2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, yang terdiri dari 7 aspek dan 16 kriteria permukiman kumuh adalah sebagai berikut: 1. Kondisi Bangunan Gedung 2. Kondisi Jalan Lingkungan 3. Kondisi Penyediaan Air Minum 4. Kondisi Drainase Lingkungan 5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah 6. Kondisi Pengelolaan Persampahan 7. Kondisi Proteksi Kebakaran 1. Kertidakteraturan bangunan, 2. Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan rtrw, 3. Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat. 1. Jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh lingkungan perumahan atau permukiman,2. Kualitas permukaaan jalan lingkungan buruk 1. Akses aman air minum tidak tersedia, 2. Kebutuhan air minum minimal setiap individu tidak terpenuhi 1. Drainase lingkungan tidak tersedia, 2. drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air hujan sehingga menimbulkan genangan, 3. Kualitas kontruksi drainase lingkungan buruk. 1. Sistem pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis, 2. Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis 1. Prasarana dan sarana persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis, 2. Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis. 1. Prasarana proteksi kebakaran tidak tersedia, 2. Sarana Proteksi kebakaran tidak tersedia. Foto kondisi lingkungan Kelurahan Kemang Agung tahun 2016
  • 8. KAJIAN TEORI Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Program Kotaku dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama (nakhoda). Program Kotaku “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Tujuan umum program ini adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dalam rangka untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan tujuan diatas, dilakukan melalui kegiatan: (a) Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur permukiman baik skala lingkungan maupun skala kawasan; (b) Penguatan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah serta (c) Pembangunan infrastruktur pendukung penghidupan (livelihood) masyarakat.
  • 10. ABSTRAK 10 Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara khusus program implamasi Kota Palembang Tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan metode campuran. Teknik pengambilan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan teori oleh Marile S.Grindle yang menjelaskan tiga jenis dimensi penelitian yakni kebijakan, konteks kebijakan dan tujuan kebijakan. Ada beberapa aspek di setiap dimensi yang terlibat dalam program NUSP-2. Ini adalah sumber daya yang melibatkan pinjaman sumber dana dari Asian Development Bank (ADB) dan dari pemerintah untuk desa yang disebut Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM), tetapi dalam kasus tersebut di tingkat desa, 78% orang tidak mengetahui tentang dana tersebut, disebabkan oleh kurang sosialisasi oleh CA dan LKM tentang dana program NUSP-2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program implementasi Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di desa kemang agung kecamatan Kertapati kota Palembang pada tahun 2017 berhasil, berdasarkan presentasi hasil menggunakan skala linkert. Berdasarkan penelitian ini penulis memberikan saran untuk melanjutkan program NUSP-2, yaitu bagaimana transparansi dana yang diperlukan dan juga peningkatan sosialisasi kepada masyarakat dan peningkatan fungsi KPP dalam menjaga infrastruktur yang telah dilakukan untuk membuatnya tetap berjalan. Melalui perkampungan kumuh yang ada di desa kemang agung tidak akan ada perkampungan kumuh lagi, dan pemerintah akan mewujudkannya dengan 100 air bersih, 0 daerah miskin dan 100 sanitasi pada tahun 2020 dapat terwujud.
  • 11. Pendahuluan 11 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, “satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.” Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan 3 rencana pembangunan, yaitu: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN), yaitu penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dasar negara republik indonesia tahun 1945 dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan Nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi Pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikati. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan penjabaran dari RPJMN, memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJN RPJMN RKP
  • 12. Salah satu langkah mewujudkan sasaran untuk melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 40 Tahun 2016 menginisiasi pembangunan kolaborasi melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Berdasarkan Surat Edaran Kementerian PUPR Nomor 40 Tahun 2016 menjelaskan tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011. Dalam rangka mendukung upaya penanganan wilayah kumuh perkotaan di wilayah perkotaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mencanangkan target 100-0-100 yaitu target program pembangunan bidang cipta karya sebagaimana tercantum dalam rancangan RPJMN 2015-2019, yaitu memberikan akses air minum 100%, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan menyediakan akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia pada tahun 2020. Program KOTAKU sebagai salah satu dukungan terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan TPB/SGDs sesuai dengan Lampiran Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Development (SDGs). SDGs adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. Dari 17 tujuan TPB/SDGs terdapat 2 tujuan yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan Program KOTAKU yaitu : 1) Tujuan 6 : Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua; dan 2) Tujuan 12: Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Direktorat Jendral Cipta Karya Nomor 40 SE/DC/2016 bahwa Program KOTAKU dilaksanakan di 271 kabupaten/kota di 34 Propinsi di seluruh Indonesia, salah satu kota yang terpilih dalam Program KOTAKU yaitu Kota Palembang. Berdasarkan SK Walikota Palembang Nomor 488 Tahun 2014 tentang Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman bahwa Kawasan permukiman Kumuh di Kota Palembang terdapat di 59 kelurahan. Pendahuluan Gambar 1: Kementrian PUPR setempat mengobservasi kondisi lingkungan Kelurahan Kemang Agung
  • 14. Pembahasan 14 Kawasan kumuh di Kelurahan Kemang Agung dapat dilihat pada peta sebaran wilayah kumuh pada gambar 1.1 dengan keterangan warna merah yaitu daerah kawasan kumuh. Pelaksanaan Program KOTAKU di Kota Palembang terkhusus Kecamatan Kertapati Kelurahan Kemang Agung berdasarkan hasil wawancara dari Pejabat Pembuat Komitmen di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengatakan Program KOTAKU dilaksanakan melalui (NSUP) (NUSP2) berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Cipta Karya Nomor 110/KPTS/DC/2016 tentang penetapan lokasi Program Kota Tanpa Kumuh. Gambar 2: Kondisi wilayah Kelurahan Kemang Agung Gambar 1.1 Peta kawasan kumuh Kelurahan Kemang Agung
  • 15. Pembahasan 15 Program NSUP merupakan program yang dilaksanakan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya kawasan kumuh baru, sedangkan Program NUSP-2 merupakan program peningkatan kualitas permukiman di perkotaan yang dilaksanakan melalui kemitraan pemerintah, masyarakat dan sektor swasta yang mendukung upaya penangana wilayah kumuh di perkotaan dengan menyediakan pembangunan infrastruktur pada beberapa jenis komponen. Dalam penelitian ini akan memfokuskan pada pelaksanaan Program KOTAKU melalui kegiatan NUSP-2 karena Program NSUP belum dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang. Program NUSP-2 Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Direktorat Jendral Cipta Karya Nomor 40 SE/DC/2016 bahwa Program NUSP-2 dilaksanakan di 20 Kelurahan. Di Kota Palembang kegiatan NUSP-2 dilaksanakan di 20 Kelurahan berdasarkan SK Walikota Palembang Nomor SK Walikota N0 546/KPTS/DIS PU CK & Perumahan /2015 tentang perubahan lokasi No 90/KPTS/ PU CK & Perumahan/ 2015 yaitu dari 4 kelurahan menjadi 20 Kelurahan. Berikut ini daftar 20 Kelurahan yang terpilih dalam pelaksanaan Program NUSP-2 di Kota Palembang. Gambar 3: Logo NUSP dan NUSP-2 yang merupakan salah satu dari Program Kotaku Dari 20 Kelurahan pelaksanaan Program NUSP- 2 berdasarkan hasil wawancara dengan PPK di Dinas PUPR bahwa pelaksanaannya baru dilaksanakan di Kelurahan prioritas yaitu Kelurahan Kemang Agung, 15 Ulu, 1 Ulu dan Karya Jaya. Kelurahan prioritas merupakan kelurahan yang memiliki kriteria lokasi kawasan permukiman kumuh yang diindikasi memiliki pengaruh terhadap (bagian) kawasan perkotaan metropolitan sekaligus sebagai kawasan permukiman penyangga. Keempat kelurahan ini masuk ke dalam kriteria prioritas penanganan melalui Program NUSP-2 dengan alasan: a. Kedekatan lokasi kawasan permukiman kumuh dengan kawasan pusat kota metropolitan b. Kedekatan lokasi kawasan permukiman kumuh dengan kawasan pusat pertumbuhan bagian kota metropolitan c. Kedekatan lokasi kawasan kumuh dengan letak ibukota daerah yang bersangkutan.
  • 16. Kriteria kelurahan yang menjadi prioritas pelaksanaan Program NUSP-2 berdasarkan ketentuan yang telah di tetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Direktorat Jendral Cipta Karya. Dari keempat kelurahan prioritas pelaksanaan Program NUSP-2 ini berdasarkan hasil wawancara dengan PPK Dinas PUPR Kota Palembang yang mengatakan : “Program NUSP-2 ini dilaksanakan terlebih dahulu kepada kelurahan yang diprioritaskan yaitu kelurahan Kemang Agung, 15 Ulu, 1 Ulu dan karya jaya. Dari keempat kelurahan ini yang paling berhasil pelaksanaannya yaitu Kelurahan Kemang Agung hal ini berdasarkan data hasil pengurangan kawasan kumuh melalui Program NUSP-2.” Pernyataan ini didukung pula dengan data pengurangan kawasan kumuh melalui NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung pada Tabel 1.2. Berdasarkan fenomena yang terjadi maka diperlukan kajian lebih lanjut mengenai program KOTAKU di Kelurahan Kemang Agung terutama pada pelaksanaan atau implementasinya. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran keberhasilan pelaksanaan Program KOTAKU melalui NUSP2 di Kelurahan Kemang Agung Pembahasan Dapat dilihat pada tabel disamping bahwa pengurangan status kumuh di Kelurahan Kemang Agung turun mencapai angka 3,40 pada tahun 2017. Yang awalnya status kumuh TA 2016 mencapai 11,96 turun pada tahun 2017 menjadi 8,56.
  • 17. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian campuran atau Menurut Creswell (2016:28), penelitian dengan metode campuran ini melalukan penelitian dengan asumsi bahwa mengumpulkan berbagai jenis data yang dianggap terbaik dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang masalah yang diteliti. Penelitian ini dapat dimulai dengan survei secara luas agar dapat dilakukan generalisasi terhadap penelitian dari populasi yang telah di tentukan populasi yang telah ditentukan daalam penelitian ini yaitu masyarakat Kelurahan Kemang Agung. Kemudian tahap selanjutnya dilakukan wawancara kualitatif dengan infroman yang berhubungan dengan implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian atau tatap muka langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, dengan membaca literatur-literatur, laporan-laporan, peraturan- peraturan, buku-buku perpustakaan, dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan program. Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Teknik pengumpulan Data, observasi, wawancara, dokumen, kuesioner. Teknik keabsahan data, dalam keabsahan data dilakukan proses triangulasi, selanjutnya untuk melihat keabsahan data digunakan strategi triangulasi konkuren. Teknik analisis data¸ transformasi data, mengeksplorasi outlieroutlier, membuat instrument, menguji levellevel ganda, membuat matriks/tabel. Pembahasan METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN PENELITI Pada Penelitian ini Si Penulis menggunakan metode penelitian Campuran yang terdiri dari Observasi Lapangan, Wawancara masyarakat, Survey data primer dan survey data sekunder
  • 18. Hasil dan pembahasan data akan mendeskripsikan dan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan mengenai implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Kemang Agung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang Tahun 2017 dengan menggunakan dimensi dan aspek dari model implementasi Merilee S. Grindle: ISI KEBIJAKAN a. Kepentingan yang dipengaruhi oleh kebijakan 1) Kepentingan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai pelaksana dalam mewujudkan Kota Tanpa Kumuh 2) Kepentingan masyarakat Kelurahan Kemang Agung untuk meningkatan kawasan permukiman kumuh melalui perbaikan infrastruktur. Dalam pelaksanaan Program NUSP-2 peranan Dinas PUPR merupakan Tim pelaksana ditingkat kabupaten/kota yang terdiri dari Kepala Satuan Kerja (Kasatker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PUPR. Dinas PUPR berperan dalam pelaksanaan NUSP-2 bertugas dan bertanggungjawab atas pelaksanaan keseluruhan kegaiatan proyek, dengan tugas dan fungsi. Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel disamping, menunjukkan bahwa pelaksanaan Program NUSP-2 bagi masyarakat Kelurahan Kemang Agung ini penting untuk dilaksanakan, karena (79%) masyarakat menjawab pelaksanaan Program NUSP-2 bagi masyarakat Kelurahan Kemang Agung penting untuk dilaksanakan.
  • 19. b. Tipe Manfaat Manfaat Program NUSP-2 bagi masyarakat Kelurahan Kemang Agung yaitu sebagai upaya peningkatan kualitas kawasan atau lingkungan permukiman kumuh melalui pembangunan infrastruktur. Beberapa manfaat dari program NUSP-2 ini yaitu diharapkan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan mendukung terwujudnya permukiman yang layak huni dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan. Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel disamping, menunjukkan bahwa pelaksanaan Program NUSP-2 bagi masyarakat Kelurahan Kemang Agung ini memiliki manfaat, karena 83% masyarakat menjawab Program NUSP-2 memiliki manfaat yang artinya program ini benar-benar memiliki manfaat bagi masyarakat. c. Derajat perubahan yang diinginkan 1) Menurunnya luas permukiman kumuh karena akses infrastrutur sebagai upaya mengatasi masalah kawasan permukiman kumuh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan umum telah menyiapkan Program NUSP-2. Melalui Program NUSP-2, maka disusunlah laporan Rencana Aksi Perbaikan Lingkungan atau yang di sebut NUAP. NUAP menjadi acuan dalam Penyusunan Rencana Kerja atau Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) dan Pembiayaan Program/kegiataan NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung.
  • 20. Letak Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan tentang keterlibatan peran pelaku dalam pelaksanaan persiapan NUSP-2 dalam atau implementasi Program KOTAKU di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang pada Tahun 2017 yaitu melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat. Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan LKM bertugas untuk melakukan sosialisasi dan menyebarluasan informasi Program NUSP-2 secara terus menerus kepada masyarakat. Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel disamping, menunjukkan bahwa perubahan Program NUSP-2 bagi masyarakat Kelurahan Kemang Agung ini memiliki perubahan, karena 89% masyarakat menjawab perubahan yang dirasakan masyarakat melalui perbaikan infrastruktur dalam Program NUSP-2 berubah, yang artinya pembangunan infrastruktur benar-benar dilaksanakan sesuai dengan RKM yang ada sehingga perubahan dari setiap infrastruktur yang dibangun benar-benar dirasakan masyarakat.
  • 21. Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel di samping, menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui adanya keputusan keterlibatan peran pelaku atau LKM dalam pelaksanaan atau implementasi Program KOTAKU di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang pada Tahun 2017, karena (53%) masyarakat masyarakat memilih mengetahui Kelurahan Kemang Agung menjadi lokasi Pelaksanaan Program NUSP-2. Pelaksana Program Program NUSP-2 pada setiap tingkatan memiliki tanggung jawab sesuai peran dan fungsinya. Secara umum berdasarkan organisasi pelaksana NUSP-2 di tingkat kelurahan terdiri dari Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan pendampingan oleh Community Advisor.
  • 22. Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel disamping, menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui keterlibatan masyararakat dalam Program NUSP-2, karena 54% masyarakat memilih mengetahui Peran masyarakat di Kelurahan Kemang Agung dalam Program NUSP-2.
  • 23. 23 BAB V HASIL PROGRAM NUSP-2 Tahun 2016
  • 24. DOKUMENTASI KONDISI LINGKUNGAN a b c d e f g h a b d c e f g h
  • 25. DOKUMENTASI KONDISI LINGKUNGAN a b c d e f g h i j k l m a b c d e f g h i j k l m
  • 26. Hasil Program Program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak layak huni selama ini Sesudah Sebelum Sebelum Sesudah
  • 27. Hasil Program Program Bantuan Perbaikan Jalan Setapak Beton Tahun 2016 Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum
  • 28. Hasil Program Program Bantuan Perbaikan Jerambah Tahun 2016 Sebelum Sesudah Sesudah Sebelum
  • 29. Hasil Program Program Bantuan Perbaikan Drainase Tahun 2016 Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum
  • 30. Hasil Program Program Bantuan Instalasi Pengelolaan Air Bersih (IPAB) Tahun 2016 Sesudah Sebelum Sebelum Sesudah
  • 31. Hasil Program Program Bantuan Sanitasi (IPAL KOMUNAL) Tahun 2016 Sebelum Sesudah
  • 32. Hasil Program Program Bantuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2016
  • 33. 33 BAB V HASIL PROGRAM NUSP-2 Tahun 2017
  • 34. Hasil Program Kegiatan Program NUSP-2 Tahun 2017
  • 35. Hasil Program Kegiatan Program NUSP-2 IPAL KOMUNAL Tahun 2017
  • 36. Hasil Program Kegiatan Program NUSP-2 Program Kali BersihTahun 2017 Gotong Royong kali bersih bersama walikota Palembang Kali bersih Program CSR PLN
  • 37. Hasil Program Kegiatan Program NUSP-2 Program Jalan Cor Beton 2017
  • 39. KESIMPULAN 39 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang Tahun 2017 maka dapat disimpulkan yaitu dalam mewujudkan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) melalui Program NUSP-2, berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk menangani wilayah kumuh perkotaan. Hal ini ditunjukkan oleh berkurangnya kawasan kumuh Kelurahan Kemang Agung sebanyak 2,40 Ha. Pada dimensi isi kebijakan terdapat aspek sumber daya yang dilibatkan pada Program NUSP-2 yaitu sumber daya yang dilibatkan berupa sumber dana pinjam (ADB) yang kemudian pemerintah pusat menyalurkan kepada kelurahan yang disebut Bantuan Pemerintah untuk Mayarakat (BPM), namun pelaksanaannya ditingkat kelurahan kurang transparani kepada masyarakat hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi oleh CA dan LKM tentang dana dalam Program NUSP-2. Serta pada dimensi isi kebijakan terdapat aspek pelaksana program dimana Kurangnya peran KPP dalam merawat infrastruktur yang telah dikerjakan. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam keberlanjutan Program NUSP-2 ini antara lain: 1. Dibutuhkan sosialisasi oleh CA daan LKM kepada masyarakat tentang sumber daya berupa dana yang di kelola dalam Program NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung sehingga transfaransi dana kepada masyarakat sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 Ayat 1, bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan 2. Perlunya peningkatan peranan Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan (KPP) dalam menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dikerjakan pada tahun 2017 agar kawasan kumuh yang telah berkurang tidak menjadi kumuh kembali. Sehingga tujuan penanganan wilayah kumuh pada akhir tahun 2020 dapat terlaksana yaitu Program KOTAKU dengan 100-0-100. Yaitu tersedianya air minum 100%, 0% wilayah kumuh dan tersedianya sanitai lingkungan 100%.
  • 40. 40