SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1| P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah perbatasan wilayah Indonesia bukan lagi menjadi hal baru saat ini.
Sejak Indonesia menjadi negara yang berdaulat, perbatasan sudah menjadi masalah
yang bahkan belum menemukan titik terang sampai saat ini. Batas wilayah di
berbagai daerah di Indonesia saat ini amatlah menjadi sorotan karena tak jarang
perbatasan sering menimbulkan persengketaan dan beberapa diantaranya justru
menimbulkan pertumpahan darah akibat penyelesaian batas wilayah itu tidak kunjung
ada kepastian oleh pemerintah yang lebih atas.
Wilayah perbatasanmerupakankawasantertentu yang
mempunyaidampakpentingdan memilikiperan
strategisbagipeningkatankesejahteraanmasyarakatdanpeningkatanpertahanankesejahte
raan social ekonomimasyarakat di dalamataupun di luarwilayah, yang
memilikiketerkaitan yang kuatdengankegiatan di wilayah lain yang berbatasan,
baikdalamlingkupnasionalmaupunantar Negara
danpastinyamempunyaidampakpolitisdandampakterhadapfungsipertahanankeamanan
nasional. Olehkarenaitu,makapengembanganwilayahperbatasan Indonesia
merupakanprioritaspentingterhadappembangunannasionaluntukmenjaminkeutuhanwil
ayah Negara KesatuanRepublik Indonesia.
2| P a g e
B. Rumusan Masalah
1. Batas-batas wilayah negara Indonesia ?
2. Contoh Permasalahan batas wilayah serta cara penyelesaiannya ?
3. Persoalan-persoalan apa yang timbul di daerah perbatasan ?
4. Bagaimana cara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia?
5. Bagaimana cara atau upaya pemerintah mempertahankan negara dalam
permasalahan perbatasan ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan kepada para pembaca mengenai batas wilayah indonesia.
2. Menjelaskan tentang peran pemerintah dalam menghadapi permasalahan batas
wilayah.
3| P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Batas-batas wilayah negara Indonesia ?
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900
kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat
(kontinen) maupun laut (maritim).Perbatasan darat indonesia tersebar di tiga pulau,
empat provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik
perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tentangga yang berbatasannya
baik bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya.
Sedangkan wilayah laut indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India,
Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Timor Leste dan
Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau
terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa
diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena
mempunyai kecenderungan dengan negara tengga.
Menurut para ahli hukum internasional seperti Green NA Maryan, Shaw
Malcolm, JG Strake dan Burhan Tsani, perbatasanwilayah adalah batas terluar
wilayah suatu negara berupa suatu garis imaginer yang memisahkan wilayah suatu
negara dengan wilayah negara lain darat, laut, maupun negara yang dapat
dikualifikasi dalam terminologi “Border Zone” (Zona Perbatasan) maupun “Customs
Free Zone” (Zona Bebas Kepabeanan).
Menurut peraturan presiden No. 7 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan
jangka menengah nasional (RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan
4| P a g e
pengembangan wilayah perbatasan negara sebagai salah satu program prioritas
pembangunan nasional. Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang
sangat erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin kebutuhan
dan kedaulatan wilayah, pertahanan dan keamanan nasional, serta meningkatkan
kesejahteraan rakyat diwilayah perbatasan.
Sedangkan menurut peraturan presiden No. 39 Tahun 2005 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2006 (RKP 2006) telah pula menempatkan pembangunan
wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama dalam mengurangi disparitas
pembangunan antar wilayah. Tetapi komitmen pemerintah melalui 2 produk hukum
ini pada kenyataannya belum dapat dilaksanakan dengan baik, karena beberapa faktor
yang saling terkait.
1.2 Contoh Permasalahan batas wilayah serta cara penyelesaiannya
Batas Perairan Indonesia-Singapura di Pulau Karimun Besar dan Pulau Bintan
Di sebelah utara Pulau Karimun Besar dan Pulau Bintan merupakan wilayah
perbatasan tiga negara, yakni Indonesia, Singapura dan Malaysia. Kedua wilayah ini
belum mempunyai perjanjian batas laut. Permasalahan muncul setelah Singapura
dengan gencar melakukan reklamasi pantai di wilayahnya. Sehingga terjadi
perubahan garis pantai ke arah laut (ke arah perairan Indonesia) yang cukup besar.
Bahkan dengan reklamasi, Singapura telah menggabungkan beberapa pulaunya
menjadi daratan yang luas.
PenyelesaianNegosiasi antara kedua belah pihak yang dilakukan sejak tahun
2005 akhirnya berbuah kesepakatan bahwa Batas laut yang ditentukan adalah Pulau
Nipa dan Pulau Tuas, sepanjang 12,1 kilometer. Kesepakatan ini mulai berlaku
tertanggal 30 Agustus 2010.
5| P a g e
1.3 Persoalan-persoalan apa yang timbul di daerah perbatasan ?
Umumnyadaerahpebatasan minimperhatian.
Kondisiiniterbuktidarikurangnyasaranaprasaranapengamanandaerahperbatasandanapar
atkeamanan di perbatasan, dan prasarana serta sarana lain yang menunjang kehidupan.
Hal initelahmenyebabkanterjadinyaberbagaipermasalahanseperti, perubahanbatas-
bataswilayah, penyelundupanbarangdanjasasertakejahatantransnasional(transnational
crimes).
Kondisiumumdaerahperbatasandilihatdariaspekpancagatrayaitu:
1. AspekIdeologi,
Kurangnyaaksespemerintahbaikpusatmaupundaerahkekawasanperbatasanmenyeb
abkanmasuknyapemahamanideologi lain sepertipahamkomunisdan liberal
kapitalis, yang mengancamkehidupanbermasyarakat,
berbangsadanbernegaradarirakyat Indonesia berontak  ingin menjadi negara
yang berdiri sendiri seperti Timor Leste.
2. AspekPolitik, Kehidupansosialekonomi di
daerahperbatasanumumnyadipengaruhiolehkegiatan di negaratetangga. Ini
berpotensiuntukmengundangke-rawanan di
bidangpolitik,meskiorientasimasyarakatmasihterbataspadabidangekonomidansosi
al,
terutamaapabilakehidupanekonomimasyarakatdaerahperbatasanmempunyaiketerg
antungankepadaperekonomiannegaratetangga,
makahalinipunselaindapatmenimbulkankerawanan di
bidangpolitikjugadapatmenurunkanharkatdanmartabatbangsa.
3. AspekEkonomi,
Kesenjangansosialekonomimasyarakatdaerahperbatasandenganmasyarakatnegarat
6| P a g e
etanggamempengaruhiwatakdanpolahidupmasyarakatsetempatdanberdampaknega
tifbagipengamanandaerahperbatasandan rasa nasionalisme.
Makatidakjarangdaerahperbatasansebagaipintumasukatautempat transit
pelakukejahatandanteroris. Daerah
perbatasanmerupakandaerahtertinggaldisebabkanantara lain:
a. Lokasinyarelatifterisolir (terpencil) dengantingkataksesibilitas yang rendah.
b. Rendahnyatingkatpendidikandankesehatanmasyarakat.
c. Rendahnyatingkatkesejahteraansosialekonomimasyarakatdaerahperbatasan
(jumlahpendudukmiskindandesatertinggal).
d. Langkanyainformasitentangpemerintahdan masyarakat di
daerahperbatasan(blank spot).
3. AspekSosialBudaya,
Akibatglobalisasidanperkembanganilmupengetahuandanteknologi yang
begitupesat,
dapatmempercepatmasukdanberkembangnyabudayaasingkedalamkehidupan.Mas
yarakatdaerahperbatasancenderunglebihcepatterpengaruholehbudayaasing,karenai
ntensitashubunganlebihbesardankehidupanekonominyasangattergantungdenganne
garatetangga.Ini dapatmerusakketahanannasional; mempercepatdekulturisasi yang
bertentangandengannilai-nilai yang terkandungdalamPancasila.
4. AspekPertahanandanKeamanan, Daerah perbatasanmerupakanwilayahpembinaan
yang luasdenganpolapenyebaranpenduduk yang tidakmerata,
sehinggamenyebabkanrentangkendalipemerintah,
pengawasandanpembinaanteritorialsulitdilaksanakandenganmantapdanefisien.
Seluruhbentukkegiatanatauaktifitas yang ada di
daerahperbatasanapabilatidakdikeloladenganbaikakanmempunyaidampakterhadap
7| P a g e
kondisipertahanandankeamanan, di tingkat regional
maupuninternasionalbaiksecaralangsungdantidaklangsung.
1.4Bagaimana cara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan NKRI ?
Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-
sikap:
A. Cinta Tanah Air Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa
cinta terhadap tanah air. Seperti:
1) Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalamnegeri.
2) Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
3) Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
4) Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin
untuk diabdikan kepada negara.
B. Membina Persatuan dan Kesatuan Pembinaan persatuan dan kesatuan harus
dilakukan di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan yang menunjukkan usaha membina
persatuan dan kesatuan, antara lain:
1) Menyelenggarakan kerja sama antardaerah.
2) Menjalin pergaulan antarsukubangsa.
3) Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asaldaerah.
8| P a g e
4) Mempelajari berbagai kesenian dari daerahlain.
5) Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuanbangsa.
6) Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak
mudah marah atau menyimpandendam.
7) Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama,
maupun bahasa dan kebudayaan.
C. Rela Berkorban sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan
penderitaan bagi diri sendiri.
Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal
sebagai berikut:
1. Partisipasi tenaga.
2. Partisipasi pikiran.
3. Partisipasi uang ataubarang.
Berbagai tindakan dapat kita lakukan dalam berpartisipasi menjaga keutuhan
NKRI dimulai dari lingkungan kecil seperti Keluarga (Rumah), Rukun Tetangga
(RT), kampung, desa atau kelurahan, tingkat kabupaten, provinsi, selanjutnya negara.
1.5Bagaimana cara atau upaya pemerintah dalam mempertahankan
negara dalam permasalahan perbatasan ?
Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya dalam
bidang politik, strategi dan pertahanan negara guna mengatasi permasalahan
di wilayah perbatasan yaitu :
1. Menetapkan batas wilayah perbatasan dengan negara tetangga,
2. Perkuat Diplomasi Internasional,
9| P a g e
3. Bangun Jalan (Prioritaskan Pembangunan) di Sepanjang Perbatasan Darat,
4. Bangun Wilayah Baru di Dekat Perbatasan,
5. Membentuk Lembaga Khusus yang menangani perbatasan.
6. Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan dengan Menggunakan
Pendekatan Kesejahteraan, Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah
Daerah dan Masyarakat,
7. Perluasan ketersediaan sarana dan prasarana/infrastruktur dasar wilayah,
transportasi dan telekomunikasi,
8. Meningkatkan kualitas SDM aparat pemerintahan,
9. Peningkatan kualitas kehidupan sosial budaya masyarakat perbatasan.
Juga dapat membentuk lembaga untuk menangani masalah perbatasan agar
permasalahan dapat terselesaikan serta berjalan secara optimal. Lembaga ini dapat
berbentuk :
a. Forum/setingkat dewan dengan keanggotaan terdiri dari pimpinan institusi
terkait. Dewan dibantu oleh sekretariat dewan. Bentuk ini mempunyai kelebihan
dan penyelesaian masalah lebih terpadu dan hasilnya lebih maksimal, karena
didukung oleh instansi terkait. Sedangkan kelemahannya tidak operasional,
keanggotaan sering berganti-ganti, sehingga kurang terjadi adanya
kesinambungan kegiatan.
b. Badan (LPND) yang mandiri terlepas dari institusi lain dan langsung di bawah
presiden. Bentuk ini mempunyai kelebihan hasil kebijakannya bersifat
operasional dan personil terdiri dari sumber daya manusia yang sesuai dengan
bidang kerjanya. Sedangkan kelemahannya dapat terjadi pengambil alihan sektor,
sehingga kebijakan yang ditetapkan kurang didukung oleh sektor terkait.
10| P a g e
Lembaga-lembaga yang dibentuk tersebut memiliki program antara lain:
1. Mewujudkan sabuk pengamandalam menjaga kedaulatan negara dan
keamanan.Berfungsi sebagai sarana kontrol dimulai dari titik koordinat ke arah
tertentu sepanjang perbatasan.
2. Penyusunan program secara komprehensif dan integral. Dalam hal ini
melibatkan sektor-sektor yang terkait dalam masalah penanganan perbatasan,
seperti masalah kependudukan, lalu lintas barang/ perdagangan, kesehatan, ke-
amanan, konservasi sumber daya alam.
3. Penataan batas negara dalam upaya memperkokoh integritas NKRI. Penataan
batas berupa batas fisik baik batas alamiah ataupun buatan. Dengan kejelasan
batas-batas tersebut akan memperjelas kedaulatan fisik wilayah negara RI.
4. Pembangunan ekonomi dan percepatan pertumbuhan perekonomian perbatasan
berbasis kerakyatan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting.
Kualitas sumber daya manusia ataupun tingkat kesejahteraan yang rendah akan
mengakibatkan kerawanan terutama dalam hal yang menyangkut masalah sosial
dan pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas nasional secara keseluruhan.
Kerja sama dengan melibatkanpengusahapribumi juga dapat digunakan untuk
menjaga daerah perbatasan karena dengan begitu di daerah perbatasan menjadi daerah
yang tidak terpencil lagi/ demgan adanya pengusaha pribumi juga dapat membantu
perekonomian daerah perbatasan sehingga SDM dapat digunakan secara maksimal
serta tidak menjadi SDM yang terbelakang.
11| P a g e
Dengan catatan pengusahapribumidiberi
kompensasidarinegaradenganpembebasanlahankanankirisabukpengamansertapelebara
ntertentu yang
kemudiandapatdiambilhasilhutannyadandikompensasikandalambentukjalan, yang
selanjutnyabisadimanfaatkansebagaiperkebunansekaligusdiarahkankepadamasyarakat
setempatdalamhalpengelolaannyamelaluipembinaan yang intensifsebagaipetani.
Ada satu hal lagi yang tidak boleh kita lupakan dalam rangka upaya
pertahanan NKRI adalah kita harus memahami dan mengamalkan semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” Kata “bhinneka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda,
kata “tunggal” berarti satu, kata “ika” berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi
pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa
Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan
persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri
atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan.
12| P a g e
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
 Batas wilayah adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik
atau yurisdiksi sepertinegara, negara bagian atau wilayah subnasional Di beberapa
wilayah Indonesia. perbatasan ditandai dengan tapal batas. Tapal batas bisa berupa batu
atau tugu berukuran besar ataupun kecil.
 Persoalan yang terjadi di daerah perbatasan ada 5 aspek  Aspek Ideologi, Aspek
Ekonomi,Aspek Politik, Aspek Sosial dan Budaya serta Aspek Keamanan dan
Pertahanan
 Dalam mempertahankan negara,pemerintah melakukan berbagai hak dari menetapkan
batas wilayah, sampai membuat lembaga khusus untuk permasalahan batas wilayah serta
meningkatkan kualitas SDM didaerah perbatasan.
 Kita tidak boleh lupamemahami dan mengamalkan semboyan “Bhinneka Tunggal
Ika” karena itu merupakan
2. Saran
 Pemerintah perlu meningkatkan keamanan di daerah perbatasan agar tidak terjadi
persengketaan,serta masalah lain yang dapat muncul.
 Meningkatkan sarana serta prasarana untuk daerah terpencil serta perbatasan agar
SDMnya berkualitas
 Pemerintah memberi perhatian lebih ke daerah terpencil derta perbatasan
(melakukan sosialisasi, mengadakan event-event kebangsaan diaerah tersebut)
agar masyarakat didaerah tersebut juga merasa diri mereka juga merupakan
bagian dari NKRI.
13| P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://unspeternakan.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-perbatasan-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perbatasan_wilayah
http://hankam.kompasiana.com/2012/07/03/strategi-pengelolaan-kawasan-perbatasan-474306.html
http://www.bitlanders.com/blogs/upaya-pemerintah-indonesia-dalam-menangani-masalah-perbatasan-
indonesia-malaysia/397331
http://www.smansax1-edu.com/2014/10/5-permasalahan-yang-melibatkan.html

More Related Content

What's hot

PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010
PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010
PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010Probolinggo Property
 
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli TengahPotensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli TengahBrhu Corp
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyalabay31
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
Teori lokasi dan analisa spatial
Teori lokasi dan analisa spatialTeori lokasi dan analisa spatial
Teori lokasi dan analisa spatialkurniatiputi
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifriyanto apri
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaPajeg Lempung
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Dokter Kota
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi NasionalPemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi NasionalDadang Solihin
 
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur JalanKebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalaninfosanitasi
 
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesabramantiyo marjuki
 
PROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptxPROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptxKurikulumwaSman14
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi daratFaiz Isma
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaanDa' Chai
 

What's hot (20)

Proyeksi penduduk
Proyeksi pendudukProyeksi penduduk
Proyeksi penduduk
 
PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010
PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010
PERDA RTRW Kab Pasuruan Periode 2009-2029 12 Juli 2010
 
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli TengahPotensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Tapanuli Tengah
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Teori lokasi dan analisa spatial
Teori lokasi dan analisa spatialTeori lokasi dan analisa spatial
Teori lokasi dan analisa spatial
 
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun DesaBuku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desa
 
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjoProposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
 
juknis-penyusunan-rip
juknis-penyusunan-ripjuknis-penyusunan-rip
juknis-penyusunan-rip
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi NasionalPemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
 
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur JalanKebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
 
Spt test report
Spt test reportSpt test report
Spt test report
 
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
 
PROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptxPROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptx
PROFIL PELAJAR PANCASILA (LKD OSIS).pptx
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi darat
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 

Similar to Batas Wilayah Indonesia

PPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxPPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxRaraDuta
 
Penanganan perbatasan maritim
Penanganan perbatasan maritimPenanganan perbatasan maritim
Penanganan perbatasan maritimahmad akhyar
 
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.pptKOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.pptYudi151599
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaCuci Cahayanti
 
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaRefleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaCuci Cahayanti
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaGiffari Muslih
 
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...Operator Warnet Vast Raha
 
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ilaKedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ilaOperator Warnet Vast Raha
 
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNitaEkaWahyuni
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Fakhrurrozi45
 
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optkajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optTrisna Nurdiaman
 
indonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptx
indonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptxindonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptx
indonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptxDugDugCes
 
ppt kelompok 1 buk monik.pptx
ppt kelompok 1 buk monik.pptxppt kelompok 1 buk monik.pptx
ppt kelompok 1 buk monik.pptxAbdiRanggaKusuma
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia diRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia diPOLBAN
 
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruPpt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruTiaraAprianita2
 

Similar to Batas Wilayah Indonesia (20)

PPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxPPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptx
 
Penanganan perbatasan maritim
Penanganan perbatasan maritimPenanganan perbatasan maritim
Penanganan perbatasan maritim
 
Pulau pulau terluar
Pulau pulau terluarPulau pulau terluar
Pulau pulau terluar
 
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.pptKOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
 
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaRefleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
 
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila AKBID PARA...
 
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ilaKedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila
Kedudukan strategis indonesia dalam konteks ipoleksosbudhankam ila
 
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2Jurnal resume ramadhani 2
Jurnal resume ramadhani 2
 
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optkajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
 
indonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptx
indonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptxindonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptx
indonesia sebagai poros maritim-dikonversi-dikonversi.pptx
 
ppt kelompok 1 buk monik.pptx
ppt kelompok 1 buk monik.pptxppt kelompok 1 buk monik.pptx
ppt kelompok 1 buk monik.pptx
 
ppt teori pembangunan.pptx
ppt teori pembangunan.pptxppt teori pembangunan.pptx
ppt teori pembangunan.pptx
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia diRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
 
Refleksi Wawasan
Refleksi Wawasan Refleksi Wawasan
Refleksi Wawasan
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baruPpt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
Ppt kelompok 5 kawasan perbatasan baru
 

More from Zulaika Nur Afifah

Langkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcelLangkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcelZulaika Nur Afifah
 
negosiasi dan eksistensi organisasi
negosiasi dan eksistensi organisasinegosiasi dan eksistensi organisasi
negosiasi dan eksistensi organisasiZulaika Nur Afifah
 
Rekapitulasi nilai akhir sekolah
Rekapitulasi nilai akhir sekolahRekapitulasi nilai akhir sekolah
Rekapitulasi nilai akhir sekolahZulaika Nur Afifah
 
cara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excel
cara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excelcara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excel
cara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excelZulaika Nur Afifah
 
cara membuat grafik di ms.excel
cara membuat grafik di ms.excelcara membuat grafik di ms.excel
cara membuat grafik di ms.excelZulaika Nur Afifah
 
Pengaruh Individu sebagai Pemimpin yang Otoriter
Pengaruh Individu sebagai Pemimpin yang OtoriterPengaruh Individu sebagai Pemimpin yang Otoriter
Pengaruh Individu sebagai Pemimpin yang OtoriterZulaika Nur Afifah
 
cara mudah menulis rumus ms.excel
cara mudah menulis rumus ms.excelcara mudah menulis rumus ms.excel
cara mudah menulis rumus ms.excelZulaika Nur Afifah
 
Mata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustaka
Mata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustakaMata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustaka
Mata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustakaZulaika Nur Afifah
 
Perkembangan Sistem Akuntansi di Negara Islam
Perkembangan Sistem Akuntansi di Negara IslamPerkembangan Sistem Akuntansi di Negara Islam
Perkembangan Sistem Akuntansi di Negara IslamZulaika Nur Afifah
 

More from Zulaika Nur Afifah (20)

TABEL PERSEWAAN VCD MY MOVIE
TABEL PERSEWAAN VCD MY MOVIETABEL PERSEWAAN VCD MY MOVIE
TABEL PERSEWAAN VCD MY MOVIE
 
Langkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcelLangkah mengisi tabel di.msexcel
Langkah mengisi tabel di.msexcel
 
Pemimpin Otoriter
Pemimpin OtoriterPemimpin Otoriter
Pemimpin Otoriter
 
negosiasi dan eksistensi organisasi
negosiasi dan eksistensi organisasinegosiasi dan eksistensi organisasi
negosiasi dan eksistensi organisasi
 
Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Rekapitulasi nilai raport
Rekapitulasi nilai raportRekapitulasi nilai raport
Rekapitulasi nilai raport
 
Rekapitulasi nilai akhir sekolah
Rekapitulasi nilai akhir sekolahRekapitulasi nilai akhir sekolah
Rekapitulasi nilai akhir sekolah
 
Harga makanan
Harga makanan Harga makanan
Harga makanan
 
cara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excel
cara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excelcara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excel
cara membuat tabel gaji pegawai lewat ms.excel
 
Gaji pegawai 1
Gaji pegawai 1Gaji pegawai 1
Gaji pegawai 1
 
cara membuat grafik di ms.excel
cara membuat grafik di ms.excelcara membuat grafik di ms.excel
cara membuat grafik di ms.excel
 
Pengaruh Individu sebagai Pemimpin yang Otoriter
Pengaruh Individu sebagai Pemimpin yang OtoriterPengaruh Individu sebagai Pemimpin yang Otoriter
Pengaruh Individu sebagai Pemimpin yang Otoriter
 
cara mudah menulis rumus ms.excel
cara mudah menulis rumus ms.excelcara mudah menulis rumus ms.excel
cara mudah menulis rumus ms.excel
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Mata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustaka
Mata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustakaMata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustaka
Mata Kuliah Akuntansi,cover,daftar,isi,daftar pustaka
 
Materi Akuntansi
Materi AkuntansiMateri Akuntansi
Materi Akuntansi
 
Perkembangan Sistem Akuntansi di Negara Islam
Perkembangan Sistem Akuntansi di Negara IslamPerkembangan Sistem Akuntansi di Negara Islam
Perkembangan Sistem Akuntansi di Negara Islam
 
akunbtansi syariah
akunbtansi syariahakunbtansi syariah
akunbtansi syariah
 
akuntansi syariah
akuntansi syariahakuntansi syariah
akuntansi syariah
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Batas Wilayah Indonesia

  • 1. 1| P a g e BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perbatasan wilayah Indonesia bukan lagi menjadi hal baru saat ini. Sejak Indonesia menjadi negara yang berdaulat, perbatasan sudah menjadi masalah yang bahkan belum menemukan titik terang sampai saat ini. Batas wilayah di berbagai daerah di Indonesia saat ini amatlah menjadi sorotan karena tak jarang perbatasan sering menimbulkan persengketaan dan beberapa diantaranya justru menimbulkan pertumpahan darah akibat penyelesaian batas wilayah itu tidak kunjung ada kepastian oleh pemerintah yang lebih atas. Wilayah perbatasanmerupakankawasantertentu yang mempunyaidampakpentingdan memilikiperan strategisbagipeningkatankesejahteraanmasyarakatdanpeningkatanpertahanankesejahte raan social ekonomimasyarakat di dalamataupun di luarwilayah, yang memilikiketerkaitan yang kuatdengankegiatan di wilayah lain yang berbatasan, baikdalamlingkupnasionalmaupunantar Negara danpastinyamempunyaidampakpolitisdandampakterhadapfungsipertahanankeamanan nasional. Olehkarenaitu,makapengembanganwilayahperbatasan Indonesia merupakanprioritaspentingterhadappembangunannasionaluntukmenjaminkeutuhanwil ayah Negara KesatuanRepublik Indonesia.
  • 2. 2| P a g e B. Rumusan Masalah 1. Batas-batas wilayah negara Indonesia ? 2. Contoh Permasalahan batas wilayah serta cara penyelesaiannya ? 3. Persoalan-persoalan apa yang timbul di daerah perbatasan ? 4. Bagaimana cara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia? 5. Bagaimana cara atau upaya pemerintah mempertahankan negara dalam permasalahan perbatasan ? C. Tujuan 1. Menjelaskan kepada para pembaca mengenai batas wilayah indonesia. 2. Menjelaskan tentang peran pemerintah dalam menghadapi permasalahan batas wilayah.
  • 3. 3| P a g e BAB II PEMBAHASAN 1.1 Batas-batas wilayah negara Indonesia ? Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut (maritim).Perbatasan darat indonesia tersebar di tiga pulau, empat provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tentangga yang berbatasannya baik bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya. Sedangkan wilayah laut indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena mempunyai kecenderungan dengan negara tengga. Menurut para ahli hukum internasional seperti Green NA Maryan, Shaw Malcolm, JG Strake dan Burhan Tsani, perbatasanwilayah adalah batas terluar wilayah suatu negara berupa suatu garis imaginer yang memisahkan wilayah suatu negara dengan wilayah negara lain darat, laut, maupun negara yang dapat dikualifikasi dalam terminologi “Border Zone” (Zona Perbatasan) maupun “Customs Free Zone” (Zona Bebas Kepabeanan). Menurut peraturan presiden No. 7 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan
  • 4. 4| P a g e pengembangan wilayah perbatasan negara sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional. Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin kebutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan dan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat diwilayah perbatasan. Sedangkan menurut peraturan presiden No. 39 Tahun 2005 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 (RKP 2006) telah pula menempatkan pembangunan wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama dalam mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah. Tetapi komitmen pemerintah melalui 2 produk hukum ini pada kenyataannya belum dapat dilaksanakan dengan baik, karena beberapa faktor yang saling terkait. 1.2 Contoh Permasalahan batas wilayah serta cara penyelesaiannya Batas Perairan Indonesia-Singapura di Pulau Karimun Besar dan Pulau Bintan Di sebelah utara Pulau Karimun Besar dan Pulau Bintan merupakan wilayah perbatasan tiga negara, yakni Indonesia, Singapura dan Malaysia. Kedua wilayah ini belum mempunyai perjanjian batas laut. Permasalahan muncul setelah Singapura dengan gencar melakukan reklamasi pantai di wilayahnya. Sehingga terjadi perubahan garis pantai ke arah laut (ke arah perairan Indonesia) yang cukup besar. Bahkan dengan reklamasi, Singapura telah menggabungkan beberapa pulaunya menjadi daratan yang luas. PenyelesaianNegosiasi antara kedua belah pihak yang dilakukan sejak tahun 2005 akhirnya berbuah kesepakatan bahwa Batas laut yang ditentukan adalah Pulau Nipa dan Pulau Tuas, sepanjang 12,1 kilometer. Kesepakatan ini mulai berlaku tertanggal 30 Agustus 2010.
  • 5. 5| P a g e 1.3 Persoalan-persoalan apa yang timbul di daerah perbatasan ? Umumnyadaerahpebatasan minimperhatian. Kondisiiniterbuktidarikurangnyasaranaprasaranapengamanandaerahperbatasandanapar atkeamanan di perbatasan, dan prasarana serta sarana lain yang menunjang kehidupan. Hal initelahmenyebabkanterjadinyaberbagaipermasalahanseperti, perubahanbatas- bataswilayah, penyelundupanbarangdanjasasertakejahatantransnasional(transnational crimes). Kondisiumumdaerahperbatasandilihatdariaspekpancagatrayaitu: 1. AspekIdeologi, Kurangnyaaksespemerintahbaikpusatmaupundaerahkekawasanperbatasanmenyeb abkanmasuknyapemahamanideologi lain sepertipahamkomunisdan liberal kapitalis, yang mengancamkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegaradarirakyat Indonesia berontak  ingin menjadi negara yang berdiri sendiri seperti Timor Leste. 2. AspekPolitik, Kehidupansosialekonomi di daerahperbatasanumumnyadipengaruhiolehkegiatan di negaratetangga. Ini berpotensiuntukmengundangke-rawanan di bidangpolitik,meskiorientasimasyarakatmasihterbataspadabidangekonomidansosi al, terutamaapabilakehidupanekonomimasyarakatdaerahperbatasanmempunyaiketerg antungankepadaperekonomiannegaratetangga, makahalinipunselaindapatmenimbulkankerawanan di bidangpolitikjugadapatmenurunkanharkatdanmartabatbangsa. 3. AspekEkonomi, Kesenjangansosialekonomimasyarakatdaerahperbatasandenganmasyarakatnegarat
  • 6. 6| P a g e etanggamempengaruhiwatakdanpolahidupmasyarakatsetempatdanberdampaknega tifbagipengamanandaerahperbatasandan rasa nasionalisme. Makatidakjarangdaerahperbatasansebagaipintumasukatautempat transit pelakukejahatandanteroris. Daerah perbatasanmerupakandaerahtertinggaldisebabkanantara lain: a. Lokasinyarelatifterisolir (terpencil) dengantingkataksesibilitas yang rendah. b. Rendahnyatingkatpendidikandankesehatanmasyarakat. c. Rendahnyatingkatkesejahteraansosialekonomimasyarakatdaerahperbatasan (jumlahpendudukmiskindandesatertinggal). d. Langkanyainformasitentangpemerintahdan masyarakat di daerahperbatasan(blank spot). 3. AspekSosialBudaya, Akibatglobalisasidanperkembanganilmupengetahuandanteknologi yang begitupesat, dapatmempercepatmasukdanberkembangnyabudayaasingkedalamkehidupan.Mas yarakatdaerahperbatasancenderunglebihcepatterpengaruholehbudayaasing,karenai ntensitashubunganlebihbesardankehidupanekonominyasangattergantungdenganne garatetangga.Ini dapatmerusakketahanannasional; mempercepatdekulturisasi yang bertentangandengannilai-nilai yang terkandungdalamPancasila. 4. AspekPertahanandanKeamanan, Daerah perbatasanmerupakanwilayahpembinaan yang luasdenganpolapenyebaranpenduduk yang tidakmerata, sehinggamenyebabkanrentangkendalipemerintah, pengawasandanpembinaanteritorialsulitdilaksanakandenganmantapdanefisien. Seluruhbentukkegiatanatauaktifitas yang ada di daerahperbatasanapabilatidakdikeloladenganbaikakanmempunyaidampakterhadap
  • 7. 7| P a g e kondisipertahanandankeamanan, di tingkat regional maupuninternasionalbaiksecaralangsungdantidaklangsung. 1.4Bagaimana cara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan NKRI ? Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap- sikap: A. Cinta Tanah Air Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air. Seperti: 1) Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalamnegeri. 2) Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. 3) Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. 4) Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara. B. Membina Persatuan dan Kesatuan Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain: 1) Menyelenggarakan kerja sama antardaerah. 2) Menjalin pergaulan antarsukubangsa. 3) Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asaldaerah.
  • 8. 8| P a g e 4) Mempelajari berbagai kesenian dari daerahlain. 5) Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuanbangsa. 6) Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak mudah marah atau menyimpandendam. 7) Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, maupun bahasa dan kebudayaan. C. Rela Berkorban sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Partisipasi tenaga. 2. Partisipasi pikiran. 3. Partisipasi uang ataubarang. Berbagai tindakan dapat kita lakukan dalam berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI dimulai dari lingkungan kecil seperti Keluarga (Rumah), Rukun Tetangga (RT), kampung, desa atau kelurahan, tingkat kabupaten, provinsi, selanjutnya negara. 1.5Bagaimana cara atau upaya pemerintah dalam mempertahankan negara dalam permasalahan perbatasan ? Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya dalam bidang politik, strategi dan pertahanan negara guna mengatasi permasalahan di wilayah perbatasan yaitu : 1. Menetapkan batas wilayah perbatasan dengan negara tetangga, 2. Perkuat Diplomasi Internasional,
  • 9. 9| P a g e 3. Bangun Jalan (Prioritaskan Pembangunan) di Sepanjang Perbatasan Darat, 4. Bangun Wilayah Baru di Dekat Perbatasan, 5. Membentuk Lembaga Khusus yang menangani perbatasan. 6. Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan dengan Menggunakan Pendekatan Kesejahteraan, Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan Masyarakat, 7. Perluasan ketersediaan sarana dan prasarana/infrastruktur dasar wilayah, transportasi dan telekomunikasi, 8. Meningkatkan kualitas SDM aparat pemerintahan, 9. Peningkatan kualitas kehidupan sosial budaya masyarakat perbatasan. Juga dapat membentuk lembaga untuk menangani masalah perbatasan agar permasalahan dapat terselesaikan serta berjalan secara optimal. Lembaga ini dapat berbentuk : a. Forum/setingkat dewan dengan keanggotaan terdiri dari pimpinan institusi terkait. Dewan dibantu oleh sekretariat dewan. Bentuk ini mempunyai kelebihan dan penyelesaian masalah lebih terpadu dan hasilnya lebih maksimal, karena didukung oleh instansi terkait. Sedangkan kelemahannya tidak operasional, keanggotaan sering berganti-ganti, sehingga kurang terjadi adanya kesinambungan kegiatan. b. Badan (LPND) yang mandiri terlepas dari institusi lain dan langsung di bawah presiden. Bentuk ini mempunyai kelebihan hasil kebijakannya bersifat operasional dan personil terdiri dari sumber daya manusia yang sesuai dengan bidang kerjanya. Sedangkan kelemahannya dapat terjadi pengambil alihan sektor, sehingga kebijakan yang ditetapkan kurang didukung oleh sektor terkait.
  • 10. 10| P a g e Lembaga-lembaga yang dibentuk tersebut memiliki program antara lain: 1. Mewujudkan sabuk pengamandalam menjaga kedaulatan negara dan keamanan.Berfungsi sebagai sarana kontrol dimulai dari titik koordinat ke arah tertentu sepanjang perbatasan. 2. Penyusunan program secara komprehensif dan integral. Dalam hal ini melibatkan sektor-sektor yang terkait dalam masalah penanganan perbatasan, seperti masalah kependudukan, lalu lintas barang/ perdagangan, kesehatan, ke- amanan, konservasi sumber daya alam. 3. Penataan batas negara dalam upaya memperkokoh integritas NKRI. Penataan batas berupa batas fisik baik batas alamiah ataupun buatan. Dengan kejelasan batas-batas tersebut akan memperjelas kedaulatan fisik wilayah negara RI. 4. Pembangunan ekonomi dan percepatan pertumbuhan perekonomian perbatasan berbasis kerakyatan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting. Kualitas sumber daya manusia ataupun tingkat kesejahteraan yang rendah akan mengakibatkan kerawanan terutama dalam hal yang menyangkut masalah sosial dan pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas nasional secara keseluruhan. Kerja sama dengan melibatkanpengusahapribumi juga dapat digunakan untuk menjaga daerah perbatasan karena dengan begitu di daerah perbatasan menjadi daerah yang tidak terpencil lagi/ demgan adanya pengusaha pribumi juga dapat membantu perekonomian daerah perbatasan sehingga SDM dapat digunakan secara maksimal serta tidak menjadi SDM yang terbelakang.
  • 11. 11| P a g e Dengan catatan pengusahapribumidiberi kompensasidarinegaradenganpembebasanlahankanankirisabukpengamansertapelebara ntertentu yang kemudiandapatdiambilhasilhutannyadandikompensasikandalambentukjalan, yang selanjutnyabisadimanfaatkansebagaiperkebunansekaligusdiarahkankepadamasyarakat setempatdalamhalpengelolaannyamelaluipembinaan yang intensifsebagaipetani. Ada satu hal lagi yang tidak boleh kita lupakan dalam rangka upaya pertahanan NKRI adalah kita harus memahami dan mengamalkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” Kata “bhinneka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “tunggal” berarti satu, kata “ika” berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
  • 12. 12| P a g e BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan  Batas wilayah adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau yurisdiksi sepertinegara, negara bagian atau wilayah subnasional Di beberapa wilayah Indonesia. perbatasan ditandai dengan tapal batas. Tapal batas bisa berupa batu atau tugu berukuran besar ataupun kecil.  Persoalan yang terjadi di daerah perbatasan ada 5 aspek  Aspek Ideologi, Aspek Ekonomi,Aspek Politik, Aspek Sosial dan Budaya serta Aspek Keamanan dan Pertahanan  Dalam mempertahankan negara,pemerintah melakukan berbagai hak dari menetapkan batas wilayah, sampai membuat lembaga khusus untuk permasalahan batas wilayah serta meningkatkan kualitas SDM didaerah perbatasan.  Kita tidak boleh lupamemahami dan mengamalkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” karena itu merupakan 2. Saran  Pemerintah perlu meningkatkan keamanan di daerah perbatasan agar tidak terjadi persengketaan,serta masalah lain yang dapat muncul.  Meningkatkan sarana serta prasarana untuk daerah terpencil serta perbatasan agar SDMnya berkualitas  Pemerintah memberi perhatian lebih ke daerah terpencil derta perbatasan (melakukan sosialisasi, mengadakan event-event kebangsaan diaerah tersebut) agar masyarakat didaerah tersebut juga merasa diri mereka juga merupakan bagian dari NKRI.
  • 13. 13| P a g e DAFTAR PUSTAKA http://unspeternakan.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-perbatasan-indonesia.html http://id.wikipedia.org/wiki/Perbatasan_wilayah http://hankam.kompasiana.com/2012/07/03/strategi-pengelolaan-kawasan-perbatasan-474306.html http://www.bitlanders.com/blogs/upaya-pemerintah-indonesia-dalam-menangani-masalah-perbatasan- indonesia-malaysia/397331 http://www.smansax1-edu.com/2014/10/5-permasalahan-yang-melibatkan.html